Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru.

(1)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Judul: Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru

(Analisis Deskriptif pada SD Negeri di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang)

Nama : Kosim Edi Setiana Nim : 1204802

Abstrak

Sekolah sebagai suatu organisasi dirancang untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dipengaruhi oleh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja dan disiplin kerja guru. Sementara disiplin merupakan syarat yang harus ada bagi organisasi termasuk guru dalam menciptakan suatu lingkungan pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya disiplin yang baik maka akan sangat sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil optimal. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian dengan judul “pengaruh Orientasi periaku kepemimpinankepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi serta angket sebagai alat pengumpul data utama. Berdasarkan hasi perhitungan SPSS 17.00, ketiga variabel dalam penelitian ini termasuk kategori sangat baik. Uji korelasi ketiga variabel dalam penelitian ini yang menunjukan tingkat hubungan yang sedang atau cukup baik.

Hasil penelitian diperoleh gambaran aktual: (1) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah berada pada kondisi cukup baik (2) Iklim kerja guru berada pada kondisi cukup kondusif, Sementara (3) Disiplin kerja pada populasi penelitian berada pada kondisi yang mengkhawatirkan, sebab belum menunjukan bahwa proses menuju disiplin kerja guru dengan kategori yang maksimal, terdapat pengaruh yang signifikan antara (4) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, (5) Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, dan (6) Orientasi perilaku kepemimpinankepala sekolah dan Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat

Rekomendasi dalam konteks peningkatan disiplin kerja guru menuju sebuah profesi yang berkualitas, memerlukan keterlibatan banyak pihak dan stakeholders, termasuk pemerintah sebagai penyelengara negara, maka diperlukan sebuah kondisi yang dapat memacu para guru agar dapat bersikap, berbuat serta memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan bidang ke-ilmuannya masing-masing. Kepala sekolah sebaiknya memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan iklim kerja di sekolahnya, menciptakan iklim kerja yang kondusif, memberikan nasehat kepada semua warga sekolah dan iklim kerja harus diciptakan oleh semua personil sekolah


(2)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

PERNYATAAN

Dengan ini, saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul “PENGARUH

ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM

KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU” (Analisis Deskriptif pada SD

Negeri di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang) ini dan seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika ilmu yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila dikemudian hari ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini atau ada klaim dari pihak lain terhadap karya saya.

Bandung, April 2014 Yang membuat pernyataan

Kosim Edi Setiana 1204802


(3)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

KATA PENGANTAR

Disiplin merupakan syarat yang harus ada bagi organisasi termasuk guru dalam menciptakan suatu lingkungan pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya disiplin yang baik maka akan sangat sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil optimal.Dengan adanya sikap disiplin akan mendorong gairah kerja guru untuk mewujudkan tujuan sekolah, sebab jika guru tidak memperlihatkan sikap disiplinnya, maka akan merugikan baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap dirinya, teman sejawatnya dan terhadap sekolah secara keseluruhan

Tesis ini diajukan dari rendahnya disiplin guru dewasa ini, sebagai akibat rendahnya orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan perubahan iklim kerja dan Alhamdulilah seraya memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, akhirnya tesis ini dapat terselesaikan. Dalam penulisan tesis ini penulis banyak mendapat masukan dari berbagai pihak, karenanya dalam kesempatan ini penulis sampaikan rasa hormat dan terima kasih atas segala masukan yang telah diberikan tersebut.

Demikian pengantar ini kami sampaikan, kritik dan saran guna membuat pola tulisan yang lebih baik lagi, tetap kami harapkan. Semoga bermanfaat adanya. Amin.

Bandung, April 2014


(4)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

Judul: Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala

Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru

(Analisis Deskriptif pada SD Negeri di Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang)

Nama : Kosim Edi Setiana Nim : 1204802

Abstrak

Sekolah sebagai suatu organisasi dirancang untuk dapat memberikan kontribusi positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan. Upaya meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dipengaruhi oleh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja dan disiplin kerja guru. Sementara disiplin merupakan syarat yang harus ada bagi organisasi termasuk guru dalam menciptakan suatu lingkungan pendidikan yang berkualitas. Tanpa adanya disiplin yang baik maka akan sangat sulit bagi sekolah untuk mencapai hasil optimal. Hal ini yang melatarbelakangi penelitian dengan judul “pengaruh Orientasi periaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang didukung dengan studi kepustakaan dan studi dokumentasi serta angket sebagai alat pengumpul data utama. Berdasarkan hasi perhitungan SPSS 17.00, ketiga variabel dalam penelitian ini termasuk kategori sangat baik. Uji korelasi ketiga variabel dalam penelitian ini yang menunjukan tingkat hubungan yang sedang atau cukup baik.

Hasil penelitian diperoleh gambaran aktual: (1) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah berada pada kondisi cukup baik (2) Iklim kerja guru berada pada kondisi cukup kondusif, Sementara (3) Disiplin kerja pada populasi penelitian berada pada kondisi yang mengkhawatirkan, sebab belum menunjukan bahwa proses menuju disiplin kerja guru dengan kategori yang maksimal, terdapat pengaruh yang signifikan antara (4) Orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, (5) Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat, dan (6) Orientasi perilaku kepemimpinankepala sekolah dan Iklim kerja terhadap disiplin kerja guru dengan korelasi yang cukup kuat

Rekomendasi dalam konteks peningkatan disiplin kerja guru menuju sebuah profesi yang berkualitas, memerlukan keterlibatan banyak pihak dan stakeholders, termasuk pemerintah sebagai penyelengara negara, maka diperlukan sebuah kondisi yang dapat memacu para guru agar dapat bersikap, berbuat serta memiliki kapasitas dan kapabilitas yang sesuai dengan bidang ke-ilmuannya masing-masing. Kepala sekolah sebaiknya memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan iklim kerja di sekolahnya, menciptakan iklim kerja yang kondusif, memberikan nasehat kepada semua warga sekolah dan iklim kerja harus diciptakan oleh semua personil sekolah


(5)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH

Bismillahirrohmaanirrohiim

Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, akhirnya tesis ini dapat penulis selesaikan. Banyak rintangan yang menghadang dan tidak jarang mematahkan semangat penulis untuk secara intensif menuntaskan penulisan tesis ini. Namun akhirnya atas pertolongan Allah SWT tuntas jualah semua kekhawatiran dan kegundahan yang selalu menyertai perjalanan penulis selama penyusunan tesis ini.

Penulis menyadari bahwa banyak orang-orang yang mendorong dan memberi bantuan atas penyelesaian tesis ini, semenjak perancangan hingga pelaporannya. Sudah selayaknya penulis haturkan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada semua pihak. Rasa terima kaih dan penghargaan yang setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Dr. Endang Herawan, M.Pd sebagai pembimbing 1 yang telah mencurahkan pemikiran, memberikan saran, nasihat, dorongan dan bimbingan yang tanpa lelah.

2. Bapak Dr. Asep Suryana, M.Pd sebagai pembimbing II yang tanpa bosan-bosannya meluangkan waktu, memberikan saran, nasihat, dorongan dan bimbingan sampai tesis ini selesai dilaporkan.

3. Bapak Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd, selaku Rektor Universitas Pendidikan Indonesia, yang telah memberikan kesempatan dan dorongan kepada penulis untuk mengikuti pendidikan di Universitas Pendidikan Indonesia.

4. Bapak Prof. H. Udin S. Sa’ud, P.hD sebagai ketua program studi

Administrasi Pendidikan yang telah memberi peluang dalam studi, membimbing dan membekali ilmu yang bermanfaat.


(6)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

5. Seluruh karyawan dan staf di lingkungan PPS UPI yang telah memberikan bantuan selama mengikuti studi di Universitas Pendidikan Indonesia. 6. Keluarga besar UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Jatigede, Kabupaten

Sumedang terima kasih atas izin dan kebijaksanaannya sehingga penulis dapat menyelesaikan studi dengan tepat waktu.

7. Keluarga besar SD Negeri Cijengjing 2, Kecamatan Jatigede, Kabupaten Sumedang yang tiada hentinya mendo’akan, memberi semangat kepada penulis untuk segera menyelesaikan studi ini.

8. Kepada Ibunda tercinta, Bapak dan Ibu mertua, dan juga kakak tercinta yang tiada putusnya mendo’akan keberhasilan dan kebahagiaan penulis 9. Keluargaku tercinta yang dengan ikhlas diambil kebahagiaannya karena

kesibukan penulis dalam menyelesaikan studi ini, terutama buat istriku tercinta dan buah hatiku terkasih. Mereka telah banyak memberikan pengorbanan baik waktu, kasih sayang yang hilang meskipun begitu mereka tidak luput untuk selalu berdo’a agar penulis secepatnya menyelesaikan studi ini. Semoga ilmu yang didapatkan bisa diamalkan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.

Akhirnya kepada Allah SWT jualah segalanya dikembalikan. Semoga rahmat dan hidayah-Nya senantiasa dilimpahkan kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian studi ini. Amien.

Bandung, April 2014


(7)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iii

PENGHARGAAN DAN UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 5

C. Rumusan Masalah ... 7

D. Variabel Penelitian ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 8

F. Manfaat Penelitian ... 9

G. Struktur Organisasi Tesis ... 9

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN, KERANGKA PEMIKIRAN, ASUMSI DAN HIPOTESIS ... 11

A. Kajian Kepustakaan ... 11

I. Kajian Disiplin Kerja Guru dalam Administrasi Pendidikan ... 11

1.1 Pengertian Disiplin ... 11

1.2 Konsep Disiplin Kerja Guru ... 13

1.3 Pembinaan Terhadap Disipin Kerja Guru ... 25

1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja ... 30 2. Kajian Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah


(8)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vii

dalam Administrasi Pendidikan ... 32

2.1 Pengertian Kepemimpinan ... 32

2.2 Fungsi Kepemimpinan ... 36

2.3 Syarat-Syarat Menjadi Pemimpin ... 36

2.4 Orientai Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah... 42

3. Kajian Iklim Kerja dalam Administrasi Pendidikan ... 46

3.1 Konsep Iklim ... 46

3.2 Konsep Iklim Kerja ... 47

B. Kerangka Pemikiran ... 53

C. Asumsi-Asumsi dan Hipotesis Penelitian ... 55

1. Asumsi-Asumsi ... 55

2. Hipotesis penelitian ... 55

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 57

A. Metodologi Penelitian ... 57

B. Populasi dan Sampel ... 58

C. Teknik Pengumpulan Data ... 59

D. Definisi Operasional... 66

E. Prosedur Pengolahan Data ... 67

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 71

A. Hasil Penelitian ... 71

1. Analisis Data ... 71

1.1 Seleksi Data ... 71

1.2 Tabulasi Data ... 71

2. Uji Normalitas Data ... 72

3. Deskripsi Data ... 74

3.1 Deskripsi Data Variabel Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah... 74

3.2 Deskripsi Data Variabel Iklim Kerja... 79

3.3 Deskripsi Data Variabel Disiplin Kerja Guru ... 84

3.4 Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) Terhadap Disiplin Kerja Guru (Y) ... 89


(9)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu viii

3.5 Pengaruh Iklim Kerja (X2) terhadap Disiplin Kerja

Guru (Y) ... 90

3.6 Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1) dan Iklim Kerja (X2) terhadap Disiplin Kerja Guru (Y) ... 91

B. Pembahasan ... 94

1. Gambaran Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang... 94

2. Gambaran Iklim Kerja Guru pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ... 96

3. Gambaran Disiplin Kerja Guru Sekolah pada Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Jatigede Kabupaten Sumedang ... 98

4. Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Disiplin Kerja Guru ... 100

5. Pengaruh Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru ... 102

6. Pengaruh Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Iklim Kerja Terhadap Disiplin Kerja Guru ... 103

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI ... 106

A. Kesimpulan ... 106

B. Rekomendasi ... 107

DAFTAR PUSTAKA ... 109 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(10)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ix

DAFTAR TABEL

3.1 Populasi Penelitian Guru SD di Kecamatan Jatigede ... 58

3.2 Kriteria penskoran alternatif jawaban untuk setiap item... 68

4.1 Hasil Seleksi Penyebaran Angket ... 71

4.2 Data Uji Normalitas Hasil Penelitian ... 72

4.3 Resume Penghitungan Korelasi ... 73

4.4 Tabel Distribusi Frequensi Variabel Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 74

4.5 Distribusi Frekuensi Variabel Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah (X1 ... 76

4.6 Kecenderungan variabel (X1) Orientasi Perilaku Kepemimpinan Kepala Sekolah ... 77

4.7 Kriteria Penilaian Persentase Skor Tanggapan Responden ... 78

4.8 Distribusi Frekuensi Variabel Iklim Kerja (X2) ... 80

4.9 Kecenderungan Variabel (X2) Iklim Kerja ... 81

4.10 Tabel Distribusi Frequensi Variabel Disiplin Kerja Guru (Y) ... 82

4.11.Kriteria Penilaian Persentase Skor Tanggapan Responden ... 83

4.12 Kecenderungan Variabel (Y) Disiplin Kerja Guru ... 84

4.13 Hasil penghitungan determinasi ... 85


(11)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu x

4.15 Kriteria Penilaian Persentase Skor Tanggapan Responden ... 88

4.16 Hasil penghitungan determinasi ... 89

4.17 Resume regresi variabel X1 ke Y ... 90

4.18 Hasil penghitungan determinasi ... 91

4.19 Resume regresi variabel X1,X2 ke Y ... 91

4.20 Hasil penghitungan determinasi ... 92

4.21 Resume regresi variabel X1, X2 ke Y ... 92


(12)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 57

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Metodologi Penelitian

Teori dalam penelitian kuantitatif diposisikan sebagai alat untuk mengembangkan instrumen dan melakukan analisa untuk mencermati dan mengkaji fenomena yang terjadi di lapangan penelitian. Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti terdiri dari tiga variabel, yaitu orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah sebagai variabel X1, iklim kerja sebagai variabel X2 dan disiplin kerja guru sebagai variabel Y.

Dalam penelitian ini, konteks lapangan dilihat dari suatu kajian teoritik, sehingga nantinya akan melahirkan suatu gambaran mengenai kondisi lapangan berdasarkan kajian teori tersebut. Selain itu, penelitian inipun akan mengkaji keterkaitan antara variabel-variabel tersebut. Dalam konteks ini, teori akan menjadi alat analisa sejauhmana keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya dan teori pun akan mengungkapkan mengapa keterkaitan itu demikian adanya.

Untuk keperluan penelitian mengenai pengaruh orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru, akan dipilih lokasi penelitian pada SD negeri di kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang yang dikategorikan berdasarkan pada status negeri sejumlah 23 sekolah. Mencermati pada masalah yang akan diteliti, yakni orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah dan iklim kerja terhadap disiplin kerja guru maka metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Fokus penelitian ini sendiri berkisar pada orientasi perilaku kepemimpinan kepala sekolah, iklim kerja dan disiplin kerja guru. Untuk keperluan penelitian yang dimaksudkan, maka peneliti memfokuskan penelitian pada SD Negeri yang berada di wilayah kecamatan Jatigede kabupaten Sumedang. Sumber utama data diperoleh dari guru.


(13)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 58

B.Populasi dan Sampel

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin baik hasil meng-hitung ataupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya (Sudjana, 2004:6), sedangkan sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Populasi yang menjadi objek penelitian adalah guru Sekolah Dasar se - Kecamatan Jatigede, sejumlah 138 guru. Untuk menentukan jumlah sampel yang akan dijadikan objek penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1

Populasi Penelitian Guru Sekolah Dasar di Kecamatan Jatigede

No Nama Sekolah Jumlah Guru Sampel

25% dari Populasi

1 SD Cijeungjing I 8 2

2 SD Cijeungjing II 6 2

3 SD Parakankondang 4 1

4 SD Cihideung 5 1

5 SD Lebaksiuh 5 1

6 SD Leuwihieum 5 1

7 SD Cibeber 6 2

8 SD Talagadatar 6 2

9 SD Pamoyanan 6 2

10 SD Cimukti 7 2

11 SD Ciboboko 6 2

12 SD Hegarmanah 6 2

13 SD Cadasngampar 7 2

14 SD Cidadap 6 1

15 SD Ciranggem 6 1


(14)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 59

17 SD Cikandang 6 1

18 SD Cisampih 4 1

19 SD Ciawi 7 2

20 SD Jemah 6 1

21 SD Lontong 6 1

22 SD Karedok 8 2

23 SD Kadu 7 2

Jumlah 138 35

Sumber UPTD Kecamatan Jatigede (2013)

Setelah populasi ditetapkan, selanjutnya ditentukan sampel agar dapat dilakukan pengumpulan data. Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dijadikan objek penelitian yang dianggap dapat mewakili seluruh populasi. Arikunto (2004:117) mengatakan bahwa:

“Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel Nasution (2005:135) bahwa, “..mutu penelitian tidak selalu ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya, oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu pelaksanaan dan pengolahannya.”

Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (2005:120) mengemukakan bahwa: Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika subjeknya besar, dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Memperhatikan pernyataan tersebut, karena jumlah populasi lebih dari 100 orang, maka penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel secara acak (Random sampling) yaitu 25% dari populasi per sekolah sehingga diperoleh jumlah sampel sebanyak 35 orang. Jumlah sampel yang disebar dengan menggunakan angket sebanyak 35 untuk guru Sekolah Dasar di 23 sekolah di Kecamatan Jatigede (responden).


(15)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 60

Pengolahan data dilakukan dengan maksud agar data yang terhimpun dapat memberikan arti bagi penelitian yang dilakukan. Data yang terkumpul harus diolah. Diorganisir dan disistematisasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Winarno Surakhmad (1994: 91) menjelaskan:

Mengolah data adalah suatu konkrit untuk membuat data itu “berbicara” sebab betapapun besarnya jumlah data dan tingginya nilai data yang terkumpul (sebagai hasil fase pelaksanaan pengumpulan data), apabila tidak disusun dalam suatu organisasi dan diolah menurut sistematis yang baik niscaya data itu tetap merupakan bahan-bahan bisu “seribubahasa” Dalam prosedur pengolahan data, penulis menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

1. Seleksi dan klasifikasi data

1.1 Pemeriksaan kecenderungan umum skor responden 1.2 Mengubah skor mentah menjadi skor baku

1.3 Uji normalitas distribusi data

2 Analisis data untuk pengujian hipotesis penelitian 2.1 Analisis regresi

2.2 Analisis korelasi

Untuk lebih jelasnya, langkah-langkah secara terperinci dapat dilihat sebagai berikut:

1) Memberi bobot setiap kemungkinan jawaban pada item untuk setiap variabel penelitian dan memberi skor pada angket responden berdasarkan petunjuk yang telah ditetapkan

2) Pengolahan data dengan menggunakan perhitungan persentase. Perhitungan persentase dimaksimalkan untuk mengetahui kecenderungan umum jawaban responden terhadap variabel penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Xid X

p


(16)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 61

P = Persentase rata-rata yang dicari X = Skor rata-rata tiap variabel Xid = Skor ideal setiap variabel

3) Mengubah skor mentah menjadi skor baku. Sudjana (1992:104) mengemukakan rumus sebagai berikut:

        S X X1 ( 10 50 Ti Keterangan:

Ti = Skor baku yang dicari X = Skor rata-rata

S = Simpangan baku Xi = Skor mudah

Untuk menggunakan rumus diatas, maka akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menentukan rentang (R) yaitu skor tertinggi dikurangi skor terendah (STT – STR) dengan rumus R = STT – STR

b. Menentukan banyak kelas (bk) interval dengan menggunakan rumus: bk = 1 + (3,3) log n

c. Menentukan panjang kelas interval yaitu rentang dibagi banyak kelas.

bk R p

d. Mencari rata-rata dengan rumus: X =

fi fixi

e. Mencari simpangan baku dengan rumus:

) 1 ( ) ( )

( 2 2

2   

n n fixi fixi n S


(17)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 62

Digunakan untuk mengetahui dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan analisis parametrik atau non parametrik dengan menggunakan rumus Chi kuadrat (X2)

  k

i Ei

Ei oi X

1

2

2 ( )

Keterangan:

X1 = Chi kuadrat yang dicari Oi = Frekuensi yang tampak Ei = Frekuensi yang diharapkan Langkah-langkah yang ditempuh adalah: a. Membuat distribusi frekuensi

b. Mencari batas bawah skor kiri interval dan batas atas skor kanan interval c. Mencari Z untuk batas kelas dengan rumus:

S X X

Z  1

Keterangan:

X1 = Chi kuadrat yang dicari X = Frekuensi yang tampak

S = Simpangan baku untuk distribusi d. Mencari luas O – Z daftar F

e. Mencari luas tiap interval dengan cara mencari selisih luas 0 – Z dengan interval yang berdekatan untuk tanda Z sejenis dan menambahkan luas 0 – Z yang berlawanan

f. Mencari E1 (frekuensi yang diharapkan) diperoleh dengan cara mengalikan luas interval n.

g. Mencari Oi (frekuensi hasil penelitian) diperoleh dengan cara melihat tiap kelas interval (F1) pada tabel distribusi frekuensi


(18)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 63

i. Menentukan keberartian X2 dengan jalan membandingkan nilai presentif untuk distribusi X2

5) Analisis Regresi

Dipergunakan untuk mencari hubungan fungsional antara variabel X dengan variabel Y dengan rumus:

Ŷ = a + b X

Keterangan:

Y = Harga variabel Y yang diramalkan a = Konstanta (harga Y bila X = 0

b = Koefisien arah regresi linier yang menyatakan perubahan rata-rata variable X sebesar satu unit

X = Harga variabel X

Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut: a. Mencari harga-harga ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2

b. Menyusun pasangan data untuk variable X dan variable Y c. Mencari persamaan untuk regresi sederhana:

 

 

2 2

2 ) ( ) )( ( ) )(( ( xi xi n xiyi xi xi yi a

  

2 2

) ( . ) ( ) ( xi xi n yi xi xiyi n b

Mencari JK (jumlah kuadrat):

1. Mencari jumlah kuadrat total {JK(T)}, jumlah-jumlah kuadrat regresi {JK(a), JK(b/a), jumlah kuadrat residu {JK(s), jumlah kuadrat kekeliruan {JK(E)} dan jumlah kuadrat tuna cocok {JK(TC)}, dengan rumus-rumus sebagai berikut:


(19)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 64

n Y a

JK( ) (

)

2            

 

n Yi Xi XiYi b a b JK )( ( ) / (

 2 )

(T Yi JK

JK (S) = JK (T)-JK(a)-JK(b/a) JK (S) = JK (S) – JK (E)

          n yi yi E JK 2 2 ( )

) (

2. Membuat daftar analisis untuk uji linieritas regresi seperti yang dikemukakan oleh Sudjana (1992: 332) sebagai berikut:

Analisis Varians (ANAVA) dan Regresi Linier SUMBER

VARIANS

dk JK KT F

Total N

2

Y

Y 2

Regresi (a) Regresi Residu 1 1 n-2 JK (a) Jk (b/a) JK (S)

S2 Reg = JK (b/a) S2 res = JK (S)

n-2

S2 Reg S2 res

Tuna Cocok (TC)

Kekeliruan

k-2

n-k

JK (TC)

JK (E)

S2 TC = JK (TC)

k-2 S2E = JK (E)

n-k

S2TC S2E

3. Mencari F untuk taraf signifikan dengan cara : uji F untuk meguji signifikansi koefisien digunakan rumus:

F = S2Reg S2res


(20)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 65

Uji F untuk linieritas regresi dilakukan dengan rumus: F = S2 TC

S2 E

Kriteria pengujian yang digunakan adalah dengan dk pembilang (k-2) dan dk penyebut = (n-k) dan pada tahap signifikansi tertentu, maka terima Ho jika Fhit > Ftabel dan tolak Ho dalam keadaan lainnya.

6) Analisis Korelasi

Analisis regresi merupakan teknik statistik yang berusaha mencari derajat antara variabel X dengan variabel Y dan ukuran yang dipakai untuk mengetahui derajat hubungan dalam penelitian ini adalah analisis parametrik dengan menggunakan koefisien korelasi product moment dengan rumus sebagai berikut:

   2 2 2 2 ) ( . }{ ) ( . { ) ( ) ( Yi Yi n xi xi n yi xi xiyi n r

Langkah-langkah perhitungan untuk mrncari koefisien korelasi r adalah

a. Menentukan harga-harga ∑X, ∑Y, ∑XY, ∑X2, ∑Y2

b. Menafsirkan besarnya koefisien korelasi berdasarkan kriteria yang dikemukakan Subino (1982:66) adalah sebagai berikut:

Kurang dari 0,20 : Hubungan dianggap tidak ada Antara 0,20 – 0,40 : Hubungan ada tetapi rendah Antara 0,41 – 0, 70 : Hubungan cukup

Antara 0,70 – 0,91 : Hubungan tinggi Antara 0,91 – 1,00 : Hubungan sangat tinggi

c. Menghitung keberartian koefisien korelasi (tingkat signifikansi) dengan menggunakan rumus:

2 1 1 r n r r    Keterangan:

t = nilai t yang dicari r = koefisien korelasi


(21)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 66

n = banyaknya data

Selanjutnya niai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk = n-2 pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam hal ini adalah tingkat kepercayaan 95 %. Apabila t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain hipotesis nol ditolak.

d. Mencari derajat hubungan berdasarkan koefisien determinasi (r2) Dimaksudkan untuk menyatakan besarnya presentase variabel yang satu turut ditentukan oleh variabel yang lain (Subino, 1982: 63) dengan rumus sebagai berikut:

KD = (r2) X 100%

D. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel bebas, dan 1 (satu) variabel terikat, variabel bebas tersebut adalah : “Orientasi Kepemimpinan Kepala Sekolah” (X1), dan “Iklim Kerja” (X2) dan variabel terikat

yaitu “Disiplin Kerja Guru” (Y).

Dari variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Orientasi Kepemimpinan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Orientasi kepemimpinan kepala sekolah adalah Kemampuan dan pengetahuan kepala sekolah tentang tujuan, proses, dan teknologi yang melandasi pendidikan di sekolah. Dalam penelitian ini, orientasi kepemimpinan kepala sekolah adalah pengelola satuan pendidikan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan, melalui kegiatan pengelolaan pendidikan.

b. Iklim Kerja

Iklim kerja dirasakan langsung atau tidak langsung oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan tersebut. (Litwin & Stringer, 1968) serta memiliki


(22)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 67

karakteristik-karakteristik yag sebagian besar meru[akan hasil dari tindakan-tindakan yang diambil secara sadar atau tidak sadar oleh suatu organisasi yang agaknya berpengaruh terhadap tingkah laku berikutnya. Dalam penelitian ini, iklim kerja dipengaruhi tiga hal yaitu: karakteristik internal yang dapat dikenal melalui dimensi-dimensi formalisasi, spesialisasi, sentralisasi, otoritas, profesionalisme, konfigurasi, karakteristik organisasi dan karakteristik individu.

c. Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja, dapat dikatakan ketaatan pekerja atau pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja. Dalam penelitian ini, disiplin kerja diartikan sebagai bentuk dari ketaatan atas perilaku seorang guru dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya sebagai guru.

E.Prosedur Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Hal ini, seperti dikemukakan Subino, (1982: 162) bahwa yang dimaksud dengan teknik-teknik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.

Adapun langkah-langkah proses pengumpulan data ini meliputi:

1. Pengumpulan data, yaitu mengecek jawaban responden yang dituangkan dalam angket; Adapun alat pengumpul data atau insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Sanafiyah Faisal (1981: 2) mengemukakan bahwa:

“kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang atau responden”.


(23)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 68

Kuesioner atau angket terdiri dari 2 bentuk. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1990: 182) bahwa: “pada umumnya ada dua bentuk angket yaitu: 1) angket bestruktur, 2) angket yang tidak berstruktur”.

2. Penyusunan alat pengumpul data

Untuk memudahkan alat pengumpul data, dalam hal penyusunan angket, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan indicator-indikator dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk dipertanyakan kepada responden berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan.

b. Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel penelitian c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disertai alternatif

jawaban yang akan dipilih responden berdasarkan indikator variabel yang telah ditentukan dalam kisi-kisi item.

d. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban setiap item pada setiap variabel dengan menggunakan skor penilaian yang berkisar dari 5 sampai 1 dengan perincian pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Kriteria penskoran alternatif jawaban untuk setiap item Alternatif Jawaban Skor Pertanyaan

SL (Selalu) 5

SR (Sering) 4

KD (Kadang-kadang) 3

JR ((Jarang) 2

TP (Tidak pernah) 1

3. Uji coba instrumen pengumpulan data

Ukuran memadai atau tidaknya instrumen pengumpul data, minimal dilihat dari dua syarat yaitu syarat validitas atau kesahihan dan syarat


(24)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 69

reliabilitas atau keajegan. Dalam pelaksanaan uji coba ini, penulis melaksanakannya terhadap sejumlah subjek yang bukan merupakan sampel penelitian akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama dengan subjek yang akan dijadikan sampel penelitian. Setelah data untuk uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti dan angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dengan diketahui keterjaminan validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi atau memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

a. Uji Validitas Instrumen

Dalam uji validitas ini, digunakan uji t-tes terhadap skor kelompok tinggi dan skor kelompok rendah yaitu diambil 27 % dari masing-masing kelompok sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (1994: 101) yaitu: Untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan ahli, maka selanjutnya dinyatakan dan dianalisa dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap dari kelompok yang membedakan jawaban tinggi dengan jawaban rendah.

Selanjutnya diuji daya pembedanya dengan menggunakan rumus dari Sudjana (1992:239) sebagai berikut:

Menentukan mean (X) dari dua kelompok dengan menggunakan rumus:

  

n X

X 1

1. Mencari simpangan baku (S) dari masing-masing kelompok dan simpangan baku gabungan (S2) dari kedua kelompok sampel dengan rumus:


(25)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 70

S = ∑(X1 X)2 n - 1

S gab2= ∑(n1 – 1)S12 + (n2 – 1)S22 n1 + n2

2. Mencari nilai t dengan uji t-test sebagai berikut: t = X1 X2

s n11n12

3. Menguji hipotesis dengan kriteria:

Terima Ho jika –t1-1/2α<t<t1-1/2α diperoleh dari table t dengan dk = (n1-n2-2) dan tingkat signifikansi tertentu (95%). Sedangkan untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menguji reliabilitas instrument digunakan teknik belah dua (split half methods) terhadap instrumen yang disusun. Belahan pertamamerupakan item bernomor ganjil dan belahan kedua item bernomor genap kemudian keduanya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi-korelasi Rank dan Spearmen.

1. Rumus korelasi Spearman r1 = 1 - 6∑bi2

n(n2 – 1) r1(rho)t = r1 n2 nr2

2. Menguji signifikansi korelasi r1 (rho) melalui uji independent antara kedua variabel

3. Kriteria pengujian:

Untuk tingkat signifikansi tertentu (95%) dengan dk = (n-2) jika – t1-1/2α<t<t1-1/2α


(26)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 71

4. Pelaksanaan pengumpulan data

Setelah uji coba instrumen dilaksanakan dan tingkat validitas serta reliabilitas telah diketahui selanjutnya adalah penyebaran instrumen pada sampel penelitian yang sudah ditetapkan.


(1)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

66 n = banyaknya data

Selanjutnya niai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel dengan dk = n-2 pada taraf atau tingkat kepercayaan yang dipilih, dalam hal ini adalah tingkat kepercayaan 95 %. Apabila t hitung > t tabel, maka dapat disimpulkan hipotesis diterima atau dengan kata lain hipotesis nol ditolak.

d. Mencari derajat hubungan berdasarkan koefisien determinasi (r2) Dimaksudkan untuk menyatakan besarnya presentase variabel yang satu turut ditentukan oleh variabel yang lain (Subino, 1982: 63) dengan rumus sebagai berikut:

KD = (r2) X 100%

D. Definisi Operasional

Variabel penelitian ini terdiri dari tiga variabel, yaitu dua variabel bebas, dan 1 (satu) variabel terikat, variabel bebas tersebut adalah : “Orientasi Kepemimpinan Kepala Sekolah” (X1), dan “Iklim Kerja” (X2) dan variabel terikat yaitu “Disiplin Kerja Guru” (Y).

Dari variabel-variabel tersebut dapat didefinisikan sebagai berikut: a. Orientasi Kepemimpinan Kepemimpinan Kepala Sekolah

Orientasi kepemimpinan kepala sekolah adalah Kemampuan dan pengetahuan kepala sekolah tentang tujuan, proses, dan teknologi yang melandasi pendidikan di sekolah. Dalam penelitian ini, orientasi kepemimpinan kepala sekolah adalah pengelola satuan pendidikan yang bertanggung jawab terhadap penyelenggaraan kegiatan pendidikan di sekolahnya secara keseluruhan, melalui kegiatan pengelolaan pendidikan.

b. Iklim Kerja

Iklim kerja dirasakan langsung atau tidak langsung oleh orang-orang yang berada dalam lingkungan tersebut. (Litwin & Stringer, 1968) serta memiliki


(2)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

67

karakteristik-karakteristik yag sebagian besar meru[akan hasil dari tindakan-tindakan yang diambil secara sadar atau tidak sadar oleh suatu organisasi yang agaknya berpengaruh terhadap tingkah laku berikutnya. Dalam penelitian ini, iklim kerja dipengaruhi tiga hal yaitu: karakteristik internal yang dapat dikenal melalui dimensi-dimensi formalisasi, spesialisasi, sentralisasi, otoritas, profesionalisme, konfigurasi, karakteristik organisasi dan karakteristik individu.

c. Disiplin Kerja Guru

Disiplin kerja, dapat dikatakan ketaatan pekerja atau pegawai yang bersangkutan dalam menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di mana dia bekerja. Dalam penelitian ini, disiplin kerja diartikan sebagai bentuk dari ketaatan atas perilaku seorang guru dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada kaitannya dengan pekerjaannya sebagai guru.

E.Prosedur Pengolahan Data

Teknik pengumpulan data yang dimaksudkan sebagai cara dan alat yang digunakan dalam mengumpulkan informasi atau keterangan mengenai subjek penelitian. Hal ini, seperti dikemukakan Subino, (1982: 162) bahwa yang dimaksud dengan teknik-teknik pengumpulan data disini adalah cara-cara yang ditempuh dan alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan datanya.

Adapun langkah-langkah proses pengumpulan data ini meliputi:

1. Pengumpulan data, yaitu mengecek jawaban responden yang dituangkan dalam angket; Adapun alat pengumpul data atau insrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau kuesioner. Sanafiyah Faisal (1981: 2) mengemukakan bahwa:

“kuesioner atau angket adalah suatu teknik pengumpulan data melalui daftar pertanyaan tertulis yang disusun dan disebarkan untuk mendapatkan informasi atau keterangan dari sumber data yang berupa orang atau responden”.


(3)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

68

Kuesioner atau angket terdiri dari 2 bentuk. Seperti yang dikemukakan oleh Winarno Surakhmad (1990: 182) bahwa: “pada umumnya ada dua bentuk angket yaitu: 1) angket bestruktur, 2) angket yang tidak berstruktur”.

2. Penyusunan alat pengumpul data

Untuk memudahkan alat pengumpul data, dalam hal penyusunan angket, peneliti menempuh langkah-langkah sebagai berikut:

a. Menetapkan indicator-indikator dari setiap variabel penelitian yang dianggap penting untuk dipertanyakan kepada responden berdasarkan pada teori-teori yang telah diuraikan.

b. Membuat kisi-kisi butir item berdasarkan variabel penelitian c. Menyusun pertanyaan-pertanyaan yang disertai alternatif

jawaban yang akan dipilih responden berdasarkan indikator variabel yang telah ditentukan dalam kisi-kisi item.

d. Menetapkan kriteria penskoran untuk setiap alternatif jawaban setiap item pada setiap variabel dengan menggunakan skor penilaian yang berkisar dari 5 sampai 1 dengan perincian pada tabel berikut ini:

Tabel 3.2

Kriteria penskoran alternatif jawaban untuk setiap item

Alternatif Jawaban Skor Pertanyaan

SL (Selalu) 5

SR (Sering) 4

KD (Kadang-kadang) 3

JR ((Jarang) 2

TP (Tidak pernah) 1

3. Uji coba instrumen pengumpulan data

Ukuran memadai atau tidaknya instrumen pengumpul data, minimal dilihat dari dua syarat yaitu syarat validitas atau kesahihan dan syarat


(4)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

69

reliabilitas atau keajegan. Dalam pelaksanaan uji coba ini, penulis melaksanakannya terhadap sejumlah subjek yang bukan merupakan sampel penelitian akan tetapi mempunyai karakteristik yang sama dengan subjek yang akan dijadikan sampel penelitian. Setelah data untuk uji coba angket terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis statistik dengan tujuan untuk menguji validitas dan reliabilitasnya. Angket dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti dan angket dianggap reliabel apabila terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda. Dengan diketahui keterjaminan validitas dan reliabilitas alat pengumpul data, maka diharapkan hasil penelitian akan menjadi atau memiliki validitas dan reliabilitas yang dapat dipertanggung jawabkan.

a. Uji Validitas Instrumen

Dalam uji validitas ini, digunakan uji t-tes terhadap skor kelompok tinggi dan skor kelompok rendah yaitu diambil 27 % dari masing-masing kelompok sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono (1994: 101) yaitu: Untuk menguji validitas butir-butir instrument lebih lanjut, maka setelah dikonsultasikan ahli, maka selanjutnya dinyatakan dan dianalisa dengan analisis item. Analisis item dilakukan dengan mencari daya pembeda skor tiap dari kelompok yang membedakan jawaban tinggi dengan jawaban rendah.

Selanjutnya diuji daya pembedanya dengan menggunakan rumus dari Sudjana (1992:239) sebagai berikut:

Menentukan mean (X) dari dua kelompok dengan menggunakan rumus:

  

 

n X

X 1

1. Mencari simpangan baku (S) dari masing-masing kelompok dan simpangan baku gabungan (S2) dari kedua kelompok sampel dengan rumus:


(5)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

70 S = ∑(X1 X)2

n - 1

S gab2= ∑(n1 – 1)S12 + (n2 – 1)S22 n1 + n2

2. Mencari nilai t dengan uji t-test sebagai berikut: t = X1 X2

s n11n12

3. Menguji hipotesis dengan kriteria:

Terima Ho jika –t1-1/2α<t<t1-1/2α diperoleh dari table t dengan dk = (n1-n2-2) dan tingkat signifikansi tertentu (95%). Sedangkan untuk harga-harga t lainnya Ho ditolak.

b. Uji Reliabilitas Instrumen

Untuk menguji reliabilitas instrument digunakan teknik belah dua (split half methods) terhadap instrumen yang disusun. Belahan pertamamerupakan item bernomor ganjil dan belahan kedua item bernomor genap kemudian keduanya dikorelasikan dengan menggunakan korelasi-korelasi Rank dan Spearmen.

1. Rumus korelasi Spearman r1 = 1 - 6∑bi2

n(n2 – 1) r1(rho)t = r1 n2 nr2

2. Menguji signifikansi korelasi r1 (rho) melalui uji independent antara kedua variabel

3. Kriteria pengujian:

Untuk tingkat signifikansi tertentu (95%) dengan dk = (n-2) jika – t1-1/2α<t<t1-1/2α


(6)

KOSIM EDI SETIANA, 2014

PENGARUH ORIENTASI PERILAKU KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN IKLIM KERJA TERHADAP DISIPLIN KERJA GURU

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

71 4. Pelaksanaan pengumpulan data

Setelah uji coba instrumen dilaksanakan dan tingkat validitas serta reliabilitas telah diketahui selanjutnya adalah penyebaran instrumen pada sampel penelitian yang sudah ditetapkan.