OPERASIONALISASI DANA BOS DI SMP NEGERI 2 JEPON Operasionalisasi Dana Bos Di Smp Negeri 2 Jepon.

OPERASIONALISASI DANA BOS DI SM P NEGERI 2 JEPON

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada
Program Studi M anajemen Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas M uhammadiyah Surakarta
untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna M emperoleh
Gelar M agister dalam Ilmu M anajemen Pendidikan

Oleh

HARIYANTO
NIM : Q100100098

PROGRAM STUDI M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA

2012


LEM BAR PENGESAHAN

Naskah Publikasi berjudul

OPERASIONALISASI DANA BOS DI SM P NEGERI 2 JEPON

Oleh:

HARIYANTO
Q100100098

Telah diset ujui oleh:

Pembimbing I,

Pembimbing II,

Dr. Suyatmini, M .Si.

Drs. Budi Sutrisno, M .Pd.


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA

2012
ii

OPERASIONALISASI DANA BOS DI SM P NEGERI 2 JEPON
oleh
1
2
3
Hariyant o , Suyat mini , Budi Sut risno
1
Guru SM P Negeri 1 Blora
2
St af Pengajar Universit as M uhammadiyah Surakart a
3
St af Pengajar Universit as M uhammadiyah Surakart a
Abstract


The focus of t his research is t he operat ional of School Service Funding in
Junior High School 2 Jepon. The object ives of t his research are t o describe t he
charact erist ics of t he management t eam, t he charact erist ics of t he allocat ion,
and t he charact erist ics of t he responsibilit y in using School Service Funding in
Junior High School 2 Jepon.
This research is a qualit at ive t ype research w it h educat ional et hnography
design. The locat ion of t his research is in Junior High School 2 Jepon The
informant s in t his research are t he management t eam (t he principal, t reasurer
and t he member), t he t eachers and t he employers in Junior High School 2 Jepon.
The met hods of collect ing dat a in t his research are in dept h int erview ,
observat ion and document at ion. Dat a analysing is done by using Int eract ive
Analyze M odel, consist of 3 act ivit ies, w hich are dat a reduct ion, dat a display, and
verificat ion. Checking t he dat a, t he researcher uses t riangulat ions, w hich are
sources t riangulat ions and met hods t riangulat ions.
The result s of t his research are 1) The m anagement t eam has
responsibilit y in allocat ing School Service Funding, develops t he compet encies by
follow ing t he w orkshop in managing t he School Service Funding, 2) The
allocat ions of School Service Funding refer t o the t echnical inst ruct ion, agree
w it h t he school’s needs, and agree w it h t he periodical cost , 3) t he responsibilit y

in using t he School Service Funding are support ed w it h t he t ransact ion proof,
announced periodically, composed in t he responsibilit y recapit ulat ion, and w ide
open for checking and audit ing.
Keyw ords: School Service Funding, management t eam, allocat ion, responsibilit y.

iii

Pendahuluan

Pembiayaan pendidikan merupakan fakt or yang t idak dapat dihindarkan
keberadaannya dalam menyediakan komponen-komponen input pendidikan.
Proses

pembelajaran

yang

bermut u

t erjadi


jika

pengkoordinasian

dan

penyerasian sert a pemaduan input sekolah dilakukan secara harmonis dan
t erpadu

sehingga

menyenangkan,

mampu

mampu

mencipt akan


mendorong

sit uasi

mot ivasi

dan

pembelajaran
minat

yang

belajar,

sert a

memberdayakan pesert a didik.
Persoalan dana merupakan persoalan yang paling krusial dalam perbaikan
dan pembangunan sist em pendidikan di Indonesia dana juga merupakan salah

sat u syarat at au unsur yang sangat menent ukan keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan. Selama ini sering dikeluhkan bahw a mut u pendidikan nasional
rendah karena dana yang t idak mencukupi, anggaran unt uk pendidikan masih
t erlalu rendah. Padahal kalau mau belajar dari bangsa-bangsa yang maju
bagaimana

mereka

membangun,

just ru

mereka

berani

“ secara

nekad”


menempat kan anggaran unt uk pembiayaan pendidikan melebihi keperluankeperluan yang lain (Hasbullah, 2006: 25).
M enurut

Yam in

(2009:

108-109),

set iap

negara

dalam

hal

penyelenggaraan pendidikan nasional mempunyai sist em yang berbeda-beda.
Perbedaan it u sangat kuat dipengaruhi oleh sist em sosial budaya yang hidup dan
berkembang di dalam masyarakat nasional suat u negara. Sist em sosial berfungsi

sebagai landasan ekologis bagi penyelenggaraan sist em pendidikan nasional dan
sist em budaya menjadi landasan idiil penyelenggaraan sist em pendidikan
nasional.
Sesuai dengan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang
Sist em Pendidikan Nasional, maka pendanaan pendidikan menjadi t anggung
jaw ab bersama ant ara Pemerint ah, Pemerint ah Daerah dan masyarakat . Secara
khusus disebut kan bahw a Pemerint ah dan Pemerint ah Daerah bert anggung
jaw ab menyediakan anggaran pendidikan.
1

Salah sat u program pendidikan adalah Bant uan Operasional Sekolah
(BOS) yang menyediakan bant uan bant uan bagi sekolah dengan t ujuan
membebaskan biaya pendidikan bagi sisw a t idak mampu dan meringankan
beban sisw a yang lain dalam rangka mendukung pencapaian program w ajib
belajar pendidikan dasar sembilan t ahun. M elalui program ini, pemerint ah pusat
memberikan dana kepada sekolah-sekolah set ingkat SD dan SM P unt uk
membant u mengurangi beban biaya pendidikan yang harus dit anggung oleh
orang t ua sisw a. BOS diberikan kepada sekolah unt uk dikelola sesuai dengan
ket ent uan yang dit et apkan pemerint ah pusat . Besarnya dana unt uk t iap sekolah
dit et apkan berdasarkan jumlah murid (Anonim, 2008: 2).

M elalui program BOS ini, pemerint ah pusat memberikan dana ke sekolahsekolah set ingkat SD dan SM P yang bersedia memenuhi ket ent uan yang t elah
dit et apkan

dalam

persyarat an

pesert a

program,

mencakup

SD/ M I/ SDLB/ salafiyah set ingkat SD dan SM P/ M TS/ SM PLB/ salafiyah set ingkat
SM P baik negeri maupun sw ast a. Program BOS ini dilaksanakan pada Juli 2005
bersamaan dengan aw al t ahun ajaran 2005/ 2006. Jumlah dana BOS yang
diberikan ke sekolah dihit ung berdasarkan jumlah murid di masing-masing
sekolah.
Alokasi dana BOS unt uk Kabupat en Blora pada t ahun 2011 sebesar Rp
50.938.167.000


bagi

sebanyak

115.012

sisw a.

Unt uk

Kabupat en

Blora,

penyaluran periode Januari-M aret 2011 sebesar Rp 11.953.024.500 sedangkan
periode April-Juni sebesar Rp 11.953.325.000 (Anonim , 2011: 6-8).
Pemanfaat an dan pengelolaan dana BOS harus disesuaikan dengan
pet unjuk t eknis yang t elah dit ent ukan. Sekolah t idak dibenarkan unt uk
mengalokasikan bagi kebut uhan-kebut uhan selain yang t ercant um dalam
pet unjuk t eknis yang ada. SM P Negeri 2 Jepon mendapat alokasi dana
pendidikan yang digunakan unt uk operasional kegiat an pendidikan. Dengan
jumlah Guru Tidak Tet ap dan Pegaw ai Tidak Tet ap yang mencapai 18 orang
menjadi permasalahan t ersendiri. Beban gaji (honorarium dan insent if ) yang
2

harus dipenuhi mencapai 25% dari t ot al pembiayaan dengan menggunakan dana
BOS, sedangkan di sisi yang lain kegiat an pendidikan juga membut uhkan
pembiayaan.
Pengelolaan dana BOS dalam membiayai seluruh komponen maupun
akt ivit as pendidikan menjadi t ant angan bagi sekolah dan pemerint ah. Pada sisi
yang lain, dana BOS t idak hanya meringankan beban pesert a didik dan
keluarganya, t erut ama dari keluarga miskin, dari kew ajiban membayar dana
operasional maupun pungut an-pungut an lain, akan t et api sekolah harus t et ap
berkomit men t erhadap peningkat an mut u pendidikan.
Sesuai dengan uraian maka t ujuan penelit ian ini adalah mendeskripsikan
operasionalisasi dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon, yait u 1) mendeskripsikan
karakt erist ik

t im

manajemen

dana

BOS di

SM P Negeri

2

Jepon,

2)

mendeskripsikan karakt erist ik alokasi dana BOS di SM P Negeri 2 Jepon, dan 3)
mendeskripsikan karakt erist ik pert anggungjaw aban penggunaan dana BOS di
SM P Negeri 2 Jepon.
Hasil dari penelit ian ini diharapkan dapat memberikan manfaat t eorit is
maupun manfaat prakt is. M anfaat t eorit is dari penelit ian ini adalah dapat
memberikan gambaran konkrit dalam membent uk t im manajemen dana BOS,
mengalokasikan dan mempert anggungjaw abkan dana BOS. M anfaat prakt is dari
penelit ian ini adalah 1) Kepala Sekolah dapat merencanakan, mengalokasikan
dan mempert anggungjaw abkan operasionalisasi dana BOS, 2) Tenaga Pendidik
dapat mengembangkan kegiat an pendidikan dari operasionalisasi dana BOS, 3)
Komit e Sekolah dapat t urut sert a merekomendasikan operasionalisasi dana BOS,
4) Pemerint ah Daerah set empat

dapat

melakukan pelat ihan dan audit

operasionalisasi dana BOS.

M etode Penelitian

Jenis penelit ian ini adalah kualit at if at au nat uralist ic dimana sit uasi
lapangan akan t et ap bersifat nat ural, alam i, w ajar dan t idak ada manipulasi,
3

pengat uran at aupun eksperimen. Desaian penelit ian ini adalah et nografi
pendidikan yang mengacu pada sebagian at au keseluruhan proses pendidikan.
Informan dalam penelit ian ini t erdiri dari t im m anajemen dana BOS di
SM P Negeri 2 Jepon adalah t im manajemen dana BOS (kepala sekolah, sekret aris
dan anggot a), guru dan pegaw ai di SM P Negeri 2 Jepon.
Penelit i menggunakan t iga t eknik dalam pengumpulan dat a, yait u
w aw ancara mendalam (indept h int erview ), observasi part isipasi (observat ion
part icipat ion ), dan dokument asi. Waw ancara mendalam dilakukan dengan

informan penelit ian, yait u t im manajemen dana BOS (kepala sekolah, sekret aris
dan anggot a), guru dan pegaw ai di SM P Negeri 2 Jepon. Observasi part isipasi
dilakukan dengan mengamat i akt ivit as di lokasi penelit ian yang mempunyai
ket erkait an dengan fokus penelit ian. Dokument asi dilakukan dengan menganalisi
dokumen yang mempunyai ket erkait an dengan fokus penelit ian, diant aranya
dokumen sekolah dan dokumen realisasi dana BOS.
Analisis dat a dilakukan dengan M odel Analisis Int erakt if yang t erdiri dari 3
jenis alur

kegiat an, yait u

reduksi dat a, penyajian dat a dan penarikan

kesimpulan/ verifikasi.
Penelit i menggunakan t rianggulasi unt uk mengecek keabsahan dat a.
Dalam penelit ian ini, penelit i menggunakan t rianggulasi sumber dan t rianggulasi
met ode. Trianggulasi sumber dilakukan dengan cara membandingkan dat a yang
sama dari dua informan at au lebih. Trianggulasi met ode dilakukan dengan cara
membandingkan dat a yang diperoleh dari beberapa t eknik pengumpulan dat a.

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bant uan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerint ah yang
berasal dari subsidi BBM (PKPS-BBM ) di bidang pendidikan. Program ini
bert ujuan unt uk membebaskan biaya pendidikan bagi sisw a yang t idak mampu
dan meringankan bagi sisw a lain. Program ini t elah berjalan sejak t ahun 2005.

4

Secara umum, program BOS bert ujuan unt uk meringankan beban
masyarakat t erhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka w ajib belajar 9
t ahun yang bermut u. Secara khusus, BOS bert ujuan unt uk 1) M embebaskan
seluruh sisw a SD Negeri dan SM P Negeri t erhadap biaya operasional sekolah,
kecuali pada Rint isan Sekolah Bert araf Int ernasional (RSBI) dan Sekolah Bert araf
Int ernasional (SBI), 2) M embebaskan pungut an seluruh sisw a miskin dari seluruh
pungut an dalam bent uk apapun, baik di sekolah negeri maupun sekolah sw ast a,
dan 3) M eringankan beban biaya operasional sekolah bagi sisw a di sekolah
sw asta.
Dalam mengalokasikan dana BOS t ersebut , set iap sekolah membent uk
t im manajemen yang t erdiri dari penanggung jaw ab dan anggot a. Selaku
penanggung jaw ab adalah Kepala Sekolah, sedangkan anggot a t erdiri dari
Bendahara dan orang t ua yang dipilih oleh Kepala Sekolah dan Kom it e Sekolah
dengan mempert imbangkan kredibilit asnya sert a menghindari t erjadinya konflik
kepent ingan.
Di lokasi penelit ian, t im manajemen dana BOS t erdiri dari Kepala Sekolah,
Bendahara BOS dan perw akilan orang t ua. Dalam prakt iknya, seringkali
perw akilan orang t ua yang dijabat oleh Sujiant o berhalangan, sehingga jarang
t erlibat dalam pengelolaan dana BOS. Pihak sekolah pun menjadi akt if dan
cermat dalam mengelola dana t ersebut . Tim m anajemen dana BOS menjalin
kerja sama sehingga kinerja yang dicapai menjadi semakin baik dalam set iap
t riw ulan. Tim manajemen dana BOS juga mengikut i seminar dan diklat t ent ang
pengelolaan dana BOS. Dari kegiat an t ersebut , Kepala Sekolah dan Bendahara
BOS semakin memahami bagaimana mengelola dana BOS dengan efekt if.
Perbandingan dengan penelit ian M urname pada t ahun 2007 berjudul
Improving t he Educat ion of Children Living in Povert y t ent ang pendidikan grat is

bagi anak-anak miskin dan anak put us sekolah adalah perencanaan dan
persiapan dalam penyelenggaraan program pendidikan. Pemerint ah sudah

5

melakukan perencanaan dengan menganalisis sasaran program dan persiapan
dengan merekrut t enaga pendidik.
Dalam penelit ian ini, sekolah yang menerima dana BOS membent uk t im
manajemen dan mengelola dana t ersebut sesuai dengan kebut uhan sekolah.
Keberhasilan pembiayaan pendidikan dengan mengunakan dana BOS t erlet ak
pada kemampuan t im manajemen dalam mengelola dana BOS. Tim manajemen
dana BOS juga mengikut i seminar dan pelat ihan maupun mempelajari Pet unjuk
Teknis dan

perat uran

lainnya unt uk

meningkat kan

penget ahuan

dalam

mengelola dana BOS.
Dalam mengalokasikan dana BOS t ersebut , ada acuan yang harus
dipat uhi, yait u Pet unjuk Teknis. Sesuai dengan Petunjuk Teknis, ada dua belas hal
yang diperbolehkan menggunakan pembiayaan dengan dana BOS. Dana BOS
dit erima secara periodik set iap t riw ulan, yait u Januari, April, Juli, dan Okt ober.
Besarnya dana BOS yang dit erima sebanding dengan jumlah sisw a di sekolah
t ersebut . Selanjut nya, t im manajemen dana BOS mengalokasikan sesuai dengan
kebut uhan sekolah.
Di lokasi penelit ian, priorit as ut ama dari alokasi dana BOS adalah
komponen-kom ponen yang berkait an langsung dengan pelaksanaan Kegiat an
Belajar M engajar (KBM ), diant aranya pembelian buku pelajaran, pembelian
bahan habis pakai, pembiayaan ulangan dan ujian, pembiayaan langganan daya
dan jasa, dan pengembangan pendidik dan t enaga kependidikan.
Perbandingan dengan penelit ian Krey, Kennet h, dan Babin pada t ahun
2009 berjudul W here do college st udent s purchase t ext books? t ent ang buku t eks
unt uk perguruan t inggi dan biaya yang dibayarkan oleh mahasisw a adalah
pembiayaan pendidikan yang mahal. Sesuai dengan t ingkat pendidikan, maka
pendidikan di t ingkat perguruan t inggi/ universit as adalah mahal dan mahasisw a
harus mampu memenuhi biaya pendidikan t ersebut .
Dalam

penelit ian

ini,

sekolah

yang menerima dana BOS dapat

mengalokasikan dana BOS sesuai dengan kebut uhan sekolah. Salah sat u alokasi
6

t ersebut adalah pembelian buku sebagai sumber belajar. Dalam hal ini, sisw a
t idak dipungut biaya unt uk membeli buku. Jadi sisw a dapat menggunakan buku
t ersebut t anpa harus membelinya. Buku t ersebut merupakan sumber belajar
yang dapat digunakan unt uk meningkat kan mut u pendidikan.
Dalam mempert anggungjaw abkan dana BOS, t im manajemen dana BOS
menunjukan not a maupun kuint ansi t ransaksi. Dengan not a maupun kuint ansi
t ransaksi t ersebut , berart i ada pembiayaan yang digunakan, t ermasuk barang
sesuai dengan t ransaksi yang dilakukan. alokasi dana BOS juga mengacu pada
Pet unjuk

Teknis

sehingga

ada

kesesuaian

dengan

pembiayaan

yang

diperbolehkan. Tim manajemen dana BOS juga membagikan rekapit ulasi
penggunaan dana BOS secara periodik set iap enam bulan kepada orang t ua
murid yang bert epat an dengan penerimaan raport . Dari sosialisasi ini, berart i ada
ket erbukaan unt uk menyampaikan pembiayaan dengan menggunakan dana BOS.
Selain it u, t im manajemen dana BOS juga t erbuka unt uk diaudit oleh lembaga
berw enang dalam mengalokasikan dana BOS.
Perbandingan dengan penelit ian Akinsanya pada t ahun 2007 berjudul
Financing Higher Educat ion in Nigeria t entang kebijakan t erhadap pembiayaan

pendidikan t inggi di Nigeria dimana pendidikan t inggi membut uhkan biaya lebih
banyak adalah lembaga pendidikan menerima beberapa sumber pembiayaan
dan menggunakan sesuai dengan kebut uhan sekolah. Beberapa sumber
pembiayaan

t ersebut

adalah

dana bant uan

pemerint ah

(subsidi), iuran

pendidikan, sumbangan, invest asi, pelengkap (pengusaha, orang t ua dan alum ni),
konsult asi dan penelit ian, peran sert a masyarakat .
Dalam

penelit ian

mempert anggungjaw abkan

ini,

sekolah

penggunaan

yang
dana

menerima
BOS.

dana

BOS harus

Pembiayaan

dengan

menggunakan dana BOS sesuai dengan Pet unjuk Teknis sehingga t idak t erjadi
penyimpangan. Transaksi yang dilakukan juga di didukung dengan bukt i not a
maupun kuint ansi t ransaksi, t ermasuk menunjukan barang sesuai dengan

7

t ransaksi t ersebut . Pada akhir t ahun, sekolah mengumumkan rekapit ulasi
penggunaan dana BOS selama sat u t ahun.

Simpulan dan Saran

Tim manajemen dana BOS t erdiri dari t iga orang, yait u kepala sekolah
sebagai penanggung jaw ab dan guru sebagai bendahara dan perw akilan orang
t ua sebagai anggot a. Sebagai penanggung jaw ab, kepala sekolah mempunyai
t anggung jaw ab yang paling besar karena ia mempunyai kew enangan unt uk
merencanakan

dan

mempriorit askan

pengalokasian

dana

BOS.

Dalam

menjalankan t ugasnya t ersebut , t im manajemen dana BOS saling bekerja sama.
Dalam perkembangannya, t im manajemen dana BOS mengikut i kegiat an
pengembangan, yait u seminar dan diklat t ent ang pengelolaan dana BOS.
Pengalokasian

dana

BOS mengacu

pada

Pet unjuk

sehingga

ada

kesesuaian ant ara kegiat an yang dapat dibiayai dan besaran anggaran yang
dialokasikan. Dalam pengalokasiannya, yang menjadi priorit as adalah komponenkomponen yang berkait an langsung dengan pelaksanaan Kegiat an Belajar
M engajar (KBM ), m isalnya pembelian buku pelajaran, pembelian bahan habis
pakai, pembiayaan ulangan dan ujian, pembiayaan langganan daya dan jasa, dan
pengembangan

pendidik

dan

t enaga

kependidikan.

Dalam

prakt iknya,

pengalokasian t ersebut sering t erbent ur dengan banyaknya kebut uhan yang
harus dipenuhi.
Penggunaan dana BOS didukung dengan bukt i t ransaksi, diumumkan
secara periodic, disusun dalam rekapit ulasi pert anggungjaw aban, dan bersifat
t erbuka unt uk dicek dan diaudit. Dengan demikian pert anggungjaw aban alokasi
dana BOS menjadi t erbuka, jujur dan lengkap.
Saran yang diajukan sesuai dengan hasil penelit ian dapat dit ujukan
kepada 1) Kepala sekolah sebagai penanggung jaw ab dalam t im manajemen
dana BOS dapat memahami Pet unjuk Teknis, menjalin kerja sama dengan guru,
dan menent ukan priorit as pembiayaan, 2) Guru sebagai elemen sekolah dapat
8

mempelajari dan memahami Pet unjuk Teknis, menyampaikan program dan
kegiat an pendidikan yang dapat dibiayai dengan dana BOS, dan menggunakan
dana BOS dengan efekt if, 3) Bendahara BOS sebagai anggot a dalam t im
manajemen dana BOS dapat mempelajari dan memahami Pet unjuk Teknis,
menjalankan t ugas dalam administ rasi pengelolaan dana BOS, menyusun
pembiayaan maupun laporan pert anggungjaw aban dengan cermat dan t elit i.

9

DAFTAR PUSTAKA

Akinsanya, Omolade Oluw at oyin. 2007. Financing Higher Educat ion in Nigeria.
“ Int ernat ional Journal of African and African American St udies.” Vol VI,
No 1, Jan 2007, pages 69-72.
Anonim , Direkt orat Jenderal M anajemen Pendidikan Dasar dan M enengah. 2008.
Program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dalam Peraturan
Perundang-Undangan di Indonesia . Jakart a.
Anonim. Dinas Pendidikan Jaw a Tengah. 2011. Informasi Pelaksanaan Bant uan
Operasional Sekolah (BOS) SD/ SDLB dan SM P/ SM PLB/ SM PT di Jaw a
Tengah Tahun 2011. Semarang.
Hasbullah. 2006. Ot onomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah Dan
Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan . Jakart a: Raja
Grafindo Persada.
Krey, Nina; Clow , Kennet h; dan Babin, Laurie.2009. Where do college st udent s
purchase t ext books? “ Int ernat ional Journal of Educat ion Research.”
Volume 4 Number 3 Pages 1-10.
M urname, Richard. 2007. Improving t he Educat ion of Children Living in Povert y.
“ Harvard Graduat e School of Educat ion.” Vol 17/ No 2/ pages 161-182.
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 t ent ang Sist em Pendidikan Nasional.
Yamin, M ohammad. 2009. M anajemen M ut u Kurikulum Pendidikan . Yogyakart a:
DIVA Press.

10