KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI.

(1)

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Geografi

Oleh

HENKI WARSANI 0905958

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013


(2)

Henki Warsani, 2013

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN SAWAH DIKECAMATAN KUANTAN TENGAH

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Oleh Henki Warsani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Vita Rosmiati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto copy, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

HENKI WARSANI NIM : 0905958

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH

KABUPATEN KUANTAN SINGINGI DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH :

Pembimbing 1

Drs. Jupri, MT NIP. 19600615 198803 1 003

Pembimbing 2

Iwan Setiawan, S.Pd. M.Si NIP. 19710604 199903 1 002

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Geografi

Dr. Hj. Epon Ningrum, M.Pd NIP : 19620304 198704 2 001


(4)

i

Henki Warsani, 2013

ABSTRAK

KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH KABUPATEN KUANTAN SINGINGI

Oleh : Henki Warsani (0905958)

Penelitian ini dilatar belakangi oleh Kecamatan Kuantan Tengah yang merupakan daerah potensial untuk pertanian sawah lebih dari sekali dalam setahun. Permasalahan yang dihadapi adalah lahan pertanian sawah hanya di tanami sekali dalam setahun oleh petani. Dampak dari permasalahan tersebut lahan-lahan sawah tersebut tidak termanfaatkan secara optimal. Rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah faktor fisik dan faktor sosial mempengaruhi pemanfaatan lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi; Bagaimanakah intensitas pemanfaatan lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, serta; Bagaimanakah tingkat kesejahteraan petani sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Tujuannya yaitu menganalisis faktor fisik dan faktor sosial yang mempengaruhi pemanfaatan lahan sawah dan intensitas pemanfaatan lahan sawah serta mengevaluasi tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan datanya menggunakan data primer dan data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah semua desa dan petani sawah yang ada di Kecamatan Kuantan Tengah sedangkan sampel desa adalah desa yang mempunyai kriteria luas lahan sempit, sedang dan luas serta sampel petaninya adalah petani dari masing-masing kriteria sampel desa yang diambil secara random. Teknik analisis data yang dilakukan adalah analisis persentase (%).

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor fisik (iklim, tanah, kondisi kelerengan dan ketersediaan air) dan faktor sosial (kepemilikan lahan, tingkat teknologi, modal, tenaga kerja dan kebijaksanaan pemerintah) di Kecamatan Kuantan Tengah mendukung untuk melakukan frekuensi tanam lebih dari sekali dalam setahun. Alasan petani melakukan frekuensi tanam sekali dalam setahun adalah karena sudah aturan adat yang telah disepakati bersama oleh petani dengan pemangku adat. Dan tingkat kesejahteraan petani sebagian besar tidak miskin, karena petani mempunyai pekerjaan lain selain petani sawah dengan pendapatan yang lebih dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh dari pertanian sawah.


(5)

ABSTRACT

STUDY OF USING RICE FIELD AREA IN THE KUANTAN TENGAH DISTRICT KUANTAN SINGINGI REGENCY

By: Henki Warsani (0905958)

The background of this research by The Kuantan Tengah District which is a potential area for rice farming more than once a year. The problem faced is that there are rice fields planted only once a year by farmers. The impact of these problems paddy lands are not utilized optimally. The formulation of the issues raised in this study are: physical factors and social factors that influence whether agricultural land use in the field of Kuantan Tengah District Kuantan Singingi Regency; Why peasants in the Kuantan Tengah Districtof Kuantan Singingi Regencyin land use rice only once a year, and then; What rice farmer welfare in the Kuantan Tengah District of Kuantan Singingi Regency. The goal is to analyze the physical factors and social factors that influence the utilization of paddy lands and reason farmers with frequency plant only once a year as well as evaluating the welfare of farmers in the Kuantan Tengah Districtof Kuantan Singingi Regency.

The method used in this research is descriptive method. Data collection techniques using primary data and secondary data. The population of this research are all of village andrice farmers in the Kuantan Tengah District while the sample is a village and the farmers who have area of rice field narrow, medium and wide. Analysis techniques of data by using the percentage (%).

The results in this research shows that physical factors (climate, soil, slope conditions and water availability) and social factors (land ownership, level of technology, financial capital, labor and government policy) in the Kuantan Tengah District supports frequency to perform more than once in year. The reason farmers with frequency plant once a year because it has been customary rules that have been agreed by the farmers with custom functionary. And the welfare most of farmers are not poor, because farmers have other jobs besides to rice farmers with more income earnings than the income derived from agricultural fields.


(6)

iv Henki Warsani, 2013

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR DAN PETA... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah... 4

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 5

E. Defnisi Operasional ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Potensi Sumberdaya Lahan ... 8

a) Sifat-sifat lahan ... 8

b) Penggunaan Lahan ... 8

B. Pola Pertanian Sawah ... 10

a) Pertanian Lahan Basah ... 11

b) Pertanian Lahan Kering ... 13

C. Faktor-Faktor Georafis Yang Mempengaruhi Aktivitas Pertanian ... 15

a) Faktor-faktor Fisis ... 15

b) Faktor Sosial ... 25

c) Faktor Ekonomi ... 25

d) Faktor Kebikasanaan Pemerintah ... 26

D. Karakteristik Kesejahteraan ... 27

a) Pengertian Kesejahteraan ... 27

b) Indikator Kesejahteraan ... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian ... 31

B. Metode Penelitian ... 31


(7)

D. Variabel Penelitian ... 37

E. Teknik Pengumpulan Data ... 38

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Wilayah Penelitian ... 42

a) Kondisi Fisik Daerah Penelitian ... 42

1) Letak Dan Luas ... 42

2) Kondisi Iklim ... 44

3) Jenis Tanah ... 49

4) Kondisi Kelerengan ... 51

5) Hidrografi ... 51

6) Penggunaan Lahan ... 52

b) Kondisi Sosial Daerah Penelitian ... 57

1) Jumlah dan Kepadatan Penduduk ... 57

2) Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin ... 58

3) Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 61

4) Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 62

c) Karakteristik Populasi... 63

d) Karakteristik Sampel ... 65

1) Petani Berdasarkan Jenis Kelamin ... 65

2) Petani Berdasarkan Usia ... 69

3) Petani Berdasarkan Tempat Kelahiran ... 73

4) Tingkat Pendidikan dan Sumber Pengetahuan Petani ... 76

B. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Pertanian ... 88

a) Faktor Fisik Dalam Pertanian Sawah di Daerah Penelitian ... 88

b) Faktor Sosial Dalam Pertanian di Daerah Penelitian ... 93

1) Luas Kepemilikan Lahan dan Status Kepemilikan Lahan Petani ... 93

2) Tenaga Kerja dan Sistem Upah ... 102

3) Modal dan Pengalokasian Modal ... 108

4) Peratan Yang di Gunakan Dalam Pertanian ... 120

5) Sumber Informasi Penunjang Pertanian ... 123

C. Intensitas Pemanfaatan Lahan Sawah Di Daerah Penelitian ... 131

a) Alasan Petani Frekuensi Tanam Sekali Dalam Setahun ... 131

b) Keinginan Petani Frekuensi Tanam Sawah Lebih Dari Sekali Dalam Setahun ... 137


(8)

vi Henki Warsani, 2013

c) Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam

Setahun ... 140

D. Petani Berdasarkan Tingkat Kesejahteraan ... 144

a) Pengalaman Gagal Panen dan Penyebabnya ... 144

b) Kualitas Hasil Panen ... 148

c) Tingkat Pendapatan Petani ... 153

d) Pekerjaan Lain Selain Petani Sawah ... 158

e) Pendapatan Dari Pekerjaan Lain ... 162

f) Pola Konsumsi Keluarga ... 167

g) Jumlah Beban Tanggungan ... 171

h) Analisis Tingkat Kesejahteraan Petani ... 175

E. Implementasi Hasil Penelitian Terhadap Studi Geografi ... 181

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 182

B. Rekomendasi ... 184

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Data Luas Lahan Sawah Di Kecamatan Kuantan Tengah ... 3

2.1 Penjabaran Tipe-Tipe Iklim Menurut Oldeman ... 18

3.1 Data Luas Lahan Sawah di Kec. Kuantan Tengah ... 35

3.2 Kategori Luas Lahan Sawah ... 35

3.3 Kategori Luas Lahan Sawah Tipa Desa di Kec. Kuantan Tengah .. 36

3.4 Kriteria Penilaian Persentase ... 41

4.1 Penjabaran Tipe-Tipe Iklim Menurut Oldeman ... 46

4.2 Data Curah Hujan (mm) Kecamatan Kuantan Tengah ... 47

4.3 Jumlah Rata-rata Bulan Basah, Kering dan Lembab ... 47

4.4 Persebaran Jenis Tanah di Kecamatan Kuantan Tengah ... 50

4.5 Kelas Kemiringan Lereng Kecamatan Kuantan Tengah ... 51

4.6 Jumlah Penduduk Tiap Desa di Kecamatan Kuantan Tengah ... 58

4.7 Komposisi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Kecamatan Kuantan Tengah ... 59

4.8 Komposisi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Kuantan Tengah ... 60

4.9 Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Kuantan Tengah ... 62

4.10 Komposisi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 63

4.11 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Sitorajo Kari ... 66

4.12 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Sawah Taluk ... 66

4.13 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Munsalo Kopah ... 67

4.14 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kec. Kuantan Tengah ... 68

4.15 Petani Berdasarkan Usia Di Desa Sitorajo Kari ... 69

4.16 Petani Berdasarkan Usia Di Desa Sawah Taluk ... 70

4.17 Petani Berdasarkan Usia Di Desa Munsalo Kopah ... 71

4.18 Petani Berdasarkan Usia Di Kec. Kuantan Tengah ... 72

4.19 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Desa Sitorajo Kari... 73

4.20 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Desa Sawah Taluk ... 74

4.21 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Desa Munsalo Kopah ... 75

4.22 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Kec. Kuantan Tengah ... 76

4.23 Tingkat Pendidikan Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 77

4.24 Tingkat Pendidikan Petani Di Desa Sawah Taluk ... 78

4.25 Tingkat Pendidikan Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 79

4.26 Tingkat Pendidikan Petani Di Kec. Kuantan Tengah... 80

4.27 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Desa Sitorajo ... 81

4.28 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Desa Sawah ... 82

4.29 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Desa Munsalo ... 82

4.30 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 83

4.31 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 84

4.32 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Desa Sawah Taluk... 85

4.33 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 86


(10)

viii Henki Warsani, 2013

4.35 Data Kondisi Fisik Hasil Pengamatan Di Daerah Penelitian ... 89

4.36 Luas Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 94

4.37 Luas Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Sawah Taluk ... 95

4.38 Luas Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Munsalo Kopah . 96 4.39 Luas Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Kec. Kuantan Tengah . 97 4.40 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Sitorajo Kari .... 98

4.41 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Sawah Taluk .... 99

4.42 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Munsalo Kopah 100 4.43 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Kec. Kuantan Tengah 100 4.44 Crosstab Luas Kepemilikan Lahan Sawah dan Status Petani Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan Sawah ... 102

4.45 Tenaga Kerja yang di Pekerjakan Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 103

4.46 Tenaga Kerja yang di Pekerjakan Petani Di Desa Sawah Taluk ... 104

4.47 Tenaga Kerja yang di Pekerjakan Petani Di Desa Munsalo Kopah 105 4.48 Tenaga Kerja yang di Pekerjakan Petani Di Kec. Kuantan Tengah 107 4.49 Sistem Upah Tenaga Kerja Di Kec. Kuantan Tengah ... 108

4.50 Modal Awal Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 109

4.51 Modal Awal Petani Di Desa Sawah Taluk ... 109

4.52 Modal Awal Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 110

4.53 Modal Awal Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 111

4.54 Crosstab Luas Lahan Garapan dan Modal Awal Petani ... 112

4.55 Sumber Modal Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 113

4.56 Sumber Modal Petani Di Desa Sawah Taluk ... 113

4.57 Sumber Modal Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 114

4.58 Sumber Modal Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 114

4.59 Alokasi Modal Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 116

4.60 Alokasi Modal Petani Di Desa Sawah Taluk ... 117

4.61 Aloksai Modal Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 118

4.62 Aloksai Modal Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 119

4.63 Peralatan yang Digunakan Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 120

4.64 Peralatan Yang Digunakan Petani Di Desa Sawah Taluk ... 120

4.65 Peralatan Yang Digunakan Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 121

4.66 Peralatan Yang Digunakan Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 122

4.67 Modal Awal Petani dan Peralatan Yang Digunakan Dalam Pertanian Di Kecamatan Kuantan Tengah ... 123

4.68 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 124

4.69 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Petani Di Desa Sawah Taluk ... 124

4.70 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 125

4.71 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 126

4.72 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Sitorajo Kari ... 128 4.73 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Sawah


(11)

Taluk ... 128

4.74 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Munsalo Kopah ... 129

4.75 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Kecamatan Kuantan Tengah ... 130

4.76 Alasan Frekuensi Tanam Petani Hanya Sekali Dalam Setahun Di Desa Sitorajo Kari ... 131

4.77 Alasan Frekuensi Tanam Petani Hanya Sekali dalam Setahun Di Desa Sawah Taluk ... 132

4.78 Alasan Frekuensi Tanam Petani Hanya Sekali Dalam Setahun Di Desa Munsalo Kopah ... 133

4.79 Alasan Frekuensi Tanam Petani Hanya Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 134

4.80 Crosstab Tingkat Pendidkan Petani dan Alasan Frekuensi Tanam Petani Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 136

4.81 Crosstab Modal Awal Petani Dengan Alasan Frekuensi Tanam Petani Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 137

4.82 Keinginan Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Sitorajo Kari ... 137

4.83 Keinginan Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Sawah Taluk ... 138

4.84 Keinginan Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Munsalo Kopah ... 139

4.85 Keinginan Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 140

4.86 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Sitorajo Kari ... 141

4.87 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Sawah Taluk ... 141

4.88 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Munsalo Kopah ... 142

4.89 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 143

4.90 Pengalaman Gagal Panen Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 144

4.91 Faktor Penyebab Gagal Panen Di Desa Sitorajo Kari ... 145

4.92 Faktor Penyebab Gagal Panen Di Desa Sawah Taluk ... 146

4.93 Faktor Penyebab Gagal Panen Di Desa Munsalo Kopah ... 146

4.94 Faktor Penyebab Gagal Panen Di Kec. Kuantan Tengah ... 147

4.95 Jumlah Hasil Panen Di Desa Sitorajo Kari ... 149

4.96 Jumlah Hasil Panen Di Desa Sawah Taluk ... 150

4.97 Jumlah Hasil Panen Di Desa Munsalo Kopah ... 151

4.98 Jumlah Hasil Panen Di Kec. Kuantan Tengah ... 152

4.99 Crosstab Luas Kepemilikan Lahan dan Jumlah Hasil Panen Di Kecamatan Kuantan Tengah ... 153

4.100 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Desa Sitorajo Kari ... 154


(12)

x Henki Warsani, 2013

4.102 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Desa Munsalo Kopah .... 155

4.103 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Kec. Kuantan Tengah .... 156

4.104 Pekerjaan Lain Selain Petani Sawah Di Desa Sitorajo Kari ... 158

4.105 Pekerjaan Lain Selain Petani Sawah Di Desa Sawah Kari ... 159

4.106 Pekerjaan Lain Selain Petani Sawah Di Desa Munsalo Kopah ... 160

4.107 Pekerjaan Lain Selain Petani Sawah Di Kec. Kuantan Tengah ... 161

4.108 Pendapatan Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Desa Sitorajo Kari .. 162

4.109 Pendapatan Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Desa Sawah Taluk .. 163

4.110 Pendapatan Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Desa Munsalo Kopah ... 164

4.111 Pendapatan Dari Pekerjaan Lain Perbulan di Kec. Kuantan Tengah 165 4.112 Biaya Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Desa Sitorajo Kari ... 167

4.113 Biaya Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Desa Sawah Taluk ... 168

4.114 Biaya Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Desa Munsalo Kopah ... 169

4.115 Biaya Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Kec. Kuantan Tengah ... 170

4.116 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Sitorajo Kari 171 4.117 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Sawah Taluk ... 172

4.118 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 173

4.119 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Kec. Kuantan Tengah 174 4.120 Indikator Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Desa Sitorajo Kari ... 176

4.121 Indikator Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Desa Sawah ... 177

4.122 Indikator Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Desa Munsalo Kopah ... 178

4.123 Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Kriteria Sajogyo Kec. Di Kuantan Tengah ... 178

4.124 Luas Kepemilikan Lahan Sawah dan Tingkat Kemiskinan Petani Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Kec. Kuantan Tengah ... 179

4.125 Status Kepemilikan Lahan Dan Tingkat Kemiskinan Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Kec. Kuantan Tengah ... 180


(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Segitiga Oldeman Untuk Menentukan Kelas Agroklimat ... 17

3.1 Peta Lokasi Penelitian di Kecamatan Kuantan Tengah... 32

4.1 Peta Administratif Kecamatan Kuantan Tengah ... 43

4.2 Segitiga Oldeman Untuk Menentukan Kelas Agroklimat ... 46

4.3 Grafik Rata-rata Curah Hujan Bulanan Kec. Kuantan Tengah ... 48

4.4 Peta Jenis Tanah di Kec. Kuantan Tengah ... 53

4.5 Peta Kemiringan Lereng Kec. Kuantan Tengah ... 54

4.6 Peta Pola Aliran Sungai di Kec. Kuantan Tengah... 55

4.7 Peta Penggunaan Lahan di Kec. Kuantan Tengah ... 56

4.8 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Sitorajo Kari ... 66

4.9 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Sawah Taluk ... 67

4.10 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Desa Munsalo Kopah ... 68

4.11 Petani Berdasarkan Jenis Kelamin Di Kec. Kuantan Tengah ... 69

4.12 Petani Berdasarkan Usia Di Desa Sitorajo Kari ... 70

4.13 Petani Berdasarkan Usia Di Desa Sawah Taluk ... 71

4.14 Petani Berdasarkan Usia Di Desa Munsalo KOpah ... 72

4.15 Petani Berdasarkan Usia Di Kec. Kuantan Tengah ... 73

4.16 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Desa Sitorajo Kari... 74

4.17 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Desa Sawah Taluk ... 74

4.18 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Desa Munsalo KOpah ... 75

4.19 Petani Berdasarkan Tempat Tinggal Di Kec. Kuantan Tengah ... 76

4.20 Tingkat Pendidikan Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 77

4.21 Tingkat Pendidikan Petani Di Desa Sawah Taluk ... 78

4.22 Tingkat Pendidikan Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 79

4.23 Tingkat Pendidikan Petani Di Kec. Kuantan Tengah... 80

4.24 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Desa Sitorajo Kari... 81

4.25 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Desa Sawah Taluk ... 82

4.26 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 83

4.27 Sumber Pengetahuan Bertani Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 84

4.28 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 85

4.29 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Desa Sawah Taluk... 86

4.30 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 87

4.31 Lama Pengalaman Bertani Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 88

4.32 Area Persawahan Di Desa Munsalo Kopah ... 90

4.33 Saluran Irigasi Di Desa Munsalo Kopah ... 91

4.34 Area Persawahan Di Desa Sawah Taluk ... 91

4.35 Area Persawahan Di Desa Sitorajo Kari ... 92

4.36 Saluran Irigasi Di Desa Sitorajo Kari ... 92

4.37 Luas Kepemilikan Lahan Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 94

4.38 Luas Kepemilikan Lahan Petani Di Desa Sawah Taluk ... 95

4.39 Luas Kepemilikan Lahan Petani Di Desa Munsalo Munsalo ... 96

4.40 Luas Kepemilikan Lahan Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 97


(14)

xii Henki Warsani, 2013

4.42 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Sawah Taluk ... 99

4.43 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Desa Munsalo Kopah .. 100

4.44 Status Kepemilikan Lahan Sawah Petani Di Kec. Kuantan Tengah .. 101

4.45 Tenaga Kerja Yang di Pekerjakan Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 104

4.46 Tenaga Kerja Yang di Pekerjakan Petani Di Desa Sawah Taluk ... 105

4.47 Tenaga Kerja Yang di Pekerjakan Petani Di Desa Munsalo Kopah .. 106

4.48 Tenaga Kerja Yang di Pekerjakan Petani Di Kec. Kuantan Tengah .. 107

4.49 Sistem Upah Tenaga Kerja Di Kec. Kuantan Tengah ... 108

4.50 Modal Awal Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 109

4.51 Modal Awal Petani Di Desa Sawah Taluk ... 110

4.52 Modal Awal Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 111

4.53 Modal Awal Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 112

4.54 Sumber Modal Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 114

4.55 Sumber Modal Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 115

4.56 Alokasi Modal Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 116

4.57 Alokasi Modal Petani Di Desa Sawah Taluk ... 117

4.58 Alokasi Modal Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 118

4.59 Alokasi Modal Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 119

4.60 Peralatan Yang Digunakan Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 121

4.61 Peralatan Yang Digunakan Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 122

4.62 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Di Desa Sitorajo Kari ... 124

4.63 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Di Desa Sawah Taluk ... 125

4.64 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Di Desa Munsalo Kopah .... 126

4.65 Sumber Informasi Penunjang Pertanian Di Kec. Kuantan Tengah .... 127

4.66 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Sitorajo Kari ... 128

4.67 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Sawah Taluk ... 129

4.68 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Desa Munsalo Kopah ... 130

4.69 Kehadiran Petani Dalam Penyuluhan Pertanian Di Kec. Kuantan Tengah ... 131

4.70 Alasan Frekuensi Tanam Petani Setahun Sekali Di Desa Sitorajo Kari ... 132

4.71 Alasan Frekuensi Tanam Petani Setahun Sekali Di Desa Sawah Kari ... 133

4.72 Alasan Frekuensi Tanam Petani Setahun Sekali Di Desa Munsalo Kopah ... 134

4.73 Alasan Frekuensi Tanam Petani Setahun Sekali Di Kec. Kuantan Tengah ... 135

4.74 Keinginan Frekuensi Tanam Sawah Lebih Sekali Dalam Setahun Di Desa Sawah Taluk ... 138

4.75 Keinginan Frekuensi Tanam Sawah Lebih Sekali Dalam Setahun Di Desa Munsalo Kopah ... 139

4.76 Keinginan Frekuensi Tanam Sawah Lebih Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 140


(15)

4.77 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun

Di Desa Sawah Taluk ... 142

4.78 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Desa Munsalo Kopah ... 143

4.79 Kendala Frekuensi Tanam Lebih Dari Sekali Dalam Setahun Di Kec. Kuantan Tengah ... 144

4.80 Faktor Penyebab Gagal Panen Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 145

4.81 Faktor Penyebab Gagal Panen Petani Di Desa Sawah Taluk ... 146

4.85 Faktor Penyebab Gagal Panen Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 147

4.86 Faktor Penyebab Gagal Panen Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 148

4.87 Jumlah Hasil Panen Petani Di Desa Sitorajo Kari ... 149

4.88 Jumlah Hasil Panen Petani Di Desa Sawah Taluk ... 150

4.89 Jumlah Hasil Panen Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 151

4.90 Jumlah Hasil Panen Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 152

4.91 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Desa Sitorajo Kari ... 154

4.92 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Desa Sawah Taluk ... 155

4.93 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Desa Munsalo Kopah ... 156

4.94 Pendapatan Rata-rata Petani Perbulan Di Kec. Kuantan Tengah ... 157

4.95 Pekerjaan Lain Petani Selain Petani Sawah Di Desa Sitorajo Kari ... 158

4.96 Pekerjaan Lain Petani Selain Petani Sawah Di Desa Sawah Taluk ... 159

4.97 Pekerjaan Lain Petani Selain Petani Sawah Di Desa Munsalo Kopah ... 160

4.98 Pekerjaan Lain Petani Selain Petani Sawah Di Kec. Kuantan Tengah ... 162

4.99 Pendapatan Petani Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Desa Sitorajo Kari ... 163

4.100 Pendapatan Petani Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Desa Sawah Taluk ... 164

4.101 Pendapatan Petani Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Desa Munsalo Kopah ... 165

4.102 Pendapatan Petani Dari Pekerjaan Lain Perbulan Di Kec. Kuantan Tengah ... 166

4.103 Biaya Hidup Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Desa Sitorajo Kari ... 168

4.104 Biaya Hidup Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Desa Sawah Taluk ... 169

4.105 Biaya Hidup Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Desa Munsalo Kopah ... 170

4.106 Biaya Hidup Rumah Tangga Petani Untuk Pangan Perbulan Di Kec. Kuantan Tengah ... 171

4.107 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Sitorajo Kari .. 172

4.108 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Sawah Taluk . 173 4.109 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Desa Munsalo Kopah ... 174

4.110 Jumlah Beban Tanggungan Keluarga Petani Di Kec. Kuantan Tengah ... 175


(16)

xiv Henki Warsani, 2013

4.111 Tingkat Kemiskinan Petani Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Desa Sitorajo Kari ... 176 4.112 Tingkat Kemiskinan Petani Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Desa

Sawah Taluk ... 177 4.113 Tingkat Kemiskinan Petani Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Desa

Munsalo Kopah ... 178 4.114 Tingkat Kemiskinan Petani Berdasarkan Kriteria Sajogyo Di Kec.


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara agraris dan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian di bidang pertanian. Sebenarnya negara ini diuntungkan karena dikaruniai kondisi alam yang mendukung, hamparan lahan yang luas, keragaman hayati yang melimpah, serta beriklim tropis dimana sinar matahari terjadi sepanjang tahun sehingga bisa menanam sepanjang tahun. Realita sumberdaya alam seperti ini sewajarnya mampu membangkitkan Indonesia menjadi negara yang makmur, tercukupi kebutuhan pangan seluruh warganya. Meskipun belum terpenuhi, pertanian menjadi salah satu sektor riil yang memiliki peran sangat nyata dalam membantu penghasilan devisa negara.

Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS (Badan Pusat Statistik) Tahun 2009, jumlah petani mencapai 44 % dari total angkatan kerja di Indonesia, atau sekitar 46,7 juta jiwa. Sebagai negara agraris, hingga kini mayoritas penduduk Indonesia telah memanfaatkan sumberdaya alam untuk menunjang kebutuhan hidupnya dan salah satunya ialah dengan menggantungkan hidup pada sektor pertanian. Adanya hal tersebut sektor pertanian memiliki peranan yang sangat penting, karena sebagai penghasil pangan bagi penduduk yang jumlah tiap tahunnya selalu terus bertambah.

Riau merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang selain mengandalkan sector migas dan perkebunan juga mengandalkan sektor pertanian. Secara umum propinsi ini memiliki potensi yang besar dan variatif serta didukung oleh kondisi fisik lahan yang cocok untuk pengembangan komoditas pertanian khususnya sawah.

Salah satu pusat pertanian di Provinsi Riau terdapat di wilayah Kabupaten Kuantan Singingi. Kabupaten Kuantan Singingi mempunyai potensi pertanian yang sangat besar untuk dikembangkan. Daya dukung dan luas lahan yang besar, lebih dari setengah jumlah penduduk bekerja pada sektor pertanian dengan


(18)

2

Henki Warsani, 2013

keterampilan dasar yang dimiliki, pasar yang tersedia dengan infrastruktur yang sedang digalakkan, merupakan modal dasar untuk pengembangan pertanian.

Mata pencaharian penduduk di Kabupaten Kuantan Singingi disektor pertanian menurut Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi pada Tahun 2012 yaitu sekitar 56,09% dari angkatan kerja 140.907 jiwa atau sekitar 79.034 jiwa yang bekerja disektor pertanian. Berbagai pertimbangan sektor geografis, letak geologis dan klimatologis serta sosio-kulturnaya yang beragam tersebut sangat penting dikaji dalam mengelola sumberdaya wilayah untuk kessejahteraan penduduk khususnya petani.

Pertanian dalam arti luas dititikberatkan pada produksi yang akan dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan petani akan pangan. Karena itu studi kasus dalam penelitian ini dilakukan di daerah Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau yang berjarak sekitar 180 km dari ibukota Provinsi Riau.

Pangan merupakan kebutuhan pokok yang mendasar bagi kelangsungan hidup manusia. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari tanaman, ternak dan ikan untuk memenuhi kebutuhan akan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral serta turunannya yang bermanfaat bagi kesehatan. Manusia dengan segala kemampuannya selalu berusaha mencukupi kebutuhannya dengan berbagai cara. Jenis tanaman pangan yang utama bagi penduduk Indonesia adalah padi yang dihasilkan dari lahan pertanian sawah.

Sawah merupakan lahan usaha bidang pertanian yang secara fisik memiliki permukaan yang rata, dilengkapi dengan pematang, dan tujuan utama pembukaan lahannya adalah untuk ditanami padi. Sawah memiliki kondisi tanah yang sedikit berair sebab tanaman padi memang menyukai kondisi yang demikian.

Kecamatan Kuantan Tengah merupakan salah satu Kecamatan yang sebagian besar penduduknya bekerja di sektor agraris, baik di bidang pertanian maupun di bidang perkebunan. Berdasarkan data yang diperoleh dari data monografi Kecamatan Kuantan Tengah tahun 2012 jumlah petani mencapai 61,15% dari total angkatan kerja di Kecamatan Kuantan Tengah, atau sekitar 9.712 jiwa. Salah satu


(19)

3

mata pencaharian penduduknya adalah di sektor perkebunan karet, perkebunan sawit dan petani sawah.

Kecamatan Kuantan Tengah di bagi menjadi 3 kelurahan dan 20 desa, yaitu Kelurahan Sungai Jering, Kelurahan Pasar Taluk, Kelurahan Simpang Tiga, Desa Sawah Taluk, Beringin Taluk, Seberang Taluk, Seberang Taluk Hilir, Pulau Aro, Pulau Kedundung, Koto Taluk, Jake, Pulau Godang Kari, Pintu Gobang Kari, Bandar Alai Kari, Sitorajoo Kari, Koto Kari, Pulau Baru Kopah, Kopah, Jaya Kopah, Munsalo Kopah, Titian Modang dan Desa Pulau Banjar Kari. Masing-masing desa memiliki luas lahan sawah dan jumlah petani yang beragam dan dapat dilihat pada Tabel 1.1

Tabel 3.1

Data Luas Lahan Sawah Kecamatan Kuantan Tengah

No Nama Desa Luas Lahan

Sawah (Ha)

Jumlah Petani (Jiwa)

1 Munsalo Kopah 215 485

2 Bandar Alai Kari 210 359

3 Seberang Taluk 184 236

4 Sawah Taluk 110 177

5 Seberang Taluk Hilir 93 135

6 Pulau Aro 80 128

7 Pulau Baru Kopah 80 145

8 Sitorajo Kari 75 132

9 Pintu Gobang Kari 70 96

10 Koto Kari 57 68

11 Pulau Godang Kari 50 139

12 Pulau Kedundung 40 146

13 Jaya Kopah 40 105

14 Pulau Banjar Kari 30 87

15 Kopah 15 58

16 Koto Tua Kopah 12 42

17 Koto Taluk 7 19

18 Beringin Taluk 0 0

19 Kelurahan Sungai Jering 0 0

20 Kelurahan Pasar Taluk 0 0

21 Kelurahan Simpang Tiga 0 0

22 Jake 0 0

23 Titian Modang 0 0

Jumlah 1.368 Ha 2. 557 Jiwa


(20)

4

Henki Warsani, 2013

Dari Tabel dapat dilihat bahwa Desa yang paling luas lahan sawahnya adalah Desa Munsalo 215 hektar dengan jumlah petani sekitar 485 jiwa. Namun ada juga kelurahan dan Desa di Kecamatan Kuantan Tengah yang tidak mempunyai lahan sawah yaitu Kelurahan Sungai Jering, Pasar Taluk Simpang Tiga, Desa Jake, Beringin Taluk dan Desa Titian Modang.

Permasalahan yang dihadapi di Kecamatan Kuantan Tengah ini diantaranya sawah yang ada hanya ditanami sekali dalam setahun, artinya jika sawah membutuhkan masa tanam hingga panen selama 4 bulan, maka selama rentang waktu 8 bulan sawah tidak dimanfaatkan dan hanya di biarkan begitu saja. Sedangkan hampir semua sawah di sini sawah irigasi dan air tersedia sepanjang tahun.

Di berbagai daerah di Indonesia setiap tahunnya kekurangan lahan sawah akibat adanya konversi lahan menjadi berbagai penggunaan lahan seperti pemukiman, industri, pariwisata, transportasi dan lain-lain. Sementara di Kecamatan Kuantan Tengah luas lahan sawah tetap dan bahkan terus bertambah. Berdasarkan data dari Kantor Cabang Dinas Tanaman Pangan Kecamatan Kuantan Tengah pada Tahun 2012 lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah bertambah sekitar 28 hektar. Pembukaan lahan baru untuk sawah ini berasal dari lahan yang tidak dimanfaatkan oleh petani atau lebih dikenal dengan lahan tidur. Namun sawah disini hanya ditanam sekali dalam setahun, seharusnya sawah irigasi bisa ditanami lebih dari sekali dalam setahun.

Berdasarkan tersebut menunjukkan bahwa penelitian ini perlu dilakukan mengingat suatu analisis dibuat untuk mengantisipasi permasalahan masyarakat petani khususnya petani sawah. Hal tersebut menjadi dasar pemikiran penulis untuk mengangkat permasalahan serta dijadikan karya tulis dengan judul “Kajian Pemanfaatan Lahan Sawah Di Kecamatan Kuatan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi”.

B. Rumusan Masalah

Dewasa ini banyak daerah yang semakin hari kekurangan lahan pertanian, khususnya lahan sawah akibat adanya konversi lahan sawah menjadi berbagai


(21)

5

macam lahan seperti lahan industri, pemukiman dan lain-lain. Sementara Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah yang mempunyai banyak lahan sawah, tapi lahan sawah di Kabupaten Kuantan Singingi ini banyak yang tidak dimanfaatkan secara optimal dan hanya ditanami sekali dalam setahun. Model pemanfaatan lahan seperti ini tentu akan sangat merugikan para petani, karena lahan-lahan yang seharusnya bisa untuk menambah penghasilan tidak termanfaatkan dengan baik. Sehingga dari permasalahan yang ada dapat di rumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimanakah karakteristik faktor fisik dan faktor sosial yang mempengaruhi pemanfaatan lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi?

2. Bagaimanakah intensitas pemanfaatan lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi?

3. Bagaimanakah tingkat kesejahteraan petani sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi?

C. Tujuan Penelitian

1. Menganalisis faktor fisik dan faktor sosial yang mempengaruhi pemanfaatan lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

2. Menganalisis intensitas pemanfaatan lahan sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

3. Mengevaluasi tingkat kesejahteraan petani di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi.

D. Manfaat Penelitian

1) Sebagai bahan masukan bagi petani untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan pertanian.

2) Sebagai masukan untuk pemerintah setempat untuk memberikan kebijakan tentang pola pemanfaatan lahan.


(22)

6

Henki Warsani, 2013

E. Definisi Operasional

Judul dalam skripsi ini adalah “KAJIAN PEMANFAATAN LAHAN SAWAH DI KECAMATAN KUANTAN TENGAH KEBUPATEN KUANTAN SINGINGI”. Kesalahan penafsiran judul penelitian dapat menimbulkan kesimpulan lain dari penelitian. Maka, penulis perlu memberikan batasan dalam definisi operasional sebagai berikut:

1) Faktor Fisik

Faktor fisik adalah faktor alam yang mempengaruhi aktivitas pertanian dan tidak banyak berubah dari waktu kewaktu. Faktor fisik yang dimaksud disini adalah :

a. Faktor iklim yaitu keadaan curah hujan di Kecamatan Kuantan Tengah b. Faktor tanah yaitu keadaan jenis tanah, tekstur tanah dan kesuburan

alamiah tanah ( keasaman tanah/ pH)

c. Faktor tofografi yaitu keadaan kemiringan lereng bahwa kemiringan lereng dibawah 5% cocok untuk pertanian sawah

d. Faktor ketersediaan air yaitu air yang bersumber dari irigasi 2) Faktor Sosial

Faktor sosial adalah faktor yang mempengaruhi aktifitas pertanian yang bukan berasal dari alam.

Dalam penelitian ini faktor sosial yang akan di teliti adalah :

a. Jumlah kepadatan penduduk yaitu akan mempengaruhi luas pemilikan lahan

b. Modal adalah modal yang digunakan petani dan alokasi dari modal tersebut

c. Tenaga kerja adalah tenaga kerja yang dipekerjakan oleh petani dalam pengelolaan sawah baik tenaga kerja yang berasal dari keluarga petani maupun dari tenaga kerja yang lain


(23)

7

3) Pemanfaatan lahan

Pemanfaatan lahan adalah cara atau sistem dalam memanfaatkan lahan oleh masyarakat untuk keperluan tertentu yang permanen/menahun untuk membantu bagi kebutuhan hidup manusia.

Dalam penelitian ini pemanfataan lahan yang di maksud adalah yang berkaitan dengan pola tanam yaitu frekuensi tanam dan cara dalam memanfaatkan lahan oleh petani.

4) Sawah

Sawah adalah lahan usaha pertanian yang secara fisik berpermukaan rata, dibatasi oleh pematang, serta dapat ditanami padi, palawija atau tanaman budidaya lainnya. Sawah yang di maksud disini adalah sawah irigasi atau sawah lahan basah.

5) Tingkat Kesejahteraan

Kesejahteraan menggambarkan kemajuan atau kesuksesan dalam hidup baik secara materil, mental spiritual dan sosial secara seimbang, sehingga menimbulkan ketentraman dan ketenangan hidup, sehingga dapat menyongsong kehidupan mendatang dengan gembira dan optimal.

Dalam pengukuran tingkat kesejahteraan menggunakan indikator kesejahteraan menurut Sajogyo. Dengan indicator sebagai berikut :

1. Paling miskin dengan kriteria <240 kg/ kapita/tahun. 2. Miskin sekali dengan kriteria 240-360 kg/kapita/tahun 3. Miskin dengan kriteria 361-480 kg/kapita/tahun. 4. Cukup 481-960 kg/kapita/tahun


(24)

31

Henki Warsani, 2013

BAB III

METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini berada di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi dengan ibukota Teluk Kuantan. Secara astronomi lokasi penelitian berada pada pada 0⁰ 24’ 00” LS - 0⁰ 41’ 50” LS dan 101⁰4’ 05” - 101⁰ 47’ 15” BT. Secara geografis Kecamatan Kuantan Tengah letaknya sangat strategis, karena ibukota Kabupaten Kuantan Singingi berada di Kecamatan Kuantan Tengah ini.

Luas Kecamatan Kuantan Tengah lebih kurang 291,74 Km² atau sekitar 3,81% dari keseluruhan luas Kabupaten Kuantan Singingi dan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Singingi dan Kecamatan Benai

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamtan Kuantan Mudik

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Singingi dan Kecamatan Gunung Toar

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Kuantan Hilir dan Kecamatan Benai

Untuk lebih jelasnya lokasi penelitian di Kecamatan Kuantan Tengah dapat dilihar pada Gambar 3.1.

B. Metode Penelitian

Penelitian memerlukan suatu metode untuk memudahkan penulis dalam proses pengumpulan dan menampilkan data hasil penelitian yang dilakukan. Penggunaan metode dalam penelitian begitu penting karena berdampak terhadap kebutuhan suatu penelitian.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif. Metode penelitain deskriptif menurut Soehartono (2004 : 35) adalah penelitian yang menggambarkan karakteristik-karakteritik suatu masyarakat atau suatu kelompok tertentu. Metode ini bertujuan untuk mengungkapkan suatu


(25)

32


(26)

33

Henki Warsani, 2013

keadaan atau masalah sesuai apa adanya serta mengungkapkan fakta-fakta hubungan antara fenomena yang di teliti melalui perdeskripsian, pengembangan secara sistematis faktual dan akurat.

Menurut Surakhmad (1982: 139) penelitian deskriptif tidak terbatas hanya sampai pada pengumpulan data dan penyusunan data, tetapi meliputi pula analisis dan interpretasi data itu sendiri. Penggunaan metode deskriptif ditujukan untuk menganalisis data yang diperoleh dari penelitian di lapangan. Hal ini tentunya dilakukan atas dasar asumsi bahwa penelitian ini dirancang dengan tujuan mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan status gejala pada saat penelitian dilakukan.

Salah satu hal yang termasuk dalam metode ini adalah proses pengumpulan data. Teknik pengumpulan data dapat ditampilkan dalam bentuk tabel, grafik, daftar, dan peta sehingga analisis dan penafsiran data tersebut memiliki makna dan akhirnya membuat kesimpulan-kesimpulan penelitian yang lebih lanjut. Surakhmad (1982:139) menyatakan bahwa :

Metode deskriptif esensinya membandingkan persamaan dan perbedaan fenomena tertentu lalu mengambil studi komparatif atau mengukur sesuatu dimensi seperti dalam berbagai bentuk studi kuantitatif, angket, tes, interview, dan lain-lain atau mengadakan klasifikasi, ataupun mengadakan penilaian, menetapkan standar (normatif), menetapkan hubungan dan kedudukan (status) satu unsur dengan unsur lain.

Penulis menggunakan metode deskriptif dalam penelItian ini karena metode deskriptif merupakan suatu metode yang tepat dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu setting kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang

Diharapkan dengan menggunakan metode ini, masalah yang berhubungan dengan pemanfaatan lahan pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi dapat di kaji dan di ungkapkan secara jelas.

C. Populasi dan sampel

a) Populasi

Menurut Sugiyono (2011 : 61) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu


(27)

34

yang di tetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi wilayah dalam penelitian ini adalah seluruh lahan pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah lahan pertanian lebih kurang 1.368 hektar.

Sedangkan populasi manusia adalah seluruh petani sawah yang ada di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi dengan jumlah petani 2.557 jiwa.

b) Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2011 : 62) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang di ambil dari populasi harus benar-benar refresentatif (mewakili).

Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan cara Simple Random Sampling (Penarikan Sampel Secara Acak Sederhana). Di dalam sampel acak setiap anggota populasi memiliki kemungkinan yang sama untuk menjadi anggota sampel. Kemungkinan untuk menjadi anggota sampel berlaku bagi semua individu-individu terlepas dari persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan selama mereka menjadi anggota populasi.

Adapun sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Sampel wilayah

Daerah yang diambil dalam penelitian ini adalah desa/kelurahan di Kecamatan Kuantan Tengah yang mempunyai lahan pertanian sawah. Data tentang luas lahan pertanian di Kecamatan Kuantang Tengah dapat dilihat pada Tabel 3.1.

Berdasarkan pada Tabel 3.1 menunjukkan bahwa desa yang paling luas lahan pertanian sawahnya adalah Desa Munsalo Kopah seluas 215 hektar dengan jumlah petani sekitar 485 jiwa, dan ada beberapa desa yang tidak mempunyai lahan pertanian sawah yaitu desa Beringin Taluk, Kelurahan Sungai Jering, Kelurahan Pasar Taluk, Kelurahan Simpang Tiga, Desa Jake dan Desa Titian Modang.


(28)

35

Henki Warsani, 2013

Tabel 3.1

Data Luas Lahan Sawah Kecamatan Kuantan Tengah

No Nama Desa Luas Lahan

Sawah (Ha)

Jumlah Petani (Jiwa)

1 Munsalo Kopah 215 485

2 Bandar Alai Kari 210 359

3 Seberang Taluk 184 236

4 Sawah Taluk 110 177

5 Seberang Taluk Hilir 93 135

6 Pulau Aro 80 128

7 Pulau Baru Kopah 80 145

8 Sitorajo Kari 75 132

9 Pintu Gobang Kari 70 96

10 Koto Kari 57 68

11 Pulau Godang Kari 50 139

12 Pulau Kedundung 40 146

13 Jaya Kopah 40 105

14 Pulau Banjar Kari 30 87

15 Kopah 15 58

16 Koto Tua Kopah 12 42

17 Koto Taluk 7 19

18 Beringin Taluk 0 0

19 Kelurahan Sungai Jering 0 0

20 Kelurahan Pasar Taluk 0 0

21 Kelurahan Simpang Tiga 0 0

22 Jake 0 0

23 Titian Modang 0 0

Jumlah 1.368 Ha 2. 557 Jiwa

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Kuantan Singingi Tahun 2012

Untuk mempermudah dalam pengambilan sampel didaerah penelitain maka luas lahan pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi di klasifikasi menjadi tiga kategori yang dapat dilihat dari Tabel 3.2.

Tabel 3.2

Kategori Luas Lahan Sawah

Luas Lahan Pertanian

Sawah (Ha) Kategori

7 – 76 Sempit

77 – 145 Sedang

146 – 215 Luas


(29)

36

Tabel 3.32 menunjukkan bahwa luas lahan pertanian sawah yang berkisar antara 7 hektar sampai dengan 76 hektar termasuk pada kategori luas lahan sempit, luas lahan pertanian sawah antara 77 sampai dengan 145 hektar termasuk pada kategori sedang dan luas lahan pertanian sawah yang berkisar antara 146 sampai dengan 215 hektar termasuk pada kategori luas.

Maka dengan menggunakan kriteria luas lahan pertanian sawah tersebut dapat di ketahui kategori dari setiap desa di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi. Seperti yang terdapat di Tabel 3.3.

Tabel 3.3

Kategori Luas Lahan Sawah Tiap Desa Di Kec. Kuantan Tengah

No Nama Desa Luas Lahan

Sawah (Ha) Kategori

1 Munsalo Kopah 215 Luas

2 Bandar Alai Kari 210 Luas

3 Seberang Taluk 184 Luas

4 Sawah Taluk 110 Sedang

5 Seberang Taluk Hilir 93 Sedang

6 Pulau Aro 80 Sedang

7 Pulau Baru Kopah 80 Sedang

8 SitorajoKari 75 Sempit

9 Pintu Gobang Kari 70 Sempit

10 Koto Kari 57 Sempit

11 Pulau Godang Kari 50 Sempit

12 Pulau Kedundung 40 Sempit

13 Jaya Kopah 40 Sempit

14 Pulau Banjar Kari 30 Sempit

15 Kopah 15 Sempit

16 Koto Tua Kopah 12 Sempit

17 Koto Taluk 7 Sempit

Sumber : Badan Pusat Statistik Kab. Kuantan Singingi Tahun 2012

Maka berdasarkan Tabel 3.3 sampel yang di ambil akan di wakilkan oleh setiap kategori dan setiap kategori akan di ambil luas lahan pertanian yang paling luas. Jadi sampel wilayah dalam penelitian ini adalah Desa Munsalo Kopah, Desa Sawah Taluk dan Desa Sitorajo Kari.


(30)

37

Henki Warsani, 2013

b. Sampel penduduk

Sampel penduduk dalam penelitian ini adalah petani yang terdapat di desa Munsalo Kopah, Desa Sawah Taluk dan Desa Sitorajo Kari yang berjumlah 758 Petani. Dalam perhitungan jumlah sampel akan menggunakan rumus Slovin dalam Wibowo (2011) sebagai berikut :

� = �

1 +� ² n = Ukuran sampel

N = Ukuran populasi

e = Tingkat kesalahan yang masih bisa ditolerir (10%) dan tingkat Kepercayaan 90%

Dari jumlah populasi petani tiga desa tersebut dan tingkat kesalahan sebesar 10% maka dengan rumus diatas diperoleh sampel sebagai berikut :

� = 758

1+758 10% 2 = 758 1+758 (0,1)²=

758 1+758 (0,01) =

758

7,59= 99,86 petani

Berdasarkan perhitungan dengan rumus di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah sampel yang akan di ambil dari petani di Kecamatan Kuantan Singingi adalah 99,86 di bulatkan menjadi 100 petani.

Untuk pembagian sampel tiap desa di Kecamatan Kuantan Tengah, digunakan perhitungan sebagai berikut :

1) Sitorajo Kari = 96

758� 100 petani = 12,66 = 13 petani 2) Sawah Taluk = 177

758� 100 petani = 23,35 = 23 petani 3) Munsalo Kopah = 485

758� 100 petani = 63,98 = 64 petani

D. Variabel Penelitian

Menurut Y. W. Best yang disunting oleh Faisal dalam Narbuko dan Achmadi (2009 : 118) Variabel penelitian adalah kondisi-kondisi atau


(31)

serenteristik-38

serenteristik yang oleh peneliti di manipulasikan, dikontrol atau di observasi dalam suatu penelitian.

Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Kondisi Fisik 1) Iklim 2) Tanah

3) Kondisi Kelerengan 4) Ketersediaan Air

Pemanfaatan Lahan Pertanian Sawah 2. Kondisi Sosial Budaya

1) Kepemilikan Lahan 2) Tenaga Kerja

3) Tingkat Perkembangan Teknologi 3. Faktor Ekonomi

1) Modal

4. Kebijaksanaan Pemerintah

E. Teknik pengumpulan data

Untuk mendapatkan data dan informasi yang sesuai dengan tujuan penelitian, maka peneliti menggunakan taknik pengumpulan data sebagai berikut :

a. Observasi lapangan

Observasi bisa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi lansung dilakukan terhadap objek ditempat terjadi atau berlansungnya peristiwa, sehingga observer berada bersama objek yang ditelitinya. Sedangkan observasi tidak lansung adalah pengamatan yang dilakukan tidak pada saat berlansungnya suatu peristiwa yang akan di teliti.

Dalam penelitian ini observasi lapangan bertujuan untuk memperoleh berbagai data konkret dan kondisi lokasi secara langsung di lapangan atau tempat penelitian sebagai data awal. Sehingga dari hasil observasi akan memperoleh gambaran yang jelas tentang masalahnya. Data yang diperoleh dari observasi lapangan ini seperti keadaan tekstur tanah, struktur tanah, pH tanah, kemiringan lereng dan ketersediaan air.


(32)

39

Henki Warsani, 2013

b. Studi literatur

Studi literatur dimaksudkan untuk mendapatkan sejumlah informasi yang mempunyai kaitan dengan permasalahan yang di teliti sebagai landasan pemikiran dalam penulisan penelitian. Adapun studi literatur yang berkaitan antara lain buku yang berkaitan dengan penelitian yang dimaksudkan untuk menjadi petunjuk dan bahan pertimbangan sehingga dapat memperjelas analisis dalam pemecahan masalah penelitian. Buku yang dimaksud adalah dan literatur mengenai sumberdaya lahan, pertanian sawah, karakteristik kesejahteraan, dll.

c. Studi dokumentasi

Menurut Arikunto (2006) dalam Iskandar (2009 : 134) teknik studi dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.

Dokumen yang diteliti dapa berupa berbagai macam, tidak hanya dokumen resmi untuk mendapatkan luas lahan, jumlah petani, monografi kecamatan dan lain-lain. Dokumen-dokumen yang terkait dengan permasalahan dengan cara mendatangi instansi-instansi pemerintah seperti Dinas Tanaman Tanaman Pangan untuk mendapatkan data tentang curah hujan di Kecamatan Kuantan Tengah dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2012 atau selama 12 tahun, Badan Pusat Statistik untuk mendapatkan data tentang luas lahan sawah dan jumlah petani di Kecamatan Kuantan Tengah, BAPPEDA untuk mendapatkan data tentang peta admnistrasi, peta jenis tanah, peta kemiringan lereng, peta penggunaan lahan, peta pola aliran sungai di Kecamatan Kuantan Tengah, Kantor Kecamatan untuk mendapatkan data tentang monografi Kecamatan.

d. Wawancara

Menurut Nasution dalam Pabundu (2005 : 49) wawancara adalah suatu bentuk komunikasi verbal. Jadi semacam semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian.


(33)

40

Jenis wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara bebas dan terpimpin dimana setiap wawancara yang dilakukan, mengacu pada instrumen yang tersedia dan menanyakan tentang hal yang berkaitan dengan kajian penelitian. Hal-hal yang menjadi pertanyaan dalam teknik wawancara ini adalah :

(1) Karakteristik petani responden (2) Kepemilikan lahan, luas lahan (3) Aktivitas pertanian

(4) Kondisi sosial ekonomi

F. Teknik Pengolahan dan Analisis data

Menurut Sumaatmadja (1988) dalam Al-Gifari (2011 : 38) analisis data merupakan pengolahan dan interpretasi data untuk menguji kebenaran hipotesis dan untuk menarik kesimpulan hasil penelitian.

Teknik analisis data yaitu suatu teknik yang digunakan untuk menganalisis data yang telah terhimpun sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan. Tahap ini di awali dengan menginventarisasikan data yang telah terkumpul. Setelah data terkumpul, kemudian data tersebut di identifikasi, klasifikasi dan analisa, lalu akan memperoleh sebuah kesimpulan. Data yang terkumpul di analisa dengan menggunakan analisis persentase.

a) Teknik Analisis persentase

Teknik analisis data persentase menurut Santoso (2001 : 299) mengungkapkan “untuk mengetahui kecenderungan jawaban responden dan fenomena di lapangan digunakan analisis persentase dengan menggunakan formula”. Formula persentase sebagai berikut :

Keterangan :

P = Besarnya persentase

f = frekuensi tiap jawaban responden n = Jumlah keseluruhan responden

P =


(34)

41

Henki Warsani, 2013

Jika perhitungan telah selesai dilakukan, maka hasil perhitungan berupa persentase tersebut digunakan untuk mempermudah dalam penafsiran dan pengumpulah data sementara penulis memilih parameter yang digunakan oleh Effendi dan Manning (1991 : 263). Adapun kriteria persentase yang digunakan dirinci seperti yang terdapat pada tabel 3.4 berikut :

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Persentase

Persentase Kriteria

100 Seluruhnya

75-99 Sebagian besar 51-74 >Setengahnya

50 Setengahnya

25-49 <Setengahnya 1-24 Sebagiian kecil

0 Tidak ada


(35)

183

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data yang telah penulis lakukan dalam penelitian tentang Kajian Pemanfaatan Lahan Pertanian Sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor fisik dan faktor sosial sangat mendukung untuk pertanian sawah lebih dari sekali dalam setahun. Hal ini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut :

1) Iklim

Menurut klasifikasi Junghuhn Kecamatan Kuantan Tengah berada pada Zona panas, zona ini sesuai untuk tanaman padi, kelapa, kelapa sawit, jagung, tebu, kopi dan perkebunann karet serta menurut perhitungan Oldeman termasuk pada tipe iklim B1 yang sesuai untuk padi terus menerus dengan perencanaan awal musim tanam yang baik. 2) Jenis Tanah

Jenis tanah di Kecamatan Kuantan Tengah juga mendukung dalam pertanian sawah, hal ini terlihat dari sebaran jenis tanah diataranya tanah alluvial, latosol dan tanah mediteran merah kuning dengan pH berkisar antara 6 sampai dengan 6,5.

3) Keadaan lereng

Kondisi kelerengan di daerah penelitian termasuk pada kelas kemiringan lereng 1 atau kemiringan lereng kurang dari 8 dan relief yang datar.

4) Ketersedaan air

Air sangat vital bagi kehidupan baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Air di sawah di daerah penelitian tersedia dengan cukup, karena hampir semua sawah terjangkau oleh air yang berasal dari sistem irigasi, sehingga air tersedia sepanjang tahun.


(36)

184

Henki Warsani, 2013

5) Luas dan Status Kepemilikan lahan

Berdasarkan perolehan data dari lapangan diketahui luas kepemilikan lahan di daerah penelitian berkisar antara 0,5 hektar sampai dengan lebih dari 2,1 hektar. Status petani berdasarkan kepemilikan lahan adalah sebagian besar mempunyai lahan sawah milik sendiri.

6) Tenaga Kerja

Petani di Kecamatan Kuantan Tengah lebih dari setengahnya tidak mempunyai tenaga kerja, artinya hanya dikerjakan oleh petani itu sendiri dan dibantu oleh anggotan keluarga yang lainnya. Sedangkan petani yang menggunakan tenaga kerja upah yang dikeluarkan berkisar antara Rp 50.000 sampai dengan Rp 60.000 perhari.

7) Teknologi yang digunakan

Teknologi atau alat yang digunakan petani dalam pertanian sebagian besar masih menggunakan cangkul, dan sebagian kecil sudah menggunakan traktor untuk membajak sawah.

8) Modal

Petani mengeluarkan modal awal sebesar kurang dari lima ratus ribu rupiah, sumber modal petani tersebut diperoleh dari modal yang dimiliki sendiri. Sedangkan untuk alokasi modal digunakan untuk beli pupuk, pestisida, dan membayar tenaga kerja.

9) Kebijaksanaan pemerintah

Keikutsertaan pemerintah dalam pertanian sawah di daerah penelitian terlihat dari penyediaan tenaga penyuluh pertanian dan bantuan benih, pupuk dan pestisida.

2. Alasan petani melakukan frekuensi tanam petani sekali dalam setahun karena tidak bisa menentang kesepakatan bersama atau aturan yang telah ditetapkan adat serta karena pekerjaan lain petani lebih menjamin dan pendapatan yang diperoleh lebih dibandingkan dari pertanian sawah. Petani juga mempunyai keinginan untuk frekuensi tanam lebih dari sekali dalam setahun, namun tidak bisa melanggar apa yang telah disepakati dan


(37)

185

petani juga masih trauma atau takut musim tanam yang kedua gagal lagi akibat diserang hama/penyakit.

3. Analisis tingkat kemiskinan petani berdasarkan kriteria Sajogyo yang diukur dari pola konsumsi rumah tangga petani untuk pangan bahwa petani di daerah penelitian sebagian besar tidak miskin. Hal ini karena pendapatan petani tidak hanya bersumber dari pertanian sawah saja, melainkan dari pekerjaan lainnya dengan pendapatan yang lebih besar.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat rekomendasi yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah :

1. Para petani hendaknya lebih mengembangkan pengetahuan bertaninya, dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan pemerintah sehingga dapat menerapkan inovasi dan frekuensi tanam yang lebih dari sekali dalam setahun, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi pertanian. Selain itu, petani yang memiliki lahan yang tidak begitu luas, diharapkan dapat mengolah lahan pertaniannya dengan baik dengan ditunjang dengan teknologi pertanian yang mumpuni.

2. Bagi pemerintah perlu adanya sosialisasi lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai potensi dari pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan dilapangan sehingga dapat lansung diaplikasikan oleh petani terutama dalam frekuensi tanam sawah.

3. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan.


(38)

Henki Warsani, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Al-Gifari, Wildan Y. 2011. Profil Petani Cengkeh (Syzygium Aromaticum) di Dusun Cilumping desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Bandung. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Geografi

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor. IPB

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi. 2012. Kecamatan Kuantan Tengah Dalam Angka. Teluk Kuantan. BPS

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). 2011. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi 2011-20016. Teluk Kuantan. Bappeda

Banoewidjojo, M. 1983. Pembangunan Pertanian. Surabaya. Openi Malang dan Usaha Nasional

Kantor Cabang Dinas Tanaman Pangan Kecamatan Kuantan Tengah. 2012. Data Pertanian Sawah di Kecamatan Kuantan Tengah. Teluk Kuantan. Dinas Tanaman Pangan

Handoko,. 1994. Klimatologi Dasar Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. Bogor. Pustaka Jaya

Harjadi, B. 2009. Analisis Sumber Sedimentasi dan Erosi di Waduk Mrica dengan Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografis. Surakarta. Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Solo

Hidayat. T. 2011. Budidaya Pertanian Padi Pada Daerah Banjir Baleendah Kabupaten Bandung. Bandung. Skripsi S1 Pada Jurusan Pendidikan Geografi Hornholz, Jurgen H. 1986. Geografi Pedesaan Masalah Pengembangan Pangan.

Jakarta. Yayasan Obor Indonesia

Kantor Camat Kecamatan Kuantan Tengah. 2012.Monografi Kecamatan Kuantan Tengah. Teluk Kuantan. Kantor Camat

Kartasapoetra, A Gunarsih. 2008. Klimatologi : Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan Tanaman. Jakarta. Bumi Aksara

Iskandar. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. Gaung Persada Press Mubiyarto. 1989. Pengantar Ilmu Pertainia Edisi III. Jakarta. LP3ES


(39)

Mutakin, A dan Kamil Pasya, G. 2004. Geografi Budaya. Bandung. Buana Nusantara

Narbuko, Ch., Achmadi, A. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara Nurmala, T. dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta. Graha Ilmu Pabundu Tika, M. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta. Bumi Aksara Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. 2012. Profil Kecamatan Kuantan

Tengah. Teluk Kuantan. Kantor Camat Kecamatan Kuantan Tengah

Rafi’i, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung. Angkasa

Santoso, S. 2001. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta. Elek Media Komputindo

Sarief, E. Saifuddin. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung. Pustaka Buana Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito Syahrizal, Z. 2012. Hubungan Produksi Padi dengan Kesejahteraan Hidup Petani

Padi di Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Bandung. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Geografi

Soehartono, I. 2004. Metode Penelitian Sosial. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Soemartono, dkk. 1974. Bercocok Tanam Padi. C.V Yasaguna. Jakarta

Solih, Iskak. 1983. Manajemen Rumah Tangga. Bandung. Aksara Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Tisnasomantri, A. 1998. Geomorfologi Umum. Bandung. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Tjakrawiralaksana, Abbas dan Soeriaatmadja, M Cuhaya. 1983. Usaha Tani. Jakarta. CV Serajaya

Tohir, Kasalan A. 1981. Pedoman Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta. Pradnya Paramita

Wibowo, Samiaji S. 2011. Tingkat Kesiapsiagaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dalam Menghadapi Gempa Bumi. Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi


(40)

Henki Warsani, 2013

Yurisintha, E., Kusnanto. 2008. Hubungan Pendapatan dengan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit PIR-Trans Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Pontianak. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. 10, (2), 29-34. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101082934_1411-0172.pdf


(1)

183

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data yang telah penulis lakukan dalam penelitian tentang Kajian Pemanfaatan Lahan Pertanian Sawah di Kecamatan Kuantan Tengah Kabupaten Kuantan Singingi, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Faktor fisik dan faktor sosial sangat mendukung untuk pertanian sawah lebih dari sekali dalam setahun. Hal ini dilihat dari berbagai aspek sebagai berikut :

1) Iklim

Menurut klasifikasi Junghuhn Kecamatan Kuantan Tengah berada pada Zona panas, zona ini sesuai untuk tanaman padi, kelapa, kelapa sawit, jagung, tebu, kopi dan perkebunann karet serta menurut perhitungan Oldeman termasuk pada tipe iklim B1 yang sesuai untuk padi terus menerus dengan perencanaan awal musim tanam yang baik. 2) Jenis Tanah

Jenis tanah di Kecamatan Kuantan Tengah juga mendukung dalam pertanian sawah, hal ini terlihat dari sebaran jenis tanah diataranya tanah alluvial, latosol dan tanah mediteran merah kuning dengan pH berkisar antara 6 sampai dengan 6,5.

3) Keadaan lereng

Kondisi kelerengan di daerah penelitian termasuk pada kelas kemiringan lereng 1 atau kemiringan lereng kurang dari 8 dan relief yang datar.

4) Ketersedaan air

Air sangat vital bagi kehidupan baik manusia, hewan maupun tumbuhan. Air di sawah di daerah penelitian tersedia dengan cukup, karena hampir semua sawah terjangkau oleh air yang berasal dari sistem irigasi, sehingga air tersedia sepanjang tahun.


(2)

184

5) Luas dan Status Kepemilikan lahan

Berdasarkan perolehan data dari lapangan diketahui luas kepemilikan lahan di daerah penelitian berkisar antara 0,5 hektar sampai dengan lebih dari 2,1 hektar. Status petani berdasarkan kepemilikan lahan adalah sebagian besar mempunyai lahan sawah milik sendiri.

6) Tenaga Kerja

Petani di Kecamatan Kuantan Tengah lebih dari setengahnya tidak mempunyai tenaga kerja, artinya hanya dikerjakan oleh petani itu sendiri dan dibantu oleh anggotan keluarga yang lainnya. Sedangkan petani yang menggunakan tenaga kerja upah yang dikeluarkan berkisar antara Rp 50.000 sampai dengan Rp 60.000 perhari.

7) Teknologi yang digunakan

Teknologi atau alat yang digunakan petani dalam pertanian sebagian besar masih menggunakan cangkul, dan sebagian kecil sudah menggunakan traktor untuk membajak sawah.

8) Modal

Petani mengeluarkan modal awal sebesar kurang dari lima ratus ribu rupiah, sumber modal petani tersebut diperoleh dari modal yang dimiliki sendiri. Sedangkan untuk alokasi modal digunakan untuk beli pupuk, pestisida, dan membayar tenaga kerja.

9) Kebijaksanaan pemerintah

Keikutsertaan pemerintah dalam pertanian sawah di daerah penelitian terlihat dari penyediaan tenaga penyuluh pertanian dan bantuan benih, pupuk dan pestisida.


(3)

185

petani juga masih trauma atau takut musim tanam yang kedua gagal lagi akibat diserang hama/penyakit.

3. Analisis tingkat kemiskinan petani berdasarkan kriteria Sajogyo yang diukur dari pola konsumsi rumah tangga petani untuk pangan bahwa petani di daerah penelitian sebagian besar tidak miskin. Hal ini karena pendapatan petani tidak hanya bersumber dari pertanian sawah saja, melainkan dari pekerjaan lainnya dengan pendapatan yang lebih besar. B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan yang telah dijelaskan terdapat rekomendasi yang dapat penulis kemukakan diantaranya adalah :

1. Para petani hendaknya lebih mengembangkan pengetahuan bertaninya, dengan mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diadakan pemerintah sehingga dapat menerapkan inovasi dan frekuensi tanam yang lebih dari sekali dalam setahun, sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan produksi pertanian. Selain itu, petani yang memiliki lahan yang tidak begitu luas, diharapkan dapat mengolah lahan pertaniannya dengan baik dengan ditunjang dengan teknologi pertanian yang mumpuni.

2. Bagi pemerintah perlu adanya sosialisasi lebih lanjut untuk memberikan informasi mengenai potensi dari pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah. Hal ini dapat dilakukan dengan mengadakan penyuluhan dilapangan sehingga dapat lansung diaplikasikan oleh petani terutama dalam frekuensi tanam sawah.

3. Bagi yang tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai pertanian sawah di Kecamatan Kuantan Tengah semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan rujukan.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Al-Gifari, Wildan Y. 2011. Profil Petani Cengkeh (Syzygium Aromaticum) di Dusun Cilumping desa Cikurubuk Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang. Bandung. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Geografi

Arsyad, S. 1989. Konservasi Tanah dan Air. Bogor. IPB

Badan Pusat Statistik Kabupaten Kuantan Singingi. 2012. Kecamatan Kuantan Tengah Dalam Angka. Teluk Kuantan. BPS

Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). 2011. Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Kuantan Singingi 2011-20016. Teluk Kuantan. Bappeda

Banoewidjojo, M. 1983. Pembangunan Pertanian. Surabaya. Openi Malang dan Usaha Nasional

Kantor Cabang Dinas Tanaman Pangan Kecamatan Kuantan Tengah. 2012. Data

Pertanian Sawah di Kecamatan Kuantan Tengah. Teluk Kuantan. Dinas Tanaman Pangan

Handoko,. 1994. Klimatologi Dasar Landasan Pemahaman Fisika Atmosfer dan Unsur-Unsur Iklim. Bogor. Pustaka Jaya

Harjadi, B. 2009. Analisis Sumber Sedimentasi dan Erosi di Waduk Mrica dengan Citra Satelit dan Sistem Informasi Geografis. Surakarta. Departemen Kehutanan Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan Balai Penelitian Kehutanan Solo

Hidayat. T. 2011. Budidaya Pertanian Padi Pada Daerah Banjir Baleendah Kabupaten Bandung. Bandung.Skripsi S1 Pada Jurusan Pendidikan Geografi

Hornholz, Jurgen H. 1986. Geografi Pedesaan Masalah Pengembangan Pangan.

Jakarta. Yayasan Obor Indonesia

Kantor Camat Kecamatan Kuantan Tengah. 2012.Monografi Kecamatan Kuantan


(5)

Mutakin, A dan Kamil Pasya, G. 2004. Geografi Budaya. Bandung. Buana Nusantara

Narbuko, Ch., Achmadi, A. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta. Bumi Aksara Nurmala, T. dkk. 2012. Pengantar Ilmu Pertanian. Yogyakarta. Graha Ilmu Pabundu Tika, M. 2005. Metode Penelitian Geografi. Jakarta. Bumi Aksara

Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. 2012. Profil Kecamatan Kuantan

Tengah. Teluk Kuantan. Kantor Camat Kecamatan Kuantan Tengah Rafi’i, S. 1995. Meteorologi dan Klimatologi. Bandung. Angkasa

Santoso, S. 2001. SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta. Elek Media Komputindo

Sarief, E. Saifuddin. 1986. Ilmu Tanah Pertanian. Bandung. Pustaka Buana Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Penelitian Ilmiah. Bandung : Tarsito Syahrizal, Z. 2012. Hubungan Produksi Padi dengan Kesejahteraan Hidup Petani

Padi di Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon. Bandung. Skripsi S1 pada Jurusan Pendidikan Geografi

Soehartono, I. 2004. MetodePenelitianSosial. Bandung. PT Remaja Rosdakarya Soemartono, dkk. 1974. Bercocok Tanam Padi. C.V Yasaguna. Jakarta

Solih, Iskak. 1983. Manajemen Rumah Tangga. Bandung. Aksara Sugiyono. 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Tisnasomantri, A. 1998. Geomorfologi Umum. Bandung. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS UPI

Tjakrawiralaksana, Abbas dan Soeriaatmadja, M Cuhaya. 1983. Usaha Tani.

Jakarta. CV Serajaya

Tohir, Kasalan A. 1981. Pedoman Bercocok Tanam Pohon Buah-Buahan. Jakarta.

Pradnya Paramita

Wibowo, Samiaji S. 2011. Tingkat Kesiapsiagaan Mahasiswa Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI) dalam Menghadapi Gempa Bumi. Bandung. Skripsi pada Jurusan Pendidikan Geografi


(6)

Yurisintha, E., Kusnanto. 2008. Hubungan Pendapatan dengan Kesejahteraan Petani Kelapa Sawit PIR-Trans Kecamatan Subah Kabupaten Sambas. Pontianak. Jurnal Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura. 10, (2), 29-34. Tersedia di http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/101082934_1411-0172.pdf