teknik teknik konseling
(2)
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
MManusiaanusia : mahluk reaktif yang tingkah : mahluk reaktif yang tingkah lakunya
lakunya
dikontrol/dipengaruhi oleh faktor-dikontrol/dipengaruhi oleh
faktor dari luarfaktor dari luar
MManusia memulai kehidupannya dengan anusia memulai kehidupannya dengan mem
mem--berikan reaksi terhadap lingkungannya berikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi ini menghasilkan pola-pola dan interaksi ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk perilaku yang kemudian membentuk
kepribadian kepribadian
(3)
Tingkah laku seseorang ditentukan Tingkah laku seseorang ditentukan
oleh banyak dan macamnya
oleh banyak dan macamnya
penguatan yang diterima dalam
penguatan yang diterima dalam
situasi hidupnya
situasi hidupnya
TTingkah laku dipelajari ketika individu ingkah laku dipelajari ketika individu
berinteraksi dengan lingkungan,
berinteraksi dengan lingkungan,
melalui hukum-hukum belajar
melalui hukum-hukum belajar ::
• PPembiasaan klasik,embiasaan klasik, • PPembiasaan operanembiasaan operan • PPeniruan. eniruan.
(4)
Manusia bukanlah hasil dari dorongan Manusia bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar, sehingga ia dapat hasil belajar, sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi mengkreasi kondisi-kondisi
pembentukan tingkah laku. pembentukan tingkah laku.
Manusia cenderung akan mengambil Manusia cenderung akan mengambil sti
sti--mulus yang menyenangkan dan mulus yang menyenangkan dan menghin
menghin--darkan stimulus yang tidak darkan stimulus yang tidak menyenang
(5)
Kepribadian
Kepribadian
seseorang
seseorang
merupakan
cerminan
dari
merupakan
cerminan
dari
pengalaman, yaitu situasi atau
pengalaman, yaitu situasi atau
stimulus yang diteri
stimulus yang diteri
-
-
manya.
manya.
M
M
emahami
emahami
kepribadian
kepribadian
manusia
manusia
:
:
mempelajari dan
mempelajari dan
memahami
bagai
memahami
bagai
-
-
mana
mana
terbentuknya suatu tingkah
terbentuknya suatu tingkah
laku
(6)
KARAKTEISTIK KONSELING
KARAKTEISTIK KONSELING
BEHAVIORAL :
BEHAVIORAL :
Berfokus pada tingkah laku yang Berfokus pada tingkah laku yang
tampak
tampak
Cermat dan operasional dalam Cermat dan operasional dalam
merumuskan tujuan konseling
merumuskan tujuan konseling
Mengembangkan prosedur perlakuan Mengembangkan prosedur perlakuan
spesifik
spesifik
Penilaian obyektif terhadap tujuan Penilaian obyektif terhadap tujuan
konseling
(7)
ASUMSI TINGKAH LAKU
ASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAH
BERMASALAH
Tingkah laku bermasalah adalah Tingkah laku bermasalah adalah
tingkah laku atau
tingkah laku atau
kebiasaan-kebiasaan negatif atau tingkah laku
kebiasaan negatif atau tingkah laku
yang tidak tepat, yaitu tingkah laku
yang tidak tepat, yaitu tingkah laku
yang tidak sesuai dengan tuntutan
yang tidak sesuai dengan tuntutan
lingkungan
lingkungan
Tingkah laku yang salah hakikatnya Tingkah laku yang salah hakikatnya
terbentu dari cara belajar atau
terbentu dari cara belajar atau
lingkungan yang salah
(8)
Manusia bermasalah mempunyai Manusia bermasalah mempunyai kecenderungan merespon tingkah
kecenderungan merespon tingkah
laku negatif dari lingkungannya
laku negatif dari lingkungannya
Tingkah laku maladaptif terjadi Tingkah laku maladaptif terjadi karena kesalapahaman dalam
karena kesalapahaman dalam
menanggapi lingkungan dengan tepat
menanggapi lingkungan dengan tepat
Seluruh tingkah laku manusia didapat Seluruh tingkah laku manusia didapat dengan cara belajar dan juga dapat
dengan cara belajar dan juga dapat
diubah dengan menggunakan
diubah dengan menggunakan
prinsip-prinsip belajar
(9)
TUJUAN KONSELING
TUJUAN KONSELING
Mengahapus/menghilangkan
Mengahapus/menghilangkan
tingkah laku maldaptif (masalah)
tingkah laku maldaptif (masalah)
untuk
untuk
di
di
-
-
gantikan
gantikan
dengan
dengan
tingkah laku baru yaitu tingkah
tingkah laku baru yaitu tingkah
laku adaptif yang diinginkan
laku adaptif yang diinginkan
klien.
klien.
(10)
Tujuan yang sifatnya umum harus Tujuan yang sifatnya umum harus
dijabarkan ke dalam perilaku yang
dijabarkan ke dalam perilaku yang
spesifik
spesifik
o Diinginkan oleh klienDiinginkan oleh klien
o Konselor mampu dan bersedia membantu Konselor mampu dan bersedia membantu
mencapai tujuan tersebut
mencapai tujuan tersebut
o Klien dapat mencapai tujuan tersebutKlien dapat mencapai tujuan tersebut o Dirumuskan secara spesifikDirumuskan secara spesifik
Konselor dan klien bersama-sama Konselor dan klien bersama-sama
(bekerja sama)
(bekerja sama)
menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan
menetapkan/merumuskan tujuan-tujuan
khusus konseling.
(11)
DESKRIPSI PROSES
DESKRIPSI PROSES
KONSELING
KONSELING
Proses konseling dibingkai oleh
Proses konseling dibingkai oleh
kerangka kerja untuk mengajar
kerangka kerja untuk mengajar
klien dalam mengubah tingkah
klien dalam mengubah tingkah
lakunya
lakunya
Proses konseling adalah proses
Proses konseling adalah proses
belajar, konselor membantu
belajar, konselor membantu
terjadinya proses belajar tersebut
terjadinya proses belajar tersebut
(12)
Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk mengemukakan keadaan yang
mengemukakan keadaan yang
benar-benar dialaminya pada waktu benar-benar dialaminya pada waktu
itu itu
Assesment diperlukan untuk Assesment diperlukan untuk mengidentifikasi motode atau mengidentifikasi motode atau teknik mana yang akan dipilih teknik mana yang akan dipilih
sesuai dengan tingkah laku yang sesuai dengan tingkah laku yang
ingin diubah. ingin diubah.
(13)
2. Goal setting
2. Goal setting
Berdasarkan informasi yang diperoleh Berdasarkan informasi yang diperoleh
dari langkah assessment konselor dan
dari langkah assessment konselor dan
klien menyusun dan merumuskan tujuan
klien menyusun dan merumuskan tujuan
yang ingin dicapai dalam konseling
yang ingin dicapai dalam konseling
Perumusan tujuan konseling dilakukan Perumusan tujuan konseling dilakukan
dengan tahapan sebagai berikut :
dengan tahapan sebagai berikut :
a. Konselor dan klien mendifinisikan a. Konselor dan klien mendifinisikan
masalah yang dihadapi klienmasalah yang dihadapi klien
b. Klien mengkhususkan perubahan b. Klien mengkhususkan perubahan positif
positif
(14)
c. Konselor dan klien mendiskusikan c. Konselor dan klien mendiskusikan
tujuan yang telah ditetapkan tujuan yang telah ditetapkan
klien :
klien :
1) apakah merupakan tujuan yang 1) apakah merupakan tujuan yang
benar-benar diinginkan klienbenar-benar diinginkan klien
2) apakah tujuan itu realistik2) apakah tujuan itu realistik
3) kemungkinan manfaatnya3) kemungkinan manfaatnya
(15)
d. Konselor dan klien membuat
d. Konselor dan klien membuat
keputusan apakah :
keputusan apakah :
1) melanjutkan konseling
1) melanjutkan konseling
dengan
dengan
mentapkan teknik yang akan
mentapkan teknik yang akan
dilaksanakan
dilaksanakan
2) mempertimbangkan kembali
2) mempertimbangkan kembali
tujuan yang akan dicapai
tujuan yang akan dicapai
(16)
3. Technique implementation 3. Technique implementation
menentukan dan melaksanakan teknik menentukan dan melaksanakan teknik
konseling yang digunakan untuk mencapai
konseling yang digunakan untuk mencapai
tingkah laku yang diinginkan yang menjadi
tingkah laku yang diinginkan yang menjadi
tujuan konseling
tujuan konseling
4. Evaluation termination 4. Evaluation termination
melakukan penilaian apakah kegiatan konseling melakukan penilaian apakah kegiatan konseling yang telah dilaksanakan mengarah dan
yang telah dilaksanakan mengarah dan
mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling
mencapai hasil sesuai dengan tujuan konseling
5. Feedback 5. Feedback
memberikan dan menganalisis umpan balik memberikan dan menganalisis umpan balik untuk memperbaiki dan meingkatkan proses
untuk memperbaiki dan meingkatkan proses
konseling.
(17)
TEKNIK KONSELING
TEKNIK KONSELING
Teknik konseling behavioral
Teknik konseling behavioral
diarahkan pada penghapusan
diarahkan pada penghapusan
respon yang telah dipelajari
respon yang telah dipelajari
(yang memben-tuk tingkah laku
(yang memben-tuk tingkah laku
bermasalah) terhadap
bermasalah) terhadap
perangsang, dengan demikian
perangsang, dengan demikian
respon-respon yang baru
respon-respon yang baru
(sebagai tujuan konseling) akan
(sebagai tujuan konseling) akan
dapat dibentuk
dapat dibentuk
(18)
Prinsip Kerja Teknik Konseling Prinsip Kerja Teknik Konseling
Behavioral
Behavioral
o Memodifikasi tingkah laku melalui Memodifikasi tingkah laku melalui
pemberian penguatan pemberian penguatan
Agar klien terdorong untuk merubah Agar klien terdorong untuk merubah tingkah lakunya penguatan tersebut
tingkah lakunya penguatan tersebut
hendaknya mempunyai daya yang
hendaknya mempunyai daya yang
cukup kuat dan dilaksanakan secara
cukup kuat dan dilaksanakan secara
sistematis dan nyata-nyata ditampilkan
sistematis dan nyata-nyata ditampilkan
melalui tingkah laku klien.
(19)
Mengurangi frekuensi berlangsungnya Mengurangi frekuensi berlangsungnya tingkah laku yang tidak diinginkan
tingkah laku yang tidak diinginkan
Memberikan penguatan terhadap suatu Memberikan penguatan terhadap suatu respon yang akan mengakibatkan
respon yang akan mengakibatkan
terham-batnya kemunculan tingkah laku yang tidak
batnya kemunculan tingkah laku yang tidak
diinginkan
diinginkan
Mengkondisikan pengubahan tingkah laku Mengkondisikan pengubahan tingkah laku melalui pemberian contoh atau model (film,
melalui pemberian contoh atau model (film,
tape recorder, atau contoh nyata langsung)
tape recorder, atau contoh nyata langsung)
Merencanakan prosedur pemberian Merencanakan prosedur pemberian
penguatan terhadap tingkah laku yang
penguatan terhadap tingkah laku yang
diinginkan dengan sistem kontrak
(20)
TEKNIK-TEKNIK
TEKNIK-TEKNIK
KONSELING
KONSELING
Latihan AsertifLatihan Asertifo Digunakan untuk melatih klien yang Digunakan untuk melatih klien yang
mengalami kesulitan untuk menyatakan diri
mengalami kesulitan untuk menyatakan diri
bahwa tindakannya adalah layak atau benar
bahwa tindakannya adalah layak atau benar o Terutama berguna di antaranya untuk Terutama berguna di antaranya untuk
membantu individu yang tidak mampu
membantu individu yang tidak mampu
mengungkapkan perasaan tersinggung,
mengungkapkan perasaan tersinggung,
kesulitan menyatakan tidak,
kesulitan menyatakan tidak,
mengungkapkan afeksi dan respon posistif
mengungkapkan afeksi dan respon posistif
lainnya
lainnya
o Cara : permainan peran dengan bimbingan Cara : permainan peran dengan bimbingan
konselor, diskusi kelompok
(21)
Desensitisasi Sistematis
Desensitisasi Sistematis
o Memfokuskan bantuan untuk Memfokuskan bantuan untuk
menenangkan klien dari ketegangan
menenangkan klien dari ketegangan
yang dialami dengan cara
yang dialami dengan cara
mengajarkan klien untuk rileks
mengajarkan klien untuk rileks
o Esensi teknik ini adalah Esensi teknik ini adalah
menghilangkan tingkah laku yang
menghilangkan tingkah laku yang
diperkuat secara negatif dan
diperkuat secara negatif dan
menyertakan respon yang
menyertakan respon yang
berlawanan dengan tingkah laku
berlawanan dengan tingkah laku
yang akan dihilangkan
(22)
o Dengan pengkondisian klasik Dengan pengkondisian klasik
respon-respon yang tidak respon-respon yang tidak
dikehendaki dapat dihilangkan dikehendaki dapat dihilangkan
secara bertahap secara bertahap
o Tingkah laku yang diperkuat secara Tingkah laku yang diperkuat secara
negatif biasanya merupakan negatif biasanya merupakan
kecemasan, dan ia menyertakan kecemasan, dan ia menyertakan respon yang berlawanan dengan respon yang berlawanan dengan
tingkah laku yang akan dihilangkan. tingkah laku yang akan dihilangkan.
(23)
Pengkondisian AversiPengkondisian Aversi
o DDigunakan untuk menghilangkan igunakan untuk menghilangkan
kebiasaan buruk
kebiasaan buruk dengan dengan meningkatkan meningkatkan kepekaan klien agar mengamati respon
kepekaan klien agar mengamati respon
pada stimulus yang disenanginya dengan
pada stimulus yang disenanginya dengan
kebalikan stimulus tersebut
kebalikan stimulus tersebut
o SStimulus yang tidak menyenangkan yang timulus yang tidak menyenangkan yang
disajikan tersebut diberikan secara
disajikan tersebut diberikan secara
bersamaan dengan munculnya tingkah
bersamaan dengan munculnya tingkah
laku yang tidak dikehendaki
laku yang tidak dikehendaki
kemunculannya
kemunculannya
o PPengkondisian ini diharapkan terbentuk engkondisian ini diharapkan terbentuk
asosiasi antara tingkah laku yang tidak
asosiasi antara tingkah laku yang tidak
dikehendaki dengan stimulus yang tidak
dikehendaki dengan stimulus yang tidak
menyenangkan
(24)
Pembentukan Tingkah laku ModelPembentukan Tingkah laku Model
o DDigunakan untuk membentuk tingkah laku igunakan untuk membentuk tingkah laku
baru pada klien, dan memperkuat tingkah
baru pada klien, dan memperkuat tingkah
laku yang sudah terbentuk
laku yang sudah terbentuk
o KKonselor menunjukkan kepada klien onselor menunjukkan kepada klien
tentang tingkah laku model, dapat
tentang tingkah laku model, dapat
menggunakan model audio, model fisik,
menggunakan model audio, model fisik,
model hidup atau lainnya yang teramati
model hidup atau lainnya yang teramati
dan dipahami jenis tingkah laku yang
dan dipahami jenis tingkah laku yang
hendak dicontoh
hendak dicontoh
o Tingkah laku yang berhasil dicontoh Tingkah laku yang berhasil dicontoh
memperoleh ganjaran dari konselor
memperoleh ganjaran dari konselor : : dapat dapat berupa pujian sebagai ganjaran sosial.
(25)
KETERBATASAN PENDEKATAN
KETERBATASAN PENDEKATAN
1.1. BBersifat dingin, kurang menyentuh ersifat dingin, kurang menyentuh
aspek
aspek
pribadi, bersifat manipulatif, dan pribadi, bersifat manipulatif, dan
mengabaikan hubunganmengabaikan hubungan antar pribadiantar pribadi 2.
2. LLebih terkonsentrasi kepada teknikebih terkonsentrasi kepada teknik
3.
3. PPemilihan tujuan sering ditentukan emilihan tujuan sering ditentukan
oleh konselor
(26)
4.
4. KKonstruksi belajar yang dikembangkan onstruksi belajar yang dikembangkan
dandan digunakan oleh konselor digunakan oleh konselor behavioral
behavioral
tidak cukuptidak cukup komprehensif untuk komprehensif untuk menje
menje-
laskan belajar dan harus dipandang laskan belajar dan harus dipandang hanya
hanya ssebagai suatu hipotesis ebagai suatu hipotesis
yang harus diujiyang harus diuji 5. P
5. Perubahan klien hanya berupa gejala erubahan klien hanya berupa gejala yang dapat berpindah kepada bentuk
yang dapat berpindah kepada bentuk
tingkah laku yang lain.
(27)
(28)
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
MManusia dalam kehidupannya selalu aktif anusia dalam kehidupannya selalu aktif sebagai suatu keseluruhan.
sebagai suatu keseluruhan.
Setiap individu bukan semata-mata Setiap individu bukan semata-mata
merupakan penjumlahan dari bagian-bagian merupakan penjumlahan dari bagian-bagian
organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan organ-organ seperti hati, jantung, otak, dan
sebagainya, melainkan merupakan suatu sebagainya, melainkan merupakan suatu
koordinasi semua bagian tersebut. koordinasi semua bagian tersebut.
(29)
Manusia aktif terdorong kearah Manusia aktif terdorong kearah
keseluruhan dan integrasi pemikiran,
keseluruhan dan integrasi pemikiran,
perasaan, dan tingkah lakunya
perasaan, dan tingkah lakunya
Setiap individu memiliki kemampuan Setiap individu memiliki kemampuan
untuk menerima tanggung jawab
untuk menerima tanggung jawab
pribadi, memiliki dorongan untuk
pribadi, memiliki dorongan untuk
mengembangkan kesadaran yang akan
mengembangkan kesadaran yang akan
mengarahkan menuju terbentuknya
mengarahkan menuju terbentuknya
integritas atau keutuhan pribadi.
(30)
H
H
akikat manusia menurut
akikat manusia menurut
G
G
estalt
estalt
:
:
Hanya Hanya dapat dipahami dalam dapat dipahami dalam kese
keselluruhan konteksnyauruhan konteksnya
MMerupakan bagian dari lingkungannya erupakan bagian dari lingkungannya dan hanya dapat dipahami dalam
dan hanya dapat dipahami dalam
kaitannya dengan lingkungannya itu kaitannya dengan lingkungannya itu AAktor bukan reaktorktor bukan reaktor
(31)
BBerpotensi untuk menyadari erpotensi untuk menyadari
sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi, sepenuhnya sensasi, emosi, persepsi,
dan pemikirannya dan pemikirannya
DDapat memilih secara sadar dan apat memilih secara sadar dan bertanggung jawab
bertanggung jawab
MMampu mengatur dan mengarahkan ampu mengatur dan mengarahkan hidupnya secara efektif.
(32)
Dalam hubungannya dengan perjalanan Dalam hubungannya dengan perjalanan
kehidupan manusia
kehidupan manusia : :
ttidak ada yang “ada” idak ada yang “ada”
kecuali “sekarang”. kecuali “sekarang”.
Masa lalu telah pergi dan masa depan Masa lalu telah pergi dan masa depan belum dijalani, oleh karena itu yang
belum dijalani, oleh karena itu yang
menentukan kehidupan manusia adalah
menentukan kehidupan manusia adalah
masa sekarang.
(33)
K
K
ecemasan
ecemasan
:
:
“
“
kesenjangan antara
kesenjangan antara
saat sekarang dan
saat sekarang dan
yang akan datang
yang akan datang
”
”
Jika individu menyimpang dari saat
Jika individu menyimpang dari saat
sekarang dan menjadi terlalu terp
sekarang dan menjadi terlalu terp
u-
u-kau
kau
pada masa depan, maka mereka
pada masa depan, maka mereka
mengalami kecemasan.
(34)
UUnfinished businessnfinished business
(urusan yang tak selesai(urusan yang tak selesai))
perasaan-perasaan yang perasaan-perasaan yang tidak tidak
tersalurkan/tersalurkan/terungkapkan terungkapkan
seperti seperti : : dendam, kemarahan, dendam, kemarahan,
kebencian, sakit hati, kebencian, sakit hati,
kecemasan, kedudukan, rasa kecemasan, kedudukan, rasa
berdosa, rasa diabaikanberdosa, rasa diabaikan
(35)
Karena tidak terungkapkan di dalam Karena tidak terungkapkan di dalam
kesadaran, perasaan-perasaan di ba
kesadaran, perasaan-perasaan di ba--wa wa pada kehidupan sekarang dengan
pada kehidupan sekarang dengan
cara-cara yang menghambat hubung
cara yang menghambat hubung--an an yang efektif dengan dirinya sendi
yang efektif dengan dirinya sendi--ri dan ri dan orang lain
orang lain
Urusan yang tak selesai itu akan Urusan yang tak selesai itu akan
bertahan sampai ia
bertahan sampai ia berani berani menghamengha--dapi dapi dan menangani
(36)
ASUMSI TINGKAH LAKU
ASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAH
BERMASALAH
Individu bermasalah kaIndividu bermasalah karrena terjadi ena terjadi
pertentangan
pertentangan antara kekuatan antara kekuatan “top dog”“top dog” dan keberadaan
dan keberadaan “under dog”“under dog”
o Top dogTop dog adalah kekuatan yang mengharuskan, adalah kekuatan yang mengharuskan,
menuntut, mengancam
menuntut, mengancam
o Under dogUnder dog adalah keadaan defensif, membela adalah keadaan defensif, membela
diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin
diri, tidak berdaya, lemah, pasif, ingin
dimaklumi.
(37)
Perkembangan yang terganggu Perkembangan yang terganggu
karena
karena terjadi terjadi ketidakketidakseimbangan seimbangan antara apa-apa yang harus (
antara apa-apa yang harus (self-imageself-image) ) dan apa-apa yang diinginkan (
dan apa-apa yang diinginkan (selfself))
Terjadi pertentangan antara keberadaan Terjadi pertentangan antara keberadaan
sosial dan biologis
sosial dan biologis
Ketidakmampuan individu Ketidakmampuan individu
mengintegrasikan pikiran, perasaan,
mengintegrasikan pikiran, perasaan,
dan tingkah lakunya
(38)
Mengalami gap/kesenjangan
Mengalami gap/kesenjangan
sekarang dan yang akan datang
sekarang dan yang akan datang
Melarikan diri dari kenyataan yang
Melarikan diri dari kenyataan yang
harus dihadapi
(39)
Spektrum tingkah laku bermasalah
Spektrum tingkah laku bermasalah
:
:
Kepribadian kaku (rigid)Kepribadian kaku (rigid)
Tidak mau bebas-bertanggung jawab, Tidak mau bebas-bertanggung jawab,
ingin tetap tergantung
ingin tetap tergantung
Menolak berhubungan dengan Menolak berhubungan dengan
lingkungan
lingkungan
Memeliharan Memeliharan unfinished bussinessunfinished bussiness Menolak kebutuhan diri sendiriMenolak kebutuhan diri sendiri
Melihat diri sendiri dalam kontinum Melihat diri sendiri dalam kontinum
“hitam-putih” .
(40)
TUJUAN KONSELING
TUJUAN KONSELING
Tujuan utama
Tujuan utama
:
:
MMembantu klien berani embantu klien berani
menghadapi tmenghadapi tantangan antangan dan dan
kkenyataan yang harus dihadapienyataan yang harus dihadapi
KliKlien dapat berubah dari ketergantungan terhadap en dapat berubah dari ketergantungan terhadap
lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri,
lingkungan/orang lain menjadi percaya pada diri,
dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan
dapat berbuat lebih banyak untuk meingkatkan
kebermaknaan hidupnya.
(41)
Individu yang bermasalah pada Individu yang bermasalah pada
umumnya belum memanfaatkan
umumnya belum memanfaatkan
potensinya secara penuh,
potensinya secara penuh, iaia baru baru memanfaatkan sebagaian dari
memanfaatkan sebagaian dari
potensinya yang dimilikinya
potensinya yang dimilikinya
Melalui konseling Melalui konseling konselorkonselor
membantu klien agar potensi membantu klien agar potensi
yang baru dimanfaatkan yang baru dimanfaatkan
sebagian ini dimanfaatkan dansebagian ini dimanfaatkan dan
(42)
Tujuan
Tujuan
spesifik
spesifik
1.
1. Membantu klien agar dapat memperMembantu klien agar dapat memper- -oleh kesadaran pribadi, memahami
oleh kesadaran pribadi, memahami
kenyataan atau realitas, serta menda
kenyataan atau realitas, serta menda- -patkan insight secara penuh
patkan insight secara penuh 2.
2. Membantu klien menuju pencapaian Membantu klien menuju pencapaian integritas kepribadiannya
(43)
3.
3. Mengentaskan klien dari kondisinya Mengentaskan klien dari kondisinya yang tergantung pada pertimbangan
yang tergantung pada pertimbangan
orang lain ke mengatur diri sendiri (
orang lain ke mengatur diri sendiri (to to be true to himself
be true to himself)) 4.
4. Meningkatkan kesadaran individual Meningkatkan kesadaran individual agar klien dapat beringkah laku
agar klien dapat beringkah laku
menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua
menurut prinsip-prinsip Gestalt, semua
situasi bermasalah (
situasi bermasalah (unfisihed unfisihed bussines
bussines) yang muncul dan selalu ) yang muncul dan selalu akan muncul dapat diatasi dengan
akan muncul dapat diatasi dengan
baik.
(44)
DESKRIPSI PROSES
DESKRIPSI PROSES
KONSELING
KONSELING
Fokus utama konseling Fokus utama konseling : : bagaimana keadaan klien bagaimana keadaan klien
sekarang serta hambatan-hambatan apa yang
sekarang serta hambatan-hambatan apa yang
muncul dalam kesadarannya
muncul dalam kesadarannya
TTugas konselor ugas konselor :: mendorong klien untuk mendorong klien untuk
dapat melihat kenyataan yang ada pada dapat melihat kenyataan yang ada pada
dirinya dirinya dandan mau mencoba mau mencoba mmenghadapinyaenghadapinya
KKlien bisa diajak untuk memilih dua alternatif, lien bisa diajak untuk memilih dua alternatif,
menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau menolak kenyataan yang ada pada dirinya atau
membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya membuka diri untuk melihat apa yang sebenarnya
terjadi pada dirinya sekarang terjadi pada dirinya sekarang
(45)
Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran Konselor menghindarkan diri dari pikiran-pikiran
yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk
yang abstrak, keinginan-keinginannya untuk
melakukan diagnosis, interpretasi maupun
melakukan diagnosis, interpretasi maupun
memberi nasihat
memberi nasihat
Konselor sejak awal konseling sudah Konselor sejak awal konseling sudah
mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang
mengarahkan tujuan agar klien menjadi matang
dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn
dan mampu menyingkirkan hambatan-hambatn
yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri
yang menyebabkan klien tidak dapat berdiri
sendiri
sendiri
KKonselor membantu klien meonselor membantu klien menghadapinghadapi transisi transisi
dari ketergantungannya terhadap faktor luar
dari ketergantungannya terhadap faktor luar
menjadi percaya akan kekuatannya sendiri.
menjadi percaya akan kekuatannya sendiri.
Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan
Usaha ini dilakukan dengan menemukan dan
membuka ketersesatan atau kebuntuan klien.
(46)
Pada saat klien mengalami gejala Pada saat klien mengalami gejala kesesatan dan klien menyatakan
kesesatan dan klien menyatakan
kekalahannya terhadap lingkungan
kekalahannya terhadap lingkungan
dengan cara mengungkapkan
dengan cara mengungkapkan
kelemahannya, dirinya tidak berdaya,
kelemahannya, dirinya tidak berdaya,
bodoh, atau gila
bodoh, atau gila
Konselor membantu membuat perasaan Konselor membantu membuat perasaan klien untuk bangkit dan mau menghadapi
klien untuk bangkit dan mau menghadapi
ketersesatannya sehingga potensinya
ketersesatannya sehingga potensinya
dapat berkembang lebih optimal.
(47)
Deskripsi Fase-fase Proses Konseling
Deskripsi Fase-fase Proses Konseling
:
:
Fase pertama
Fase pertama
konselor mengembangkan pertemuan konseling, konselor mengembangkan pertemuan konseling,
agar tercapai situasi yang memungkinkan
agar tercapai situasi yang memungkinkan
perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien
perubahan-perubahan yang diharapkan pada klien
Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien Pola hubungan yang diciptakan untuk setiap klien
berbeda, karena masing-masing klien mempunyai
berbeda, karena masing-masing klien mempunyai
keunikan sebagai individu serta memiliki
keunikan sebagai individu serta memiliki
kebutuhan yang bergantung kepada masalah
kebutuhan yang bergantung kepada masalah
yang harus dipecahkan.
(48)
Fase kedua
Fase kedua
Konselor berusaha meyakinkan dan Konselor berusaha meyakinkan dan
mengkondisikan klien untuk mengikuti
mengkondisikan klien untuk mengikuti
prosedur yang telah ditetapkan sesuai
prosedur yang telah ditetapkan sesuai
dengan kondisi klien
dengan kondisi klien
Ada dua hal yang dilakukan konselor Ada dua hal yang dilakukan konselor dalam fase ini, yaitu :
(49)
1.
1. Membangkitkan motivasi klien : Membangkitkan motivasi klien :
memberi kesempatan klien untuk menyadari memberi kesempatan klien untuk menyadari ketidaksenangannya atau ketidakpuasannya ketidaksenangannya atau ketidakpuasannya Makin tinggi kesadaran klien terhadap Makin tinggi kesadaran klien terhadap
ketidakpuasannya semakin besar motivasi ketidakpuasannya semakin besar motivasi untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga untuk mencapai perubahan dirinya, sehingga makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja makin tinggi pula keinginannya untuk bekerja sama dengan konselor.
sama dengan konselor. 2.
2. Mebangkitkan otonomi klien : Mebangkitkan otonomi klien :
menekankan kepada klien bahwa klien boleh menekankan kepada klien bahwa klien boleh
menolak saran-saran konselor asal dapat menolak saran-saran konselor asal dapat mengemukakan alasan-alasannya secara mengemukakan alasan-alasannya secara bertanggung jawab.
(50)
Fase ketiga
Fase ketiga
Konselor mendorong klien untuk Konselor mendorong klien untuk
mengatakan perasaan-perasaannya mengatakan perasaan-perasaannya
pada saat ini pada saat ini
Klien diberi kesempatan untuk Klien diberi kesempatan untuk
mengalami kembali segala perasaan mengalami kembali segala perasaan
dan perbuatan pada masa lalu, dalam dan perbuatan pada masa lalu, dalam
situasi di sini dan saat ini. situasi di sini dan saat ini.
(51)
Kadang-kadang klien diperbolahkan Kadang-kadang klien diperbolahkan
memproyeksikan dirinya kepada konselor memproyeksikan dirinya kepada konselor
Melalui fase ini, konselor berusaha Melalui fase ini, konselor berusaha
menemukan celah-celah kepribadian atau menemukan celah-celah kepribadian atau
aspek-aspek kepribadian yang hilang, aspek-aspek kepribadian yang hilang,
dari sini dapat diidentifikasi apa yang dari sini dapat diidentifikasi apa yang
harus dilakukan klien harus dilakukan klien..
(52)
Fase keempat
Fase keempat
Setelah klien memperoleh pemahaman Setelah klien memperoleh pemahaman
dan penyadaran tentang pikiran,
dan penyadaran tentang pikiran,
perasaan, dan tingkah lakunya, konselor
perasaan, dan tingkah lakunya, konselor
mengantarkan klien memasuki fase akhir
mengantarkan klien memasuki fase akhir
konseling
konseling
Pada fase ini klien menunjukkan gejala-Pada fase ini klien menunjukkan
gejala-gejala yang mengindikasikan integritas
gejala yang mengindikasikan integritas
kepribadiannya sebagai individu yang
kepribadiannya sebagai individu yang
unik dan manusiawi.
(53)
Klien telah memiliki kepercayaan pada Klien telah memiliki kepercayaan pada potensinya, menyadari keadaan dirinya potensinya, menyadari keadaan dirinya
pada saat sekarang, sadar dan pada saat sekarang, sadar dan
bertanggung jawab atas sifat otonominya, bertanggung jawab atas sifat otonominya, perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya perasaan-perasaannya, pikiran-pikirannya
dan tingkah lakunya. dan tingkah lakunya.
Dalam situasi ini klien secara sadar dan Dalam situasi ini klien secara sadar dan bertanggung jawab memutuskan untuk bertanggung jawab memutuskan untuk
“melepaskan” diri dari konselor, dan siap “melepaskan” diri dari konselor, dan siap
untuk mengembangan potensi dirinya. untuk mengembangan potensi dirinya.
(54)
TEKNIK KONSELING
TEKNIK KONSELING
Prinsip Kerja Teknik Konseling Gestal
Prinsip Kerja Teknik Konseling Gestal
Penekanan Tanggung Jawab Klien,Penekanan Tanggung Jawab Klien,
konselor menekankan bahwa konselor konselor menekankan bahwa konselor
bersedia membantu klien tetapi tidak akan bersedia membantu klien tetapi tidak akan
bisa mengubah klien, konselor bisa mengubah klien, konselor
menekankan agar klien mengambil menekankan agar klien mengambil
tanggung jawab atas tingkah lakunya. tanggung jawab atas tingkah lakunya.
(55)
Orientasi Sekarang dan Di Sini
Orientasi Sekarang dan Di Sini
Konselor tidak merekonstruksi masa Konselor tidak merekonstruksi masa lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi lalu atau motif-motif tidak sadar, tetapi
memfokuskan keadaan sekarang memfokuskan keadaan sekarang Masa lalu hanya dalam kaitannya Masa lalu hanya dalam kaitannya
dengan keadaan sekarang dengan keadaan sekarang
KKonselor tidak bertanya dengan onselor tidak bertanya dengan pertanyaan “mengapa”.
(56)
Orientasi Eksperiensial
Orientasi Eksperiensial
konselor meningkatkan kesadaran klien konselor meningkatkan kesadaran klien
tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya,
tentang diri sendiri dan masalah-masalahnya,
sehingga klien mampu mengintegrasikan
sehingga klien mampu mengintegrasikan
kembali dirinya:
kembali dirinya:
klien mempergunakan kata ganti personalklien mempergunakan kata ganti personal klien mengubah kalimat pertanyaan klien mengubah kalimat pertanyaan
menjadi pernyataanmenjadi pernyataan
klien mengambil peran dan tanggung jawabklien mengambil peran dan tanggung jawab klien menyadari bahwa ada hal-hal positif klien menyadari bahwa ada hal-hal positif
dan/atau negative pada diri atau tingkah dan/atau negative pada diri atau tingkah
(57)
Teknik-teknik Konseling Gestal
Teknik-teknik Konseling Gestal
Permainan Dialog Permainan Dialog
TTeknik ini dilakukan dengan cara klien eknik ini dilakukan dengan cara klien dikondisikan untuk mendialogan dua
dikondisikan untuk mendialogan dua
kecenderungan yang saling bertentangan,
kecenderungan yang saling bertentangan,
yaitu kecenderungan top dog dan
yaitu kecenderungan top dog dan
kecenderungan under dog, misalnya :
kecenderungan under dog, misalnya :
kkecenderungan orang tua lawan ecenderungan orang tua lawan
kecenderungan anak
(58)
KKecenderungan “anak baik” lawan ecenderungan “anak baik” lawan kecenderungan “anak bodoh”
kecenderungan “anak bodoh”
KKecenderungan bertanggung jawab lawan ecenderungan bertanggung jawab lawan kecenderungan masa bodoh
kecenderungan masa bodoh
KKecenderungan otonom lawan ecenderungan otonom lawan kecenderungan tergantung
kecenderungan tergantung
KKecenderungan kuat atau tegar lawan ecenderungan kuat atau tegar lawan kecenderungan lemah
(59)
Melalui dialog yang kontradiktif ini,
Melalui dialog yang kontradiktif ini,
menurut pandangan Gestalt pada
menurut pandangan Gestalt pada
akhirnya klien akan mengarahkan
akhirnya klien akan mengarahkan
dirinya pada suatu posisi di mana ia
dirinya pada suatu posisi di mana ia
berani mengambil resiko
berani mengambil resiko
Penerapan permainan dialog ini
Penerapan permainan dialog ini
dapat dilaksanakan dengan
dapat dilaksanakan dengan
menggunakan teknik “kursi kosong”.
(60)
Latihan Saya Bertanggung Jawab
Latihan Saya Bertanggung Jawab
TTeknik untuk membantu klien agar mengakui eknik untuk membantu klien agar mengakui
dan menerima perasaan-perasaannya dari
dan menerima perasaan-perasaannya dari
pada memproyek
pada memproyek--sikan perasaannya itu sikan perasaannya itu kepada orang lain.
kepada orang lain.
Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk
membuat suatu pernyataan dan kemudian
membuat suatu pernyataan dan kemudian
klien menambahkan dalam pernyataan itu
klien menambahkan dalam pernyataan itu
dengan kalimat : “...dan saya bertanggung
dengan kalimat : “...dan saya bertanggung
jawab atas hal itu”.
(61)
Misalnya : Misalnya :
““Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas Saya merasa jenuh, dan saya bertanggung jawab atas
kejenuhan itu”
kejenuhan itu”
““Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang, Saya tidak tahu apa yang harus saya katakan sekarang,
dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.
dan saya bertanggung jawab ketidaktahuan itu”.
““Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas Saya malas, dan saya bertanggung jawab atas
kemalasan itu”.
kemalasan itu”.
Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Meskipun tampaknya mekanis, tetapi menurut Gestalt akan membantu meningkatkan
Gestalt akan membantu meningkatkan
kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang
kesadaraan klien akan perasaan-perasaan yang
mungkin selama ini diingkarinya.
(62)
Bermain Proyeksi
Bermain Proyeksi
Proyeksi :Proyeksi :
Memantulkan kepada orang lain perasaan-Memantulkan kepada orang lain
perasaan-perasaan yang dirinya sendiri tidak mau
perasaan yang dirinya sendiri tidak mau
melihat atau menerimanya
melihat atau menerimanya
MMengingkari perasaan-perasaan sendiri engingkari perasaan-perasaan sendiri
dengan cara memantulkannya kepada orang
dengan cara memantulkannya kepada orang
lain
(63)
Sering terjadi, perasaan-perasaan
Sering terjadi, perasaan-perasaan
yang dipantulkan kepada orang lain
yang dipantulkan kepada orang lain
merupakan atribut yang dimilikinya
merupakan atribut yang dimilikinya
Dalam teknik bermain proyeksi
Dalam teknik bermain proyeksi
konselor meminta kepada klien
konselor meminta kepada klien
untuk mencobakan atau melakukan
untuk mencobakan atau melakukan
hal-hal yang diproyeksikan kepada
hal-hal yang diproyeksikan kepada
orang lain.
(64)
Teknik Pembalikan
Teknik Pembalikan
Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu Gejala-gejala dan tingkah laku tertentu sering kali mempresentasikan
sering kali mempresentasikan
pembalikan dari dorongan-dorongan pembalikan dari dorongan-dorongan
yang mendasarinya yang mendasarinya
Dalam teknik ini konselor meminta klien Dalam teknik ini konselor meminta klien untuk memainkan peran yang
untuk memainkan peran yang berkebalikan dengan berkebalikan dengan
perasaan-perasaan yang dikeluhkannya. perasaan yang dikeluhkannya.
(65)
Misalnya :
Misalnya :
K
K
onselor memberi kesempatan
onselor memberi kesempatan
kepada klien untuk memainkan peran
kepada klien untuk memainkan peran
“ekshibisionis” bagi klien pemalu
“ekshibisionis” bagi klien pemalu
yang berlebihan
(66)
Tetap dengan Perasaan
Tetap dengan Perasaan
Teknik Teknik ini ini dapat digunakan untuk klien dapat digunakan untuk klien yang menunjukkan perasaan atau
yang menunjukkan perasaan atau
suasana hati yang tidak menyenangkan suasana hati yang tidak menyenangkan
dan
dan ia sangat ingin menghindarinya ia sangat ingin menghindarinya
KKonselor mendorong klien untuk tetap onselor mendorong klien untuk tetap bertahan dengan perasaan yang ingin bertahan dengan perasaan yang ingin
dihindarinya itu. dihindarinya itu.
(67)
Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari Kebanyakan klien ingin melarikan diri dari stimulus yang menakutkan dan
stimulus yang menakutkan dan
menghindari perasaan-perasaan yang menghindari perasaan-perasaan yang
tidak menyenangkan tidak menyenangkan
Dalam hal ini konselor tetap mendorong Dalam hal ini konselor tetap mendorong klien untuk bertahan dengan ketakutan klien untuk bertahan dengan ketakutan
atau kesakitan perasaan yang dialaminya atau kesakitan perasaan yang dialaminya
sekarang dan mendorong klien untuk sekarang dan mendorong klien untuk
menyelam lebih dalam ke dalam tingklah menyelam lebih dalam ke dalam tingklah
laku dan perasaan yang ingin dihindarinya laku dan perasaan yang ingin dihindarinya
itu. itu.
(68)
Untuk membuka dan membuat jalan meUntuk membuka dan membuat jalan me- -nuju perkembangan kesadaran perasaan nuju perkembangan kesadaran perasaan
yang lebih baru yang lebih baru : :
tidak cukup hanya mengkontidak cukup hanya mengkonfron-
tasi dan menghadapi perasaan-tasi dan menghadapi
perasaan yang ingin dihindarinyaperasaan yang ingin dihindarinya membutuhkan keberanian dan pengalammembutuhkan keberanian dan pengalam-
-an untuk bertah-an dalam kesakit-an pera an untuk bertahan dalam kesakitan pera-
-saan yang ingin dihindarinya itu saan yang ingin dihindarinya itu
.
.
(69)
KETERBATASAN
KETERBATASAN
PENDEKATAN
PENDEKATAN
1. P
1. P
endekatan gestalt cenderung kurang
endekatan gestalt cenderung kurang
m
m
emperhatikan faktor kognitif
emperhatikan faktor kognitif
2.2.
P
P
endekatan gestalt menekankan
endekatan gestalt menekankan
tanggung jawab atas diri sendiri,
tanggung jawab atas diri sendiri,
tetapi
tetapi
mengabaikan tanggung jawab
mengabaikan tanggung jawab
pada orang lain
(70)
3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan 3. Menjadi tidak produktf bila penggunaan
teknik-teknik gestalt dikembangkan teknik-teknik gestalt dikembangkan
secara mekanissecara mekanis 4. Dapat terjadi
4. Dapat terjadi klien sering bereaksi klien sering bereaksi
negatif terhadap sejumlah teknik negatif terhadap sejumlah teknik
gestalt karena merasa dirinya gestalt karena merasa dirinya
(71)
Oleh:
Dr. DYP Sugiharto, M.Pd Universitas Negeri Semarang
(72)
PERSPEKTIF DAN MAKNA
PERSPEKTIF DAN MAKNA
PENDEKATAN KONSELING
PENDEKATAN KONSELING
Esensi Esensi KonselingKonseling
SSuatu proses hubungan untuk uatu proses hubungan untuk membantu orang lain, yang
membantu orang lain, yang
terbangun dalam suatu hubungan
terbangun dalam suatu hubungan
tatap muka antara dua orang individu
tatap muka antara dua orang individu
(klien yang menghadapi masalah
(klien yang menghadapi masalah
dengan konselor yang memiliki
dengan konselor yang memiliki
kualifikasi tertentu).
(73)
Bantuan diarahkan agar klien mampu Bantuan diarahkan agar klien mampu : :
- - tumbuh kembang kearah yang tumbuh kembang kearah yang dipilihnya
dipilihnya
- - memecahkan masalah yang dihadapi memecahkan masalah yang dihadapi
dalam kehidupanhya.dalam kehidupanhya.
Hubungan dalam proses konseling Hubungan dalam proses konseling terjadi dalam suasana profesional
terjadi dalam suasana profesional
dengan menyediakan kondisi yang
dengan menyediakan kondisi yang
kondusif bagi perubahan perilaku klien
kondusif bagi perubahan perilaku klien
yang diperlukan untuk memecahkan
yang diperlukan untuk memecahkan
kesulitan pribadi yang dihadapinya
(74)
Konseling Konseling PProfesionalrofesional
• LLayanan terhadap klien yangayanan terhadap klien yang dapat dapat
dipertang
dipertang--gungjawabkan dasar keilmuan gungjawabkan dasar keilmuan dan teknologinya
dan teknologinya
• BBertitik ertitik tolak tolak dari dari pendekatan-
pendekatan-pendekata
pendekatann yang dijadikan sebagai dasar yang dijadikan sebagai dasar acuannya
acuannya
Pendekatan konseling :Pendekatan konseling :
Sistem konseling yang dirancang dan Sistem konseling yang dirancang dan didesain berda-sarkan teori-teori dan didesain berda-sarkan teori-teori dan terapan-terapannya sehingga muwujud-kan terapan-terapannya sehingga muwujud-kan
suatu struktur performansi konseling suatu struktur performansi konseling
(75)
JENIS-JENIS
JENIS-JENIS
PENDEKATAN KONSELING
PENDEKATAN KONSELING
Psikoanalisis (PA)Psikoanalisis (PA)
Eksistensial Humanistik (EH)Eksistensial Humanistik (EH) Behaviorisitik (Bh)Behaviorisitik (Bh)
Gestalt (Gt)Gestalt (Gt)
Client Centered (CC)Client Centered (CC)
Analisis Transaksional (AT)Analisis Transaksional (AT) Rasional Emotif (RE)Rasional Emotif (RE)
Realitas (Rt)Realitas (Rt)
(76)
(77)
KONSEP DASAR
KONSEP DASAR
Pandangan tentang manusiaPandangan tentang manusia
• MManusia anusia cenderungcenderung pesimistik, deterministik, mekanistik pesimistik, deterministik, mekanistik
dan reduksionistikdan reduksionistik
• ManusiaManusia dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional, dideterminasi oleh kekuatan-kekuatn irasional,
motivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan danmotivasi-motivasi tidak sadar, kebutuhan-kebutuhan dan
dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh peristiwa-dorongan-dorongan biologis dan naluriah oleh
peristiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dariperistiwa psikoseksual yang terjadi pada masa lalu dari
kehidupannyakehidupannya
• TTingkah laku manusai ingkah laku manusai : (1) : (1) ditujukan untuk memenuhiditujukan untuk memenuhi
kebutuhan biologis dan insting-instingnyakebutuhan biologis dan insting-instingnya, (2) , (2) dikendalikandikendalikan
oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan oleh pengalaman-pengalaman masa lampau dan ditentutkan
ditentutkan
(78)
Pandangan tentang KepribadianPandangan tentang Kepribadian
Tingkatan KesadaranTingkatan Kesadaran
1. K1. Kesadaran esadaran : :
- - tingkatan yang memiliki fungsi mengingat, tingkatan yang memiliki fungsi mengingat,
menyadari, dan merasakan sesuatu secaramenyadari, dan merasakan sesuatu secara
sadarsadar
-- Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas Kesadaran ini memiliki ruang yang terbatas
dan tampak pada saat individu menyadari dan tampak pada saat individu menyadari
berbagaiberbagai stumulus yang ada disekitarnya.stumulus yang ada disekitarnya.
(79)
2.
2. Ambang sadarAmbang sadar
- - TTingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan ingkatan kesadaran yang menyimpoan ide, ingatan, dan
perasaan yang berfungsi mengantarkan perasaan yang berfungsi mengantarkan ke tingkat ke tingkat kesadaran.
kesadaran.
-- Bukan merupakan bagian dari Bukan merupakan bagian dari tingkat kesadaran, tetapitingkat kesadaran, tetapi
merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan merupakan tingkatan lain yang biasanya membutuhkan waktu
waktu
beberapa saat untuk menyedari sesuatubeberapa saat untuk menyedari sesuatu
3.
3. KetidaksadaranKetidaksadaran
- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai- Tingkatan dunia kesadaran yang terbesar dan sebagai
bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap bagian terpenting dari struktur psikis, karena segenap
pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya pikiran dan perasaan yang dialami sepanjang hidupnya
yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam yang tidak dapat disadari lagi akan tersimpan di dalam
ketidaksadaran. ketidaksadaran.
- - Tingkah laku manusia seTingkah laku manusia sebagibagiaan besar didorong oleh n besar didorong oleh perasaan
perasaan
(80)
Struktur KepribadianStruktur Kepribadian
KKepribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, epribadian manusia terdiri atas tiga sub sistem, yaitu
yaitu id, ego dan super egoid, ego dan super ego
Id Id adalah sistem dasar kepribadian yang adalah sistem dasar kepribadian yang merupakan sumber dari dari pada segala merupakan sumber dari dari pada segala
dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi dorongan instinktif, khususnya seks dan agresi
EgoEgo merupakan aspek psikologis yang timbul merupakan aspek psikologis yang timbul karena kebutuhan individu untuk berhubungan karena kebutuhan individu untuk berhubungan
dengan dunia realita dengan dunia realita
Super EgoSuper Ego merupakan sub sistem yang berfungsi merupakan sub sistem yang berfungsi sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata
sebagai kontrol internal, yang terdiri dari kata
hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak
hati (apa yang seharusnya dilakukan dan tidak
dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seha
dilakukan) dan Ego-ideal (apa yang seharrusnya usnya saya menjadi).
(81)
Dinamika KepribadianDinamika Kepribadian
- - Psikoanalisis memandang bahwa organisme Psikoanalisis memandang bahwa organisme
manusia sebagai sistem energi yang manusia sebagai sistem energi yang kompleks.
kompleks.
- - EnerEnerggi beresal dari makanan (energi fisik) yang i beresal dari makanan (energi fisik) yang
dapat berubah menjadi energi psikisdapat berubah menjadi energi psikis
- Dinamika kepribadian terdiri dari cara - Dinamika kepribadian terdiri dari cara bagaimana
bagaimana
energi psikis itu didistribusikan dan digunakan energi psikis itu didistribusikan dan digunakan
(82)
Perkembangan KepribadianPerkembangan Kepribadian
- - Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-Kepribadian individu mulai terbentuk pada tahuan-tahun
tahun
pertama di masa kanak-kanak.pertama di masa kanak-kanak.
-- Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu Pada umur 5 tahun struktur dasar kepribadian individu
telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya telah terbentuk, pada tahun-tahun berikutnya hanya
menghaluskan struktur dasar tersebutmenghaluskan struktur dasar tersebut
- - Perkembangan kepribadian berkenaan dengan Perkembangan kepribadian berkenaan dengan bagaimana
bagaimana
individu belajar dengan cara-cara baru dalam individu belajar dengan cara-cara baru dalam mereduksi
mereduksi
ketegangan atau kecemasan dialami dalam ketegangan atau kecemasan dialami dalam kehidupannya.
kehidupannya.
- - Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada Ketegangan atau kecemasan tersebut bersumber pada empat unsur,
empat unsur, yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, yaitu (1) proses pertumbuhan fisiologis, (2) frustasi, (3) konflik, dan
(83)
Cara ego menghadari ancaman yang Cara ego menghadari ancaman yang
menimbulkan ketegangan atau
menimbulkan ketegangan atau
kecemasan
kecemasan : : mekanisme pertahanan mekanisme pertahanan ego.
ego.
Bentuk-bentuk mekanisme Bentuk-bentuk mekanisme
perthanan ego antara lain :
perthanan ego antara lain :
- - IdentifikasiIdentifikasi
- - RepresiRepresi
- - ProyeksiProyeksi
- F- Fiksasiiksasi
(84)
Perkembangan kepribadian individu Perkembangan kepribadian individu dari sejak lahir hingga dewasa
dari sejak lahir hingga dewasa
terjadi dalam fase-fase
terjadi dalam fase-fase : :
1. F1. Fase Oralase Oral
2. Fase Anal2. Fase Anal
3. Fase 3. Fase PhallisPhallis
4. F4. Fase Latent ase Latent
(85)
ASUMSI TINGKAH LAKU
ASUMSI TINGKAH LAKU
BERMASALAH
BERMASALAH
Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh Tingkah laku bermasalah disebabkan oleh
kekacauan dalam
kekacauan dalam bberfungsinya individu erfungsinya individu
yang bersumber pada : yang bersumber pada :
- - dinamika yang tidak efektif antara id, ego, dinamika yang tidak efektif antara id, ego,
dan super egodan super ego
- - proses belajar yang tidak benar pada masa proses belajar yang tidak benar pada masa
(86)
TUJUAN KONSELING
TUJUAN KONSELING
Membantu klien untuk membentuk kembali struktur Membantu klien untuk membentuk kembali struktur karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak
karakternya dengan mejadikan hal-hal yang tidak
disadari menjadi disadari oleh klien.
disadari menjadi disadari oleh klien.
Secara spesifik : Secara spesifik :
a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang a. Membawa klien dari dorongan-dorongan yang ditekan
ditekan
(ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan (ketidaksadaran) yang mengakibatkan kecemasan
kearah perkembangan kesadaran intelektualkearah perkembangan kesadaran intelektual
b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan b. Menghidupkan kembali masa lalu klien dengan
menembus konflik yang direpresmenembus konflik yang direpres
c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk c. Memberikan kesempatan kepada klien untuk
menghadapi situasi yang selama ini ia gagal menghadapi situasi yang selama ini ia gagal mengatasinya.
(87)
DESKRIPSI PROSES
DESKRIPSI PROSES
KONSELING
KONSELING
Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati Proses konseling difokuskan pada usaha menghayati kembali pengalaman-pengalaman masa
kembali pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak.
kanak.
Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan Pengalaman masa lampai ditata, dianalisis, dan ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi ditafsirkan dengan tujuan untuk merekonstriksi
kepribadian. kepribadian.
Menekankan dimensi afektif dalam membuat Menekankan dimensi afektif dalam membuat pemahaman ketidakdasaran.
pemahaman ketidakdasaran.
Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih Pemahaman intelektual penting, tetapi yang lebih penting mengasosiasikan antara perasaan dan
penting mengasosiasikan antara perasaan dan
ingatan dengan pemahaman diri.
(88)
Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian Dalam konseling psikoanalisis terdapat dua bagian hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan hubungan konselor dengan klien, yaitu aliansi dan transferensi.
transferensi. Aliansi : Aliansi :
sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, sikap klien kepada konselor yang relatif rasional, realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi realistik, dan tidak neurosis (merupakan prakondisi untuk terwujudnya keberhasilan konseling).
untuk terwujudnya keberhasilan konseling). Tranferensi : Tranferensi :
- pengalihan segenap pengalaman klien di masa - pengalihan segenap pengalaman klien di masa lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya lalunya terhadap orang-orang yang menguasainya yang ditujukan kpd konselor
yang ditujukan kpd konselor
- merupakan bagian dari hubungan yang sangat - merupakan bagian dari hubungan yang sangat penting untuk dianalisis
penting untuk dianalisis
- membantu klien untuk mencapai pemahaman - membantu klien untuk mencapai pemahaman tentang bagaimana dirinya telah salah dalam tentang bagaimana dirinya telah salah dalam menerima, menginterpretasikan, dan merespon menerima, menginterpretasikan, dan merespon pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya pengalamannya pada saat ini dalam kaitannya dengan masa lalunya.
(89)
Peran utama konselor dalam konseling ini Peran utama konselor dalam konseling ini adalah membantu klien dalam mencapai
adalah membantu klien dalam mencapai
kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan
kesadaran diri, ketulusan hati, dan hubungan
pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi
pribadi yang lebih efektif dalam menghadapi
kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
kecemasan melalui cara-cara yang realistis.
Konselor membangun hubungan kerja sama Konselor membangun hubungan kerja sama dengan klien dan kemudian melakukan
dengan klien dan kemudian melakukan
serangkaian kegiatan mendengarkan dan
serangkaian kegiatan mendengarkan dan
menafsirkan.
menafsirkan.
Konselor memberikan perhatian kepada Konselor memberikan perhatian kepada resistensi klien
resistensi klien
Fungsinya adalah mempercepat proses Fungsinya adalah mempercepat proses
penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam
penyadaran hal-hal yang tersimpan dalam
ketidaksadaran.
(90)
TEKNIK KONSELING
TEKNIK KONSELING
Teknik-teknik konseling psikoanalisis Teknik-teknik konseling psikoanalisis
diarahkan untuk mengembangkan suasana
diarahkan untuk mengembangkan suasana
bebas tekanan.
bebas tekanan.
Dalam suasana bebas itu klien menelusuri Dalam suasana bebas itu klien menelusuri
apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah apa yang tepat dan tidak tepat pada tingkah
lakunya dan mengarahkan diri untuk lakunya dan mengarahkan diri untuk
membangun tingkah laku baru. membangun tingkah laku baru.
Ada lima teknik dasar dalam konseling Ada lima teknik dasar dalam konseling
psikoanalisis, yaitu :
psikoanalisis, yaitu :
(1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3) (1) asosiasi bebas, (2) interpretasi, (3)
analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5)
analisis mimpi, (4) analisis resistensi, dan (5)
analisis transferensi.
(91)
1. Asosiasi Bebas1. Asosiasi Bebas
Teknik pengungkapan pengalaman masa Teknik pengungkapan pengalaman masa lampau dan penghentian emosi-emosi
lampau dan penghentian emosi-emosi
yang berkaitan dengan situasi traumatik
yang berkaitan dengan situasi traumatik
di masa lampau : klien memperoleh
di masa lampau : klien memperoleh
pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.
pengetahuan dan evaluasi diri sendiri.
2. Interpretasi2. Interpretasi
- - Prosedur dasar yang digunakan dalam Prosedur dasar yang digunakan dalam
analisis mimpi, resistensi, dan analisis mimpi, resistensi, dan transferensi
transferensi
-- Penjelasan makna tingkah laku yang Penjelasan makna tingkah laku yang
dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi dimanifestasikan dalam mimpi, asosiasi
(92)
Rambu-rambu Interpretasi :Rambu-rambu Interpretasi :
Interpretasi disajikan pada saat gejala Interpretasi disajikan pada saat gejala
yg diinterpretasikan berhubungan erat
yg diinterpretasikan berhubungan erat
dengan hal-hal yg disadari klien.
dengan hal-hal yg disadari klien.
Interpretasi dimulai dari permukaan Interpretasi dimulai dari permukaan
menuju hal-hal yg dalam (dialami oleh
menuju hal-hal yg dalam (dialami oleh
situasi emosional klien).
situasi emosional klien).
Menetapkan resistensi atau pertahan-Menetapkan resistensi atau
pertahan-an sebelum menginterpretasikpertahan-an
an sebelum menginterpretasikan
emo-si atau konflik.
(93)
3. Analisis Mimpi3. Analisis Mimpi
Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari Teknik untuk membuka hal-hal yang tidak disadari
dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman dan membantu klien un-tuk memperoleh pemahaman
terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.terhadap masalah-masalah yg belum terpecahan.
4. Analisis Transferensi4. Analisis Transferensi
Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan Teknik mendorong klien untuk menghi-dupkan
kembali masa lampaunya dalam konselingkembali masa lampaunya dalam konseling
Tujuan :Tujuan :
a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman a. Klien memperoleh pemahaman atas pengalaman
pengalaman tak sadar dan pengaruh masa pengalaman tak sadar dan pengaruh masa lampau
lampau
terhadap kehidupan sekarang;terhadap kehidupan sekarang;
b. Memungkinkan klien menembus konflik masa b. Memungkinkan klien menembus konflik masa
lampau yang diperta-hankan hingga sekarang & lampau yang diperta-hankan hingga sekarang &
(1)
Refeksi perasaan
Refeksi perasaan
• Refleksi perasaan merupakan keterampilan Refleksi perasaan merupakan keterampilan konselor untuk merespons keadaan perasaan konselor untuk merespons keadaan perasaan
klien terhadap situasi yang sedang dihadapi. klien terhadap situasi yang sedang dihadapi. • TTindakan tersebut akan mendorong dan indakan tersebut akan mendorong dan
merangsang klien untuk mengemukakan merangsang klien untuk mengemukakan
segala sesuatu yang berhubungan dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan
masalah yang sedang dihadapinya. masalah yang sedang dihadapinya.
• Jadi, esensi keterampilan ini adalah untuk Jadi, esensi keterampilan ini adalah untuk
mendorong dan merangsang klien agar dapat mendorong dan merangsang klien agar dapat
mengekspresikan bagaimana perasaan mengekspresikan bagaimana perasaan
tentang situasi yang sedang dialami. tentang situasi yang sedang dialami.
(2)
Aspek-aspek refleksi perasaan
Aspek-aspek refleksi perasaan
:
:
1) Mengamati perilaku klien
1) Mengamati perilaku klien
2) Mendengarkan dengan baik
2) Mendengarkan dengan baik
3) Menghayati pesan yang dikomunikasikan
3) Menghayati pesan yang dikomunikasikan
klien.
klien.
4) Mengenali perasaan-perasaan yang
4) Mengenali perasaan-perasaan yang
dikomunikasikan klien.
dikomunikasikan klien.
5) Menyimpulkan perasaan yang sedang
5) Menyimpulkan perasaan yang sedang
dialami.
dialami.
6
6
) Menyeleksi kata-kata yang tepat untuk
) Menyeleksi kata-kata yang tepat untuk
(3)
Meringkas
Meringkas
• Meringkas adalah suatu proses untuk memadu Meringkas adalah suatu proses untuk memadu
berbagai ide dan perasaan dalam satu
berbagai ide dan perasaan dalam satu
pernyataan pada akhir suatu
pernyataan pada akhir suatu unit unit wawancarawawancara konseling
konseling. .
• Meringkas : Meringkas : rupaya merekapituasi, rupaya merekapituasi,
memadatkan, dan mengkristalisasi esensi apa
memadatkan, dan mengkristalisasi esensi apa
yang telah dikatakan
yang telah dikatakan klien klien..
• Dengan menggunakanDengan menggunakan ringkasan secarea ringkasan secarea
perioodik,
perioodik, konselor konselor dapdapaat memeriksa t memeriksa kecermatannya dalam
kecermatannya dalam mend mendeengarkan.ngarkan.
• Ringkasan juga membantu untuk mengakiri Ringkasan juga membantu untuk mengakiri
wawancara dengan suatu cartatan yang wa
wawancara dengan suatu cartatan yang wajjar, ar,
dan
(4)
Panduan Umum MeringkasPanduan Umum Meringkas
1) Adakan refleksi atau atending terhadap 1) Adakan refleksi atau atending terhadap
berbagai variasi tema dan nada berbagai variasi tema dan nada
emosional pada saat klien berbicaraemosional pada saat klien berbicara
2) Gabungkan perasaan dan ide kunci ke dalam 2) Gabungkan perasaan dan ide kunci ke dalam
pernyataan-pernyataan yang pengertian pernyataan-pernyataan yang pengertian
dasarnya luas.dasarnya luas.
3) Jangan tambahkan ide-ide baru d3) Jangan tambahkan ide-ide baru daallaamm
ringkasanringkasan
4) Pertimbangkan kalau sekiranya dapat 4) Pertimbangkan kalau sekiranya dapat
mmembantu kalau menyatakan rinkasan atauembantu kalau menyatakan rinkasan atau
(5)
KETERBATASAN PENDEKATAN
KETERBATASAN PENDEKATAN
Pandangannya dikembangkan dalam
Pandangannya dikembangkan dalam
situasi pendidikan dan kliennya dibatasi
situasi pendidikan dan kliennya dibatasi
terutama kepada siswa-siswa yang
terutama kepada siswa-siswa yang
memiliki keragaman derajat kemantapan
memiliki keragaman derajat kemantapan
dan tanggung jawab sendiri.
dan tanggung jawab sendiri.
Pandangannya terlalu menekankan kepada
Pandangannya terlalu menekankan kepada
pengendalian konselor dan hasil yang
pengendalian konselor dan hasil yang
dicapai pada diri klien lebih banyak
dicapai pada diri klien lebih banyak
tergantung kepada keunggulan konselor
tergantung kepada keunggulan konselor
dalam mengarahkan dan membatasi klien.
dalam mengarahkan dan membatasi klien.
(6)
Banyak meminimalkan atau mengabaikan Banyak meminimalkan atau mengabaikan
aspek afektif klien yang justru seharusnya
aspek afektif klien yang justru seharusnya
menjadi kepedulian konselor.
menjadi kepedulian konselor.
Terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan Terlalu banyak pertimbangan yang ditekankan
pada data obyektif. Penggunaan dan
pada data obyektif. Penggunaan dan
keyakinan yang berlebihan terhdap data ini
keyakinan yang berlebihan terhdap data ini
kurang tepat karena keterbatasan reliabilitas,
kurang tepat karena keterbatasan reliabilitas,
validitas, dan kelengkapan alat dan datanya.
validitas, dan kelengkapan alat dan datanya.
Suatu dilema bagi konselor karena ia harus Suatu dilema bagi konselor karena ia harus
mendorong dan meyakinkan klien
mendorong dan meyakinkan klien
mewujudkan kemampuannya, tetapi ia harus
mewujudkan kemampuannya, tetapi ia harus
melakukannya tanpa persuasi.