Pengaruh Duduk Sebelum Istirahat dalam Berkendara Terhadap Keluhan Low Back Pain Pada Sopir Bus di Terminal Surakarta NASKAH PUBLIKASI

(1)

commit to user NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH LAMA DUDUK SEBELUM ISTIRAHAT

DALAM BERKENDARA TERHADAP KELUHAN

LOW

BACK PAIN

PADA SOPIR BUS DI TERMINAL

SURAKARTA

Iwing Adi Kurniawan R0212024

PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2016


(2)

commit to user


(3)

commit to user

Pengaruh Lama Duduk sebelum Istirahat dalam Berkendara

dengan Keluhan

Low Back Pain

pada Sopir Bus di Terminal

Surakarta

The effect of prolonged sitting before rest in drive on Complaints Low Back Pain in Bus Drivers at the Terminal of Surakarta

Iwing Adi Kurniawan1, Isna Qadrijati2, Lusi Ismayenti2

Medical Faculty, Sebelas Maret University

ABSTRACT

Background : Low back pain (LBP) is one of the muskoloskeletal’s problem caused by bodily activity a less well. Prolonged sitting before rest in drive is one of the

cause’s low back pain. The goal of the research is to find out the influence of prolonged sitting before rest with complaints low back pain in bus drivers at the Terminal of Surakarta.

Metodh : This research is Analitical Observasional using Cross Sectional approach, and use 95 bus drivers at the Terminal of Surakarta for sample. It is used Simple Random Sampling fot the Technique of Sampling. The data is ga thered by giving the questionnaire about resting time in drive and low back pain. The analysis used is Chi Square of non-parametric statistic test to find out the effect of prolonged sitting before rest in drive on complaints low backpain.

Results : The result of the statistic test about the effect of prolonged sitting before rest in drive on complaints low back pain shows the significant value with p-value = 0.000.

Conclusion : There is a significant the effect of prolonged sitting before rest in drive on complaints low back pain in bus drivers at the Terminal of Surakarta.

Keywords : prolonged sitting before rest in drive, low back pain, bus driver.

1

Student of Occupational Health and Safety, Faculty of Medicine, SebelasMaret University


(4)

commit to user

2

Program Diploma 4 Occupational Health and Safety, Medical Faculty, Sebelas Maret University.

PENDAHULUAN

Di era globalisasi saat ini, pengunaan kendaraan bermotor sangat diperlukan untuk mempermudah dalam melaksanakan berbagai pekerjaan yang memiliki jarak cukup jauh. Penggunaan kendaraan umum sudah berkembang cukup pesat di negara Indonesia, tidak terkecuali penggunaan bus umum untuk menempuh perjalanan. Sebagian orang di Indonesia masih menggunakan layanan kendaraan umum. Di kawasan Sleman, penumpang bus diperkirakan sebanyak 111.956 orang pada tahun 2012 dan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya dengan jumlah bus sebanyak 3.868 armada (Dishubkominfo, 2012)

Disamping manfaat yang diperoleh, penggunaan kendaraan bemotor juga memiliki dampak buruk. Menurut Samara (2004) setelah duduk selama 15-20 menit, otot-otot punggung biasanya mengalami letih, mulai dirasakan nyeri punggung bawah atau low back pain. Low back pain sering

dijumpai pada praktek sehari-hari terutama dinegara-negara industri. Diperkirakan 70-85% dari seluruh populasi pernah mengalami low back pain. Prevalensi tahunnya bervariasi dari 15-45%. (Tjahjono, 2001).

Nyeri punggung bawah atau low back pain (LBP) merupakan salah satu gangguan muskoloskeletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik. Faktor pekerjaan merupakan masalah utama pada ergonomi, prinsip ergonomi yang sangat berkaitan erat dengan LBP ialah bekerja dalam posisi atau postur netral terutama bagian punggung, menempatkan sesuatu pada jarak jangkauan yang sesuai, bekerja dengan tinggi yang sesuai dan dengan mengatur jarak. LBP dapat disebabkan oleh berbagai penyakit muskoloskeletal, gangguan psikologis dan mobilisasai yang salah. LBP dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok yaitu low back pain akut dan low back pain kronis. low back pain akut dapat terjadi kurang dari 12 minggu,


(5)

commit to user

sedangkan low back pain kronis dapat terjadi dalam kurun waktu sekitar 3 bulan. (Rogers, 2006).

Faktor risiko untuk terjadinya LBP adalah usia, jenis kelamin , indeks masa tubuh, pekerjaan, aktivitas fisik, merokok, cedera punggung, dan riwayat keluarga. Penyebab yang paling umum dari LBP ialah peregangan otot sert bertambahnya usia. Menurut Departemen Kesehatan RI tahun 2005, 40,5% pekerja di Indonesia yang menderita gangguan kesehatan yang berhubungan dengan pekerjaan diantaranya adalah gangguan otot rangka sebanyak 16% yang dapat terjadi dibagian tubuh seperti pinggang, leher, bahu. siku, lengan, dan pergelangan.

Menurut penelitian Mentari (2014) tentang hubungan antara umur dan durasi mengemudi dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir trayek dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara durasi mengemudi dengan keluhan nyeri pinggang dengan p=0,002. Didukung oleh penelitian Siti (2014) dengan hasil terdapat hubungan antara durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah.

Sopir bus yang berhenti di Terminal Surakarta dapat dikategorikan

menjadi sopir bus cepat dan sopir bus lambat. Sopir bus cepat ini menempuh perjalanan antar kota dan atau antar provinsi. Jam kerja dari sopir bus cepat lebih dari NAB yang ada dalam UU No 22 Tahun 2009 yang selama 4 jam mengemudi, bahkan ada yang lebih dari 6 jam perjalanan sedangkan waktu istirahat kurang mencukupi hanya 15-25 menit yang seharusnya dari 4 jam berkendara wajib istirahat selama 1 jam sesuai UU No 22 Tahun 2009.

Dari wawancara dengan 5 sopir bus yang ada di Terminal Surakarta yang setiap harinya terdapat pemberangkatan dan kedatangan bus sangat rutin dan dapat menjadi sebab terjadinya keluhan low back pain pada sopir bus. Durasi mengemudi yang lama dan dengan rutinitas yang dilakukan oleh supir bus maka dapat membahayakan sopir bus itu sendiri. 60% setelah mengendarai bus dan berdiri keluar dari bus mereka merasakan keluhan pada tulang belakangnya.

Berdasarkan latarbelakang yang telah dijelaskan diatas, peneliti akan melakukan penelitian tentang pengaruh lama duduk berkendara dengan keluhan low back pain pada sopir bus di terminal Surakarta.


(6)

commit to user

SUBJEK DAN METODE Jenis penelitian ini merupakan penelitian observational analytic dengan pendekatan yang digunakan adalah cross sectional. Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

simple random sampling dengan jumlah sampel 95 sopir bus di Terminal Surakarta.

HASIL

Populasi yang terdapat pada Terminal Tirtonadi adalah 120 orang, namun dalam penelitian ini menggunakan 95 orang sebagai responden atau sampel. Karakteristik responden dalam penelitian ini, meliputi beberapa hal sebagai berikut:

1. Usia

Distribusi berdasarkan usia responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut ini :

Tabel 1. Distribusi karakteristik berdasarkan usia responden

No. Usia

(tahun) Frekuensi (orang) Persentase (%) 1. 2. < 35

≥ 35

19 76

20.00 80.00 Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa usia responden terbanyak pada usia ≥ 35 tahun

dengan frekuensi sebanyak 76 orang dan terendah pada rentang usia < 35 tahun dengan frekuensi sebanyak 17 orang.

Usia pada penelitian ini dilakukan uji terhadap low back pain untuk mengetahui pengaruh variabel pengganggu dengan menggunakan uji Chi Square diperoleh hasil p value = 0.000 atau p < 0.05 berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada penelitian ini ada pengaruh yang bermakna antara usia dengan low back pain

2. Status Gizi

Distribusi berdasarkan status gizi responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2 sebagai berikut ini : Tabel 2. Distribusi karakteristik

berdasarkan status gizi responden

No. Status Gizi Frekuensi

(orang) Persentase (%) 1. 2. Normal Kegemukan 39 56 41.05 58.95 Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan tabel 2 diketahui bahwa status gizi responden terbanyak pada rentang status gizi kegemukan dengan


(7)

commit to user

frekuensi sebanyak 56 orang dan terendah pada rentang status gizi normal dengan frekuensi sebanyak 39 orang.

Status gizi pada penelitian ini dilakukan uji terhadap low back pain untuk mengetahui pengaruh variabel pengganggu dengan menggunakan uji Chi Square

diperoleh hasil p value = 0.622 atau

p > 0.05. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada penelitian ini tidak ada pengaruh yang bermakna antara status gizi dengan

low back pain.

3. Masa Kerja

Sopir bus di Terminal Surakarta memiliki masa kerja ≥ 5

tahun dengan frekuensi sebanyak 95 orang. Masa kerja pada penelitian ini dilakukan uji terhadap low back pain untuk mengetahui pengaruh variabel pengganggu dengan menggunakan uji Chi Square

diperoleh hasil p value = 0.000 atau

p < 0.05. Berdasarkan hasil tersebut menunjukkan bahwa pada penelitian ini ada pengaruh yang bermakna antara masa kerja dengan low back pain.

B. Waktu Istirahat dalam Berkendara

Distribusi berdasarkan lama duduk berkendara responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut ini :

Tabel 3. Distribusi karakteristik berdasarkan waktu istirahat dalam berkendara responden No. Waktu Istirahat dakam Berkandara Frekuensi (orang) Persentase (%) 1. 2.

< 4 Jam

≥ 4 Jam

27 68

28.4 71.6 Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa lama duduk berkendara responden terbanyak pada lama duduk berkendara selama ≥ 4 Jam dengan frekuensi sebanyak 68 orang dan terendah pada lama duduk berkendara selama < 4 Jam dengan frekuensi sebanyak 68 orang.

C. Low Back Pain

Distribusi berdasarkan low back pain responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4 sebagai berikut ini :

Tabel 4. Distribusi karakteristik berdasarkan low back pain responden


(8)

commit to user

No. Low Back Pain Frekuensi (orang)

Persentase (%) 1.

2.

Low Back Pain Tidak Low Back Pain

51 44

53.7 46.3

Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa low back pain

responden terbanyak pada responden yang mengalami low

back pain dengan frekuensi

sebanyak 51 orang dan terendah pada responden yang tidak mengalami low back pain dengan frekuensi sebanyak 44 orang.

D. Pengaruh Lama Duduk Berkendara dengan Low Back Pain

Analisis dalam penelitian ini adalah mencari adakah pengaruh lama duduk berkendara dengan low back pain pada sopir bus. Didapatkan hasil penghitungan dengan menggunakan uji chi square

sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Statistik Uji Lama Duduk Berkendara dengan

Low Back Pain

Lama Duduk Berkendara (Jam)

Low Back Pain

Total p-value

Ya Tidak

< 4 0 27 27 0.000

≥ 4 51 17 68

Total 51 44 95

Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan tabel hasil statistik uji lama duduk berkendara dengan low back pain menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lama duduk berkendara dengan low back pain

dengan p value = 0.000 atau p > 0.05.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian berdasarkan usia responden diperoleh presentase terbanyak pada usia ≥ 35 tahun sebanyak 76 responden (80.00%) dan terendah pada usia < 35 tahun sebanyak 19 responden (20.00%). Menurut Peter Vi (2000) bahwa keluhan musculoskeletal

dirasakan pertamakalinya pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Berdasarkan uji statisrik yang dilakukan dengan menggunakan uji chi square diperoleh p value – 0.000, hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara usia dengan low back pain . hal ini menunjukkan semakin tua usia responden maka pengaruh low back pain


(9)

commit to user

juga semakin meningkat, pada penelitian ini responden terbanyak pada usia ≥ 35 tahun dan hasil statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Amalia (2012) menujukkan adanya pengaruh usia dengan low back pain

yang bermakna.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa status gizi responden terbanyak pada status gizi kegemukan (>25-27) sebanyak 56 responden dan terendah pada status gizi normal (18-25) sebanyak 36 responden. Menurut Tan HC (1988) bahwa jika seseorang mengalami kelebihan berat badan maka orang tersebut akan berusaha menyangga berat badan dari depan dengan menggunakan otot punggung bawah, apabila ini terus berlanjut maka akan menyebabkan penekanan pada bantalan syaraf tulang belakang yang akan menyebabkan low back pain.

Berdasarkan hasil uji antara status gizi dengan low back pain diperoleh p value

= 0.622. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara status gizi dengan low back pain. dapat dikarenakan sopir saat duduk tidak membungkuk dan berat badan tidak dipusatkan pada otot punggung. Dalam

penelitian ini status gizi kegemukan yang terbanyak dan tidak terdapat responden yang obesitas sehingga dalam uji statistik diperoleh hasil yang tidak signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masa kerja responden terbanyak pada masa kerja ≥ 13 tahun sebanyak 59 responden dan terendah pada masa kerja < 13 tahun sebanyak 36 responden. Menurut Siti (2014) bahwa masa kerja ≥ 13 tahun mempunyai risiko 5,50 lebih besar menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai masa kerja < 13 tahun. Berdasarkan hasil uji antara masa kerja dengan low back pain diperoleh p value = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara masa kerja dengan low back pain. Dalam penelitian ini responden memiliku masa kerja ≥ 13 tahun lebih dari setengahnya dan berdampak mengalami low back pain

dibandingkan dengan responden yang memiliki masa kerja < 13 tahun belum mengalami low back pain.

Berdasarkan hasil lama duduk berkendara pada responden diketahui bahwa lama duduk benkendara terbanyak pada lama duduk berkendara ≥


(10)

commit to user

4 jam.menurut UU no 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, lama duduk berkendara hanya selama 4 jam dan wajib beristirahat selama 1 jam. Berdasarkan hasil low back pain

sebanyak 51 responden mangalami low back pain. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji chi square yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh antara lama berkendara dengan low back pain. Berdasarkan hasil statistik uji chi square

diperoleh p value = 0.000 atau p > 0.05. berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lama duduk berkendara dengan

low back pain.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Siti (2014) bahwa terdapat pengaruh durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah. Didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan Mentari (2014) bahwa terdapat pengaruh antara durasi mengemudi dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir trayek. Pengaruh antara lama berkendara dengan low back pain dapat terjadi karena responden dengan lama duduk berkendara ≥ 4 jam hanya beristirahat selama 5 menit, sehingga waktu sopir

untuk beristirahat sangatlah kurang yang seharusnya beristirahat selama 1 jam.

Hasil pembahasan dapat diringkas bahwa low back pain dalam penelitian ini dipengaruhi oleh usia, masa kerja, dan lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara. Usia yang mempengaruhi terbanyak pada usia diatas 35 tahun, masa kerja yang mempengaruhi ≥ 13 tahun dan waktu istirahat dalam berkendara terbanyak pada waktu istirahat ≥ 4 jam. Sedangkan dalam penelitian ini status gizi tidak mempengaruhi low back pain.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ada beberapa keterbatasan penelitian yang berupa :

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional

sehingga tidak meramalkan suatu kecenderungan dari Low Back Pain pada responden yang langsung berpengaruh terhadap waktu istirahat dalam berkendara.

Untuk Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengkajian ulang terhadap faktor yang mempengaruhi Low Back Pain yang meliputi desain stasiun kerja dan getaran.


(11)

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dan pembahasan terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

Ada pengaruh waktu istirahat dalam berkendara terhadap low back pain pada Sopir Bus di Terminal Surakarta hasil pengaruh yang signifikan.

Ada Sopir Bus di Terminal Surakarta yang lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara < 4 jam yang seharusnya istirahat setengah jam setelah berkendara selama 4 jam.

Ada Sopir Bus di Terminal Surakarta mengalami Low Back Pain

dengan jumlah sopir lebih dari setengah dari jumlah responden.

SARAN

Pada penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan pengkajian ulang terhadap faktor yang mempengaruhi low back pain yang meliputi desain stasiun kerja.

Sebaiknya peneliti selanjutnya menambahkan variabel getaran terhadap keluhan low back pain untuk

meminimalkan bias dari variabel perancu.

Sopir bus di Terminal Surakarta sebaiknya memperpanjang waktu istirahat di saat berada di Terminal Surakarta untuk menurunkan dan menunggu penumpang.

Sopir bus di Terminal Surakarta sebaiknya melakukan peregangan otot dengan cara merubah posisi duduk ke posisi tidur untuk mengistirahatkan otot punggung yang dapat menyebabkan terjadinya low back pain.

UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si selaku Penguji dan Ibu Dr. Isna Qadrijati, dr., M.Kes serta Ibu Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes yang telah memberi bimbingan, masukan dan saran kepada penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih pula kepada pihak Terminal Surakarta yang telah memberikan izin dan kesediaannya untuk melakukan penelitian dan terimakasih oula kepada teman-teman yang turut membantu didalam proses


(12)

commit to user

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Kesehatan RI. 2005. Sistem

Kesehatan Nasional.Depkes RI

: Jakarta

Dishubkominfo. 2012. Prediksi Jumlah

Penumpang dan Bus. Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika : Sleman

Harrianto. 2009. Buku Ajar Kesehatan

Kerja. Bukukedokteran EGC :

Jakarta.

Mentari. 2014. Hubungan antara umur dan durasi mengemudi dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir trayek. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado : Manado

Peter vi. 2000. Muscoloskeletal Disorders. International Health And Safety Assosiation : Canada.

Rogers. 2006. Research-Based Rehabilitation of The Lower

Back. Strength And

Conditioning Journal No 16 Vol 1

Samara Diana.2004. Duduk lama sebabkan nyeri pinggang bawah. Manado: Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Trisakti Siti. 2014. Hubungan antara masa kerja

dan durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah di pangkalan V. Totabuan Indah Manado.Manado: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Tjahjono. , 2001. Nyeri punggung

bawah. Dalam: Nyeri Neuropatik, patofisioloogi dan penatalaksanaan. Editor:

Meliala L, Suryamiharja A,Purba JS, Sadeli HA. Perdossi

UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan


(13)

(1)

commit to user No. Low Back Pain Frekuensi

(orang)

Persentase (%) 1.

2.

Low Back Pain Tidak Low Back Pain

51 44

53.7 46.3

Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa low back pain responden terbanyak pada responden yang mengalami low back pain dengan frekuensi sebanyak 51 orang dan terendah pada responden yang tidak mengalami low back pain dengan frekuensi sebanyak 44 orang.

D. Pengaruh Lama Duduk

Berkendara dengan Low Back Pain

Analisis dalam penelitian ini adalah mencari adakah pengaruh lama duduk berkendara dengan low back pain pada sopir bus. Didapatkan hasil penghitungan dengan menggunakan uji chi square sebagai berikut :

Tabel 5. Hasil Statistik Uji Lama Duduk Berkendara dengan Low Back Pain

Lama Duduk Berkendara (Jam)

Low Back Pain

Total p-value

Ya Tidak

< 4 0 27 27 0.000

≥ 4 51 17 68

Total 51 44 95

Sumber : Data Primer, Mei 2016

Berdasarkan tabel hasil statistik uji lama duduk berkendara dengan low back pain menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara lama duduk berkendara dengan low back pain dengan p value = 0.000 atau p > 0.05.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian berdasarkan usia responden diperoleh presentase

terbanyak pada usia ≥ 35 tahun sebanyak

76 responden (80.00%) dan terendah pada usia < 35 tahun sebanyak 19 responden (20.00%). Menurut Peter Vi (2000) bahwa keluhan musculoskeletal dirasakan pertamakalinya pada umur 35 tahun dan tingkat keluhan akan terus meningkat sejalan dengan bertambahnya usia. Berdasarkan uji statisrik yang dilakukan dengan menggunakan uji chi square diperoleh p value – 0.000, hasil tersebut menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara usia dengan low back pain . hal ini menunjukkan semakin tua usia responden maka pengaruh low back pain


(2)

commit to user

juga semakin meningkat, pada penelitian

ini responden terbanyak pada usia ≥ 35

tahun dan hasil statistik menunjukkan pengaruh yang signifikan. Hal ini sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Amalia (2012) menujukkan adanya pengaruh usia dengan low back pain yang bermakna.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa status gizi responden terbanyak pada status gizi kegemukan (>25-27) sebanyak 56 responden dan terendah pada status gizi normal (18-25) sebanyak 36 responden. Menurut Tan HC (1988) bahwa jika seseorang mengalami kelebihan berat badan maka orang tersebut akan berusaha menyangga berat badan dari depan dengan menggunakan otot punggung bawah, apabila ini terus berlanjut maka akan menyebabkan penekanan pada bantalan syaraf tulang belakang yang akan menyebabkan low back pain. Berdasarkan hasil uji antara status gizi dengan low back pain diperoleh p value = 0.622. Hasil tersebut menunjukkan bahwa tidak ada pengaruh antara status gizi dengan low back pain. dapat dikarenakan sopir saat duduk tidak membungkuk dan berat badan tidak dipusatkan pada otot punggung. Dalam

penelitian ini status gizi kegemukan yang terbanyak dan tidak terdapat responden yang obesitas sehingga dalam uji statistik diperoleh hasil yang tidak signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa masa kerja responden terbanyak pada masa kerja ≥ 13 tahun sebanyak 59 responden dan terendah pada masa kerja < 13 tahun sebanyak 36 responden. Menurut Siti (2014) bahwa

masa kerja ≥ 13 tahun mempunyai risiko

5,50 lebih besar menimbulkan keluhan nyeri punggung bawah dibandingkan dengan seseorang yang mempunyai masa kerja < 13 tahun. Berdasarkan hasil uji antara masa kerja dengan low back pain diperoleh p value = 0.000. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh antara masa kerja dengan low back pain. Dalam penelitian ini

responden memiliku masa kerja ≥ 13

tahun lebih dari setengahnya dan berdampak mengalami low back pain dibandingkan dengan responden yang memiliki masa kerja < 13 tahun belum mengalami low back pain.

Berdasarkan hasil lama duduk berkendara pada responden diketahui bahwa lama duduk benkendara


(3)

commit to user

4 jam.menurut UU no 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan, lama duduk berkendara hanya selama 4 jam dan wajib beristirahat selama 1 jam. Berdasarkan hasil low back pain sebanyak 51 responden mangalami low back pain. Analisis data yang dilakukan menggunakan uji chi square yaitu untuk mengetahui adanya pengaruh antara lama berkendara dengan low back pain. Berdasarkan hasil statistik uji chi square diperoleh p value = 0.000 atau p > 0.05. berdasarkan nilai tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara lama duduk berkendara dengan low back pain.

Hasil tersebut sejalan dengan penelitian yang pernah dilakukan Siti (2014) bahwa terdapat pengaruh durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah. Didukung dengan penelitian yang pernah dilakukan Mentari (2014) bahwa terdapat pengaruh antara durasi mengemudi dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir trayek. Pengaruh antara lama berkendara dengan low back pain dapat terjadi karena responden dengan lama duduk

berkendara ≥ 4 jam hanya beristirahat

selama 5 menit, sehingga waktu sopir

untuk beristirahat sangatlah kurang yang seharusnya beristirahat selama 1 jam.

Hasil pembahasan dapat diringkas bahwa low back pain dalam penelitian ini dipengaruhi oleh usia, masa kerja, dan lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara. Usia yang mempengaruhi terbanyak pada usia diatas 35 tahun, masa kerja yang mempengaruhi ≥ 13 tahun dan waktu istirahat dalam berkendara terbanyak

pada waktu istirahat ≥ 4 jam. Sedangkan

dalam penelitian ini status gizi tidak mempengaruhi low back pain.

Dalam pelaksanaan penelitian ini, ada beberapa keterbatasan penelitian yang berupa :

Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional sehingga tidak meramalkan suatu kecenderungan dari Low Back Pain pada responden yang langsung berpengaruh terhadap waktu istirahat dalam berkendara.

Untuk Penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan pengkajian ulang terhadap faktor yang mempengaruhi Low Back Pain yang meliputi desain stasiun kerja dan getaran.


(4)

commit to user

Berdasarkan hasil penelitian yang kami lakukan dan pembahasan terdapat beberapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :

Ada pengaruh waktu istirahat dalam berkendara terhadap low back pain pada Sopir Bus di Terminal Surakarta hasil pengaruh yang signifikan.

Ada Sopir Bus di Terminal Surakarta yang lama duduk sebelum istirahat dalam berkendara < 4 jam yang seharusnya istirahat setengah jam setelah berkendara selama 4 jam.

Ada Sopir Bus di Terminal Surakarta mengalami Low Back Pain dengan jumlah sopir lebih dari setengah dari jumlah responden.

SARAN

Pada penelitian ini, peneliti memberikan saran sebagai berikut :

Sebaiknya peneliti selanjutnya melakukan pengkajian ulang terhadap faktor yang mempengaruhi low back pain yang meliputi desain stasiun kerja.

Sebaiknya peneliti selanjutnya menambahkan variabel getaran terhadap keluhan low back pain untuk

meminimalkan bias dari variabel perancu.

Sopir bus di Terminal Surakarta sebaiknya memperpanjang waktu istirahat di saat berada di Terminal Surakarta untuk menurunkan dan menunggu penumpang.

Sopir bus di Terminal Surakarta sebaiknya melakukan peregangan otot dengan cara merubah posisi duduk ke posisi tidur untuk mengistirahatkan otot punggung yang dapat menyebabkan terjadinya low back pain.

UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada Tutug Bolet Atmojo, S.KM., M.Si selaku Penguji dan Ibu Dr. Isna Qadrijati, dr., M.Kes serta Ibu Lusi Ismayenti, S.T., M.Kes yang telah memberi bimbingan, masukan dan saran kepada penulis didalam menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih pula kepada pihak Terminal Surakarta yang telah memberikan izin dan kesediaannya untuk melakukan penelitian dan terimakasih oula kepada teman-teman yang turut membantu didalam proses


(5)

commit to user

penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Depertemen Kesehatan RI. 2005. Sistem

Kesehatan Nasional.Depkes RI

: Jakarta

Dishubkominfo. 2012. Prediksi Jumlah

Penumpang dan Bus. Dinas

Perhubungan Komunikasi dan Informatika : Sleman

Harrianto. 2009. Buku Ajar Kesehatan

Kerja. Bukukedokteran EGC :

Jakarta.

Mentari. 2014. Hubungan antara umur dan durasi mengemudi dengan keluhan nyeri pinggang pada sopir trayek. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado : Manado

Peter vi. 2000. Muscoloskeletal Disorders. International Health And Safety Assosiation : Canada.

Rogers. 2006. Research-Based Rehabilitation of The Lower Back. Strength And Conditioning Journal No 16 Vol 1

Samara Diana.2004. Duduk lama sebabkan nyeri pinggang bawah. Manado: Staf Pengajar Fakultas Kedokteran Trisakti Siti. 2014. Hubungan antara masa kerja

dan durasi mengemudi dengan keluhan nyeri punggung bawah di pangkalan V. Totabuan Indah Manado.Manado: Fakultas kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Tjahjono. , 2001. Nyeri punggung

bawah. Dalam: Nyeri Neuropatik, patofisioloogi dan penatalaksanaan. Editor:

Meliala L, Suryamiharja A,Purba JS, Sadeli HA. Perdossi

UU No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan


(6)

Dokumen yang terkait

Pengaruh Stimulus Kutaneus Slow-Stroke Back Massage terhadap Intensitas Nyeri pada Penderita Low Back Pain (LBP) di Kelurahan Aek Gerger Sidodadi.

12 194 89

Upaya Pencegahan Terjadinya Low Back Pain Pada Perawat Di Instalasi Perawatan Intensif Rumah Sakit Materna Medan

4 95 123

Profil pasien low back pain poliklinik orthopaedi rsup fatmawati tahun 2013

2 12 58

NASKAH PUBLIKASI Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kasus Low Back Pain Myogenic Di Rsud Dr Moewardi Surakarta.

2 7 15

HUBUNGAN TEKNIK MENGANGKAT BEBAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) MIOGENIK PADA HUBUNGAN TEKNIK MENGANGKAT BEBAN DENGAN KELUHAN LOW BACK PAIN (LBP) MIOGENIK PADA PEKERJA PENGANGKUT BARANG DI PASAR KLEWER SURAKARTA.

0 3 16

NASKAH PUBLIKASI Penatalaksanaan Fisioterapi Pada Kondisi Low Back Pain Etcausa Spondylolisthesis Di RSUP Sardjito Yogyakarta.

0 1 14

PENGARUH PEMBERIAN KORSET DAN WILLIAM FLEXION TERHADAP PENURUNAN NYERI LOW BACK PAIN MYOGENIK PADA SOPIR Pengaruh Pemberian Korset Dan William Flexion Terhadap Penurunan Nyeri Low Back Pain Myogenik Pada Sopir Angkutan Umum Suruh Kabupaten Semarang.

0 2 14

Pengaruh Lama Duduk Sebelum Istirahat dalam Berkendara terhadap Keluhan Liw Back Pain pada Sopir Bus di Terminal Surakarta.

0 0 11

PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC TERHADAP PENINGKATAN AKTIVITAS FUNGSIONAL PADA PETANI DISEMBUH KIDUL SIDOMULYO NASKAH PUBLIKASI - PENGARUH PEMBERIAN CORE STABILITY EXERCISE PADA LOW BACK PAIN MYOGENIC TERHADAP PENING

0 1 14

PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE PADA KOREKSI SIKAP DUDUK TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSIONAL LOW BACK PAIN MYOGENIK NASKAH PUBLIKASI - PERBEDAAN PENGARUH PENAMBAHAN CORE STABILITY EXERCISE PADA KOREKSI SIKAP DUDUK TERHADAP KEMAMPUAN FUNGSI

0 2 10