Pengaruh Tax Avoidance terhadap Nilai Perusahaan.

(1)

viii

ABSTRACT

This research aims to examine the effect of tax avoidance on firm value with leverage and ROA as control variables in the manufacturing companies listed on the Indonesian Stock Exchange 2011-2013. Samples were taken by purposive sampling method, with the following criteria: (1) companies were listed on Indonesia Stock Exchange during periode 2011 until 2013, (2) financial statement ended 31 December and audited, (3) the companies have a profit during year, (4) there is no compensation for the previous tax year, (5)they used rupiah as reporting currency. Data was analyzed by multiple regression analysis. The results showed that tax avoidance has positive effect on firm value.


(2)

ix

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan dengan leverage dan ROA sebagai variabel kontrol pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2013. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling, dengan kriteria: (1) perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2011 sampai tahun 2013, (2) laporan keuangan perusahaan memiliki akhir tahun fiskal 31 Desember dan telah diaudit, (3) perusahaan tidak mengalami kerugian pada tahun terkait, (4) tidak terdapat kompensasi pajak tahun sebelumnya, (5) mata uang pelaporan dinyatakan dalam satuan rupiah.Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tax avoidance berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.


(3)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ...

i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

ABSTRACT ... viii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ...

1

1.1. Latar Belakang

...

1

1.2. Rumusan Masalah

...

5

1.3. Tujuan Penelitian

...

5


(4)

xi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...

7

2.1. Tinjauan Pustaka

...

7

2.1.1. Definisi Pajak

...

7

2.1.2. Sistem Pemungutan Pajak

...

11

2.1.3. Fungsi Pajak

...

14

2.1.4. Tax Planning ... 15

2.1.5. Tax Avoidance ... 18

2.1.6. Nilai Perusahaan

...

25

2.2. Penelitian Terdahulu

...

28

2.3. Rerangka Pemikiran

...

29

2.4. Hipotesis Penelitian

...

32

BAB III METODE PENELITIAN ...

33

3.1. Populasi dan Sampel

...

33

3.2. Jenis Penelitian

...

33

3.3. Definisi Operasional Variabel

...

34

3.4. Jenis dan Sumber Data

...

37

3.5. Teknik Pengujian Data

...

38

3.5.1. Uji Normalitas

...

38

3.5.2. Uji Multikolinearitas

...

39

3.5.3. Uji Autokorelasi

...

40

3.5.4. Uji Heteroskedastisitas

...

40


(5)

xii

3.6.1. Teknik Analisis Regresi Berganda

...

41

3.6.2. Uji Goodness of Fit(Uji Fit Model)

...

42

3.6.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

...

42

3.6.4. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

...

43

3.6.5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

...

44

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...

45

4.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

...

45

4.2. Hasil Pengujian Data

...

46

4.2.1. Uji Normalitas

...

46

4.2.2. Uji Multikolinearitas

...

47

4.2.3. Uji Autokorelasi

...

47

4.2.4. Uji Heteroskedastisitas

...

48

4.3. Hasil Analisis Data

...

49

4.3.1. Teknik Analisis Regresi Berganda

...

49

4.3.2. Uji Goodness of Fit(Uji Fit Model)

...

51

4.3.3. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)

...

51

4.3.4. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)

...

52

4.3.5. Uji Koefisien Determinasi (R2)

...

52


(6)

xiii

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ...

57

5.1. Simpulan

...

57

5.2. Keterbatasan

...

57

5.3. Saran

...

57

5.3.1. Saran Terkait Hasil Penelitian

...

57

5.3.2. Saran Untuk Investor

...

58

5.3.2. Saran Untuk Perusahaan

...

58

DAFTAR PUSTAKA ...

60

LAMPIRAN ...

63


(7)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Model Penelitian

...

31


(8)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Daftar Penelitian Terdahulu

...

28 Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel

...

36


(9)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A Perusahaan Sampel ... 63

Lampiran B Tax Avoidance Perusahaan Sampel ... 64

Lampiran C Leverage Perusahaan Sampel ... 65

Lampiran D ROA Perusahaan Sampel ... 66

Lampiran E Nilai Perusahaan Sampel ... 67

Lampiran F Uji Normalitas ... 68

Lampiran G Uji Mulkolinearitas ... 69

Lampiran H Uji Autokorelasi ... 70

Lampiran I Uji Heteroskedastisitas ... 71

Lampiran J Uji Goodness of Fit (Uji Fit Model) ... 72


(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pajak menurut Ilyas et al. (2002) adalah salah satu sumber penerimaan kas negara yang digunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara dalam menjalankan pemerintahan, termasuk untuk membiayai pembangunan nasional untuk sebuah kemajuan bangsa Indonesia. Bagi Indonesia, penerimaan pajak sangat besar peranannya untuk mengamankan anggaran negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Definisi pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, S.H dalam Resmi (2013) merupakan iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tidak mendapat jasa timbal balik (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Definisi tersebut kemudian disempurnakan menjadi peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas negara untuk membiayai

pengeluaran rutin dan “surplus”-nya digunakan untuk public saving yang merupakan

sumber utama untuk membiayai public investment. Dengan demikian sangat diharapkan wajib pajak dapat mematuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Kepatuhan wajib pajak merupakan faktor penting dalam merealisasikan target penerimaan pajak. Kepatuhan wajib pajak menurut Norman D. Nowak dalam Zain (2008) memiliki pengertian yaitu suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan, tercermin dalam situasi di mana wajib pajak paham atau


(11)

Bab I Pendahuluan 2

berusaha untuk memahami semua ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan, mengisi formulir pajak dengan lengkap dan jelas, menghitung jumlah pajak yang terutang dengan benar, dan membayar pajak yang terutang tepat pada waktunya. Kepatuhan wajib pajak merupakan syarat agar penerimaan pajak negara meningkat. Jadi, semakin patuh wajib pajak melaporkan dan melunasi kewajiban perpajakannya maka penerimaan pajak pada suatu negara akan semakin meningkat dan begitu pula sebaliknya.

Kepatuhan pajak merupakan fenomena yang sangat kompleks yang dilihat dari banyak perspektif. Di Negara Indonesia, tingkat kepatuhan wajib pajak masih tergolong sangat rendah. Hal tersebut dinyatakan oleh Budi (2013) bahwa untuk wajib pajak orang pribadi hanya sekitar 25 juta saja yang telah membayar pajak dari sekitar 60 juta masyarakat yang seharusnya membayar, sedangkan untuk wajib pajak badan sekitar 520 wajib pajak yang membayar pajak dari sekitar 5 juta badan usaha yang memiliki laba. Menurut Feld dan Frey (2007), rendahnya kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan dikarenakan tidak adanya insentif langsung dari negara. Pajak yang telah dibayar tidak sebanding dengan manfaat yang dirasakan masyarakat. Masyarakat akan membayar pajak dari penghasilan yang diterimanya apabila mereka merasakan pelayanan publik sebanding dengan pembayaran pajaknya, adanya perlakuan yang adil dari pemerintah serta proses hukum yang jelas dari pemerintah. Selain itu, masyarakat seperti khususnya para pengusaha suatu perusahaan atau wajib pajak badan yang memiliki tujuan dalam optimalisasi laba menganggap aspek perpajakan sebagai faktor yang harus dipertimbangkan perusahaan karena pajak merupakan beban di luar operasi perusahaan yang akan mengurangi pendapatan atau laba bersih perusahaan. Untuk


(12)

Bab I Pendahuluan 3

mengatasi hal tersebut, suatu perusahaan akan membuat perencanaan pajak (tax

planning) agar beban pajak perusahaan dapat diminimalisasi.

Menurut Darussalam dan Septriadi (2009) yang dimaksud dengan tax

planning adalah upaya wajib pajak untuk meminimalkan pajak yang terhutang

melalui skema yang sudah jelas diatur dalam peraturan undang–undang perpajakan dan tidak menimbulkan dispute antara Wajib Pajak dan Otoritas Pajak. Tax planning memiliki rangkaian aktivitas yaitu tax avoidance yang merupakan pengurang jumlah pajak eksplisit (Hanlon dan Heitzman, 2010). Tax avoidance yang dilakukan ini dikatakan tidak bertentangan dengan peraturan undang-undang perpajakan karena dianggap praktik yang berhubungan dengan tax avoidance ini lebih memanfaatkan celah-celah dalam undang-undang perpajakan tersebut yang akan mempengaruhi penerimaan negara dari sektor pajak (Mangoting, 1999). Salah satu cara memanfaatkan celah undang-undang perpajakan adalah dengan memanfaatkan biaya yang dapat menjadi pengurang, seperti biaya administrasi, biaya bunga, biaya pembelian bahan, dan lainnya. Hal ini diatur dalam Undang-Undang No. 36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan. Maka dari itu, perusahaan yang melakukan tax

planning dengan cara tax avoidance diperbolehkan dan bukan merupakan

pelanggaran di dalam perpajakan.

Tax avoidance mempengaruhi suatu nilai perusahaan jika dilihat dari

agresivitas pajak perusahaan tersebut. Para investor akan mempertimbangkan kegiatan agresivitas pajak perusahaan untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut. Semakin tinggi agresivitas pajak suatu perusahaan maka kepercayaan investor akan menurun dan saham yang ditanamkan dalam perusahaan akan menyusut sehingga akan membuat nilai suatu perusahaan menurun.


(13)

Bab I Pendahuluan 4

Suatu perusahaan dikatakan mempunyai nilai yang baik jika memiliki kinerja perusahaan yang baik. Jika nilai sahamnya tinggi bisa dikatakan bahwa nilai perusahaannya juga baik. Nilai perusahaan yang tinggi akan diikuti oleh tingginya kemakmuran pemegang saham (Husnan dan Pudjiastuti, 2007). Nilai perusahaan merupakan nilai pasar dari suatu ekuitas perusahaan ditambah nilai pasar hutang. Dengan demikan, penambahan dari jumlah ekuitas perusahaan dengan hutang perusahaan dapat mencerminkan nilai perusahaan. Berdasarkan penelitian terdahulu, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan, diantaranya keputusan pendanaan (leverage), kebijakan deviden, keputusan investasi, pertumbuhan perusahaan, dan ukuran perusahaan.

Penelitian yang dilakukan oleh Desai dan Dharmapala (2009) membuktikan adanya kepemilikan institusional yang mempengaruhi hubungan tax avoidance dengan nilai perusahaan melalui pengujian cross sectional. Dari penelitian tersebut dikatakan semakin kuatnya kepemilikan institusional suatu perusahaan, maka pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan akan semakin kuat. Hasil penelitian dari Desai dan Dharmapala (2009) yaitu tax avoidance berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Chasbiandani dan Martani (2012) yang menyatakan adanya pengaruh positif tax

avoidance terhadap nilai perusahaan. Berdasarkan pemikiran tersebut, penulis

bermaksud untuk menguji pengaruh tax avoidance terhadap nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia (BEI).


(14)

Bab I Pendahuluan 5

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah yang dapat diidentifikasikan oleh peneliti adalah apakah tax avoidance memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan ?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang serta rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan bukti empirik mengenai pengaruh tax

avoidance terhadap nilai perusahaan.

1.4 Kontribusi Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Bagi Pemerintah

Membantu pemerintah dalam memberikan informasi apakah penghindaran pajak (tax avoidance) yang dilakukan perusahaan manufaktur di Indonesia telah dijalankan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Informasi tersebut diharapkan dapat berguna bagi pemerintah untuk memperketat kebijakan undang-undang perpajakan jika terjadi pelanggaran.

2. Bagi Perusahaan

Memberikan informasi bagi perusahaan apakah penghindaran pajak (tax

avoidance) dapat memberikan manfaat yaitu membuat nilai perusahaan

menjadi lebih baik atau sebaliknya. 3. Bagi Investor


(15)

Bab I Pendahuluan 6

Memberikan masukan kepada para investor untuk mempertimbangkan dana yang akan diinvestasikannya. Sebelum menginvestasikan sahamnya, investor akan melihat apakah tax avoidance yang dilakukan perusahaan akan memberikan benefit untuk menanggulangi beban pajak atau sebaliknya.


(16)

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan leverage dan ROA sebagai variabel kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan manufaktur saja.

2. Tidak semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang digunakan menjadi sampel, dikarenakan terdapat beberapa sampel perusahaan yang tidak memenuhi kriteria dan memberikan informasi yang dibutuhkan.

3. Periode pengamatan belum maksimal, yaitu hanya tiga tahun saja.

5.3. Saran

5.3.1. Saran Terkait Hasil Penelitian


(17)

Bab V Simpulan dan Saran 58

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang tidak terbatas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia saja tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar dapat memperkuat hasil penelitian.

2. Jumlah sampel yang digunakan tidak hanya tiga tahun, tetapi lebih dari tiga tahun.

5.3.2 Saran Untuk Investor

Beberapa saran untuk investor diantaranya sebagai berikut:

1. Investor diharapkan dapat dengan bijaksana menggunakan dana atau saham yang akan diinvestasikannya dengan melihat agresivitas pajak yang dilakukan dalam perusahaan tersebut.

2. Investor diharapkan dapat melihat risiko dan peluang dengan cermat berhubungan dengan investasi yang akan ditanamkan di perusahaan tersebut untuk meminimalisasi kerugian dan memaksimalkan keuntungan bagi investor.

3. Investor diharapkan dapat memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan dengan teliti untuk menghindari penyimpangan yang akan berdampak rugi atas saham yang diinvestasikan oleh investor tersebut.

5.3.3. Saran Untuk Perusahaan


(18)

Bab V Simpulan dan Saran 59

1. Perusahaan diharapkan tidak menyalahgunakan tindakan tax avoidance untuk tujuan yang menyimpang sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.

2. Perusahaan diharapkan dapat menjunjung tinggi transparansi dalam menyajikan laporan keuangannya sehingga investor dapat merasa yakin untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.


(19)

60

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.

Budi, Chandra. (2013). Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Masih Rendah. Diakses pada 10 September 2014 dari http://www.pikiran-rakyat.com/node/242947.

Chasbiandani, Tryas dan Martani, Dwi. (2012). Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Christiawan, Jogi Julius dan Tarigan, Josua. (2007). Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi

Keuangan, 9(1), 1-8.

Darsono dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi. Yogyakarta.

Darussalam dan Septriadi, Danny. (2009). Tax avoidance, tax planning, tax evasion, and anti avoidance rule. Diakses pada 23 September 2014 dari http://www/ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=36&q=&hlm=2. Desai dan Dharmapala. (2009). Corporate tax avoidance and firm value. The Review

of Economics and Statistics, 91(3), 537 – 546.

Dyreng, S., M. Hanlon, and E. Maydew. (2008). Long Run Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, 83(1), 61-82.

Feld, Lars P. and Frey, Bruno S. (2006). Tax Compliance as The Result of a Psychological Tax Contract: The Role of Incentives and Responsive Regulations. National Tax Journal Law & Policy, 29(1), 102-120.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang.

Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen Keuangan. Edisi Kempat. BPFE. Yogyakarta.

Hanlon, Michelle and Heitzman, Shane. (2010). A review of tax research. Journal of

Accounting and Economics, 50(2-3), 127 – 178.

Hanlon, Michelle and Slemrod, Joel. (2009). What tax aggressiveness signal?Evidence from stock Price reaction to news about tax selter involvement. Journal of Public Economics, 93(1-2), 126 – 141.


(20)

61

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Jakarta.

Herawaty, Vinola. (2008). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(2), 97-108.

Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. (2007). Manajemen Keuangan. Edisi 5. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Horne, James C. Van dan Wachowicz, John M. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta

Ilyas, Waluyo, Wirawan. (2002). Perpajakan Indonesia. Edisi 1. Salemba Empat. Jakarta.

Keown, Arthur J. (2004). Manajemen Keuangan, Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi 9. Indeks. Jakarta

Mangoting, Yenni. (1999). Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(1), 43-53.

Mardiyanto, Handono. (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Edisi 1. Grasindo. Jakarta.

Meliala, Tulis Sembiring dan Oetomo, Francisca Widianti. (2010). Perpajakan dan

Akuntansi Pajak. Edisi 6. Semesta Media. Jakarta.

Naimah, Zahroh dan Utama, Siddharta. (2006). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Padang.

Pohan, Chairil Anwar. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak

dan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Resmi, Siti. (2013). Perpajakan Teori dan Kasus. Jilid 1. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta.

Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit GPFE. Yogyakarta.

Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economics. Fifth Edition. Thomson Learning. Singapore.

Santoso, Iman dan Rahayu, Ning. (2013). Corporate Tax Management. Observation and Research of Taxation (Ortax). Jakarta.


(21)

62

Sawir, Agnes. (2004). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahan. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahan, 9(1), 41-48.

Suranta, Eddy dan Merdistusi, Pratana P. (2004). Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

VII. Bali.

Undang-Undang No. 16 tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. (2005). Analisis Laporan

Keuangan. Edisi 8. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta.

www.fiskal.depkeu.go.id diakses pada tanggal 10 Oktober 2014. www.idx.co.id Diakses pada 7 September 2014


(1)

57

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Penelitian ini dilakukan untuk menguji apakah tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan dengan leverage dan ROA sebagai variabel kontrol. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa tax avoidance berpengaruh terhadap nilai perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

5.2. Keterbatasan

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan, diantaranya sebagai berikut:

1. Hasil penelitian ini tidak dapat mewakili seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya perusahaan manufaktur saja.

2. Tidak semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang digunakan menjadi sampel, dikarenakan terdapat beberapa sampel perusahaan yang tidak memenuhi kriteria dan memberikan informasi yang dibutuhkan.

3. Periode pengamatan belum maksimal, yaitu hanya tiga tahun saja.

5.3. Saran

5.3.1. Saran Terkait Hasil Penelitian


(2)

Bab V Simpulan dan Saran 58

1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian dengan menggunakan sampel yang tidak terbatas pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia saja tetapi seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar dapat memperkuat hasil penelitian.

2. Jumlah sampel yang digunakan tidak hanya tiga tahun, tetapi lebih dari tiga tahun.

5.3.2 Saran Untuk Investor

Beberapa saran untuk investor diantaranya sebagai berikut:

1. Investor diharapkan dapat dengan bijaksana menggunakan dana atau saham yang akan diinvestasikannya dengan melihat agresivitas pajak yang dilakukan dalam perusahaan tersebut.

2. Investor diharapkan dapat melihat risiko dan peluang dengan cermat berhubungan dengan investasi yang akan ditanamkan di perusahaan tersebut untuk meminimalisasi kerugian dan memaksimalkan keuntungan bagi investor.

3. Investor diharapkan dapat memeriksa laporan keuangan suatu perusahaan dengan teliti untuk menghindari penyimpangan yang akan berdampak rugi atas saham yang diinvestasikan oleh investor tersebut.

5.3.3. Saran Untuk Perusahaan


(3)

Bab V Simpulan dan Saran 59

1. Perusahaan diharapkan tidak menyalahgunakan tindakan tax avoidance untuk tujuan yang menyimpang sehingga dapat memberikan kepercayaan kepada investor untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.

2. Perusahaan diharapkan dapat menjunjung tinggi transparansi dalam menyajikan laporan keuangannya sehingga investor dapat merasa yakin untuk menanamkan sahamnya di perusahaan tersebut.


(4)

60

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno dan Trisnawati, Estralita. (2013). Akuntansi Perpajakan. Edisi 3. Salemba Empat. Jakarta.

Budi, Chandra. (2013). Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Masih Rendah. Diakses pada 10 September 2014 dari http://www.pikiran-rakyat.com/node/242947.

Chasbiandani, Tryas dan Martani, Dwi. (2012). Pengaruh Tax Avoidance Jangka Panjang Terhadap Nilai Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi XV. Banjarmasin.

Christiawan, Jogi Julius dan Tarigan, Josua. (2007). Kepemilikan Manajerial, Kebijakan Hutang, Kinerja dan Nilai Perusahaan. Jurnal Akuntansi

Keuangan, 9(1), 1-8.

Darsono dan Ashari. (2005). Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Andi. Yogyakarta.

Darussalam dan Septriadi, Danny. (2009). Tax avoidance, tax planning, tax evasion, and anti avoidance rule. Diakses pada 23 September 2014 dari http://www/ortax.org/ortax/?mod=issue&page=show&id=36&q=&hlm=2. Desai dan Dharmapala. (2009). Corporate tax avoidance and firm value. The Review

of Economics and Statistics, 91(3), 537 – 546.

Dyreng, S., M. Hanlon, and E. Maydew. (2008). Long Run Corporate Tax Avoidance. The Accounting Review, 83(1), 61-82.

Feld, Lars P. and Frey, Bruno S. (2006). Tax Compliance as The Result of a Psychological Tax Contract: The Role of Incentives and Responsive Regulations. National Tax Journal Law & Policy, 29(1), 102-120.

Ghozali, Imam. (2006). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Universitas Diponegoro. Semarang.

Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen Keuangan. Edisi Kempat. BPFE. Yogyakarta.

Hanlon, Michelle and Heitzman, Shane. (2010). A review of tax research. Journal of

Accounting and Economics, 50(2-3), 127 – 178.

Hanlon, Michelle and Slemrod, Joel. (2009). What tax aggressiveness signal?Evidence from stock Price reaction to news about tax selter involvement. Journal of Public Economics, 93(1-2), 126 – 141.


(5)

61

Hartono, Jogiyanto. (2013). Metode Penelitian Bisnis Salah Kaprah dan

Pengalaman-Pengalaman. BPFE. Jakarta.

Herawaty, Vinola. (2008). Peran Praktek Corporate Governance Sebagai Moderating Variable dari Pengaruh Earnings Management Terhadap Nilai Perusahaan.

Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 10(2), 97-108.

Husnan, Suad dan Pudjiastuti, Enny. (2007). Manajemen Keuangan. Edisi 5. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

Horne, James C. Van dan Wachowicz, John M. (2005). Prinsip-prinsip Manajemen

Keuangan. Edisi 12. Salemba Empat. Jakarta

Ilyas, Waluyo, Wirawan. (2002). Perpajakan Indonesia. Edisi 1. Salemba Empat. Jakarta.

Keown, Arthur J. (2004). Manajemen Keuangan, Prinsip-prinsip dan Aplikasi. Edisi 9. Indeks. Jakarta

Mangoting, Yenni. (1999). Tax Planning: Sebuah Pengantar Sebagai Alternatif Meminimalkan Pajak. Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 1(1), 43-53.

Mardiyanto, Handono. (2009). Intisari Manajemen Keuangan. Edisi 1. Grasindo. Jakarta.

Meliala, Tulis Sembiring dan Oetomo, Francisca Widianti. (2010). Perpajakan dan

Akuntansi Pajak. Edisi 6. Semesta Media. Jakarta.

Naimah, Zahroh dan Utama, Siddharta. (2006). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan, dan Profitabilitas Perusahaan Terhadap Koefisien Respon Laba dan Koefisien Respon Nilai Buku Ekuitas: Studi Pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Jakarta. Simposium Nasional Akuntansi IX.

Padang.

Pohan, Chairil Anwar. (2013). Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak

dan Bisnis. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Resmi, Siti. (2013). Perpajakan Teori dan Kasus. Jilid 1. Edisi 7. Salemba Empat. Jakarta.

Riyanto, Bambang. (2008). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan. Penerbit GPFE. Yogyakarta.

Salvatore, Dominick. (2005). Managerial Economics. Fifth Edition. Thomson Learning. Singapore.

Santoso, Iman dan Rahayu, Ning. (2013). Corporate Tax Management. Observation and Research of Taxation (Ortax). Jakarta.


(6)

62

Sawir, Agnes. (2004). Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suandy, Erly. (2008). Perencanaan Perpajakan. Salemba Empat. Jakarta. Suliyanto. (2006). Metode Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta.

Sujoko dan Soebiantoro, Ugy. (2007). Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap Nilai Perusahan. Jurnal

Manajemen dan Kewirausahan, 9(1), 41-48.

Suranta, Eddy dan Merdistusi, Pratana P. (2004). Income Smoothing, Tobin’s Q, Agency Problems dan Kinerja Perusahaan. Simposium Nasional Akuntansi

VII. Bali.

Undang-Undang No. 16 tahun 2009 Tentang Penetapan Peraturan Pengganti Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 Tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan Menjadi Undang-Undang.

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara.

Undang No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan.

Waluyo. (2013). Perpajakan Indonesia. Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta.

Wild, John, K.R. Subramanyam, dan Robert F. Halsey. (2005). Analisis Laporan

Keuangan. Edisi 8. Jilid 1. Salemba Empat. Jakarta.

www.fiskal.depkeu.go.id diakses pada tanggal 10 Oktober 2014. www.idx.co.id Diakses pada 7 September 2014