Seminar Desa Persiapan Implementasi UU Desa No 6 tahun 2014 mpdf

SYNCORE - always deliver value
Seminar Desa Persiapan Implementasi UU Desa No 6 Tahun 2014
posted by admin on February 20, 2015
No : 11/DEK/UD/I/15
Lampiran : TOR Kegiatan
Perihal : Undangan Seminar dan Workshop
Persiapan Implementasi Undang-Undang Desa
Kepada Yth.
....................................................
Di Tempat
Dengan Hormat,
Paska disahkan undang-undang desa No 06 tahun 2014, Peraturan Pemerintah No 43 tahun 2014
dan Peraturan Pemerintah No 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara, maka pemerintah daerah perlu mengambil langkah-langkah
strategis dan taktis menyangkut penyiapan tata aturan pendukung, penyesuaian Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa, penyusunan APBDes dan realisasinya, pengembangan dan
penguatan Bumdes, serta menyusun pola pendampingan untuk masyarakat.
Untuk itu, Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM akan menyelenggarakan rangkaian acara
Seminar dan Workshop Persiapan Implementasi Undang-Undang Desa pada:
Hari/Tgl : Jumat, 6 Maret 2015
Waktu : 13.00-16.00

Tempat : University Club (UC UGM) - Jl. Pancasila No. 2, Bulaksumur, Universitas Gadjah Mada,
Daerah Istimewa Yogyakarta, Indonesia
Pembicara : 1. Marwan Jafar (Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi)
1. Mudrajad Kuncoro (Guru Besar FEB UGM)
2. Enthus Susmono (Bupati Tegal)
Paska seminar akan dilanjutkan dengan Workshop pada hari Sabtu, 7 Maret 2015, mengusung 9
tema yang bisa dipilih oleh peserta.
Biaya kontribusi hadir dalam pelaksanaan Seminar dan Workshop ini sebagai berikut:



Seminar : Rp750.000 per peserta
Workshop : RP2.500.000 per peserta

Mengingat pentingnya acara ini, kami mengharapkan kepada Bapak/ibu dapat mengikuti atau
mengirim utusan yang berkompeten sebagai Peserta pada kegiatan dimaksud. Untuk konfirmasi

pendaftaran dapat menghubungi Diana. Hp 087 738 900 800 atau Telp. 0274 548510 Ext.
142 email seminardesa@gmail.com atau dekfebugm@gmail.com
Mengetahui,

Wakil Dekan Bidang Perencanaan dan Sistem Informasi
Eko Suwardi, M.Sc., Ph.D.
Yogyakarta, 30 Januari 2015
Dewan Pengurus
Prof. Gunawan Sumodiningrat, M.Ec., Ph.D.

UNDANGAN & TERM OF REFERENCE ( TOR )
SEMINAR & WORKSHOP
PERSIAPAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN
UU NO 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA
1. LATAR BELAKANG
Paska pengesahan Undang-Undang No 6 tahun 2014 atau yang lebih dikenal dengan
Undang-Undang Desa, diikuti dengan pengesahan PP No 43 tahun 2014 tentang petunjuk
pelaksanaan UU Desa dan PP No 60 tahun 2014 mengenai mekanisme pengelolaan Dana Desa
yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN), maka ada pergeseran
signifikan dalam paradigma dan mekanisme pengelolaan anggaran di desa.
Undang-undang desa menegaskan pengakuan otonomi desa dalam menentukan prioritas
pembangunan dan penggunaan dana. Perluasan kewenangan tersebut diharapkan akan
mendorong pertumbuhan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa. Sehingga pola
pembangunan selama ini yang lebih berpusat pada perkotaan, bisa bergeser ke pedesaan.

Mengingat sebagian besar penduduk Indonesia masih tinggal di desa.
Hal ini juga sejalan dengan komitmen pemerintah untuk terus menerus menurunkan angka
kemiskinan di Indonesia. Menurut data BPS pada tahun 2014 masih terdapat penduduk miskin
sebesar 28.5 juta dan 62.76% penduduk miskin tinggal di desa. Pemerintah daerah perlu
mensinergikan upaya penanggulangan kemiskinan, termasuk memikirkan kelanjutan Program
Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Kami telah mengidentifikasi beberapa isu utama yang perlu diantisipasi paska pengesahan UU No
6 tahun 2014 antara lain.
1. Tata Aturan Kewenangan dan Asal usul Asli Desa
Salah satu perbedaan mendasar dalam UU Desa, yang tidak diatur dalam PP 72 Tahun 2005,

adalah penegasan 2 azas dalam pengaturan desa yaitu subsidiaritas dan rekognisi. Penegasan
azas tersebut membuat kedudukan dan kewenangan desa menjadi lebih luas, terutama dalam
mengatur pemerintahan desa, pembangunan desa, pengembangan kelembagaan desa serta
pemberdayaan masyarakat desa. Meskipun demikian untuk mengatur tata laksana kewenangan
tersebut perlu dirumuskan peraturan-peraturan pendukung berupa Peraturan Daerah (Perda)
sampai dengan peraturan desa (Perdes). Peraturan tersebut mendesak untuk disusun dan
disahkan untuk menghindari kerancuan tugas dan wewenang, serta menghindari adanya
kesalahan-kesalahan dalam menafsirkan kewenangan yang tertuang dalam UU Desa, PP 43/2014
dan PP 60/2014.

1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa dan RAPB Des yang
Partisipatif dan sesuai ketentuan
UU No 6 Tahun 2014 mensyaratkan pemerintah desa dalam melaksanakan pembangunan
mengacu pada RPJM Desa yang penyusunannya melalui musyawarah perencanaan yang
melibatkan masyarakat secara partisipatif sebagaimana diatur pada Pasal 81 ayat 2.
Dan tersurat lebih jelas pada Pasal 20 PP No 60 Tahun 2014. RPJM Des selanjutnya dijadikan
dasar untuk penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes). Keseluruhan
dokumen dokumen tersebut wajib dilandasi dengan legalitas yang tertuang dalam lembaran
hukum di desa bahkan di daerah. Menurut identifikasi awal kami baru 70% desa yang sudah
menyiapkan RPJM Des dan RPJM Des tersebut belum disinkronkan dengan RPJM Nasional yang
baru disesuaikan BAPPENAS.
1. Pengelolaan Dana Desa
Aparat pemerintah desa perlu dibimbing dalam menyusun anggaran pendapatan dan belanja desa
(APBDes), penatalaksanan pencairan dana, proses pengadaan, pelaporan dan
pertanggungjawaban dana desa dari APBN atau APBD, mengacu pada ketentuan UU No 17 tahun
2003 mengenai Keuangan Negara dan UU No 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara.
Penyusunan anggaran dan pelaporan penggunaan anggaran tersebut harus mengacu pada
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP). Pemerintah desa perlu didukung dengan panduan dan
sistem aplikasi untuk mengelola dana desa dari perencanaan sampai dengan pelaporan.
1. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan


Kegiatan dengan Pembiayaan Dana Desa

Pelaporan realisasi kegiatan Dana Desa dilakukan secara berjenjang mulai dari Desa ke
Kabupaten selanjutnya ke Provinsi dan terakhir ke Pemerintah Republik Indonesia. Kesalahan
prosedur baik administrasi maupun penyelewengan tentunya berdampak juga sesuai
penjenjangannya yang diatur pada Pasal 25 ayat 1 dan 2 PP No 60 Tahun 2014, keterlambatan
dan kesalahan pada jenjang di bawah akan berdampak pada kinerja pemerintahan di atasnya.
Oleh karena itu perlu dibentuk suatu sistem pengendalian dan pengawasan untuk meminimalisir
kesalahan maupun kecurangan. Pola monitoring dan evaluasi tersebut harus mengacu pada
Standar Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP). SPIP ini merupakan tanggungjawab semua
pihak mulai dari pimpinan sampai bawahan. Untuk melembagakan SPIP ini perlu dibentuk
lembaga pengawas atau SPI di desa.
1. Pembentukan dan Pengembangan BUMDES
Salah satu amanat UU No 6 tahun 2014 adalah pengembangan social enterprise berbentuk
Bumdes. Bumdes ini diharapkan mampu menggali dan mengembangkan potensi yang ada didesa

berbasis one village one product (OVOP). Keuntungan yang didapat oleh Bumdes tersebut dapat
dipergunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bentuk-bentuk usaha Bumdes bisa
beranekaragam contohnya pasar desa, dermaga desa, desa wisata simpan pinjam desa dan

bentuk-bentuk usaha lainnya. Penguatan tata kelola Bumdes ini harus dilakukan secara sistematis
mulai dari rumusan perdes, struktur organisasi dan tata kelola, studi kelayakan dan rencana
bisnis, standar pelayanan minimal, rencana bisnis dan anggaran, laporan keuangan serta sistem
pengendalian internal.
1. Pola Pendampingan Masyarakat Miskin oleh Pemerintah dan Masyarakat
Program-program pembangunan terdahulu yang berbasiskan pada pemberdayaan masyarakat
hampir-hampir meniadakan peran pemerintah desa atau dikotomi pemerintah dengan masyarakat.
Hal ini menyebabkan seluruh pelaksanaan kegiatan dilakukan oleh kelompok kerja atau
Organisasi Masyarakat Setempat yang istilahnya berbeda beda tergantung proyek sektoralnya.
Sedangkan pada UU Desa jelas diatur bahwa berdasarkan Pasal 22 ayat 1 Penugasan dari
Pemerintah dan/atau Pemerintah Daerah kepada Desa meliputi Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa, Pelaksanaan Pembangunan Desa, Pembinaan Kemasyarakatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Desa. Perluasan peran pemerintah desa ini membutuhkan suatu pola terpadu. Salah
satu hal yang penting dilakukan adalah penyusunan database pembangunan desa yang
merangkum potensi dan indikator-indikator perekonomian serta database rumah tangga miskin.
Untuk mengantisipasi perubahan-perubahan tersebut diatas maka kami bermaksud
menyelenggarakan Seminar dan Workshop yang kami beri judul Seminar dan Workshop
Persiapan Implementasi UU No 6 tahun 2014 tentang Desa.
Gambaran Program
Seminar Persiapan Implementasi UU No 6 tahun 2014 tentang Desa

Waktu : Jum at, 6 Maret 2014 pukul 13.30

17.00

Pembicara : 1. Marwan Jafar (Menteri Desa Tertinggal dan Transmigrasi)
1. Mudrajad Kuncoro (Guru Besar FEB UGM)
2. Enthus Susmono (Bupati Tegal)
Biaya Seminar: Rp750.000 per peserta (diluar akomodasi dan transportasi peserta)
Fasilitas : 1. Makan siang (1x), Coffee Break (2x)
1. Materi
2. Seminar Kit
3. Sertifikat
Workshop Persiapan Implementasi UU No 6 tahun 2014
Waktu : Sabtu, 7 Maret 2014 pukul 08.30

16.00 (Kelas Paralel)

Tema : 1. Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa)
1. Penyusunan Anggaran Pendapatan & Belanja Desa (APBDes)
2. Pencatatan & Pelaporan Realisasi APBDes sesuai Standar Akuntansi Pemerintah


3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pengendalian dan Pengawasan Keuangan dan Kinerja berbasis SPIP
Pola Pendampingan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pendataan Penduduk Miskin berdasarkan Indikator Spesifik Lokal Desa
Pembentukan dan Pengembangan BUMDES
Penerapan Sistem Informasi Lembaga Keuangan Mikro (LKM) Desa
Pemberdayaan Masyarakat Desa berbasis Financial Literacy & Financial Inclusion

(Peserta dapat memilih mengikuti satu dari 9 kelas diatas).
Biaya Workshop: Rp2.500.000 per peserta (diluar akomodasi dan transportasi peserta)
Fasilitas : 1. Makan siang (1x), Coffee Break (2x)
1. Materi
2. Workshop Kit

3. Sertifikat
SASARAN PESERTA
1.
2.
3.
4.
5.

Kepala Daerah (Bupati/Walikota) atau yang mewakili
Kepala BAPPEDA atau yang ditugaskan
Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa atau yang ditugaskan
SKPD / Pejabat terkait
Akademisi/Pengamat

Tambahan peserta per masing-masing Kabupaten/Kota diperbolehkan dengan menunjukkan surat
tugas.
AGENDA
Susunan Acara Seminar adalah sebagai berikut :
13.00 - 13.15 Daftar Ulang Peserta
13.15


13.45 Makan Siang

13.45

15.00 Pembukaan & Sambutan Rektor UGM

15.00

15.30 Pemaparan Materi Menteri Desa PDT-Transmigrasi

15.30

15.45 Pembahasan dari UGM

15.45

16.00 Studi Kasus Pemberdayaan Masyarakat di Tegal

16.00


17.00 Diskusi Interaktif Peserta & Narasumber

17.00 - 17.30 Coffee Break dan Penutupan
PENDAFTARAN & BIAYA
Untuk Pendaftaran, dan konfirmasi silahkan hubungi :

Sdr. Diana. Hp 087 738 900 800 atau email. seminardesa@gmail.com
Pendaftaran dan konfirmasi diterima maksimal tanggal 3 Maret 2015 (H-2) by phone
/email
Transfer Biaya Pendaftaran Seminar dan Workshop:
Bank Mandiri UGM FEB KAF
PENERIMAAN DEK
No 88888 020 1411 0973
Setelah transfer mohon sms/WA ke Diana 087 738 900 800 dan kirim slip pembayaran via WA
atau email ke seminardesa@gmail.com
PENUTUP
Dashboard Ekonomi Kerakyatan (DEK) UGM menjalin aliansi strategis dengan lembaga konsultan,
pengembang software dan lembaga training untuk membantu pemerintah daerah dan pemerintah
desa dalam menyelenggarakan fungsi dan kewajibannya terutama dalam hal pelayanan dan
pemberdayaan masyarakat. Beberapa program yang telah kami laksanakan adalah:
1. ToT Training of Trainers untuk pendamping UMKM dan pendamping desa
2. Pendampingan dan Konsultasi Badan Layanan Umum Daerah baik berupa RSUD, Puskesmas,
maupun Dana Bergulir. Mulai dari pendampingan pengajuan, penyusunan RBA, penyusunan
Laporan Keuangan berbasis SAK, sampai dengan pengembangan Software Akuntansi BLUD
3. Focus Group Discussion untuk pemantaban arah kebijakan Pemerintah Daerah
4. Survei dan Kajian Masyarakat Miskin Desa
5. Kajian Akademis penyusunan Kebijakan dan Peraturan Daerah
6. Percontohan One Village One Product dan Pendampingan Bumdes
7. Monitoring pembangunan dan pemberdayaan masyarakat dengan berbasis sistem informasi
online
Untuk informasi program-program diatas anda bisa menghubungi:
Rudy Suryanto,SE.,M.Acc.,Ak
081229911197
rdsuryanto@gmail.com
atau:
Simak informasi tentang seminar & program-program pembangunan desa di
www.seminardesa.com

Untuk membaca lebih detil mengenai Tahapan Pendirian BUMDES, termasuk download
contoh-contoh laporan bisa lihat artikel berikut :
http://bumdes.id/tahapan-pendirian-bumdes
Download materi terlengkap tentang BUMDES di
http://bumdes.id/downloads/
Kontak
Konsultasi Rudy Syncore
CP 081-2299-111-97 /
Diana Septi A
CP: 0877 38 900 800 /training@syncore.co.id
Telepon Kantor: 0274

488 599

Untuk informasi lebih lengkap kunjungi web kami : www.bumdes.id
Tags: seminar
Permalink | Comments (0) | Last updated on June 24, 2017