GALERI SENI PAHAT BATU MARMER DI TULUNGAGUNG.

TUGAS AKHIR

GALERI SENI PAHAT BATU MARMER DI
TULUNGAGUNG
DIAJUKAN SEBAGAI SALAH SATU PERSYARATAN
UNTUK MEMPEROLEH GELAR S-1

J URUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

Diajukan Oleh :

CHRIS ANDISTYA BUDI
085 10 100 86

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
J AWA TIMUR
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


TUGAS AKHIR

GALERI SENI PAHAT BATU MARMER DI
TULUNGAGUNG
Disusun Oleh :

CHRIS ANDISTYA BUDI
085 10 100 86
Telah Diper tahankan Didepan Tim Penguji
Pada Tanggal : 15 Agustus 2012
Pembimbing I

Penguji I

Ir . EVA ELVIANA, MT.

DR. Ir . PANCAWATI DEWI, MT.

NPT. 3 66604 094 0032 1


NPT. 3 6705 94 0033 1

Pembimbing II

Penguji II

HERU SUBIYANTORO, ST., MT.

Ir. SRI SURYANI Y. W., MT.

NPT. 3 7102 96 0061 1

NIP. 19670722 199303 2 00 2
Penguji III
Ir . SYAIFUDDIN ZUHRI, MT.
NIP. 19621019 199403 1 00 1

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik (S-1)

Tanggal : 17 September 2012

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan

Ir . NANIEK RATNI J AR, M. Kes.
NIP. 19590729 198603 2 001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ditujukan kehadirat Allah SWT, yang mana atas
rahmat dan ridho-Nya,

sehingga penyusunan Tugas Akhir yang berjudul

“GALERI SENI PAHAT BATU MARMER DI TULUNGAGUNG” ini dapat
terselesaikan dengan baik, untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam
memperoleh Gelar Sarjana Teknik (S-1) Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran“

Jawa Timur di Surabaya.
Bersama ini penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada:
1.

Ir. Naniek Ratni. JAR, M.Kes Selaku Dekan Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional (UPN), Jawa
Timur.

2.

Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT. selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), Universitas Pembangunan Nasional
(UPN), Jawa Timur.

3.

Ir. Muchlisiniyati Safeyah, MT., dan Ir. Eva Elviana, MT. selaku dosen
pengampu mata kuliah Seminar.

4.


Dyan Agustin, ST, MT. selaku dosen pengampu Tugas Akhir.

5.

Ir. Eva Elviana, MT., dan Heru Subiyantoro, ST,MT. selaku Dosen
Pembimbing. Terima kasih banyak atas bimbingannya.

6.

Dr. Ir. Pancawati Dewi, MT., Ir. Sri Suryani Y. W., MT., Ir. Syafuddin Zuhri,
MT., selaku Dosen Penguji pada Sidang Komprenhensif Tugas Akhir.

7.

Seluruh Dosen Jurusan Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

8.


Kedua Orang tua saya yang selalu memberikan semangat, kasih sayang, dan
dukungan baik moril maupun material, serta dukungan doa-doanya, sehingga
saya dapat melalui semua dan dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan
baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

9.

Sahabat-sahabat terbaiku, Boas Setiawan, David Santoso, Ika Naryanti,
Amanda Rahma Febrina, Rian Ferdianto, yang selalu memotivasi dan
membantu setiap waktu.

10. Teman-teman Arch’08, Lili Indah Aryani, Ririn Dwi Octora, Syahfitri, Lucky
Murdiono, Satryo Budi, Yan Ardi, dll, Tanpa Bantuan kalian semua, belum
tentu saya akan seperti sekarang ini.
11. Semua pihak yang telah membantu dalam pengerjaan Perancangan Tugas

Akhir ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih dan mohon maaf jika terdapat
banyak kesalahan dalam penyusunan proposal tugas akhir ini. Semoga
Perancangan Tugas Akhir ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, dan bisa
didapatkan hasil yang maksimal nantinya.

Surabaya, September 2012

Penulis

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

GALERI SENI PAHAT BATU MARMER DI TULUNGAGUNG
Chris Andistya Budi
0851010086
ABSTRAK
Perkembangan Galeri Seni Pahat Batu Marmer saat ini sudah berkembang

menjadi berbagai macam bentuk dan tidak lagi menjadi seni pahat patung biasa,
Terapi sudah berkembang mejadi hiasan cindera mata. Tetapi beberapa tahun
terakhir perajin seni pahat batu marmer di Desa Besole banyak yang berhenti
menekuni bisnis seni pahat. Di karenakan kurs dollar yang tidak menentu dan
mayoritas pedagang seni dari dalam serta luar negeri yang jarang memesan dan
membeli.
Galeri Batu Marmer ini memamerkan karya-karya yang terbuat dari batu
marmer. Karya-karya tersebut asli dari pengerajin yang bersal dari Tulungagung.
Galeri ini nantinya terdiri dari ruang-ruang besar, sebagai tempat penjualan patung
marmer yang berukuran sedang sampai yang besar.
Lokasi obyek rancang yang berupa galeri terdapat di daerah Desa Besole,
Kecamatan Campur Darat, Kabupaten Tulungagung.
Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini menggunakan gaya arsitektur
kontemporer dengan bukaan jendela yang dimaksimalkan agar dapat mengurangi
penggunaan cahaya buatan. Selain itu galeri ini juga menggabungkan green
architecture sebagai bangunan yang ramah lingkungan karena menyesuaikan
dengan iklim tropis Indonesia.

Kata Kunci : Galer i, Batu Mar mer , Ar sitektur Kontemporer


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................

ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iii


ABSTRAK ...................................................................................................

iv

DAFTAR ISI ...............................................................................................

v

DAFTAR TABEL ........................................................................................

vii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

x


BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................

1

1.1. Latar Belakang ......................................................................................

1

1.2. Tujuan dan Sasaran ...............................................................................

4

1.3. Batasan dan Asumsi ..............................................................................

4

1.4. Tahapan Perancangan............................................................................

4

1.5. Sistematika Laporan .............................................................................

7

BAB II. TINJAUAN OBYEK PERANCANGAN .........................................

9

2.1. Tinjauan Umum Perancangan .................................................................

9

2.1.1. Pengertian Judul ...........................................................................

9

2.1.2. Studi Literatur ..............................................................................

10

2.1.3. Studi Kasus .................................................................................

20

2.1.3.1. Selasar Sunary Art Space, Bandung .................................
2.1.3.2. Galeri Seni Alberta, Kanada ............................................
2.1.3.3. Galeri H. Ponco, Tulungagung ........................................
2.1.4. Analisa Hasil Studi ......................................................................

39

2.2. Tinjauan Khusus Perancangan ................................................................

40

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

2.2.1. Penekanan Perancangan................................................................

40

2.2.2. Lingkup Pelayanan ......................................................................

40

2.2.3. Aktifitas dan Kebutuhan Ruang ...................................................

40

2.2.4. Perhitungan Luas Ruang ..............................................................

41

2.2.5. Program Ruang ............................................................................

45

BAB III. TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN.......................................

47

3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi ...........................................................

47

3.2. Penetapan Lokasi ...................................................................................

47

3.3. Kondisi Fisik Lokasi ..............................................................................

49

3.3.1. Existing Site .................................................................................

49

3.3.2. Aksesibilitas .................................................................................

50

3.3.3. Potensi Lingkungan ......................................................................

51

3.3.4. Infrastrultur Kota .........................................................................

52

3.3.5. Peraturan Bangunan Setempat ......................................................

53

BAB IV. ANALISA PERANCANGAN .......................................................

54

4.1.Analisa Site .............................................................................................

54

4.1.1. Analisa Aksesibilitas ....................................................................

54

4.1.2. Analisa Iklim ................................................................................

55

4.1.3 Analisa Kebisingan.........................................................................

53

4.1.4. Analisa Lingkungan Sekitar ..........................................................

58

4.1.5. Analisa Zoning .............................................................................

59

4.2. Analisa Ruang........................................................................................

59

4.2.1. Organisasi Ruang ........................................................................

59

4.2.2. Hubungan Ruang dan Sirkulasi ....................................................

60

4.2.3. Diagram Abstrak .........................................................................

62

4.3. Analisa Bentuk dan Tampilan Bangunan ................................................

63

4.3.1. Analisa Bentuk Massa Bangunan ..................................................

63

4.3.1. Analisa Tampilan .........................................................................

64

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

BAB V. KONSEP RANCANG .....................................................................

65

5.1.Tema Rancang ........................................................................................

65

5.1.1. Pendekatan ...................................................................................

65

5.1.1. Penentuan Tema Rancang.............................................................

67

5.2.Konsep Rancangan .................................................................................

68

5.2.1 Konsep Zoning.................................................................................

68

5.2.2. Konsep Bentuk Massa Bangunan ..................................................

69

5.2.3. Konsep Orientasi Massa Bangunan ...............................................

69

5.2.4 Konsep Sirkulasi Ruang Luar..........................................................

70

5.2.5. Sirkulasi Ruang Dalam .................................................................

71

5.2.6. Konsep Tampilan .........................................................................

72

5.2.7. Konsep Ruang Luar ......................................................................

72

5.2.8. Konsep Ruang Dalam (Interior)......................................................

72

5.2.9. Konsep Struktur dan Utilitas .........................................................

73

5.2.10. Konsep Utilitas ...........................................................................

74

5.2.11. Konsep Mekanikal Elektrikal ......................................................

74

BAB VI. APLIKASI RANCANGAN ...........................................................

78

6.1.1. Aplikasi Zoning ............................................................................

78

6.1.2. Bentukan Massa ...........................................................................

79

6.1.3 Aplikasi Orientasi Massa Bangunan...............................................

79

6.1.4. Entrance .......................................................................................

80

6.2.1. Aplikasi Bentuk ............................................................................

81

6.2.2. Aplikasi Fasade ............................................................................

83

6.2.3 Aplikasi Ruang Dalam....................................................................

83

PENUTUP ....................................................................................................

85

DAFTAR PUTAKA .....................................................................................

86

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

LAMPIRAN .................................................................................................

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

87

DAFTAR TABEL

halaman
Tabel 1.1 Data Jumlah Pemahat ....................................................................

2

Tabel 1.2 Data Jumlah Pembeli di Desa Besole ............................................

3

Tabel 1.3 Data Jumlah Penjualan patung di galeri kaki lima Tulungagung ....

3

Tabel 2.1 Analisa hasil studi .........................................................................

39

Tabel 2.2 Aktifitas Pemakai Bangunan dan Kebutuhan Ruang ......................

41

Tabel 2.3 Perhitungan Luasan Ruang ............................................................

42

Tabel 2.4 Program Ruang .............................................................................

45

Tabel 3.1 Hasil Penilaian Lokasi ..................................................................

48

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1

Sudut pandang pengamat dan jarak display manusia ...............

14

Gambar 2.2

Kerajinan batu marmer yang di hasilkan di Desa Besole .........

14

Gambar 2.3

Proses pengerjaan ...................................................................

15

Gambar 2.4

Kerajinan Batu Marmer Ukuran Kecil ....................................

15

Gambar 2.5

Kerajinan Batu Marmer Ukuran Sedang 1 ..............................

15

Gambar 2.6

Patung Ukuran Sedang 2 .......................................................

16

Gambar 2.7

Patung Ukuran Besar ..............................................................

16

Gambar 2.8

Patung Ukuran Besar .............................................................

16

Gambar 2.9

Batu marmer sebelum diolah ..................................................

17

Gambar 2.10 Gergaji pemotong batu

...................................................

17

Gambar 2.11 Peralatan memahat Gambar 2.12 Jenis pahatan/ukiran ............

17

Gambar 2.12 Peralatan memahat Gambar 2.12 Jenis pahatan/ukiran ............

17

Gambar 2.13 Posisi pembeli saat duduk dengan meja display tinggi ............

19

Gambar 2.14 Lokasi Selasar Sunaryo ..........................................................

20

Gambar 2.15 Taman Batu ............................................................................

21

Gambar 2.16 Ruang Utama .........................................................................

22

Gambar 2.17 Ruang sayap ...........................................................................

22

Gambar 2.18 Kopi Selaras ...........................................................................

23

Gambar 2.19 Ruang tengah .........................................................................

23

Gambar 2.20 Cinderamata Selaras ...............................................................

24

Gambar 2.21 Ampitheater ...........................................................................

24

Gambar 2.22 Bale handap ...........................................................................

25

Gambar 2.23 Rumah bambu ........................................................................

25

Gambar 2.24 Pustaka Selasar.......................................................................

25

Gambar 2.25 Denah Selasar Sunaryo ...........................................................

26

Gambar 2.26 Blokplan Selasar Sunaryo lantai 1 ..........................................

27

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

Gambar 2.27 Blokplan Selasar Sunaryo lantai 2 ..........................................

27

Gambar 2.28 Tampilan ................................................................................

28

Gambar 2.29 Siteplan lokasi bangunan ........................................................

29

Gambar 2.30 Lobby galeri ...........................................................................

30

Gambar 2.31 Galeri Utama ..........................................................................

31

Gambar 2.32 Cafe .......................................................................................

31

Gambar 2.33 Denah Lower Level dan Ground Level....................................

32

Gambar 2.34 Denah Second Level dan Third Level ......................................

32

Gambar 2.35 Denah Fourth Level................................................................

33

Gambar 2.36 Denah dan potongan ...............................................................

34

Gambar 2.37 Tampak bangunan ..................................................................

34

Gambar 2.38 Ruang pamer .........................................................................

35

Gambar 2.39 Ruang pamer outdoor .............................................................

35

Gambar 2.40 Ruang pamer indoor ..............................................................

35

Gambar 2.41 Ruang pahat ..........................................................................

36

Gambar 2.42 Denah Galeri H. Ponco ...........................................................

37

Gambar 2.43 Gambar bentukan massa .........................................................

37

Gambar 2.44 Analisa tampilan bangunan ....................................................

38

Gambar 3.1

Peta lokasi terpilih ..................................................................

49

Gambar 3.2

Kondisi site ............................................................................

50

Gambar 3.3

Arus aksebilitas ......................................................................

51

Gambar 3.4

View sekitar site ....................................................................

52

Gambar 4.1

Analisa Aksesibilitas ..............................................................

54

Gambar 4.2

Analisa Orientasi matahari .....................................................

56

Gambar 4.3

Analisa Kebisingan...................................................................

57

Gambar 4.4

View Sekitar ..........................................................................

57

Gambar 4.5

Zoning Bangunan ...................................................................

58

Gambar 4.6

Alur organisasi ruang. ............................................................

59

Gambar 4.7

Diagram Hubungan antar ruang. .............................................

60

Gambar 4.8

Sirkulasi ruang .......................................................................

61

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Gambar 4.9

Diagram abstrak .....................................................................

62

Gambar 4.10 Bangunan yang memiliki Style Kontemporer ..........................

63

Gambar 4.11

Analisa Tipologi.......................................................................

63

Gambar 5.1

Konsep Zoning .......................................................................

68

Gambar 5.2

Konsep Tampilan ...................................................................

69

Gambar 5.3

Konsep Orientasi Bangunan. ..................................................

70

Gambar 5.4

Konsep Sirkulasi Ruang Luar. ................................................

71

Gambar 5.5

Konsep Sirkulasi Ruang Dalam ..............................................

71

Gambar 5.6

Konsep Tampilan ...................................................................

71

Gambar 6.1

Aplikasi Zoning .....................................................................

78

Gambar 6.2

Aplikasi Bentukan Massa. ......................................................

79

Gambar 6.3

Aplikasi Orientasi Bangunan. .................................................

80

Gambar 6.4

Aplikasi Entrance ...................................................................

81

Gambar 6.5

Aplikasi Bentuk .....................................................................

82

Gambar 6.6

Aplikasi Fasade. .....................................................................

83

Gambar 6.4

Aplikasi Ruang Dalam ...........................................................

84

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Galeri

merupakan

suatu

fasilitas

yang

berisi

ruang

yang

mengkomunikasikan karya-karya art visual atau seni visual. Secara umum galeri
adalah tempat memajangkan atau memamerkan suatu karya seni agar para
kolektor-kolektor seni maupun masyarakat awam dapat menikmati karya seni. Di
Indonesia, galeri sering diartikan sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang
digunakan untuk memamerkan karya seni.
Seni pahat atau ukiran merupakan gambar hiasan dengan bagian-bagian
cekung/kruikan dan bagian-bagian cembung/buledan yang menyusun suatu
gambar yang indah. Pengertian ini berkembang dikenal sebagai seni ukir yang
membentuk gambar pada kayu, batu, atau bahan-bahan lain. Bangsa Indonesia
mulai mengenal ukir sejak zaman batu muda yakni sekitar tahun 1500 SM. Pada
zaman itu nenek moyang bangsa Indonesia telah membuat ukiran pada kapak
batu, tempaan tanah liat atau bahan lain yang ditemuinya. Motif dan pengerjaan
ukiran pada zaman itu masih sangat sederhana. Umumnya bermotif geometris
yang berupa garis, titik, dan lengkungan, dengan bahan tanah liat, batu, kayu,
bambu, kulit, dan tanduk hewan.
Tulungagung merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Timur,
Indonesia, dan terletak 154 Km kearah barat daya dari kota Surabaya.
Tulungagung terkenal sebagai salah satu penghasil marmer di Indonesia dan
mempunyai banyak julukan , antara lain : KOTA MARMER, KOTA BERSINAR,
dan KOTA NGROWO. Sehingga saat ini biasa di sebut sebagai “ KOTA
MARMER TULUNGAGUNG BERSINAR”. Potensi yang ada di Kabupaten
Tulungagng terutama tentang kerajinan marmer yang notabe termsuk seni rupa 3
dimensi, Serta menjadi icon, land mark, ciri kota Tulungagung yang selama ini
identik dengan kota marmer dari segi arsitektural. Kalau bukan karena ada batu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

marmernya, mungkin tidak banyak yang kenal dengan desa Besole yang terletak
di Kecamatan Campur Darat, Kabupaten Tulungagung. Desa Besole kecamatan
Campur Darat menekuni keterampilan sebagai perajin seni pahat batu marmer
sejak 40 tahun silam. Dalam satu desa itu, warganya sama-sama mengembangkan
seni pahat menjadi sebuah seni yang laku untuk diperdagangkan bahkan sampai
ke luar negeri
Pengembangan seni pahat batu marmer ini ternyata membuat seni pahat
menjadi semakin digemari dikalangan masyarakat luas. Itu terbukti dari
banyaknya peminat dari berbagai kalangan masyarakat di Indonesia bahkan dari
luar negeri. Mayoritas pesanan dari dalam negeri berasal Jawa Tengah, Jawa
Barat, Jakarta, serta Bali. Sedangkan yang dari luar negeri berasal dari Australia
dan Singapura. Perkembangan Galeri seni pahat batu marmer ini sudah
berkembang menjadi berbagai macam bentuk dan tidak lagi menjadi seni pahat
patung biasa, Terapi sudah berkembang mejadi hiasan cindera mata. Tetapi
beberapa tahun terakhir perajin seni pahat batu marmer di Desa Besole banyak
yang berhenti menekuni bisnis seni pahat. Di karenakan kurs dollar yang tidak
menentu, sehingga banyak perajin yang rugi karena banyak pedagang seni dari
dalam serta luar negeri yang jarang memesan dan membeli. Adapun jumlah
pemahat di Tulungagung pada tabel 1.1 dibawah ini.
Tabel 1.1 Data Jumlah Pemahat
Tahun

Jumlah

Penurunan

Kenaikan

2009

83 orang

2010

68 orang

-15 orang

-

2011

56 orang

-13 orang

-

-

Sumber : data survey, 2011

Dari tabel diatas dapat dilihat penurunan rata-rata jumlah pemahat per
tahunnya yaitu 6 orang pemahat dalam setiap tahun. Jumlah pembeli yang
mengunjungi galeri kaki lima di Tulungagung semakin tahun juga sama menurun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

dengan menurunya jumlah pemahat itu sendiri. Adapun jumlah pembeli di
Tulungagung pada tabel 1.2 dibawah ini.
Tabel 1.2 Data Jumlah Pembeli di Desa Besole
Tahun

Jumlah

Penurunan

Kenaikan

2009

248 orang

2010

209 orang

-39 orang

-

2011

185 orang

-24 orang

-

-

Sumber : data survey, 2011

Dari tabel diatas dapat dilihat penurunan rata-rata jumlah pengunjung per
tahunnya yaitu 15 orang dalam setiap tahun. Mayoritas, pembeli yang berkunjung
berasal dari beberapa daerah di sekitar Tulungagung. Masyarakat yang
berkunjung di area seni pahat ini ingin tahu lebih banyak tentang budaya
Indonesia, khususnya seni pahat batu marmer yang berada di Tulungagung. Hal
ini dapat dilihat pada tabel 1.3 sampel penjualan patung batu di galeri kaki lima di
Tulungagung.
Tabel 1.3 Data Jumlah Penjualan patung di galeri kaki lima Tulungagung
No

Nama pemilik

Produksi/bulan

Terjual

Jual keluar/

Galeri kaki lima

(Unit)

ditempat

dikirim

1

Iwan

18

11

4

3

2

Sugeng

14

9

-

5

3

Arif

15

8

3

4

4

Kuslan

15

6

-

9

5

H. Ponco

20

10

5

5

6

M. Sunarto

14

7

4

3

7

Sucipto

15

8

-

7

8

Hartanto

17

10

5

2

9

H. Mugi

25

12

6

7

10

Efendi

15

10

4

-

Total

168

91

31

45

Sumber : data survey, 2011

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

Sisa

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa untuk saat ini penjualan di
tempat lebih tinggi dari pada penjualan ekspor keluar daerah. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa para pedagang/pemilik galeri kaki lima membutuhkan tempat
penjualan yang representatif untuk karya-karya yang mereka buat.
Di Desa Besole, Kecamatan Campur Darat, Kabupaten Tulungagung
sebagian besar galeri yang ada hanyalah galeri kaki lima yang kondisinya tidak
representatif dan hanya merupakan bangunan arsitektur lokal. Selain itu, kondisi
galeri saat ini hanyalah berupa bangunan berfungsi ganda pada tiap standnya,
yaitu sebagai tempat pamer dan bengkel pahat. Wadah yang menjadi sebuah
galeri reprensetatif dan mempunyai ciri arsitektur daerah tersebut ataupun
arsitektur modern masih belum ada, padahal galeri yang representatif sangat
dibutuhkan dalam pemasaran karya mereka. Karena itu, dibutuhkan wadah yang
dapat menjadi tempat menarik khususnya untuk seni pahat batu marmer di Desa
Besole, Kecamatan Campur Darat, Tulungagung.
Nantinya, galeri seni pahat batu marmer ini akan dirancang dengan gaya
arsitektur kontemporer. Dengan pengolahan secara modern baik dari segi
penggunaan material maupun model bentuk massa bangunan. Dengan adanya
perancangan ini diharapkan

masyarakat banyak yang menyukai seni pahat.

Karena proses pembuatan patung tidak semudah yang difikirkan, memerlukan
kemampuan anatomi dan proporsi yang baik. Mereka juga dapat mempromosikan
dan menjual karya karya seni yang mereka buat. Masyarakat sekitar juga dapat
menambah penghasilan mereka dengan adanya sebuah tempat wisata baru.

1.2 Tujuan dan Sasar an
Tujuan yang ingin dicapai dari perancangan Galeri Seni Pahat Batu
Marmer di Tulungagung adalah:
-

Meningkatkan serta menumbuh kembangkan kembali karya seni pahat
batu marmer yang telah surut akibat krisis global

-

Menyediakan fasilitas perdagangan, penjualan dan pemasaran yang
memadai.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

-

Mempermudah pengenalan dan pemasaran karya seni batu marmer
khususnya di Tulungagung kepada masyarakat lokal.

Dari segi arsitektural tujuan yang ingin dicapai dari perancangan Galeri
Seni Pahat Batu Marmer di Tulungagung adalah:
-

Merancang sebuah wadah yang komunikatif dan representatif di
wilayah Kota Tulungagung

-

Diharapkan bangunan ini dapat menaungi aktifitas jual beli seni pahat
batu marmer yang merupakan kerajinan khas Kota Tulungagung.

-

Menyediakan fasilitas- fasilitas pendukun g seperti bengkel pahat
yang berfungsi untuk memamerkan cara-car a pembu atan karya
seni dari batu mar mer

1.3 Batasan dan Asumsi
Batasan obyek perancangan Galeri Seni Pahat ini diperuntukkan bagi
masyarakat umum baik di Tulungagung maupun dari kota lain. Namun,
peruntukan bangunan Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini ialah untuk pemahat dan
pembeli/peminat seni pahat. Sedangkan, batasan jam operasional galeri dimulai
dari pukul 08.00 sampai pukul 21.00 WIB. Untuk hak kepemilikan bangunan
diasumsikan milik swasta/perseorangan, sehingga nantinya diharapkan tidak
terjadi persengketaan hak milik bangunan dengan pihak lain.
Adapun batasan yang ada pada Galeri Seni Pahat Batu Marmer di
Tulungagung ini adalah
1. Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini bersifat untuk bisnis dan kalangan pecinta
seni ukir batu.
2. Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini menyediakan ruang dalam yang berfungsi
sesuai kegiatan yaitu seperti, galeri, ruang sentra penjualan, ruang edukasi,
dan bengkel pahat.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

3. Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini merupakan wadah yang terorganisir bagi
para perajin karya seni batu marmer yang tinggal di Desa Besole untuk
memperkenalkan dan menjual hasil karya pahat yang telah mereka buat.
Sedangkan asumsi perencanaan Galeri Seni Pahat Batu Marmer di Tulungagung
ini adalah
1. Pada materi koleksi yang ditawarkan Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini
berasal dari para pemahat patung yang berasal dari Tulungagung khususnya
Desa Besole),
2. Proyek Galeri Seni Pahat Batu Marmer ini diasumsikan sebagai milik swasta
yaitu komunitas pecinta, pemerhati serta pengrajin seni pahat yang berasal dari
Kota Tulungagung.
3. Konsumen atau pengguna diasumsikan untuk masyarakat umur.

1.4 Tahapan Perancangan
Sub bab tahapan perancangan disini menjelaskan secara skematik tentang
urutan yang dilakukan penyusun dalam menyusun laporan mulai dari tahap
pemilihan judul sampai dengan laporan selesai untuk kemudian diaplikasikan
pada gambar perancangan.


Judul
Galeri Seni Batu Pahat Batu Marmer di Tulungagung



Interprestasi Judul



Pengumpulan Data
Melalui studi literature
Dilakukan guna mendapatkan data-data yang berhubungan dengan
Galeri Seni Pahat Batu Marmer di Tulungagung.
Internet
Mencari informasi dan data dari situs internet yang berhubungan
dengan seni pahat yang dapat digunnnakan sebagai referensi maupun
bukti tertulis.
Metode survey dan pengamatan langsung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Dengan metode ini digunakan untuk mencermati data yang terbukti
secara nyata di lapangan. Melakukan studi lapangan pada site yang
telah dipilih guna mengenali karakter site.
Pengolahan dan penyusunan data
Data yang diperoleh kemudian disusun, dievaluasi untuk kemudian
hasilnya dijadikan pedoman dalam perancangan Galeri Seni Pahat
Batu Marmer di Tulungagung.


Kompilasi dan Analisa Data
Penggabungan hasil studi internet dan studi pustaka yang kemudian
dianalisa agar dapat mengetahui letak perbedaan maupun persamaan
informasi yang telah didapat.



Studi Azaz Prinsip dan Metode Perancangan
Teori arsitektur
Teori tatanan
Teori tapak
Teori sirkulasi, dll.



Gagasan Ide
Merumuskan gagasan konsep dan ide rancangan yang akan diterapkan
nantinya.



Pengembangan Rancangan

1.5 Sistematika Laporan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini merupakan pembuka laporan, yang merupakan uraian tentang latar
belakang perancangan, maksud dan tujuan perancangan, lingkup perancangan,
metode perancangan, dan sistematika laporan.
Bab II : Tinjauan Obyek Perancangan
Pada bab ini diuraikan tentang alasan pemilihan judul, secara teruarai
antara lain meliputi :
a.

Tinjauan umum

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

Pada bab ini berisi tentang pendekatan terhadap proyek / judul
pembahasan dengan mengadakan pengenalan terhadap lingkup wilayah
perencanaan serta pengenalan objek. Studi kasus sebagai referensi dan lebih
memahami judul proyek yang akan direncanakan, memperoleh gambaran objek
dengan jelas melalui studi kasus objek yang sama.
b.

Tinjauan khusus
Merencanakan sebenarnya judul tugas akhir dengan batasan yang dibuat

sebelum merancang. Lingkup pelayanan yang akan dilayani serta aktifitas
berupa studi gerak dan perletakkan perabot yang akan dilakukan pada
perancangan. Sehingga akan muncul besaran ruang dan fasilitas yang
dibutuhkan.
BAB III : Tinjauan Lokasi
Pada bab ini merupakan penjelasan mengenai lokasi proyek yang akan
dipilih. Berdasarkan kriteria pemilihan lokasi terutama potensi site, pencapaian,
dan keadaan lingkungan dan disesuaikan dengan tema rancangan yaitu Galeri Seni
Pahat Batu Marmer di Tulungagung sekitar site.
BAB IV : Analisa Perancangan
Pada bab IV diuraikan mengenai konsep perancangan proyek yang akan
dibangun berdasarkan kekayaan kebudayaan setempat dan disesuaikan dengan
tema rancangan yaitu Galeri Seni Pahat Batu Marmer di Tulungagung

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

BAB II
TINJ AUAN OBYEK PERANCANGAN

2.1 Tinjauan Umum Per ancangan
2.1.1 Penger tian J udul
Perancangan “Galeri Seni Pahat Batu Marmer di Tulungagung” ini dapat
dipahami sebagai berikut


Galer i

adalah sebagai ruang atau bangunan tersendiri yang

digunakan untuk memamerkan karya seni. (Ensiklopedia Nasional
Indonesia, PT Cipta Adi Pustaka, Jakarta, 1986)


Seni

adalah

aktifitas

yang

menciptakan

bentuk-bentuk

yang

menyenangkan. (Herbert Read)


Seni pahat adalah seni ukir yang dibuat dalam bentuk 4 atau 5 dimensi.
Seni pahat memiliki ciri yang agak sedikit berbeda dengan seni ukir.
Memang bahan yang digunakan sama persis dengan yang digunakan oleh
seni ukir. Tetapi di dalam seni pahat, kita harus dapat membuat suatu
bentuk yang sesuai dengan keinginnan kita. Jadi, nanti hasil produk akan
berupa bentuk yang terdapat ukiran-ukiran yang tampak indah jika
dilihat.



Batu Mar mer adalah batuan hasil proses metamorfosa dari batu
gamping.



Tulungagung adalah kabupaten yang terletak di Jawa Timur, Indonesia.
Tulungagung terkenal sebagai satu dari beberapa daerah penghasil
marmer di Indonesia, dan terletak 154 km barat daya Kota Surabaya, ibu
kota Provinsi Jawa Timur.
Sehingga, pengertian dari “Galeri Seni Pahat Batu Marmer di

Tulungagung” adalah tempat memamerkan sekaligus menjual hasil-hasil karya
seni ukiran batu marmer yang terdapat Tulungagung.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.1.2

Studi liter atur
Dalam studi literatur dapat dijelaskan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan materi obyek rancangan, sehingga dapat memperjelas maksud dari
rancangan tersebut. Pada studi literatur ini, data diambil dari buku, internet, dan
narasumber yaitu mengenai hal-hal yang berhubungan dengan galeri yang sesuai
dengan rancangan.

2.1.2.1 Ruang Pamer (gallery)
Koleksi-koleksi seni yang dimiliki oleh sebuah museum atau ruang pamer
perlu dipamerkan agar dapat diinformasikan dan diapresiasikan

kepada

masyarakat umum. Agar pameran ini dapat menarik perhatian pengunjung, perlu
dilakukan penataan yang baik. Koleksi yang tidak dipamerkan harus disimpan
dengan baik di ruangan penyimpanan (storage). Agar pengunjung tidak
mengalami kebosanan, perlu adanya pergantian koleksi yang dipamerkan dengan
yang disimpan. Koleksi yang berada baik di ruang pamer maupun di ruang simpan
harus cukup terlindung. Adapun misi dari perancangan galeri menurut National
Galery of Art, Washington ialah


Collecting
Fungsi utama galeri ialah menjaga seluruh koleksi dari kerusakan untuk
generasi mendatang dalam keadaan sebaik-baiknya. Galeri harus mampu
membuat serta merealisasikan program yang efektif dalam hal keamanan,
pengendalian keadaan lingkungan, perawatan bangunan, dan konservasi.



Exhibiting
Memamerkan koleksi yang dimiliki maupun koleksi lain.



Fostering Understanding
Usaha seperti riset untuk pengembangan karya seni sehingga dapat
membuat galeri yang edukatif.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

Kebutuhan ruang dari sebuah galeri sebagaimana tercantum dalam New
Metric Handbook 1981 dibedakan menjadi 2, yaitu
a. Fasilitas Utama

: - Ruang Pamer
- Ruang Penerimaan Koleksi
- Ruang Dokumentasi (kantor, perpustakaan,ruang
arsip, catalog, ruang gambar dan cetak)
- Workshop
- Ruang Penyimpanan
- Ruang Administrasi ( Ruang perekam, studio
desain, workshop konstruksi dan perawatan,
loading bays, dan keamanan)
- Ruang Edukasi ( ruang kelas, teater kuliah,
kantor dan gudang, laboratorium dan ruang
persiapan, ruang media, dan toilet)
- Ruang Pengelola

b. Fasilitas Penunjang

: - Hall Utama
- Meja Informasi
- Café atau Restoran atau Bar

2.1.2.2 Standart Fasilitas Art Gallery
Suatu galeri memiliki standart persyaratan ruang, dimana hal ini mengatur
serta merupakan syarat utama dalam merancang suatu ruang maupun bangunan.
Standart yang dimaksud dapat berupa luasan ruang, pencahayaan, temperatur,
kualitas ruang, maupun sirkulasi ruang. (Tugas akhir Agus mustika 2007 )
• Pencahayaan
Karena fleksibilitas gallery secara khas dirancang dengan lebih dari yang
kapasitas pencahayaan yang minimum. Yang terutama pencahayaan terpenting
untuk area ruang pamer. Panjang gelombang lighting adalah – (400-700 nm
(nanometers)), ultra lembayung adalah 300-4(11), sedangkan ultra lembayung
spektrum mempunyai energi lebih yang dapat merusak objek. Karena ultra

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

lembayung (LV) bukan infraed (IR) [cahaya/ringan] sangat mempengaruhi,
sehingga perlu dihindari penggunaan lighting dengan efek warna lembayung dari
pameran dan koleksi. Dua sember UV cahaya yang ringan dan utama adalah
cahaya matahari dan lampu neon (David, 2005). Adapun persyaratan yang
dibutuhkan akan penerangan antara lain :
- Ekonomi
- Memberikan penerangan yang penuh persyaratan dan sesuai dengan
fungsinya (contoh ruang pamer dan ruang gelap dimana cahaya alami
tidak terlalu dibutuhkan).
- Waktu penggunaan.

Selain itu, perlu adanya pengaturan penempatan dinding temporer. Tata
ruang perlu mengakomodasi dengan aturan :
1. Penjuru sudut diukur dari suatu titik banding dan 5 feet- 4 inchi di atas
lantai (yang merupakan suatu rata-rata mata mengukur untuk orang
dewasa) harus antara 45 dan 75 derajad secara horizontal.
2. Karena dinding permanen, penjuru/sudut yang ideal pada umumnya 6570 derajat
3. Semakin sensitif material koleksi / karya seni, semakin sedikit
pencahayaan yang disajikan

Selain hal-hal yang telah disebutkan diatas, ada persyaratan umum galeri
yang menurut Neufert Architect Data 1995 berupa :
1. Ruang pamer harus aman dari pencuri, bahaya kebakaran, sinar terik
matahari, debu, asap, polusi kendaraan atau industri serta bebas dari
kebisingan dan getaran.
2. Galeri harus menyediakan lahan untuk pengembangan pada tahun-tahun
berikutnya, dengan asumsi akan terjadi penambahan ruang karena
penambahan koleksi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

3. Galeri dapat didukung oleh fasilitas workshop/studio/garasi dalam
bangunan tersendiri atau terpisah dengan ruang pamer.
4. Ruang pamer harus terjaga kelembapannya dan tidak terkena sinar
matahari langsung.
5. Galeri sebaiknya dilengkapi dengan ruang penunjang lain seperti kantor
administrasi, ruang pertemuan, ruang baca, atau perpustakaan. Semua itu
sebisa mungkin berada dalam satu lantai dengan ruang pamer.
• Standart Kenyamanan Pengamat
Kenyamanan pandangan pengamat perlu diperhatikan agar pengunjung
merasa nyaman dan dapat leluaa untuk melakukan pengamatan terhadap hasil
karya seni rupa tersebut. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain
1. Kenyamanan pandangan horizontal
Batas standart

: 30º - 30º ke kiri dan ke kanan

Batas visual

: 62º - 62º ke kiri dan ke kanan

2. Kenyamanan pandangan vertical
Standart

: 30º ke atas dan 40º ke bawah

3. Kenyamanan pandangan pengamatan
Horisontal

: 45º - 45º ke kiri dan ke kanan

Vertikal

: 30º - 30º ke atas dan ke bawah

4. Ukuran dan jarak pandang
Tinggi dan jarak pandang ke obyek koleksi juga menentukan
kenikmatan melihatnya.

Untuk lebih jelasnya tentang kenyaman jarak pandang pengamatan
manusia dapat dilihat pada gambar 2.1 di bawah ini.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

26

Gambar 2.1 Sudut pandang pengamat dan jarak display manusia
(Sumber: Dimensi Manusia dan Ruang Interior, 2003)

2.1.2.3 Seni Pahat
Dalam pembuatan patung batu terdapat beberapa tahapan diantaranya
adalah pemecahan bahan baku sesuai ukuran, proses pemahatan, penghalusan,
kemudian patung siap dipajang untuk dijual.
Galeri di Tulungagung
-

Kondisi empiris

Gambar 2.2 Kerajinan batu marmer yang di hasilkan di Desa Besole.
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.3 Proses pengerjaan
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

Dari gambar 2.3 dapat dilihat bahwa untuk memahat, pemahat terkadang
tidak mempunyai jarak dengan obyek yang dipahat. Untuk kerajinan batu marmer
yang berukuran kecil, jarak antara pemahat dengan obyek yang dipahat ialah 3050 cm.
Berikut adalah ukuran-ukuran kerajinan batu marmer yang ada di Desa
Besole:
-

Kerajinan batu marmer dengan panjang 45cm, lebar 20cm, dan tinggi
20cm.

Gambar 2.4 Kerajinan Batu Marmer Ukuran Kecil
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

-

kerajinan batu marmer ukuran sedang dengan panjang 60cm, lebar 30cm,
dan tinggi 65cm.

Gambar 2.5 Kerajinan Batu Marmer Ukuran Sedang 1
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

-

Patung ukuran sedang dengan panjang 45cm, lebar 75cm, dan tinggi
100cm.

Gambar 2.6 Patung Ukuran Sedang 2
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

-

Patung besar dengan panjang 150cm, lebar 110cm, dan tinggi 280cm.

Gambar 2.7 Patung Ukuran Besar
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

-

Patung besar posisi berdiri dengan panjang 200cm, lebar 80cm, dan tinggi
120cm.

Gambar 2.8 Patung Ukuran Besar
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

Gambar 2.9 batu marmer sebelum diolah

Gambar 2.10 gergaji pemotong batu

Gambar 2.11 peralatan memahat

(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

Gambar 2.12 Jenis pahatan/ukiran
(sumber : hasil pengamatan lapangan, 2011)

Dari gambar 2.12 dapat dibedakan dari tingkat kerumitan ukiran pada tiaptiap patung. Untuk patung burung garuda tidak terdapat ukiran yang mendetail
sedangkan untuk patung dewi dengan ular naga banyak terdapat ukiran yang
detail. Hal ini dapat membedakan harga jual antara patung yang sedikit ukiran
dengan patung yang banyak ukirannya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.1.2.4. Toko Retail
Retail adalah penjualan dari sejumlah kecil komoditas kepada konsumen.
Retail berasal dari bahasa Perancis yaitu " Retailer" yang berarti " Memotong
menjadi kecil kecil" (Risch, 1991). Sedangkan menurut Gilbert (2003) Retail
adalah semua usaha bisnis yang secara langsung mengarahkan kemampuan
pemasarannya untuk memuaskan konsumen akhir berdasarkan organisasi
penjualan barang dan jasa sebagai inti dari distribusi. Penger tian Retailing
sendiri adalah semua aktivitas yang mengikut sertakan pemasaran barang dan jasa
secara langsung kepada pelanggan.
Menurut Pintel dan Diamond (1971), Retail dapat di klasifikasikan dalam
banyak cara, sebagai contoh Retail dapat di kelompokkan sesuai dengan aktivitas
penjualan barang berdasarkan :
- Retail Kecil
Bisnis Retail kecil di gambarkan sebagai retailer yang berpenghasilan di
bawah $500 pertahun. Pemilik retail pada umumnya bertanggung jawab penuh
terhadap seluruh penjualan dan manajemen. Biasanya kebanyakan pemilik toko
pada bisnis retail kecil ini dimiliki oleh secara individu (Individual Proprietorship)
- Retail Besar
Pada saat ini industri Retail di kuasai oleh organisasi besar, organisasi
tersebut meliputi : Departemen Store - Chain organization (organisasi berantai),
Supermarket, Catalog Store, Warehouse, Outlet dan Online Store (Toko Online ).
Departemen Store merupakan salah satu dari retailer besar dimana menawarkan
berbagai macam jenis produk / barang, tingkat harga dan kenyamanan dalam
berbelanja.
Pr oduk yang dijual dalam zona perlengkapan r umah tangga di
bedakan menjadi 4 bagian, yaitu :
- Bed & Bath (Perlengkapan Tidur dan Mandi)
- HouseWear (Perkakas rumah tangga)
- Table Top (Perlengkapan Meja)
- Decor (Perlengkapan dekorasi)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

31

- Travel (Jasa Travel)
- Electronic (Perlengkapan Elektronik)
- Sport Equipment (Perlengkapan Olahraga)

Untuk toko elektronik yang termasuk toko retail membutuhkan space
yang cukup tanpa adanya sekat. Hal ini dikarenakan untuk memudahkan pembeli
meilih barang yang akan dibeli dan memudahkan sirkulasi pembeli di dalam toko.
Dengan pengaturan tata letak yang mayoritas menggunakan meja display kaca dan
rak display kaca. Tinggi konter (meja display) memungkinkan barang yang
dipamerkan untuk dilihat dengan mudah oleh pembeli dalam posisi duduk ataupun
pramuniaga toko pada posisi berdiri. Zona aktivitas pembeli memungkinkan
tersedianya ruang yang cukup bagi kursi tersebut. Tingi lutut, panjang lutut, tinggi
lipatan lutut, tinggi mata pada posisi duduk merupakan pertimbangan dimensi
manusia yang harus diperhatikan dalam perancangan toko retail yang akan
digunakan dalam perancangan. Adapun gambar yang dimaksud dapat dilihat di
bawah ini

Gambar 2.13 Posisi pembeli saat duduk dengan meja display tinggi
(sumber : Dimensi Manusia dan Ruang Interior, 2003)

Gambar diatas menunjukkan berbagai jarak bersih bagi suatu meja
display setinggi 42 inci (106,7 cm) yang dimaksudkan untuk melayani pemakai
pada posisi duduk. Namun, pengisian bagian lekukannya dengan display
tambahan dapat membuat konter meja display berfungsi sebagai konter penjualan
yang eksklusif. Namun, harus diperhatikan kadang di situasi tertentu ketinggian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

konter tersebut tidak dianjurkan. Pembeli dan pramuniaga yang berukuran tubuh
kecil akan sulit dengan konter meja lebih tinggi dari tinggi siku 5% populasi.

2.1.3. Studi Kasus
2.1.3.1. Selasar Sunar y Art Space, Bandung
A. Lokasi
Selasar sunaryo art space, terletak di daerah perbukitan dan memiliki style
arsitektur kontemporer tropis. Galeri ini berada di Jl. Bukit Pakar Timur no. 100,
Dago, Bandung, Kecamatan Lembang, Jawa barat. Pertimbangan pemilihan lokasi
di da