(B. Teknologi) Beton Pracetak Mutu Tinggi Menggunakan Agregat Daur Ulang.

(B. Teknologi)
Beton Pracetak Mutu Tinggi Menggunakan Agregat Daur Ulang
Kata kunci: agregat daur ulang, beton agregat daur ulang, permeabilitas, porositas beton, susut beton
As’ad, Sholihin; Safitri, Endah
Fakultas Teknik UNS, Penelitian, DP2M DIkti, Hibah Bersaing Lanjutan, 2012
Laporan ini menyajikan hasil penelitian pengembangan beton tinggi menggunakan agregat daur ulang.
Agregat daur ulang diperoleh dari limbah reruntuhan bangunan yang dihancurkan kembali menjadi
agregat kasar dan agregat pasir untuk bahan beton. Limbah reruntuhan bangunan berbahan beton dan
genteng. Penelitian tahun pertama dengan fokus pembuatan rancang campur beton mutu tinggi
menggunakan agregat daur ulang. Beton mutu tinggi dengan teknik beton konvensional memungkinkan
diperoleh beton hingga kuat tekan 48 MPa dan dengan teknik beton memadat mandiri ( Self Compacting
Concrete, SCC) dengan kuat tekan 58 Mpa. Kedua beton mutu tinggi tersebut menggunakan agregat
kasar daur ulang dengan menggantikan 20% dari agregat baru. Pencampuran hingga 50% agregat kasar
daur ulang memungkinkan didapatkan beton dengan kuat tekan 40 MPa pada beton konvensional dan
80% agregat daur ulang dengan kuat tekan 40 MPa pada beton SCC. Penelitian tahun kedua, Focus
penelitian adalah parameter langsung atau tak langsung durabilitas beton berbahan agregat daur ulang.
Paramater yang diamati adalah pengaruh kadar agregat daur ulang pada beton terhadap nilai susut,
porositas dan permeabilitas beton. Digunakan agregat daur ulang berbahan limbah beton dan limbah
genteng. Agregat berupa agregat kasar dan agregat halus. Hasil pengujian menunjukkan bahwa
penggantian agregat baru dengan agregat daur ulang akan meningkatkan nilai susut, meningkatkan
porositas dan meningkatkan permeabilitas beton. Pada pengujian susut beton, peningkatan nilai susut

cukup tinggi pada penggantian agregat baru sebesar 60%, dengan agregat daur ulang dan pada
penggantian 50% agregat baru dengan agregat daur ulang berbahan genteng. Bagian yang berpori
agregat daur ulang cenderung meresap air terlalu banyak saat pelaksanaan pencampuran beton. Hal ini
menyebabkan beton dengan kandungan agregat daur ulang yang tinggi akan menyimpan pori dan air
yang dilepaskan saat proses hidrasi dan menghasilkan susut yang semakin besar pada pemakaian agregat
daur ulang lebih yang lebih besar dari 50%. Peningkatan porositas dan peningkatan permeabilitas terjadi
secara proporsional dengan penggantian agregat baru oleh agregat daur ulang beton dan agregat daur
ulang genteng. Material agregat daur ulang yang lebih poros dari agregat baru akan membentuk ruang
porous yang lebih banyak dalam beton. Penggantian agregat dengan aggregat daur ulang proporsi
tertentu akan meningkatkan porositas beton dan permeabilitas beton dengan proporsi yang hampir
sama.