Analisis Sosiologis Cerpen “Si Padang” Karya Harris Effendi Thahar | Asri | Humaniora 1026 1947 2 PB

VOLUME 23

No. 3 Oktober 2011

Halaman245 -255

ANALISIS SOSlOLOGlS CERPEN "SI PADANG"
KARYA HARRIS EFFENDI THAHAR

ABSTRACT
This paper aimtdescribhgttws r e f k t h of social reality of MinangkabauSociety in the e h m
story entitled "Si &kg" vgittem by Harris Effendi Thahar. The theory used in this study is the
sociology of literatureby l w i q the mimatic approach. The analysis begins from the text by explaining
the social factors in the text, then examiningthe social factors in the society that become the topic of
the story. The result of the analysis s h m that the short story "Si PadangWis
the short story that is
able to describe the social mtityof Mi
au society at present that is the inharmoniousdatbn
between 'maternal uncle' and his nephew. As the refleaion of the Mtnaqhbau social dlty.this
short story is social justifmtion of Woggart's opinion that states the literary wqrk at d
b

enlightened by the prescript values and applied values. Becauseof that what Harrishaswrittcanshaws
that his work is truly integrated with the individual and sociesy life in the structure of the S O L M ~ .
Keywords: analysis, social reality, short story Minangkabau society

ABSTRAK
Arttkd ini bertujuan untuk rnenckkripsikan cerminan realiaas said
yang terefleksi dalam cerpen "Si Padang" b y a Harris Effendi Thahar. Teo
adalah teori sosiolagi sastra d
e
w rnpendebtan mimesis. Teknik analisis dimulai dari
teks m t r a dan mengungkapkmfaktor-faktor sosial yang ada di dalamnya, kemudian mmguji kepda
faktor sosial masyat-akat yang m j d i topik penceritaan. Hasil analisis menunjukkan bahwa cerpcln
"Si Padang" merupakancerpen yang berhmil mewtgungkap
saat ini, p i t u ketidakharmonisan huhngan mmak dm
sosial budaya magyarorkat Miqkabau,
yang mengadan bahwa kaqa s w r a
nilai-nilai yang diteraph. O M
bahwa karyanya ini betul-betul berint
m-yaKata Kunci: analisis, d b 4,
ceqm, masyarakat Minang-


w.a,No. 3

.-- -- - . - - -

PENGANTAR
C e r p merupakansuatu genre karya sastra
yang menampilkankehidupandan kehidupanRu
Miadalah suatu kenyataansosial. Kehiiupan
menakup hubungan antarmasyaralcat, antara
msyarakat dengan orang-orang, antarmanusia,
dan antarperistiwa yang terjadi dalam batin
seseorang (Darnono, 1978:1). Dengan-demikian,
semua aspek kehidupanmanusiaterdapat dalam
sastra. Didalam sastra, sastrawan memperlihatkansikapnyadan memberikankebijaksanaannya
tentang berbagaiaspek widupan manusia, tidak
terkecuali tentang dirinya sendiri.
Setiap karya sastra tidak dapat tidak akan
membawa pembacanya kembalidengan segera
kepada pengarang yang ada di belakangnya.

Tentang seorang genius rnanayang blah memproduksinya dan fikiran-fikiran s r t a peramanperasaansiapa yang mewujudkannya (Hudson,
1955:2). Dengan demikian, setiap karya sastra
merupakan himpunan sikap, fikiran, perasaan,
dan kebijaksanaan sastrawan, sekaligus dalam
karya sastra merupakanpencerrninanpendapat
sastra-wan dalam menghadapi, memecahkan,
dm menanggulangidilema hiiup manusiasetelah
ia bwinteraksidengan manusialaindalam masyarakatnya.
Pendekatanmimesis merupakan salah satu
pedekatan kritik sastra di samping pendekatan
lainnya, seperti pendekatan objektif, ekspresif,
dm pr;agm<is. Pendekatanmimesis beranggapan bahw untuk menyelidiki karya sastra tidak
mkup hanya dengan menyelidiki karya secara
otonom, melainkan pedu dikaitkan dengan
kartsks sosialnya, realiis objektif, yang menjadi
swnber penciptaanoleh sastrawan. Motto "Seni
unaik masyarakao'merupakanletupanpemikiran
pelaku sastra, yang bertolak dari pendekatan
mimesis. Jadi, dalam penyelidikan, penilaian, dan
kritik selcllu mengaitkan karya sastra dengan

masyarakat pendukungnya, masyarakatsumbernya, masyarakattujuannya, dan masyarakat pengarangnya. Oleh karena itu, pernahaman karya
sastra tidak bisa melepaskan diri dari konteks
kultural dan masyarakatnya.
Hanis EffendiThahar sebagai penulis cerpen
"SiPadang" tentulah menulis berlatarbelakang-

kan budaya Minangkabau karena Harris yang
lahir, hidup, dan menetap di kawasan budaya
Minangkabau, tentutah mgwljadiilran permasalahan budaya itu sebagai objek permasalahan
cerpennya. Cerpen bagi Harris Effendi Thahar
adalah untuk memaparkan dilema budaya
Minangkabau, dan alat untuk mengemukakan
visi, reaksi, dan opininya. Hal ini sejalan dengan
pendapat Hoggart (1975:162)yang mengabkan
bahwa karya sastra membantu untuk menceritakan kembali apa yang dicenderungi sastrawan
tentang nilai-nilai suatu masyarakat. Karya sastra
pada semua tingkat selalu disinari oleh nilai-nilai
yang ditetapkan. Oleh sebab itu, y a q dilakukan
pengarangadalah meyakrnkandan menmjukkan
bahwa sastra betul-betul berintegrasi dengan

kehidupan individu-individu dalam struktur
masyarakat.
Pengarang adaiah produk zarnannya, dan
demikian menghormatinya, sehingga hams diselidiki ke dalam hakikat dari pengaruhnyayang
telah membentuk pikirannya, melenyapkan
seleranya, dan membantu mdukiskanwatak pada
karyanya (Hudson, 1955:4). Karya sastra berperanan bagaimana merasakan hidup di dalam
ataupun di luar nitai-nilai ini, dan teristimewa
tekanan dan ketegangan yang timbul dengan
hidup di luar ini. Hal ini juga sejalan dengan pemikiran Goenawan Mohammad (1972:Zq yang
mengabkanbahwa pada akhimyadayan materi
sastraitu berfungsiuntok mempertajamd m membuat lebih intens penghayatan para pembaca
kepada hal-ha1dalam kehidupan dan akhimya
kepada kehidupan itu sendiri (Mohammad,
197226).
Kajian sosiologi selalu mengaitkan antara
karya sastra dengan masyarakat pendukungnya,
masyarakat sumbemya, masyarakat tujuannya,
dan masyarakat pengarangnya. Untuk menganalisis cerpen "Si Padang" karya Hanis Effendi
Thahar ini haruslah disertai penyelidikansistem

sosial budaya masyarakat Minangkabau dan
perilakuanggota rnasyarakatnya. Bobot cerpen
"Si Padang" akan ditentukan oleh tingkat
kerelevanannya dengan kanteks sosialnya,
masyarakat Minangkabau. Permasalahannya
sekarang adalah sebrapa jauhkah cerpen ini

menggambarkan perilaku a q p b m y m k a t
Minangkabau $an bagainwnakah tingkat krarelevanancerpeninidengan sistem soaitwdaya
Mingkabau?
Dalamkajian hi,teori yangdiiurdanadalah
sosiologisitstra karena sejak sernula anggapan
dasar k a j i i ini bertdak dad kqnyataan bahwa
sastra (dalamha1inic q e n "Si Padang)mewpakan pengucapan pengalaman budaya dan
pemrminan dari realitas sosial budaya (Asri,

sastraden~an
semkinlsgrm

nya, semakii rendah tkgkat

dewan reJitas sosio-buda
semaWn mndah mutu karya sash twsebut.
Teknik analisis tersebut, m e n u A%ri (2008),

2008).

j
E

Menurut D w o (1Q78)dsnJunus (1986)*
ada dua teknik anakhib yang d@pt@gunakan
Pnuntuk rnenganalisii ka
aminan realis sosial.
mulai
dengan teknik pemahaman$tar&lngkhn
sosial untuk masuk kepada h u b u w n s&ra
dengan faktor-faktor di luar sastra spati @cermin dalam karya sastra. Teknik ini rqiihat
faktor sosial yang "menghasilkan" karya axstmpada suatu kurunwaktu tertentu. Denganmenggunakan teknik ini, berarti dilihat faktor sasisl
sebagai mayor analisis dan karya sastm sebslgai
minornya. Maksudnya adalah teknik ini bergerak

dari sosialogi untuk lebihmernaharriifabr-faktor
sosial yang terdapat di dalam karyasastra.
Kedua, teknik analisisdirnulaidari tekssastra
dan mengungkapkanfaMor4aktarsqblymg ada
di dalamnya, kemudian menguji kepada faktor
sosial masyarakatyang rnenjarjitopik pencetiban.
Teknik ini rnengutamakan teks s a s h sekagai
fenomena utama bahan utarna analisis (major
analisis) dan fenomena sosial rnasyarakat sebagaiminomya.Teknik yang dipergmaIandalam
telaah sosidogi sastra ini adalah analisis teks
sastra untuk kemudiandipetgunakanmemahami
lebihdalam lagifenomena sosial yang ada cli luar
teks.
Kajian ini rnemilihteknik analisisyang kedua,
yaitu menjadi teks (dalam ha1 ini cerpen "Si
Padang*) sebagai mayor dan realitas sosiobudaya Minangkabausebagai minornya. Melalui
teknik ini, bobotcerpen"Si Padang"akan ditentukanolehtingkat kerelevanannyadengan konteks
sosial masyarakat Minangkabau. Menurut Asn'
(2008),data-data shktur yang d b m k a n dafam
teks kajan itu hsrus diuji, dmilai, &n dipfbyeksikan kepada masyarakatnya. SemiztMn tinggi


masalahan cerita; (4) perumusan masaCab berdasarkan hubungan antaperan; (5) m q k a j i
hubunganpemasgblawnyang dimm,Mi
secara normatif, secara fiktif, maupun seam
objektSf;dan (6) intetpr@asidata u n t u k m b
kan tingkat kern
dengan realitasSQS

Cerpen "Si FWang"
hidupanmasyarakat Mina
8O-an. Ada beberapa petunjuk dari dab=data
stwktur cerpen ini tmtang ha1itu, mpa%
kpl@an
berikut.
"Aptlragisudahlama mkcok rnempkan bmwg
mewah
Sejak Mu turun kapJ M n c i darf Padarng
s~C~$@J~U

/&u".


"Kmnakan Datuk ini sudah figs h I i &ilcut tes
Sipenmaru. Dan nwhnye memntukm kdn".

-mm-

8ean itu adalah Kagal K w h $ dan W S@nmanrsebab pada d&xb JO-an ke hawahM r n
dikenal istilah KapalKerinci dan tes Sipcanmaru.
Kapal hut yang mlayani
70an-KapalTampamas, ssdangkan tes masuk perguruan
tinggi s&elumnya djwiWt dengan tes Sksllu
Peiul&, Dttngan pfb:nyebu&n
d@ntctas Pr~yek
tes Sipe~marudalam csrpen ini, WJitmtSah
p@n?g)-arsrng
in@nmsmngungkapkanwatu psrnwsawn masyarakslt MinangkabaudekSO-an.

bdmettim,V . . 23, No. 3tXW~~20t1:2i-2QEb

Permasalahan masyarakat Minangkabau

dekade 80-an ini juga dibatasi pengarang
myarakat Minangkabaupntauan.
t e W m pengambilantatarkota
sebagai tempat berlangsungnya perisWa Marnun dmikian, bukan berartitidak mpunpi ka&nn)~adengan myarakgt Minanglcabrrruyangmenetap di daerah &nya. Dalam
halhiaS
3
a
.Jakarta dilihat sebagai simbal perub&m scrsial. Oleh sebab itu, p e m h h a n
mrpm ini dapat
erhubungan dengan
sl budaya myarakat
gwg.smn nilai-ni
mnangkabau yang diamati atau dialami

Pwwmf%-

Wlui latartempat dan wakhi dahm cerpen
in1d a m disimpulkan untuk sementara bahwa
wpm "3Padang*betMc8ratentang pentbahan
SMWIsosial budaya Minangkabau. Peritaku
takoh oerpen dan kaibrtnya dengan datadata
m f iobjektif h a m diselidikiuntuk mendapatkmdatadata sebagai bukti selanjutnya.

BEWEIYTUAN PERAN DAN HUBUNOAN
MTAWPERAPJ
Sosok pribadi dalam rnasyarakat Minangk&Bau tidak hanya memerankan satu peran
dakwn kehidupannya. Sosok pribadi itu setalu
m m bperanganda, misalnyadi samping
peran sebagai pemimpin bisa juga brperan
ai k w a h a n , kepala keluarga, tokoh
masyarrskat, suami atau istri, k m m k a h , dan
Iah-bh. Karya sastra sebagai pencerminan
tatanan kehidupan masyarakat, akan mengetemgahkan be-ai
peranyang diperankanWoh
c%wb.Tiak ada datamkarya fiksi seorangtokoh
cerita harrya memerankan satu peran saja.
Pengarang akan memberikan berbagai peran
terhadap tokoh-tokohceritanya.
Dalam wrpen "Si Padang", seorang tokoh
minimal memmnkan dua peran. Tokoh Tokoh
LHia, misalnya, rnemerankan pemn siswa,
kekasih, majikan, tuan rumah, anak, dm gadis
ko@.DemiManjuga dengan tokah fainnya sqm%
Woh M~wrmemerankan
pemn pqpnggur,
amk, bmenakan, tamu, pekwjalbawahan,
pm& kampung, dan pendong. T i o h k/@i
K h m memerankan peranmamak, ninik m m k

(penghulu), suami, ayah, ke&ish, ~~, turn
rumah, d m orang kaya (orang berdujt)l tokoh
Basrilmemerankanperank t m m a b n , pekerja,
dan ternan. Tokoh Bas# memerankan wran
mmak,tuan rumah, ban fnalik:an,"blah Ginah

ha1penyelidikan pemasabhan haruslah difihat
dari sudut peran dan bukan ciati swM Woh.
Pmasalahanakan terlihatjika pesranycmg wtu
dihubunghn dengan peranyrrrvg lain. l3eberapa
peran yang diperankan -tokohtersebut dapat dihubungkanatEw dJ
menjadi(a) mamak dm
orang tua (ayahdan ibu), (c) majikandan pekerja
atau rnajikandan pembantu, (d) tuan rumah dan
tamu, (e) suami dan istri, (9 penganggut dan
pekerja, (g) pemudalgadis kampung dan
dan petolang,
pemudalgadiskota, (h) pen*
(i) si kaya dan si miskin, (j) teman denganb m n
.
(lelaki atau perempuan), serh (k) kekasih (hkilaki) dan kekasih (perempuan).
Pengelompokan hubungan perakpemrl
t ~ ~ & A ~ e kd
aa
l@
~t
p
a
:
d
i
m
mtopiktopik yang dibicarakan perrgamtgdahm karyanya. Topik-topik ini mmmpneliti u n imenelusurilebihjauh p r m a s a I W n - ~ n
yang terdapat dalam karya sastm. B e r d m a n
datadata hubunganpaandi am, mid&-idaknya sudah ada sebelas kanrlidatpermaqlahan
yang disinggung pengarang dalam kaiyanya.
Kesebelas kandidat pertnasalahan itu dapat
dirumuskan rnefalui konflik-konflik bkoh yang
memerankannya. Jika terdapat peranyang tidak
didukung oleh konflik, hubunganperaq !tu tidak
dapat dilanjutkan sebagai penanda adanya
pemwdabn.
Contohnyaadalah top& (k), kdasih dengan
kekadh,ymg t i d a k t e M m . M i k a n m kedua
pe-mitk %dakada konRik antara M i a dengan

dengan pacamyad m HajiKimmdengangundiinya. Konflik batin Mansw itu clapat dipandang
dalam posisinya memerankansebagai pemuda
kampung yang baru datang di kota besar
(Jakarta). Oleh karena itu, dalam hal ini perma
salahanpercintaan (topik k) tidak bisa dikinjutkan
sebagai permasalahgnyang ham dikonfirmasikan dengan konteks sosial: Perrnasalahan
tersebut harusditempalbnsebagai pmsaiahan yang mengebngahkan pehedaan pwilaku
(Wg).
di atas,
(tow a),
anak dan orang (topikb), n w j i idan pmbantu
(tom c), tuan wmah dm t a m (d), dan pemuda
kampung (desa) dan pmuda Rota (topik g)
sebagai penyumbng pfsmrasalahan cergen.
Sementara itu, topik suarni dan istri (topik e),
penganggur d m W j a (topjk0,penoeong d m
petolong(t~pik
h), si kaya dan si miskh ( W k i),
teman dan teman (mik j), d m kekasih dengan
kekasihnya (topik k) t i a k dapat dilanjutkan
sebagaipenyumbangpennasalahansebab topiktopik tersebut tidak didukung oleh konflik tokoh
yang mendukung peran. Namundemikkn, hpktopik itu masih berguna dalam menunjang
penyelidikan. Topik-topik tersebut dapat dipandang sebagai latar tokoh atau pendukung
peran.
Topik mamak dan kemenakan (topik a)
didukungdeh betokoh,seperti tokoh Haji
KiramM k Nan Qniang TwnbadlpCahayo Naga
sebagai mamak di kampung dan di kota serta
sebagai ninik mamak di desa; tokoh mamak
Basril sebagai mamak di kota, baik sebgai
mmakdekat maupunmannakjak& kkob Nlansur
binMalikisehgaikemenakmM a tdi dew dan
di kota, juga sebagai k e r n e m jauh di bta;
tokoh Basril sebagai kermmakmdebt di kota;
sert;atokohmasyaWdesa~&kmkan
jauh dari Haji Kirarn.
Topik anak dan orang tugl (Wik b) hanya
didukung deh dua orangtokbh, y&ISbW bkoh Haji
i
k i m sebagai orangtwa dmt&oh Udia
anak. SebaRnya, t&h M a w tidak dapat
dianggap mendukung topik hi wbgb Mansur

s
e
m
ianak tidak mempunygi lam#&
ibunya. Begitujugs tolcoh T M
tiri dari Lidia, tetapi tictak mempunya~
dengan Lidia, tokah Tank pun Wak
dipandang untuk rnendukungtapik Ini.
Topik majikan&in pen-\bantu (@@Ite)@
):
didukung oleh tiga tokoh, p i t u tokah Lidb
sebagai majikan, tokoh Haji Kiram sebagai

Basril. Mamak Basril d
hubungan peran ini jugs
konftik.
dtikmg oleh tokoh-bok&

'ruW&; &in tokoQ1*
Mnsur sebagai tamu. Sementara ttu, tupik
pemudadesa dan pemW kotg (tspik g) Mfiya
didukung deh tdcsrh L i d ' e m w . k o t a ,
dan Manfur sebag&pemucEadesa. Jihpwi ada
tokoh lainseperti Pacar Lidiadan Basril, tejuga tidak mendukungtapdc ini. .,
Dari lima topik ymg cii am tamyeta bpik
mamak dan kemen&n (topika)@q
didqkung
permasalahan u t m cerpm "Si Padang",
sedangkan topik-topik lain mrwp*an par-

nakan.
P E R M A S U N MAIIAAK DAN
K E M A N M SECARa hKERMATW
Dalam sistem soSkii budap Mtnanglrabau,
mamakadalah saudaa laki-laki dari ibu. %lam
arti luas mamak adam smua kium lebki.
Kernenakan adabh
puan, &lam arti tu*
arrak darf saudara
an. P-an
k&fdupi?CR Babm s ~ ~ w f l ,

M u m f w a , W. 23,No.3 OkWer 20f9:S
t
5-266

m m k adatah pemimpinterhadap kernemkart
yang seprsukuan dengannya. Penunggalan
mpimnd&m szrtu persukuandipiliisalah
sdaorang mmak yang diangkatrnenjadipenghutu
dengan gekr D-k. Hbrarkihubungan mmak

kekuatan fisik haw dbkukandeh kgmemkn,
sedangkanpekeijaanyang memerlumktajaman psikjs haws dikdda oleh mamak. MWmk

lammakmdiatur~~dalam
pepahhbiefikut hi.
e

Kemenakan bgraja kepada mamak
l ~ h 9 ‘ t & Ltts~tj8
kepads,pengkdu
Penghulu beraje kepada musyawamh
Musyawarah beraja kepada alur dan patut

f2Wi-hranbjA-kdipimpin oleh mamak. Bunrk baiknyaseworang
EBenvenakansangat ditentukanoleh kepemimpinan m a k n y a , dalam bentukyang ktbih luas deh
kepsmimpinan penghulunya. Kemenakanhaws
menyandarkan nasibnya kepada mamak nya,
dm m m k berkewajibanuntuk mengikhtiarkan
an atau perbaikan nasib kemnakannya.
Phmwn, ada pula kemungkinan mamak tidak
b~ls
diltaatikemenakannyabila mamak tersebut
bijaksana dan hanya
.Seorangmakdapat
cSidgulat ataupun disanggah, seperti pepatah
berrUnnhi.
Raja Bdil, raja discFmbah
R e Mh,mja disanggah

mamak dari kemen
lain ia adalah ayah
lelaki Minangkaku h a m
membirnbii anak dan kemnakannp, tanpa
hams memihak pa& anaksaja ataukemnakan
saja. Anak clan kemenakan bagl seorang Idaki
Minangkabauditempatkandalam p i s i :
Anak dipangku, kemenakan dbirnbing

Dapat saja wrang lelaki tersebut mewutamakananaknya, tetapi ti$ak bdeh mingplkan kemakannya.
Demikiinlahpengaturanfmbungan mamak
dan kemenakan m u m t sktm m i a t budaya
Minangkabau. Antam mam& dan
terdapat hubunganyang k a m i s ,
merusak hubungananak d m ayahnya.
C

Antam mamak dan kemenakan terdapat
ln&ungan yang harmonis, sating rnembed dan
ada pembagian tugas dan
al ini denganjelas terungkap
h adat Minangkabaubefikut.
kapenakan manyambah laia
b a k manyambah batin
- 'K&mmkan bapisau tajam

Mmak badagiang taba
f l m n a k a n menyembah s c a m lahir
ldamak mmpmbah setam W i n
Kemaktpn mmpunyaipisw &,&m
Mmk mempunyai dagirqyang tebal)

PERMASALAHN M A W K DAN
KEMEMAKAN SECaRA RtCnS
Dalam cerpen "3i Pa$angntakoh klaki
Minangkabau yang brperan
sekdigus ayah adafahHaji Ki
Kuniang Timbago Cahayo Nago. la berpmn
sebagai mamak &lam hubungannya densan
tokoh Mansur bin Maliki. la
hubungannya dengan tok
m
i dengan M m i d f m m dbma
HajiK
hubunganmamakdan kemrrakan.
Hal Kipammerupakanprofit tdcah pmtmtau
Minang yang sukses di Jakarfa. Samentam

Wasarkan ha1 tersebut, mamak mempup(aitugas untuk memberikanarahan secara
kepada kemenakan, d m bmenakan
nakansemua arahanmamala7ya.
ng berat-berat yang m s ~ r l u k a n rneminta pertolongan* memrikan pekerjaan

Y m u r Asri, Analisis S(

untuk Mansw di
mans&, Haji fir
m h n t u W ,
w
u
t
.
'

*Iya Oat&

T'fl kdaa t)c;l$h&&f~en& d

lbkksud s a p stsrs
ma
Ebu te-*
dan
Dattsk yrurgg@@hitu.
Baik: Kalau mau kedI, dl 3ek&' mernimp,.
banyak Pektv~jar@.A S ~ ) I / & ~ & srrka pH@pifih dulu. KMian tabu se]mahkd &u/u df

m-@

J&E~~~&W:*F>
Tahu M , j a w * l

m".

Oleh
itu, di#mgM M m G 9 a m .
dan tinggat bersama mrnzfkrlyaitu.
Setiampai QiJakarta, Madw W k men-

-

Humeniota, Vol. 23, No. 3 Oktober 2011: 245 255

dengan Haji Kiram selaku mamaknya, tetapi
terpaut dengan Lidiaselaku gadis remaja. Mansur
jatuh cinta kepada Lidia.
Namundalam cerpen "Si Padangnini, terlihat
pula hubungan mamak dan kemenakan yang
harmonis, yakni antara tokoh Basril dan mamaknya. Mamak Basrildan keluarganyaperupakan
kebalikandari Haji Kiram dan keluarganya.Basril
dapat bimbingan dari mamaknya dan dapat
pelayanan yang memuaskan dari keluarga
mamaknya. Bahkan kehadiran Mansur pun di
tengah-tengah keluargamamak Basril mendapat
perlakuanyang sama dengan Basril. Perhatikanlah kutipan berikut ini:

Siiuasi umum hubunganantara mamakdan
kemenakandewasa ini rnenu~t
responden, yang
menyatakan harmonis sekali hanya 3,2%;
harmonis 16,2%, biasa-biasa saja 29%; kurang
harmonis48,4%; dan tidak harmonis 3,2%. Jika
situasi hubungan mamak dan kemenakan itu
dibatasi di kampung atau di desadesa dengan
menekankan sikap dan perlakuan mamak
terhadap kemenakan, jawaban responden menunjukkan: baik sekali 6,5%; baik 38,7%; biasabiasa 35,5%; kurang baik 19,3%; dan tidak 0%.
Sebaliknya, perilaku dan sikap kemenakan
terhadap mamakdi kampungatau di desadesa
adalah: baik sekali 3,6%; baik 51,7%; biasa-biasa
"Mamak Basril memang lain dengan mamak- 27,5%; kurang baik 17,2%; dan tidak baik 0%.
ku. Kedatanganku disambut dengan meriah Sebaliknya, sikap dan perilaku mamak terhadap
oleh keluarganya. Dan merasa semakin kemenakan di perantauan adalah baik sekali
senang ketika kukatakan bahwa aku ingin ikut
3,2%; baik 38,7%; biasa-biasa 41,9%; kurang
jadi sopir taksi atau bekeja di bengkel, karena
baik 16,2%; dan tidak baik 0%. Sebaliknya, sikap
sku lulusan STM bagian mesin ...."
dan perilaku kemenakan terhadap mamak di
Dengan demikian, ada dua tipe hubungan perantauanadalah: baik sekali 6,9%; baik 58,6%;
mamak dan kemenakan dalam cerpen "Si biasa-biasa24,2%; kurang baik 6,9%; dan tidak
Padang", yakni hubungan yang harmonis dan baik 3,4%.
hubungan yang tidak harmonis. Tetapi, dapat
Datadata itu menunjukkanbahwa keadaan
pula ditegaskan bahwa hubungan yang tidak hubungan mamak dan kemenakan dewasa ini
harmonis mendapat ternpat yang dominan dalam
berlangsung kurang harmonis. Walaupun kecerpen ini.
nyataanmenunjukkandemikian, dalam sanubari
setiap pribadi anggota masyarakat Minangkabau
SECARA OBJEKTIF
masih tersimpan suatu ide keharmonisan, baik
Untuk mendapatkandatadata objektif perlu ditinjau dari sudut kemenakan maupun mamak,
dilakukan observasi lapanganterhadap perilaku baik di kampungmaupundi perantauan. Hubungsosial anggota masyarakat Minangkabau an batin yang terputus antara mamak dan
tersebut. Untuk kepentingan ini telah dilakukan kemenakan jumlahnya masih sangat sedikit
suatu penyebaran angket untuk menjaring data hanya sekitar 20%, walaupun hubungan lahir
sosial tentang hubunganmamakdankernenakan yang terputus itu mencapai 51,6%.
yang berlangsung atau sedang berlangsung
Penyebab terputusnya hubungan mamak
sesuai dengan masalah yang dirumuskan pada
dan kemenakan itu ada tiga bentuk, yakni (1)
ma6W m.Sumber datanya diambil secara acak
mamaktidakpemahbgi mernperhatikankebutuhdari 60 orang masyarakat Minangkabau yang
memerankanmamakdankernenakan,baik yang an materialkemenakan(38,1%); (2) mamaktidak
berthnisi di daerah tiga luhak, rantau maupun lagi memperhatikankebutuhanspritualkemenakdaerah pesisir. Mungkin sumber data ini belum an (33,3%); dan (3) rnenyangkut kebejatanmoral
repsentatif untuk keterwakilan perilaku sosial mamak (28,6%). Penyebab masih utuhnya
anggota masyarakat Minangkabau secara hubungan mamak dan kemenakan adalah
kesdu~han,tetapi dianggapcukup memberikan mamakmasih memperhatikankebutuhanspntual
garnbaran tentang hubungan mamak dan kemenakannya (66,7%), dan kepribadianmamak
masih paMdan pantas ditauladani(33,3%).
kemenakandewasa ini.

Jika hubungan k m n a k a n &n mamgk
setalu WpWs, deh rtiqmwi811dlberikan'aiternaWdampaknegabSfrsya setxgaiberikut mametk
seakan-akantidakdibutwhb isrgi(65%);hilangnya msa h o w k m n a k m terhadap mmak
(16%); clan hitangnyarasatakut kemenakanter- problemnya, berhubunga
hadap mamakmamak(15%);qan mamakakan ideatisms m y a r a k t
dimusuhi kemenakan(5%). Sebaliknya,dampak bapisau &a
j m, mmamak
positifnyajika hubunganmamakdan k m a k a n pulalah yang metryebabkilinrn
harmonis atau terjaga adatah: mamak akan sangtttsmangmsndengarM6
seMudihdnnati ktyfwnakan(58,4%); kemsnaCcan -ti
bersamam s l m Hag KkamdFdFJakar6.
akan m n j a g a ~ - i W mdan
t nama baik mamak- Perilakutokoh Haji Kiram yang bdak,memenuhi
nya (33.3%); clan kemenabnakan wlalu patuh harapanMemur di Jakarta, ~ p a k a n p e n ~
kepada mamaknya (8,3%).
Mb.langd w n
lNTERPRETASI DATA
re@litasobjektif maeyafakat Wangkabau
Sebuah karya sastra dapat dipanderng dewma ini. Obh mbab
sebagaijembatan dunk norrr&tif dengdn dunk da@ disimpulkn
objektii.
Karya sastra harus rnenggambarkan mnggambarkan r a m
.
idealisme masyarakatnya, sekaligus merig- Minangk9bau. CerrpefP "S
ungkapkangambaran realitas sosial mcisyarakat- setcedar genanda pembahan smlal
. nya. Cerpen "Si Padang"ditinjau dad'kacamata
Banyak data konkret lainnyai dalarn
ini, rnernenuhikriteria itu. Idealismmasyarakat
Minangkabau tentang hubungan mamak dan "Si Padangwu n w
kemenakanharus berlangsungm r a h a m i s , seperti (a) usaha
ada keseimbangantugas dan tanggungjawab, hamaknya Hajt Kiramsrttam 15 hW.drwr brkeseirnbanganantara hak dankewajibanantara usaha 'bewk-baik" dengan kekipga mamkmamakdan kemenakan. Penc8rminanidealisme nya, bethubungan erat dengan da@-m&bs
masyarakat Mingkabau ini dapat diimukan objektir sikap dan perilakuk m n ~ ~ l k a n
dalam cerpen "Si Padangwmlalui hubungan mamak di perantauan yaw b & b ~ €
mamakdan kemenakan, )faitu hubungan tokoh banyak 65,596 (kik wkai 8,996 dan b k EI~,s%);
Haji Kiram dengan Mansur serb Ibu Mansur di (b) tidak adanya perhati HE$
kampung; dan pada tokoh W m k W m a n Mansur yang Wih mcmkmimi
Basril serta Mansur di Jakarta. Namun, keharmonisan antara memak dan kemnakan
dalam axpen ini, tidaklah mendominasi pen.- - ceritaan, Dominasi penceritaan rnenyangkut
ketidakharmonisan hubungan m m a k dan
kemenakanmelaiuiWoh l-h$ Kiramdm M a w
B .
di Jakarta. Sungguhpun
y, -.
hamisanhubung
L ini berkaitan dengan
%- B
harmonisanhubunga
itu didukung oleh 51,6%
kurang harmonis dan 3,296tiW harmonis).

mwk.

$ .

I

-

H ~ ~ o cW.
B 2,3,No. 3 OMobef2011: 245 255

a

ini berkaitan dengan realitas sosial masyarakat
Minangkabau dewasa ini bahwa hubungan
mamak dan kemenakan itu akan terputus bih:
memak tidak pernah lagi memperhatikan
kabuhrhan rmbrialkemenakan; mamaktidak lagi
mmmnuhikebutuhan spiritual kemenakan; dan
d i i k a f l keb'yakan mamak yang q~ndenmg
rnemgikmJcemm.
Kertiga a b n yang diberikan responden
*pat dibhat suasananyapada sikap dan perilaku
tok& Haji Kiram Datuk Nan Kuniang. N s i h
eratnya hubungan maw* Basrildengan Basril,
sarta diterimanya ~ a n i uoleh
r kduarga mamak
Basril dengan suka cita, juga berhubungan
m a n dataclata realitas objektif. Keakmbandan
keharmonisan hubunganmamakdankemmakan
akantetaptsjalin rnanakalamamakmempfbtikan kebutuhan spritual kemenakannya; dan
M b a d i a n mamak masih dapat diteladani.
Pwrfbrian materialm m a kkepada kgmenakan
jaminan untuk terjdmyakeharmonisan
n mamak dan kemanakan. Itu pulalah
wbabnya mansur tidak mendapat tekanan
ps4t-b
di rumah mamak Basril yang lebih
W n d-da
Haji Kiram. Di rumah mamak
mil,Mansur mendapat perhatian spritual,
dukmgan moral, sedangkan di rumah Haji Kiram
tidak. Sebenamya, kebejatan moral mamakdan
@Juarganyalah rang menyebabkan ia pergi .
mhggalkan rumah. Juga karena tidak adanya
pehtian spritual dari Haji Kiram. Selama lima
&%#
hari Mansur menumpang di rumah Haji
Rf&m hanya hanya dua kali sempat berjurnpa
defQanya. Bukankahtanpa kebutuhan material,
M m u r rela pergi menapaki kota Jakarta untuk
mWkari kerja sendiri?
Cefpen *Si Padang" ini bemubungan juga
dehgarr dm& idealisme masyarakat Minangk'abau. Mamralr dijadikan pemimpin bagi keannya,mamakternpatmeng, mamak harus diiuruti kata.Muran normatif initerlihat di kampung.
un, setelah sampai di Jakarta ternyata
dak pantas untuk dijadikan panutan,
r meninggalkannya. Bahkan, W
bwpa -pan sepatah kata pun membawa lari
Lid'iiyang-ng
dimarahi HajiKiram. Pebmtan

Manesur inisecara implisit mentpakanpenentangan terj79dap mamaknya, MI ini bsrhubungan
dengan nilai-nilai normatif masyarakt Mimngkabaubahwa 'raja lalii, rajad i h ' ,
kan tindakan Mani%iury a w patuh terhadap
r n r n k W l r n ~ h ~ d a r i ' *
adil, rajadbmbah'.

SIMPUlAN
Berdasarkandatadata yang difxipsrk-ian di
atas, dapat disimpulkan b&wa
an antara cerpen "Si Padang" dengan
sosial budaya Minangkabau amat tinggi, baik
secara idealisrne maupunm r a realitasobjektif.
Simpulan in mengarahkanrekomaxki penilaian
bahwa cerpen "Si Padang" merupakm cerpen
yang berhasil mengungkapkan realitas sosial
masyarakat Minangkabau saat ini. Sebagai
pencerminan realitassosial budaya m y m k a t
Minangkabau, cerpen ini merupakan pembenaran dari pendapat Hoggart yang mengatakan
bahwa karya sastra pada semua tingkat disinari
deh nilai-nilai yang ditetapkandan nilai-nilai yang
diterapkan.Oleh sebab itu, yang dilakukan Harris
Effendi Thahar adalah meyakinkan dan menunjukkan bahwa karyanya ini betul-beful berintegrasidengan kehidupanindividudan masyarakat datam struktur masyarakatnya (Mggart,
1975: 170). Dalam ha1ini, Hams Effendi Thahar
sebagai pengarang yang lahir, dibesarkan, dan
hidup dalam msyarakat Minangkabau, tefah
rnengemukakan realis objektif yang menjadi
bagiandari dilema masyarakat Minangkabau.
Sebagai pencatat fenomena masyarakat
yang telah, sedang, atau akan terjadi clesrpen "Si
Padang" merupakanpembenarandari konsepsi
Hoggart tentang keharusansastra untuk mengemukakan nilai-nilai yang diinginkan. Dabm ha1
ini Ha& rnengungkapkan&lam bentuk realitas,
yaitu ia mngemukakan kejadbn yang sedang
m i m p a kultur budaya Mimgkbau.
k k w teori Hoggartymg dCjadikan indikator

cerpen ini berkaitanerat dengan kondisi realitas
rnasyarakatMinangkabau.
-

Socoety" in Malcolm Bradbury and David
(ed .) Contemporary Criticsm. London: E d w d
Arnold.
Hudson. WH. 1955. An Outline ~ n ~ l hLiterature.
h
London: G.Boll and Sons Ltd.
us, Urnar. 1986. Smiologi Sastra: krsoalan Teori don
Metode. Dewan Bahasa dan Pustaka ICc3m.m
Pelajaran Malaysia: Kuala Lumpur.
Mohammad. Conawan. 1972. Potret Seoreng Penyoir
Muda sebagai si W i n Kundang.Jakarta:PustakaJaya.
T b . Hnis Effendi.2003.Si Radalp.J&wfa Pewhit
Buku Kompas.

'rdRm&

DAFTAR RUJUWgg++.iwy

-

Asri. Yasnur. 2008. Sosiolwi Sastra: Teorr n eroba
5A
Padang: Tirta Mas.
Darnono, Sapardi Djoko. 1 978. wok@
Sastra: Sebwh
hngantar Ringkas. Jakarta: Pusat Pembinaan dah
PengembanganBahasa.
a & a r t . Richard. 1975. 'Conwmporary Cultural
Studies:An Approachtio the Snrdy of !.iterature and