teknik konseling USILA
TEKNIK BIMBINGAN KONSELING
USIA LANJUT
Oleh : Veny Hidayat, Mpsi., Psikolog
081230717130
v3ny_smart@yahoo.com
Pendahuluan
• Komunikasi yang baik akan sangat
membantu dalam keterbatasan
kapasitas fungsional, sosial, ekonomi,
perilaku emosi yang labil pada pasien
lanjut usia.
• Komunikasi efektif dapat
mengikutsertakan partisipasi pasien
dalam pengambilan keputusan
sehingga membantu proses
mengingat, berpengaruh terhadap
Komunikasi pada Pasien lanjut
usia
Komunikasi pada lanjut usia dapat menjadi
lebih sulit akibat dari gangguan sensori yang
terkait usia dan penurunan memori
Keluarga maupun medis kadang melupakan
atau tidak memperhatikan berbagai hambatan
yang ada untuk tercapainya komunikasi yang
efektif pada pasien lanjut usia sehingga
memunculkan interpretasi yang keliru
Pasien lanjut usia sering hadir dengan
masalah yang kompleks dan beberapa keluhan
utama dan waktu lebih lama
Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit
bertanya dan menunggu untuk ditanya
sesuai kewenangan dokter
Ageism lazim dijumpai pada perawatan
kesehatan dan secara tidak sengaja berperan
terhadap buruknya komunikasi dengan
pasien lanjut usia
Teknik Umum untuk Berkomunikasi
dengan Pasien lanjut usia
Menunjukkan Hormat dan Keprihatinan
Memastikan bahwa PasienDidengar dan
Dipahami
Menghindari Ageism
Mengenal Kultur dan Budaya
Menunjukkan Hormat dan
Keprihatinan
• Didasari pada rasa hormat kepada pasien dan
memahami serta mengapresiasi setiap pasien
sebagai sosok manusia yang unik
• Rasa hormat ditunjukkan dgn sapaan formal,
Pandangan mata menunjukkan apresiasi,
Sentuhan lembut di tangan, lengan, atau
pundak menunjukkan rasa turut prihatin dan
perhatian
Memastikan bahwa Pasien Didengar dan
Dipahami
Mempertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa
dan mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif
antara pasien lanjut usia dan dokter.
Membiarkan pasien lanjut usia untuk berbicara
beberapa menit tentang masalahnya tanpa
interupsi akan memberikan lebih banyak informasi
Berbicara pelan, jelas, dan keras tanpa berteriak,
menggunakan bahasa dan kalimat yang singkat
dan sederhana. Karena pasien lanjut usia umumnya
lebih sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya
Untuk menghindarkan ageism
Kenali pasien lanjut usia sebagai satu pribadi
dengan riwayat dan penyelesaian yang jelas
Pendekatan ini memungkinkan anda untuk
menemui setiap pasien lanjut usia sebagai
individu yang unik dengan pengalaman
seumur hidup yang berharga bukan orang tua
yang tidak produktif dan lemah
Mengenal Kultur dan Budaya
Mengenal latar belakang kultur dan budaya
pasien akan mempengaruhi persepsi pasien
terhadap baik dan berkualitasnya pelayanan
kesehatan yang
diberikan dokter
Strategi umum tambahan untuk
memperbaiki komunikasi pada lansia
• Pelajari data sebelum perjanjian untuk bertemu,
karena pasien lanjut usia khas memiliki berbagai
masalah kesehatan yang kompleks
• Meminta pasien menceritakan keluhannya hanya
sekali (yaitu tidak bercerita dulu kepada
perawat atau asisten kemudian baru kepada
anda) untuk meminimalkan frustasi & kelelahan
• Menghindarkan jargon medis.
• Menyederhanakan dan menuliskan instruksi.
• Menggunakan diagram, model, dan gambar.
• Menjadwalkan pasien lanjut usia terlebih
dahulu, karena mereka umumnya lebih siap
dari segi waktu
Hambatan Komunikasi pada Lansia
Pasien denganDefisit Sensorik
Pasien denganDemensia
Pasien yangDitemani oleh orang ketiga
Pasien dengan Defisit Sensorik
Pendengaran
• 16% - 24% individu berusia lebih dari 65 tahun
mengalami penguranga pendengaran yang
mempengaruhi komunikasi(Crews & Campbell)
• Sedangkan pasien yang berusia diatas 80 tahun,
jumlah gangguan sensorik akan meningkat
menjadi lebih dari 60%(Chia et al., 2006)
Penurunan fungsi pendengaran yang dikenal
sebagai presbyacussis
Berhubungan dengan suara berfrekuensi
tinggi. Suara berfrekuensi tinggi adalah
suara konsonan yang berdampak pada
pemahaman pasien diawal dan akhir kata
Contohnya :
“Mbah, obat ini diminum sehari tiga kali, pagi
satu,
siang satu dan malam satu saja ya”… yang
terdengar
“Mbah, obat ini diminum malam satu saja ya..”
• Kebanyakan pasien lanjut usia mengalami
penyakit mata yang menurunkan ketajaman
penglihatan (mis. katarak, degenerasi macular,
glaucoma, komplikasi ocular pada diabetes)
• Lebih dari 15% orang tua berusia lebih dari 70
tahun melaporkan penglihatannya yang buruk,
dan 22% lagi melaporkan penglihatannya
hanya cukup untuk jarak tertentu(Crews &
Campbell, 2004)
Pendekatan berkomunikasi pada gangguan
Sensorik Pendengaran
• Tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca
bibir dan anda dapat menggunakan isyarat mata
• Meminimalkan kebisingan
• Berbicara perlahan, jelas, dan dalam nada yang
normal. Berteriak akan menghambat komunikasi,
mengubah nada berfrekuensi tinggi, dan
mempersulit pasien untuk memahami kata-kata
anda
• Ketika memberikan instruksi untuk medikasi, tes,
atau pengobatan, hindarkan untuk bertanya
kepada pasien apakah dia mengerti .Orang
dengan gangguan pendengaran mungkin akan
Menjawab’ya’ tanpa menyadari bahwa mereka
belum mendengar apapun atau salah memahami
beberapa informasi
• Pendekatan yang lebih baik untuk mengecek
pemahaman pasien adalah dengan meminta
pasien untuk mengulang instruksi
• Perjanjian yang lebih awal umumnya lebih baik
• Jika tersedia, pengeras suara khusus diketahui
sangat memudahkan komunikasi dengan pasien
yang mengalami gangguan pendengaran
• Lingkungan klinik dapat diperbaiki dengan
memperbanyak pencahayaan, menggunakan
warnawarna kontras untuk membuat objek lebih jelas
(mis. kerangka pintu, kursi)
• Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling
tidak dengan huruf berukuran 14 diatas kertas
berwarna
• Pasien lanjut usia biasanya meletakkan obatnya
dalam satu wadah dan tergantung pada satu
warna untuk mengenalinya
• Banyak obat yang berwarna putih, biru muda,
hijau muda, yang akan terlihat berwarna abu-abu
oleh mata yang telah menua
• Warna merah, oranye, dan kuning paling baik
dilihat dan dapat dipilih sebagai warna pembeda
• Pasien yang mengalami kesulitan memastikan
dosis insulin dapat diinstruksikan untuk
menera dosis pada dasar warna merah diatas
meja
• Kertas kontak berwarna merah dapat
dibalutkan pada pegangan untuk berjalan,
tongkat atau
tabung oksigen untuk membantu pasien
lanjut usia
untuk mengambilnya
Pasien dengan Demensia
• Demensia memiliki efek yang merugikan pada
•
•
•
•
penerimaan dan ekspresi komunikasi pasien
Pasien mengalami kehilangan memori, Kesulitan
mengingat kejadian yang baru terjadi, Memiliki
rentang konsentrasi yang sangat singkat, Sulit
untuk tetap berada dalam satu topik tertentu
Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki
berbagai kesulitan komunikasi
Pada stadium awal sering mengalami masalah
untuk menemukan kata yang ingin disampaikan
Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan
jargon yang tidak dapat dipahami atau bisa hanya
berdiam diri
• Harus diingat bahwa pasien demensia
kehilangan kemampuannya untuk
berkomunikasi, bukan kehilangan
kepandaiannya.Mereka adalah orang dewasa
yang hidup produktif dan layak mendapatkan
penghormatan.
• Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap
emosi orang lain. Pada umumnya
pasien tersebut, lebih merespon kepada
bagaimana cara seseorang berbicara kepada
mereka daripada apa yang sebetulnya
dikatakan
Tehnik tambahan berkomunikasi pada
Demensia
• Perkenalkan diri anda
• Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan
memori& kilas balik, serta mengurangi
ketegangan
• Isyarat tubuh yang sederhana dapat
membantu
• Repetisi akan menyebabkan frustasi
• Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih
disukai untuk memberikan instruksi satu
persatu
Pasien dengan orang ketiga
(Caregiver)
• Karakteristik utama kunjungan poliklinik geriatri
adalah adanya orang ketiga, berupa anggota
keluarga ataucaregiver informal lainnya yang hadir
sedikitnya pada sepertiga kunjungan geriatrik
• Caregiver memudahkan komunikasi antaradokter
& pasien serta mempertinggi keterlibatan pasien
dalam perawatan mereka sendiri
• Penting untuk memperlakukan pasien lanjut usia
dalam konteks atau sudut pandang caregiver-nya
agar didapatkan hasil terbaik bagi keduanya
Pendekatan berkomunikasi
• Pada kunjungan I, untuk privacy pasien,
paling baik untuk menemui pasien sendirian
dan kemudian meminta ijin kepada pasien
untuk berbicara dengan caregiver sendirian
• Pada kunjungan berikutnya, jika disetujui
pasien, caregiver dapat bergabung dengan
pasien selama perjanjian
• Ketikacaregiver hadir, komunikasi menjadi
interaksi 3 arah.Maka duduklah dalam satu
posisi berbentuk segitiga
• Lalu berikan pertanyaan kepada pasien dan
kemudian meminta masukan dari caregiver
• Penting bagi anda untuk selalu mencoba melibatkan
pasien sepenuhnya dalam semua keputusan
• Caregiverterlibat sepenuhnya padakeadaan pasien,
sehingga: Penting untuk mewaspadai tanda fisik
verbal dan nonverbal atau stress
emosionalcaregiver
• Pujian akan memberikan dorongan kepada pasien
dan caregiver untuk hasil yang lebih baik bagi
keduanya
Keuntungan membangun Komunikasi
Terapeutik
• Diagnosis lebih akurat
• Instruksi dan saran dokter akan lebih
mungkin untuk ditaati
• Meminimalisir kemungkinan melewatkan
dosis atau menghentikan obat
• Lebih memungkinkan untuk edukasi dalam
manajemen mandiri
• Penurunan biaya tes diagnostik juga
dihubungkan dengan komunikasi yang baik
Tahapan dalam Proses Konseling
Tahap awal
Tahap tengah
Tahap akhir
Tahap Awal Konseling
USILA :
Membangun Kepercayaan,
Menjalin hubungan kerjasama dan
Mengenali Karakter Pasien
Tahap tengah : Ketrampilan
Kombinasi ketrampilan awal atau
memakai secara bergantian
Tujuan
Melihat kembali
ke masalah dan
keluhan
Mempertahankan
hubungan
kerjasama
Membuat kontrak
Strategi :
Mengkomunikasikan
core value
Mencairkan
pandangan klien,
menstimulasi untuk
mengatur kembali
posisi
Tahap Akhir :
Tujuan
Menentukan
aktivitas
selanjutnya
Memindahkan
proses belajar
Menerapkan
perubahan
Mengakhiri
hubungan
konseling
Strategi
•
•
•
•
Goal setting
Rencana
tindakan
Evaluasi
menutup
KESIMPULAN
Teknik komunikasi dan Konseling yang baik
akan memperbaiki Outcome pasien lanjut
Outcome perawatan kesehatan pada lansia
tidak hanya tergantung pada perawatan
kebutuhan biomedis tetapi juga tergantung
pada hubungan perawatan yang diciptakan
melalui komunikasi yang efektif
TERIMA KASIH ……
• Perhatian ANDA
sungguh amat luar
biasa
• Terima kasih &
salam hangat selalu
dari…
USIA LANJUT
Oleh : Veny Hidayat, Mpsi., Psikolog
081230717130
v3ny_smart@yahoo.com
Pendahuluan
• Komunikasi yang baik akan sangat
membantu dalam keterbatasan
kapasitas fungsional, sosial, ekonomi,
perilaku emosi yang labil pada pasien
lanjut usia.
• Komunikasi efektif dapat
mengikutsertakan partisipasi pasien
dalam pengambilan keputusan
sehingga membantu proses
mengingat, berpengaruh terhadap
Komunikasi pada Pasien lanjut
usia
Komunikasi pada lanjut usia dapat menjadi
lebih sulit akibat dari gangguan sensori yang
terkait usia dan penurunan memori
Keluarga maupun medis kadang melupakan
atau tidak memperhatikan berbagai hambatan
yang ada untuk tercapainya komunikasi yang
efektif pada pasien lanjut usia sehingga
memunculkan interpretasi yang keliru
Pasien lanjut usia sering hadir dengan
masalah yang kompleks dan beberapa keluhan
utama dan waktu lebih lama
Pasien lanjut usia umumnya lebih sedikit
bertanya dan menunggu untuk ditanya
sesuai kewenangan dokter
Ageism lazim dijumpai pada perawatan
kesehatan dan secara tidak sengaja berperan
terhadap buruknya komunikasi dengan
pasien lanjut usia
Teknik Umum untuk Berkomunikasi
dengan Pasien lanjut usia
Menunjukkan Hormat dan Keprihatinan
Memastikan bahwa PasienDidengar dan
Dipahami
Menghindari Ageism
Mengenal Kultur dan Budaya
Menunjukkan Hormat dan
Keprihatinan
• Didasari pada rasa hormat kepada pasien dan
memahami serta mengapresiasi setiap pasien
sebagai sosok manusia yang unik
• Rasa hormat ditunjukkan dgn sapaan formal,
Pandangan mata menunjukkan apresiasi,
Sentuhan lembut di tangan, lengan, atau
pundak menunjukkan rasa turut prihatin dan
perhatian
Memastikan bahwa Pasien Didengar dan
Dipahami
Mempertahankan langkah yang tidak tergesa-gesa
dan mendengarkan adalah kunci komunikasi efektif
antara pasien lanjut usia dan dokter.
Membiarkan pasien lanjut usia untuk berbicara
beberapa menit tentang masalahnya tanpa
interupsi akan memberikan lebih banyak informasi
Berbicara pelan, jelas, dan keras tanpa berteriak,
menggunakan bahasa dan kalimat yang singkat
dan sederhana. Karena pasien lanjut usia umumnya
lebih sedikit bertanya dan menunggu untuk ditanya
Untuk menghindarkan ageism
Kenali pasien lanjut usia sebagai satu pribadi
dengan riwayat dan penyelesaian yang jelas
Pendekatan ini memungkinkan anda untuk
menemui setiap pasien lanjut usia sebagai
individu yang unik dengan pengalaman
seumur hidup yang berharga bukan orang tua
yang tidak produktif dan lemah
Mengenal Kultur dan Budaya
Mengenal latar belakang kultur dan budaya
pasien akan mempengaruhi persepsi pasien
terhadap baik dan berkualitasnya pelayanan
kesehatan yang
diberikan dokter
Strategi umum tambahan untuk
memperbaiki komunikasi pada lansia
• Pelajari data sebelum perjanjian untuk bertemu,
karena pasien lanjut usia khas memiliki berbagai
masalah kesehatan yang kompleks
• Meminta pasien menceritakan keluhannya hanya
sekali (yaitu tidak bercerita dulu kepada
perawat atau asisten kemudian baru kepada
anda) untuk meminimalkan frustasi & kelelahan
• Menghindarkan jargon medis.
• Menyederhanakan dan menuliskan instruksi.
• Menggunakan diagram, model, dan gambar.
• Menjadwalkan pasien lanjut usia terlebih
dahulu, karena mereka umumnya lebih siap
dari segi waktu
Hambatan Komunikasi pada Lansia
Pasien denganDefisit Sensorik
Pasien denganDemensia
Pasien yangDitemani oleh orang ketiga
Pasien dengan Defisit Sensorik
Pendengaran
• 16% - 24% individu berusia lebih dari 65 tahun
mengalami penguranga pendengaran yang
mempengaruhi komunikasi(Crews & Campbell)
• Sedangkan pasien yang berusia diatas 80 tahun,
jumlah gangguan sensorik akan meningkat
menjadi lebih dari 60%(Chia et al., 2006)
Penurunan fungsi pendengaran yang dikenal
sebagai presbyacussis
Berhubungan dengan suara berfrekuensi
tinggi. Suara berfrekuensi tinggi adalah
suara konsonan yang berdampak pada
pemahaman pasien diawal dan akhir kata
Contohnya :
“Mbah, obat ini diminum sehari tiga kali, pagi
satu,
siang satu dan malam satu saja ya”… yang
terdengar
“Mbah, obat ini diminum malam satu saja ya..”
• Kebanyakan pasien lanjut usia mengalami
penyakit mata yang menurunkan ketajaman
penglihatan (mis. katarak, degenerasi macular,
glaucoma, komplikasi ocular pada diabetes)
• Lebih dari 15% orang tua berusia lebih dari 70
tahun melaporkan penglihatannya yang buruk,
dan 22% lagi melaporkan penglihatannya
hanya cukup untuk jarak tertentu(Crews &
Campbell, 2004)
Pendekatan berkomunikasi pada gangguan
Sensorik Pendengaran
• Tataplah pasien sehingga pasien dapat membaca
bibir dan anda dapat menggunakan isyarat mata
• Meminimalkan kebisingan
• Berbicara perlahan, jelas, dan dalam nada yang
normal. Berteriak akan menghambat komunikasi,
mengubah nada berfrekuensi tinggi, dan
mempersulit pasien untuk memahami kata-kata
anda
• Ketika memberikan instruksi untuk medikasi, tes,
atau pengobatan, hindarkan untuk bertanya
kepada pasien apakah dia mengerti .Orang
dengan gangguan pendengaran mungkin akan
Menjawab’ya’ tanpa menyadari bahwa mereka
belum mendengar apapun atau salah memahami
beberapa informasi
• Pendekatan yang lebih baik untuk mengecek
pemahaman pasien adalah dengan meminta
pasien untuk mengulang instruksi
• Perjanjian yang lebih awal umumnya lebih baik
• Jika tersedia, pengeras suara khusus diketahui
sangat memudahkan komunikasi dengan pasien
yang mengalami gangguan pendengaran
• Lingkungan klinik dapat diperbaiki dengan
memperbanyak pencahayaan, menggunakan
warnawarna kontras untuk membuat objek lebih jelas
(mis. kerangka pintu, kursi)
• Setiap bahan dengan tulisan harus dicetak paling
tidak dengan huruf berukuran 14 diatas kertas
berwarna
• Pasien lanjut usia biasanya meletakkan obatnya
dalam satu wadah dan tergantung pada satu
warna untuk mengenalinya
• Banyak obat yang berwarna putih, biru muda,
hijau muda, yang akan terlihat berwarna abu-abu
oleh mata yang telah menua
• Warna merah, oranye, dan kuning paling baik
dilihat dan dapat dipilih sebagai warna pembeda
• Pasien yang mengalami kesulitan memastikan
dosis insulin dapat diinstruksikan untuk
menera dosis pada dasar warna merah diatas
meja
• Kertas kontak berwarna merah dapat
dibalutkan pada pegangan untuk berjalan,
tongkat atau
tabung oksigen untuk membantu pasien
lanjut usia
untuk mengambilnya
Pasien dengan Demensia
• Demensia memiliki efek yang merugikan pada
•
•
•
•
penerimaan dan ekspresi komunikasi pasien
Pasien mengalami kehilangan memori, Kesulitan
mengingat kejadian yang baru terjadi, Memiliki
rentang konsentrasi yang sangat singkat, Sulit
untuk tetap berada dalam satu topik tertentu
Ada banyak tingkatan demensia, yang memiliki
berbagai kesulitan komunikasi
Pada stadium awal sering mengalami masalah
untuk menemukan kata yang ingin disampaikan
Pada demensia parah, pasien dapat menggunakan
jargon yang tidak dapat dipahami atau bisa hanya
berdiam diri
• Harus diingat bahwa pasien demensia
kehilangan kemampuannya untuk
berkomunikasi, bukan kehilangan
kepandaiannya.Mereka adalah orang dewasa
yang hidup produktif dan layak mendapatkan
penghormatan.
• Pasien demensia juga sangat sensitif terhadap
emosi orang lain. Pada umumnya
pasien tersebut, lebih merespon kepada
bagaimana cara seseorang berbicara kepada
mereka daripada apa yang sebetulnya
dikatakan
Tehnik tambahan berkomunikasi pada
Demensia
• Perkenalkan diri anda
• Mengobrol sejenak, ini akan membangkitkan
memori& kilas balik, serta mengurangi
ketegangan
• Isyarat tubuh yang sederhana dapat
membantu
• Repetisi akan menyebabkan frustasi
• Ketika melakukan pemeriksaan fisik, lebih
disukai untuk memberikan instruksi satu
persatu
Pasien dengan orang ketiga
(Caregiver)
• Karakteristik utama kunjungan poliklinik geriatri
adalah adanya orang ketiga, berupa anggota
keluarga ataucaregiver informal lainnya yang hadir
sedikitnya pada sepertiga kunjungan geriatrik
• Caregiver memudahkan komunikasi antaradokter
& pasien serta mempertinggi keterlibatan pasien
dalam perawatan mereka sendiri
• Penting untuk memperlakukan pasien lanjut usia
dalam konteks atau sudut pandang caregiver-nya
agar didapatkan hasil terbaik bagi keduanya
Pendekatan berkomunikasi
• Pada kunjungan I, untuk privacy pasien,
paling baik untuk menemui pasien sendirian
dan kemudian meminta ijin kepada pasien
untuk berbicara dengan caregiver sendirian
• Pada kunjungan berikutnya, jika disetujui
pasien, caregiver dapat bergabung dengan
pasien selama perjanjian
• Ketikacaregiver hadir, komunikasi menjadi
interaksi 3 arah.Maka duduklah dalam satu
posisi berbentuk segitiga
• Lalu berikan pertanyaan kepada pasien dan
kemudian meminta masukan dari caregiver
• Penting bagi anda untuk selalu mencoba melibatkan
pasien sepenuhnya dalam semua keputusan
• Caregiverterlibat sepenuhnya padakeadaan pasien,
sehingga: Penting untuk mewaspadai tanda fisik
verbal dan nonverbal atau stress
emosionalcaregiver
• Pujian akan memberikan dorongan kepada pasien
dan caregiver untuk hasil yang lebih baik bagi
keduanya
Keuntungan membangun Komunikasi
Terapeutik
• Diagnosis lebih akurat
• Instruksi dan saran dokter akan lebih
mungkin untuk ditaati
• Meminimalisir kemungkinan melewatkan
dosis atau menghentikan obat
• Lebih memungkinkan untuk edukasi dalam
manajemen mandiri
• Penurunan biaya tes diagnostik juga
dihubungkan dengan komunikasi yang baik
Tahapan dalam Proses Konseling
Tahap awal
Tahap tengah
Tahap akhir
Tahap Awal Konseling
USILA :
Membangun Kepercayaan,
Menjalin hubungan kerjasama dan
Mengenali Karakter Pasien
Tahap tengah : Ketrampilan
Kombinasi ketrampilan awal atau
memakai secara bergantian
Tujuan
Melihat kembali
ke masalah dan
keluhan
Mempertahankan
hubungan
kerjasama
Membuat kontrak
Strategi :
Mengkomunikasikan
core value
Mencairkan
pandangan klien,
menstimulasi untuk
mengatur kembali
posisi
Tahap Akhir :
Tujuan
Menentukan
aktivitas
selanjutnya
Memindahkan
proses belajar
Menerapkan
perubahan
Mengakhiri
hubungan
konseling
Strategi
•
•
•
•
Goal setting
Rencana
tindakan
Evaluasi
menutup
KESIMPULAN
Teknik komunikasi dan Konseling yang baik
akan memperbaiki Outcome pasien lanjut
Outcome perawatan kesehatan pada lansia
tidak hanya tergantung pada perawatan
kebutuhan biomedis tetapi juga tergantung
pada hubungan perawatan yang diciptakan
melalui komunikasi yang efektif
TERIMA KASIH ……
• Perhatian ANDA
sungguh amat luar
biasa
• Terima kasih &
salam hangat selalu
dari…