Beton Pracetak Mutu Tinggi Menggunakan Agregat Daur Ulang.

Beton Pracetak Mutu Tinggi Menggunakan Agregat Daur Ulang
Sholihin As’ad, Endah Safitri
Beton pracetak, adalah beton keras dalam bentuk komponen bangunanan,
misalnya pondasi tiang, panel dinding, plat, saluran, tangga, dll., dibuat di
tempat tertentu secara terpisah yang kemudian dirangkai menjadi sistem
bangunan utama dengan sambugan tertentu. Produksi beton pracetak
semakin semakin tahun semakin diminati karena mempercepat pelaksanan
konstruksi. Beton mutu tinggi, kuat tekan lebih besar dari 40 MPa, semakin
dibutuhkan karena mampu menghasilkan komponen bangunan dengan
kekuatan tinggi dan dengan ukuran yang lebih kecil dan ramping
dibandingkan dengan komponen yang sama berbahan beton mutu biasa.
Penelitian ini bertujuan mengembangkan beton pracetak mutu tinggi
menggunakan agregat daur ulang. Agregat daur ulang adalah agregat hasil
pemencahan reruntuhan bangunan, baik yang sengaja diruntuhkan maupun
runtuh akibat bencana alam, misalnya gempa bumi. Reruntuhan bangunan
umumnya masih memiliki kekerasan yang cukup memadai dan berpotensi
sebagai agregat kasar dan agregat halus. Umumnya agregat kasar diperoleh
dari pecahan beton dan pecahan genteng, sedangkan agregat halus
diperoleh dari pecahan mortar dan dinding batu bata yang telah dihaluskan.
Penelitihan ini dititik beratkan pada dua hal dan dibagi berdasarkan tahun
pelaksanaannya. Pada tahun pertama telah dilakukan penelitian mencari

rancang campur beton yang memadai sehingga diperoleh kadar komponen
agregat daur ulang maksimum namun mampu menghasilkan beton kuat
tekan mutu tinggi. Rancang campur setiap satu meter kubik beton meliputi
semen 530 kg, silika fume 26.5 kg, kerikil 1012 kg, pasir 665 kg . air 156 kg
dan superplasticer 2,26. Kadar agregat kasar daur ulang yang digunakan
adalah 20% atau sekitar 202,4 kg. Dengan kadar agregat kasar beton daur
ulang diperoleh penurunan kuat tekan beton sekitar 12% atau sekitar 40.5
MPa. Pemberian kadar agregat halus daur ulang tidak direkomendasikan
karena menurunkan kekuatan beton, kuat desak dan kuat lentur beton
sekalipun hanya dengan kadar yang rendah. Pemberian 20 % agregat halus
daur ulang terbukti menurunkan kekuatan desak beton hingga 35% atau
menjadi 30 Mpa. Selain itu, telah dilakukan pengembangan sistem rancang
campur beton memadat mandiri (self compacting concrete, SCC ) yaitu beton
yang dapat dituang bebas dan mengalir sendiri dalam cetakan dengan
mengandalkan kekentalan campurannya tanpa alat penggetar. Diperoleh
rancang campur semen 580 kg, fly ash 116 kg, agregat kasar 708 kg,
agregat halus 771 kg dan faktor air semen 0.28, serta superplasticizer 10.44
kg. Penggunaan agregat kasar sebesar 60 % pada beton SCC masih
dimungkinkan dengan kekuatan desak beton sekitar 45 MPa. Sistem beton
memadat mandiri memungkinkan beton dicetak dengan cepat di pabrik

pencetakan beton dan dengan biaya lebih hemat. Rancang campur SCC
selanjutnya dipakai untuk pembuatan prototype beton pracetak berukuran

20 cm x 20 cm x 400 cm, berupa tiang pancang sebagai salah satu contoh
beton pracetak.
Kata kunci : agregat daur ulang, beton agregat daur ulang, beton mutu
tinggi, beton pracetak