Studi Eksperimental Pengaruh Campuran Limbah Kulit Kerang Terhadap Mutu Kuat Tekan Beton fc'=25 MPa dan Ketahanannya Terhadap Rembesan Air Laut.

(1)

Universitas Kristen Maranatha ix

STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH CAMPURAN

LIMBAH KULIT KERANG TERHADAP MUTU KUAT

TEKAN BETON f

c’

= 25 MPa DAN KETAHANANNYA

TERHADAP REMBESAN AIR LAUT

Metta Sridevi Simokar NRP: 0821004

Pembimbing: Winarni Hadipratomo, Ir.

ABSTRAK

Beton merupakan bahan struktur yang paling banyak digunakan saat ini. Proporsi dan pemilihan bahan pokok memainkan peranan penting untuk mencapai intenden kualitas beton. Beton polos terbentuk dari campuran semen, air, agregat halus dan kasar (batu pecah). Agregat halus dan kasar tergantung pada sumber daya alam yang mungkin langka atau habis karena tidak bisa diperbaharui. Oleh karena itu, banyak percobaan didirikan untuk menemukan sumber alami alternatif sebagai substitusi dari agregat alam.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari limbah kulit kerang sebagai pengganti dari agregat kasar terhadap kuat tekan beton dan pengaruh rembesan air laut terhadap kuat tekan beton.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan kuat tekan beton karakteristik yang dirawat dengan air bersih dengan variasi sebagai berikut : 0%, 10%, 15% dan 20% kadar limbah kulit kerang sebagai pengganti agregat kasar, kuat tekan beton karakteristiknya masing-masing adalah 26,14 MPa, 23,16 MPa, 23,93 MPa dan 25,62 MPa. Yang dirawat dalam air laut, kekuatan tekan beton karakteristik masing-masing kadar kulit kerang sebagai pengganti agregat kasar 0% dan 20% adalah 22,73 MPa dan 20,31 MPa. Berdasarkan penelitian diperoleh kadar optimum 33,75%.


(2)

EXPERIMENTAL STUDY OF THE INFLUENCE OF

WASTE SHELLS SUBTITUTE ON THE CONCRETE

CHARACHTERISTIC STRENGTH (fc '= 25 MPa) AND

THE ENDURANCE AGAINST SEA WATER

ABSORPTION

Metta Sridevi Simokar NRP : 0821004

Supervisor : Winarni Hadipratomo, Ir.

ABSTRACT

Concrete is a most widely used structural material nowadays. The proportioning and selection of the constituent materials plays an important role to achieve the concrete quality intended. Plain concrete is formed from a hardened mixture of cement, water, fine and coarse aggregate (crushed stone). The fine and coarse aggregate depend on the natural resources which may be rare or exhausted because it can not refurbished. Therefore, many experiments was established to find an alternative natural source as a subtitute of the natural aggregate.

The purpose of this study is to analyze the influence of the waste shells substituting some portion of coarse aggregate on the concrete compressive strength and the influence of sea water absorption on the concrete compressive strength.

Based on the experiments executed the concrete characteristic compressive strength cured in a clean water varied as follows : with 0%, 10%, 15% and 20% waste shell content replacing the coarse aggregate, concrete characteristic compressive strength is 26,14 MPa, 23,16 MPa, 23,93 MPa and 25,62 MPa respectively. While cured in sea water, the concrete characteristic compressive strength in 0% and 20% waste shell content replacing the coarse aggregate is 22,73 MPa and 20,31 MPa respectively. Based on the experiments the optimum levels is 33,75%.


(3)

Universitas Kristen Maranatha xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR vi

KATA PENGATAR vii

ABSTRAK ix

ABSTRACT x

DAFTAR ISI xi

DAFTAR GAMBAR xiii

DAFTAR TABEL xv

DAFTAR NOTASI xviii

DAFTAR LAMPIRAN xix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1Latar Belakang Penelitian 1

1.2Tujuan Penelitian 2

1.3 Ruang Lingkup Penelitian 2

1.4Sistematika Penelitian 3

1.5 Metodologi Penelitian 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4

2.1 Bahan-bahan Penyusun Beton 4

2.1.1 Semen 5

2.1.2 Agregat Halus 7

2.1.3 Agregat Kasar 8

2.1.4 Air 9

2.1.5 Kulit Kerang Darah 10

2.2 Kekuatan Tekan Beton 11

2.3 Kerusakan Akibat Rembesan Air Laut pada Beton 11

2.4 Regresi 14

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN 15

3.1 Alat dan Bahan 15

3.2 Pemeriksaan Agregat 16

3.2.1 Kadar Bahan Organik 16

3.2.2 Kadar Air 17

3.2.3 Kadar Silt dan Clay 18

3.2.4 Berat Jenis dan Absorpsi 19

3.2.5 Analisis Saringan 21

3.2.6 Berat Isi 26

3.3 Perencanaan Campuran Beton 27

3.4 Pengujian Beton Segar 36

3.5 Pembuatan dan Perawatan Benda Uji 37


(4)

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN 42

4.1 Kuat Tekan Beton 42

4.1.1 Hubungan Kuat Tekan Beton dengan Umur Perawatan Berdasarkan Hasil Regresi 46 4.1.2 Analisis Kuat Tekan Beton 47 4.1.3 Perhitungan Faktor Konversi 57 4.1.4 Perhitungan Kuat Tekan Karakteristik Beton 59

4.1.5 Kadar Optimum 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 68

5.1 Kesimpulan 68

5.2 Saran 69

DAFTAR PUSTAKA 70


(5)

Universitas Kristen Maranatha xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kulit kerang darah yang digunakan untuk penelitian…………. 10

Gambar 3.1 Batas gradasi agregat halus dalam daerah gradasi……….. 22

Gambar 3.2 Batas gradasi agregat kasar dalam daerah gradasi……….. 23

Gambar 3.3 Batas gradasi agregat campuran dalam daerah gradasi ... 25

Gambar 3.4 Batas gradasi kulit kerang ……….... ... 26

Gambar 3.5 Hubungan antara kuat tekan dan faktor air semen……….. 29

Gambar 3.6 Grafik persentase agregat halus terhadap agregat keseluruhan untuk ukuran butir maksimum 20 mm...……….. 32

Gambar 3.7 Perkiraan berat jenis beton...……….. 33

Gambar 4.1 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang 0%………... ... 50

Gambar 4.2 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang 10%………... ... 51

Gambar 4.3 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang 15%………... ... 52

Gambar 4.4 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang 20% ... 53

Gambar 4.5 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton untuk semua kadar campuran kulit kerang dengan perawatan air bersih ... 54

Gambar 4.6 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang 0% dengan perawatan air laut... ... 55

Gambar 4.7 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang 20% dengan perawatan air laut ... 56

Gambar 4.8 Regresi Nilai Kuat Tekan Beton untuk semua kadar campuran kulit kerang dengan perawatan air laut ... 57

Gambar L1.1 Cetakan Silinder ... 72

Gambar L1.2 Alat Pengaduk Beton (Molen) ... 72

Gambar L1.3 Alat Uji Kuat Tekan ... 73

Gambar L2.1 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% pada umur 7 hari ... 75

Gambar L2.2 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% pada umur 14 hari ... 76

Gambar L2.3 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% pada umur 21 hari ... 77

Gambar L2.4 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% pada umur 28 hari ... 78

Gambar L2.5 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% pada umur 7 hari ... 79

Gambar L2.6 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% pada umur 14 hari ... 80

Gambar L2.7 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% pada umur 21 hari ... 81

Gambar L2.8 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% pada umur 28 hari ... 82


(6)

Gambar L2.9 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% pada umur 7 hari ... 83 Gambar L2.10 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% pada

umur 14 hari ... 84 Gambar L2.11 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% pada

umur 21 hari ... 85 Gambar L2.12 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% pada

umur 28 hari ... 86 Gambar L2.13 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% pada

umur 7 hari ... 87 Gambar L2.14 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% pada

umur 14 hari ... 88 Gambar L2.15 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% pada

umur 21 hari ... 89 Gambar L2.16 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% pada

umur 28 hari ... 90 Gambar L2.17 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

Kulit kerang 0% pada umur 7 hari ... 91 Gambar L2.18 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

kulit kerang 0% pada umur 14 hari ... 92 Gambar L2.19 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

kulit kerang 0% pada umur 21 hari ... 93 Gambar L2.20 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

kulit kerang 0% pada umur 28 hari ... 94 Gambar L2.21 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

kulit kerang 20% pada umur 7 hari ... 95 Gambar L2.22 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

kulit kerang 20% pada umur 14 hari ... 96 Gambar L2.23 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar

kulit kerang 20% pada umur 21 hari ... 97 Gambar L2.24 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar


(7)

Universitas Kristen Maranatha xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Persentase Kadar Bahan Dasar semen portland ... 5

Tabel 2.2 Persentase kadar garam air laut yang digunakan untuk perawatan beton ... 12

Tabel 3.1 Pemeriksaan Kadar Bahan Organik Agregat Halus ... 17

Tabel 3.2 Kadar Air Agregat Halus ... 18

Tabel 3.3 Kadar air agregat kasar ... 18

Tabel 3.4 Kadar silt and clay agregat halus ... 19

Tabel 3.5 Kadar silt and clay agregat kasar ... 19

Tabel 3.6 Specific gravity (berat jenis) kondisi SSD agregat halus ... 20

Tabel 3.7 Specific gravity (berat jenis) kondisi SSD agregat kasar ... 20

Tabel 3.8 Absorpsi agregat halus ... 20

Tabel 3.9 Absorpsi agregat kasar ... 20

Tabel 3.10 Analisis saringan agregat halus ... 21

Tabel 3.11 Analisis saringan agregat kasar ... 22

Tabel 3.12 Hitungan Modulus Halus Butir (MHB) Agregat Halus ... 23

Tabel 3.13 Hitungan Modulus Halus Butir (MHB) Agregat Kasar ... 24

Tabel 3.14 Hitungan gradasi campuran ... 24

Tabel 3.15 Analisis saringan agregat kulit kerang ... 25

Tabel 3.16 Berat isi lepas (gembur) agregat halus ... 27

Tabel 3.17 Berat isi padat agregat halus ... 27

Tabel 3.18 Berat isi lepas (gembur) agregat kasar ... 27

Tabel 3.19 Berat isi padat agregat kasar ... 27

Tabel 3.20 Perkiraan Kekuatan Tekan (MPa) dengan Faktor Air Semen 0,5 dan Jenis Semen dan Agregat Kasar yang Biasa Dipakai di Indonesia ... 28

Tabel 3.21 Persyaratan jumlah semen minimum dan factor air semen maksimum untuk berbagai macam pembetonan dalam lingkungan khusus ... 30

Tabel 3.22 Perkiraan Kadar air bebas (kg/m3) yang dibutuhkan untuk beberapa tingkat kemudahan pekerjaan adukan... 31

Tabel 3.23 Formulir perencanaan campuran beton berdasarkan SK SNI T-15-1990-03 ... 35

Tabel 3.24 Komposisi bahan campuran beton untuk benda uji silinder (150x300 mm) sebelum dikoreksi... 36

Tabel 3.25 Komposisi bahan campuran beton untuk benda uji silinder (150x300 mm) sesudah dikoreksi ... 36

Tabel 3.26 Nilai slump adukan beton ... 37

Tabel 3.27 Data hasil uji kuat tekan beton Kadar campuran limbah kulit kerang 0% ... 39

Tabel 3.28 Data hasil uji kuat tekan beton Kadar campuran limbah kulit kerang 10% ... 39

Tabel 3.29 Data hasil uji kuat tekan beton Kadar campuran limbah kulit kerang 15% ... 40


(8)

Tabel 3.30 Data hasil uji kuat tekan beton Kadar campuran limbah kulit

kerang 20% ... 40

Tabel 3.31 Data hasil uji kuat tekan beton Kadar campuran limbah kulit kerang 0% dengan perawatan air laut ... 41

Tabel 3.32 Data hasil uji kuat tekan beton Kadar campuran limbah kulit kerang 20% dengan perawatan air laut ... 41

Tabel 4.1 Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 0% ... 43

Tabel 4.2 Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 10% ... 43

Tabel 4.3 Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 15% ... 44

Tabel 4.4 Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 20% ... 44

Tabel 4.5 Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 0% ... 45

Tabel 4.6 Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 20% ... 46

Tabel 4.7 Bentuk Persamaan Beberapa model Regresi Sederhana ... 47

Tabel 4.8 Jenis Regresi Nilai Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 0% ... 47

Tabel 4.9 Jenis Regresi Nilai Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 10% ... 48

Tabel 4.10 Jenis Regresi Nilai Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 15% ... 48

Tabel 4.11 Jenis Regresi Nilai Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 20% ... 48

Tabel 4.12 Jenis Regresi Nilai Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 0% ... 48

Tabel 4.13 Jenis Regresi Nilai Kuat Tekan Beton Dengan Campuran Kulit Kerang 20% ... 49

Tabel 4.14 Persamaan Regresi Kuat Tekan Beton ... 49

Tabel 4.15 Data Hasil Uji dan Hasil Regresi Kuat Tekan Beton untuk Campuran Kulit Kerang 0% ... 50

Tabel 4.16 Data Hasil Uji dan Hasil Regresi Kuat Tekan Beton untuk Campuran Kulit Kerang 10% ... 51

Tabel 4.17 Data Hasil Uji dan Hasil Regresi Kuat Tekan Beton untuk Campuran Kulit Kerang 15% ... 52

Tabel 4.18 Data Hasil Uji dan Hasil Regresi Kuat Tekan Beton untuk Campuran Kulit Kerang 20% ... 53

Tabel 4.19 Data Hasil Uji dan Hasil Regresi Kuat Tekan Beton untuk Campuran Kulit Kerang 0% ... 55

Tabel 4.20 Data Hasil Uji dan Hasil Regresi Kuat Tekan Beton untuk Campuran Kulit Kerang 20% ... 56

Tabel 4.21 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Untuk Kadar Campuran Kulit Kerang 0% ... 58


(9)

Universitas Kristen Maranatha xvii

Tabel 4.26 Faktor Konversi Kuat Tekan Beton Untuk Kadar Campuran

Kulit Kerang 20% dengan perawatan air laut ... 59

Tabel 4.27 Perbandingan Faktor Konversi Kuat Tekan Beton ... 59

Tabel 4.28 Kuat Tekan Karakteristik Beton Campuran Limbah Kulit Kerang 0% ... 60

Tabel 4.29 Kuat Tekan Karakteristik Beton Campuran Limbah Kulit Kerang 10% ... 61

Tabel 4.30 Kuat Tekan Karakteristik Beton Campuran Limbah Kulit Kerang 15% ... 61

Tabel 4.31 Kuat Tekan Karakteristik Beton Campuran Limbah Kulit Kerang 20% ... 62

Tabel 4.32 Kuat Tekan Karakteristik Beton Campuran Limbah Kulit Kerang 0% dengan perawatan air laut ... 63

Tabel 4.33 Kuat Tekan Karakteristik Beton Campuran Limbah Kulit Kerang 20% dengan perawatan air laut ... 63

Tabel 4.34 Berat Jenis Beton Kadar Kerang 0% ... 65

Tabel 4.35 Berat Jenis Beton Kadar Kerang 10% ... 65

Tabel 4.36 Berat Jenis Beton Kadar Kerang 15% ... 66

Tabel 4.37 Berat Jenis Beton Kadar Kerang 20% ... 66

Tabel 4.38 Berat Jenis Beton Kadar Kerang 0% dengan perawatan air laut 67 Tabel 4.39 Berat Jenis Beton Kadar Kerang 20% dengan perawatan air laut ... 67


(10)

DAFTAR NOTASI

A = Luas penampang bidang tekan (mm2)

ACI = American Concrete Institute

ASTM = American Society for Testing and Material

FM = Fineness modulus

fcr’ = Kuat tekan rata-rata (MPa) fc’ = Kuat tekan karakteristik (MPa) n = Jumlah benda uji

R2 = R-Square/nilai kuadrat koefisien determinasi (%)

s = Deviasi Standar

S.E.E = Standard Error of Estimated


(11)

Universitas Kristen Maranatha xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat-alat yang digunakan dalam penelitian...71

Lampiran 2 Hasil Uji Kuat Tekan...74


(12)

LAMPIRAN 1

ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN DALAM

PENELITIAN


(13)

Universitas Kristen Maranatha 72

Gambar L1.1 Cetakan Silinder


(14)

(15)

Universitas Kristen Maranatha 74

LAMPIRAN 2


(16)

Tampak depan Tampak belakang

Tampak depan Tampak belakang


(17)

Universitas Kristen Maranatha 76

Tampak depan Tampak belakang

Tampak depan Tampak belakang

Tampak depan Tampak belakang


(18)

Tampak depan Tampak belakang

Tampak depan Tampak belakang


(19)

Universitas Kristen Maranatha 78

Tampak depan Tampak belakang

Tampak depan Tampak belakang

Tampak depan Tampak belakang


(20)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang


(21)

Universitas Kristen Maranatha 80

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.6 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% umur 14 hari


(22)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.7 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% umur 21 hari


(23)

Universitas Kristen Maranatha 82

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.8 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 10% umur 28 hari


(24)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang


(25)

Universitas Kristen Maranatha 84

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.10 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% umur 14 hari


(26)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.11 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% umur 21 hari


(27)

Universitas Kristen Maranatha 86

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.12 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 15% umur 28 hari


(28)

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Gambar L2.13 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 7 hari


(29)

Universitas Kristen Maranatha 88

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Gambar L2.14 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 14 hari


(30)

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Gambar L2.15 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 21 hari


(31)

Universitas Kristen Maranatha 90

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Tampak Depan Tampak belakang

Gambar L2.16 Beton setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 28 hari


(32)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.17 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% umur 7 hari


(33)

Universitas Kristen Maranatha 92

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.17 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% umur 14 hari


(34)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.19 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% umur 21 hari


(35)

Universitas Kristen Maranatha 94

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.20 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 0% umur 28 hari


(36)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.21 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 7 hari


(37)

Universitas Kristen Maranatha 96

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.22 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 14 hari


(38)

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.23 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 21 hari


(39)

Universitas Kristen Maranatha 98

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Tampak Depan Tampak Belakang

Gambar L2.24 Beton dengan perawatan air laut setelah diuji untuk kadar kulit kerang 20% umur 28 hari


(40)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya bahan struktur yang biasa digunakan adalah kayu, beton dan baja. Saat ini kayu di minimalkan untuk digunakan sebagai upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global yang saat ini tengah meresahkan masyarakat dunia. Karena itu beton banyak dipilih, karena lebih ekonomis dan efisien bila di bandingkan dengan baja. Beton dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan teknik sipil, untuk konstruksi gedung, bangunan air, maupun pekerjaan transportasi.

Struktur beton sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kualitas bahan-bahan pencampur beton, yang dibatasi oleh kemampuan daya tekan beton yang tercantum dalam perencanaannya. Kelebihan dari struktur beton adalah dapat dengan mudah di bentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya pemeliharaan yang relatif kecil bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lain.

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini ada beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran untuk bahan-bahan yang biasa digunakan untuk beton, tanpa mengurangi kualitas dari beton tersebut. Karena itu banyak dicari inovasi baru bahan-bahan yg dapat digunakan untuk pembuatan campuran beton. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kulit kerang yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti dari salah satu unsur dari campuran beton yaitu semen, pasir atau kerikil.


(41)

Universitas Kristen Maranatha 2

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui kekuatan tekan dari beton dengan kadar campuran limbah kulit kerang dengan kadar 0%, 10%, 15% dan 20% dari agregat kasar yang digunakan.

2. Untuk menguji ketahanan suatu beton dengan campuran limbah kulit kerang terhadap rembesan air laut.

3. Untuk mengetahui apakah PCC yang tergolong semen Portland tipe I memiliki ketahanan terhadap air laut.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu : 1. Mutu beton fc’= 25 MPa

2. Semen yang digunakan adalah semen Portland Composite Cement (PCC). 3. Agregat halus yang digunakan adalah pasir beton dari Galunggung. 4. Agregat kasar berupa batu pecah dengan ukuran maksimal 20 mm.

5. Limbah kulit kerang darah sebagai campuran agregat kasar dengan kadar 0%, 10%, 15% dan 20% dari berat agregat kasar.

6. Air bersih yang dapat diminum.

7. Untuk menguji ketahanan terhadap rembesan air laut, selain akan dilakukan perawatan basah dengan air bersih, benda uji juga akan dirawat dengan air laut. 8. Untuk setiap pengujian digunakan 3 benda uji yaitu pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari untuk pengujian kuat tekan. Dari hasil pengujian kuat tekan, hasil campuran dengan kuat tekan terbaik dijadikan sebagai acuan pembuatan benda uji untuk pengujian ketahanan terhadap rembesan air laut. Untuk setiap pengujian digunakan 3 benda uji yaitu pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari.

9. Benda uji tersebut akan diuji di Laboratorium Struktur Universitas Kristen Maranatha.


(42)

1.4 Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN yaitu berisi Latar Belakang Penelitian, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sistematika Penelitian dan Metodologi Penelitian.

BAB II STUDI PUSTAKA yaitu berisi Metode Pembuatan Campuran Beton Biasa dan Pengaruh Rembesan Air Laut Terhadap Kualitas Beton

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN yaitu berisi Mix design yang digunakan, Data Hasil Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang dan beton tanpa campuran kulit kerang dan Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton Berdasarkan Data Percobaan.

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN yaitu berisi analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN yaitu berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian tugas akhir.

1.5 Metodologi

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama adalah studi literatur untuk menentukan mix design yang akan digunakan untuk pembuatan benda uji yang akan dijadikan penelitian.

2. Tahap kedua adalah proses pembuatan benda uji sesuai dengan mix design yang direncanakan.

3. Tahap ketiga adalah proses pengujian benda uji pada umur beton 7, 14, 21, dan 28 hari.

4. Tahap keempat adalah proses pengolahan data dan analisis dari data yang diperoleh dari percobaan.


(43)

Universitas Kristen Maranatha 68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian untuk benda uji yang dirawat dengan air bersih yaitu: kadar 0% : fc’ = 26,1416 MPa

kadar 10% : fc’ = 23,1588 MPa kadar 15% : fc’ = 23,9257 MPa kadar 20% : fc’ = 25,6231 MPa

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa beton kadar campuran 0% dan 20% memenuhi mutu beton yang direncanakan (fc’ = 25 MPa). Sedangkan beton dengan kadar 10% dan 15% tidak mencapai mutu yang direncanakan. Kurang proporsionalnya hasil kuat tekan karakteristik yang diperoleh dari hasil penelitian kemungkinan dikarenakan hasil gradasi dari kulit kerang yang kurang baik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar optimum 33,75% .

2. Hasil pengujian benda uji yang dirawat dengan air laut dengan kadar 0% diperoleh hasil kuat tekan karakteristik 22,7337 MPa dan kadar 20% yaitu 20,3056 MPa. Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa beton kadar kulit kerang 0% lebih tahan terhadap rembesan air laut. Akan tetapi campuran beton belum bisa menahan rembesan air laut, sehingga mutu yang direncanakan belum tercapai.

3. Penggunaan PCC (Portland Cement Composit) yang termasuk semen tipe I tidak sesuai untuk perawatan dengan air laut, karena tidak memiliki ketahanan terhadap rembesan sulfat yang terdapat dalam air laut.


(44)

5.2 Saran

Dari penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan-perbaikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu diadakan penelitian dengan gradasi kulit kerang yang lebih baik agar hasil kuat tekan karakteristik yang diperoleh lebih baik.

2. Hasil penelitian ini hanya dilakukan untuk kadar campuran limbah kulit kerang 0%, 10%, 15% dan 20%. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui campuran yang paling baik untuk digunakan dalam pembuatan beton. Penggunaan kulit kerang sebagai pengganti agregat kasar dapat diterapkan untuk pekerjaan struktur di daerah yang sulit memperoleh batu pecah atau di daerah pantai. Di daerah pantai ini yang banyak terdapat kulit kerang, limbah kulit kerang dapat dimanfaatkan.

3. Untuk pembuatan campuran beton yang berinteraksi dengan air laut sebaiknya menggunakan semen Portland tipe V, yang memiliki ketahanan terhadap sulfat .


(45)

Universitas Kristen Maranatha 70

DAFTAR PUSTAKA

1. SNI 03-2847-2002, (2003), Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk Bangunan Gedung.

2. Mulyono, Tri (2008), Teknologi Beton ,Andi, Indonesia.

3. Heinz Frick & Ch Koemartadi (1999), Ilmu Bahan Bangunan, Kanisius, Indonesia.

4. ASTM (1993),”Annual Book of ASTM Standards Vol.04.02, Concrete & Mineral Aggregate”, American Society for Testing and Materials, 1916 Race Street, Philadelphia.

5. Sagel R., Kole P., dan Kusuma Gideon H. (1993), Pedoman Pengerjaan Beton, Penerbit Erlangga, Jakarta.

6. SNI (1990), “Metode Pembuatan dan Perawatan Benda uji Beton di

Laboratorium SK SNI 62-1990-01”, Departemen Pekerjaan Umum,

Yayasan LPMB, Bandung.

7. Lauw, Cecilia (1990), Korosi Pada beton, P.T. Propan Raya. 8. Sutami, (1971), Konstruksi Beton Indonesia, P.U., Jakarta.

9. Pathansali D. (1966). Notes on the biology of the cockle, Anadara granosa L. Proc. Indo-Pacific Fish. Counc.


(1)

Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pada umumnya bahan struktur yang biasa digunakan adalah kayu, beton dan baja. Saat ini kayu di minimalkan untuk digunakan sebagai upaya untuk mengurangi dampak pemanasan global yang saat ini tengah meresahkan masyarakat dunia. Karena itu beton banyak dipilih, karena lebih ekonomis dan efisien bila di bandingkan dengan baja. Beton dapat digunakan untuk berbagai pekerjaan teknik sipil, untuk konstruksi gedung, bangunan air, maupun pekerjaan transportasi.

Struktur beton sangat dipengaruhi oleh komposisi dan kualitas bahan-bahan pencampur beton, yang dibatasi oleh kemampuan daya tekan beton yang tercantum dalam perencanaannya. Kelebihan dari struktur beton adalah dapat dengan mudah di bentuk sesuai dengan kebutuhan konstruksi, mampu memikul beban yang berat, tahan terhadap temperatur yang tinggi, dan biaya pemeliharaan yang relatif kecil bila dibandingkan dengan bahan konstruksi lain.

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini ada beberapa bahan yang dapat digunakan sebagai pengganti atau campuran untuk bahan-bahan yang biasa digunakan untuk beton, tanpa mengurangi kualitas dari beton tersebut. Karena itu banyak dicari inovasi baru bahan-bahan yg dapat digunakan untuk pembuatan campuran beton. Salah satu bahan yang dapat digunakan adalah kulit kerang yang dapat digunakan sebagai bahan pengganti dari salah satu unsur dari campuran beton yaitu semen, pasir atau kerikil.

Kulit kerang adalah suatu material yang mengandung kadar kalsium tinggi. Kalsium adalah zat yang dapat digunakan untuk mengatasi korosi.


(2)

Universitas Kristen Maranatha 2

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian tugas akhir ini adalah :

1. Untuk mengetahui kekuatan tekan dari beton dengan kadar campuran limbah kulit kerang dengan kadar 0%, 10%, 15% dan 20% dari agregat kasar yang digunakan.

2. Untuk menguji ketahanan suatu beton dengan campuran limbah kulit kerang terhadap rembesan air laut.

3. Untuk mengetahui apakah PCC yang tergolong semen Portland tipe I memiliki ketahanan terhadap air laut.

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu : 1. Mutu beton fc’= 25 MPa

2. Semen yang digunakan adalah semen Portland Composite Cement (PCC). 3. Agregat halus yang digunakan adalah pasir beton dari Galunggung. 4. Agregat kasar berupa batu pecah dengan ukuran maksimal 20 mm.

5. Limbah kulit kerang darah sebagai campuran agregat kasar dengan kadar 0%, 10%, 15% dan 20% dari berat agregat kasar.

6. Air bersih yang dapat diminum.

7. Untuk menguji ketahanan terhadap rembesan air laut, selain akan dilakukan perawatan basah dengan air bersih, benda uji juga akan dirawat dengan air laut. 8. Untuk setiap pengujian digunakan 3 benda uji yaitu pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari untuk pengujian kuat tekan. Dari hasil pengujian kuat tekan, hasil campuran dengan kuat tekan terbaik dijadikan sebagai acuan pembuatan benda uji untuk pengujian ketahanan terhadap rembesan air laut. Untuk setiap pengujian digunakan 3 benda uji yaitu pada umur 7, 14, 21, dan 28 hari.

9. Benda uji tersebut akan diuji di Laboratorium Struktur Universitas Kristen Maranatha.


(3)

Universitas Kristen Maranatha 3

1.4 Sistematika Penelitian

BAB I PENDAHULUAN yaitu berisi Latar Belakang Penelitian, Tujuan Penelitian, Ruang Lingkup Penelitian, Sistematika Penelitian dan Metodologi Penelitian.

BAB II STUDI PUSTAKA yaitu berisi Metode Pembuatan Campuran Beton Biasa dan Pengaruh Rembesan Air Laut Terhadap Kualitas Beton

BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN yaitu berisi Mix design yang digunakan, Data Hasil Kuat Tekan Beton dengan campuran kulit kerang dan beton tanpa campuran kulit kerang dan Analisis Perbandingan Kuat Tekan Beton Berdasarkan Data Percobaan.

BAB IV ANALISIS DATA HASIL PENELITIAN yaitu berisi analisis data yang diperoleh dari hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN yaitu berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari hasil penelitian tugas akhir.

1.5 Metodologi

Metodologi penelitian yang digunakan dalam penelitian Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Tahap pertama adalah studi literatur untuk menentukan mix design yang akan digunakan untuk pembuatan benda uji yang akan dijadikan penelitian.

2. Tahap kedua adalah proses pembuatan benda uji sesuai dengan mix design yang direncanakan.

3. Tahap ketiga adalah proses pengujian benda uji pada umur beton 7, 14, 21, dan 28 hari.

4. Tahap keempat adalah proses pengolahan data dan analisis dari data yang diperoleh dari percobaan.


(4)

Universitas Kristen Maranatha 68

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Sebagai kesimpulan dari penyusunan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Hasil penelitian untuk benda uji yang dirawat dengan air bersih yaitu: kadar 0% : fc’ = 26,1416 MPa

kadar 10% : fc’ = 23,1588 MPa

kadar 15% : fc’ = 23,9257 MPa

kadar 20% : fc’ = 25,6231 MPa

Dari hasil penelitian dapat dilihat bahwa beton kadar campuran 0% dan 20% memenuhi mutu beton yang direncanakan (fc’ = 25 MPa). Sedangkan beton dengan kadar 10% dan 15% tidak mencapai mutu yang direncanakan. Kurang proporsionalnya hasil kuat tekan karakteristik yang diperoleh dari hasil penelitian kemungkinan dikarenakan hasil gradasi dari kulit kerang yang kurang baik. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh kadar optimum 33,75% .

2. Hasil pengujian benda uji yang dirawat dengan air laut dengan kadar 0% diperoleh hasil kuat tekan karakteristik 22,7337 MPa dan kadar 20% yaitu 20,3056 MPa. Dari hasil percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa beton kadar kulit kerang 0% lebih tahan terhadap rembesan air laut. Akan tetapi campuran beton belum bisa menahan rembesan air laut, sehingga mutu yang direncanakan belum tercapai.

3. Penggunaan PCC (Portland Cement Composit) yang termasuk semen tipe I tidak sesuai untuk perawatan dengan air laut, karena tidak memiliki ketahanan terhadap rembesan sulfat yang terdapat dalam air laut.


(5)

Universitas Kristen Maranatha 69

5.2 Saran

Dari penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk perbaikan-perbaikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu diadakan penelitian dengan gradasi kulit kerang yang lebih baik agar hasil kuat tekan karakteristik yang diperoleh lebih baik.

2. Hasil penelitian ini hanya dilakukan untuk kadar campuran limbah kulit kerang 0%, 10%, 15% dan 20%. Sebaiknya dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui campuran yang paling baik untuk digunakan dalam pembuatan beton. Penggunaan kulit kerang sebagai pengganti agregat kasar dapat diterapkan untuk pekerjaan struktur di daerah yang sulit memperoleh batu pecah atau di daerah pantai. Di daerah pantai ini yang banyak terdapat kulit kerang, limbah kulit kerang dapat dimanfaatkan.

3. Untuk pembuatan campuran beton yang berinteraksi dengan air laut sebaiknya menggunakan semen Portland tipe V, yang memiliki ketahanan terhadap sulfat .


(6)

Universitas Kristen Maranatha 70

DAFTAR PUSTAKA

1. SNI 03-2847-2002, (2003), Tata Cara Perencanaan Struktur Beton Untuk

Bangunan Gedung.

2. Mulyono, Tri (2008), Teknologi Beton ,Andi, Indonesia.

3. Heinz Frick & Ch Koemartadi (1999), Ilmu Bahan Bangunan, Kanisius, Indonesia.

4. ASTM (1993),”Annual Book of ASTM Standards Vol.04.02, Concrete &

Mineral Aggregate”, American Society for Testing and Materials, 1916 Race Street, Philadelphia.

5. Sagel R., Kole P., dan Kusuma Gideon H. (1993), Pedoman Pengerjaan

Beton, Penerbit Erlangga, Jakarta.

6. SNI (1990), “Metode Pembuatan dan Perawatan Benda uji Beton di

Laboratorium SK SNI 62-1990-01”, Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan LPMB, Bandung.

7. Lauw, Cecilia (1990), Korosi Pada beton, P.T. Propan Raya. 8. Sutami, (1971), Konstruksi Beton Indonesia, P.U., Jakarta.

9. Pathansali D. (1966). Notes on the biology of the cockle, Anadara granosa L. Proc. Indo-Pacific Fish. Counc.