Artikel 33 2 Sistem Pengendalian Internal

Sistem Pengendalian
Internal



Pelatihan Fraud Artikel 33
26-27 Mei 2015, Hotel Bumi Wiyata, Depok

Konsep
Pengendalian
Internal

Definisi Sistem Pengendalian Internal


Meliputi pengorganisasian, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, memeriksa
ketelitian dan kehandalan data keuangan, mendorong efisiensi
dan dipenuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 1993).




Pengendalian internal merupakan kebijakan dan prosedur yang
melindungi harta organisasi dari kemungkinan penyalahgunaan,
memastikan bahwa informasi telah disajikan secara akurat dan
memastikan bahwa peraturan telah dipatuhi sebagaimana
mestinya (Warren & Fees, 2006).



Pada dasarnya, tingkat akuntabilitas keuangan organisasi nirlaba
akan sangat tergantung pada sejauh mana organisasi mampu
mengendalikan operasi keuangan internal organisasi secara
efisien dan efektif, sesuai dengan tujuan pendirian organisasi.

1. Lingkungan Pengendalian
2. Penaksiran Resiko
3. Aktivitas Pengendalian
4. Informasi dan Komunikasi
5. Pemantauan


Tindakan, kebijakan dan prosedur yang merefleksikan
seluruh sikap top manajemen, dewan pembina, pengawas
dan pemilik entitas tentang pentingnya pengendalian
internal. Lingkungan Pengendalian merupakan komponen SPI
yang paling mendasar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
• Nilai dan etika
• Komitmen
• Partisipasi
• Filosofi dan gaya operasi
• Struktur Organisasi
• Pembagian wewenang dan tanggung jawab
• Kebijakan

Mengidentifikasi organisasi dan menganalisanya terhadap
resiko yang relevan dalam pencapaian tujuannya. Resiko
terdiri dari: Resiko Umum dan Resiko Bawaan.
Hal-hal yang mempengaruhi resiko :
1.
2.

3.
4.

Perubahan lingkungan
operasi
Perubahan struktur atau
komposisi personel
Pengembangan sistem
informasi
Pertumbuhan organisasi

5.
6.

7.
8.

Penggunaan teknologi baru
Pengembangan aktivitas dan
wilayah operasi baru

Penerbitan standar baru
dan lain-lain

Kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa
arahan manajemen dilaksakan untuk menghadapi resiko
yang ditaksir
Aktivitas pengendalian dapat dilakukan melalui cara :
• Pemisahan tugas yang memadai
• Otorisasi yang tepat atas transaksi dan aktivitas
• Pendokumentasian dan pencatatan yang memadai
• Pengawasan aset dan pencatatan dengan fisik
• Pemeriksaan independen atas kinerja
• Kebijakan baru untuk mencegah resiko atas kejadian yang
merugikan yang terjadi sebelumnya atau yang belum terjadi

Informasi meliputi pemilihan sistem informasi yang relevan dan
kualitas informasi yang dihasilkan sistem.
Komunikasi mencakup pemahaman peran dan tanggung jawab
invidual berkenaan dengan pengendalian internal.


Pemantauan menjadi proses yang menentukan kualitas kinerja
pengendalian internal sepanjang waktu. Aktivitas pemantauan
dilakukan terus menerus dan terdapat kegiatan evaluasi secara
terpisah.

1. Struktur organisasi yang MEMISAHKAN
TANGGUNGJAWAB FUNGSIONAL secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
MEMBERIKAN PERLINDUNGAN YANG CUKUP
terhadap kekayaan, hutang, pendapatan dan
biaya organisasi.

3. PRAKTIK YANG SEHAT dalam melaksanakan tugas
dan fungsi setiap unit organisasi.
4. KARYAWAN BERKUALITAS sesuai dengan
tanggungjawabnya.

Mengenali dan
Menaksir
Resiko


Resiko berhubungan dengan ketidakpastian. Sesuatu yang
tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan
atau merugikan
Ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan
keuntungan dikenal dengan istilah peluang, sedangkan
ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan
dikenal dengan istilah resiko.
Resiko tidak dapat dihilangkan secara sempurna, hanya
dapat diminimalisasi. Resiko juga tidak mungkin dihindari
sepenuhnya, hanya dapat dimitigasi.

• Resiko Umum
• Resiko Bawaan/Khusus

• Resiko Umum
• Resiko Bawaan/Khusus

• Resiko Umum
• Resiko Bawaan/Khusus


Pemisahan Tanggungjawab
Fungsional

Karyawan
Berkualitas

Perlindungan
yang Cukup

Praktik yang Sehat

Merancang
Aktivitas
Pengendalian Resiko

Monitoring &
Evaluation

Monitoring

&
Evaluation

PROSEDUR

RESIKO YANG
TERIDENTIFIKASI

LANGKAH
PENGENDALIAN