Hubungan Power Otot Tungkai dan Tinggi Badan dengan Hasil Start Gaya Grab pada Atlet Putra Junior Klub De-Zander Purbalingga Tahun 2008.
SARI
Galuh Audi Triyono, 2008. Hubungan Power Otot Tungkai dan Tinggi Badan
dengan Hasil Start Gaya Grab pada Atlet Putra Junior Klub De-Zander
Purbalingga Tahun 2008.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah ada hubungan antara
power otot tungkai dengan hasil start gaya grab ?, 2) Apakah ada hubungan antara
tinggi badan dengan hasil start gaya grab ?, 3) Apakah ada hubungan antara power
otot tungkai dan tinggi badan dengan hasil start gaya grab ?, dan 4) Seberapa besar
sumbangan antara power otot tungkai dan tinggi badan dengan hasil start gaya grab
?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) 1) Hubungan antara power otot
tungkai dengan hasil start gaya grab, 2) Hubungan antara tinggi badan dengan hasil
start gaya grab, 3) Hubungan antara power otot tungkai dan tinggi badan dengan
hasil start gaya grab, dan 4) Sumbangan efektifitas antara power otot tungkai dan
tinggi badan dengan hasil start gaya grab.
Populasi penelitian ini adalah atlet renang putra junior klub renang De-Zander
Purbalingga tahun 2008 dengan jumlah 14 orang. Pengambilan sampel penelitian
dengan teknik total sampling sehingga seluruh populasi atlet renang putra junior klub
renang De-Zander Purbalingga tahun 2008 dengan jumlah 14 orang dijadikan sampel
penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu power otot tungkai dan tinggi badan
sebagai variabel bebas serta hasil start gaya grab sebagai variabel terikat. Metode
pengumpulan data menggunakan survei dengan teknik tes dan pengukuran.
Selanjutnya data yang diperoleh dari tes dan pengukuran tersebut dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi sederhana dan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Koefisien korelasi antara power otot
tungkai dengan hasil start gaya grab sebesar 0,628 > rtabel = 0,553, berarti ada
hubungan yang signifikan power otot tungkai dengan hasil start gaya grab, 2)
Koefisien korelasi antara tinggi badan dengan hasil start gaya grab sebesar 0,739>
rtabel = 0,553, berarti ada hubungan yang signifikan tinggi badan dengan hasil start
gaya grab, dan 3) Koefisien korelasi antara power otot tungkai dan tinggi badan
dengan hasil start gaya grab sebesar 0,812. Uji keberartian koefisien korelasi gandan
dengan uji F diperoleh Fhitung = 10,675 > 3,98 dengan signifikansi 0,003 < 0,05,
berarti ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan tinggi badan
dengan hasil start gaya grab, dan 4) sumbangan power otot tungkai dan tinggi badan
terhadap hasil start gaya grab sebesar 59,8%.
Saran dari hasil penelitian ini adalah : 1) Hal utama yang harus dilakukan oleh
para perenang agar memiliki hasil start gaya grab yang baik adalah dengan
meningkatkan power otot tungkainya melalui kegiatan latihan fisik seperti weight
training, circuit training, interval training, 2) Bagi pelatih dalam pemilihan bibit
perenang hendanya juga mempertimbangkan tinggi badanya, sebab secara nyata
tinggi badan ini turut menjadi faktor penentu pencapai prestasi renang, dan 3) Untuk
penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan pada perenang senior dengan penguasaan
teknik dasar start gaya grab yang baik agar diperoleh informasi yang semakin
lengkap sebagai dasar dalam menyusun program latihan bagi pelatih.
Galuh Audi Triyono, 2008. Hubungan Power Otot Tungkai dan Tinggi Badan
dengan Hasil Start Gaya Grab pada Atlet Putra Junior Klub De-Zander
Purbalingga Tahun 2008.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah : 1) Apakah ada hubungan antara
power otot tungkai dengan hasil start gaya grab ?, 2) Apakah ada hubungan antara
tinggi badan dengan hasil start gaya grab ?, 3) Apakah ada hubungan antara power
otot tungkai dan tinggi badan dengan hasil start gaya grab ?, dan 4) Seberapa besar
sumbangan antara power otot tungkai dan tinggi badan dengan hasil start gaya grab
?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1) 1) Hubungan antara power otot
tungkai dengan hasil start gaya grab, 2) Hubungan antara tinggi badan dengan hasil
start gaya grab, 3) Hubungan antara power otot tungkai dan tinggi badan dengan
hasil start gaya grab, dan 4) Sumbangan efektifitas antara power otot tungkai dan
tinggi badan dengan hasil start gaya grab.
Populasi penelitian ini adalah atlet renang putra junior klub renang De-Zander
Purbalingga tahun 2008 dengan jumlah 14 orang. Pengambilan sampel penelitian
dengan teknik total sampling sehingga seluruh populasi atlet renang putra junior klub
renang De-Zander Purbalingga tahun 2008 dengan jumlah 14 orang dijadikan sampel
penelitian. Variabel dalam penelitian ini yaitu power otot tungkai dan tinggi badan
sebagai variabel bebas serta hasil start gaya grab sebagai variabel terikat. Metode
pengumpulan data menggunakan survei dengan teknik tes dan pengukuran.
Selanjutnya data yang diperoleh dari tes dan pengukuran tersebut dianalisis dengan
menggunakan analisis regresi sederhana dan ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1) Koefisien korelasi antara power otot
tungkai dengan hasil start gaya grab sebesar 0,628 > rtabel = 0,553, berarti ada
hubungan yang signifikan power otot tungkai dengan hasil start gaya grab, 2)
Koefisien korelasi antara tinggi badan dengan hasil start gaya grab sebesar 0,739>
rtabel = 0,553, berarti ada hubungan yang signifikan tinggi badan dengan hasil start
gaya grab, dan 3) Koefisien korelasi antara power otot tungkai dan tinggi badan
dengan hasil start gaya grab sebesar 0,812. Uji keberartian koefisien korelasi gandan
dengan uji F diperoleh Fhitung = 10,675 > 3,98 dengan signifikansi 0,003 < 0,05,
berarti ada hubungan yang signifikan antara power otot lengan dan tinggi badan
dengan hasil start gaya grab, dan 4) sumbangan power otot tungkai dan tinggi badan
terhadap hasil start gaya grab sebesar 59,8%.
Saran dari hasil penelitian ini adalah : 1) Hal utama yang harus dilakukan oleh
para perenang agar memiliki hasil start gaya grab yang baik adalah dengan
meningkatkan power otot tungkainya melalui kegiatan latihan fisik seperti weight
training, circuit training, interval training, 2) Bagi pelatih dalam pemilihan bibit
perenang hendanya juga mempertimbangkan tinggi badanya, sebab secara nyata
tinggi badan ini turut menjadi faktor penentu pencapai prestasi renang, dan 3) Untuk
penelitian lebih lanjut sebaiknya dilakukan pada perenang senior dengan penguasaan
teknik dasar start gaya grab yang baik agar diperoleh informasi yang semakin
lengkap sebagai dasar dalam menyusun program latihan bagi pelatih.