PR-02 Pendidikan Awak Kapal (ok)

PUSAT PENELITIAN LAUT
DALAM
PROSEDUR
PENDIDIKAN/PENINGKATAN
KOMPETENSI AWAK KAPAL
RISET

ID

:

P2LD-PR-BSP-02

Rev
Tgl.
Berlaku

:

00


:

2 Agustus 2016

Halaman

:

1 dari 2

1. Ruang Lingkup
Proses kegiatan mulai dari perencanaan, klasifikasi jenis sertifikat, penetapan awak kapal yang
akan diikut sertakan dalam pendidikan, permohonan pendidikan/peningkatan sertifikat dari
pimpinan di atas kapal/Nakhoda yang ditujukan ke Kepala Sub Bidang Sarana Teknis,
persetujuan kantor Pusat Penelitian Laut Dalam LIPI, kesiapan awak kapal yang bersangkutan,
penjadwalan waktu, pendaftaran dan persyaratan pendidikan, pembiayaan, perolehan sertifikat.
2. Tujuan
Tersedianya/terpenuhinya standard kelaikan pengawakan di atas kapal disesuaikan dengan
ukuran kapal dan daerah pelayaran serta aturan STCW 1978 amandement 1995.
3. Definisi

Sertifikat Kompetensi adalah jenis sertifikat/ijazah laut yang dikeluarkan oleh Kementerian
Perhubungan Laut melalui proses pendidikan kepelautan dengan berbagai jurusan dan
tingkatan, meliputi antara lain :
NO
1
2
3
4
5
6

JURUSAN
NAUTIKA
ANT –D
ANT –V
ANT –IV
ANT –III
ANT –II
ANT –I


TEKNIKA
ATT –D
ATT –V
ATT –IV
ATT –III
ATT –II
ATT –I

Sertifikat Profisiensi adalah jenis sertifikat keterampilan yang diterbitkan oleh Dirjen
Perhubungan Laut Melalui pendidikan di Balai Pendidikan Perhubungan Laut, atau Instansi
swasta yang ditunjuk/telah mendapat Rekomendasi dari Dirjen Perhubungan Laut, sebagai
pendukung sertifikat Kompetensi, adapun sertifikat tersebut antara lain : BST, SCRB, AFF,
GMDSS, ARPA, Radar Simulation, MFA, MC, ISM Code, dsbnya.
4. Penanggungjawab
 Kepala Sub Bidang Sarana Teknis
 Nakhoda
5. Pelaksana
 Kepala Sub Bidang Sarana Teknis dan Staf
 Penyiaga Operasional Sub Bidang Sarana Teknis
 Awak kapal

 Balai Pendidikan Perhubungan Laut, atau Instansi Swasta yang ditunjuk oleh Dirjen
Perhubungan Laut.
6. Waktu
Segera setelah dilakukan perencanaan dan permintaan dari pimpinan di atas kapal/Nakhoda,
dimana kondisi waktu, jadwal pelaksanaan, awak kapal yang bersangkutan, biaya telah siap.
7. Acuan
 STCW 1978 amandement 1995
 Keputusan Dirjen Hubla No.PY.67/2/3.01
Dibuat oleh :

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh :

Terkendali

Tidak Terkendali

PUSAT PENELITIAN LAUT
DALAM

PROSEDUR
PENDIDIKAN/PENINGKATAN
KOMPETENSI AWAK KAPAL
RISET

ID

:

P2LD-PR-BSP-02

Rev
Tgl.
Berlaku

:

00

:


2 Agustus 2016

Halaman

:

2 dari 2

 PP No.7 Th 2000 tentang Kepelautan
 Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 18 Th 1997 tentang pendidikan, ujian keahlian
pelaut dan sertifikasi kepelautan
 Keputusan Menteri Perhubungan No. KM 70 Th 1998 tentang pengawakan Kapal Niaga
8. Tempat
 BP2IP Tangerang
 BP3IP Sunter
 Pertamina
 BP3IP Sorong
 Dstnya
9. Langkah

1) Penyiagaan Operasional Sub Bidang Sarana Teknis melakukan perencanaan perihal
pendidikan/peningkatan sertifikasi kompetensi dan profisiensi awak kapal berkoordinasi
dengan pimpinan di atas kapal/Nakhoda.
2) Surat permohonan dari Nakhoda perihal pendidikan/peningkatan sertifikasi kompetensi dan
profisiensi dengan mencantumkan nama awak kapal yang akan mengikuti pendidikan, yang
ditujukan kepada Kepala Sub Bidang Sarana Teknis Pusat Penelitiian Laut Dalam-LIPI.
3) Penyiagaan Operasional Sub Bidang Sarana Teknis selanjutnya berkoordinasi dengan awak
kapal yang akan melakukan pendidikan/peningkatan sertifikasi kompetensi dan profisiensi
untuk mendapat data pendukung berupa jadwal pelaksanaan pendidikan, biaya, lamamya
pendidikan, persyaratan administrasi, dsbnya.
4) Selanjutnya Kepala Sub Bidang Sarana Teknis menindaklanjuti surat permohonan dari
Nakhoda perihal tersebut diatas dengan surat permohonan yang ditujukan ke Kepala Bidang
Sarana penelitian dengan tembusan kepada : Kepala Bagian Tata Usaha dan Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian, Kepala Sub Bagian Keuangan.
5) Jika Surat permohonan tersebut disetujui untuk dilaksanakan maka selanjutnya Penyiagaan
Teknik Sub Bidang Sarana Teknis memerintahkan awak kapal yang bersangkutan untuk
melakukan pendaftaran, dengan mempersiapkan kelengkapan persyaratan pendidikan,
selanjutnya mengikuti pendidikan.
6) Penyiagaan operasional Sub Bidang Sarana Teknis selanjutnya meminta kepada awak kapal
yang bersangkutan untuk menyerahkan bukti/kwitansi pembiayaan pendidikan, melakukan

monitoring, menerima laporan kegiatan pendidikan dari awak kapal yang bersangkutan,
meminta copy sertifikat hasil dari pendidikan tersebut jika sudah diterima.
7) Penyiagaan Teknik Sub Bidang Sarana Teknis mengarsipkan semua berkas kegiatan
tersebut.
8) Selesai.

Dibuat oleh :

Diperiksa oleh :

Disetujui oleh :

Terkendali

Tidak Terkendali