Analisis Sosiologis Tokoh Utama Aomame Dalam Novel “ 1q84 “ Karya Haruki Murakami
ABSTRAK
Aomame berasal dari keluarga yang menganut sekte keagamaan bernama
“Jemaat Saksi“. Sekte agama kristen, yang melakukan kegiatan pengabaran Injil
dengan giat, dan menganut apa yang tertulis di dalam Kitab Suci secara harfiah.
Dalam ajaran ini, Aomame tidak boleh menghadiri acara natal, tidak boleh ikut
darmawisata sekolah yang bertujuan mengunjungi altar pemujaan Shinto atau kuil
Buddha. Ia juga tidak pernah ikut pesta olah raga, tidak pernah menyanyikan lagu
sekolah maupun lagu kebangsaan. Mau tidak mau, Aomame harus menuruti itu
semua karena orang tuanya. Dan tingkah laku yang dianggap ekstrim seperti itu
membuat Aomame semakin terkucilkan dari teman–teman sekelasnya.
Hubungan Aomame dengan orang tua maupun keluarga sangat tidak baik.
Aomame memiliki kebencian yang sangat mendalam terhadap kedua orang tuanya.
Orang tua Aomame selalu memerintahkan Aomame untuk melakukan segala
sesuatu yang diajarkan sekte agama yang dianut oleh mereka tanpa
memperdulikan perasaan Aomame. Sedari kecil Aomame mendapatkan perlakuan
yang tidak adil. Dia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan ataupun sikap yang
baik dari keluarganya seperti anak-anak lainnya. Dari kecil hingga dewasa
Aomame sudah hidup sendiri tanpa adanya sentuhan kasih sayang dari orang tua
maupun keluarganya sendiri. Aomame harus berjuang sendiri untuk bisa
melanjutkan hidupnya. Aomame merasa takut jika ia memiliki anak tidak bisa
memberikan kasih sayang yang seharusnya diperoleh ketika masih anak-anak.
Kebencian Aomame pun berlanjut terhadap seorang yang berlaku kasar kepada
orang lain. Terutama kepada laki-laki yang suka menganiaya istrinya ataupun
kekasihnya. Jika dia melihat ada seorang laki-laki melakukan hal tersebut, maka
dia tidak segan-segan akan menghabisi nyawa laki-laki tersebut. Aomame sangat
membenci laki-laki yang tidak pernah menghargai atau menghormati wanita.
Aomame sendiri sejak kecil sudah tidak memiliki teman dekat. Sikapnya yang
aneh membuat teman-teman di sekolahnya menjauhi Aomame. Sejak kejadian itu
Aomame menutup diri untuk tidak berteman dekat dengan siapa pun.
Dengan membaca novel 1Q84, dapat dilihat bagaimana keadaan seorang
anak yang hidup dalam kelompok minoritas di lingkungan masyarakat. Dampak
seseorang yang hidup dalam kelompok minoritas dalam lingkungan masyarakat
adalah dikucilkan. Kaum minoritas mudah ditindas dan lebih sering mengalami
penderitaan karena tekanan dari lingkungan sekitarnya. Salah satunya tokoh
Aomame, yang mengalami diskriminasi sosial dan sering dicela teman-temannya
dan masyarakat yang berada di lingkungan rumahnya. Perlakuan yang diterima
Aomame sebagai penganut agama minoritas diantara mayoritas dari lingkungan
sekolah maupun masyarakat tidaklah adil. Aomame hanya berusaha mematuhi
aturan yang diajarkan agamanya maupun yang diperintahkan orang tuanya.
Namun Aomame tetap semangat menjalani kehidupannya dan berjuang untuk
dapat hidup normal dan bisa diterima di lingkungan sosialnya.
Universitas Sumatera Utara
要旨
う
“Jemaat Saksi”
オマメ
う
う
い
いう 宗 教 思 想
い
追随
い
家族
起源
“Jemaat Saksi”
い
い
行 い
う
いう
聖書
意味的
聖書
中
書い
あ
事柄
信
布教活動
い
あ
教え
オマメ
クリスト
クリスマスパーテ
い
出 席
う
う
あ
思想
ー
う
い
う
教
熱心
い
ふ
い
い
い
祭壇
寺
う
参詣
学校
う
う
観光旅行
参加
い
い
い
う
参加
い
彼
う
い
運動会
う
校歌
国家
う
歌
い
両 親
え
い
従 わ
う
思
い
得
う
う
行動
オマメ
う
い
う
い
同級生
遠
う
一方
う
オマメ
極 端
い
い
両 親
家族
関係
う
オマメ
う
両 親
憎
い
オマメ
う
い
オマメ
気
彼
オマメ
ふ
う
い
信
行 わ
扱
う
宗教思想
幼い時
い
彼
他
子供
うふ
態度
通
オマメ
幸福
い
あい
両 親
家族
ふ
家族
幼時
大人
い
オマメ
う
い
愛情抜
独
暮
い
う
人生
続
う
孤軍奮闘
い
子供
い
幼時
う
う愛 情
う
う
う
感
思
い
注
オマメ
心配
オマメ
あ
他人
両 親
う
ほ
い
あい
い
い
あ
不公平
粗野
い
扱
あ
人
い
憎
続
い
特
恋人
奥
い
虐 待
い
男
対
う
男
見
う
彼
臆
男
殺
い
い
あ
変
態度
う
幼時
オマメ
う
い
親友
あ
学校
友達
オマメ
遠
あ
件
オマメ
誰
付
合わ
Universitas Sumatera Utara
う
う
い
う
う
少数派
状 況
う
い
社会環境
人生
う
う
う
わ
い
人々
い
世間
い
迫
一
い
ふ
う
多数派
い
両 親
命令
う
彼
う
い
宗 教
う
学校環境
い
近所
う
う
ふ
う
人
い
追随者
い
あ
不公平
扱
う
教 養
う
通
規則
い
服 従
い
苦痛
件
う
少数派
う
社会環境
う
迫
オマメ
い
い
オマメ
う
あ
社会差別
非
あ
あ
周 辺 環 境
あ
誰
う
影 響
う
う
友達
う
遠
う
い
感
い
生活
少数派
えい
あ
少数派
う
社会環境
う
子
い
い
いう 小
1Q84
あ
う
社会環境
う思
い
彼
存
人生
い
認
う
正 常
頑張
い
ふ
生活
う
う
奮闘
い
Universitas Sumatera Utara
Aomame berasal dari keluarga yang menganut sekte keagamaan bernama
“Jemaat Saksi“. Sekte agama kristen, yang melakukan kegiatan pengabaran Injil
dengan giat, dan menganut apa yang tertulis di dalam Kitab Suci secara harfiah.
Dalam ajaran ini, Aomame tidak boleh menghadiri acara natal, tidak boleh ikut
darmawisata sekolah yang bertujuan mengunjungi altar pemujaan Shinto atau kuil
Buddha. Ia juga tidak pernah ikut pesta olah raga, tidak pernah menyanyikan lagu
sekolah maupun lagu kebangsaan. Mau tidak mau, Aomame harus menuruti itu
semua karena orang tuanya. Dan tingkah laku yang dianggap ekstrim seperti itu
membuat Aomame semakin terkucilkan dari teman–teman sekelasnya.
Hubungan Aomame dengan orang tua maupun keluarga sangat tidak baik.
Aomame memiliki kebencian yang sangat mendalam terhadap kedua orang tuanya.
Orang tua Aomame selalu memerintahkan Aomame untuk melakukan segala
sesuatu yang diajarkan sekte agama yang dianut oleh mereka tanpa
memperdulikan perasaan Aomame. Sedari kecil Aomame mendapatkan perlakuan
yang tidak adil. Dia tidak pernah mendapatkan kebahagiaan ataupun sikap yang
baik dari keluarganya seperti anak-anak lainnya. Dari kecil hingga dewasa
Aomame sudah hidup sendiri tanpa adanya sentuhan kasih sayang dari orang tua
maupun keluarganya sendiri. Aomame harus berjuang sendiri untuk bisa
melanjutkan hidupnya. Aomame merasa takut jika ia memiliki anak tidak bisa
memberikan kasih sayang yang seharusnya diperoleh ketika masih anak-anak.
Kebencian Aomame pun berlanjut terhadap seorang yang berlaku kasar kepada
orang lain. Terutama kepada laki-laki yang suka menganiaya istrinya ataupun
kekasihnya. Jika dia melihat ada seorang laki-laki melakukan hal tersebut, maka
dia tidak segan-segan akan menghabisi nyawa laki-laki tersebut. Aomame sangat
membenci laki-laki yang tidak pernah menghargai atau menghormati wanita.
Aomame sendiri sejak kecil sudah tidak memiliki teman dekat. Sikapnya yang
aneh membuat teman-teman di sekolahnya menjauhi Aomame. Sejak kejadian itu
Aomame menutup diri untuk tidak berteman dekat dengan siapa pun.
Dengan membaca novel 1Q84, dapat dilihat bagaimana keadaan seorang
anak yang hidup dalam kelompok minoritas di lingkungan masyarakat. Dampak
seseorang yang hidup dalam kelompok minoritas dalam lingkungan masyarakat
adalah dikucilkan. Kaum minoritas mudah ditindas dan lebih sering mengalami
penderitaan karena tekanan dari lingkungan sekitarnya. Salah satunya tokoh
Aomame, yang mengalami diskriminasi sosial dan sering dicela teman-temannya
dan masyarakat yang berada di lingkungan rumahnya. Perlakuan yang diterima
Aomame sebagai penganut agama minoritas diantara mayoritas dari lingkungan
sekolah maupun masyarakat tidaklah adil. Aomame hanya berusaha mematuhi
aturan yang diajarkan agamanya maupun yang diperintahkan orang tuanya.
Namun Aomame tetap semangat menjalani kehidupannya dan berjuang untuk
dapat hidup normal dan bisa diterima di lingkungan sosialnya.
Universitas Sumatera Utara
要旨
う
“Jemaat Saksi”
オマメ
う
う
い
いう 宗 教 思 想
い
追随
い
家族
起源
“Jemaat Saksi”
い
い
行 い
う
いう
聖書
意味的
聖書
中
書い
あ
事柄
信
布教活動
い
あ
教え
オマメ
クリスト
クリスマスパーテ
い
出 席
う
う
あ
思想
ー
う
い
う
教
熱心
い
ふ
い
い
い
祭壇
寺
う
参詣
学校
う
う
観光旅行
参加
い
い
い
う
参加
い
彼
う
い
運動会
う
校歌
国家
う
歌
い
両 親
え
い
従 わ
う
思
い
得
う
う
行動
オマメ
う
い
う
い
同級生
遠
う
一方
う
オマメ
極 端
い
い
両 親
家族
関係
う
オマメ
う
両 親
憎
い
オマメ
う
い
オマメ
気
彼
オマメ
ふ
う
い
信
行 わ
扱
う
宗教思想
幼い時
い
彼
他
子供
うふ
態度
通
オマメ
幸福
い
あい
両 親
家族
ふ
家族
幼時
大人
い
オマメ
う
い
愛情抜
独
暮
い
う
人生
続
う
孤軍奮闘
い
子供
い
幼時
う
う愛 情
う
う
う
感
思
い
注
オマメ
心配
オマメ
あ
他人
両 親
う
ほ
い
あい
い
い
あ
不公平
粗野
い
扱
あ
人
い
憎
続
い
特
恋人
奥
い
虐 待
い
男
対
う
男
見
う
彼
臆
男
殺
い
い
あ
変
態度
う
幼時
オマメ
う
い
親友
あ
学校
友達
オマメ
遠
あ
件
オマメ
誰
付
合わ
Universitas Sumatera Utara
う
う
い
う
う
少数派
状 況
う
い
社会環境
人生
う
う
う
わ
い
人々
い
世間
い
迫
一
い
ふ
う
多数派
い
両 親
命令
う
彼
う
い
宗 教
う
学校環境
い
近所
う
う
ふ
う
人
い
追随者
い
あ
不公平
扱
う
教 養
う
通
規則
い
服 従
い
苦痛
件
う
少数派
う
社会環境
う
迫
オマメ
い
い
オマメ
う
あ
社会差別
非
あ
あ
周 辺 環 境
あ
誰
う
影 響
う
う
友達
う
遠
う
い
感
い
生活
少数派
えい
あ
少数派
う
社会環境
う
子
い
い
いう 小
1Q84
あ
う
社会環境
う思
い
彼
存
人生
い
認
う
正 常
頑張
い
ふ
生活
う
う
奮闘
い
Universitas Sumatera Utara