PENDAHULUAN Pengembangan Fasilitas Wisata Pada Kawasan Industri Seni Ukir Di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara (Pendekatan Islami).
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN JUDUL
PENGEMBANGAN FASILITAS WISATA KAWASAN INDUSTRI SENI
UKIR DI DESA MULYOHARJO, KECAMATAN JEPARA, KABUPATEN JEPARA
Judul di atas dapat kita definisikan pengertian sebagai berikut :
Pengembangan : Pengembangan adalah proses, cara, perbuatan
mengembangkan. Pembangunan secara bertahap dan teratur
yang menjurus ke sasaran yang dikehendaki1.
Pengembangan dalam arti yang sangat sederhana
adalah suatu proses, cara pembuatan2.
Kawasan : Kawasan adalah daerah tertentu yg mempunyai ciri tertentu,
seperti tempat tinggal, pertokoan, industri, dan lain – lain3.
Sebuah tempat yang mempunyai ciri serta
mempunyai kekhususan untuk menampung kegiatan manusia berdasarkan kebutuhannya dan setiap tempat yang mempunyai ciri dan identitas itu akan lebih mudah untuk dicari ataupun ditempati untuk lebih melancarkan segala hal
yang berhubungan dengan kegiatannya4.
Wisata : Wisata adalah bepergian bersama-sama (untuk memperluas
pengetahuan, bersenang-senang, dan lain – lain)5.
Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi,
1
Kamus besar bahasa indonesia http://www.kbbi.web.id/
2
http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2190377-pengertian-pengembangan/#IXZZ2LXWPGPHT 3
Kamus besar bahasa indonesia http://www.kbbi.web.id/ 4
Http://mirabiela.wordpress.com/2008/10/23/kawasan-lingkungan/ 5
(2)
2 tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan
dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam. (Richard Sihite dalam Marpaung dan Bahar, 2000:46-47)
Pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke
tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam dan ilmu. (Kodhyat, 1983:4)6.
Industri : Industri adalah kegiatan memproses atau mengolah barang
dengan menggunakan sarana dan peralatan mesin7.
Industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah
bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri. (UU No. 5 Tahun 1984 tentang
Perindustrian)8.
Seni Ukir : Seni ukir adalah mengenai pahat-memahat (membuat
patung)9.
Kata “ukir” atau ukiran menurut Bastomi, (1982: 1)
berarti seni atau “seni pahat”, hal ini sejalan dengan
Ensiklopedi Indonesia bagian 4 (1983: 2295) bahwa ukiran berasal dari kata “ukir” yang berarti seni pahat. Sedangkan
ukiran (carving) berarti pahatan, juga dapat diartikan hiasan
yang terukir, yaitu hasil seni rupa yang dikerjakan dengan proses memahat. Berdasarkan pendapat dan pengertian di atas dapat didefenisikan bahwa seni ukir adalah “Kemahiran
6
http://tabeatamang.wordpress.com/2012/08/24/definisi-pariwisata-menurut-beberapa-ahli/ 7
Kamus besar bahasa indonesia http://www.kbbi.web.id/ 8
http://geografi-geografi.blogspot.com/2010/11/pengertian-industri-menurut-uu-no.html 9
(3)
3 seseorang dalam menoreh/ memahat gambar pada bahan yang
dapat diukir, sehingga menghasilkan bentuk segi tiga, timbul dan cekung yang menyenangkan sesuai dengan gambar atau rencana”. Ukiran kayu adalah bentuk pahatan pada papan atau kayu dengan proses memahat yang sifatnya mementingkan bentuk timbul, cekung, cembung, cekung-
cembung, segitiga dan tembus10.
Mulyoharjo : Mulyoharjo adalah desa di kecamatan Jepara, Jawa Tengah,
Indonesia. Desa Mulyoharjo juga di kenal sebagai sentra industri seni patung dan pahat dari kayu. Desa Mulyoharjo merupakan cikal bakal dari seni ukir jepara. Zaman dahulu
terkenal dengan seni ukir Macan Kurung11.
Secara keseluruhan judul Pengembangan Fasilitas Wisata Kawasan Industri Seni Ukir di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara adalah upaya atau proses untuk menjadikan Desa Mulyoharjo sebagai tempat pengolahan bahan mentah kayu menjadi kerajinan seni ukir dan seni hias yang ber corak islami sekaligus menjadi tempat rekreasi.
B. LATAR BELAKANG
1. Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara, adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Ibukotanya adalah Jepara. Kabupaten ini berbatasan dengan Laut Jawa di barat dan utara, Kabupaten Pati dan Kabupaten Kudus di timur, serta Kabupaten Demak di selatan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yang berada di Laut Jawa. Kabupaten Jepara terletak di pantura timur Jawa Tengah, dimana bagian barat dan utara dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan.
10
http://www.minangforum.com/thread-estetika-dalam-seni-ukir-minangkabau 11
(4)
4 Gambar 1.1 Peta Jawa Tengah
Sumber : http://www.promojateng-pemprovjateng.com/peta/jepara.gif
Gambar 1.2 Peta Wilayah Kabupaten Jepara
Sumber : http://www.jeparaonline.info/wp-content/uploads/2012/05/1-ADM-KAB-JEPARA.jpg
Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara. Karimunjawa juga terdapat lapangan terbang
perintis yang didarati pesawat berjenis kecil dari Semarang12.
2. Potensi Kabupaten Jepara
Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir
12
(5)
5 ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian
masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
Potensi kerajinan ukir kayu Kabupaten Jepara:
a. Kerajinan seni ukir Macan Kurung, di Mulyoharjo
b. Kerajinan mebel, di Batealit
c. Kerajinan seni ukir patih sungging badarduwung, di Tahunan
d. Kerajinan mebel ukiran, di Mlonggo
e. Kerajinan seni ukiran kaligrafi, di Bangsri
Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Menurut catatan, pada tahun 2010 industri perabotan dan kerajinan kayu Jepara mencatat penjualan langsung sebesar US$225 juta. Ia memperkerjakan 80 ribu tenaga kerja di lebih dari 2000 perusahaan terdaftar yang tersebar di 80 desa. Angka ini diperkirakan bisa membengkak jika perusahaan tidak terdaftar yang memperkerjakan tenaga borongan ikut diperhitungkan. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan, Mulyoharjo dan Pemuda.
(6)
6 Gambar 1.3 Potensi Kerajinan Ukir Kayu Kabupaten Jepara
(7)
7 Menurut Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara
mempunyai potensi wisata dan budaya antara lain: Tabel 1.1 Potensi Wisata Kabupaten Jepara
No Potensi Tempat
1 Wisata alam
Pantai Kartini, Pulau Panjang, Pantai Bandengan / Tirto Samudro, Air Terjun Songgolangit, Goa Tritip, Goa Manik, Air Terjun Jurang Nganten, Pulau Mondoliko, Pulau Menjangan Kecil dan Pulau-pulau lain yang ada Karimunjawa, Taman Setro Batealit, Pantai Akar Seribu, Pantai Ombak Mati Bondo, Pantai Pailus, Pantai Teluk Awur Tegalsambi.
2 Wisata buatan Aquarium Kura-Kura, Water Boom Tiara Park
Kalinyamatan, Water Boom Bapangan Jepara.
3 Wisata sejarah
Benteng Portugis, Benteng Voc, Petilasan Ratu Kalinyamat Sonder, Ari-Ari R.A Kartini, Masjid Mantingan, Pendopo Kabupaten, Museum Kartini.
4 Wisata religi
Makam Mbah Leseh Di Benteng Portugis, Makam Mbah Sayid Usman Di Mondoliko, Makam Sultan Hadlirin Dan Ratu Kalinyamat, Masjid Mantingan, Makam Sunan Nyamplungan, Makam Mbah Suto Bondo, Klenteng Hian Thian Siang Tee Welahan .
5 Wisata kuliner
Pantai Pungkruk, Pantai Mpu Rancak, Pulau Karimunjawa, Pemancingan Cemoro Kembar Ngabul, Pemancingan Batukali Kalinyamatan.
6 Wisata industri
Seni Ukir Dan Seni Patung Di Desa Mulyoharjo, Sentral Tenun Di Desa Troso, Sentral Kain Di Desa Sendang, Kerajinan Tangan Di Desa Telukwetan, Kerajinan Monel Di Desa Krian, Industri Rokok Robayan, Sentral Gerabah Di Desa Mayong
(8)
8 Gambar 1.4 Peta Obyek Wisata Kabupaten Jepara
Sumber :
http://bimg.antaranews.com/jogja/2012/07/ori/20120712peta-wisata-jepara.jpg
Kabupaten Jepara merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi
Jawa Tengah memiliki lanskap budaya (cultural landscape) dan sejarah
(historical landscape) dengan nilai serta keragaman yang tinggi, baik yang
terkait dengan perjalanan kehidupan sosial ekonomi budaya
masyarakatnya, maupun yang terkait dengan perjalanan ekonomi dan industri kreatif yang ada di Kabupaten Jepara utamanya sektor industri kerajinan meubel dan ukir Jepara, hal inilah yang menyebabkan Kabupaten Jepara sangat berpotensi untuk dijadikan salah satu tujuan daerah indutsri wisata bagi para wisatawan domestik dan mancanegara.
Di luar furniture, industri pengolahan kayu di Jepara juga dikembangkan dalam produk kerajinan, termasuk souvenir, seni ukir Macan Kurung, patung di Mulyoharjo. Terdapat 157 unit usaha yang menggeluti jenis industri ini. Sebanyak 1.095 pekerja yang menggeluti industri ini sepanjang tahun 2008 tercatat menghasilkan 418.737 set / buah
(9)
9 produk. Dari produk itu nilai produksi yang dihasilkan adalah sebesar Rp.
3.349.900.000,-. Konsumen di luar negeri memberikan kepercayaan pada perajin di Jepara karena mereka memiliki keunggulan kompetitif yang jauh lebih baik dibanding produsen di tempat lain. Kehalusan finishing dan detail produk yang jauh lebih baik, telah memberikan daya tarik yang
luar biasa bagi peminat produk di berbagai belahan dunia13.
Ukiran kayu adalah salah satu hasil seni kerajinan di Jepara yang paling terkenal. Seni ukiran kayu Jepara sampai sekarang masih berlangsung, dengan adanya seni kerajinan ukiran kayu ini, Jepara menjadi kota yang ramai dan banyak didatangi orang-orang dari luar kota maupun dari manca negara, mereka tidak hanya berbelanja benda-benda kerajinan seni ukir kayu tetapi ada juga yang hanya berjalan-jalan menikmati pemandangan perkampungan para pengukir untuk melihat proses pembuatannya.
3. Isu dan Perkembangan
Kawasan sentral seni ukir dan seni hias Mulyoharjo, adalah merupakan salah satu wujud dan bentuk nyata industri kreatif yang mengedepankan talenta, toleransi dan teknologi. Realitas dan fenomena industri kreatif, sebenarnya bukanlah hal baru bagi Desa Mulyoharjo yang telah terbukti memiliki aset kreativitas sejak dulu. Desa Mulyoharjo tidak
kekurangan modal kreativitas, hanya kekurangan kemampuan
mengintegrasikannya.
Sentral kerajinan seni ukir dan seni patung di Desa Mulyoharjo selama 2 tahun terakhir maju pesat (di bidang ekspor) terlihat dari hasil kerajinan seni ukiran yang tidak hanya menembus pasaran dalam negeri tetapi mampu menembus pasaran internasional sehingga tak dipungkiri bila desa ini terus menunjukkan perkembangan yang cukup cepat apalagi didukung dengan penataan tata ruang Desa Mulyoharjo yang indah nan asri membuat pemerintah setempat tertarik terhadap pembangunan desa ini atas prestasi yang dicapai baik kerajinan ukiran maupun seni budaya.
13
(10)
10 Potensi inilah yang kemudian dikembang dengan membangun Desa
Mulyoharjo sebagai desa wisata14.
Gambar 1.5 Desa Mulyoharjo yang indah nan asri Sumber : dokumen pribadi 2013
Gambar 1.6 Tata ruang Desa Mulyoharjo
Sumber :
http://3.bp.blogspot.com/-jAf3Q1oqPys/TcIjmbUnJTI/AAAAAAAAAEE/ojRSDYDdWfo/s1600/Lokasi+F asilitas+Kesehatan.jpg
14
(11)
11
Furniture Seni floral
Seni Hias Dekorasi Seni Gerabah
Gambar 1.7 Kerajinan seni ukir Desa Mulyoharjo Sumber : dokumen pribadi 2013
Menurut Ketua Organisasi Centra Industri (OCI) Jepara, Purwanto, untuk mendukung pencanangan Desa Mulyoharjo sebagai desa wisata industri kreatif, sudah dipersiapkan sejak lama, salah satunya membangun budaya masyarakat menciptakan kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar, serta menciptakan suasana nyaman dan ramah bagi pengunjung yang datang ke desa setempat menjadi salah satu indutri Furniture Jepara.
Terkait dengan pencanangan desa wisata tersebut, Kabid Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza mengemukakan, kesiapannya mempromosikan Desa Mulyoharjo kepada masyarakat luas agar lebih dikenal lewat berbagai media, salah satunya ajang pameran Furniture Jepara yang biasanya digelar di berbagai daerah tingkat lokal dan nasional. Seperti banyak pameran yang di lakukan di Jakarta untuk
ikut mengembangkan dan melestarikan Furniture Jepara15.
15
(12)
12 Daya tarik yang kuat di Desa Mulyoharjo menjadi lebih strategis
apabila di integrasikan dengan atrakasi budaya dan fasilitas wisata pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku di Desa Mulyoharjo.
Berdasarkan SK Bupati Jepara No. 179 Tahun 2010 yang menyebutkan bahwa Desa Mulyoharjo sebagai desa wisata berbasis kerajinan, maka segenap masyarakat Desa Mulyoharjo telah bertekad dan berkomitmen untuk mengembangkan Desa Mulyoharjo menjadi Desa Wisata Industri Kreatif, yang selanjutnya diharapkan akan menjadi “icon”nya Jepara sebagai Kota Ukir.
Dalam islam seni patung di haramkan karena patung sering di artikan berhala (barang yang di sembah). Oleh sebab itu seni patung Mulyoharjo di arahkan menuju seni dekoratif islami secara bertahab karena di desa tersebut mayoritas memeluk agama islam. Seni patung yang
di maksud adalah seni patung makhluk hidup selain tumbuh – tumbuhan.
Menyadari besarnya nilai strategis tentang hal tersebut di atas, dan dengan memperhatikan potensi yang ada untuk itu dipandang perlu direncanakan sebagai kawasan Desa Wisata Industri Kreatif Mulyoharjo. yang merupakan suatu bentuk kawasan industri rumah tangga yang berbahan baku kayu yang didukung obyek-obyek wisata bernilai sejarah dan kehidupan sosial budaya penduduknya yang khas.
Dengan perencanaan penataan landsekap disekitar obyek wisata, diharapkan keberadaan obyek wisata tersebut secara fisik maupun sosial-budaya dapat terjaga dan lestari serta dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan dalam menikmati objek tersebut.
Perencanaan yang dikembangkan secara fisik diharapkan dapat memberdayakan potensi dan sumberdaya yang tersedia di Desa
Mulyoharjo dan selanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat serta dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dalam berwisata.
(13)
13
C. PERMASALAHAN
Industri seni ukir dan seni hias kurang maksimal dalam pewadahan dan fasilitasnya serta kurang berkembang dalam bidang hasil indrustri dimana seni patung (patung manusia dan hewan) tidak termasuk di dalamnya, karena kurangnya kemampuan mengintegrasikan daya kreatifitas masyarakat Mulyoharjo. Maka di perlukan suatu wadah dan strategi untuk pengembangan kawasan wisata industri ukir dan patung Mulyoharjo agar dapat berkembang dan maju.
D. TUJUAN
1. Untuk merencanakan kawasan Desa Wisata Industri seni ukir dan seni hias
kayu yang mempunyai fasilitas penunjang.
2. Diharapkan juga perencanaan ini dapat meningkatkan daya kreatifitas
serta karya – karya yang di hasilkan tidak melangar kaidah – kaidah
islami.
E. BATASAN
Batasan – batasan perencanaan adalah:
1. Perencanaan Fasilitas Wisata Kawasan Industri Kreatif Mulyoharjo yang
berbasis pada Industri Kerajinan Ukir.
2. Tata letak dan fasad rumah warga tetap dengan luas kawasan 3,92 Km.
3. Pengembangan kawasan meliputi : pintu gerbang, tempat parkir, ruang
penerimaan dan informasi, ruang pengelola, sanggar pendidikan, ruang pemeran, tempat wisata kuliner, tempart wisata resort.
F. KERANGKA PIKIR
Desa Mulyoharjo memiliki atraksi dan obyek wisata yang menarik dan potensial, yakni industri kerajinan rumah tangga dengan bahan baku kayu. Mulyoharjo, selain memiliki atraksi yang menarik juga memiliki pola ruang kehidupan yang unik dan khas, mulai dari pola ruang ekonomi yang
(14)
14 berbasis industri maupun kegiatan industri serta pola ruang kehidupan sosial
dan budayanya.
Dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Mulyoharjo, maka dapat dibuat suatu konsep wisata budaya dengan daya tarik kerajinan ukir dan patung yang diusahakan oleh penduduk setempat. Diharapkan melalui perencanaan ini maka akan didapatkan suatu kawasan wisata budaya dan industri kreatif yang terstruktur secara fungsional dan estetika. Selanjutnya diharapkan perencanaan ini dapat meningkatkan kepuasan wisatawan serta meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal.
Berdasarkan konsep yang dikembangkan, akan didapatkan ruang wisata dan jalur wisata yang mengakomodasi atraksi dan obyek, sarana dan prasarana, informasi dan promosi yang dihasilkan melalui konsep tata letak dan tata ruang. Sehingga akan menghasilkan perencanaan kawasan wisata budaya dan industri kreatif yang mendukung kesejahteraan masyarakat lokal, kenyamanan berwisata serta kelestarian lanskap lokal.
(15)
15 Gambar 1.8 Diagram Kerangka Pikir Pengembangan Desa Wisata Industri
(1)
10 Potensi inilah yang kemudian dikembang dengan membangun Desa
Mulyoharjo sebagai desa wisata14.
Gambar 1.5 Desa Mulyoharjo yang indah nan asri Sumber : dokumen pribadi 2013
Gambar 1.6 Tata ruang Desa Mulyoharjo
Sumber :
http://3.bp.blogspot.com/-jAf3Q1oqPys/TcIjmbUnJTI/AAAAAAAAAEE/ojRSDYDdWfo/s1600/Lokasi+F asilitas+Kesehatan.jpg
14
(2)
11
Furniture Seni floral
Seni Hias Dekorasi Seni Gerabah
Gambar 1.7 Kerajinan seni ukir Desa Mulyoharjo Sumber : dokumen pribadi 2013
Menurut Ketua Organisasi Centra Industri (OCI) Jepara, Purwanto, untuk mendukung pencanangan Desa Mulyoharjo sebagai desa wisata industri kreatif, sudah dipersiapkan sejak lama, salah satunya membangun budaya masyarakat menciptakan kebersihan dan keindahan lingkungan sekitar, serta menciptakan suasana nyaman dan ramah bagi pengunjung yang datang ke desa setempat menjadi salah satu indutri Furniture Jepara.
Terkait dengan pencanangan desa wisata tersebut, Kabid Pengembangan dan Pengelolaan Pariwisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Jepara Zamroni Lestiaza mengemukakan, kesiapannya mempromosikan Desa Mulyoharjo kepada masyarakat luas agar lebih dikenal lewat berbagai media, salah satunya ajang pameran Furniture Jepara yang biasanya digelar di berbagai daerah tingkat lokal dan nasional. Seperti banyak pameran yang di lakukan di Jakarta untuk
ikut mengembangkan dan melestarikan Furniture Jepara15.
15
(3)
12 Daya tarik yang kuat di Desa Mulyoharjo menjadi lebih strategis
apabila di integrasikan dengan atrakasi budaya dan fasilitas wisata pendukung yang disajikan dalam suatu struktur kehidupan masyarakat yang menyatu dengan tata cara dan tradisi yang berlaku di Desa Mulyoharjo.
Berdasarkan SK Bupati Jepara No. 179 Tahun 2010 yang menyebutkan bahwa Desa Mulyoharjo sebagai desa wisata berbasis kerajinan, maka segenap masyarakat Desa Mulyoharjo telah bertekad dan berkomitmen untuk mengembangkan Desa Mulyoharjo menjadi Desa Wisata Industri Kreatif, yang selanjutnya diharapkan akan menjadi “icon”nya Jepara sebagai Kota Ukir.
Dalam islam seni patung di haramkan karena patung sering di artikan berhala (barang yang di sembah). Oleh sebab itu seni patung Mulyoharjo di arahkan menuju seni dekoratif islami secara bertahab karena di desa tersebut mayoritas memeluk agama islam. Seni patung yang
di maksud adalah seni patung makhluk hidup selain tumbuh – tumbuhan.
Menyadari besarnya nilai strategis tentang hal tersebut di atas, dan dengan memperhatikan potensi yang ada untuk itu dipandang perlu direncanakan sebagai kawasan Desa Wisata Industri Kreatif Mulyoharjo. yang merupakan suatu bentuk kawasan industri rumah tangga yang berbahan baku kayu yang didukung obyek-obyek wisata bernilai sejarah dan kehidupan sosial budaya penduduknya yang khas.
Dengan perencanaan penataan landsekap disekitar obyek wisata, diharapkan keberadaan obyek wisata tersebut secara fisik maupun sosial-budaya dapat terjaga dan lestari serta dapat meningkatkan kenyamanan wisatawan dalam menikmati objek tersebut.
Perencanaan yang dikembangkan secara fisik diharapkan dapat memberdayakan potensi dan sumberdaya yang tersedia di Desa
Mulyoharjo dan selanjutnya, diharapkan dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat setempat serta dapat meningkatkan kepuasan wisatawan dalam berwisata.
(4)
13
C. PERMASALAHAN
Industri seni ukir dan seni hias kurang maksimal dalam pewadahan dan fasilitasnya serta kurang berkembang dalam bidang hasil indrustri dimana seni patung (patung manusia dan hewan) tidak termasuk di dalamnya, karena kurangnya kemampuan mengintegrasikan daya kreatifitas masyarakat Mulyoharjo. Maka di perlukan suatu wadah dan strategi untuk pengembangan kawasan wisata industri ukir dan patung Mulyoharjo agar dapat berkembang dan maju.
D. TUJUAN
1. Untuk merencanakan kawasan Desa Wisata Industri seni ukir dan seni hias
kayu yang mempunyai fasilitas penunjang.
2. Diharapkan juga perencanaan ini dapat meningkatkan daya kreatifitas
serta karya – karya yang di hasilkan tidak melangar kaidah – kaidah
islami.
E. BATASAN
Batasan – batasan perencanaan adalah:
1. Perencanaan Fasilitas Wisata Kawasan Industri Kreatif Mulyoharjo yang
berbasis pada Industri Kerajinan Ukir.
2. Tata letak dan fasad rumah warga tetap dengan luas kawasan 3,92 Km.
3. Pengembangan kawasan meliputi : pintu gerbang, tempat parkir, ruang
penerimaan dan informasi, ruang pengelola, sanggar pendidikan, ruang pemeran, tempat wisata kuliner, tempart wisata resort.
F. KERANGKA PIKIR
Desa Mulyoharjo memiliki atraksi dan obyek wisata yang menarik dan potensial, yakni industri kerajinan rumah tangga dengan bahan baku kayu. Mulyoharjo, selain memiliki atraksi yang menarik juga memiliki pola ruang kehidupan yang unik dan khas, mulai dari pola ruang ekonomi yang
(5)
14 berbasis industri maupun kegiatan industri serta pola ruang kehidupan sosial
dan budayanya.
Dengan potensi yang dimiliki oleh Desa Mulyoharjo, maka dapat dibuat suatu konsep wisata budaya dengan daya tarik kerajinan ukir dan patung yang diusahakan oleh penduduk setempat. Diharapkan melalui perencanaan ini maka akan didapatkan suatu kawasan wisata budaya dan industri kreatif yang terstruktur secara fungsional dan estetika. Selanjutnya diharapkan perencanaan ini dapat meningkatkan kepuasan wisatawan serta meningkatkan kesejahteraan penduduk lokal.
Berdasarkan konsep yang dikembangkan, akan didapatkan ruang wisata dan jalur wisata yang mengakomodasi atraksi dan obyek, sarana dan prasarana, informasi dan promosi yang dihasilkan melalui konsep tata letak dan tata ruang. Sehingga akan menghasilkan perencanaan kawasan wisata budaya dan industri kreatif yang mendukung kesejahteraan masyarakat lokal, kenyamanan berwisata serta kelestarian lanskap lokal.
(6)
15 Gambar 1.8 Diagram Kerangka Pikir Pengembangan Desa Wisata Industri