Eksplorasi Umum Endapanbarit Di Daerah Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku
Buku 2 : Bidang Mineral
EKSPLORASI UMUM ENDAPANBARIT
DI DAERAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA,
PROVINSI MALUKU
Djadja Turdjaja, ST, Ir. AbdulFatah Yusuf
Kelompok Program Penelitian Mineral
SARI
Hasil eksplorasi barit dijumpai tersingkap di daerah sekitar Lerokis dan kalikuning
Kecamatan
Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluki. Secara geografis, terletak di antara
daerah yang dibatasi oleh koordinat : 126°20’35” – 126°29”50,16” Bujur Timur dan -7°49’44”
s/d -7°55’48 ” Lintang Selatan ( gambar 1).
Endapan barit terdapat pada satuan batuan Lava bersusunan dasitik dan breksi volkanik yang
umumnya telah terubah dan setempat pada satuan batuan Lava bersusunan andesitik sampai
basaltik dan sedimen volkanik.
Urut-urutan stratigrafi daerah penyelidikan mulai dari musa sampai tua adalah sebagai berikut
; Aluvium, Batugamping koral,
Lava yang bersusunan andesitik dan sedimen klastik
gunungapi, Pusat erupsi gunungapi yang bersusunan dasitik, Lava bersusunan dasitik dan
breksi volkanik, umumnya telah terubah, Lava bersusunan andesitik dan tuf, Lava bersusunan
andesitik sampai basaltik dan sedimen volkanik.
Endapan barit di daerah penyelidikan berupa kristal – kristal barit berukuran halus (berbutir
pasir), dengan bentuk kristal pipih, menjarum dan membutir tanggung. Mineral - mineral barit
tersebar dalam satuan batuan breksi tuf dan breksi lava dasitik terubah, menyebar tidak
merata, setempat mengisi rekahan breksi, sebagian lagi membentuk bongkahan breksi.
Sekumpulan endapan barit dalam batuan membentuk lensa-lensa yang tidak beraturan,
sehingga menyulitkan dalam menghitung sumber dayanya. Kandungan barit dalam batuan
pembawa setempat-setempat tidak merata.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
191
Buku 2 : Bidang Mineral
PENDAHULUAN
GEOLOGI DAN BAHAN GALIAN
Dalam rangka pelaksanaan Daftar Isian
Berdasarkan
Pelaksanaan
Tahun
Indonesia
Daya
Kabupaten
Anggaran
Anggaran
2009,
(DIPA)
Pusat
Sumber
Peta
Geologi
skala
bersistem,
1:250.000,
Maluku
wilayah
Tenggara
Barat
Geologi, mengadakan kegiatan Eksplorasi
termasuk ke dalam Lembar Wetar Timur,
Umum Endapan Barit
Nusa Tenggara dan Lembar Alor dan Wetar
di Kabupaten
Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
Barat, Nusa Secara singkat geologi umum
wilayah ini dapat diuraikan sebagai berikut
Melalui kegiatan eksplorasi umum
ini
(Gambar 7) : dari satuan muda ke tua.
diharapkan potensi endapan barit yang
terdapat
di
daerah
dievaluasi,
baik
tersebut
kualitas
dapat
maupun
Aluvium (Qal) : kerikil, kerakal, pasir,
lanau, berupa endapan sungai dan pantai.
kuantitasnya serta sebaran.
Batugamping Koral (Ql) : batugamping
Eksplorasi umum barit endapan di daerah
kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi
koral dan breksi koral, menindih takselaras
Batuan Gunungapi Tua. Berumur Holosen
Maluku, dimaksudkan untuk mendapatkan
data guna mengetahui lebih jauh sebaran
Batuan Gunungapi Tua (QTv) : lava,
dan kualitas endapan barit di daerah
breksi dan tuf berbatuapung. Berumur Plio-
tersebut
Plistosen. Satuan ini menindih takselaras
dengan
tujuan
membantu
pemerintah kabupaten untuk mengungkap
potensi
daerahnya
dalam
Formasi Alor.
rangka
mengembangkan sumber daya alam serta
Formasi Alor (Tmpa) : lava dan breksi
prospek pengembangannya
bersusunan
andesit
sampai
basal,
bersisipan batupasir dan tuf, bagian bawah
Secara
administratif
lokasi
umum terletak di Wilayah
Maluku
Barat
Daya,
eksplorasi
Kabupaten
Provinsi
menjemari dengan Formasi Naumatang.
Berumur Akhir-Pliosen Awal
Maluku.
Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan
Formasi Naumatang (Tmn) : lava dasit,
Kabupaten
breksi, aglomerat bersusun dasit disisipi
baru,
pemekaran
dari
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang
batupasir
diresmikan
gampingan. Satuan batuan ini menindih
geografis
pada
akhir
daerah
lokasi
2008.
Secara
penyelidikan
takselaras
tufan,
tuf
Formasi
dan
batupasir
Tihu,
Batuan
terletak di antara garis-garis koordinat
Gunungapi
126°20’35” – 126°29”50,16” Bujur Timur
Terobosan serta menjemari dengan bagian
dan -7°49’44”
bawah Formasi Alor. Berumur Miosen
s/d
Selatan ( gambar 1).
192
-7°55’48 ” Lintang
Riolit
dan
Batuan
Beku
Akhir.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
(di),
Volcanogenic Massive Sulfide (VMS) dan
granodiorit (gd), granit (gr) dan dasit (da).
endapan barit, yang menghasilkan sekitar
Batuan terobosan ini menerobos Formasi
17 ton emas. Mineral polymetallic massive
Tihu (Tmt) dan Batuan Gunungapi Riolit
sulfides didominasi oleh pyrit (setempat
(Tmv), berumur Miosen Tengah.
arsenan), dengan sejumlah kecil kalkopyrit,
Batuan
Terobosan
:diorit
(Tm)
covellite,
kalkosit,
Batuan Gunungapi Riolit Sakir (Tmvs)
enargit,
:lava riolit. Satuan ini diterobos oleh retas
Endapan barit berkembang pada sayap
dasit
(pinggiran) tubuh sulfida dan setempat
dan
menindih
selaras
Formasi
Tanahau, berumur Miosen Tengah.
bornit
dan
tenantit-tetrahedrit,
sfalerit
rendah-Fe.
ditindih tubuh sulfida, terdiri dari mineral
barit yang rapuh dengan sedikit sulfida,
Formasi Tanahau (Tmt) : breksi, lava dan
tersemenkan oleh komplek mineral arsenat,
tuf bersusunan andesit basal, berumur
oksida, hydroksida dan sulfat bersama
Miosen Awal.
butiran emas halus (lebih kecil dari 10
mikrometer).
Granodiorit
Tamenang
(Ttgd)
:
granodiorit, kelabu kehijauan; bersturktur
POTENSI ENDAPAN BAHAN GALIAN
porfir. Berumur Miosen Awal.
Endapan barit yang dijumpai di luar daerah
Kegiatan gunungapi yang terjadi pada
Lerokis dan Kalikuning, setempat-setempat
Miosen Awal-awal Miosen Tengah telah
dan diperkirakan berbentuk lensa pada
menghasilkan Formasi Tihu dan Batuan
batuan breksi tuf dan breksi lava dasitik
Gunungapi
terjadi
terubah, kandungan barit yang terdapat
pengangkatan disertai penerobosm diorit,
dalam satuan batuan pembawa tersebut
granit, granodiorit dan dasit pada Miosen
relatif kecil, tidak merata disatu tempat
Tengah. Pada awal Miosen Akhir terjadi
dengan
lagi kegiatan gunungapi yang menghasilkan
perhitungan sumberdaya sukar dilakukan.
batuan bersusunan dasit dan membentuk
Pada
Formasi
kandungan barit lebih tinggi, sehingga
Riolit,
kemudin
Naumatang,serta
batuan
tempat
zona
yang
lain,
mineralisasi
sehingga
logam
sulfida
bersusunan andesit sampai basal Formasi
penambangan
Alor. Pada kala Plio-Plistosen terjadi lagi
sebagai mineral ikutan (by product) pada
penangkatan. dan kemudian diperkirakan
proses pengolahan tambang logam.
barit
dapat
dilakukan
terjadi kegiatan gunungapi di pantai selatan
bagian barat Lembar, yang menghasilkan
Proses tersebut pernah dilakukan oleh PT
batuan gunungapi tua. Ketika itu P. Wetar
Prima Lirang Mining (Tahun 1991), dengan
merupakan
produksi barit mencapai 130.000 ton/tahun,
daratan.
Pengangkatan
tersebut berlangsung hingga sekarang.
di ekspor sebanyak 50.000 ton/tahun dan
dikonsumsi dalam negeri 80.000 ton/tahun,
Mineralisasi di daerah Wetar merupakan
dengan
mineralisasi
Sedangkan untuk penambangan barit itu
logam
mulia
dengan
tipe
harga
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
jual
sekitar
$
83/ton.
193
Buku 2 : Bidang Mineral
sendiri
secara
ekonomis
sulit
untuk
konsentrasi mineral barit sesuai dengan
dilakukan karena keberadaan mineral barit
mineralisasi sulfida di daerah penyelidikan,
itu sendiri bersama dengan mineral logam
hal ini ditunjukan dengan terkonsentrasinya
sulfida.
distribusi persentase barit, BaO dan berat
jenis di wilayah bekas tambang emas, yang
Hasil analisa kimia terhadap 31 conto
merupakan daerah alterasi kuat dengan
batuan yang mengandung barit, kandungan
mineralisasi logam sulfida.
BaO berkisar antara :1,97 – 59,13 %, harga
kandungan BaO terendah terdapat di lokasi
Kandungan besi terendah (0%), terdapat di
Ba 24, di wilayah daerah Meron, dan
lokasi Ba 17, di daerah pinggir timur bekas
tertinggi di lokasi 06, di daerah Lerokis,
tambang emas Lerokis, dengan kandungan
pinggiran barat bekas tambang, dengan
BaO
kandungan BaO rata-rata = 27,53%. Harga
kandungan barit 69,30%, berat jenis 4,17
kandungan SO3 berkisar antara : 0,99 –
mengandung lempung dan silika, conto
31,60%, terendah terdapat di lokasi Ba 24
relatif rapuh. Kandungan besi tertinggi
dan tertinggi di lokasi Ba 06, SO3 rata-rata
(16,58%) terdapat di lokasi Ba 30, di sekitar
= 15,95%. Kandungan mineral barit pada
D. Tihu, kandungan BaO = 35,68% atau
setiap conto batuan berkisar antara : 3 –
setara dengan kandungan barit 54,31%,
90%, terendah di lokasi Ba 24 dan tertinggi
dengan berat jenis 3,92 conto berwarna
di dalokasi Ba 06,kandungan barit rata-rata
merah padu, tersemenkan oleh besi oksida.
=
45,53%,
atau
setara
dengan
= 41,91%. Berat jenis conto batuan berkisar
antara : 2,82 – 5,00, berat jenis terendah
PROSPEK PEMANFAATAN DAN
terdapat di lokasi Ba 26, di daerah Meron,
PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN
tertinggi di lokasi Ba 01, di lokasi bekas
tambang emas Lerokis, berat jenis rata-rata
Endapan
= 3,67.
setelah diproses dapat digunakan dalam
industri
barit
di
daerah
pemboran.
penyelidikan
Berdasarkan
Berdasarkan distribusi kandungan BaO,
konsentrasinya di alam endapan barit di
daerah tertinggi terdapat di daerah sekitar
daerah penyelidikan dapat ditambang bila
bekas tambang Lerokis mencapai 50% dan
sebagai mineral ikutan. Contohnya seperti
di Kalikuning mencapai 35% (gambar 2).
yang pernah dilakukan oleh PT. Prima
Kajian
kimia
Lirang Mining, tailing hasil pengolahan
menunjukkan bahwa kandungan mineral
emas dilakukan proses pengolahan lagi
barit
bekas
untuk mengambil mineral baritnya. Urutan
tambang Lerokis mencapai 70% dan di
proses pengolahan barit berbeda dari
daerah Kalikuning mencapai 50% (gambar
proses pengolahan penambangan barit
3). Distribusi berat jenis tertinggi terdapat di
langsung, pada proses ini raw material
wilayah Lerokis mencapai 4,2 dan di
telah mengalami penghancuran sewaktu
daerah Kalikuning mencapai 3,8 (gambar
dilakukan pengolahan untuk mengambil
4). Berdasarkan distribusi tersebut di atas
emas, adapun urutan proses pengolahan
194
terhadap
hasil
terkonsentrasi
di
analisa
daerah
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
barit skemanya dapat dilihat pada gambar
G.T.,
16.
Chemical
Shreve’s
Process
Untuk tambang emas dari lokasi Lerokis
Industries,
dan
Edition, McGraw-
Kalikuning
PT.
Lirang
Mining
Fifth
memproduksi barit sebagai mineral ikutan
Hill
sekitar 130 ribu ton pertahun, dari data
New York, 1984.
Book
Co,
tersebut endapan barit cukup ekonomis
untuk
ditambang
bila
sebagai
mineral
2.
Noya Y., G.
:
Geologi
Lembar
ikutan pada penambangan logam lainnya
Burhan dan
Alor dan Wetar
seperti
S.
Barat,
Nusa
endapan barit terbentuk bersama dengan
Koesoema
Tenggara,
skala
mineral logam sulfida.
dinata,1993
1:250.000, Pusat
emas
atau
tembaga,
karena
Penelitian
dan
Pada prinsipnya pengolahan barit adalah
Pengambangan
pemisahan dengan cara gravity (perbedaan
Geologi,
berat jenis antara mineral barit dan mineral
Bandung.
pengotor). Peralatan yang digunakan untuk
mengolah barit berupa Cyclone, spiral
3.
Noya Y., G.
:
Geologi
Lembar
sentrifuga, mill dan alat pengering. Produk
Burhan dan
Wetar
akhir dari proses pengolahan barit ini
S.
Nusa
berupa tepung barit
Koesoema
skala 1:250.000,
dinata,1
Pusat
993
dan
Perusahaan
tambang
yang
masih
beroperasi di wilayah penyelidikan dan
Timur,
Tenggara,
Penelitian
sekitarnya adalan PT. Batutua Tembaga
Pengambangan
Raya, yang
Geologi,
beroperasi disektor tambang
tembaga.
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ampian,
S.G.,
:
Barite,
Mineral
Facts
and
Problems
4.
Philip M. S
cotney
1985,
:
The development
of volcanic hosted
massive
Edition, Bureau of
and
Mines,
orebodies
675,
Bulletin
United
barite–gold
Wetar
on
Island,
Indonesia,
States
Department
sulfide
of
Interior. 2. Austin,
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
International
Journal
for
195
Buku 2 : Bidang Mineral
Geology,
Mineralogy
and
Geochemistry
of
Mineral Deposits,
SpringerVerlag 2005,
10.1007/s00126005-0468-x
5.
196
Supriana S
:
Bahan
Galian
dan
Industri,Puslitban
M.Arifin,19
g
97
Mineral, Bandung
Teknologi
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 1. Lokasi Eskpolrasi Umum Endapan Barit di Daerah Kabupaten
Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku
Gambar 2. Peta sebaran distribusi kandungan BaO di daerah penyelidikan
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
197
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 3. Peta sebaran distribusi kandungan mineral barit di daerah penyelidikan
Gambar 4. Peta sebaran distribusi berat jenis mineral barit di daerah penyelidikan
198
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
EKSPLORASI UMUM ENDAPANBARIT
DI DAERAH KABUPATEN MALUKU BARAT DAYA,
PROVINSI MALUKU
Djadja Turdjaja, ST, Ir. AbdulFatah Yusuf
Kelompok Program Penelitian Mineral
SARI
Hasil eksplorasi barit dijumpai tersingkap di daerah sekitar Lerokis dan kalikuning
Kecamatan
Wetar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi Maluki. Secara geografis, terletak di antara
daerah yang dibatasi oleh koordinat : 126°20’35” – 126°29”50,16” Bujur Timur dan -7°49’44”
s/d -7°55’48 ” Lintang Selatan ( gambar 1).
Endapan barit terdapat pada satuan batuan Lava bersusunan dasitik dan breksi volkanik yang
umumnya telah terubah dan setempat pada satuan batuan Lava bersusunan andesitik sampai
basaltik dan sedimen volkanik.
Urut-urutan stratigrafi daerah penyelidikan mulai dari musa sampai tua adalah sebagai berikut
; Aluvium, Batugamping koral,
Lava yang bersusunan andesitik dan sedimen klastik
gunungapi, Pusat erupsi gunungapi yang bersusunan dasitik, Lava bersusunan dasitik dan
breksi volkanik, umumnya telah terubah, Lava bersusunan andesitik dan tuf, Lava bersusunan
andesitik sampai basaltik dan sedimen volkanik.
Endapan barit di daerah penyelidikan berupa kristal – kristal barit berukuran halus (berbutir
pasir), dengan bentuk kristal pipih, menjarum dan membutir tanggung. Mineral - mineral barit
tersebar dalam satuan batuan breksi tuf dan breksi lava dasitik terubah, menyebar tidak
merata, setempat mengisi rekahan breksi, sebagian lagi membentuk bongkahan breksi.
Sekumpulan endapan barit dalam batuan membentuk lensa-lensa yang tidak beraturan,
sehingga menyulitkan dalam menghitung sumber dayanya. Kandungan barit dalam batuan
pembawa setempat-setempat tidak merata.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
191
Buku 2 : Bidang Mineral
PENDAHULUAN
GEOLOGI DAN BAHAN GALIAN
Dalam rangka pelaksanaan Daftar Isian
Berdasarkan
Pelaksanaan
Tahun
Indonesia
Daya
Kabupaten
Anggaran
Anggaran
2009,
(DIPA)
Pusat
Sumber
Peta
Geologi
skala
bersistem,
1:250.000,
Maluku
wilayah
Tenggara
Barat
Geologi, mengadakan kegiatan Eksplorasi
termasuk ke dalam Lembar Wetar Timur,
Umum Endapan Barit
Nusa Tenggara dan Lembar Alor dan Wetar
di Kabupaten
Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku.
Barat, Nusa Secara singkat geologi umum
wilayah ini dapat diuraikan sebagai berikut
Melalui kegiatan eksplorasi umum
ini
(Gambar 7) : dari satuan muda ke tua.
diharapkan potensi endapan barit yang
terdapat
di
daerah
dievaluasi,
baik
tersebut
kualitas
dapat
maupun
Aluvium (Qal) : kerikil, kerakal, pasir,
lanau, berupa endapan sungai dan pantai.
kuantitasnya serta sebaran.
Batugamping Koral (Ql) : batugamping
Eksplorasi umum barit endapan di daerah
kabupaten Maluku Barat Daya, Provinsi
koral dan breksi koral, menindih takselaras
Batuan Gunungapi Tua. Berumur Holosen
Maluku, dimaksudkan untuk mendapatkan
data guna mengetahui lebih jauh sebaran
Batuan Gunungapi Tua (QTv) : lava,
dan kualitas endapan barit di daerah
breksi dan tuf berbatuapung. Berumur Plio-
tersebut
Plistosen. Satuan ini menindih takselaras
dengan
tujuan
membantu
pemerintah kabupaten untuk mengungkap
potensi
daerahnya
dalam
Formasi Alor.
rangka
mengembangkan sumber daya alam serta
Formasi Alor (Tmpa) : lava dan breksi
prospek pengembangannya
bersusunan
andesit
sampai
basal,
bersisipan batupasir dan tuf, bagian bawah
Secara
administratif
lokasi
umum terletak di Wilayah
Maluku
Barat
Daya,
eksplorasi
Kabupaten
Provinsi
menjemari dengan Formasi Naumatang.
Berumur Akhir-Pliosen Awal
Maluku.
Kabupaten Maluku Barat Daya merupakan
Formasi Naumatang (Tmn) : lava dasit,
Kabupaten
breksi, aglomerat bersusun dasit disisipi
baru,
pemekaran
dari
Kabupaten Maluku Tenggara Barat, yang
batupasir
diresmikan
gampingan. Satuan batuan ini menindih
geografis
pada
akhir
daerah
lokasi
2008.
Secara
penyelidikan
takselaras
tufan,
tuf
Formasi
dan
batupasir
Tihu,
Batuan
terletak di antara garis-garis koordinat
Gunungapi
126°20’35” – 126°29”50,16” Bujur Timur
Terobosan serta menjemari dengan bagian
dan -7°49’44”
bawah Formasi Alor. Berumur Miosen
s/d
Selatan ( gambar 1).
192
-7°55’48 ” Lintang
Riolit
dan
Batuan
Beku
Akhir.
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
(di),
Volcanogenic Massive Sulfide (VMS) dan
granodiorit (gd), granit (gr) dan dasit (da).
endapan barit, yang menghasilkan sekitar
Batuan terobosan ini menerobos Formasi
17 ton emas. Mineral polymetallic massive
Tihu (Tmt) dan Batuan Gunungapi Riolit
sulfides didominasi oleh pyrit (setempat
(Tmv), berumur Miosen Tengah.
arsenan), dengan sejumlah kecil kalkopyrit,
Batuan
Terobosan
:diorit
(Tm)
covellite,
kalkosit,
Batuan Gunungapi Riolit Sakir (Tmvs)
enargit,
:lava riolit. Satuan ini diterobos oleh retas
Endapan barit berkembang pada sayap
dasit
(pinggiran) tubuh sulfida dan setempat
dan
menindih
selaras
Formasi
Tanahau, berumur Miosen Tengah.
bornit
dan
tenantit-tetrahedrit,
sfalerit
rendah-Fe.
ditindih tubuh sulfida, terdiri dari mineral
barit yang rapuh dengan sedikit sulfida,
Formasi Tanahau (Tmt) : breksi, lava dan
tersemenkan oleh komplek mineral arsenat,
tuf bersusunan andesit basal, berumur
oksida, hydroksida dan sulfat bersama
Miosen Awal.
butiran emas halus (lebih kecil dari 10
mikrometer).
Granodiorit
Tamenang
(Ttgd)
:
granodiorit, kelabu kehijauan; bersturktur
POTENSI ENDAPAN BAHAN GALIAN
porfir. Berumur Miosen Awal.
Endapan barit yang dijumpai di luar daerah
Kegiatan gunungapi yang terjadi pada
Lerokis dan Kalikuning, setempat-setempat
Miosen Awal-awal Miosen Tengah telah
dan diperkirakan berbentuk lensa pada
menghasilkan Formasi Tihu dan Batuan
batuan breksi tuf dan breksi lava dasitik
Gunungapi
terjadi
terubah, kandungan barit yang terdapat
pengangkatan disertai penerobosm diorit,
dalam satuan batuan pembawa tersebut
granit, granodiorit dan dasit pada Miosen
relatif kecil, tidak merata disatu tempat
Tengah. Pada awal Miosen Akhir terjadi
dengan
lagi kegiatan gunungapi yang menghasilkan
perhitungan sumberdaya sukar dilakukan.
batuan bersusunan dasit dan membentuk
Pada
Formasi
kandungan barit lebih tinggi, sehingga
Riolit,
kemudin
Naumatang,serta
batuan
tempat
zona
yang
lain,
mineralisasi
sehingga
logam
sulfida
bersusunan andesit sampai basal Formasi
penambangan
Alor. Pada kala Plio-Plistosen terjadi lagi
sebagai mineral ikutan (by product) pada
penangkatan. dan kemudian diperkirakan
proses pengolahan tambang logam.
barit
dapat
dilakukan
terjadi kegiatan gunungapi di pantai selatan
bagian barat Lembar, yang menghasilkan
Proses tersebut pernah dilakukan oleh PT
batuan gunungapi tua. Ketika itu P. Wetar
Prima Lirang Mining (Tahun 1991), dengan
merupakan
produksi barit mencapai 130.000 ton/tahun,
daratan.
Pengangkatan
tersebut berlangsung hingga sekarang.
di ekspor sebanyak 50.000 ton/tahun dan
dikonsumsi dalam negeri 80.000 ton/tahun,
Mineralisasi di daerah Wetar merupakan
dengan
mineralisasi
Sedangkan untuk penambangan barit itu
logam
mulia
dengan
tipe
harga
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
jual
sekitar
$
83/ton.
193
Buku 2 : Bidang Mineral
sendiri
secara
ekonomis
sulit
untuk
konsentrasi mineral barit sesuai dengan
dilakukan karena keberadaan mineral barit
mineralisasi sulfida di daerah penyelidikan,
itu sendiri bersama dengan mineral logam
hal ini ditunjukan dengan terkonsentrasinya
sulfida.
distribusi persentase barit, BaO dan berat
jenis di wilayah bekas tambang emas, yang
Hasil analisa kimia terhadap 31 conto
merupakan daerah alterasi kuat dengan
batuan yang mengandung barit, kandungan
mineralisasi logam sulfida.
BaO berkisar antara :1,97 – 59,13 %, harga
kandungan BaO terendah terdapat di lokasi
Kandungan besi terendah (0%), terdapat di
Ba 24, di wilayah daerah Meron, dan
lokasi Ba 17, di daerah pinggir timur bekas
tertinggi di lokasi 06, di daerah Lerokis,
tambang emas Lerokis, dengan kandungan
pinggiran barat bekas tambang, dengan
BaO
kandungan BaO rata-rata = 27,53%. Harga
kandungan barit 69,30%, berat jenis 4,17
kandungan SO3 berkisar antara : 0,99 –
mengandung lempung dan silika, conto
31,60%, terendah terdapat di lokasi Ba 24
relatif rapuh. Kandungan besi tertinggi
dan tertinggi di lokasi Ba 06, SO3 rata-rata
(16,58%) terdapat di lokasi Ba 30, di sekitar
= 15,95%. Kandungan mineral barit pada
D. Tihu, kandungan BaO = 35,68% atau
setiap conto batuan berkisar antara : 3 –
setara dengan kandungan barit 54,31%,
90%, terendah di lokasi Ba 24 dan tertinggi
dengan berat jenis 3,92 conto berwarna
di dalokasi Ba 06,kandungan barit rata-rata
merah padu, tersemenkan oleh besi oksida.
=
45,53%,
atau
setara
dengan
= 41,91%. Berat jenis conto batuan berkisar
antara : 2,82 – 5,00, berat jenis terendah
PROSPEK PEMANFAATAN DAN
terdapat di lokasi Ba 26, di daerah Meron,
PENGEMBANGAN BAHAN GALIAN
tertinggi di lokasi Ba 01, di lokasi bekas
tambang emas Lerokis, berat jenis rata-rata
Endapan
= 3,67.
setelah diproses dapat digunakan dalam
industri
barit
di
daerah
pemboran.
penyelidikan
Berdasarkan
Berdasarkan distribusi kandungan BaO,
konsentrasinya di alam endapan barit di
daerah tertinggi terdapat di daerah sekitar
daerah penyelidikan dapat ditambang bila
bekas tambang Lerokis mencapai 50% dan
sebagai mineral ikutan. Contohnya seperti
di Kalikuning mencapai 35% (gambar 2).
yang pernah dilakukan oleh PT. Prima
Kajian
kimia
Lirang Mining, tailing hasil pengolahan
menunjukkan bahwa kandungan mineral
emas dilakukan proses pengolahan lagi
barit
bekas
untuk mengambil mineral baritnya. Urutan
tambang Lerokis mencapai 70% dan di
proses pengolahan barit berbeda dari
daerah Kalikuning mencapai 50% (gambar
proses pengolahan penambangan barit
3). Distribusi berat jenis tertinggi terdapat di
langsung, pada proses ini raw material
wilayah Lerokis mencapai 4,2 dan di
telah mengalami penghancuran sewaktu
daerah Kalikuning mencapai 3,8 (gambar
dilakukan pengolahan untuk mengambil
4). Berdasarkan distribusi tersebut di atas
emas, adapun urutan proses pengolahan
194
terhadap
hasil
terkonsentrasi
di
analisa
daerah
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
barit skemanya dapat dilihat pada gambar
G.T.,
16.
Chemical
Shreve’s
Process
Untuk tambang emas dari lokasi Lerokis
Industries,
dan
Edition, McGraw-
Kalikuning
PT.
Lirang
Mining
Fifth
memproduksi barit sebagai mineral ikutan
Hill
sekitar 130 ribu ton pertahun, dari data
New York, 1984.
Book
Co,
tersebut endapan barit cukup ekonomis
untuk
ditambang
bila
sebagai
mineral
2.
Noya Y., G.
:
Geologi
Lembar
ikutan pada penambangan logam lainnya
Burhan dan
Alor dan Wetar
seperti
S.
Barat,
Nusa
endapan barit terbentuk bersama dengan
Koesoema
Tenggara,
skala
mineral logam sulfida.
dinata,1993
1:250.000, Pusat
emas
atau
tembaga,
karena
Penelitian
dan
Pada prinsipnya pengolahan barit adalah
Pengambangan
pemisahan dengan cara gravity (perbedaan
Geologi,
berat jenis antara mineral barit dan mineral
Bandung.
pengotor). Peralatan yang digunakan untuk
mengolah barit berupa Cyclone, spiral
3.
Noya Y., G.
:
Geologi
Lembar
sentrifuga, mill dan alat pengering. Produk
Burhan dan
Wetar
akhir dari proses pengolahan barit ini
S.
Nusa
berupa tepung barit
Koesoema
skala 1:250.000,
dinata,1
Pusat
993
dan
Perusahaan
tambang
yang
masih
beroperasi di wilayah penyelidikan dan
Timur,
Tenggara,
Penelitian
sekitarnya adalan PT. Batutua Tembaga
Pengambangan
Raya, yang
Geologi,
beroperasi disektor tambang
tembaga.
Bandung.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Ampian,
S.G.,
:
Barite,
Mineral
Facts
and
Problems
4.
Philip M. S
cotney
1985,
:
The development
of volcanic hosted
massive
Edition, Bureau of
and
Mines,
orebodies
675,
Bulletin
United
barite–gold
Wetar
on
Island,
Indonesia,
States
Department
sulfide
of
Interior. 2. Austin,
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
International
Journal
for
195
Buku 2 : Bidang Mineral
Geology,
Mineralogy
and
Geochemistry
of
Mineral Deposits,
SpringerVerlag 2005,
10.1007/s00126005-0468-x
5.
196
Supriana S
:
Bahan
Galian
dan
Industri,Puslitban
M.Arifin,19
g
97
Mineral, Bandung
Teknologi
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 1. Lokasi Eskpolrasi Umum Endapan Barit di Daerah Kabupaten
Maluku Barat Daya, Provinsi Maluku
Gambar 2. Peta sebaran distribusi kandungan BaO di daerah penyelidikan
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009
197
Buku 2 : Bidang Mineral
Gambar 3. Peta sebaran distribusi kandungan mineral barit di daerah penyelidikan
Gambar 4. Peta sebaran distribusi berat jenis mineral barit di daerah penyelidikan
198
Prosiding Hasil Kegiatan Lapangan Pusat Sumber Daya Geologi Tahun 2009