PROFIL PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA PADA ANAK SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) DI KOTA BANDUNG :Studi Deskriptif Pada Anak Sekolah Sepakbola Kelompok Usia 8-14 Tahun di Kota Bandung.

(1)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PROFIL PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA PADA ANAK SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) DI KOTA BANDUNG

(Studi Deskriptif Pada Anak Sekolah Sepakbola Kelompok Usia 8-14 Tahun di Kota Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi

Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi

Oleh Ryan Hermawan

0907358

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN JASMANI KESEHATAN DAN REKREASI FAKULTAS PENDIDIKAN OLAHRAGA DAN KESEHATAN


(2)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BANDUNG

2014

PROFIL PEMAHAMAN PERATURAN

PERMAINAN SEPAKBOLA PADA ANAK

SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) DI KOTA

BANDUNG

(Studi Deskriptif Pada Anak Sekolah Sepakbola

Kelompok Usia 8-14 Tahun di Kota Bandung)

Oleh Ryan Hermawan

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan

© Ryan Hermawan 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Februari 2014


(3)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ryan Hermawan

NIM : 0907358

Judul Skripsi : Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepak Bola Pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) Di Kota Bandung.

Disetujui dan Disahkan Oleh: Pembimbing I

Drs. Andi Suntoda, M.Pd. NIP. 195806201986011002

Pembimbing II

Dr. Nuryadi, M.Pd. NIP. 197101171998021001

Mengetahui Ketua Program Studi


(4)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Drs. Mudjihartono, M.Pd.


(5)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ……….. i

ABSTRAK ……….. ii

UCAPAN TERIMA KASIH……….…..….. iii

KATA PENGANTAR ………..………… v

DAFTAR ISI ………. vi

DAFTAR TABEL ………. ix

DAFTAR BAGAN ………. x

DAFTAR LAMPIRAN ………. xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ……….... 1

B. Identifikasi Perumusan Masalah ……….... 4

1. Identifikasi Masalah ... 4

2. Perumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ………... 5

D. Manfaat Penelitian ………... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Pemahaman ….………... 6

a. Pemahaman ……….……….. 6

1. Cara Memperoleh Pemahaman ………... 7

2. Macam-Macam Pemahaman ………... 8

b. Pengetahuan ……….. 8

c. Penerapan ……… 9

d. Analisis ………... 9


(6)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Evaluasi ……….. 10

B. Peraturan Permainan ……… 11

C. Permainan Sepak Bola ………. 15

D. Perkembangan Kognitif Saat Usia Dini ……….. 19

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ……… 21

B. Populasi dan Sampel ……… 22

1. Populasi ………... 22

2. Sampel ………... 22

C. Desain dan Langkah Penelitian ……….. 23

1. Desain Penelitian ……….... 23

2. Langkah-Langkah Penelitian ……….. 24

D. Teknik Pengumpulan Data………... 25

1. Instrumen Penelitian ………... 25

2. Uji coba Angket ……….. 35

3. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen ………. 35

3.1 Pengujian Validitas Instrumen ………. 36

3.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen ……….. 39

4. Prosedur Pengolahan Data ……… .40

1. Menghitung Rata-Rata dan Simpangan Baku ……….. 40

2. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban .41 BAB IV HASIL PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA A. Hasil Pengolahan dan Analisis Data ………... 43

1. Pengolahan Data Secara Keseluruhan ... 43

2. Pengolahan Data Secara Kelompok Usia ... 44


(7)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 50 B. Saran ... 50

DAFTAR PUSTAKA ... 51 LAMPIRAN


(8)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

PROFIL PEMAHAMAN PERATURAN PERMAINAN SEPAKBOLA PADA ANAK SEKOLAH SEPAKBOLA (SSB) DI KOTA BANDUNG

(Studi Deskriptif Pada Anak Sekolah Sepakbola Kelompok Usia 8-14 Tahun di Kota Bandung) Pembimbing I Drs. Andi Suntoda, M.Pd.

Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh permasalahan di beberapa pusat pembinaan sekolah sepakbola (SSB), saat ini kurangnya pembekalan mengenai peraturan permainan kepada para siswa. Hal ini mengakibatkan banyaknya pelanggaran-pelanggaran para pemain sepakbola di lapangan yang berkaitan dengan peraturan permainan. Oleh karena itu, permasalahan penelitian ini adalah bagaimana pengetahuan pemahaman peraturan permainan sepak bola anak ssb di Kota Bandung? Sesuai dengan latar belakang dan masalah penelitian tersebut maka, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan pemahaman peraturan permainan sepak bola anak ssb di Kota Bandung. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan populasi dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1008 orang anak dari 28 sekolah sepak bola yang terdaftar di Pengcab PSSI Kota Bandung, sedangkan sampelnya sebanyak 252 orang anak yang terdaftar di sekolah sepak bola dengan teknik pengambilan sampel secara random. Instumen yang digunakan adalah angket yang berupa tes mengenai peraturan permainan. Hasil Penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa pemahaman peraturan permainan sepakbola pada anak ssb di Kota Bandung sebesar 75,72 % yang termasuk kriteria cukup. Dengan penemuan tersebut, penulis mengajukan saran agar seluruh SSB khususnya di Kota Bandung untuk membekali kepada setiap anak-anak didiknya tentang pemahaman peraturan permainan sepak bola pada saat usia dini guna untuk perkembangan sepak bola di Indonesia.


(9)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Profile Understanding The Rule In Football Playing In Football School (SSB) In Bandung (Descriptive Study Of Student Football In A 8-14 Years Old

Group In Bandung) Pembimbing I Drs. Andi Suntoda, M.Pd. Pembimbing II Dr. Nuryadi, M.Pd.

This research based on the problem in some schools soccer coaching centers (SSB), currently less of provisioning understanding the rules of soccer playing brief to the students. In this case can causes there is many breaches from the soccer players on the field which is related with the rules. Therefore, the problem of this research is how the understanding the rules of soccer playing in SSB Bandung. According to the background and the problem, this research aims to know the knowledge of understanding the rules of soccer playing in students of SSB Bandung. Descriptive methodology was used in this research. The population and the sample was used in this research were from 1008 students of 28 school of soccer which is listed at branch of management PSSI Bandung, while in that sample as many as 252 students were enrolled in school of soccer within random sampling technique. The questionnaire which is test form about the rule of playing instrument was used in this research. The result of this research it can be concluded that the understanding of football rules of SSB children is 75,72%, which is in adequate criteria. The researcher put some suggestion that the whole SSB especially in Bandung to equip their students about understanding the rules of soccer playing at an early age to develop soccer playing in Indonesia.


(10)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat terkenal di dunia dalam deretan olahraga beregu. Olahraga yang dimainkan oleh berjuta-juta manusia, baik laki-laki maupun perempuan, tua atau muda. Tidak disangkal bahkan dapat dikatakan bahwa rakyat di setiap negara pasti tahu akan permainan sepakbola. Hampir semua orang bisa bermain sepakbola, karena cabang olahraga ini tidak sulit, sederhana dan menyenangkan untuk dimainkan.

Pada umumnya masyarakat di Indonesia sangat menyukai sepakbola, ini dibuktikan lagi Indonesia salah satu negara yang masuk dalam anggota FIFA (Federation Internationale de Football Association), yaitu induk organisasi yang mengatur dan mengadministrasikan semua kegiatan tentang sepakbola di seluruh dunia. Selain itu masyarakat Indonesia banyak mendirikan klub-klub dan sekolah-sekolah sepakbola yang merupakan wadah pembinaan serta penyaluran bakat. Prestasi sepakbola akan diperoleh jika adanya kompetisi yang rutin, fasilitas yang memadai, dan pembinaan pemain usia muda yang berkala untuk regenerasi pemain senior.

Dalam permainan sepakbola sering terjadi kontak langsung fisik antar pemain, maka diperlukan aturan-aturan yang membatasi tindakan-tindakan yang dapat mencederai. Hal ini diperlukan karena para pemain kadang-kadang melanggar aturan baku yang telah disepakati. Selain membatasi tindakan , aturan diperlukan untuk mengatur pertandingan dan menjaga kesenangan yang maksimal bagi para pemain dan penonton


(11)

2

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Buku peraturan permainan sepakbola ( Laws of the Game ) yang dibuat FIFA mencantumkan 17 pasal dan prosedur yang harus diperhatikan dan dilaksanakan dalam permainan sepakbola, yaitu :

1. Lapangan Permainan 2. Bola

3. Jumlah Pemain 4. Perlengkapan Pemain 5. Wasit

6. Asisten Wasit 7. Lamanya Permainan

8. Memulai dan Memulai Kembali Permainan 9. Bola di Dalam dan di Luar Permainan 10. Cara Mencetak Gol

11. Offside

12. Pelanggaran dan Kelakuan yang Tidak Sopan 13.Tendangan Bebas

14. Tendangan Pinalti 15. Lemparan ke Dalam 16. Tendangan Gawang 17. Tendangan Sudut

M. Zein (2009) juga mengatakan bahwa :

Peraturan yang disusun secara jelas juga menyebutkan hal-hal yang tidak boleh dilakukan dalam permainan sepakbola yaitu permainan yang tidak jujur dan tindakan-tindakan yang dapat mencederai lawan, karena akan merusak kemampuan teknik dan kegembiraan bagi pemain dan penonton. Tujuan dari penyusunan peraturan permainan dimaksudkan untuk membuat olahraga ini menjadi permainan yang selain meningkatkan kesehatan para pemainnya, juga dapat dimainkan oleh pemain dari segala usia untuk mendapatkan kegembiraan yang diinginkan.

Dengan demikian, untuk membuat pertandingan sepakbola berjalan dengan baik dalam semangat fair play, dibutuhkan pengetahuan yang cukup mengenai peraturan permainan yang menjadi landasan dari pertandingan sepakbola. Para


(12)

3

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemain harus mengetahui apa yang fair dan apa yang tidak fair untuk mencegah terjadinya tindakan yang dapat menyebabkan permainan dihentikan.

Penulis mencoba mengutip tulisan Bambang Hariyanto di situs pasoepati.net terdapat dalam buku Sepakbola Indonesia Bermain dalam Aturan tentang pernyataan Ponaryo Astaman, mantan kapten timnas senior Indonesia bahwa,

“terkait dengan pernyataan dia yang pernah dikutip oleh BBC. Kata Ponaryo,

sepanjang menjadi pemain sepakbola dirinya tidak pernah sama sekali memperoleh sosialisasi mengenai berbagai peraturan dalam bermain sepakbola. Para pemain kita, ujarnya lebih lanjut dan bagi saya sangat mengherankan, mematuhi peraturan bermain sepakbola hanya berdasarkan pengalaman dan insting masing-masing pribadi, yaitu ketika mereka memperoleh hukuman dari

wasit. Realistis yang memprihatinkan!”.

Berdasarkan pernyataan jujur dari pemain sepakbola, maka sekolah-sekolah sepakbola atau biasa disingkat SSB yang merupakan wadah pembinaan dan penyaluran prestasi sepakbola usia dini hendaknya membekali siswanya tentang peraturan permainan sepakbola pada saat latihan. Selama ini pembinaan sekolah hanya memikirkan bagaimana cara untuk meningkatkan keterampilan bermain yang bagus saja, tanpa adanya pemikiran yang akan berdampak buruk untuk ke depannya.

Pembekalan tentang peraturan permainan tepatnya diterapkan pada saat usia dini karena dilihat dari perkembangan otak manusia sangat sensitif, sesuai pendapat alim dan sudrajat (200; dalam Puji,2013) yang menerangkan bahwa : periode sensitif perkembangan otak manusia terjadi pada interval 3-10 bulan, 2-4 tahun, 6-8 tahun, 10-12 tahun, 12/13-14/17 tahun. Kemudian pendapat Mahendra (1998:73) menerangkan :

Pada tahap operasi konkret (usia 7-11 atau 12 tahun), anak-anak mengembangkan kemampuan untuk menyimpan(conserve), bersamaan dengan kemampuan-kemampuan berhubungan dengan kelompok, dengan penserian dan dengan konsep jumlah.


(13)

4

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada tahap operasi formal (11 atau 12-14 atau 15 tahun), anak-anak dapat berhubungan dengan situasi hipotesis dan proses berpikir mereka tidak terikat secara eksklusif terhadap kesegeraan dan konkret. Berpikir pada tahap ini berjalan selogis apa yang akan dialami kemudian.

Berujung ke dalam kasus, bukan hanya di liga sepakbola profesional bahkan di pertandingan sepakbola yang bertema tentang pengembangan keterampilan anak usia dini saja, banyak kasus yang sering terjadi dan mengganggu jalannya pertandingan, yang salah satunya disebabkan ketidakpuasan atas keputusan yang diberikan oleh seorang wasit. Selalu ada tim yang merasa dirugikan oleh keputusan wasit, namun apakah itu semua murni kesalahan wasit atau ketidaktahuan para pelatih, asisten pelatih, ofisial, penonton serta pemain tentang peraturan permainan. Sehingga yang terjadi jika ditanamkan atau dibekali pemahaman tentang peraturan permainan dari usia dini maka akan menjadi budaya atau kebiasaan baik khususnya pemain saat di lapangan.

Berdasarkan pengalaman dan kondisi, maka penulis berinisiatif untuk mengumpulkan data tentang pemahaman peraturan permainan saat usia dini, agar penelitian ini dapat menjadi rekomendasi khususnya untuk para sekolah sepakbola yang ada di Kota Bandung. Saat usia dinilah harus mulai dibekali peraturan permainan agar menjadi kebiasaan yang baik saat kelak menjadi pemain profesional, pelatih, ofisial, dan maupun penonton. Sudah cukup banyak kerugian yang dialami bangsa ini hanya karena kita tidak mengerti dan memahami apakah yang diputuskan wasit itu sesuai atau tidak sesuai dengan peraturan permainan yang menjadi dasar permainan sepakbola.

Hal inilah yang membuat penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dengan judul “Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola Anak SSB

di Kota Bandung”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah


(14)

5

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(1) Di beberapa pusat pembinaan sekolah sepakbola (SSB) saat ini kurangnya menyertai pembekalan pemahaman peraturan permainan kepada para pemainnya saat pada latihan

(2) Banyak pelanggaran-pelanggaran para pemain di lapangan yang berkaitan dengan peraturan permainan

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian masalah diatas, masalah penelitian yang penulis rumuskan adalah bagaimanakah profil pemahaman peraturan permainan sepakbola anak SSB di Kota Bandung pada kelompok usia 8-14 tahun?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pendapat Nasution (1982; dalam Hadian,2011) bahwa : “..tiap penelitian mempunyai tujuan-tujuan yang harus dicapai. Tujuan-tujuan harus

bertalian erat dengan masalah yang dipilih serta analisa masalah itu.”

Adapun tujuan dalam penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman peraturan permainan sepakbola anak SSB di Kota Bandung.

D. Manfaat Peneltian

Penulis berharap hasil penelitian ini dapat berguna sebagai berikut : 1. Secara teoritis

Secara teoritis manfaat yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini adalah ingin membuka pola pikir pembina atau pelatih sepakbola di Indonesia mengenai pentingnya penerapan peraturan permainan saat usia dini terhadap calon pemain sepakbola dan sebagai sumber informasi untuk pelatih, pihak sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan pengembangan sepakbola.

Secara khusus yaitu sebagai masukan bagi lembaga FPOK UPI, dalam upaya membantu materi perkuliahan sepakbola, yang berhubungan dengan masalah pemahaman akan peraturan permainan sepakbola.


(15)

6

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Secara praktis

Dapat dijadikan pedoman dalam upaya penerapan tentang peraturan permainan sepakbola saat usia dini di sekolah-sekolah sepakbola.


(16)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode merupakan cara atau jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan. Tujuan penelitian adalah untuk mengungkapkan, menggambarkan dan menyimpulkan hasil pemecahan masalah melalui cara tertentu sesuai dengan prosedur penelitian. Disamping itu penggunaan metode tergantung kepada permasalahan yang di bahas. Dengan kata lain, penggunaan suatu metode dalam penelititan dikatakan efektif apabila selama pelaksanaan terdapat adanya perubahan yang positif menuju tujuan yang diharapkan.

Penelitian ini dilakukan sesuai dengan masalah dan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui bagaimana pengetahuan pemahaman peraturan permainan sepakbola anak sekolah sepakbola di kota Bandung.

Sesuai dengan permasalahan yang penulis kemukakan di atas, maka untuk memperoleh dan menganalisis data diperlukan suatu metode yang tepat. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, sesuai yang diungkapkan Sugiyono (2009:147) adalah:

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Berdasarkan penjelasan tersebut maka penulis berpendapat bahwa dalam penelitian ini yang cocok digunakan adalah metode deskriptif dan data akan diperoleh melalui pemberian instrumen tes, yaitu berupa pemberian angket terhadap sampel.


(17)

22

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Data yang diperoleh akan disusun dan diolah sehingga dapat ditetapkan untuk mencari sebuah kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditentukan. B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Lebih jelasnya, Sugiyono (2012:117) menjelaskan sebagai berikut :

Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karaktristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya.

Populasi yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah Sekolah Sepakbola yang terdaftar di Pengcab Kota Bandung. Populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah 1008 orang anak dari 28 Sekolah Sepakbola yang terdaftar di Pengcab Kota Bandung.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiyono (2012:118) bahwa: “Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Jumlah populasi pada penelitian ini berjumlah 1008 dari 28 sekolah sepakbola yang terdaftar di Pengcab Kota Bandung. Seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:131) bahwa: “Jika kita hanya akan meneliti sebagian dari populasi, maka penelitian tersebut disebut penelitian sampel. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Tentang jumlah sampel penelitian penulis berpedoman kepada pendapat Arikunto (2006:134) sebagai berikut: “Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitian merupakan penelitian populasi.


(18)

23

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih”.

Berdasarkan pada penjelasan di atas, maka penulis menentukan sampel yang akan digunakan sebagai subyek penelitian sebanyak 252 atau diambil 25% dari jumlah seluruh populasi dengan teknik pengambilan secara random. Adapun ciri-ciri sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sampel kelompok umur 8-14 tahun.

2. Sampel sebagai anak sekolah sepakbola yang terdaftar di Pengcab

Kota Bandung

3. Sampel sebagai peserta yang mengikuti kompetisi Pengcab u-10, u-12,

dan u-14 tahun 2013 yang dilaksanakan di stadion Lodaya. C. Desain dan Langkah Penelitian

1. Desain Penelitian

Menurut Moh Nazir (2005:84) desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian, dalam pengertian lebih sempit, desain penelitian hanya pengumpulan dan analisis data saja. Dalam desain penelitian terdapat beberapa proses yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut (Moh Nazir 2005:84) :

1. Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian

2. Pemilihan kerangka konseptual untuk masalah penelitian serta hubungan-hubungan dengan penelitian sebelumnya.

3. Memformulasikan masalah penelitian termasuk membuat spesifikasi dari tujuan, luas jangkau (scope), dan hipotesis untuk diuji

4. Membangun penyelidikan atau percobaan.

5. Memilih serta memberi definisi terhadap pengukuran variabel-variabel. 6. Memilih prosedur serta teknik sampling yang digunakan.

7. Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data.

8. Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data.

9. Menganalisis data serta pemilihan prosedur statistik untuk mengadakan generalisasi secara inferensi statistik.


(19)

24

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

10.Pelaporan hasil penelitian, termasuk proses penelitian, diskusi, serta interpretasi data, generalisasi, kekurangan-kekurangan dalam penemuan, serta menganjurkan beberapa saran dan kerja penelitian yang akan datang.

2. Langkah-langkah Penelitian

Dalam melaksanakan penelitian deskriptif ini, peneliti menyusun langkah-langkah sebagai berikut :

a. Memilih dan merumuskan masalah yang menghendaki konsepsi ada kegunaan masalah tersebut serta diselidiki dengan sumber yang ada.

b. Menentukan tujuan dari penelitian yang akan dikerjakan. Tujuan dari penelitian harus konsisten dengan rumusan dan definisi dari masalah.

c. Memberikan limitasi atau scope, atau batasan sejauh mana penelitian ini akan dilaksanakan. Baik daerah geograpisnya, batasan kronologis, serta seberapa utuh daerah penelitian ini akan dijangkau.

d. Merumuskan kerangka teori atau kerangka konseptual yang kemudian diturunkan dalam bentuk hipotesis-hipotesis untuk diverifikasikan.

e. Menelusuri sumber-sumber kepustakaan yang berhubungan dengan masalah yang ingin dipecahkan.

f. Merumuskan hipotesis-hipotesis yang ingin diuji, baik secara eksplisit maupun implisit.

g. Mengumpulkan data dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang cocok untuk penelitain.

h. Membuat tabulasi serta analisis statistik dilakukan terhadap data yang telah dikumpulkan.


(20)

25

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

i. Memberikan interprestasi dari hasil dalam hubungannya dengan kondisi sosial yang ingin diselidiki serta dari data yang diperoleh secara referensi khas terhadap masalah yang ingin dipecahkan.

j. Mengadakan generalisasi serta deduksi dari penemuan serta hipotesis-hipotesis yang ingin diuji. Memberikan rekomendasi-rekomendasi untuk kebijakan-kebijakan yang dapat ditarik dari penelitian.

k. Membuat laporan penelitian dengan cara ilmiah.

Dari penjelasan tersebut, langkah-langkah penelitian dapat digambarkan sebagaimana tercantum dalam Bagan 3.1

Bagan 3.1

Langkah-langkah Penelitian

l. PopP

PeP

POPULASI

SAMPEL

PENGAMBILAN DATA

PENGISIAN SOAL

KESIMPULAN PENGOLAHAN


(21)

26

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Teknik Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen atau alat pengumpul data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket atau kuesioner. Definisi angket dijelaskan oleh Sugiyono (2012:199) : kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Penulis menggunakan angket sebagai alat untuk mengumpulkan data penelitian ini, karena mempunyai beberapa keuntungan. Mengenai keuntungan ini Arikunto (2006:225) menjelaskan sebagai berikut :

a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti

b. Dapat dibagikan secara serentak ke semua responden.

c. Dapat dijawab oleh responden menurut kepercayaan masing-masing, dan menurut waktu senggang responden.

d. Dapat dibuat anonym sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-malu untuk menjawab

e. Dapat dibuat berstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi pernyataan yang benar-benar sama.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan angket tertutup, yaitu angket yang sudah disediakan pilihan jawabannya sehingga responden tinggal memilih saja mana jawaban atau penyataan yang sesuai dengan pemahaman atau pendapat responden. Sebelum membuat pertanyaan atau pernyataan angket terlebih dahulu penulis membuat kisi-kisi pernyataan yang tertera pada tabel 3.2 berikut ini :


(22)

34

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Idikator-indikator yang telah dirumuskan dalam bentuk kisi-kisi tersebut selanjutnya dijadikan menjadi butir-butir pernyataan atau soal angket tersebut. Sedangkan penilaian dari alternaitif jawaban yang tersedia, penulis menggunakan skala Guttman untuk angket pemahaman peraturan permainan, mengenai hal ini Sugiyono (2012:139) mengatakan:

Skala Guttman digunakan dalam penelitian bila peneliti ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang di tanyakan. Skala dengan tipe ini akan didapat jawaban yang tegas yaiu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah -tidak pernah”; “ positif-negatif” dan lain-lain

Tabel 3.3

Contoh angket menggunakan skala guttman:

No Pernyataan ya tidak

1. Bola diluar permainan jika sebagian bola melewati garis samping atau garis gawang, baik menggelinding atau melayang

Untuk secara teknisnya nanti angket disebarkan kepada siswa yang telah ditentukan sebagai sampel (responden), angket tersebut berisi pernyataan-pernyataan mengenai kepercayaan diri siswa. Siswa hanya diminta untuk memberikan tanda checklist () pada kolom yang telah tersedia yaitu kolom Ya dan Tidak.

Terdapat skor di masing-masing alternatif jawaban pada angket, yaitu dari skor satu dan nol. Terdapat pernyataan positif dan negatif dalam angket tersebut. Untuk skor pada pernyataan positif adalah jika responden menjawab benar maka pemberian skor 1 dan apabila salah diberi skor 0.

Butir-butir soal atau pernyataan yang diberikan penulis kepada responden berjumlah 71 butir soal atau pernyataan untuk tes peraturan permainan. Butir soal


(23)

35

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin dipecahakan, yaitu pemahaman peraturan permainan sepakbola anak SSB di Kota Bandung.

2. Uji Coba Angket

Angket yang telah disusun harus diujicobakan untuk mengukur tingkat validitas dan reliabilitas dari setiap butir pernyataan-pernyataan. Dari uji coba angket akan diperoleh sebuah angket yang memenuhi syarat dan dapat digunakan sebagai pengumpul data dalam penelitian ini. Uji coba instrumen tersebut bertujuan untuk menentukan valid atau tidaknya suatu tes berupa angket dan apakah tes berupa angket tersebut cocok atau tidaknya digunakan dalam penelitian tentang profil pemahaman peraturan permainan sepakbola anak SSB di Kota Bandung. Adapun tujuan uji coba angket menurut arikunto (2006:166) adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat kepahaman instrument, apakah responden tidak menemukan kesulitan dalam menangkap maksud penelitian

2. Untuk mengetahui teknik yang paling epektif

3. Untuk memperkirakan waktu yang dibutuhkan oleh responden dalam mengisi angket

4. Untuk mengetahui apakah butir-butir yang tertera dalam angket sudah memadai dan cocok dengan keadaan di lapangan.

Untuk itu uji coba angket ini dilaksanakan kepada anak-anak PS Bum pada saat sesudah latihan di lapangan kampus FPOK Padasuka dengan sebanyak 21 orang, pada bulan Desember 2013. Angket tersebut diberikan kepada para sampel yang sesuai ciri-cirinya. Sebelum para sampel mengisi angket tersebut, penulis memberikan penjelasan mengenai cara-cara pengisiannya.


(24)

36

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk memperoleh kesahihan dan keterandalan dari tiap butir soal, uji validitas instrumen yang digunakan adalah uji validitas internal butir dengan mengkorelasikan antara skor tiap butir soal yang didapat dengan skor total responden, sedangkan untuk uji reliabilitas instrumen peneliti menggunakan teknik belah dua dengan rumus korelasi Product Moment dan SpearmanBrown.

3.1 Pengujian validitas instrumen

Berikut langkah-langkah pengolahan data untuk menentukan validitas angket adalah:

a. Memberikan skor pada masing-masing butir pernyataan.

b. Menjumlahkan seluruh skor yang merupakan skor tiap responden uji coba c. Mencari nilai rata-rata (X ) dari komponen pernyataan dengan rumus sebagai

berikut :

n x

X

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari X = Skor

= “sigma” berarti jumlah

n = Jumlah sampel

d. Mengkorelasikan antara skor butir-butir pernyataan yang bernomor ganjil dengan butir-butir pernyataan yang bernomor genap dengan menggunakan rumus korelasi Person Product Moment sebagai berikut:



XYX Y n

r xy =

2 2

2

 

2

XX n YY n


(25)

37

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu keterangan :

r xy = koefisien korelasi

xy = jumlah perkalian antara skor x dan skor y x2 = jumlah skor x yang dikuadratkan

y2 = jumlah skor y yang dikuadratkan

Dari hasil perhitungan, diketahui bahwa korelasi 71 (tujuh puluh satu) butir instrumen dengan skor total ditunjukkan pada tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.4

Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola

No. Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan

1 0,809 6,009 2,093 Valid

2 0,809 6,009 2,093 Valid

3 0,883 8,221 2,093 Valid

4 0,342 1,588 2,093 Tidak Valid

5 0,342 1,588 2,093 Tidak Valid

6 0,567 3,001 2,093 Valid

7 0,461 2,267 2,093 Valid

8 0,809 6,009 2,093 Valid

9 0,605 3,308 2,093 Valid

10 0,329 1,519 2,093 Tidak Valid

11 0,342 1,588 2,093 Tidak Valid

12 0,463 2,275 2,093 Valid

13 0,809 6,009 2,093 Valid

14 0,251 1,128 2,093 Tidak Valid

15 0,461 2,267 2,093 Valid

16 0,461 2,267 2,093 Valid

17 0,684 4,092 2,093 Valid

18 0,351 1,632 2,093 Tidak Valid


(26)

38

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

20 0,535 2,760 2,093 Valid

21 0,518 2,637 2,093 Valid

22 0,643 3,662 2,093 Valid

23 0,539 2,786 2,093 Valid

24 0,289 1,318 2,093 Tidak Valid

25 0,342 1,588 2,093 Tidak Valid

26 0,643 3,662 2,093 Valid

27 0,342 1,588 2,093 Tidak Valid

28 -0,026 -0,112 2,093 Tidak Valid

29 0,267 1,208 2,093 Tidak Valid

30 0,651 3,741 2,093 Valid

31 0,630 3,538 2,093 Valid

32 0,299 1,366 2,093 Tidak Valid

33 0,610 3,356 2,093 Valid

34 0,592 3,200 2,093 Valid

35 0,237 1,066 2,093 Tidak Valid

36 0,342 1,588 2,093 Tidak Valid

No. Item

Nilai Hitung Korelasi (rhitung)

Nilai Hitung thitung Nilai Tabel ttabel Keterangan

37 0,513 2,605 2,093 Valid

38 0,643 3,662 2,093 Valid

39 0,628 3,514 2,093 Valid

40 0,316 1,452 2,093 Tidak Valid

41 0,299 1,366 2,093 Tidak Valid

42 0,329 1,519 2,093 Tidak Valid

43 0,282 1,284 2,093 Tidak Valid

44 0,599 3,261 2,093 Valid

45 0,557 2,923 2,093 Valid

46 0,538 2,782 2,093 Valid

47 -0,017 -0,073 2,093 Tidak Valid

48 0,277 1,257 2,093 tidak Valid

49 0,461 2,267 2,093 Valid

50 0,505 2,554 2,093 Valid


(27)

39

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

52 0,644 3,670 2,093 Valid

53 0,316 1,452 2,093 tidak Valid

54 0,452 2,207 2,093 Valid

55 0,548 2,856 2,093 Valid

56 0,461 2,267 2,093 Valid

57 0,809 6,009 2,093 Valid

58 0,733 4,691 2,093 Valid

59 0,453 2,214 2,093 Valid

60 0,678 4,020 2,093 Valid

61 0,293 1,338 2,093 tidak Valid

62 0,303 1,386 2,093 tidak Valid

63 0,463 2,275 2,093 Valid

64 0,576 3,072 2,093 Valid

65 0,010 0,045 2,093 tidak Valid

66 0,535 2,760 2,093 Valid

67 0,396 1,878 2,093 tidak Valid

68 0,251 1,128 2,093 tidak Valid

69 0,299 1,366 2,093 tidak Valid

70 0,472 2,337 2,093 Valid

71 0,809 6,009 2,093 Valid

Berdasarkan tabel 3.3 di atas dari jumlah angket yang diambil untuk penelitian nantinya sebanyak 44 soal sedangkan jumlah angket yang dibuang sebanyak 27 soal.

Selanjutnya membandingkan nilai t hitung yang telah di cari dengan t tabel pada taraf signifikansi α 0.05 atau tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kesahihan (dk = n-2) yaitu 21-2 = 19, maka nilai t tabel yang diperoleh 2,093.

3.2 Pengujian reliabilitas instrumen

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal. Secara eksternal dapat dilakukan dengan cara test-retest, equivalent, dan gabungan keduanya. Sedangkan secara internal pengujian dapat dilakukan dengan


(28)

40

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Menurut sugiyono (2012:185) menjelaskan bahwa:

Pengujian reliabilitas dengan internalconsistency dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu. Hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen.

Berdasarkan penjelasan di atas maka pengujian reliabilitas pada penelitian ini dilakukan secara internalconsistency dengan reliabilitas instrumen dapat di uji dengan menganalisa konsitensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik belah dua dari Spearman Brown(split half) dengan rumus sebagai berikut:

xy xy

r

r

1

.

2

Keterangan :

r ii = Koefisien yang dicari

2.rxy = Dua kali koefisien korelasi

1 + rxy = Satu tambah koefisien korelasi

Peneliti memilih pengujian reliabilitas secara internal dengan menggunakan teknik belah dua dari spearman brown (split half) dengan rumus spearman brown seperti yang tertera di atas karena pengujian ini dilakukan dengan cara mengujikan instrumen sekali saja kemudian dianalisis dengan membelah dua bagian. Artinya membagi kelompok pernyataan yang bernomor ganjil dan genap untuk instrumen pemahaman peraturan permainan sepakbola. Lalu jumlah dari masing-masing kelompok tersebut dikorelasikan kembali menggunakan rumus korelasi product moment, sehingga diperoleh koefisien korelasi dan dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown.


(29)

41

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen pemahaman peraturan permainan sepakbola didapat koefisien korelasi 0,926. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown. Jadi setelah dihitung reliabilitas instrumen pemahaman peraturan permainan sepakbola adalah 0,961. Berdasarkan uji coba instrumen dinyatakan sudah valid dan reliabel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

4. Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku

a. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus :

n x

X

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari X = Skor

= “sigma” berarti jumlah

n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus : S = 1 2        

n X X Keterangan :

S = Simpangan baku X = skor


(30)

42

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 

X = Nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

c. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban

Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus :

P =

Keterangan :

P = presentase

=

jumlah skor actual atau pengamatan

=

jumlah skor ideal atau pengharapan

% = bilangan tetap

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Frekuensi Presentase

Rentang nilai Kriteria

76-100% Baik

56-75% Cukup

40-55% Kurang Baik


(31)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah secara umum tingkat pemahaman peraturan permainan sepakbola anak SSB dengan kelompok usia 8-14 tahun di Kota Bandung sebesar 75,72 % yang termasuk pada kriteria cukup.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan :

1. Bagi seluruh SSB khususnya di Kota Bandung agar membekali kepada setiap anak-anak didiknya tentang pemahaman peraturan permainan sepak bola pada saat usia dini

2. Bagi pembina atau pelatih sekolah sepakbola di Indonesia lebih meningkatkan lagi pembekalan mengenai peraturan permainan sepakbola terhadap calon pemain sepakbola khususnya pada anak saat usia dini.


(32)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Daftar Pustaka

Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Arikunto,Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Departemen Pendidikan Nasional (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung : UPI

FIFA (2010). Laws Of The Game (peraturan permainan). Tidak diterbitkan. Harsono (1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. FPOK

Bandung

Hadian, (2011). Skripsi, Profil Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Takraw (Study Deskriptif Pada Siswa SMAN 1 Conggeang), Bandung: Tidak diterbitkan

Lutan rusli, dkk (2007). Evaluasi Pendidikan Jasmani, Bandung : FPOK UPI Mahendra, Agus (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung:

FPOK,UPI.

Nazir Moh (2005). Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indonesia

Nuryadi, (2005).Tesis, Pengembangan Sikap Fair Play Dalam Pembelajaran Sepak Bola, Bandung : Tidak diterbitkan

PoerwodarmintoWJS (1976), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN, Balai Pustaka

Prof. Dr. Sugiyono (2012) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Puji, (2013).Skripsi, Pengaruh Senam Otak (BRAIN GYM) Terhadap Pemahaman Bermain Hoki, Bandung : Tidak diterbitkan

Rachman,(2011).Skripsi, Hubungan Antara Pemahaman Peraturan Permainan Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Wasit Sepakbola Pengcab PSSI Kota Bandung , Bandung:Tidak diterbitkan

Sucipto, dkk (2000). Sepak bola, bandung : FPOK

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta


(33)

56

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sukintaka (1983). Permainan.Jakarta: Depdikbud

Zein muhamad (2009). Sepak bola Indonesia bermain dalam aturan. Jakarta : PSSI

Kusumawardani, M.S (2011). Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri dan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. [Online].


(34)

56

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung


(1)

41

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan skor data ganjil dan genap tersebut selanjutnya skor total ganjil dan genap tersebut dikorelasikan. Setelah dihitung untuk instrumen pemahaman peraturan permainan sepakbola didapat koefisien korelasi 0,926. Koefisien korelasi ini selanjutnya dimasukan ke dalam rumus Spearman Brown. Jadi setelah dihitung reliabilitas instrumen pemahaman peraturan permainan sepakbola adalah 0,961. Berdasarkan uji coba instrumen dinyatakan sudah valid dan reliabel, maka instrumen ini dapat digunakan untuk pengukuran dalam rangka pengumpulan data.

4. Prosedur Pengolahan Data

Setelah melakukan uji coba, penulis melaksanakan pengumpulan data dan selanjutnya melakukan pengolahan data dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Menghitung Rata-rata dan Simpangan baku

a. Mencari nilai rata-rata (X ) dari setiap kelompok data dengan rumus :

n x X

Keterangan :

X = Skor rata-rata yang dicari X = Skor

= “sigma” berarti jumlah n = Jumlah sampel

b. Mencari simpangan baku dari setiap kelompok data dengan menggunakan rumus : S = 1 2        

n X X Keterangan :

S = Simpangan baku X = skor


(2)

42

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = Nilai rata-rata

n = Jumlah sampel

c. Menghitung Presentase Gambaran Alternatif Jawaban

Menghitung persentase gambaran alternatif jawaban dengan menggunakan rumus :

P =

Keterangan :

P = presentase

=

jumlah skor actual atau pengamatan

=

jumlah skor ideal atau pengharapan

% = bilangan tetap

Setelah data didapat kemudian menafsirkan dan menyimpulkan untuk mempermudah dalam penafsiran dan penyimpulan, dalam hal ini memilih parameter yang dikemukakan oleh Arikunto (2006:246), dengan menafsirkan kriteria penilaian presentase sebagai berikut :

Tabel 3.5

Kriteria Frekuensi Presentase

Rentang nilai Kriteria

76-100% Baik

56-75% Cukup

40-55% Kurang Baik


(3)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan dan analisis data melalui prosedur statistika, penulis mengambil keputusan sebagai hasil dari proses penelitian ini adalah secara umum tingkat pemahaman peraturan permainan sepakbola anak SSB dengan kelompok usia 8-14 tahun di Kota Bandung sebesar 75,72 % yang termasuk pada kriteria cukup.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan :

1. Bagi seluruh SSB khususnya di Kota Bandung agar membekali kepada setiap anak-anak didiknya tentang pemahaman peraturan permainan sepak bola pada saat usia dini

2. Bagi pembina atau pelatih sekolah sepakbola di Indonesia lebih meningkatkan lagi pembekalan mengenai peraturan permainan sepakbola terhadap calon pemain sepakbola khususnya pada anak saat usia dini.


(4)

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Arikunto,Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian. Jakarta: Asdi Mahasatya. Departemen Pendidikan Nasional (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.

Bandung : UPI

FIFA (2010). Laws Of The Game (peraturan permainan). Tidak diterbitkan. Harsono (1988) Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching. FPOK

Bandung

Hadian, (2011). Skripsi, Profil Perilaku Sosial Siswa Yang Mengikuti Kegiatan Ekstrakulikuler Sepak Takraw (Study Deskriptif Pada Siswa SMAN 1 Conggeang), Bandung: Tidak diterbitkan

Lutan rusli, dkk (2007). Evaluasi Pendidikan Jasmani, Bandung : FPOK UPI Mahendra, Agus (1998). Teori Belajar dan Pembelajaran Motorik. Bandung:

FPOK,UPI.

Nazir Moh (2005). Metode Penelitian, Bogor : Ghalia Indonesia

Nuryadi, (2005).Tesis, Pengembangan Sikap Fair Play Dalam Pembelajaran Sepak Bola, Bandung : Tidak diterbitkan

PoerwodarmintoWJS (1976), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta : PN, Balai Pustaka

Prof. Dr. Sugiyono (2012) Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta

Puji, (2013).Skripsi, Pengaruh Senam Otak (BRAIN GYM) Terhadap Pemahaman Bermain Hoki, Bandung : Tidak diterbitkan

Rachman,(2011).Skripsi, Hubungan Antara Pemahaman Peraturan Permainan Dengan Tingkat Kepercayaan Diri Wasit Sepakbola Pengcab PSSI Kota Bandung , Bandung:Tidak diterbitkan

Sucipto, dkk (2000). Sepak bola, bandung : FPOK

Sugiyono (2010) Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta


(5)

56

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sukintaka (1983). Permainan.Jakarta: Depdikbud

Zein muhamad (2009). Sepak bola Indonesia bermain dalam aturan. Jakarta : PSSI

Kusumawardani, M.S (2011). Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri dan Prestasi

Belajar Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa Kelas XII Teknik Audio Video SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012. [Online].


(6)

56

Ryan Hermawan, 2014

Profil Pemahaman Peraturan Permainan Sepakbola pada Anak Sekolah Sepakbola (SSB) di Kota Bandung