PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BANGKITAN LALU LINTAS UNTUK KAWASAN PENDIDIKAN DI KOTA PADANG DENGAN METODE ANALISIS REGRESI.

(1)

PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BANGKITAN LALU LINTAS UNTUK KAWASAN PENDIDIKAN

DI KOTA PADANG DENGAN METODE ANALISIS REGRESI

SKRIPSI

Oleh

BENNY OCTA YUNANDA 0810922084

Pembimbing:

Ir. HENDRA GUNAWAN, M.T

JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2012


(2)

PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BANGKITAN LALU LINTAS UNTUK KAWASAN PENDIDIKAN

DI KOTA PADANG DENGAN METODE ANALISIS REGRESI

SKRIPSI

Diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Strata-1 pada Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik

Universitas Andalas Padang

Oleh

BENNY OCTA YUNANDA 0810922084

Pembimbing:

Ir. HENDRA GUNAWAN, MT NIP. 196301051989011001

JURUSAN TEKNIK SIPIL - FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG 2012


(3)

(4)

PENGEMBANGAN MODEL ESTIMASI BANGKITAN LALU

LINTAS UNTUK KAWASAN PENDIDIKAN DI KOTA PADANG

DENGAN METODE ANALISIS REGRESI

Oleh :

BENNY OCTA YUNANDA1

Ir. HENDRA GUNAWAN, M.T.2

1) Staf Pengajar Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas

2) Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Andalas

Abstrak

Jumlah penduduk yang terus bertambah dan peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat menuntut pembangunan yang terus menerus pada sebuah kota. Hal ini menyebabkan perubahan pola tata guna lahan pada suatu kawasan dan akan menyebabkan perubahan pada sistem lalu lintas. Tugas akhir ini menjelaskan tentang pengembangan model estimasi bangkitan lalu lintas untuk kawasan pendidikan di kota Padang dengan metode analisis regresi. Objek studi dari tugas akhir ini terdiri dari sekolah menengah, yaitu Sekolah Menengah Pertama (SMP) 5 sekolah dan Sekolah Menengah Atas (SMA) 5 sekolah. Data tentang Luas tanah (LT), luas bangunan (LB), jumlah guru (JG), jumlah murid (JM) dan jumlah karyawan (JK) merupakan data sekunder yang didapatkan dari pihak sekolah. Untuk data tentang jumlah sepeda motor (JSM), jumlah kendaraan roda 4 (JKR4) dan total kendaraan (TK) didapatkan dari survey pencacahan lalu lintas. Model bangkitan lalu lintas di peroleh dengan cara analisis regresi yang terdiri dari analisis langkah demi langkah tipe 1 dan analisis langkah demi langkah tipe 2. Kemudian dari 2 analisis tersebut akan diperoleh model yang paling optimum untuk setiap persamaan model. Untuk semua kondisi dan alternatif persamaan model, model yang paling optimum adalah model yang mempunyai variabel terikat Total Kendaraan (TK) karena mempunyai nilai koefisien determinasi (R2) yang besar dibandingkan dengan variabel terikat lainnya (tarikan pada jam puncak R2= 0,665, produksi pada jam puncak R2= 0,805, tarikan total per hari R2= 0,490, produksi total per hari R2 = 0,752).


(5)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.3 Batasan Masalah 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan 2.2 Bangkitan

2.3 Model Bangkitan Perjalanan 2.4 Faktor yang Mempengaruhi 2.5 Metode Survey

2.6 Metode untuk mendapatkan Model bangkitan lalu lintas 2.7 Tinjauan Studi bangkitan lalu lintas terdahulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja

3.2 Uraian Skema Kerangka Kerja 3.3 Jadwal Pelaksanaan


(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bangkitan lalu lintas


(7)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bangkitan lalu lintas dari beberapa aktivitas tata guna lahan

Tabel 2. Bangkitan lalulintas, jenis perumahan dan kepadatannya

Tabel 3. Jenis data sekunder pada kawasan pendidikan


(8)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan atau tanpa kendaraan. Tujuan transportasi untuk mewujudkan penyelenggarakan pelayanan transportasi yang selamat, aman, cepat, tertib dan nyaman serta menunjang pemerataan pertumbuhan dan stabilitas, sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional serta mempererat hubungan antar bangsa (Warpani, 1990).

Sistem Transportasi perkotaan terdiri dari berbagai aktivitas seperti bekerja,sekolah, olahraga, belanja, dan bertamu yang berlangsung di atas sebidang tanah (kantor, pabrik, pertokoan, rumah, dan lain-lain). Potongan lahan ini biasa disebut tata guna lahan. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan perjalanan di antara tata guna lahan tersebut dengan menggunakan sistem jaringan transportasi ( misalnya berjalan kaki atau naik bus). Hal ini menimbulkan pergerakan arus manusia, kendaraan, dan barang.

Jumlah penduduk yang terus bertambah dan peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat menuntut pembangunan yang terus menerus pada sebuah kota. Pembangunan pada umumnya akan menyebabkan perubahan dalam pola tata guna tanah atau sistem kegiatan. Perubahan pada sistem kegiatan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada sistem lalu lintas. Selanjutnya, perubahan pada sistem lalu lintas ini harus didukung oleh sistem jaringan prasarana transportasi. Sistem jaringan prasarana yang baik akan menarik orang untuk datang ke suatu kota dan bisa juga memicu peningkatan aktivitas perekonomian.

Sebagai sebuah kota yang terus membangun, hal tersebut juga terjadi di Kota Padang. Jumlah penduduk dan jenis kegiatan ekonomi warganya terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini tentu saja menyebabkan terjadinya perubahan pada pola penggunaan tata guna tanah. Sebuah kawasan pemukiman atau pendidikan perlu dibangun pada wilayah yang tadinya adalah kawasan


(9)

2 pertanian. Perubahan pola tata guna tanah ini akan menyebabkan perubahan pada jumlah lalu lintas yang berasal dan menuju ke kawasan tersebut.

Karena kondisi perubahan pola tata guna lahan, maka penulis mencoba untuk memodelkan bangkitan lalu lintas di Kota Padang khususnya untuk kawasan pendidikan menengah.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Teridentifikasinya parameter tata guna lahan yang mempengaruhi besarnya bangkitan lalu lintas pada kawasan pendidikan di Kota Padang. b. Diperolehnya model yang biasa digunakan untuk menentukan besarnya

jumlah lalu lintas yang timbul bila suatu daerah dimanfaatkan sebagai kawasan pendidikan.

Manfaat dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkirakan dampak lalu lintas yang timbul jika suatu kawasan diubah peruntukannya menjadi kawasan pendidikan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penelitian terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam penelitian akan berkonsentrasi pada beberapa hal yaitu:

a. Penelitian hanya dilakukan di kawasan pendidikan Kota Padang.

b. Kawasan yang diteliti adalah pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah menengah Atas (SMA).

c. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisa regresi.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.


(10)

3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori tentang bangkitan lalu lintas secara umum, Model Bangkitan perjalanan, faktor yang mempengaruhi bangkitan lalu lintas, dan metode yang digunakan untuk mendapatkan model bangkitan lalu lintas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


(1)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

DAFTAR GAMBAR DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Manfaat 1.3 Batasan Masalah 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan 2.2 Bangkitan

2.3 Model Bangkitan Perjalanan 2.4 Faktor yang Mempengaruhi 2.5 Metode Survey

2.6 Metode untuk mendapatkan Model bangkitan lalu lintas 2.7 Tinjauan Studi bangkitan lalu lintas terdahulu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Kerangka Kerja

3.2 Uraian Skema Kerangka Kerja 3.3 Jadwal Pelaksanaan


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1: Bangkitan lalu lintas Gambar 2 : Bagan Alir Penelitian


(3)

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Bangkitan lalu lintas dari beberapa aktivitas tata guna lahan Tabel 2. Bangkitan lalulintas, jenis perumahan dan kepadatannya Tabel 3. Jenis data sekunder pada kawasan pendidikan


(4)

1 BAB I

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Transportasi merupakan proses pergerakan atau perpindahan orang atau barang dari suatu tempat ke tempat lain. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan atau tanpa kendaraan. Tujuan transportasi untuk mewujudkan penyelenggarakan pelayanan transportasi yang selamat, aman, cepat, tertib dan nyaman serta menunjang pemerataan pertumbuhan dan stabilitas, sebagai pendorong, penggerak dan penunjang pembangunan nasional serta mempererat hubungan antar bangsa (Warpani, 1990).

Sistem Transportasi perkotaan terdiri dari berbagai aktivitas seperti bekerja,sekolah, olahraga, belanja, dan bertamu yang berlangsung di atas sebidang tanah (kantor, pabrik, pertokoan, rumah, dan lain-lain). Potongan lahan ini biasa disebut tata guna lahan. Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia melakukan perjalanan di antara tata guna lahan tersebut dengan menggunakan sistem jaringan transportasi ( misalnya berjalan kaki atau naik bus). Hal ini menimbulkan pergerakan arus manusia, kendaraan, dan barang.

Jumlah penduduk yang terus bertambah dan peningkatan aktivitas perekonomian masyarakat menuntut pembangunan yang terus menerus pada sebuah kota. Pembangunan pada umumnya akan menyebabkan perubahan dalam pola tata guna tanah atau sistem kegiatan. Perubahan pada sistem kegiatan akan menyebabkan terjadinya perubahan pada sistem lalu lintas. Selanjutnya, perubahan pada sistem lalu lintas ini harus didukung oleh sistem jaringan prasarana transportasi. Sistem jaringan prasarana yang baik akan menarik orang untuk datang ke suatu kota dan bisa juga memicu peningkatan aktivitas perekonomian.

Sebagai sebuah kota yang terus membangun, hal tersebut juga terjadi di Kota Padang. Jumlah penduduk dan jenis kegiatan ekonomi warganya terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal ini tentu saja menyebabkan terjadinya perubahan pada pola penggunaan tata guna tanah. Sebuah kawasan pemukiman atau pendidikan perlu dibangun pada wilayah yang tadinya adalah kawasan


(5)

2 pertanian. Perubahan pola tata guna tanah ini akan menyebabkan perubahan pada jumlah lalu lintas yang berasal dan menuju ke kawasan tersebut.

Karena kondisi perubahan pola tata guna lahan, maka penulis mencoba untuk memodelkan bangkitan lalu lintas di Kota Padang khususnya untuk kawasan pendidikan menengah.

1.2 Tujuan dan Manfaat Tujuan penelitian ini adalah:

a. Teridentifikasinya parameter tata guna lahan yang mempengaruhi besarnya bangkitan lalu lintas pada kawasan pendidikan di Kota Padang. b. Diperolehnya model yang biasa digunakan untuk menentukan besarnya

jumlah lalu lintas yang timbul bila suatu daerah dimanfaatkan sebagai kawasan pendidikan.

Manfaat dari hasil penelitian ini dapat digunakan untuk memperkirakan dampak lalu lintas yang timbul jika suatu kawasan diubah peruntukannya menjadi kawasan pendidikan.

1.3 Batasan Masalah

Untuk menghindari penelitian terlalu luas, maka pembatasan masalah dalam penelitian akan berkonsentrasi pada beberapa hal yaitu:

a. Penelitian hanya dilakukan di kawasan pendidikan Kota Padang.

b. Kawasan yang diteliti adalah pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah menengah Atas (SMA).

c. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode analisa regresi.

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan proposal ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang, tujuan dan manfaat, batasan masalah dan sistematika penulisan.


(6)

3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan teori tentang bangkitan lalu lintas secara umum, Model Bangkitan perjalanan, faktor yang mempengaruhi bangkitan lalu lintas, dan metode yang digunakan untuk mendapatkan model bangkitan lalu lintas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN