ANALISIS FAKTOR–FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FOREIGN DIRECT INVESTMENT DI NEGARA KAWASAN ASEAN.

(1)

Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Foreign Direct

Investment di Negara Kawasan ASEAN

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Magister Sains pada

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:

Muhammad Adam Hidayat Siregar NIM : 8136162018

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Muhammad Adam Hidayat Siregar, Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Foreign Direct Investment di Negara Kawasan ASEAN. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan 2015.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor–faktor yang mempengaruhi Foreign Direct Investment (FDI) di Negara Kawasan ASEAN. Permasalahan pada penelitian ini dikarenakan adanya keterbatasan dana yang dimiliki untuk mencukupi kebutuhan investasi di dalam negeri di masing – masing negara ASEAN, oleh karena itu strategi untuk mengatasi keterbatasan tersebut melalui peningkatan investasi asing secara langsung dari negara atau kawasan di luar dari kawasan ASEAN yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN. Dari permasalahan tersebut maka pada penelitian ini bertujuan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas seperti Gross Domestic Product, Tingkat suku bunga, Nilai inflasi dan Corruption Perception Index (CPI) terhadap variabel terikat yaitu Foreign Direct Investment (FDI). Data yang digunakan merupakan data panel (pooled data) yang merupakan penggabungan antara data runut waktu (time series); periode observasi tahun 2000 s.d. 2013, dengan data antar ruang (cross section); dalam bentuk 10 data antar negara di kawasan ASEAN. Sumber data diperoleh dari ASEAN Statistical dan Transparancy International. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah metode data panel dengan menggunakan Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif antara peningkatan Gross Domestic Product (GDP) dan tingkat inflasi terhadap arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN dan sebaliknya terdapat hubungan negatif antara suku bunga dan CPI terhadap arus masuk Foreign Direct Investment (FDI) di kawasan ASEAN.

Kata kunci: Foreign Direct Investment, Gross Domestic Product, Tingkat Inflasi, Suku Bunga, Corruption Perception Index


(6)

ii

ABSTRACT

Muhammad Adam Hidayat Siregar, Analysis of Factors that Effect Foreign Direct Investmet in the ASEAN Region. Postgraduate Program of State University of Medan, 2015.

This study aims to analysis of factors that effect foreign direct investmet in the ASEAN region. Issues in this study due to the limited amonunt of fund to meet the needs of domestic invesment in each country of ASEAN region, therefore, strategies to overcome these limitations through an increase in foreign direct investment from outside of ASEAN region which aim to boost economic growth in this region. Because of these problems, this study aims to know how much influence of independent variables such as Gross Domestic Product, Interest Rate, Inflation Rate and Corruption Perception Index ( CPI) to the dependent variable such as Foreign Direct invesment (FDI). Data used in this study were pooled data which is a combination of time series data; in the form of the observation period 2000 until 2013, with cross section data; in the form of ten countries in ASEAN region. Data sources was taken from ASEAN statistical year book and Transparancy International. Whereas the method of analysis used is the method of panel data with Fixed Effect Model Approach. The result of this study indicate showed a positif relationship between Gross Domestic Product and Inflation rate variables on Foreign Domestic Invesment Inflows in ASEAN region. Otherwise in this study found a negative relationship between Interest Rate and Corruption Perception Index variables on Foreign Domestic Invesment inflows in ASEAN region.

Keywords: Foreign Direct Investment, Gross Domestic Product, Inflation, Interest Rate, Corruption Perception Index


(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan tesis dengan judul “Analisis Faktor–Faktor Yang Mempengaruhi Foreign Direct Invesment di Negara Kawasan ASEAN.” Disamping itu penulisan tesis ini dikerjakan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi di Program Pasca Sarjana Universitas Medan (UNIMED).

Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak sekalin mendapat masukan, bimbingan dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan sekaligus sebagai dosen pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyelesaian tesis ini.

4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si sebagai dosen pembimbing kedua sekaligus selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan atas arahan dan bimbingan kepada penulis dalam menyelesaikan thesis ini

5. Bapak Alm. Dr. Parulian Simanjuntak, M.Si, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan masukan, bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.


(8)

iv

6. Kedua orang tua yang sangat saya sayangi atas do’a dan dukungan untuk penulis selama berlangsungnya masa perkuliahan hingga memasuki masa penyelesaian kuliah.

7. Para dosen pengajar dan teman-teman mahasiswa pasca sarjana angkatan 2013 kelas B1 Program Studi Ilmu Ekonomi beserta semua pihak yang telah membantu penyelesaian tesis ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tesis ini masih banyak terdapat kelemahan yang perlu diperkuat dan kekurangan yang perlu dilengkapi. Karena itu, penulis mengharapkan masukan, koreksi dan saran untuk memperkuat kelemahan dan melengkapi kekurangan penelitian ini.

Akhirnya dengan kerendahan hati penulis berharap semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.

Medan, Oktober 2015 Penulis,

Mhd. Adam Hidayat Siregar NIM : 8136162006


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... ... i

ABSTRACT... ii

KATA PENGANTAR ... ... iii

DAFTAR ISI ... ... v

DAFTAR TABEL ... ... ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 8

1.4. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teoritis ... 9

2.1.1. Teori Investasi ... 9

2.1.2. Foreign Direct Investment ... 12

2.1.3. Teori Suku Bunga ... 16

2.1.4. Pendapatan Nasional ... 17

2.1.5. Teori Inflasi ... 18

2.1.6. Corruptipon Perception Index ... 23

2.1.7. Hubungan antara PDB dengan FDI ... 24

2.1.8. Hubungan antara Suku Bunga dengan FDI ... 26

2.1.9. Hubungan antara Inflasi dengan FDI ... 27

2.2. Penelitian Sebelumnya ... 28

2.3. Kerangka Konseptual ... 30

2.4. Hipotesis ... 30

BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 31

3.2. Jenis dan Sumber Data ... 31

3.3. Metode Estimasi Data Panel ... 32

3.3.1. Pooled Least Square ... 33

3.3.2. Pendekatan Fixed Effect Model ... 33

3.3.3. Pendekatan Random Effect Model ... 35

3.4. Penentuan Uji Model Regresi Data Panel ... 37

3.5. Analisis Uji Statistik ... 41

3.6. Analisis Uji Asumsi ... 43

3.7. Defini Operasional Variabel ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran FDI dan Variabel mempengaruhi di ASEAN 48 4.1.1. Foreign Direct Invesment di Kawasan ASEAN ... 48

4.1.2. Gross Domestic Product di Kawasan ASEAN ... 50

4.1.3. Tingkat Suku Bunga di Kawasan ASEAN ... 52

4.1.4. Kondisi Inflasi di Kawasan ASEAN ... 54


(10)

vi

4.2. Hasil Estimasi Regresi Data Panel FDI di ASEAN... 59

4.2.1. Uji Spesifikasi Model Regresi Data Panel ... 59

4.2.2. Hasil Estimasi Regresi dengan Metode FEM ... 60

4.2.3. Hasil Uji Statistik ... 62

4.2.4. Pengujian Asumsi ... 65

4.2.5. Pengujian Hipotesis masing-masing Variabel ... 66

4.2.6. Perspektif Ekonomi terhadap FDI di ASEAN ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan ... 75

5.2. Saran ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. 10 Besar Negara/ Kawasan Penyumbang FDI ... 2

di ASEAN Tabel 1.2. FDI Inflow di ASEAN Berdasarkan Negara... 5

Periode Tahun 2011 – 2013 Tabel 3.1 Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test ... 45

Tabel 4.1 Perkembangan FDI Inflow di ASEAN ... 48

Berdasarkan Negara Periode Tahun 2009 -2013 Tabel 4.2 Perkembangan GDP Per Kapita di Kawasan ASEAN ... 51

Periode Tahun 2009-2013 Tabel 4.3 Perkembangan Tingkat Suku Bunga Pinjaman di... 53

Kawasan ASEAN Periode Tahun 2009-2013 Tabel 4.4 Perkembangan Tingkat Inflasi di Kawasan ASEAN ... 55

Tabel 4.5 Perkembangan CPI di Kawasan ASEAN ... 57

Tabel 4.6 Hasil Statistik Uji Chow ... 60

Tabel 4.7 Hasil Estimasi Regresi Data Panel dengan Metode ... 61

Fixed Effect Model Tabel 4.8 Statistik Deskriptif FDI... 63

Tabel 4.9 Correlation Matrix ... 66

Tabel 4.10 Tabel Hubungan Variabel Bebas (GDP,CPI,IR,INF) ... 69 terhadap variabel terikat (FDI) di kawasan ASEAN


(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1 Share FDI Negara ASEAN Terhadap Total FDI ... 6

di Kawasan ASEAN Tahun 2013 Gambar 2.1 Inflanatory Gap ... 20

Gambar 2.2 Demand Pull Inflation ... 20

Gambar 2.3 Cost Push Inflation ... 22

Gambar 2.4 Skema Konseptual ... 30

Gambar 3 Pengujian Pemilihan Metode Pengolahan Data Panel .. 38

Gambar 4.1 Perkembangan GDP Perkapita Kawasan ASEAN . Periode Tahun 2009-2013... 52

Gambar 4.2 Perkembangan Suku Bunga di Kawasan ASEAN Periode Tahun 2009-2013... 54

Gambar 4.3 Perkembangan Tingkat Inflasi di Kawasan ASEAN Periode Tahun 2009-2013... 56

Gambar 4.4 Perkembangan Corruption Perception Index di Kawasan ASEAN Periode Tahun 2009-2013 59


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Variabel ... 80

2. Deskrptif Statistik ... 84

3. Correlation Matrix antar variabel bebas ... 84

4. Grafik masing masing variabel ... 85

5. Hasil Output Regresi Data Panel ... 87

6. Uji Model data panel dengan uji Chow ... 88


(14)

1

BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah

Pergerakan globalisasi perekonomian yang dewasa ini bergerak begitu cepat diiringi dengan derasnya arus globalisasi yang semakin berkembang maka hal ini mendorong berbagai negara dan kawasan untuk melakukan peningkatan pertumbuhan perekonomian negaranya ataupun kawasannya dengan berbagai macam cara. Salah satu indikator dari peningkatan pembangunan ekonomi di suatu negara yaitu dapat dilihat dari meningkatnya pendapatan nasional per kapita riil. Arthur Lewis dalam bukunya The Theory Of Economic Growth “mengkaji bahwasanya pembangunan ekonomi suatu negara identik dengan pertumbuhan ekonomi dari negara tersebut” (Kuncoro, 1997 : 18). Ada berbagai cara yang dilakukan untuk meningkatkan perekonomian seperti peningkatan kapasitas produksi domestik, bekerjasama dengan korporasi–korporasi besar hingga melakukan investasi dengan negara lain.

Oleh karena pentingnya peran investasi dalam perekonomian suatu kawasan menyebabkan dibutuhkannya suatu wadah kerjasama untuk menarik investasi agar negara - negara yang tergabung dengan kawasan itu dapat saling mendukung daya tarik kawasan terhadap investor. Pada Tahun 2011, negara-negara yang berada di kawasan ASEAN membentuk ASEAN Investment Forum sebagai wadah bagi negara ASEAN untuk mendorong peningkatan investasi di kawasan ASEAN. Apalagi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015 diharapkan akan semakin meningkatkan investasi langsung asing (foreign direct invesment) ke kawasan ASEAN.

Sebahagian besar negara yang sedang berkembang seperti halnya negara–negara di kawasan Asia Tenggara yang merupakan kawasan


(15)

2

Association Of South East Asian Nations (ASEAN) sangat membutuhkan investasi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonominya. Namun, sumber-sumber dana yang berasal dari dalam negeri di masing–masing negara di kawasan ASEAN seringkali tidak mampu untuk mencukupi kebutuhan investasi di dalam negeri. Adanya masalah keterbatasan dana tersebut menjadikan perlu adanya pembiayaan pembangunan yang berasal dari sumber-sumber dana lainnya. Oleh karena itu strategi yang digunakan untuk mengatasi keterbatasan dana tersebut dengan cara pembentukan modal yang dapat dilakukan dengan mendatangkan investasi asing secara langsung (Foreign Direct Investment).

Penyumbang FDI Inflow ke kawasan ASEAN berdasarkan 10 besar negara atau kawasan penyumbang FDI di ASEAN ditunjukkan pada Tabel1. 1.

Tabel. 1.1. 10 Besar Negara/ Kawasan Penyumbang FDI di ASEAN

US$ Juta Negara / Kawasan

Nilai Share to total inflows 2011 2012 2013 2011 2012 2013

US$ US$ US$ % % %

European Union (EU)

29.693,3 18.084,9 26.979,6 30,4 15,8 22,0 Japan

9.709,0 23.777,1 22.904,4 10,0 20,8 18,7 ASEAN

15.228,4 20.657,6 21.321,5 15,6 18,1 17,4 China

7.857,7 5.376,8 8.643,5 8,1 4,7 7,1 Hong Kong

4.273,8 5.029,9 4.517,3 4,4 4,4 3,7 USA

9.129,8 11.079,5 3.757,5 9,4 9,7 3,1 Republic of Korea

1.742,1 1.708,4 3.516,2 1,8 1,5 2,9 Australia

1.530,2 1.831,0 2.002,3 1,6 1,6 1,6 Taiwan, Province of

China

2.317,0 2.242,3 1.321,7 2,4 2,0 1,1 India

(2.230,5) 2.233,4 1.317,5 (2,3) 2,0 1,1 Total top ten sources

79.250,8 92.021,0 96.281,6 81,3 80,5 78,7 Others

18.287,3 22.263,1 26.095,0 18,7 19,5 21,3

Total FDI inflow to ASEAN

97.538,1 114.284,0 122.376,5 100,0 100,0 100,0

Sumber : ASEAN Foreign Direct Investment Statistics , 2014 (diolah)

Berdasarkan Tabel 1.1, terlihat bahwa Porsi FDI antar sesama negara ASEAN pada tahun 2013 mencakup persentase yang cukup tinggi sebesar


(16)

3

17,4% setelah Uni Eropa (22%) dan Jepang (18%). Negara sumber FDI lainnya di ASEAN adalah China mencapai 7,1%, Hongkong (3,7%), Amerika Serikat (3,1%), Republik Korea (2,9%), Australia (1,6%), Taiwan (1,1%) dan India (1,1%). Adapun Total 10 besar kawasan atau negara penyumbang sebesar 78,7% dari keseluruhan FDI Inflow dan sisanya sebesar 21,3% di sumbang oleh negara atau kawasan lainnya dengan porsi yang lebih kecil dibandingkan dengan sumbangan FDI Inflow 10 negara atau kawasan penyumbang di ASEAN.

Melalui gambaran pada tabel 1.1 dari total keseluruhan FDI Inflow tahun 2013 yang masuk ke ASEAN sebesar US$122.376,5 Million, Kawasan Uni Eropa memiliki peranan sebesar 22% atau sebaesar US$ 26.979,6 Miliion, sedangkan negara Jepang memiliki peranan sebesar US$ 22.904,4 Miliion atau sebesar 18% sebagai wilayah atau kawasan dari 10 besar penyumbang Foreign Direct Invesment ke kawasan ASEAN. Hal ini menunjukkan bahwa Asia Tenggara merupakan kawasan yang menarik untuk investasi langsung luar negeri (Foreign Direct Invesment) bagi negara dan kawasan maju. Tentunya peningkatan investasi asing langsung (FDI) di kawasan asia tenggara ( ASEAN) pada dua tahun berturut–turut ini dikarenakan pesatnya pertumbuhan ekonomi di kawasan ASEAN dan juga merupakan imbas dari perlambatan industri manufaktur di China karena naiknya biaya produksi dan lemahnya permintaan secara global.

Martin (Capital Economics, 2014) mengkaji bahwa adanya kenaikan biaya produksi dan biaya upah tenaga kerja di China mendorong perusahaan manufaktur dari negara maju mencari ke lokasi pabrik yang baru dengan biaya yang lebih rendah. Dan alternatif tersebut didapatkan di kawasan asia tenggara seperti di negara Filipina dan Vietnam. Disamping itu Martin juga menjelaskan bahwa perlambatan ekonomi di China karena adanya perlambatan industri manufaktur di negara tersebut menyebabkan naiknya biaya produksi dan tingginya biaya upah, sehingga perusahaan – perusahaan lokal di China juga


(17)

4

mengalihkan dan mencari pabrik baru ke negara lain seperti ke kawasan ASEAN dengan harapan mendapatkan biaya produksi dan biaya tenaga kerja yang lebih murah demi kelangsungan bisnis perusahaan di negara tersebut. Dan hal ini dapat dilihat dari peningkatan FDI Inflow negara China yang mengalami peningkatan dari tahun 2012 sebesar US$ 5,376,8 Million meningkat menjadi US$ 8.643,5 Million pada taun 2013.

Efendi dan Suska (ASEAN Investment Forum Untuk Mendorong Investasi di Kawasan ASEAN Yang Lebih Tinggi, 2013) mengkaji bahwa melalui forum ini diharapkan terciptanya free flow of investment dalam rangka mewujudkan ASEAN sebagai pasar tunggal dan basis produksi sebagai salah satu komponen dari komunitas ekonomi ASEAN pada tahun 2015. Untuk mewujudkan terciptanya peningkatan investasi di kawasan ASEAN, oleh karena itu perlu dipetakan terlebih dahulu besarnya arus Foreign Direct Investment (FDI) ke negara-negara ASEAN yang menjadi proxy dalam menghitung investasi yang masuk ke negara-negara ASEAN.

Tabel.1.2 menunjukkan proporsi FDI Inflow di masing-masing negara ASEAN untuk perbandingan antara tahun 2011 hingga tahun 2013, FDI Inflow ke negara-negara ASEAN menunjukkan bahwa Singapura masih merupakan tujuan utama diikuti oleh Indonesia, Thailand dan Malaysia. Pada tahun 2013 terdapat FDI Inflow sebesar US$ 122.376,5 juta, relatif lebih besar apabila dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2012. Dari Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa FDI Inflow di 5 negara di kawasan ASEAN yaitu Brunai Darussalam, Indonesia, Laos, Malaysia dan Myanmar mengalami penurunan pada tahun 2012 apabila dibandingkan dengan jumlah FDI Inflow pada tahun 2011. Sedangkan 5 negara ASEAN lainnya yaitu Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina dan Kamboja mengalami peningkatan nilai FDI Inflow pada tahun 2012 apabila dibandingkan dengan nilai FDI pada tahun 2011. Namun secara menyuluruh jumlah FDI Inflow di negara


(18)

5

kawasan ASEAN pada tahun 2013 mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun 2012, hanya 2 negara yaitu Indonesia dan Kamboja yang terus mengalami penurunan jumlah FDI Inflow pada tahun 2013 apabila dibandingkan dengan periode 2 tahun sebelumnya.

Tabel 1. 2. FDI Inflow di ASEAN Berdasarkan Negara Periode Tahun 2011-2013 Nilai dalam US$ Million Negara 2011 2012 2013

n FDI / ⅀ FDI Tahun 2013 (US$) (US$) (US$) %

Brunei Darussalam 1.208,3 864,8 908,4 0,7

Kamboja 891,7 1.557,1 1.274,9 1,0

Indonesia 19.241,6 19.137,9 18.443,8 15,1

Laos 466,8 294,4 426,7 0,4

Malaysia 12.000,9 9.400,0 12.297,4 10,0

Myanmar 2.058,2 1.354,2 2.620,9 2,1

Filipina 1.815,9 2.797,0 3.859,8 3,2

Singapura 48.474,5 59.811,5 60.644,9 49,6

Thailand 3.861,1 10.699,2 12.999,8 10,6

Viet Nam 7.519,0 8.368,0 8.900,0 7,3

ASEAN 97.538,1 114.284,1 122.376,6 100,0

Sumber : ASEAN Foreign Direct Investment Statistics ,2014 (diolah)

Dari Tabel 1.2 menunjukkan bahwa FDI Singapura tahun 2013 sebesar US$60.644,9 juta atau memiliki share sebesar 50% dari Total FDI Inflow dari seluruh kawasan di ASEAN, tingginya FDI Singapura ini disebabkan karena nilai GDP Singapura yang paling terbesar di kawasan Asia Tenggara dengan pendapatan nasional sebesar US$55,182.5 juta. Besarnya pendapatan negara Singapura tentunya berhungan yang signifikan terhadap besarnya nilai FDI negara tersebut. Sedangkan Indonesia berada pada urutan kedua dengan nilai FDI pada tahun 2013 sebesar US $18.443,8 juta atau memiliki share sebesar 15% dari total FDI di kawasan ASEAN dengan GDP per kapita sebasar US$ 3.459,8 juta. Walaupun GDP Per Kapita Indonesia tidak sebesar apabila dibandingkan dengan negara lainnya di kawasan Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia dan Brunai Darussalam, namun faktor geografis yang sangat luas di Indonesia dan mudahnya mendapatkan tenaga kerja yang banyak


(19)

6

dan biaya upah yang relatif lebih murah di bandingkan negara di kawasan ASEAN yang lainnya menjadi alasan sehingga banyaknya FDI yang terjadi di Indonesia. Di posisi ketiga dengan nilai US$ 12.999,8 juta atau meiliki share sebesar 10,6% dari total FDI di kawasan ASEAN dan selanjutnya diurutan keempat yang miliki andil besar dari Total FDI di kawasan ASEAN yaitu Malaysia dengan jumlah nilai sebesar US$ 12.297,4 juta atau memiliki share sebesar 10% dari total FDI di kawasan ASEAN. Melalui data yang ditampilkan pada Tabel 1.2, dapat dijelaskan pendapatan nasional (GDP) sangat mempengaruhi besarnya FDI yang terjadi di suatu wilayah. Di kawasan Asia tenggara Sharing masing – masing negara terhadap total FDI Inflow di Kawasan ASEAN dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Share FDI Negara ASEAN Terhadap Total FDI di Kawasan ASEAN Tahun 2013

Sumber : ASEAN Foreign Direct Investment Statistics ,2014

Oleh karena peningkatan FDI dianggap penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan, sebab terjadinya FDI disuatu negara akan diikuti dengan transfer of technology, know-how, management skill, resiko usaha relatif kecil dan lebih untung. Sebagai bentuk aliran modal yang bersifat jangka panjang dan relatif tidak rentan terhadap gejolak perekonomian, FDI diharapkan untuk

Ser ies1, Brunei Darussalam , 1,208.3 , 1%

Series1, Cam bodia, 891.7

, 1%

Series1, Indonesia, 19,241.6 , 20%

Series1, Lao PDR, 466.8 , 0% Series1, M alaysia, 12,000.9 , 12% Series1,

M yanm ar, 2,058.2 , 2% Series1,

Philippines, 1,815.9 , 2% Ser ies1,

Singapore, 48,474.5 , 50% Series1,

Thailand,

3,861.1 , 4%Ser ies1, Viet Nam , 7,519.0 ,


(20)

7

membantu mendorong pertumbuhan investasi yang sustainable di kawasan ASEAN.

Untuk mengetahui faktor-faktor penentu masuknya FDI di kawasan ASEAN, maka penelitian ini memilih 10 negara ASEAN ( Brunai Darusalam, Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Laos, Myanmar, Vietnam dan Kamboja) dikarenakan faktor kedekatan geografis dan berada di satu kawasan ekonomi yang sama yaitu ASEAN.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai variabel-variabel yang mempengaruhi masuknya foreign direct investment ke negara di kawasan ASEAN. Peneliti membatasi variabel Gross Domestic Product, Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Corupcy Perception Index sebagai variabel bebas yang memiliki pengaruh terhadap nilai Foreign Domestic Invesment di Kawasan ASEAN. Dan data yang digunakan penulis merupakan data sekunder dari Tahun 2000 sampai Tahun 2013 yang berasal dari sumber – sumber seperti Data World Bank, Data Corruption Perseption Index, Data Foreign Direct Invesment ASEAN resources.

1.2. Rumusan Masalah

Oleh karena peningkatan Foreign Direct Invesment (FDI) dianggap penting dalam menjamin kelangsungan pembangunaan dan FDI diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan investasi yang sustainable di kawasan ASEAN. Hal inilah yang menarik penulis untuk membuat penelitian dengan mengambil permasalahan bahwa Apakah Gross Domestic Product, Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Corupcy Perception Index mempengaruhi Foreign Domestic Invesment di Kawasan ASEAN ?


(21)

8

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor seperti Gross Domestic Product, Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Corupcy Perception Index yang mempengaruhi nilai Foreign Domestic Invesment di kawasan ASEAN.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan relevansinya dengan tujuan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dapat dipergunakan :

1. Memberikan kontribusi ilmiah dari perspektif ilmu ekonomi, khususnya yang berkaitan Foreign Domestic Invesment di kawasan ASEAN khususnya ataupun pada region lainnya.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi untuk studi-studi kuantitatif selanjutnya.


(22)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sesuai dengan judul penelitian yang bertujuan untuk menganalisis faktor -faktor yang menentukan arus masuk Foreign Direct Investment di Kawasan ASEAN, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Negara – negara yang tergabung dalam group ASEAN – 6 seperti Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Indonesia, Thailand dan Filipina menggambarkan kondisi faktor ekonomi yang lebih stabil yang diukur dari perkembangan FDI Inflow, GDP Per Kapita, Suku Bunga dan Tingkat Inflasi.

2. Sedangkan negara – negara yang tergabung dalam group CLVM antara lain Laos, Cambodia, Vietnam dan Myanmar memiliki konstribusi FDI inflow yang lebih sedikit dari total seluruh FDI di kawasan ASEAN, hal ini tentunya berkaitan dengan kondisi perekonomian di 4 negara ini yang kurang stabil yang terlihat dari fluktuasi nilai inflasi, tingginya tingkat suku bunga dan rendahnya GDP per kapita masing – masing negara tersebut. 3. Variabel GDP per kapita memiliki pengaruh sebesar 0,8390 dan variabel

Inflasi memiliki pengaruh sebesar 22,1149 yang berhubungan positif dan signifikan terhadap Foreign Direct Investment di Kawasan ASEAN . 4. Sementara variabel corruption perception index merupakan faktor resiko

ekonomi yang signifikan pengaruhnya sebesar -939,1483 dalam mengurangi arus masuk Foreign Direct Investment di kawasan ASEAN seperti juga halnya dengan variabel suku bunga memiliki pengaruh


(23)

76

5. negatif dan signifikan sebesar -176, 0091 terhadap arus masuk Foreign Direct Investment di kawasan ASEAN.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut :

1. Masing – masing pemerintah yang tergabung dalam kawasan ASEAN perlu melakukan pengendalian risiko ekonomi sehingga dapat meminimalisir kondisi ketidakpastian perekonomian di masing – masing negara khususnya dan kawasan ASEAN umumnya yang dapat menghambat tumbuhnya FDI inflow di kawasan ASEAN dengan cara seperti pengendalian tingkat suku bunga atau pemberian insentif perpajakan bagi investor sehingga menambah gairah investor untuk berinvestasi di Kawasan ASEAN

2. Sehubungan dengan masih banyak faktor-faktor resiko ekonomi lain yang belum dimasukkan ke dalam penelitian ini yang berkaitan seperti masalah perijinan, sarana infrastruktur, kondisi usaha perekonomian, maka untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan Foreign Direct Investment di Kawasan ASEAN.


(24)

77

DAFTAR PUSTAKA

ASEAN Statistic. 2014. ASEAN Foreign Direct Investment Statistics Database as of 1 August 2014. Jakarta : The ASEAN Secretariat (http://www.asean.org/ news/ foreign-direct-investment-statistics, diakses 14 Desember 2014)

Asiedu, Elizabeth.2008. The Effect of Corruption on Investment Growth: Evidence from Firms in Latin America, Sub-Saharan Africa and Transition Countries. University of Kansas, Department of Economics. Working paper No. 200802

Bank Indonesia. 2013. http://www.bi.go.id diakses 7 Februari 2015

Bissoon, Ourvashi. 2012. Can Better Institutions Attract More Foreign Direct Investment (FDI)? Evidence from Developing Countries. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 82. Calhoun, Mikelle A. 2003. Country risk : Its Measurement and Impact on Foreign

Direct Investment. UMI Microform. No.3102528

Case, Karl E., Fair, Ray C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Effendi, Yuventus dan Suska, ASEAN Investment Forum Untuk Mendorong Investasi di Kawasan ASEAN Yang Lebih Tinggi, Jurnal Kemenkeu 16 April 2013

Febrina, Puspa dan Sumiyati, 2014. Pengaruh Kebijakan Makroekonomi Dan Kualitas Kelembagaan Terhadap Foreign Direct Invesment di ASEAN-6 (Analisis Panel Data), Universitas Trisakti .Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 1 Nomor 2 September 2014

Firdaus, Muhammad. 2011. Ekonometrika : Suatu Pendekatan Aplikatif , Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara

Gujarati, Damodar N. 2004. Basic Econometrics. 5 ed. New York: The McGraw−Hill Companies.

Hasen, Ben-Taher., Gianluigi, Giorgioni. 2007. The Determinants of Foreign Direct Investment: A Panel Data Study on AMU Countries. Liverpool Business School.

Hill, Hal. 2001. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, Alih Bahasa Tri Wibowo Budi Santoso dan Hadi Susilo. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

Kuncoro, Mudrajad. 1997.Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN


(25)

78

Kusumastuti, Sri Yani. 2008. Penanaman Modal Asing dan Pertumbuhan Industri Di Asean(6), China, India, dan Korea Selatan 1999-2004. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.23. Jakarta: FE Univ. Trisakti

Kusumawardani, Amanda. 2014 . Bank Dunia: MEA 2015 Dongkrak FDI Asean. (online) (http://www. Bisnis.com/Bank Dunia MEA 2015 Dongkrak FDI Asean_Quick News.htm, diakses 13 Desember 2014)

Krugman, Paul. R. 2003. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada

Lipsey, G. Richard, Courant N. Paul, Purvis . D Douglas and Steiner O. Peter, 1995. Pengantar Makroekonomi Jilid I, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa: A Jaka Wasana, Kirbrandoko dan Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Makki, S. and Somwaru, A .2004 Impact of Foreign Direct Investment and Trade

on Economic Growth: Evidence from Developing Countries, American Journal of Agricultural Economics (online) 86(3): 795–801 (online) (http://search.proquest.com/docview/216802106accountid=31434,diakses 09 Desember 2014).

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi, Edisi Keenam, Alih Bahasa: Imam Nurmawan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mengistu, Berhanu and Samuel, Adams. 2007. Foreign Direct Investment, Governance and Economic Development in Developing Countries. Scholarly Journals in Political Science, Business And Economics (online) Vol. 3 (http://search.proquest.com/docview/216802106?accountid=31434, diakses 09 Desember 2014).

Nachrowi, Usman, dan Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nopirin. 2009. Ekonomi Moneter II. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

O’Toole, Conor M., Tarp, Finn. 2012. Corruption and the Efficiency Of Capital Investment In Developing Countries. UNU-WIDER, Working Paper:2012/27.

Samuelson, Paul dan Nordhaus, William.D. 2004. Ilmu Makroekonomi . Jakarta: Penerbit Media Global Edukasi

Shao, J.,Ivanov, P.C.,Podobnik,B.,Stanley, H.E. 2007. Quantitative Relations Between Corruption and Economic Factors. The European Physical Journal (online) (http://wikipedia.org/wiki/Corruption_Perception_Index, diakses 10 Maret 2015)


(26)

79

Sukirno, Sadono. 2002. Makro Ekonomi: Pengantar Teori. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

The Brunei Times. 2013. Brunei Steps up to fight corruption ( www.bt.com.bn diakses 25 Juli 2015)

Todaro. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid I, Edisi Ketujuh Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Todaro. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid II, Edisi Ketujuh Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Transparancy International. 2011. Corruption Perception Index (http://transparancy.org diakses 10 Maret 2015)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Wen-Jen, Hsieh., Min-Ching, Hong. 2004. The Determinants of Foreign Direct Investment in Southeast Asian Transition Economies. National Cheng Kung University. Tainan (70101)

Widaryono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

Winarno, Wing Wahyu, 2015. Analisis Ekonomterika dan Statistik dengan Eviews. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YPKN


(1)

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan latar belakang dan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor – faktor seperti Gross Domestic Product, Suku Bunga, Tingkat Inflasi, Corupcy Perception Index yang mempengaruhi nilai Foreign Domestic Invesment di kawasan ASEAN.

1.4. Manfaat Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah dan relevansinya dengan tujuan yang telah dikemukakan, maka penelitian ini dapat dipergunakan :

1. Memberikan kontribusi ilmiah dari perspektif ilmu ekonomi, khususnya yang berkaitan Foreign Domestic Invesment di kawasan ASEAN khususnya ataupun pada region lainnya.

2. Sebagai bahan informasi dan referensi untuk studi-studi kuantitatif selanjutnya.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Sesuai dengan judul penelitian yang bertujuan untuk menganalisis faktor -faktor yang menentukan arus masuk Foreign Direct Investment di Kawasan ASEAN, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Negara – negara yang tergabung dalam group ASEAN – 6 seperti Singapura, Malaysia, Brunai Darussalam, Indonesia, Thailand dan Filipina menggambarkan kondisi faktor ekonomi yang lebih stabil yang diukur dari perkembangan FDI Inflow, GDP Per Kapita, Suku Bunga dan Tingkat Inflasi.

2. Sedangkan negara – negara yang tergabung dalam group CLVM antara lain Laos, Cambodia, Vietnam dan Myanmar memiliki konstribusi FDI inflow yang lebih sedikit dari total seluruh FDI di kawasan ASEAN, hal ini tentunya berkaitan dengan kondisi perekonomian di 4 negara ini yang kurang stabil yang terlihat dari fluktuasi nilai inflasi, tingginya tingkat suku bunga dan rendahnya GDP per kapita masing – masing negara tersebut. 3. Variabel GDP per kapita memiliki pengaruh sebesar 0,8390 dan variabel

Inflasi memiliki pengaruh sebesar 22,1149 yang berhubungan positif dan signifikan terhadap Foreign Direct Investment di Kawasan ASEAN . 4. Sementara variabel corruption perception index merupakan faktor resiko

ekonomi yang signifikan pengaruhnya sebesar -939,1483 dalam mengurangi arus masuk Foreign Direct Investment di kawasan ASEAN seperti juga halnya dengan variabel suku bunga memiliki pengaruh


(3)

5. negatif dan signifikan sebesar -176, 0091 terhadap arus masuk Foreign Direct Investment di kawasan ASEAN.

5.2. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut :

1. Masing – masing pemerintah yang tergabung dalam kawasan ASEAN perlu melakukan pengendalian risiko ekonomi sehingga dapat meminimalisir kondisi ketidakpastian perekonomian di masing – masing negara khususnya dan kawasan ASEAN umumnya yang dapat menghambat tumbuhnya FDI inflow di kawasan ASEAN dengan cara seperti pengendalian tingkat suku bunga atau pemberian insentif perpajakan bagi investor sehingga menambah gairah investor untuk berinvestasi di Kawasan ASEAN

2. Sehubungan dengan masih banyak faktor-faktor resiko ekonomi lain yang belum dimasukkan ke dalam penelitian ini yang berkaitan seperti masalah perijinan, sarana infrastruktur, kondisi usaha perekonomian, maka untuk itu perlu dilakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan Foreign Direct Investment di Kawasan ASEAN.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

ASEAN Statistic. 2014. ASEAN Foreign Direct Investment Statistics Database as of 1 August 2014. Jakarta : The ASEAN Secretariat (http://www.asean.org/ news/ foreign-direct-investment-statistics, diakses 14 Desember 2014)

Asiedu, Elizabeth.2008. The Effect of Corruption on Investment Growth: Evidence from Firms in Latin America, Sub-Saharan Africa and Transition Countries. University of Kansas, Department of Economics. Working paper No. 200802

Bank Indonesia. 2013. http://www.bi.go.id diakses 7 Februari 2015

Bissoon, Ourvashi. 2012. Can Better Institutions Attract More Foreign Direct Investment (FDI)? Evidence from Developing Countries. International Research Journal of Finance and Economics. ISSN 1450-2887 Issue 82. Calhoun, Mikelle A. 2003. Country risk : Its Measurement and Impact on Foreign

Direct Investment. UMI Microform. No.3102528

Case, Karl E., Fair, Ray C. 2007. Prinsip-Prinsip Ekonomi. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Effendi, Yuventus dan Suska, ASEAN Investment Forum Untuk Mendorong Investasi di Kawasan ASEAN Yang Lebih Tinggi, Jurnal Kemenkeu 16 April 2013

Febrina, Puspa dan Sumiyati, 2014. Pengaruh Kebijakan Makroekonomi Dan Kualitas Kelembagaan Terhadap Foreign Direct Invesment di ASEAN-6 (Analisis Panel Data), Universitas Trisakti .Jurnal Ekonomi Pembangunan Volume 1 Nomor 2 September 2014

Firdaus, Muhammad. 2011. Ekonometrika : Suatu Pendekatan Aplikatif , Edisi Kedua. Jakarta : Bumi Aksara

Gujarati, Damodar N. 2004. Basic Econometrics. 5 ed. New York: The McGraw−Hill Companies.

Hasen, Ben-Taher., Gianluigi, Giorgioni. 2007. The Determinants of Foreign Direct Investment: A Panel Data Study on AMU Countries. Liverpool Business School.

Hill, Hal. 2001. Ekonomi Indonesia, Edisi Kedua, Alih Bahasa Tri Wibowo Budi Santoso dan Hadi Susilo. Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa

Kuncoro, Mudrajad. 1997.Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah dan Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP YKPN


(5)

Kusumastuti, Sri Yani. 2008. Penanaman Modal Asing dan Pertumbuhan Industri Di Asean(6), China, India, dan Korea Selatan 1999-2004. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol.23. Jakarta: FE Univ. Trisakti

Kusumawardani, Amanda. 2014 . Bank Dunia: MEA 2015 Dongkrak FDI Asean. (online) (http://www. Bisnis.com/Bank Dunia MEA 2015 Dongkrak FDI Asean_Quick News.htm, diakses 13 Desember 2014)

Krugman, Paul. R. 2003. Ekonomi Internasional: Teori dan Kebijakan. Jakarta: P.T. Raja Grafindo Persada

Lipsey, G. Richard, Courant N. Paul, Purvis . D Douglas and Steiner O. Peter, 1995. Pengantar Makroekonomi Jilid I, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa: A Jaka Wasana, Kirbrandoko dan Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Makki, S. and Somwaru, A .2004 Impact of Foreign Direct Investment and Trade

on Economic Growth: Evidence from Developing Countries, American Journal of Agricultural Economics (online) 86(3): 795–801 (online) (http://search.proquest.com/docview/216802106accountid=31434,diakses 09 Desember 2014).

Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi, Edisi Keenam, Alih Bahasa: Imam Nurmawan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Mengistu, Berhanu and Samuel, Adams. 2007. Foreign Direct Investment, Governance and Economic Development in Developing Countries. Scholarly Journals in Political Science, Business And Economics (online) Vol. 3 (http://search.proquest.com/docview/216802106?accountid=31434, diakses 09 Desember 2014).

Nachrowi, Usman, dan Hardius. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi: Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nopirin. 2009. Ekonomi Moneter II. Yogyakarta: Penerbit BPFE.

O’Toole, Conor M., Tarp, Finn. 2012. Corruption and the Efficiency Of Capital

Investment In Developing Countries. UNU-WIDER, Working

Paper:2012/27.

Samuelson, Paul dan Nordhaus, William.D. 2004. Ilmu Makroekonomi . Jakarta: Penerbit Media Global Edukasi


(6)

Sukirno, Sadono. 2002. Makro Ekonomi: Pengantar Teori. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

The Brunei Times. 2013. Brunei Steps up to fight corruption ( www.bt.com.bn diakses 25 Juli 2015)

Todaro. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid I, Edisi Ketujuh Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Todaro. 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga Jilid II, Edisi Ketujuh Bahasa Indonesia. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Transparancy International. 2011. Corruption Perception Index (http://transparancy.org diakses 10 Maret 2015)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal

Wen-Jen, Hsieh., Min-Ching, Hong. 2004. The Determinants of Foreign Direct Investment in Southeast Asian Transition Economies. National Cheng Kung University. Tainan (70101)

Widaryono, Agus. 2007. Ekonometrika Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII.

Winarno, Wing Wahyu, 2015. Analisis Ekonomterika dan Statistik dengan Eviews. Edisi Keempat. Yogyakarta : UPP STIM YPKN