PENDAHULUAN PENGARUH KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN TERHADAP HUBUNGAN ANTARA PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA(Survey Pada Perusahaan Manufaktur Se-Karisidenan Surakarta).
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembangunan ekonomi terdapat perkembangan bisnis
dan
persaingan antar perusahaan yang semakin ketat khususnya pada perusahaan
manufaktur. Persaingan dunia bisnis yang semakin berkembang pesat tersebut
menciptakan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan
kesulitan
dalam
karena itu
proses
mereka
harus
perencanaan
mampu
dan
pengendalian
menciptakan
kondisi
manajerial. Oleh
yang
efektif
dan
efisien untuk mempertahankan usahanya.
Pihak
mencapai
manajemen
tujuan
harus
organisasi.
melaksanakan funsi-fungsi manajer untuk
Dalam
menjalankan
membutuhkan alat bantu. Salah satu alat bantu
fungsinya,
manajemen
yang digunakan adalah anggaran
yang secara umum merupakan sebuah rencana tentang kegiatan dimasa datang,
yang
dituntut
mengidentifikasikan
mempunyai
kegiatan
untuk
mencapai
tujuan.
kemampuan
untuk
melaksanakan
Anggaran
sistem
juga
manajemen,
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, mempunyai kemampuan untuk
memberikan
motivasi
kepada
anggota-anggotanya, dan mampu mendorong
adanya partisipasi (Adisaputro dan Asri 1996: 6).
Penyusunan anggaran diharapkan
mampu meningkatkan kinerja
7
manajerial di dalam suatu perusahaan. Anggaran memiliki dua peranan penting,
yaitu sebagai perencanaan dan kriteria kinerja Sciff dan Lewin (1970) dalam
Riyadi (2000). Anggaran sebagai perencanaan berisi tentang ringkasan rencanarencana keuangan organisasi dimasa yang akan datang, sedangkan anggaran
sebagai kriteria kinerja berfungsi sebagai bagian dari proses pengendalian
manajemen yang dapat dinyatakan secara formal.
Para peneliti dalam bidang akuntansi telah lama berusaha untuk
memahami hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial.
Penelitian tersebut umumnya dilatarbelakangi oleh lingkungan persaingan bisnis
yang menyebabkan ketidakpastian lingkungan. Dalam penyusunan anggaran
perlu mempertimbangakan aspek perilaku sehingga akan mempengaruhi manajer
pelaksana untuk mencapai sasaran yang diterapkan. Oleh karena itu diperlukan
partisipasi atau keterlibatan manajer bawahan dalam penyusunan anggaran
meskipun keputusan tetap ditangan manajer puncak.
Untuk menjamin agar keputusan yang dibuat manajemen puncak tidak
menyimpang dari kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer, diperlukan
kegiatan pengendalian dan komunikasi yang baik antara manajer puncak dengan
manajer tingkat menengah dan bawah Keterlibatan manajer bawahan dalam
penyusunan anggaran memungkinkan bawahan untuk bertukar informasi dan
mencari informasi dari atasan mereka untuk mendukung terciptanya pemahaman
7
yang
lebih
mendalam
mengenai
proses
penentuan
anggaran
dan
permasalahan organisasi lainnya.
Menurut
Kennis
(1979)
dalam
Trisnawati
(2000)
penganggaran
partisipasif merupakan dimensi karakteristik yang mempertimbangkan aspek
perilaku manusia. Beberapa penelitian mengenai hubungan anggaran dengan
kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak dapat disimpulkan secara
konklusif. Hal tersebut terjadi karena hasil yang mereka kemukakan belum
konsisten dan sering terjadi kontradiksi antara satu peneliti dengan peneliti yang
lain (Riyadi, 1998). Hasil penelitian Sayekti, Wijayanti dan Iriana (2002),
Falikhatun (2005) menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Milani (1975) dalam Supomo
dan Indriantoro (1998) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak
signifikan dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Banyaknya
penelitian mengenai hubungan partisipasi manajer tingkat menengah terhadap
kinerja manajerial dan kepuasan kerja semakin menarik perhatian peneliti untuk
menambah variabel lain yang dapat memepengaruhi hubungan antara keduanya.
Salah satunya adalah variabel keidakpastian lingkungan.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan, yaitu oleh Kren (1992) dalam
Yuwono (1999) yang menunjukkan bahwa partisipasi akan berpengaruh positif
terhadap
kinerja
Ketidakpastian
manajerial
lingkungan
apabila
didefinisikan
ketidakpastian
sebagai
lingkungan
persepsi
individu
tinggi.
atas
7
ketidakpastian lingkungan dari lingkungan organisasi. Ketidakpastian lingkungan
sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam mempredikasi sesuatu secara tepat
Miliken dalam (Muslimah, 1998).
Berdasarkan
mengangkat
belakang
tersebut,
dalam
bentuk
permasalahan
“PENGARUH
HUBUNGAN
latar
KETIDAKPASTIAN
ANTARA
PARTISIPASI
maka
peneliti
penelitian
LINGKUNGAN
PENYUSUNAN
tertarik
yang
untuk
berjudul
TERHADAP
ANGGARAN
DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA” (Survey
Pada Perusahaan Manufaktur Se-Karisidenan Surakarta)
B. PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ini akan menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan antara partisipasi penyusunsn anggaran dengan kinerja manajerial dan
kepuasan kerja. Maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh terhadap
kinerja manajerial dan kepuasan kerja?
2. Apakah ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh terhadap hubungan
antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dan
kepuasan kerja?
7
C. PEMBATASAN MASALAH
Keterbatasan dalam masalah ini yang mungkin mempengaruhi hasil
penelitian ini adalah:
1. Dalam penelitian ini hanya meneliti
manajer tingkat menengah pada
perusahaan manufaktur yang memiliki struktur organisasi yang besar dan
memiliki umur perusahaan lebih dari 5 tahun sejak perusahaan tersebut
berdiri.
2. Keterbatasan dalam mengambil sampel penelitian, yaitu terbatas pada
populasi di perusahaan manufaktur Se Karisidenan Surakarta, sedang di
daerah lain yang lebih luas belum dimasukkan, sehingga tingkat generalisasi
hasil penelitian ini kurang.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini, adalah :
1. Untuk menguji secara empiris apakah partisipasi penyusunan anggaran
mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja.
2. Untuk menguji secara empiris apakah ketidakpastian lingkungan yang
berfungsi
sebagai
variabel
moderating
mempunyai
pengaruh
terhadap
hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
dan kepuasan kerja.
7
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diproleh dari penelitian ini adalah:
1. Dapat memberikan kontribusi pada manajemen perusahaan. Mereka dapat
memahami
bahwa
untuk
pertanggungjawaban
perlu
meningkatkan
kinerja
meningkatkan
para
partisipasi
manajer
mereka
pusat
dalam
penganggaran.
2. Bagi akademisi, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
acuan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan diskusi maupun penelitian
mengenai masalah yang sama atau yang terkait di masa yang akan datang.
3. Bagi
peneliti,
lingkungan
untuk
terhadap
membuktikan
hubungan
adanya
antara
pengaruh
partisipasi
ketidakpastian
penyusunan
anggaran
dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini mencakup segala konsep yang mendasari penelitian,
mengenai anggaran, partisipasi dalam penyusunan anggaran, kinerja
7
manajerial,
penganggaran
penganggaran
partisipatif
partisipatif
dan
dan
kepuasan
kinerja
kerja,
manajerial,
ketidakpastian
lingkungan, kerangka teoritis, penelitian terdahulu, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan
metode
pengambilan
sampel,
data
dan
sumber
data,
metode
pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukurannya, dan metode
analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi
mengenai statistik deskriptif, pengujian kualitas data,
dan analisis data.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari penulisan laporan penelitian yang
menyajikan kesimpulan, keterbatasan, dan saran-saran yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas perusahaan.
7
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam pembangunan ekonomi terdapat perkembangan bisnis
dan
persaingan antar perusahaan yang semakin ketat khususnya pada perusahaan
manufaktur. Persaingan dunia bisnis yang semakin berkembang pesat tersebut
menciptakan suatu ketidakpastian lingkungan bisnis yang akan menimbulkan
kesulitan
dalam
karena itu
proses
mereka
harus
perencanaan
mampu
dan
pengendalian
menciptakan
kondisi
manajerial. Oleh
yang
efektif
dan
efisien untuk mempertahankan usahanya.
Pihak
mencapai
manajemen
tujuan
harus
organisasi.
melaksanakan funsi-fungsi manajer untuk
Dalam
menjalankan
membutuhkan alat bantu. Salah satu alat bantu
fungsinya,
manajemen
yang digunakan adalah anggaran
yang secara umum merupakan sebuah rencana tentang kegiatan dimasa datang,
yang
dituntut
mengidentifikasikan
mempunyai
kegiatan
untuk
mencapai
tujuan.
kemampuan
untuk
melaksanakan
Anggaran
sistem
juga
manajemen,
kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, mempunyai kemampuan untuk
memberikan
motivasi
kepada
anggota-anggotanya, dan mampu mendorong
adanya partisipasi (Adisaputro dan Asri 1996: 6).
Penyusunan anggaran diharapkan
mampu meningkatkan kinerja
7
manajerial di dalam suatu perusahaan. Anggaran memiliki dua peranan penting,
yaitu sebagai perencanaan dan kriteria kinerja Sciff dan Lewin (1970) dalam
Riyadi (2000). Anggaran sebagai perencanaan berisi tentang ringkasan rencanarencana keuangan organisasi dimasa yang akan datang, sedangkan anggaran
sebagai kriteria kinerja berfungsi sebagai bagian dari proses pengendalian
manajemen yang dapat dinyatakan secara formal.
Para peneliti dalam bidang akuntansi telah lama berusaha untuk
memahami hubungan antara partisipasi penganggaran dengan kinerja manajerial.
Penelitian tersebut umumnya dilatarbelakangi oleh lingkungan persaingan bisnis
yang menyebabkan ketidakpastian lingkungan. Dalam penyusunan anggaran
perlu mempertimbangakan aspek perilaku sehingga akan mempengaruhi manajer
pelaksana untuk mencapai sasaran yang diterapkan. Oleh karena itu diperlukan
partisipasi atau keterlibatan manajer bawahan dalam penyusunan anggaran
meskipun keputusan tetap ditangan manajer puncak.
Untuk menjamin agar keputusan yang dibuat manajemen puncak tidak
menyimpang dari kegiatan yang dilaksanakan oleh para manajer, diperlukan
kegiatan pengendalian dan komunikasi yang baik antara manajer puncak dengan
manajer tingkat menengah dan bawah Keterlibatan manajer bawahan dalam
penyusunan anggaran memungkinkan bawahan untuk bertukar informasi dan
mencari informasi dari atasan mereka untuk mendukung terciptanya pemahaman
7
yang
lebih
mendalam
mengenai
proses
penentuan
anggaran
dan
permasalahan organisasi lainnya.
Menurut
Kennis
(1979)
dalam
Trisnawati
(2000)
penganggaran
partisipasif merupakan dimensi karakteristik yang mempertimbangkan aspek
perilaku manusia. Beberapa penelitian mengenai hubungan anggaran dengan
kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak dapat disimpulkan secara
konklusif. Hal tersebut terjadi karena hasil yang mereka kemukakan belum
konsisten dan sering terjadi kontradiksi antara satu peneliti dengan peneliti yang
lain (Riyadi, 1998). Hasil penelitian Sayekti, Wijayanti dan Iriana (2002),
Falikhatun (2005) menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran
mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja.
Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Milani (1975) dalam Supomo
dan Indriantoro (1998) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang tidak
signifikan dalam penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial. Banyaknya
penelitian mengenai hubungan partisipasi manajer tingkat menengah terhadap
kinerja manajerial dan kepuasan kerja semakin menarik perhatian peneliti untuk
menambah variabel lain yang dapat memepengaruhi hubungan antara keduanya.
Salah satunya adalah variabel keidakpastian lingkungan.
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan, yaitu oleh Kren (1992) dalam
Yuwono (1999) yang menunjukkan bahwa partisipasi akan berpengaruh positif
terhadap
kinerja
Ketidakpastian
manajerial
lingkungan
apabila
didefinisikan
ketidakpastian
sebagai
lingkungan
persepsi
individu
tinggi.
atas
7
ketidakpastian lingkungan dari lingkungan organisasi. Ketidakpastian lingkungan
sebagai rasa ketidakmampuan individu dalam mempredikasi sesuatu secara tepat
Miliken dalam (Muslimah, 1998).
Berdasarkan
mengangkat
belakang
tersebut,
dalam
bentuk
permasalahan
“PENGARUH
HUBUNGAN
latar
KETIDAKPASTIAN
ANTARA
PARTISIPASI
maka
peneliti
penelitian
LINGKUNGAN
PENYUSUNAN
tertarik
yang
untuk
berjudul
TERHADAP
ANGGARAN
DENGAN KINERJA MANAJERIAL DAN KEPUASAN KERJA” (Survey
Pada Perusahaan Manufaktur Se-Karisidenan Surakarta)
B. PERUMUSAN MASALAH
Penelitian ini akan menguji pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap
hubungan antara partisipasi penyusunsn anggaran dengan kinerja manajerial dan
kepuasan kerja. Maka permasalahan yang akan diteliti dapat dirumuskan dalam
bentuk pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah partisipasi penyusunan anggaran mempunyai pengaruh terhadap
kinerja manajerial dan kepuasan kerja?
2. Apakah ketidakpastian lingkungan mempunyai pengaruh terhadap hubungan
antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial dan
kepuasan kerja?
7
C. PEMBATASAN MASALAH
Keterbatasan dalam masalah ini yang mungkin mempengaruhi hasil
penelitian ini adalah:
1. Dalam penelitian ini hanya meneliti
manajer tingkat menengah pada
perusahaan manufaktur yang memiliki struktur organisasi yang besar dan
memiliki umur perusahaan lebih dari 5 tahun sejak perusahaan tersebut
berdiri.
2. Keterbatasan dalam mengambil sampel penelitian, yaitu terbatas pada
populasi di perusahaan manufaktur Se Karisidenan Surakarta, sedang di
daerah lain yang lebih luas belum dimasukkan, sehingga tingkat generalisasi
hasil penelitian ini kurang.
D. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan diadakannya penelitian ini, adalah :
1. Untuk menguji secara empiris apakah partisipasi penyusunan anggaran
mempunyai pengaruh terhadap kinerja manajerial dan kepuasan kerja.
2. Untuk menguji secara empiris apakah ketidakpastian lingkungan yang
berfungsi
sebagai
variabel
moderating
mempunyai
pengaruh
terhadap
hubungan antara partisipasi penyusunan anggaran dengan kinerja manajerial
dan kepuasan kerja.
7
E. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang dapat diproleh dari penelitian ini adalah:
1. Dapat memberikan kontribusi pada manajemen perusahaan. Mereka dapat
memahami
bahwa
untuk
pertanggungjawaban
perlu
meningkatkan
kinerja
meningkatkan
para
partisipasi
manajer
mereka
pusat
dalam
penganggaran.
2. Bagi akademisi, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai salah satu sumber
acuan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan diskusi maupun penelitian
mengenai masalah yang sama atau yang terkait di masa yang akan datang.
3. Bagi
peneliti,
lingkungan
untuk
terhadap
membuktikan
hubungan
adanya
antara
pengaruh
partisipasi
ketidakpastian
penyusunan
anggaran
dengan kinerja manajerial dan kepuasan kerja.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini berisi mengenai latar belakang masalah, perumusan
masalah, pembatasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan
sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini mencakup segala konsep yang mendasari penelitian,
mengenai anggaran, partisipasi dalam penyusunan anggaran, kinerja
7
manajerial,
penganggaran
penganggaran
partisipatif
partisipatif
dan
dan
kepuasan
kinerja
kerja,
manajerial,
ketidakpastian
lingkungan, kerangka teoritis, penelitian terdahulu, dan hipotesis.
BAB III : METODE PENELITIAN
Dalam bab ini berisi mengenai jenis penelitian, populasi, sampel dan
metode
pengambilan
sampel,
data
dan
sumber
data,
metode
pengumpulan data, variabel penelitian dan pengukurannya, dan metode
analisis data.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi
mengenai statistik deskriptif, pengujian kualitas data,
dan analisis data.
BAB V : PENUTUP
Bab ini merupakan akhir dari penulisan laporan penelitian yang
menyajikan kesimpulan, keterbatasan, dan saran-saran yang diharapkan
dapat meningkatkan kualitas perusahaan.
7