UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM ISLAMI DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA Upaya Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan SDM Islami Di SMP Muhammadiyah 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014.
UPAYA KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN SDM ISLAMI
DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agam Islam (Tarbiyah)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi
Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islan (S.Pd.I.)
Disusun oleh:
RIRIN YULAIKHA
NIM: G000100128
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4440
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Mengelola sebuah lembaga pendidikan bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah. Butuh seorang pemimpin yang handal untuk menjadikan sebuah lembaga
pendidikan maju dan berkembang. Kepala sekolah selaku pimpinan sebuah
lembaga pendidikan harus mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) nya
dengan sebaik mungkin karena maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan
sangat dipengaruhi oleh bagaimana sumber daya manusia (SDM) didalamnya.
Sebagai penyelenggara pendidikan formal sekolah mempunyai tanggung
jawab besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan, maka produk dari
sebuah sekolah harus berupa lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul.
Oleh sebab itu diperlukan pemimpin sekolah profesional yang mampu
membentuk manajemen sekolah yang baik agar dapat mewujudkan visi, misi,
tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan
secara terarah dan bertahap. Pemimpin sekolah tersebut biasa disebut dengan
kepala sekolah.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
identifikasi upaya kepala sekolah dalam meningkatkan SDM Islami di SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana identifikasi upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan SDM Islami dan identifikasi faktor-faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat dalam meningkatkan SDM Islami. Jenis penelitian
yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru
dan karyawan serta siswa SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.
Data-data penelitian ini diperoleh melalui metode observasi, interview, dan
dokumentasi. Data-data yang diperoleh dilapangan kemudian di analisis dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga data yang diperoleh selama
penelitian dapat disusun untuk menarik sebuah kesimpulan. Ada beberapa hal
yang ditemukan di lapangan berkaitan dengan penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identifikasi upaya yang
dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan SDM Islami di SMP
Muhammadiyah 2 Surakartadiantaranya yaitu mengadakan pengajian rutin,
meningkatkan pengetahuan tenaga kependidikan, mengadakan musyawarah,
meningkatkan kedisiplinan, mengirimkan delegasi ke balai muhammadiyah,
memanfaatkan fasilitas masjid dan mengadakan kegiatan tadarus al-qur’an
secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan
kepemimpinan kepala sekolah yang telah berusaha menerapkan teori-teori tentang
meningkatkan SDM Islami secara maksimal.
Kata kunci : Upaya Kepala Sekolah, SDM Islami
sekolah tersebut biasa disebut dengan
PENDAHULUAN
Salah satu penekanan dalam
kepala sekolah.2
SMP
dunia pendidikan diawal abad ke-21
Muhammadiyah
2
adalah tuntutan agar para pendidik
Surakarta merupakan sekolah swasta
lebih
dengan
bertanggung
jawab
dalam
akreditasi
A
dengan
meningkatkan kinerja para siswanya.
pendidikan yang memadukan antara
Ekspektasi nasional maupun daerah
pendidikan umum dan pendidikan
mengharuskan sekolah memastikan
Islam. Tenaga pengajar di SMP
siswa-siswanya mampu menguasai
Muhammadiyah
objektif-objektif kurikulum dengan
merupakan
baik,
berkualitas, hal ini dapat dilihat dari
dan
sekolah-sekolah
lokal
berfokus untuk memenuhi hal ini.1
Sebagai
pendidikan
penyelenggara
formal
sekolah
tenaga
Namun
hal
ini
kemungkinan
pendayagunaan
terhadap
berkarakter
proses
Surakarta
yang
cukup
guru yang ada rata-rata lulusan S1.
mempunyai tanggung jawab besar
berlangsungnya
2
tidak
menutup
dalam
proses
SDM
Islami
yang
masih
ada
pendidikan, maka produk dari sebuah
permasalahan yang harus dipecahkan
sekolah harus berupa lulusan yang
karena pendidikan yang berlebel
memiliki kompetensi yang unggul.
Islam
Oleh sebab itu diperlukan pemimpin
mencetak peserta didik yang tidak
sekolah profesional yang mampu
hanya dibekali ilmu pengetahuan dan
membentuk
teknologi
manajemen
sekolah
merupakan
tetapi
kunci
untuk
dibekali
juga
yang baik agar dapat mewujudkan
keimanan dan ketaqwaan kepada
visi,
Allah
misi,
sekolahnya
tujuan
dan
melalui
sasaran
program-
SWT.
menjadikan
Oleh
SDM
karena
Islami
itu
yang
program yang dilaksanakan secara
berkualitas merupakan tugas pokok
terarah
seorang
pemimpin
karena
hal
dan
bertahap.
Pemimpin
memberikan
1
James dkk, Kualitas Kepala
Sekolah yang Efektif (Jakarta: PT. Indeks,
2013), hlm. 5.
pendidikan,
tersebut
pengaruh
sangat
terhadap
kualitas pembelajaran yang ada di
2
Ibid; hlm. 45.
lembaga yang dipimpinnya, maka
sekolah
tidak
kualitas guru di SMA Al-Islam
mengherankan bila kepala
sekolah
disebut
pertama
atas
sebagai
orang
eksistensinya
di
dalam
rumusan
penelitian
meningkatkan
diantaranya
menjaga
dan
meningkatkan kedisiplinan kerja
mulai dari diri kepala sekolah
lembaga pendidikan.
Adapun
3
dalam
ini
masalah
adalah
dan guru, mendorong untuk
mengikuti
pelatihan-pelatihan
bagaimana identifikasi upaya kepala
atau
sekolah dalam meningkatkan SDM
program sertifikasi guru serta
Islami di SMP Muhammadiyah 2
memberi
Surakarta? serta faktor apa saja yang
keselamatan
mendukung dan menghambatnya? .
memberi bantuan dana sosial
sedangkan tujuan dari penelitian ini
apabila ada kecelakaan kerja
adalah
saat melaksanakan tugas.
untuk
mendeskripsikan
bagaimana identifikasi upaya kepala
seminar,
gaji
mengikuti
dan
jaminan
kerja
dengan
2. Dwi Agung Nugroho (UMS,
sekolah dalam meningkatkan SDM
2013)
Islami dan identifikasi faktor-faktor
“Fungsi Kepala Sekolah Dalam
apa saja
Manajemen Kesiswaan di SD
yang mendukung dan
dengan
menghambat dalam meningkatkan
Al-Fattah
SDM Islami.
Pelajaran
judul
Surakarta
skripsi
Tahun
2010/2011”
yang
menyimpulkan bahwa kepala
berhubungan dengan masalah yang
sekolah mempunyai fungsi yang
penulis angkat antara lain:
sangat penting dan berpengaruh
Beberapa
penelitian
2013)
besar terhadap perkembangan
dengan judul skripsi “Fungsi
sekolah baik kemajuan sekolah,
Kepala
prestasi
1. Ardiansyah
(UMS,
Sekolah
Dalam
siswa
dan
Meningkatkan Kualitas Guru
pengembangan karakter siswa.
(Studi Empirik SMA Al-Islam 3
Fungsi
Surakarta)”
dalammanajemen
dengan
kepala
sekolah
kesiswaan
menyimpulkan bahwa upaya-
ialah sebagai penanggung jawab
upaya yang dilakukan kepala
penuh
terhadap
kegiatan
manajemen
kesiswaan,
serta
pendidikan yang terdiri dari
menunjuk beberapa guru dalam
manajemen
kegiatan siswa. Tanggung jawab
kesiswaan, sarana dan prasarana
kepala sekolah dalam kegiatan
dan
kesiswaan yaitu mengkoordinir,
pendidikan.
membimbing, mengarahkan, dan
SLTP Al-Islam telah memiliki
menggerakkan segala kegiatan
lima kualitas penampilan ideal
kesiswaan
yang harus dimiliki oleh kepala
yang
telah
direncanakan.
kurikulum,
manajemen
supervisi
Kepala
sekolah
sekolah yaitu kualitas akhlak,
3. Fatrias Ratna Sari (UMS, 2013)
kepribadian, hubungan dengan
dengan judul skripsi “Peran
masyarakat,
Kepala
kualitas
Sekolah
Dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber
kekayaan
kesehatan
serta
sebagai
pemimpin dan pendidik.
Daya Manusia (Studi Kasus di
Kepala sekolah berasal
SMP 1 Klaten Tahun Pelajaran
dari dua kata yaitu kepala dan
2012/2013)”
yang
sekolah. Menurut Kamus Besar
tipe
Bahasa Indonesia kepala adalah
menyimpulkan
bahwa
kepemimpinan kepala sekolah di
pemimpin,
SMP Muhammadiyah 1 Klaten
pekerjaan, perkumpulan, dsb).3
bercorak demokratis.
Sekolah adalah bangunan atau
4. Nur
Aisyah
(UMS,
2013)
lembaga
ketua
untuk
(kantor,
belajar
dan
dengan judul skripsi “Peran
mengajar serta tempat menerima
Kepala
Dalam
dan memberi pelajaran.4 Jadi
Meningkatkan Mutu Pendidikan
kepala sekolah adalah pemimpin
di SLTP Al-Islam 1 Surakarta”
dari
yang
digunakan untuk proses belajar
Sekolah
menyimpulkan
bahwa
kepala sekolah berperan dalam
sebuah
lembaga
yang
mengajar.
meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala sekolah bersama-sama
dengan
melakukan
personal
lainnya
manajemen
3
Ngainun Naim, Menjadi Guru
Inspiratif (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2011), hlm. 39.
4
Ibid, hlm. 64.
Kepala
sekolah
adalah
orang yang diberi tugas dan
tanggung
menciptakan
jawab
untuk
kondisi
bagi
terwujudnya proses belajar anak
didik, dia harus mencermati dan
menindak
kontinyu.5
lanjuti
Untuk
secara
mencapai
tujuan tersebut, kepala sekolah
melakukan
upaya
untuk
meningkatkan SDM Islami dan
menjadikan
berkualitas
SDM
yaitu
yang
menjadi
individu yang mencapai derajat
Ulul Albab yaitu sosok pribadi
yang mampu berdaya guna dan
berhasil guna dalam tiga aktivitas
dżikir, fikir dan fi‘il (berkarya).6
Hal ini sebagaimana firman Allah
SWT:
Artinya: (yaitu) orangorang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau
duduk
dalam
keadan berbaring dan
mereka
memikirkan
tentang
penciptaan
langit dan bumi (seraya
berkata):
"Ya
Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan
sia-sia,
Maha
suci
Engkau,
Maka
peliharalah Kami dari
siksa neraka.(Q.S. Ali
Imran/3:191)
atau
Dżikir yang dimaksud
adalah
dżikir
pasif
yaitu
berdżkir kepada Allah seperti
biasa
dilakukan
dalam
beribadah maupun dikiraktif
yaitu
5
Sudarwan Danim, Manajemen
dan Kepemimpinan Tansformasional Kepala
Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
28.
6
Imam Musbikin, Menjadi Kepala
Sekolah Yang Hebat, hlm. 321.
berpikir
mendalam
tentang alam dan seisinya.
Berpikir
dalam
hal
ini
dilakukan dengan tindakan
nyata yang mencakup praktek
tidak
identik
melamun,
dengan
menghayal
atau
2) Menumbuh kembangkan sikap
hidup
hemat,
cerdas,
tertib,
berpikir kosong. Kemampuan
teliti,tekun dan disiplin yang
fi‘il dalam hal ini mencakup
merupakan landasan nilai-nilai
tiga
Islam yang harus tertanam pada
hal
yaitu
profesionalisme,
transenden
berupa
pengabdian
dan
diri manusia.
3) Meningkatkan
pengetahuan
keikhlasan dan kemaslahatan
tenaga kependidikan dalam hal
bagi
pada
dżikir, fikir dan fi‘il dan dapat di
yang
usahakan
kehidupan
umumnya
pekerjaan
melalui
penataran-
dilakukan pada keahlian dan
penataran, kursus-kursus ataupun
rasa tanggung jawab tinggi.
tugas untuk belajar.
Kepala sekolah harus
4) Mengadakan
musyawarah.
mempunyai kemampuan itu
Sering
agar
musyawarah atau rapat menjadi
SDM
pekerjaan
melaksanakan
sesuai
dengan
tidaknya
penentu
peningkatan
tugas dan fungsinya masing-
SDM
masing. Sehubungan dengan
Sebab
itu, upaya kepala sekolah
musyawarah
yang
sekolah
efektif
dalam
mengadakan
tenaga
kualitas
kependidikan.
seringnya
diadakan
antara
kepala
dengan
civitas
meningkatkan SDM Islami
akademika
secara rinci
memperoleh langkah yang lebih
dapat
dilihat
berdasarkan kriteria, yaitu:
1) menumbuhkembangkan
jual
(fighting spirit) professional dan
wawasan
profesionalisme dan
keunggulan
wawasan
baik
dalam
lainnya
proses
akan
belajar
mengajar.
5) Menumbuh kembangkan moral
dan budi pekerti yang luhur
sebagai
pengejawantahan
yang merupakan kunci dalam
keimanan
pembangunan sumber daya yang
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
berkualitas.
dan
dari
ketaqwaan
serta menampilkan kepribadian
muslim yang utuh.
7
mencari
ini
data
tentang
sejarah
berdirinya, program kerja, struktur
METODE PENELITIAN
Penelitian
dokumentasi yang digunakan untuk
merupakan
organisasi,
dan
data
lain
yang
penelitian lapangan (field research).
berhubungan
Penelitian ini jika dilihat dari tingkat
Muhammadiyah 2 Surakarta; serta
eksplanasinya
penelitian
observasi yang digunakan untuk
diskriptif yang bertujuan untuk meneliti
mendapatkan data letak geografis,
dan menemukan informasi sebanyak-
kegiatan yang dilakukan, serta sarana
adalah
banyaknya dari suatu fenomena. Torisasi
dan hipotesis dalam penelitian ini
kurang diperlukan. Penelitian ini dapat
dilakukan dengan menggunakan satu
variable.8
jenis
Penelitian
ini
dilakukan di SMP Muhammadiyah 2
Surakarta dan yang menjadi subyek
penelitian adalah kepala sekolah,
guru/karyawan serta siswa SMP
Metode
yang
pengumpulan
digunakan
wawancara
antara
mendalam
data
lain
yang
digunakan untuk memperoleh data
tentang upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan SDM Islami di SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta, faktor
pendukung
dan
faktor
penghambatnya serta solusi nya;
SMP
dan prasarana yang digunakan.
Metode analisis data yang digunakan
yaitu metode deskriptif kualitatif,
yakni
mendeskripsikan
yang
telah
observasi,
data-data
terkumpul
melalui
wawancara,
dan
dokumentasi, kemudian dianalisis
dan ditarik kesimpulan sehingga
data-data
Muhammadiyah 2 Surakarta..
dengan
yang
semula
tidak
beraturan dan berdiri sendiri menjadi
suatu bangunan konstruksi informasi
dan deskripsi yang sistematik untuk
kemudian
disimpulkan
sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan
orang lain.9
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Teori pada bab II halaman 7
dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa
7
Imam Musbikin, Menjadi Kepala
Sekolah Yang Hebat, hlm. 327-330.
8
M.
Hariwijaya,
Pedoman
Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi,
(Yogyakarta: Tugu Publisher, 2008), hlm.
27.
Indonesia (KBBI) bahwa, Upaya adalah
9
Abudinnata, Ilmu Pendidikan
Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 369.
usaha, ikhtiar, untuk mencapai sesuatu
disiplin
maksud. Upaya kepala sekolah dalam
sebagai
meningkatkan SDM Islami di SMP
keimanan
Muhammadiyah 2 Surakarta diantaranya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sebagai berikut:
yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah
dan
dari
ketaqwaan
2. Meningkatkan
diadakan setiap satu bulan sekali,
dan untuk tempatnya dari rumah
guru satu ke guru yang lain.
Selain itu ustad nya dari guru itu
sendiri dan tidak harus guru PAI,
hal ini bertujuan untuk belajar
agama dan mendalaminya bagi
semua guru dan karyawan. Setiap
satu bulan sekali juga mengikuti
muhammadiyah
di
dikdasmen kota dalam rangka
bermuhammadiyah
dan
mengikuti pengajian di PCM
Solo Utara karena sekolah ini
bernaung dibawahnya.
tersebut
berdasarkan teori pada bab II
Mengenai
menumbuhkembangkan
moral
dan budi pekerti yang luhur serta
menumbuhkan
Kepala sekolah dalam hal
ini
membebaskan
para
guru
untuk
meningkatkan
pengetahuannya
dengan
mengikutsertakan
berbagai
cara
guru dalam
acara
workshop,
penataran, seminar, pelatihanpelatihan, MGMP (Musyawarah
Guru Mata Pelajaran) ataupun
tugas
untuk
semuanya
itu
belajar
demi
yang
majunya
madrasah dan sekaligus untuk
wawasan yang lebih luas untuk
guru itu sendiri. Selain itu kepala
sekolah
juga
mengijinkan
beberapa guru untuk melanjutkan
Upaya
17.
pengetahuan
tenaga kependidikan
bersama guru dan karyawan ini
untuk
pengejawantahan
muslim yang utuh.
Pengajian
halaman
(self-disciplin)
serta menampilkan kepribadian
1. Pengajian rutin
pengajian
diri
disiplin
tenaga kependidikan, terutama
studi
kependidikannya
untuk
menempuh jalur S2 di UMS
selama
guru
meninggalkan
tersebut
tidak
tugas
dan
kewajibannya.
Upaya
tersebut
berdasarkan teori pada bab II
halaman
17
Mengenai
menumbuh
kembangkan
jual
musyawarah
antara
sekolah
kepala
dengan
civitas
(fighting spirit) professional dan
akademika
wawasan
memperoleh langkah yang lebih
keunggulan
profesionalisme
serta
sebagai
baik
lainnya
dalam
proses
akan
belajar
pembinaan untuk guru itu sendiri,
mengajar serta kepala sekolah
karena
mampu
menciptakan
kerja
yang
wawasan
merupakan
yang
kunci
luas
dalam
suasana
mengantarkan
pembangunan sumber daya yang
perilaku karyawan dan guru ke
berkualitas.
arah yang lebih produktif secara
langsung
3. Mengadakan musyawarah
Kegiatan
breafing
ini
mengubah
pandangan,
sikap,
harapan
dan
dilakukan oleh kepala sekolah
ketrampilan atau keahlian yang
setiap satu minggu sekali setiap
lebih efektif.
hari senin pagi. Hal ini bertujuan
untuk mengevaluasi apa-apa saja
4. Meningkatkan kedisiplinan
Kepala sekolah dalam hal
dan
ini selalu memberikan contoh
mencari solusi bersama jika ada
kepada guru dan karyawan serta
suatu
atau
murid juga untuk selalu datang
itu
pagi dan tidak terlambat. Hal ini
yang
perlu
di
evaluasi
hambatan
permasalahan.
Selain
kesempatan ini juga dilakukan
dibuktikan
kepala sekolah untuk menegur
dengan cara dia selalu datang
guru jika memang ada yang harus
pagi setiap jam 06.00 sudah
diperbaiki dari guru tersebut.
sampai di sekolah selain itu
Hal ini berdasarkan teori
kepala
memberikan
sekolah
contoh
dengan
pada bab II halaman 17 bahwa
selalu solat duhur berjama’ah
sering
bersama guru dan murid di
tidaknya
mengadakan
musyawarah atau rapat menjadi
masjid
penentu
sekolah. Hal ini dilakukan kepala
SDM
Sebab
peningkatan
tenaga
kualitas
kependidikan.
seringnya
diadakan
sekolah
yang
ada
bertujuan
di
depan
untuk
membangun image kalau guru
disiplin pasti murid akan ikut
kepala sekolah dalam hal ini
disiplin.
berupaya memanfaatkan fasilitas
tersebut
masjid yang ada di depan sekolah
berdasarkan teori pada bab II
untuk solat berjama’ah bersama
halaman 17 mengenai menumbuh
murid-murid. Selain itu pihak
kembangkan sikap hidup hemat,
sekolah mendapatkan jatah untuk
cerdas, tertib, teliti,tekun dan
khutbah
disiplin
ceramah pada saat sholat jum’at
Upaya
yang
merupakan
landasan nilai-nilai Islam yang
harus tertanam pada diri manusia
7. Kegiatan tadarus al-Qur’an
Kepala sekolah dalam hal
ini membiasakan untuk guru dan
5. Mengirimkan delegasi ke balai
muhammadiyah
ini
memberikan
setiap dua minggu sekali.
serta sebagai motivasi untuk guru
dan karyawan.
atau
karyawan
serta
murid
membaca
al-qur’an
untuk
bersama-
Kepala sekolah dalam hal
sama. Kegiatan ini dilakukan
mengirimkan
setiap
guru
dan
pagi
hari
sebelum
karyawannya secara bergantian
pelajaran dimulai dengan durasi
ke balai muhammadiyah untuk
waktu setiap 15 menit.
mengikuti
kegiatan
Ketiga
pesantren
upaya
diatas
kader dalam rangka mendapatkan
merupakan kegiatan berdasarkan
pembinaan
teori bab II halaman 17 mengenai
pendidikan
agama
Islam serta belajar jika ada guru
meningkatkan
maupun karyawan yang belum
tenaga kependidikan dalam hal
bisa membaca al-qur’an. Hal ini
dżikir, fikir dan fi‘il. Dżikir yang
dilakukan selama tiga bulan dan
dimaksud adalah dżikir pasif
setiap
yaitu
hari
senin
dan
sabtu
setelah pulang sekolah.
6. Memanfaatkan fasilitas masjid
SMP Muhammadiyah 2
berdżkir
pengetahuan
kepada
Allah
seperti biasa dilakukan dalam
beribadah
maupun
dikiraktif
yaitu berpikir mendalam tentang
Surakarta belum punya masjid
alam
dan
seisinya.
Berpikir
atau mushola sendiri, namun
dalam hal ini dilakukan dengan
tindakan nyata yang mencakup
yang belum bisa membaca al-Qur’an,
praktek tidak identik dengan
SDM yang ada di sekolah tersebut
melamun,
atau
belum semuanya memiliki karakter yang
Kemampuan
Islami serta SDM yang ada di sekolah
berpikir
menghayal
kosong.
fi‘il dalam hal ini mencakup tiga
hal
yaitu
profesionalisme,
transenden berupa pengabdian
dan keikhlasan dan kemaslahatan
bagi kehidupan pada umumnya
pekerjaan yang dilakukan pada
keahlian dan rasa tanggung jawab
Dapat
disimpulkan
bahwa
faktor pendukung pelaksanaan upaya
tersebut berasal dari peserta didik,
pendidik dan sarana pendidikan,
sedangkan
faktor
penghambatnya
berasal SDM di sekolah tersebut.
KESIMPULAN
tinggi.
Dalam
kepala
pelaksanaan
sekolah
Muhammadiyah
ditemukan
di
2
upaya
SMP
Surakarta
beberapa
faktor
pendukung dan penghambat. Adapun
faktor pendukungnya antara lain
adanya
SDM
adanya
seorang
yang
tegas
lingkungan
yang
berkualitas,
figure/pemimpin
dan
kerja
professional,
yang
baik
di
sekolah tersebut serta upaya yang
dilakukan kepala sekolah mendapat
dukungan dari Disdakmen, PCM
Faktor
penghambat
yang
dialami oleh kepala sekolah antara
dalam
memfasilitasi
Berdasarkan data dan analisis
yang telah penulis paparkan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan upaya kepala
sekolah
dalam
SDM
Islami
Muhammadiyah
kegiatan
pengajian dirumah kemampuan guru
tidaklah sama, Guru dan karyawan ada
meningkatkan
di
2
SMP
Surakarta
diantaranya yaitu mengadakan
pengajian rutin, meningkatkan
pengetahuan
tenaga
kependidikan,
mengadakan
musyawarah,
meningkatkan
kedisiplinan,
mengirimkan
delegasi
serta guru dan karyawan.
lain
tersebut belum semuanya disiplin.
ke
balai
muhammadiyah, memanfaatkan
fasilitas masjid dan mengadakan
kegiatan
secara
tadarus
keseluruhan
al-Qur’an
sudah
berjalan dengan baik. Hal ini
dikarenakan
kepemimpinan
1. Kepala sekolah
telah
a. Hendaknya kepala sekolah
berusaha menerapkan teori-teori
lebih banyak membuat program
tentang
yang
kepala
sekolah
yang
meningkatkan
SDM
2. Faktor pendukung upaya kepala
dalam
banyak
untuk
peningkatan SDM Islami.
Islami secara maksimal.
sekolah
lebih
meningkatkan
b. Hendaknya
guru/wali
bersama
kelas
lebih
SDM Islami antara lain: adanya
meningkatkan pengawasan ke
SDM yang berkualitas, adanya
kelas-kelas
seorang
figur/pemimpin
KBM.
tegas
dan
yang
terhadap
proses
professional,
lingkungan kerja yang baik di
sekolah tersebut serta upaya yang
dilakukan
kepala
sekolah
mendapat
dukungan
2. Guru/karyawan
a. Lebih
meningkatkan
keprofesionalan
dan
lebih
dari
aktif dalam memberi saran
Disdakmen, PCM serta guru dan
ataupun umpan balik kepada
karyawan.
kepala
3. Faktor penghambat upaya kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
sekolah
SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta
agar setiap langkah yang
SDM Islami antara lain: dalam
dilakukan
berjalan
memfasilitasi pengajian di rumah
dengan tujuan.
sesuai
kemampuan guru tidaklah sama,
b. Hendaknya berusaha untuk
guru dan karyawan ada yang
menampilkan pribadi yang
belum bisa membaca al-Qur’an,
memiliki etos kerja Islami
SDM
dalam
yang
tersebut
ada
belum
di
sekolah
semuanya
tugas
sebagai guru dan karyawan
serta lebih
disiplin.
memperhatikan
dalam hal kedisiplinan.
SARAN
Berdasarkan
menjalankan
kesimpulan
di
atas, penulis memberikan saran-saran
untuk dijadikan bahan pertimbangan.
3. Peneliti lain
Mengadakan penelitian yang
lebih
baik
lagi
mengenai
peningkatan SDM agar dapat
Hariwijaya.
2008.
Pedoman
dimanfaatkan dan memberikan
Penulisan Ilmiah Proposal
ilmu
dan Skripsi. Yogyakarta:
pengetahuan
kepada
Tugu Publisher
guru/karyawan dalam mendidik
James
siswa/siswinya di sekolah
Kepala
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi.
Pendekatan
Grafindo Persada
2009.
Mulyasa,
dan
2007.
Menjadi
Sekolah
Profesional. Bandung: PT.
Transformasional
Kepala
Sekola.,
Rineka
Jakarta:
Remaja Rosdakarya
Musbikin, Imam. 2013. Menjadi
Kepala
Cipta
Pemimpin
Pembelajara. Yogyakarta:
Sekolah
Publishing
Naim, Ngainun. 2011. Menjadi
Guru
Gava Media
Abdurrahmat.
Metodologi Penelitian dan
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fattah, Nanang. 2001. Landasan
Inspiratif.
Yogyakarta:
2006.
Teknik Penyusunan Skripsi.
Yang
Hebat. Pekan Baru: Zanafa
Daryanto. 2011. Kepala Sekolah
Fathoni,
E.
Kepala
Kepemimpinan
Sebagai
Yang
Profesional. Jakarta: Raja
Jakarta: Rineka Cipta
Manajemen
Sekolah
Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik
Praktek.
Sudarwan.
Kualitas
2013.
Efektif. Jakarta: PT. Indeks
2006.
Prosedur Penelitian Suatu
Danim,
dkk,
Pustaka
Pelajar
Nata,
Abuddin.
Ilmu
2010.
Pendidikan Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Pendidikan.
Nata, Abuddin. 2013. Kapita
Bandung: Remaja Rosda
Selekta Pendidikan Islam.
Karya
Jakarta:
Manajemen
Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi
Research.
Yogyakarta:
Fakultas Psikologi UGM
Raja
Grafindo
Persada
Suhardiman, Budi. 2012. Studi
Pengembangan
Kepala
Sekolah. Jakarta: Rineka
Penelitian
2010.
Metode
Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda
Karya
Toto.
2002.
Membudayakan Etos Kerja
Cipta
Sukmadinata.
Tasmara,
Islami.
Insani
Jakarta:
Gema
DI SMP MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada Program Studi Pendidikan Agam Islam (Tarbiyah)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk memenuhi
Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islan (S.Pd.I.)
Disusun oleh:
RIRIN YULAIKHA
NIM: G000100128
NIRM: 10/X/02.2.1/T/4440
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014
ABSTRAK
Mengelola sebuah lembaga pendidikan bukanlah suatu pekerjaan yang
mudah. Butuh seorang pemimpin yang handal untuk menjadikan sebuah lembaga
pendidikan maju dan berkembang. Kepala sekolah selaku pimpinan sebuah
lembaga pendidikan harus mampu mengelola sumber daya manusia (SDM) nya
dengan sebaik mungkin karena maju mundurnya sebuah lembaga pendidikan
sangat dipengaruhi oleh bagaimana sumber daya manusia (SDM) didalamnya.
Sebagai penyelenggara pendidikan formal sekolah mempunyai tanggung
jawab besar terhadap berlangsungnya proses pendidikan, maka produk dari
sebuah sekolah harus berupa lulusan yang memiliki kompetensi yang unggul.
Oleh sebab itu diperlukan pemimpin sekolah profesional yang mampu
membentuk manajemen sekolah yang baik agar dapat mewujudkan visi, misi,
tujuan dan sasaran sekolahnya melalui program-program yang dilaksanakan
secara terarah dan bertahap. Pemimpin sekolah tersebut biasa disebut dengan
kepala sekolah.
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah bagaimana
identifikasi upaya kepala sekolah dalam meningkatkan SDM Islami di SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendeskripsikan bagaimana identifikasi upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan SDM Islami dan identifikasi faktor-faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat dalam meningkatkan SDM Islami. Jenis penelitian
yang dilakukan ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan
kualitatif. Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah kepala sekolah, guru
dan karyawan serta siswa SMP Muhammadiyah 2 Surakarta.
Data-data penelitian ini diperoleh melalui metode observasi, interview, dan
dokumentasi. Data-data yang diperoleh dilapangan kemudian di analisis dengan
menggunakan metode deskriptif kualitatif, sehingga data yang diperoleh selama
penelitian dapat disusun untuk menarik sebuah kesimpulan. Ada beberapa hal
yang ditemukan di lapangan berkaitan dengan penelitian ini.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa identifikasi upaya yang
dilakukan kepala
sekolah dalam meningkatkan SDM Islami di SMP
Muhammadiyah 2 Surakartadiantaranya yaitu mengadakan pengajian rutin,
meningkatkan pengetahuan tenaga kependidikan, mengadakan musyawarah,
meningkatkan kedisiplinan, mengirimkan delegasi ke balai muhammadiyah,
memanfaatkan fasilitas masjid dan mengadakan kegiatan tadarus al-qur’an
secara keseluruhan sudah berjalan dengan baik. Hal ini dikarenakan
kepemimpinan kepala sekolah yang telah berusaha menerapkan teori-teori tentang
meningkatkan SDM Islami secara maksimal.
Kata kunci : Upaya Kepala Sekolah, SDM Islami
sekolah tersebut biasa disebut dengan
PENDAHULUAN
Salah satu penekanan dalam
kepala sekolah.2
SMP
dunia pendidikan diawal abad ke-21
Muhammadiyah
2
adalah tuntutan agar para pendidik
Surakarta merupakan sekolah swasta
lebih
dengan
bertanggung
jawab
dalam
akreditasi
A
dengan
meningkatkan kinerja para siswanya.
pendidikan yang memadukan antara
Ekspektasi nasional maupun daerah
pendidikan umum dan pendidikan
mengharuskan sekolah memastikan
Islam. Tenaga pengajar di SMP
siswa-siswanya mampu menguasai
Muhammadiyah
objektif-objektif kurikulum dengan
merupakan
baik,
berkualitas, hal ini dapat dilihat dari
dan
sekolah-sekolah
lokal
berfokus untuk memenuhi hal ini.1
Sebagai
pendidikan
penyelenggara
formal
sekolah
tenaga
Namun
hal
ini
kemungkinan
pendayagunaan
terhadap
berkarakter
proses
Surakarta
yang
cukup
guru yang ada rata-rata lulusan S1.
mempunyai tanggung jawab besar
berlangsungnya
2
tidak
menutup
dalam
proses
SDM
Islami
yang
masih
ada
pendidikan, maka produk dari sebuah
permasalahan yang harus dipecahkan
sekolah harus berupa lulusan yang
karena pendidikan yang berlebel
memiliki kompetensi yang unggul.
Islam
Oleh sebab itu diperlukan pemimpin
mencetak peserta didik yang tidak
sekolah profesional yang mampu
hanya dibekali ilmu pengetahuan dan
membentuk
teknologi
manajemen
sekolah
merupakan
tetapi
kunci
untuk
dibekali
juga
yang baik agar dapat mewujudkan
keimanan dan ketaqwaan kepada
visi,
Allah
misi,
sekolahnya
tujuan
dan
melalui
sasaran
program-
SWT.
menjadikan
Oleh
SDM
karena
Islami
itu
yang
program yang dilaksanakan secara
berkualitas merupakan tugas pokok
terarah
seorang
pemimpin
karena
hal
dan
bertahap.
Pemimpin
memberikan
1
James dkk, Kualitas Kepala
Sekolah yang Efektif (Jakarta: PT. Indeks,
2013), hlm. 5.
pendidikan,
tersebut
pengaruh
sangat
terhadap
kualitas pembelajaran yang ada di
2
Ibid; hlm. 45.
lembaga yang dipimpinnya, maka
sekolah
tidak
kualitas guru di SMA Al-Islam
mengherankan bila kepala
sekolah
disebut
pertama
atas
sebagai
orang
eksistensinya
di
dalam
rumusan
penelitian
meningkatkan
diantaranya
menjaga
dan
meningkatkan kedisiplinan kerja
mulai dari diri kepala sekolah
lembaga pendidikan.
Adapun
3
dalam
ini
masalah
adalah
dan guru, mendorong untuk
mengikuti
pelatihan-pelatihan
bagaimana identifikasi upaya kepala
atau
sekolah dalam meningkatkan SDM
program sertifikasi guru serta
Islami di SMP Muhammadiyah 2
memberi
Surakarta? serta faktor apa saja yang
keselamatan
mendukung dan menghambatnya? .
memberi bantuan dana sosial
sedangkan tujuan dari penelitian ini
apabila ada kecelakaan kerja
adalah
saat melaksanakan tugas.
untuk
mendeskripsikan
bagaimana identifikasi upaya kepala
seminar,
gaji
mengikuti
dan
jaminan
kerja
dengan
2. Dwi Agung Nugroho (UMS,
sekolah dalam meningkatkan SDM
2013)
Islami dan identifikasi faktor-faktor
“Fungsi Kepala Sekolah Dalam
apa saja
Manajemen Kesiswaan di SD
yang mendukung dan
dengan
menghambat dalam meningkatkan
Al-Fattah
SDM Islami.
Pelajaran
judul
Surakarta
skripsi
Tahun
2010/2011”
yang
menyimpulkan bahwa kepala
berhubungan dengan masalah yang
sekolah mempunyai fungsi yang
penulis angkat antara lain:
sangat penting dan berpengaruh
Beberapa
penelitian
2013)
besar terhadap perkembangan
dengan judul skripsi “Fungsi
sekolah baik kemajuan sekolah,
Kepala
prestasi
1. Ardiansyah
(UMS,
Sekolah
Dalam
siswa
dan
Meningkatkan Kualitas Guru
pengembangan karakter siswa.
(Studi Empirik SMA Al-Islam 3
Fungsi
Surakarta)”
dalammanajemen
dengan
kepala
sekolah
kesiswaan
menyimpulkan bahwa upaya-
ialah sebagai penanggung jawab
upaya yang dilakukan kepala
penuh
terhadap
kegiatan
manajemen
kesiswaan,
serta
pendidikan yang terdiri dari
menunjuk beberapa guru dalam
manajemen
kegiatan siswa. Tanggung jawab
kesiswaan, sarana dan prasarana
kepala sekolah dalam kegiatan
dan
kesiswaan yaitu mengkoordinir,
pendidikan.
membimbing, mengarahkan, dan
SLTP Al-Islam telah memiliki
menggerakkan segala kegiatan
lima kualitas penampilan ideal
kesiswaan
yang harus dimiliki oleh kepala
yang
telah
direncanakan.
kurikulum,
manajemen
supervisi
Kepala
sekolah
sekolah yaitu kualitas akhlak,
3. Fatrias Ratna Sari (UMS, 2013)
kepribadian, hubungan dengan
dengan judul skripsi “Peran
masyarakat,
Kepala
kualitas
Sekolah
Dalam
Meningkatkan Kualitas Sumber
kekayaan
kesehatan
serta
sebagai
pemimpin dan pendidik.
Daya Manusia (Studi Kasus di
Kepala sekolah berasal
SMP 1 Klaten Tahun Pelajaran
dari dua kata yaitu kepala dan
2012/2013)”
yang
sekolah. Menurut Kamus Besar
tipe
Bahasa Indonesia kepala adalah
menyimpulkan
bahwa
kepemimpinan kepala sekolah di
pemimpin,
SMP Muhammadiyah 1 Klaten
pekerjaan, perkumpulan, dsb).3
bercorak demokratis.
Sekolah adalah bangunan atau
4. Nur
Aisyah
(UMS,
2013)
lembaga
ketua
untuk
(kantor,
belajar
dan
dengan judul skripsi “Peran
mengajar serta tempat menerima
Kepala
Dalam
dan memberi pelajaran.4 Jadi
Meningkatkan Mutu Pendidikan
kepala sekolah adalah pemimpin
di SLTP Al-Islam 1 Surakarta”
dari
yang
digunakan untuk proses belajar
Sekolah
menyimpulkan
bahwa
kepala sekolah berperan dalam
sebuah
lembaga
yang
mengajar.
meningkatkan mutu pendidikan.
Kepala sekolah bersama-sama
dengan
melakukan
personal
lainnya
manajemen
3
Ngainun Naim, Menjadi Guru
Inspiratif (Yogyakarta:Pustaka Pelajar,
2011), hlm. 39.
4
Ibid, hlm. 64.
Kepala
sekolah
adalah
orang yang diberi tugas dan
tanggung
menciptakan
jawab
untuk
kondisi
bagi
terwujudnya proses belajar anak
didik, dia harus mencermati dan
menindak
kontinyu.5
lanjuti
Untuk
secara
mencapai
tujuan tersebut, kepala sekolah
melakukan
upaya
untuk
meningkatkan SDM Islami dan
menjadikan
berkualitas
SDM
yaitu
yang
menjadi
individu yang mencapai derajat
Ulul Albab yaitu sosok pribadi
yang mampu berdaya guna dan
berhasil guna dalam tiga aktivitas
dżikir, fikir dan fi‘il (berkarya).6
Hal ini sebagaimana firman Allah
SWT:
Artinya: (yaitu) orangorang yang mengingat
Allah sambil berdiri atau
duduk
dalam
keadan berbaring dan
mereka
memikirkan
tentang
penciptaan
langit dan bumi (seraya
berkata):
"Ya
Tuhan
Kami, Tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan
sia-sia,
Maha
suci
Engkau,
Maka
peliharalah Kami dari
siksa neraka.(Q.S. Ali
Imran/3:191)
atau
Dżikir yang dimaksud
adalah
dżikir
pasif
yaitu
berdżkir kepada Allah seperti
biasa
dilakukan
dalam
beribadah maupun dikiraktif
yaitu
5
Sudarwan Danim, Manajemen
dan Kepemimpinan Tansformasional Kepala
Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), hlm.
28.
6
Imam Musbikin, Menjadi Kepala
Sekolah Yang Hebat, hlm. 321.
berpikir
mendalam
tentang alam dan seisinya.
Berpikir
dalam
hal
ini
dilakukan dengan tindakan
nyata yang mencakup praktek
tidak
identik
melamun,
dengan
menghayal
atau
2) Menumbuh kembangkan sikap
hidup
hemat,
cerdas,
tertib,
berpikir kosong. Kemampuan
teliti,tekun dan disiplin yang
fi‘il dalam hal ini mencakup
merupakan landasan nilai-nilai
tiga
Islam yang harus tertanam pada
hal
yaitu
profesionalisme,
transenden
berupa
pengabdian
dan
diri manusia.
3) Meningkatkan
pengetahuan
keikhlasan dan kemaslahatan
tenaga kependidikan dalam hal
bagi
pada
dżikir, fikir dan fi‘il dan dapat di
yang
usahakan
kehidupan
umumnya
pekerjaan
melalui
penataran-
dilakukan pada keahlian dan
penataran, kursus-kursus ataupun
rasa tanggung jawab tinggi.
tugas untuk belajar.
Kepala sekolah harus
4) Mengadakan
musyawarah.
mempunyai kemampuan itu
Sering
agar
musyawarah atau rapat menjadi
SDM
pekerjaan
melaksanakan
sesuai
dengan
tidaknya
penentu
peningkatan
tugas dan fungsinya masing-
SDM
masing. Sehubungan dengan
Sebab
itu, upaya kepala sekolah
musyawarah
yang
sekolah
efektif
dalam
mengadakan
tenaga
kualitas
kependidikan.
seringnya
diadakan
antara
kepala
dengan
civitas
meningkatkan SDM Islami
akademika
secara rinci
memperoleh langkah yang lebih
dapat
dilihat
berdasarkan kriteria, yaitu:
1) menumbuhkembangkan
jual
(fighting spirit) professional dan
wawasan
profesionalisme dan
keunggulan
wawasan
baik
dalam
lainnya
proses
akan
belajar
mengajar.
5) Menumbuh kembangkan moral
dan budi pekerti yang luhur
sebagai
pengejawantahan
yang merupakan kunci dalam
keimanan
pembangunan sumber daya yang
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
berkualitas.
dan
dari
ketaqwaan
serta menampilkan kepribadian
muslim yang utuh.
7
mencari
ini
data
tentang
sejarah
berdirinya, program kerja, struktur
METODE PENELITIAN
Penelitian
dokumentasi yang digunakan untuk
merupakan
organisasi,
dan
data
lain
yang
penelitian lapangan (field research).
berhubungan
Penelitian ini jika dilihat dari tingkat
Muhammadiyah 2 Surakarta; serta
eksplanasinya
penelitian
observasi yang digunakan untuk
diskriptif yang bertujuan untuk meneliti
mendapatkan data letak geografis,
dan menemukan informasi sebanyak-
kegiatan yang dilakukan, serta sarana
adalah
banyaknya dari suatu fenomena. Torisasi
dan hipotesis dalam penelitian ini
kurang diperlukan. Penelitian ini dapat
dilakukan dengan menggunakan satu
variable.8
jenis
Penelitian
ini
dilakukan di SMP Muhammadiyah 2
Surakarta dan yang menjadi subyek
penelitian adalah kepala sekolah,
guru/karyawan serta siswa SMP
Metode
yang
pengumpulan
digunakan
wawancara
antara
mendalam
data
lain
yang
digunakan untuk memperoleh data
tentang upaya kepala sekolah dalam
meningkatkan SDM Islami di SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta, faktor
pendukung
dan
faktor
penghambatnya serta solusi nya;
SMP
dan prasarana yang digunakan.
Metode analisis data yang digunakan
yaitu metode deskriptif kualitatif,
yakni
mendeskripsikan
yang
telah
observasi,
data-data
terkumpul
melalui
wawancara,
dan
dokumentasi, kemudian dianalisis
dan ditarik kesimpulan sehingga
data-data
Muhammadiyah 2 Surakarta..
dengan
yang
semula
tidak
beraturan dan berdiri sendiri menjadi
suatu bangunan konstruksi informasi
dan deskripsi yang sistematik untuk
kemudian
disimpulkan
sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri dan
orang lain.9
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Teori pada bab II halaman 7
dijelaskan dalam Kamus Besar Bahasa
7
Imam Musbikin, Menjadi Kepala
Sekolah Yang Hebat, hlm. 327-330.
8
M.
Hariwijaya,
Pedoman
Penulisan Ilmiah Proposal dan Skripsi,
(Yogyakarta: Tugu Publisher, 2008), hlm.
27.
Indonesia (KBBI) bahwa, Upaya adalah
9
Abudinnata, Ilmu Pendidikan
Islam, (Jakarta: Raja Grafindo
Persada, 2010), hlm. 369.
usaha, ikhtiar, untuk mencapai sesuatu
disiplin
maksud. Upaya kepala sekolah dalam
sebagai
meningkatkan SDM Islami di SMP
keimanan
Muhammadiyah 2 Surakarta diantaranya
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
sebagai berikut:
yang
dilaksanakan oleh kepala sekolah
dan
dari
ketaqwaan
2. Meningkatkan
diadakan setiap satu bulan sekali,
dan untuk tempatnya dari rumah
guru satu ke guru yang lain.
Selain itu ustad nya dari guru itu
sendiri dan tidak harus guru PAI,
hal ini bertujuan untuk belajar
agama dan mendalaminya bagi
semua guru dan karyawan. Setiap
satu bulan sekali juga mengikuti
muhammadiyah
di
dikdasmen kota dalam rangka
bermuhammadiyah
dan
mengikuti pengajian di PCM
Solo Utara karena sekolah ini
bernaung dibawahnya.
tersebut
berdasarkan teori pada bab II
Mengenai
menumbuhkembangkan
moral
dan budi pekerti yang luhur serta
menumbuhkan
Kepala sekolah dalam hal
ini
membebaskan
para
guru
untuk
meningkatkan
pengetahuannya
dengan
mengikutsertakan
berbagai
cara
guru dalam
acara
workshop,
penataran, seminar, pelatihanpelatihan, MGMP (Musyawarah
Guru Mata Pelajaran) ataupun
tugas
untuk
semuanya
itu
belajar
demi
yang
majunya
madrasah dan sekaligus untuk
wawasan yang lebih luas untuk
guru itu sendiri. Selain itu kepala
sekolah
juga
mengijinkan
beberapa guru untuk melanjutkan
Upaya
17.
pengetahuan
tenaga kependidikan
bersama guru dan karyawan ini
untuk
pengejawantahan
muslim yang utuh.
Pengajian
halaman
(self-disciplin)
serta menampilkan kepribadian
1. Pengajian rutin
pengajian
diri
disiplin
tenaga kependidikan, terutama
studi
kependidikannya
untuk
menempuh jalur S2 di UMS
selama
guru
meninggalkan
tersebut
tidak
tugas
dan
kewajibannya.
Upaya
tersebut
berdasarkan teori pada bab II
halaman
17
Mengenai
menumbuh
kembangkan
jual
musyawarah
antara
sekolah
kepala
dengan
civitas
(fighting spirit) professional dan
akademika
wawasan
memperoleh langkah yang lebih
keunggulan
profesionalisme
serta
sebagai
baik
lainnya
dalam
proses
akan
belajar
pembinaan untuk guru itu sendiri,
mengajar serta kepala sekolah
karena
mampu
menciptakan
kerja
yang
wawasan
merupakan
yang
kunci
luas
dalam
suasana
mengantarkan
pembangunan sumber daya yang
perilaku karyawan dan guru ke
berkualitas.
arah yang lebih produktif secara
langsung
3. Mengadakan musyawarah
Kegiatan
breafing
ini
mengubah
pandangan,
sikap,
harapan
dan
dilakukan oleh kepala sekolah
ketrampilan atau keahlian yang
setiap satu minggu sekali setiap
lebih efektif.
hari senin pagi. Hal ini bertujuan
untuk mengevaluasi apa-apa saja
4. Meningkatkan kedisiplinan
Kepala sekolah dalam hal
dan
ini selalu memberikan contoh
mencari solusi bersama jika ada
kepada guru dan karyawan serta
suatu
atau
murid juga untuk selalu datang
itu
pagi dan tidak terlambat. Hal ini
yang
perlu
di
evaluasi
hambatan
permasalahan.
Selain
kesempatan ini juga dilakukan
dibuktikan
kepala sekolah untuk menegur
dengan cara dia selalu datang
guru jika memang ada yang harus
pagi setiap jam 06.00 sudah
diperbaiki dari guru tersebut.
sampai di sekolah selain itu
Hal ini berdasarkan teori
kepala
memberikan
sekolah
contoh
dengan
pada bab II halaman 17 bahwa
selalu solat duhur berjama’ah
sering
bersama guru dan murid di
tidaknya
mengadakan
musyawarah atau rapat menjadi
masjid
penentu
sekolah. Hal ini dilakukan kepala
SDM
Sebab
peningkatan
tenaga
kualitas
kependidikan.
seringnya
diadakan
sekolah
yang
ada
bertujuan
di
depan
untuk
membangun image kalau guru
disiplin pasti murid akan ikut
kepala sekolah dalam hal ini
disiplin.
berupaya memanfaatkan fasilitas
tersebut
masjid yang ada di depan sekolah
berdasarkan teori pada bab II
untuk solat berjama’ah bersama
halaman 17 mengenai menumbuh
murid-murid. Selain itu pihak
kembangkan sikap hidup hemat,
sekolah mendapatkan jatah untuk
cerdas, tertib, teliti,tekun dan
khutbah
disiplin
ceramah pada saat sholat jum’at
Upaya
yang
merupakan
landasan nilai-nilai Islam yang
harus tertanam pada diri manusia
7. Kegiatan tadarus al-Qur’an
Kepala sekolah dalam hal
ini membiasakan untuk guru dan
5. Mengirimkan delegasi ke balai
muhammadiyah
ini
memberikan
setiap dua minggu sekali.
serta sebagai motivasi untuk guru
dan karyawan.
atau
karyawan
serta
murid
membaca
al-qur’an
untuk
bersama-
Kepala sekolah dalam hal
sama. Kegiatan ini dilakukan
mengirimkan
setiap
guru
dan
pagi
hari
sebelum
karyawannya secara bergantian
pelajaran dimulai dengan durasi
ke balai muhammadiyah untuk
waktu setiap 15 menit.
mengikuti
kegiatan
Ketiga
pesantren
upaya
diatas
kader dalam rangka mendapatkan
merupakan kegiatan berdasarkan
pembinaan
teori bab II halaman 17 mengenai
pendidikan
agama
Islam serta belajar jika ada guru
meningkatkan
maupun karyawan yang belum
tenaga kependidikan dalam hal
bisa membaca al-qur’an. Hal ini
dżikir, fikir dan fi‘il. Dżikir yang
dilakukan selama tiga bulan dan
dimaksud adalah dżikir pasif
setiap
yaitu
hari
senin
dan
sabtu
setelah pulang sekolah.
6. Memanfaatkan fasilitas masjid
SMP Muhammadiyah 2
berdżkir
pengetahuan
kepada
Allah
seperti biasa dilakukan dalam
beribadah
maupun
dikiraktif
yaitu berpikir mendalam tentang
Surakarta belum punya masjid
alam
dan
seisinya.
Berpikir
atau mushola sendiri, namun
dalam hal ini dilakukan dengan
tindakan nyata yang mencakup
yang belum bisa membaca al-Qur’an,
praktek tidak identik dengan
SDM yang ada di sekolah tersebut
melamun,
atau
belum semuanya memiliki karakter yang
Kemampuan
Islami serta SDM yang ada di sekolah
berpikir
menghayal
kosong.
fi‘il dalam hal ini mencakup tiga
hal
yaitu
profesionalisme,
transenden berupa pengabdian
dan keikhlasan dan kemaslahatan
bagi kehidupan pada umumnya
pekerjaan yang dilakukan pada
keahlian dan rasa tanggung jawab
Dapat
disimpulkan
bahwa
faktor pendukung pelaksanaan upaya
tersebut berasal dari peserta didik,
pendidik dan sarana pendidikan,
sedangkan
faktor
penghambatnya
berasal SDM di sekolah tersebut.
KESIMPULAN
tinggi.
Dalam
kepala
pelaksanaan
sekolah
Muhammadiyah
ditemukan
di
2
upaya
SMP
Surakarta
beberapa
faktor
pendukung dan penghambat. Adapun
faktor pendukungnya antara lain
adanya
SDM
adanya
seorang
yang
tegas
lingkungan
yang
berkualitas,
figure/pemimpin
dan
kerja
professional,
yang
baik
di
sekolah tersebut serta upaya yang
dilakukan kepala sekolah mendapat
dukungan dari Disdakmen, PCM
Faktor
penghambat
yang
dialami oleh kepala sekolah antara
dalam
memfasilitasi
Berdasarkan data dan analisis
yang telah penulis paparkan, dapat
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Berkaitan dengan upaya kepala
sekolah
dalam
SDM
Islami
Muhammadiyah
kegiatan
pengajian dirumah kemampuan guru
tidaklah sama, Guru dan karyawan ada
meningkatkan
di
2
SMP
Surakarta
diantaranya yaitu mengadakan
pengajian rutin, meningkatkan
pengetahuan
tenaga
kependidikan,
mengadakan
musyawarah,
meningkatkan
kedisiplinan,
mengirimkan
delegasi
serta guru dan karyawan.
lain
tersebut belum semuanya disiplin.
ke
balai
muhammadiyah, memanfaatkan
fasilitas masjid dan mengadakan
kegiatan
secara
tadarus
keseluruhan
al-Qur’an
sudah
berjalan dengan baik. Hal ini
dikarenakan
kepemimpinan
1. Kepala sekolah
telah
a. Hendaknya kepala sekolah
berusaha menerapkan teori-teori
lebih banyak membuat program
tentang
yang
kepala
sekolah
yang
meningkatkan
SDM
2. Faktor pendukung upaya kepala
dalam
banyak
untuk
peningkatan SDM Islami.
Islami secara maksimal.
sekolah
lebih
meningkatkan
b. Hendaknya
guru/wali
bersama
kelas
lebih
SDM Islami antara lain: adanya
meningkatkan pengawasan ke
SDM yang berkualitas, adanya
kelas-kelas
seorang
figur/pemimpin
KBM.
tegas
dan
yang
terhadap
proses
professional,
lingkungan kerja yang baik di
sekolah tersebut serta upaya yang
dilakukan
kepala
sekolah
mendapat
dukungan
2. Guru/karyawan
a. Lebih
meningkatkan
keprofesionalan
dan
lebih
dari
aktif dalam memberi saran
Disdakmen, PCM serta guru dan
ataupun umpan balik kepada
karyawan.
kepala
3. Faktor penghambat upaya kepala
sekolah
dalam
meningkatkan
sekolah
SMP
Muhammadiyah 2 Surakarta
agar setiap langkah yang
SDM Islami antara lain: dalam
dilakukan
berjalan
memfasilitasi pengajian di rumah
dengan tujuan.
sesuai
kemampuan guru tidaklah sama,
b. Hendaknya berusaha untuk
guru dan karyawan ada yang
menampilkan pribadi yang
belum bisa membaca al-Qur’an,
memiliki etos kerja Islami
SDM
dalam
yang
tersebut
ada
belum
di
sekolah
semuanya
tugas
sebagai guru dan karyawan
serta lebih
disiplin.
memperhatikan
dalam hal kedisiplinan.
SARAN
Berdasarkan
menjalankan
kesimpulan
di
atas, penulis memberikan saran-saran
untuk dijadikan bahan pertimbangan.
3. Peneliti lain
Mengadakan penelitian yang
lebih
baik
lagi
mengenai
peningkatan SDM agar dapat
Hariwijaya.
2008.
Pedoman
dimanfaatkan dan memberikan
Penulisan Ilmiah Proposal
ilmu
dan Skripsi. Yogyakarta:
pengetahuan
kepada
Tugu Publisher
guru/karyawan dalam mendidik
James
siswa/siswinya di sekolah
Kepala
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,
Suharsimi.
Pendekatan
Grafindo Persada
2009.
Mulyasa,
dan
2007.
Menjadi
Sekolah
Profesional. Bandung: PT.
Transformasional
Kepala
Sekola.,
Rineka
Jakarta:
Remaja Rosdakarya
Musbikin, Imam. 2013. Menjadi
Kepala
Cipta
Pemimpin
Pembelajara. Yogyakarta:
Sekolah
Publishing
Naim, Ngainun. 2011. Menjadi
Guru
Gava Media
Abdurrahmat.
Metodologi Penelitian dan
Jakarta: PT. Rineka Cipta
Fattah, Nanang. 2001. Landasan
Inspiratif.
Yogyakarta:
2006.
Teknik Penyusunan Skripsi.
Yang
Hebat. Pekan Baru: Zanafa
Daryanto. 2011. Kepala Sekolah
Fathoni,
E.
Kepala
Kepemimpinan
Sebagai
Yang
Profesional. Jakarta: Raja
Jakarta: Rineka Cipta
Manajemen
Sekolah
Mudlofir, Ali. 2012. Pendidik
Praktek.
Sudarwan.
Kualitas
2013.
Efektif. Jakarta: PT. Indeks
2006.
Prosedur Penelitian Suatu
Danim,
dkk,
Pustaka
Pelajar
Nata,
Abuddin.
Ilmu
2010.
Pendidikan Islam. Jakarta:
Raja Grafindo Persada
Pendidikan.
Nata, Abuddin. 2013. Kapita
Bandung: Remaja Rosda
Selekta Pendidikan Islam.
Karya
Jakarta:
Manajemen
Hadi, Sutrisno. 2007. Metodologi
Research.
Yogyakarta:
Fakultas Psikologi UGM
Raja
Grafindo
Persada
Suhardiman, Budi. 2012. Studi
Pengembangan
Kepala
Sekolah. Jakarta: Rineka
Penelitian
2010.
Metode
Pendidikan.
Bandung: Remaja Rosda
Karya
Toto.
2002.
Membudayakan Etos Kerja
Cipta
Sukmadinata.
Tasmara,
Islami.
Insani
Jakarta:
Gema