PENGARUH JANGKA WAKTU KREDIT DAN POTONGAN TUNAI TERHADAP PENJUALAN KREDIT PADA PT. HANIL JAYA STEEL DI SURABAYA.

PENGARUH J ANGKA WAKTU KREDIT DAN POTONGAN TUNAI
TERHADAP PENJ UALAN KREDIT PADA PT. HANIL J AYA STEEL
DI SURABAYA

Oleh :
MOCHAMAD ANAS FAUZI
0913010024/FE/AK

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH J ANGKA WAKTU KREDIT DAN POTONGAN TUNAI
TERHADAP PENJ UALAN KREDIT PADA PT HANIL J AYA STEEL
DI SURABAYA

SKRIPSI


Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi

Oleh :
MOCHAMAD ANAS FAUZI
0913010024/FE/AK
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2013

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

SKRIPSI

PENGARUH J ANGKA WAKTU KREDIT DAN POTONGAN TUNAI
TERHADAP PENJ UALAN KREDIT PADA PT HANIL J AYA STEEL DI

SURABAYA
Yang diajukan
MOCHAMAD ANAS FAUZI
0913010024/FE/AK

Disetujui untuk ujian lisan oleh

PembimbingUtama

DR. HERO PRIONO, SE, MSI, AK

Tanggal :

NIP. 196110111992031001

Mengetahui,
Wakil Dekan 1FakultasEkonomi

DRS. H. RAHMAN A. SUWAIDI, MS
NIP. 196003301986031003


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PENGARUH J ANGKA WAKTU KREDIT DAN POTONGAN TUNAI
TERHADAPPENJ UALAN KREDIT PADA PT. HANIL J AYA STEEL DI SURABAYA

MOCHAMAD ANAS FAUZI
0913010024 / FE / AK

Telah diper tahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Pr ogram Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 13 J uni 2013

Pembimbing :
Pembimbing Utama

Tim Penguji :
K etua


DR. HERO PRIONO, SE, MSi, AK

DR. HERO PRIONO, SE, MSi, AK
Sekretaris

DRA. EC. TITUK DYAH W. M,Aks
Anggota

TANTINA HARYATI SE. M.Aks

Mengetahui
Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur

DR. Dhani Ichsanuddin Nur, MM
NIP. 196309241989031001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT. atas segala rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi sebagian
persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
dalam jenjang Strata Satu Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan
Nasional “veteran” Jawa Timur dengan judul
“PENGARUH

J ANGKA

WAKTU

DAN

POTONGAN

TUNAI


TERHADAP PENJ UALAN KREDIT PADA PT. HANIL J AYA STEEL
DI SURABAYA ”.
Dalam menulis skripsi ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak yang telah memberikan motivasi, bimbingan, saran, serta
dorongan moril baik secara langsung maupun tidak langsung sampai
terselesaikannya penyusunan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis
menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1.

Bapak Prof. Dr. Teguh Soedarto, MP selaku Rektor Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Bapak Dr. Dhani Icshanuddin Nur, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Bapak Drs . Ec. H. Rahman Amrullah Suwaidi, MS, selaku Wakil Dekan I

Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

4.

Bapak Drs . Ec. Saiful Anwar, M. Si, selaku Wakil Dekan II Fakultas
Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Bapak Dr. Hero Priono, M. Si, Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

6.

Bapak Dr. Hero Priono, M. Si, Ak, selaku dosen pembimbing yang

membimbing penulis dalam mengerjakan skripsi.

7.

Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama
kuliah.

8.

Kedua orang tua dan saudara-saudaraku yang selalu memberikan do’a dan
semangat sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

9.

Semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah mendukung dalam
penyelesaian skripsi ini.
Semoga Allah Swt. senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya

kepada semua pihak yang telah mendukung Penulis dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini, untuk itu
Penulis menghargai segala bentuk kritik dan saran yang bersifat membangun
karena hal itu sangat membantu dalam penyempurnaan skripsi ini.

Surabaya, 22 April 2013

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................

i

DAFTAR ISI ..............................................................................................


iii

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR ...........................................................

vii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................

viii

ABSTRAKSI ...............................................................................................

ix

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.1 LatarBelakang .............................................................................


1

1.2 RumusanMasalah ........................................................................

4

1.3 TujuanPenelitian..........................................................................

5

1.4 ManfaatPenelitian ........................................................................

5

BAB II TINJ AUAN PUSTAKA .................................................................

7

2.1. HasilPenelitianTerdahulu ...........................................................

6

2.2. LandasanTeori ...........................................................................

10

2.2.1. Pengertian Penjualan ........................................................

11

2.2.1.1. Penjualan Tunai ...................................................

13

2.2.1.2. Penjualan Kredit ..................................................

13

2.2.2. Kebijaksanaan Persyaratan Kredit ....................................

14

2.2.2.1. Jangka Waktu Kredit ...........................................

14

2.2.2.2. Potongan Tunai ...................................................

15

2.2.3. Kebijaksanaan Persyaratan Kredit Sebagai
Alat pengendalian Piutang ................................................
iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

2.2.4. Pengaruh Jangka Waktu Kredit Terhadap Penjualan Kredit

21

2.2.5. Pengaruh Potongan Tunai Terhadap Penjualan Kredit .......

22

2.2.6. Pengaruh Poytongan Tunai dan Jangka Waktu Kredit
Terhadap Penjualan Kredit.................................................

22

2.2.6.1. Standart Kredit ......................................................

23

2.2.6.2. Syarat dari Kredit ..................................................

23

2.3. KerangkaPikir.............................................................................

24

2.4. Hipotesis……. ............................................................................

25

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................

26

3.1. DefinisiOperasional dan Pengukuran Variabel ...........................

26

3.1.1. Definisi Operasional .........................................................

26

3.1.2. Pengukuran Variabel ........................................................

27

3.2. Teknik Penentuan Sampel ..........................................................

28

3.2.1. Populasi............................................................................

28

3.2.2. Sampel .............................................................................

28

3.3. TeknikPengumpulan Data ...........................................................

29

3.3.1. Jenis Data .........................................................................

29

3.3.2. Sumber Data.....................................................................

29

3.3.3.MetodePengambilan Data ..................................................

29

3.4. Uji Kualitas Data ........................................................................

30

3.4.1. Uji Normalitas ..................................................................

30

3.4.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................

31

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ...............................................

33

3.5.1. TeknikAnalisis .................................................................

33

3.5.2. Uji Hipotesis ....................................................................

34

3.5.2.1. Uji F ....................................................................

34

3.5.2.2. Uji t .....................................................................

35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................

37

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian .........................................................

37

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ...............................................

37

4.1.2. Lokasi Perusahaan ............................................................

40

4.1.3. Ketenagakerjaan Perusahaan.............................................

41

4.1.4. Kegiatan Perusahaan ........................................................

42

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ...........................................................

43

4.3. Uji Kualitas Data ........................................................................

47

4.3.1. Uji Normalitas ..................................................................

47

4.4. Uji Asumsi Klasik ......................................................................

48

4.4.1. Uji Multikolinieritas .........................................................

48

4.4.2. Uji Heteroskedastisitas .....................................................

49

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis ................................................

50

4.5.1. Persamaan Regresi ...........................................................

51

4.5.2. Koefisien Determinasi ......................................................

53

4.5.3. Hasil Pengujian Hipotesis .................................................

53

4.5.3.1. Uji F ....................................................................

53

4.5.3.2. Uji t .....................................................................

55

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.6. Pembahasan Hasil Penelitian ......................................................

56

4.7. Implikasi penelitian ....................................................................

58

4.8. Perbedaan Hasil Penelitian Terdahulu Dengan
Penelitian Sekarang ....................................................................

59

4.9. Keterbatasan Penelitian...............................................................

60

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................

61

5.1. Kesimpulan ................................................................................

61

5.2. Saran…. .....................................................................................

62

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

TABEL :
Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ..................................................................

10

Tabel 4.1 Data Penjualan Kredit ...............................................................

44

Tabel 4.2 Data Jangka Waktu ...................................................................

45

Tabel 4.3 Data Potongan Tunai .................................................................

46

Tabel 4.4 Kolmogorov-Smirnov Test ........................................................

47

Tabel 4.5 Uji Multikolinieritas ..................................................................

48

Tabel 4.6 Uji heteroskedastisitas ..............................................................

50

Tabel 4.7 Analisis Regresi Linier Berganda ...............................................

51

Tabel 4.8 Koefisien Determinasi ...............................................................

53

Tabel 4.9 Uji F ..........................................................................................

54

Tabel 4.10 Uji t ...........................................................................................

55

GAMBAR :
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Pikir ..............................................................

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

PENGARUH J ANGKA WAKTU KREDIT DAN POTONGAN TUNAI
TERHADAP PENJ UALAN KREDIT PADA PT. HANIL J AYA STEEL DI
SURABAYA

Oleh :
Mochamad Anas Fauzi
Abstr ak
Penjualan Kredit adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas
satu bulan. Pada umumnya yang menjadi tujuan setiap perusahaan adalah untuk
memperoleh laba yang maksimal, menjaga
kelangsungan hidup,
dan
kesinambungan operasi perusahaan, sehingga mampu berkembang menjadi
perusahaan yang besar dan tangguh. Kesuksesan perusahaan dalam bisnis hanya bisa
dicapai melalui pengelolaan yang baik, khususnya pengelolaan manajemen
keuangan sehingga modal yang dimiliki bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Dalam
usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan ancaman dari pesaing,
perusahaan harus memikirkan strategi yang baru dengan tujuan agar target penjualan
dapat tercapai oleh suatu persaingan yang harus dihadapi. Strategi yang diharapkan
tersebut salah satunya adalah penjualan kredit/piutang dengan ini seseorang atau para
konsumen dapat menikmati terlebih dahulu barang yang dibelinya, pada saat
bersamaan pelunasannya dapat dilakukan di kemudian hari dan biasanya diangsur.
Variabel dalam penelitian ini adalah jangka waktu kredit (X1), potongan tunai
(X2)dan penjualan kredit (Y). Sampel peneltian ini adalah 1 tahun data laporan jangka
waktu dan potongan tunai di PT. Hanil Jaya Steel. Sedangkan data yang digunakan
adalah data sekunder. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.
Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa
jumlah jangka waktu kredit dan potongan tunai memberikan pengaruh yang tidak
signifikan terhadap penjualan kredit.
Kata Kunci : jangka waktu kredit, potongan tunai dan penjualan kredit

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Aktivitas penjualan merupakan pendapatan utama perusahaan karena
jika aktivitas penjualan produk maupun jasa tidak dikelola dengan baik maka
secara langsung dapat merugikan perusahaan. Hal ini dapat disebabkan karena
sasaran penjualan yang diharapkan tidak tercapai dan pendapatan pun akan
berkurang.
Ada beberapa macam transaksi penjualan salah satunya penjualan kredit.
Penjualan Kredit adalah penjualan dengan tenggang waktu rata-rata diatas satu
bulan (La Midjan; 2001,170)
Pada umumnya yang menjadi tujuan setiap perusahaan adalah untuk
memperoleh laba yang maksimal, menjaga

kelangsungan hidup,

dan

kesinambungan operasi perusahaan, sehingga mampu berkembang menjadi
perusahaan yang besar dan tangguh. Kesuksesan perusahaan dalam bisnis
hanya bisa dicapai melalui pengelolaan yang baik, khususnya pengelolaan
manajemen keuangan sehingga modal yang dimiliki bisa berfungsi
sebagaimana mestinya.
Dengan semakin banyaknya pesaing yang sejenis maka suatu
perusahaan dituntut agar mampu menganalisa segala sesuatu yang terjadi di
lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekitar perusahaan meliputi factor-faktor
diluar perusahaanyang dapat memberikan kesempatan atau ancaman terhadap

1
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kelangsungan hidup perusahaan. Faktor-faktor itu cukup banyak macamnya
antara lain: Faktor ekonomis, Faktor pemerintah, faktor konsumen, rekanan,
dan faktor pesaing.
Dalam usaha mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan dan
ancaman dari pesaing, perusahaan harus memikirkan strategi yang baru
dengan tujuan agar target penjualan dapat tercapai oleh suatu persaingan yang
harus dihapadi. Strategi yang diharapkan tersebut salah satunya adalah
penjualan kredit/piutang dengan ini seseorang atau para konsumen dapat
menikmati terlebih dahulu barang yang dibelinya, pada saat bersamaan
pelunasannya dapat dilakukan di kemudian hari dan biasanya diangsur.
Peningkatan piutang yang diiringi oleh meningkatnya piutang tak
tertagih perlu mendapat perhatian. Untuk itu sebelum suatu perusahaan
memutuskan

melakukan

diperhitungkan

penjualan

kredit,

maka

terlebih

dahulu

mengenai pembayaran yang diinginkan, kemungkinan

kerugian piutang (piutang tak tertagih) dan biaya- biaya yang akan timbul
dalam menangani piutang. Oleh karena itu, pengendalian terhadap piutang
merupakan

sesuatu

yang mutlak dilakukan oleh perusahaan. Sistem

pengendalian piutang yang baik akan mempengaruhi keberhasilan perusahaan
dalam menjalankan kebijakan penjualan secara kredit. Demikan pula
sebaliknya, kelalaian dalam pengendalian piutang bisa berakibat fatal bagi
perusahaan
Motivasi peneliti melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh jangka waktu kredit dan potongan tunai terhadap

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

penjualan kredit pada PT Hanil Jaya Steel di Surabaya.
PT Hanil Jaya Steel, Surabaya adalah sebuah perusahaan dagang kelas
menengah yang bergerak dibidang penjualan barang dagangan untuk agen,
dan toko-toko kelas menengah kebawah di Surabaya dan sekitarnya. Sejak
berdirinya perusahaan sampai sekarang juga mengalami pasang surut
penjualan.

Dalam

memasarkan

barang

dagangannya

kepada

para

konsumennya, PT Hanil Jaya Steel Surabaya melakukan penjualan dalam
bentuk tunai dan kredit. Secara umum penjualan tuani tidak mengalami
kesulitan karena ketika transaksi disetujui maka uang akan diterima
perusahaan dalam waktu yang sama dengan penerimaan barang oleh pembeli.
Namun, penjualan kredit yang dilakukan oleh perusahaan masih mengalami
kesulitan karena penjualan yang dilakukan perusahaan dengan cara menunda
pembayaran sampai jangka waktu tertentu kebanyakan perusahaan besar
menjual dengan cara kredit. Aliran kas masuk pada penjualan kredit terjadi
pada saat tanggal jatuh tempo.
Untuk menentukan secara tepat berapa besarnya dana yang selayaknya
dalam piutang, terlebih dahulu harus diketahui faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi dana yang tertanam dalam piutang. Faktor yang punya
pengaruh besar adalah besarnya penjualan kredit yang mana faktor ini
dipengaruhi oleh potongan penjualan dan jangka waktu kredit yang
merupakan bentuk kebijaksanaan perusahaan guna menarik pembeli untuk
membeli produknya

secara kredit

sehingga

diharapkan dapat

memperkecil piutang tak tertagih

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

juga

4

Jadi dalam penelitian ini lebih ditekankan pada penjualan kredit yang
dilakukan oleh perusahaan. Inti dalam penelitian ini lebih menekankan kepada
kebijaksanaan perusahaan dalam meningkatkan tingkat penjualan kredit yang
dilakukan perusahaan, bagaimana kondisi penjualan kredit dengan adanya
kebijaksanaan jangka waktu kredit dan potongan tunai apakah terdapat suatu
peningkatan.
Dengan penjabaran yang diuraikan diatas , maka peneliti memilih
penelitian dengan judul “Pengaruh J angka Waktu Kredit dan Potongan
Tunai Terhadap Penjualan Kredit”

1.2 Perumusan Masalah
Secara terinci permasalahan pokok yang akan dipecahkan dalam
penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Apakah ada pengaruh yang antara jangka waktu kredit dan potongan
tunai secara keseluruhan terhadap penjualan kredit
b. Manakah dari ke dua variabel tersebut yang mempunyai peran paling
dominan dalam mempengaruhi penjualan kredit

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui dan menguji secara empiris pengaruh jangka
panjang kredit dan potongan tunai secara keseluruhan terhadap
penjualan kredit.
b. Untuk mengetahui dan menguji secara empiris variabel mana yang
mempunyai pengaruh yang besar terhadap peningkatan jumlah
penjualan kredit.

1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini di antaranya sebagai berikut:
1. Bagi Akademis
Dipakai sebagai bahan refrensi bagi penelitian lain dengan materi
yang berhubungan dengan skripsi sebagai dharma bakti terhadap
perguruan tinggi fakultas Ekonomi UPN “Veteran” Jawa Timur
Surabaya.
2. Bagi Peneliti
Diharapkan dapat menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh
dibangku kulia dalam rangka pengabdian kepada masyarakat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

3. Bagi Praktisi
Dapat

diperoleh

gambaran

tentang

penerapan

teori

kebijaksanaan kredit yang berupa jangka waktu kredit dan potongan
tunai yang mempengaruhi penjualan kredit.
Dapat diperoleh bukti empiris tentang faktor mana yang
mempunyai pengaruh paling dominan terhadap penjualan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
TINJ UAN PUSTAKA
2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
Penelitian yang pernah dilakukan dan ada hubungannya dengan
masalah yang akan diteliti yaitu:
a. Elviana (2010)
penelitian yang dilakukan tentang “Analisis Likuiditas Piutang Tak
Tertagih yang Dilakukan Pada PT.Suzuki Sudiang Motor di Makassar”.
Menghitung besarnya receivable turn over (RTO), average collection
periode

(ACP) ,

rasio

tunggakan,

dan

rasio

penagihan.

Dia

menemukan bahwa prestasi manajemen piutang PT.Suzuki Sudiang Motor
pada periode 2007-2009 semakin buruk. Hal-hal yang perlu dilakukan
perusahaan untuk meningkatkan prestasi manajemen piutang yaitu : sistem
dan prosedur dari penjualan kredit harus diterapkan dengan konsisten,
perlu dilakukan pengawasan terhadap

sistem

akuntansi dan

sistem

administrasi, meninjau dengan lebih baik dan teliti lagi tentang lokasi
dan pekerjaan calon pelanggan.
b. Nur Farhanah (2009)
Tentang “Analisis Penerapan Kebijaksanaan Manajemen Piutang
Pada PT. Wijaya Indonesia Makmur cabang Setia Budi Medan”. Dia
menemukan bahwa perputaran piutang dan periode pengumpulan piutang
dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2008 cenderung stabil dengan
sedikit fluktuasi

setiap

tahunnya.

Menurutnya agar

tidak

7
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

terjadi

8

fluktuasi (ketidak tetapan) nilai perputaran piutang yang cukup besar
maka perusahaan harus meningkatkan kegiatan yang mengarah pada upaya
pengembalian piutang perusahaan.
c. Savitri (1996)
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Pengendalian Perputaran
Piutang Terhadap Rentabilitas Perusahaan pada PT. Pamor Jayanata di
Sidoarjo”. Permasalahan perusahaan diduga belum mengendalikan
perputaran piutang sehingga rentabilitas ekonomis perusahaan menurun.
Variable-variabel yang diteliti terdiri dari variable bebas dan variable
terkat dimana variable bebas adalah perputaran piutang dan variable
terikatnya adalah rentabilitas ekonomis.
Obyek / sasaran yang diteliti adalah perusahaan yang belum dapat
mengendalikan perputaran piutang sehingga rentabilitas ekonomis
perusahaan menurun telah terbukti / teruji kebenarannya. Hal tersebut
disebabkan karena perusahaan belum melakukan pengendalian perputaran
piutang, disamping itu perusahaan juga belum menetapkan Term Of Credit
yang

diberikan

kepada

langganan

sehingga

langganan

menunda

pembayaran, akibatnya perputaran piutang menjadi lambat dari yang di
tetapkan dan hal tersebut berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomis
perusahaan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

d. Adhiyarti (1996)
Penelitian yang berjudul “Pengaruh Perputaran Piutang Dan
Periode Rata-rata Penagihan Piutang Terhadap Efisiensi pengolahan Dana
yang Tertanam dalam Piutang pada Koperasi Migas Cepu”. Hipotesis dari
permasalahan ini adalah diduga pengaruh nyata antara penagihan
perputaran piutang dan periode rata-rata penagihan piutang terhadap
efisiensi pengelolaan dana yang tertanam dalam piutang. Variable-variabel
yang diteliti terdiri dari variable bebas yaitu perputaran piutang dan ratarata penagihan piutang, sedangkan variable terikatnya yaitu efisiensi
pengolaan dana yang tertanam dalam piutang. Sampel dalam penelitian ini
adalah Koperasi Migas Cepu. Hasil dari penelitian ini adalah telah diuji
kebenarannya bahwa ada pengaruh nyata antara variable perputaran
piutang dan variable rata-rata penagihan piutang secara bersama-sama
terhadap efisiensi pengelolaan dana yang tertanam dalam piutang.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No
1

Nama peneliti
Elviana (2010)

Judul penelitian

Variabel

Analisis Likuiditas Piutang Tak

1.receivable turn over (RTO) (X1)

Tertagih yang Dilakukan Pada

2. average collection periode

PT.Suzuki Sudiang Motor di Makassar”

(ACP) (X2)
3. rasio tunggakan (X3)
4. rasio penagihan (X4)
5. piutang tak tertagih (Y)

2

Nur Farhanah

Analisis Penerapan Kebijaksanaan

1.kibjaksanaan manajemen (X1)

(2009)

Manajemen Piutang Pada PT. Wijaya

2. Perputaran piutang (Y)

Indonesia Makmur cabang Setia Budi
Medan
3

Savitri (1996)

Pengaruh Pengendalian Perputaran

1. Perputaran Piutang (X1)

Piutang Terhadap Rentabilitas

2. Rentabilitas Ekonomis (Y)

Perusahaan pada PT. Pamor Jayanata di
Sidoarjo
4

Adhiyarti (1996)

Pengaruh Perputaran Piutang Dan

1. Perputaran piutang (X1)

Periode Rata-rata Penagihan Piutang

2. Rata-rata penagihan Piutang (X2)

Terhadap Efisiensi pengolahan Dana
yang Tertanam dalam Piutang pada

3. Efisiensi pengolahan dana yang
tertanam dalam piutang (Y)

Koperasi Migas Cepu

2.2 Landasan Teori
Dalam bab ini dikemukakan beberapa teori yang akan dipergunakan
sebagai landasan dari bab-bab berikutnya. Teori-teori yang dikemukakan
berhubungan erat materi yang akan dibahas dalam penelitian dan sebagai alat
untuk membahas atau mengkaji pengaruh jangka waktu kredit dan potongan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

tunai terhadap penjualan kredit.
Materi ini bersumber dari beberapa literature baik dari ilmuwan
Indonesia maupun asing yang menyangkut semua literature yang berhubungan
erat dengan pembahasan penelitian ini.

2.2.1 Pengertian Penjualan
Menurut Swasta (2005, 12) penjualan adalah suatu ilmu dan seni
yang mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual dan mengajak orang
lainagar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi dengan
adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa
antara penjual dan pembeli.
Pengertian Penjualan Dalam suatu perusahaan dagang maupun
jasa, tidak terlepas dari adanya kegiatan yang bertujuan untuk
mendapatkan laba bagi perusahaan. Kegiatan yang tujuannya mendapatkan
laba dalam suatu perusahaan didapat dari proses penjualan yang dilakukan
perusahaan. Adapun pengertian penjualan dapat dilihat dari beberapa
pendapat berikut ini, yaitu :
Pengertian penjualan menurut Mulyadi ( 2001 : 202 ) yaitu:
“Penjualan adalah Kegitan berupa menjual barang dan jasa, baik
dilakukan secara kredit maupun secara tunai”.
menurut Soemarso S.R ( 2004 : 160 ) yaitu:
“Penjualan adalah Transaksi antara perusahaan dengan pembeli
untuk menyerahkan barang atau jasa yang berakibat timbulnya piutang,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

kas aktiva. Dari beberapa pengertian penjualan diatas dapat disimpulkan
bahwa Penjualan merupakan kegiatan berupa menjual barang dan jasa
yang dilakukan antara dua belah pihak ( pembeli dan penjual ) yang dapat
dilakukan baik secara tunai maupun secara kredit”.
Menurut Syahrul dan Muhammad Ardi Nizar (2000:246) mengemukakan
bahwa penjualan adalah :
1. Pertukaran barang atau jasa dengan uang
2. Pendapatan yang diterima dari pertukaran barang atau jasa dan dicatat
untuk satu periode akuntansi tertentu, baik berdasarkan cash basis atau
accrual basis.
3. Dalam perdagangan surat-surat berharga, suatu perdagangan atau
penjualan dilaksanakan apabila pembeli dan penjual sudah menyepakati
harga surat-surat berharga tersebut.
Jadi penjualan merupakan kegiatan yang dilakukan oleh penjual
dalam menjual barangnya dengan harapan memperoleh laba dari adanya
transaksi tersebut. Penjualan dapat diartikan sebagai pemindahan atau
pengalihan hak milik atas barang atau jasa dari pihak penjual kepada pihak
pembeli yang disertai dengan penyerahan imbalan dari pihak pembeli
kepada pihak penjual.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

2.2.1.1 Penjualan Tunai
Menurut

Suwardjono

(2004,

214)

suatu

penjualan

yang

pembayarannya harus dilakukan penuh sebelum atau pada waktu
penerimaan barang. Apabila pemindahan hak milik dari penjual kepada
pembeli diikuti dengan diterimanya sejumlah uang yang telah disepakati
dari pembeli kepada penjual pada saat itu juga. Pengakuan pendapatan
penjualan tunai dapat diakui pada saat transaksi terjadi.

2.2.1.2 Penjualan Kredit
Menurut Suwardjono (2004, 214), penjualan dapat disebut dengan
pendapatan. Penjualan ini akan mengakibatkan naiknya modal walaupun
tidak langsung ditambah kemodal tetapi ditampung dalam rekening
pendapatan. Laba akan diperoleh apabila hasil penjualan lebih besar dari
semua pengorbanan yang dilakukan dan memperoleh laba merupakan
salah satu tujuan perusahaan. Berbagai upaya dilakukan agar penjualan
meningkat

dengan

harapan

meningkatnya

penjualan

berakibat

meningkatkan laba.
Perusahaan terdorong untuk melakukan alternatife yaitu penjualan
kredit karena dalam kondisi persaingan usaha yang semakin ketat,
menyulitkan perusahaan untuk mencapai optimal hanya dengan melakukan
penjualan tunai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2.2.2 Kebijaksanaan Persyaratan Kredit
Persyaratan kredit mencantumkan jangka waktu kredit dan adanya
potongan (discount) apabila dibayar lebih cepat. Misalnya persyaratan
kredit

yang

diberikan

karena

penjualan

kepada

pelanggannya

mencantumkan 2/10 net 30 berarti akan diberikan potongan tunai sebesar
2% dari penjualan, apabila pelanggan dalam waktu 10 hari dan apabila
pelanggan tidak memanfaatkan potongan tersebut maka pembayaran harus
dilakukan atau dilunasi dalam waktu 30 hari. Apabila syarat yang
ditentukan net 60 berarti perusahaan tidak memberikan potongan tunai dan
pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya setelah faktur. Tetapi
dapat pula perusahaan melonggarkan jangka waktu kreditnya dari 2/10 net
30 menjadi 2/20 net 60.

2.2.2.1 J angka Waktu Kredit
Jangka waktu kredit adalah lamanya perusahaan memberikan
kredit atas suatu penjualan sebagai contoh “net” hal ini berarti bahwa
perusahaan mengharapkan pembayaran selambat-lambatnya 30 hari
terhitung sejak tanggal faktur atas suatu barang yang diserahkan.
Untuk dapat memberikan kepastian jangka waktu pelunasan, maka
perusahaan harus menetapkan jangka waktu kredit bagi setiap debitur.
Pimpinan perusahaan mengharapkan semakin penjangnya jangka waktu
kredit yang ditawarkan perusahaan maka akan menimbulkan daya tarik

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

yang lebih besar pula bagi masyarakat untuk melakukan pembelian secara
kredit sehingga dapat meningkatkan volume penjualan perusahaan.
Akan tetapi apabila perusahaan menawarkan jangka waktu kredit
lebih panjang maka akan membawa dampak semakin besar pula dana yang
tertanam dalam piutang. Untuk itu perusahaan dapat pula memperpendek
jangka waktu kredit yang ditawarkan, sehingga perputaran modal kerja
perusahaan dapat ditingkatkan dan dana yang tertanam dalam piutang
dapat diperkecil. Namun apabila perusahaan menawarkan jangka waktu
kredit yang pendek kemungkinan besar perusahaan akan kalah bersaing
dengan perusahaan sejenis yang berani menawarkan jangka waktu yang
lebih panjang.
Jangka waktu kredit yang ditawarkan perusahaan kepada calon
debitur akan memberikan dampak yang berbeda, maka penetapan jangka
waktu kredit bagi seorang calan debitor seharusnya sudah diperhitungkan
dampak yang mungkin akan terjadi terhadap volume penjualan
perusahaan, laba yang mungkin diperoleh dan biaya yang harus
dikeluarkan untuk itu semua. (Husnan, 2002, 50)

2.2.2.2 Potongan Tunai
Potongan tunai timbul karena untuk mengusahakan agar piutang
dibayar lebih cepat. Sebagai contoh kredit 2/10 net 30 hari berarti
potongan 2% akan diberikan apabila debitor membayar atau melunasi
hutangnya paling lambat hari ke 10 setelah tanggal faktur. Apabila

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

langganan tidak ingin memanfaatkan potongan tunai tersebut maka
pembayaran harus sudah dilunasi pada hari ke-30. Maka keuntungan yang
akan timbul perusahaan adalah meningkatnya volume penjualan dan
mengecilkan dana yang tertanam dalam piutang.

2.2.3 Kebijaksanaan Per syaratan Kredit Sebagai Alat

Pengendalian

Piutang
Piutang merupakan aktiva yang penting dalam perusahaan dan dapat
menjadi bagian yang besar dari likuiditas perusahaan. Besar kecilnya
piutang

dipengaruhi

oleh

beberapa

faktor.

Faktor-faktor

tersebut

diantaranya adalah seperti yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto
(2008:85-87) sebagai berikut :
a.

Volume Penjualan Kredit
Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan
penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan
makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya bahwa
perusahaan itu harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi
dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti makin
besarnya resiko, tetapi bersamaan dengan iu juga memperbesar
profitability.

b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau
lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

berarti bahwa perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit
daripada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnmya
dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan
bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat.
c.

Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas
maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para
langganannya. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masingmasing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan
dalam piutang. Sebaliknya, jika batas maksimal plafond lebih rendah,
maka jumlah piutang pun akan lebih kecil.

d. Kebijaksanaan Dalam Mengumpulkan Piutang
Perusahaan

dapat

menjalankan

kebijaksanaan

dalam

pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang
menjalankan kebijaksanaan secara aktif, maka perusahaan harus
mengeluarkan uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas
pengumpulan piutang, tetapi dengan menggunakan cara ini, maka
piutang yang ada akan lebih cepat tertagih, sehingga akan lebih
memperkecil jumlah piutang perusahaan. Sebaliknya, jika perusahaan
menggunakan kebijaksanaan secara pasif, maka pengumpulan piutang
akan lebih lama, sehingga jumlah piutang perusahaan akan lebih besar.
e.

Kebiasaan Membayar Dari Para Langganan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

Kebiasaan para langganan untuk membayar dalam periode cash
discount akan mengakibatkan jumlah piutang lebih kecil, sedangkan
langganan

membayar

periode

setelah

cash

discount

akan

mengakibatkan jumlah piutang lebih besar karena jumlah dana yang
tertanam dalam piutang lebih lama untuk menjadi kas.
Menurut Kasmir (2008, 117-120) Sebelum suatu fasilitas kredit
diberikan, maka perusahaan harus merasa yakin bahwa debitur yang
diberikan benar-benar akan kembali. Keyakinan tersebut diperoleh dari
hasil penilaian kredit sebelum kredit tersebut disalurkan. Penilaian kredit
dapat dilakukan dengan berbagai cara untuk mendapatkan keyakinan
tentang nasabahnya, seperti melalui prosedur penilaian yang benar dan
sungguh-sungguh. Dalam melakukan penilaian kriteria-kriteria serta aspek
penilaiannya tetap sama. Begitu pula dengan ukuran-ukuran yang
ditetapkan sudah menjadi standar penilaian. Biasanya kriteria yang umum
dan harus dilakukan untuk mendapatkan debitur yang benar-benar layak
untuk diberikan, dilakukan dengan analisis 5 C dan 7 P
Penilaian dengan analisis 5 C adalah sebagai berikut;
1. Character
Merupakan merupakan sifat atau watak seseorang. Sifat dan watak
dari orang-orang yang akan diberikan kredit benar-benar harus dapat
dipercaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

2. Capacity
Merupakan suatu analisis untuk mengetahui kemampuan debitur
dalam membayar kredit.
3. Capital
Di ukur oleh posisi financial perusahaan secara umum daripada
dilihat dari analisis ratio financial khususnya nilai modal terwujud.
4. Condition
Dalam penilaian kredit hendaknya juga dinilai kondisi ekonomi,
social, dan politik yang ada sekarang dan prediksi untuk di masa yang
akan datang.
5. Colleteral
Merupakan jaminan yang diberikan calon nasabah baik yang
bersifat fisikmaupun non fisik. Jaminan hendaknya melebihi jumlah kredit
yang

diberikan.

Jaminan

juga

harus

diteliti

keabsahan

dan

kesempurnaannya, sehingga jika terjadi suatu masalah, maka jaminan yang
dititipkan akan dapat dipergunakan secepat mungkin.
Selanjutnya penilaian suatu kredit dapat pula dilakukan dengan analisis
7 P kredit dengan unsure penilaian sebagai berikut;
1. Personality
Yaitu menilai debitur dari segi kepribadiannya atau tingkah
lakunya sehari-hari maupun kepribadiannya masa lalu. Penilaian
personality juga mencakup sikap, emosi, tingkah laku,dan tindakan debitur
dalam menghadapi suatu masalah dan menyelesaikannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2. Party
Yaitu menklasifikasikan debitur dalam klasifikasi tertentu atau
golongan-golongan

tertentu,

berdasarkan

modal,

loyalitas,

serta

karakternya..
3. Purpose,
Yaitu untuk mengetahui tujuan debitur dalam mengambil kredit,
termasuk jenis kredit yang diinginkan pelanggan. Tujuan pengambilan
kredit dapat bermacam-macam sesuai kebutuhan.
4. Prospect
Yaitu untuk menilai usaha debitur di masa yang akan dating
menguntungkan atau tidak atau dengan kata lain mempunyai prospek atau
sebaliknya. Hal ini penting mengingat jika suatu fasilitas kredit yang
dibiayai tanpa mempunyai prospek, bukan hanya perusahaan yang rugi
akan tetapi juga debitur.
5. Payment
Merupakan ukuran bagaimana cara debitur mengembalikan kredit
yang telah diambil atau dari sumber mana saja dana untuk pengembalian
kredit. Semakin banyak sumber penghasilan debitur maka akan semakin
baik. Sehingga jika salah satu usahanya merugi akan dapat ditutupi oleh
usaha lainnya.
6. Profitability
Untuk menganalisis bagaimana kemampuan pelanggan dalam
mencari laba. Profitability diukur dari periode ke periode, apakah akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

tetap sama atau akan semakin meningkat, apalagi dengan tambahan kredit
yang akan diperolehnya.
7. Protection
Tujuannya adalah bagaimana menjaga agar kredit yang diberikan
mendapatkan jaminan perlindungan, sehingga kredit yang diberikan benarbenar aman. Perlindungan yang diberikan oleh debitur dapat berupa
jaminan barang atau orang atau jaminan asuransi.

2.2.4 Pengaruh J angka Waktu Kredit Terhadap Penjualan Kredit
Salah satu cara meningkatkan laba perusahaan adalah dengan jalan
meningkatkan volume penjualan baik secara kredit maupun tunai. Dengan
penjualan secara kredit berarti perusahaan membuka peluang kepada
masyarakat untuk menikmati produk lebih dahulu walaupun mereka belum
cukup melunasinya,
Dan untuk memberi kepastian jangka waktu pelunasannya maka
perusahaan harus menetapkan jangka waktu untuk setiap debitur untuk
melunasinya. Apabila perusahaan memberikan jangka waktu kredit
semakin panjang maka akan menimbulkan daya tarik yang lebih besar bagi
masyarakat untuk melakukan pembelian secara kredit, namun perusahaan
menawarkan jangka waktu kredit lebih panjang maka akan membawa
dampak semakin besar pula dana yang tertanam dalam piutang.
Apabila perusahaan memperpendek jangka waktu kredit yang
ditawarkan,

sehingga

perputaran

modal

kerja

perusahaan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

dapat

22

ditingkatkan dan dana yang tertanam dalam piutang dapat diperkecil.
Namun apabila perusahaan menawarkan jangka waktu kredit yang pendek
kemungkinan besar perusahaan akan kalah bersaing dengan perusahaan
sejenis yang berani menawarkan jangka waktu yang lebih panjang.

2.2.5 Pengaruh Potongan Tunai Terhadap Penjualan Kredit
Para debitur yang bersedia melunasi piutangnya dalam waktu yang
sesingkat-singkatnya biasanya perusahaan memberikan sejumlah tertentu
potongan tunai, yang jangka waktunya lebih singkat daripada jangka
waktu kredit yang telah ditentukan.
Manfaat

yang

diterima

oleh

perusahaan

adalah

semakin

meningkatnya penjualan kredit namun harus dibayar dengan biaya atas
potongan tunai yang optimum ditentukan oleh titik dimana biaya yang
dikeluarkan sama dengan manfaat yang diterima perusahaan,

2.2.6 Pengaruh Potongan Tunai dan J angka Waktu Kredit Terhadap
Penjualan Kredit
Pengambilan keputusan untuk melakukan penjualan kredit, harus
memperhatikan syarat kredit dan cara penilaian kelayakan pelanggan yang
akan menerima kredit. Biasanya piutang usaha ditentukan oleh volume
penjualan kredit dan periode rata-rata antara penjualan dan penagihan.
Kondisi ekonomi dan kebijaksanaan kredit adalah dua faktor utama yang
menentukan tingkat volume piutang usaha suatu perusahaan. Tentu saja

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

kondisi berada diluar kendali manajer keuangan. Variabel kebijaksanaan
kredit termasuk diantaranya adalah kualitas piutang usaha yang akan
disetujui, besarnya potongan tunai, dan lamanya jangka waktu kredit yang
akan diberikan. Tetapi dari semua yang disebutkan diatas aspek terpenting
adalah Standart kredit dan syarat kredit.

2.2.6.1 Standart Kredit
Penentuan standart kredit pada dasarnya merupakan trade off
antara peningkatan penjualan dan peningkatan resiko tidak terbayarnya
piutang. Apabila perusahaan menjalankan standart kredit yang sangat
longgar, hampir setiap pembeli diperkenankan membeli secara kredit,
maka bisa diperkirakn bahwa penjualan akan meningkat, tetapi proporsi
piutang yang tidak terbayar akan juga meningkat. Secara ekonomis
pelonggaran standart kredit ini dibenarkan apabila maksimum penambahan
biaya karena meningkatnya piutang ini sama dengan penambahan
keuntungan karena meningkatnya penjualan. Apabila tambahan biaya ini
sudah lebih besar daripada tambahan keuntungan, maka pelonggaran
standart kredit ini sudah tidak dibenarkan. (Husnan, 2002, 37)

2.2.6.2 Syarat dari Kredit
Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode dimana kredit
diberikan dan potongan tunai (jika ada) untuk pembayaran yang dilakukan
lebih awal. Misalnya jika perusahaan menetapkan syarat kredit kepada

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

semua pelanggannya sebagai 2/10 net 30, maka potongan tunai 2%
diberikan jika pembayaran dilakukan dalam jangka waktu 10 hari dan jika
potongan tunai tidak dimanfaatkan maka pembayaran harus dilakukan
selambat-lambatnya dalam 30 hari. Jika syarat yang ditentukan adalah net
60 hari berarti bahwa perusahaan tidak memberikan potongan tunai dan
pembayaran harus dilakukan selambat-lambatnya 60 hari setelah tanggal
faktur. (Husnan, 2002, 37)

2.3

Diagram Kerangka Pikir
Dari uraian pengaruh jangka waktu kredit, potongan tunai terhadap
penjualan kredit dapat disusun suatu kerangka pikir sebagai berikut:

Jangka Waktu Kredit
(X1)
Penjualan Kredit
(Y)
Pot ongan tunai
(X2)

Uji Stat ist ik Regresi Linier
Berganda

Keterangan:
Y = Penjualan kredit yang dilakukan oleh dimana Y adalah Variabel
terikat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

X1 = Jangka

Waktu

Kredit

yang

dilakukan

untuk

merangsang

peningkatan penjualan dimana X1 adalah variabel bebas
X2 = Potongan Tuanai yang dilakukan dalam penjualan kredit oleh
perusahaan dimana X2 adalah variabel bebas
Dalam alur kerangka fikir tersebut terdapat satu variabel terikat
yaitu Y dan dua variabel bebas yaitu X1 dan X2 untuk mencari ada tidaknya
pengaruh antara X1 dengan Y dan X2 dengan Y. dengan menggunakan uji
statistic yaitu regresi linier berganda.

2.4

Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, tujuan penelitian dan landasan teori maka
dapat diajukan hipotesis sebagai berikut:
a. Bahwa jangka waktu kredit dan potongan tunai secara serempak
berpengaruh terhadap penjualan kredit.
b. Bahwa potongan tunai mempunyai pengaruh yang dominan
terhadap penjualan kredit.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
3.1.1 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu variabel yang diberikan kepada
suatu variabel atau konstrak dengan cara memberikan arti atau
menspesifikasi kegiatan, ataupun memberikan suatu operasional yang
diperlukan untuk mengukur variabel tersebut ( Nazir 2005: 126 ).
Untuk mempermudah dalam pemecahan masalah-masalah yang
ada di dalam perusahaan, perlu diketahui bebrapa definisi operasional
tentang variable yang diteliti di PT Hanil Jaya Steel Surabaya. Beberapa
definisi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Variabel Independen (X) yaitu:
a. Yang dimaksud dengan jangka waktu kredit (X1) adalah lamanya
perusahaan memberikan kredit atas suatu penjualan atau suatu
tindakan memperpanjang jangka waktu kredit untuk merespon
peningkatan penjualan.
b. Yang dimaksud dengan potongan tunai (X2) adalah memberi harga
khusus atau potongan (Discount) kepada para pelanggan yang
membayar sebelum jatuh tem

po dari jangka waktu kredit yang

ditentukan perusahaan.

26
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

27

2. Variabel Dependen (Y) yaitu:
a. Yang dimaksud penjualan kredit (Y) adalah suatu persetujuan yang
menetapkan bahwa penjualan memindahkan miliknya (barang) kepada
pembeli atau pembayaran atas barang atau jasa tersebut tidak diterima
secara tunai pada saat terjadinya transaksi penjualan tersebut.
3.1.2 Pengukuran Variabel
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
variable tidak bebas yaitu penjualan kredit (Y) dan Variabel bebas yaitu:
a. Jangka Waktu Kredit
b. Potongan Tunai
Untuk penjualan kredit pengukuran variabelnya adalah penjualan
yang dilakukan secara kredit dalam setiap bulan dan dalam bentuk rupiah,
skala pengukurannya adalah rasio.
Jangka waktu kredit pengukuran variabelnya adalah seluruh waktu
yang diberikan perusahaan kepada pelanggan atau pembeli dalam
memberikan kredit atas suatu penjualan yang diukur dalam bentuk hari.
Dalam periode itu sebagai dasar perhitungan adalah jumlah hari kalender
Potongan tunai pengukuran variabel adalah besarnya potongan
tunai yang diberikan kepada pelanggan atau pembeli setiap bulan dalam
bentuk pesen.

Hak Cipta © mil