MOTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI DI WILAYAH UPT TK DAN SD KECAMATAN DONOROJO Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus di Wilayah UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun 2013).

1

M OTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI
DI W ILAYAH UPT TK DAN SD KECAM ATAN DONOROJO
KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

PUBLIKASI ILM IAH

Diajukan kepada
Program St udi M agister M anajem en Pendidikan
Universitas M uhammadiyah Surakart a untuk M emenuhi Salah Satu Syarat Guna
M emperoleh Gelar M agister Pendidikan

Oleh:
SLAM ET
NIM : Q 100110203

PROGRAM STUDI M AGISTER M ANAJEM EN PENDIDIKAN
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS M UHAM M ADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2013


2

M OTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI
DI W ILAYAH UPT TK DAN SD KECAM ATAN DONOROJO
KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

PUBLIKASI ILM IAH

Oleh:

SLAM ET
NIM : Q 100110203

Telah Disetujui Oleh

Pembimbing I

Prof.Dr.Abdul Ngalim.


Pembimbing II

Dr.Sumardi,M .Si.

3

M OTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI
DI W ILAYAH UPT TK DAN SD KECAM ATAN DONOROJO
KABUPATEN PACITAN TAHUN 2013

1

2

3

Slamet, Abdul Ngalim, Sumardi
1
M ahasisw a UM S
2

Staf Pengajar UM S
3
Staf Pengajar UM S

ABSTRACT

The purpose of research is to describe. ( 1 ) The effort of honorer t eacher
(GTT) of element ary school in UPT TK-SD of Donorojo Dist rict . ( 2 ) To discribe
mot ivation of honorer t eacher (GTT) of elem ent ary school in UPT TK-SD
Donorojo Dist rict .
The t ype of the research is inductive qualit ative research,it has the purpose t o
find the discription of honorer t eacher’s (GTT) mot ivation , t he priciples and
explanat ion of conclusion . This research is lim it ed t o the m ot ivat ion of honorer
t eacher (GTT) in t he UPT TK-SD Donorojo District , Pacit an. The main data
obt ained from The design of the research is limit ed to the motivat ion of honorer
t eacher (GTT) in t he UPT TK-SD Donorojo District ,Pacit an. The main dat a
obt ained from informat s such as school principal, t eacher and ot hers. The
met hods of dat a collect ion by observat ion, det ail int erview s and docum ent ation
met hods. Analysis of dat a in t his research is an int eract ive of analysis ( M iles dan
Huberm an ). The validit y t est of dat a is t riangulasi dat a by cheking t hrught

t riangulasi discussion of dat a sources.
The result of this research are : (1) The effort of t he honorer t eacher (GTT) in
Donorojo Subdist rict s based on the Kosw ara crit eria and the crit eria of Tehnical
Guidance DP-3 includes t he excellent cat egory. In this case, the average of
t eacher’s dicipline and orderliness achive 93,05, and bced on Kosw ara t he
honorer t eacher (GTT) have been w orked according t o t he t eacher’s assignment ,
t hose are : m ake t he lesson plan (RPP), do the t eaching and studying bassed on
t he lesson plan (RPP), do the t eaching and learning’s evaluation, the t eacher w as
a mast er of t he lesson’s m at erial and analysis t he result ’s evaluat ion.giving
evidence t he average of t eacher’s dicipline and orderliness a chieve 93,05. (2)
There are som e reasons behind the m ot ivat ion of honorer t eacher ( GTT ) t hat
w ork in elem ent ary schols in t he UPT TK-SD Do norojo Dist rict s. Some of t hose
reasons are asrequirem ent of cont inuing t o the open of universit y, a civil seruant
orient ation, solaries orient ation, job orient ation, applyng the owned science as
t he charit y.
Keyw ords : mot ivation ; t he effort ; honorer teacher.

4

PENDAHULUAN


Terbitnya Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 t ent ang guru dan
dosen, disam but sangat antusias oleh kalangan pendidik khususnya guru sekolah
dasar dan m enengah. Karena dalam undang-undang t ersebut t erdapat point
yang sangat pent ing, bahw a

guru berhak m endapat kan t unjangan profesi

maupun tunjangan fungsional.Kesejaht eraan guru dit ingkat kan dengan diberikan
t unjangan sert ifikasi sebesar sat u kali gaji pokok. Profesi guru yang t adinya
dipandang sebelah m at a oleh m asyarakat pen cari kerja , seiring keluarnya
undang –undang t ersebut kini pekerjaan guru m ulai dilirik dan diminat i oleh
masyarakat baik kalangan baw ah, m enengah maupun kalangan atas. M ereka
yang lulusan LPTK at au berijazah keguruan mulai m enyerbu lem baga sekolah
melamar sebagai guru sukw an at au GTT dengan harapan nantinya bisa diangkat
menjadi CPNS.
Dengan dikeluarkannya

Perat uran Pem erint ah Nom or 48 t ahun 2005


juga disambut sangat gem bira oleh para GTT, karena dalam PP t ersebut berisi
t ent ang pengangkat an Tenaga Honorer (GTT/ PTT) menjadi Calon Pegaw ai negeri
Sipil (CPNS). Bagi m ereka yang m asuk sukw an t erhitung sebelum 30 Desem ber
2005, t erjaring lolos menjadi CPNS.

Yang m enjadi kendala bagi GTT dengan

t erbit nya PP t ersebut adalah yang masuknya set elah 30 Desem ber 2005 at au
yang m asuk mulai t anggal 1 Januari 2006 mereka t idak berhak m enjadi CPNS. Hal
ini dit egaskan dalam PP 48 Tahun 2005 pasal 8 yang menyebut kan bahw a “ Sejak
dit et apkannya Perat uran Pemerint ah ini, sem ua Pejabat Pem bina kepegaw aian
dan Pejabat lain di lingkungan inst ansi dilarang mengangkat t enaga honorer at au
yang sejenis kecuali dit et apkan dengan perat uran pem erint ah“ . Dengan
demikian GTT yang masuk sejak t anggal 1 Januari 2006 berst at us sebagai GTT
murni yang diangkat oleh sekolah dan komit e sekolah, dengan konsekw ensi gaji
dan fasilitas lain yang mencukupi adalah sekolah, sert a t anpa ada jaminan dari
pemerint ah.
Dat a guru SDN di w ilayah UPT TK-SD kecamat an Donorojo

pada t ahun


ajaran 2012/ 2013 berjumlah 327 orang, yang t erdiri dari PNS dan GTT. Dari

5

jum lah t ersebut 76 orang diant aranya adalah Guru GTT m urni yang diangkat
oleh sekolah bekerjasama dengan kom it e sekolah. Segala fasilit as besert a
kesejaht eraan yang menanggung sepenuhnya adalah sekolah . M ereka t ersebar
di 32 lembaga Sekolah dasar.Fakt or inilah yag m enarik penelit i untuk m enget ahui
lebih lanjut, m ot ivasi apa yang membuat guru GTT t et ap bert ahan dalam
keadaannya, yait u dengan gaji yang minim t anpa ada jaminan pemerint ah
t ent ang kelayakan hidup, mem punyai beban t anggung jaw ab sam a

sert a

dit untut kinerja yang sama dengan guru PNS.
Berdasarkan uraian di at as maka peneliti t ert arik untuk melakukan
penelitian m engenai apa alasan m ereka t et ap t ermot ivasi bekerja sebagai guru
GTT di Sekolah Dasar Negeri. Tujuan penelit ian ini adalah untuk m endiskripsikan
kinerja guru GTT sert a m endiskrepsikan m otivasi apa yang mendorong guru GTT

t et ap bert ahan untuk bekerja di Sekolah Dasar Negeri Wilayah UPT TK-SD
Kecam at an Donorojo Kabupat en Pacit an.
M ETODE PENELITIAN

Jenis penelit ian ini adalah penelit ian kualit at if, yait u

penelitian yang

menghasilkan dat a deskript if berupa kat a-kat a t ert ulis at au lisan dari orangorang yang dapat diamat i, Bogdan dan Tailor ( dalam M oleong, 2012: 271).
Sumber data at au inform an dalam penelitian ini adalah guru GTT akt if di sekolah
dasar negeri di wilayah UPT TK-SD

Kecam at an Donorojo. Sumber dat a atau

informan dipilih secara purposive dan snow ball m enurut Bogdan dan Bilken
(dalam Sugiyono ,2010 :302). Penelit ian ini mendiskripsikan kenerja guru GTT
dan mot ivasi guru GTT sekolah dasar negeri di w ilayah UPT TK-SD kecam at an
Donorojo. Pelaksanaan penelit ian

dilakukan selam a enam bulan, mulai dari


Januari sam pai dengan Juni 2013.
Dat a diperoleh dari hasil w awancara, observasi, dan dokum entasi.
Wawancara dilakukan untuk m emperoleh deskripsi t ent ang m ot ivasi at au alasanalasan para guru GTT yang bekerja sekolah dasar w ilayah UPT TK-SD Kecam at an
Donorojo Kabupat en Pacit an. Pengam bilan dat a observasi dilakukan untuk
mendiskripsikan

kinerja

guru

GTT t ent ang kedisiplinan

dan

ket ert iban.

6

Dokum ent asi digunakan untuk m enelusuri dat a hist oris dan data resmi GTT yang

berada di sekolah, UPT TK-SD dan Dinas Pendidikan yang berupa ident it as , rekap
absensi dokum en pem belajaran.Analisis dat a dimulai dengan menelaah seluruh
dat a yang dikumpulkan dari berbagai sumber, yait u dari hasil w awancara,
dokument asi, dan pengam at an. Analisis dat a m enurut Pat t on (dalam M oleong,
2012: 280) adalah proses m engat ur urut an dat a, mengorganisasikannya ke
dalam suat u pola, kat agori dan sat uan uraian dasar. Dalam proses analisis dat a
penelitian kualit at if ada t iga komponen yang saling berkait an dan saling
berint eraksi yait u, reduksi dat a, sajian dat a, dan penarikan simpulan (M oleong,
2012: 281).
HASIL PENELITIAN DAN PEM BAHASAN
Kinerja Guru GTT.

Kinerja adalah prest asi kerja yang dicapai seseorang dalam melakukan
suatu pekerjaan. Pengert ian kinerja (prest asi) adalah hasil kinerja secara kualit as,
kuantit as, yang dicapai oleh seorang pegaw ai dalam m elaksanakan t ugasnya
sesuai dengan t anggung jaw ab yang diberikan kepadanya.Dalam bahasa Inggris
ist ilah kinerja adalah perform ance. Art i Perform ance at au kinerja adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang at au kelom pok orang dalam suatu
organisasi, sesuai dengan w ew enang dan t anggung jaw ab m asing-masing dalam
rangka upaya mencapai tujuan. Ham zah (2012:93) yang dimaksud dengan kinerja

guru sekolah dasar m erupakan gam baran hasil kerja yang dilakukan guru sekolah
dasar t erkait dengan t ugas yang diem bannya

yang m erupakan t anggung

jawabnya.
Kinerja guru dalam penelitian ini m engam bil unsur t entang kedisiplinan
dan ket ert iban guru GTT sekolah dasar negeri di w ilayah UPT TK-SD Kecam at an
Donnorojo. Kedisiplinan yang dimaksud mencakup t ent ang t ingkat kehadiran
absensi m asuk sesuai dengan jadw al kerja. Sedangkan ket ert iban t erkait dengan
kelengkapan administ rasi pembelajaran diantaranya adalah program t ahunan,
program sem est er, RPP,perbaikan dan pengayaan. Penelitian yang sam a pernah
dilakukan oleh M usarofah (2008:47) dalam penelit iannya t ent ang kinerja guru

7

,bahw a penilaian kinerja guru berdasarkan
pelaksanaan

pembelajaran,

evaluasi

perencanaan pem belajaran,

pem belajaran

sert a

disiplin

tugas.

Penelit ian lain juga pernah dilakukan oleh M essa M edia Gust i (2012:11) dalam
penelitiannya yang mengungkapkan, bahw a kinerja guru diukur dari pelaksanaan
ket ert iban

m engajar

yang

dibukt ikan

dengan

kelengkapan

administ rasi

pembelajaran dan kedisiplinan guru yang dibuktikan kehadiran guru dan
ket epat an w akt u. Berbeda dengan Pujiyant i dan Isroah dalam penelit iannya,
mereka m engungkapkan , bahw a kinerja guru dapat diukur hanya m elalui
pelaksanaan kegiat an pem belajaran yaitu pengelolaan kelas yang bisa m embuat
suasana belajar kondusif.
Dalam penelitian ini pem bahasan kinerja guru GTT peneliti m engambil
dat a t ent ang unsur kedisiplinan m asuk kerja dan ket ert iban t ent ang pem enuhan
perangkat pem belajaran. Adapun unsur kedisiplinan dalam penelitian ini ,
peneliti m engambil

dat a dari rekapit ulasi kehadiran guru GTT w ilayah UPT

kecam at an Donorojo dari dat a labul

bulan Januari sam pai bulan Juni 2013,

karena penelit i m elaksanakan penelitian pada sem est er genap t ahun ajaran
2012/ 2013. Pem bahasan kinerja guru GTT dalam penelitian ini merujuk pada
juknis Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP-3) dan krit eria knerja guru dari
Kosw ara.Untuk krit eria m enurut juknis DP-3 adalah sebagai berikut .
0 - 25 = sangat jelek
26 - 49
= kurang baik
50 - 69
= sedang
70 - 84 = baik
85 - 100 = sangat baik ( 2010 : 12 )
Sedangkan

menurut Kosw ara (2008 : 81 ) guru t elah melaksanakan kinerja

dengan baik apabila telah melaksanakan tugas guru, yaitu

merencanakan

program belajar m engajar yang dituangkan dalam RPP, m elaksanakan proses
belajar mengajar sesuai dengan RPP, m enilai proses belajar m engajar, menguasai
bahan pelajaran dan m elakukan analisis hasil penilaian.
Berdasarkan hasil penelit ian t ent ang dat a kedisiplinan dan ket ert iban
guru GTT w ilayah Donorojo diperoleh hasil , bahw a kedisiplinan guru yang

8

diambil dari dat a t ent ang absensi kehadiran guru yakni
sam pai bulan Juni 2013

dari bulan Janu ari

rat a-rat a kehadirannya adalah 94,5% yang ident ik

dengan nilai 94,5. Sedangkan untuk ket ert iban guru GTT yang dperoleh dat a dari
perangkat pem belajaran yang dibuat oleh guru GTT dari Program t ahunan ,
Program sm est er, RPP , daft ar nilai , analisis dan perbaikan pengayaan dengan
rat a-rat a 91,6% identik dengan nilai 91,6.
Dengan dem ikian hasil penelit ian t ent ang kinerja guru GTT kecam at an
Donorojo menurut krit eria pada Juknis DP-3 maupun krit eria Kosw ara dapat
dikat akann sangat baik. M enurut juknis DP-3 nilai kedisiplinan 94,5 dan nilai
ket ert iban

91,6 , maka nilai

rat a-rat anya adalah 93,05. Sedangkan m enurut

Kosw ara GTT t elah melaksanakan t ugas sesuai dengan krit erianya yait u,
membuat program t ahunan, progrm sem est er, m em buat RPP, melaksanakan
penilaian sert a m elaksanakan analisis hasil penilaian.
M otivasi Guru GTT.

M otivasi m enurut Sardirman (2012:73) motivasi sebagai daya upaya yang
mendorong

seseorang unt uk melakukan sesuat u. M otivasi dapat dikat akan

sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam

subyek untuk melakukan

akt ifit as-akt ifit as t ert ent u dem i m encapai suatu tujuan. Ist ilah m ot ivasi t ersebut
juga dipert egas oleh Hamzah (2012:3) yang menyat akan, m ot ivasi sebagai
kekuatan yang t erdapat dalam diri individu. Berkait an dengan hal t ersebut m aka
mot ivasi dapat disimpulkan sebagai m enjelaskan keinginan, arah, int ensit as, dan
keajegan perilaku yang diarahkan oleh tujuan. Dalam mot ivasi t erdapat konsepkonsep upaya unt uk m em enuhi kebutuhan, berpret asi, berafiliasi, kebiasaan dan
keinginan seseorang untuk hidup bersam a.
Secara um um t eori motivasi dibagi dalam dua kat agori, t eori kandungan
(cont ent ), yang m emusat kan perhat ian pada kebutuhan dan sasaran t ujuan, dan
t eori proses, yang banyak berkait an dengan bagaim ana orang berperilaku dan
mengapa m ereka berperilaku dengan cara t ert ent u. M enurut M aslow (dalam
Ham zah, 2012:41), motivasi seseorang t erbagi at as lim a t ingkat kebut uhan yaitu;

9

kebutuhan fisiologis, akan rasa aman, cint a kasih at au kebutuhan sosial,
penghargaan dan aktualisasi diri.
Ducan ( dalam Ham zah, 2012:87 ) mengem ukakan, bahw a motivasi kerja
berkait an dengan dorongan yang m uncul dari seseorang untuk m elakukan t ugas
berdasarkan t anggungjaw abnya sesuai dengan yang t ujuan yang ingin dicapai.
Dari akt ivit asnya secara implisit mot ivasi kerja guru menurut Hamzah
72) t ampak t erlihat pada;

(1) t anggung jaw ab dalam m elakukan

(2012:
kerja, (2)

prest asi yang dicapainya, (3) pengembangan diri, dan (4) kemandirian dalam
bert indak. Dari uraian t ersebut diket ahui bahw a mot ivasi m erupakan salah sat u
fakt or yang t urut menent ukan kinerja seseorang. Besar kecilnya pengaruh
mot ivasi seseorang t ergant ung pada seberapa banyak int ensit as mot ivasi yang
diberikan. M otivasi kerja guru t idak lain adalah suatu dorongan dari dalam dan
luar diri manusia unt uk bekerja sesuai dengan tujuan dan cit a-citanya.
M enurut Abraham H. M aslow ( dalam Ham zah:41 ) mengat akan bahw a
manusia mem punyai lim a kebutuhan yaitu: (1) kebut uhan fisiologis, sepert i
sandang, pangan, papan, (2) kebutuhan rasa aman sepert i aman m ent al dan
psikologisnya, int elekt ualnya, (3)

kebut uhan prest ice sebagai simbol st at us

sosial, (5) kebutuhan akt ualisasi untuk m engem bangkan pot ensi yang t erdapat
dalam diri seseorang sehingga menjadi kem am puannya nyat a. Sepert i yang
diungkapkan Abraham M aslow mot ivasi dalam penelitian ini juga sangat
dominan dalam m enentukan kinerja guru GTT Sekolah Dasar Negeri di W ilayah
UPT TK-SD Kecamat an Donorojo.
Berdasarkan hasil w aw ancara penelit i dengan inform an di lapangan
bahw a ada beberapa alasan yang melat arbelakangi seseorang unt uk bekerja
sebagai GTT. Hasil penelit ian m enunjukkan bahw a ada beberapa alasan yang
melat arbelakangi seseorang unt uk mengambil keput usan sebagai GTT di wilayah
UPT TK-SD Donorojo: (1) mendapat kan surat ket erangan unt uk melanjut kan
kuliah di Universit as Terbuka, (2) Ingin menjadi pegaw ai negeri (3) M endapat kan
st at us pekerjaan yang jelas, (4) M endapat kan gaji at au honor, (5) M engam alkan
ilmu sebagai ibadah

10

Alasan untuk m endapat kan surat ket erangan sudah bekerja di sekolah
sebagai syarat untuk m elanjut kan kuliah di Universit as Terbuka m erupakan
alasan ut am a dari beberapa inform an yang bekerja sebagai guru GTT. Beberapa
guru GTT yang bekerja di SDN w ilayah UPT TK-SD kecam at an Donorojo rat a-rat a
masih banyak yang berst at us sebagai mahasisw a Universit as Terbuka.

Para

informan rat a-rat a lulusan SM K at au SM A yang m asih sangat minim t ent ang
penget ahuan keguruan yang dimiliki. Berawal t ahun 2005/ 2005 UBJJ UT M alang
bekerjasam a dengan UPT TKSD kecam at an Donorojo membuka kelompok belajar
unt uk para guru yang w akt u itu m asih berijazah SPG, karena dengan t erbit nya
UU 14 t ahun 2005 t ent ang Guru dan Dosen sem ua guru harus berkualifikasi
minim al St rat a satu (S-1). Namun dengan adanya kebijakan dari pengelola
kelompok belajar set elah beberapa t ahun berjalan selain guru yang t elah PNS,
dibuka kesempat an untuk para guru sukw an yang m asa kerjanya m inim al 2
t ahun. Beraw al dari inilah masyarakat berlom ba-lomba untuk mencari sukw an
sebagai GTT di sekolah Dasar untuk m em peroleh surat ket erangan t elah bekerja
sebagi guru sukw an karena ingin m elanjut kan ke Universit as Terbuka. Dari hasil
w aw ancara dengan beberapa inform an yang disampaikan kepada peneliti dalam
penelitian ini, bahw a pada aw alnya para inform an yang bekerja sebagai guru
sukwan (GTT) di Sekolah Dasar Negeri unt uk memperoleh surat ket erangan dari
sekolah yang akan digunakan sebagai syarat untuk melanjut kan kuliah di UT
Pokjar Donorojo. Karena unt uk bisa menjadi mahasisw a di Universis Terbuka
persyarat annya harus bisa m enunjukkan surat ket erangan bahw a mereka sudah
bekerja di sekolah minim al selama 2 t ahun. Penelit ian yang sam a juga pernah
dilakukan oleh Devi Rahman (2010:2),yang menelit i t ent ang keberadaan guru
w iyat a bakt i, bahwa dari hasil w awancara dengan informan dalam penelit iannya
para informan bekerja sebagai guru w iyat a bakt i dilat arbelakangi beberapa
alasan yang diperoleh, yang salah sat unya adalah sebagai syarat untuk
melanjut kan st udi ke Universit as Terbuka. M emang Universit as Terbuka
merupakan alt ernat if bagi m asyarakat Donorojo dan sekit arnya sebagai lembaga
perguruan tinggi yang m enjadi pilihan ut ama unt uk melanjut kan study. Karena

11

selain mudah diakses,kuliah di UT Pokjar Donorojo juga lebih m urah biayanya,
mudah dijangkau karena lokasi kuliah berada di kecam at an dan masuknya pada
hari Jum ’at, Sabtu dan M inggu yang t idak m engganggu pekerjaan sebagai guru
GTT m aupun guru yang sudah PNS.
Sebagai seorang GTT past i cit a-cit anya kepingin m enjadi pegaw ai negeri.
Karena guru sekarang ini prospeknya ke depan sangat menjanjikan, dengan
adanya t am bahan gaji yang berupa tunjangan profesional sebesar sat u kali gaji
pokok, merupakan iming-iming yang sangat menggiurkan bagi masyarakat
pencari kerja. M em ang dulu guru SD itu m erupakan pekerjaan yang kurang
diminat i oleh m asyarakat karena gajinya kecil namun sekarang w alaupun cuma
guru SD sekarang ini menjadi banyak incaran m asyarakat luas, karena gajinya
dobel. Bahkan keberadaan gaji guru sekarang ini m enjadi kecemburuan sosial
dari pegaw ai negeri yang lain. Dalam penelit ian ini Ingin menjadi pegaw ai negeri
( PNS) juga m enjadi alasan dari beberapa iinforman yang berprofesi sebagai GTT
sekolah Dasar di Wilayah UPT TK-SD Kecam at an Donorojo. Pada aw alnya
memang m asuk

m enjadi

GTT hanya ingin

mencari

pengalaman

untuk

memperoleh surat ket erangan bekerja sebagai syarat m elanjut kan kuliah di UT.
Nam un set elah lam a bekerja t ernyat a keinginan itu berubah ,bahwa bekerja
sebagai GTT suat u saat kepingin menjadi guru yang benar-benar PNS.Terkait
dengan alasan ini pernah dilakukan penelitian oleh M unt e (2010:12) t erhadap
guru bantu di Bangli. Hasil penelitian ini m enunjukkan, bahw a para guru bantu
yang bekerja di sekolah mengharapkan suat u saat nant i bisa diangkat m enjadi
CPNS. Terbitnya Perat uran Pem erint ah no 48 t ahun 2005 m enjadi tonggak yang
sangat menyenangkan bagi para GTT yang mulai bekerja sebelum 31 Desem ber
2005 mereka langsung diangkat m enjadi CPNS, namun t erbitnya PP t ersebut juga
menjadi momok bagi GTT yang bekerja m ulai 1 Januari 2006.

Sepert i dalam

penelitian ini, para GTT m engaharapkan suat u saat nanti ada kebijakan baru dari
pemerint ah t ent ang keberadaan guru GTT yang bekerja di sekolah-sekolah.
Keinginan menjadi PNS adalah dambaan dari seluruh guru yang bekerja sebagai
GTT. St atus sebagai GTT dianggap sebagai jalan untuk m enjadi seorang pegaw ai

12

negeri sipil. Sebagian inform an berharap suat u saat nant i ada kebijakan
pengangkat an pegaw ai negeri dari t enaga GTT sepert i t ahun lalu. Sepert i yang
diungkapkan beberapa informan

yang bekerja sebagai guru GTT SDN yang

bekerja di wilayah UPT TK-SD Kecamat an Donorojo , bahw a ia bert ahan sebagai
guru GTT sampai sekarang

harapannya untuk menjadi pegaw ai negeri sipil

(CPNS). Penelit ian yang sama juga pernah dilakukan oleh Devi Rahman (2010),
bahw a alasan inform an bekerja sebagai guru wiyat a bakti adalah ingin m enjadi
pegaw ai

negeri.

Tekadnya

sebagai

guru

sukw an

t idaklah

sem at a-mat a

disebabkan oleh t idak adanya alt ernat ip pekerjaan m elainkan dia berharap agar
suatu saat nanti menjadi pegaw ai negari sipil (PNS).
Kebutuhan akan st at us pekerjaan yang jelas juga m enjadi alasan
beberapa informan yang m em ulai kariernya sebagai seorang

bagi

GTT. Bekerja

sebagai GTT m erupakan kebanggan t ersendiri bagi sebagian inform an, karena
t idak semua orang bisa bekerja sebagai GTT.St at us GTT bagi sebagaian
masyarakat m erupakan st atus pekerjaan yang jelas m em punyai prospek ke
depan yang lebih baik. Sekarang ini untuk m encari lowongan kerja di sekolah
sangat sulit sekali. Sekolah sangat selekt if sekali dalam m engambil keputusan
unt uk menerim a t enaga sokw an. Dalam kondisi tert ent u di kecamat an Donorojo
besarnya pendapat an t idak menjadi permasalahan asalkan mempunyai st atus
pekerjaan yang jelas. Alasan t ersebut didukung oleh pendapat

Ham zah

(2012:87) bahw a m anusia bekerja ada lima kebut uhan yang harus t erpenuhi
salah sat unya adalah kebutuhan prest ice sebagai sim bul st at us

dalam

masyarakat .Penelit ian yang sam a juga pernah dilakukan oleh M uham mad
Tayyab Alam (2011:1) hasil penelit iannya menyim pulkan bahw a m em peroleh gaji
dan st atus m erupakan alasan para guru dalam melakukan pekerjaannya. Hal
senada juga disam paikan Asdiqoh (2008:5) dalam penelitiannya t ent ang motivasi
kinerja guru yakni ada beberapa fakt or yang m empengaruhi kinerja guru yait u
dorongan unt uk bekerja, t anggung jaw ab terhadap t ugas sert a adanya
penghargaan st at us. Lain halnya dengan Nw achukwu Prince Ololube (2007:3)
hasil penelit an menyim pulkan bahaw a m engajar it u m erupakan sumber

13

kepuasan bekerja.Gaji dan st at us m enurut Prince bukan m enjadi orient asi dalam
bekerja sebagai guru. Dalam penelitian ini beberapa inform an m enyampaikan ,
bahw a bekerja sebagai guru GTT m enjadi salah sat u alt ernat if agar posisi
seseorang dapat dihargai di masyarakat . Guru di m at a masyarakat m erupakan
orang yang serba t ahu, serba bisa sehingga set iap kegiat an di m asyarakat past i
melibat kan seorang guru, t erm asuk GTT.
Selain dari beberapa alasan t ersebut di at as dalam penelitian ini juga
diperoleh beberapa alasan dari informan, yaitu m endapat kan gaji at au upah.
Pada aw alnya gaji bukanlah t ujuan ut am a dari para guru GTT, karena para GTT
pada w akt u aw al bekerja rat a-rata informan masih bujangan. Namun seiring
dengan perjalanan

wakt u para inform an m enjalani hidup unt uk berkeluarga

yang ot om atis kebutuhan didupnya meningkat . M eningkat nya kebutuhan hidup ,
maka gaji at au upah m eskipun nilainya sangat sedikit

merupakan hal yang

pent ing unt uk menopang hidupnya. Sepert i apa yang disam paikan oleh Pujiyant i
dan Isroah (2007:4) dalam penelitiannya, bahw a m otivasi seorang guru dalam
melaksanakan pekerjaannya adalah memperoleh upah at au gaji dalam upaya
mempert ahankan kelangsungan hidup. Penelit ian Hellst en dan M ichelle Pryt a
(2009:8) juga m engungkapkan bahwa guru bekerja untuk m em peroleh gaji dan
t unjangan sert a mengem bangkan ilm u penget ahuan dan minat . Hal senada juga
disampaikan oleh M essa M edia Gust i (2012:3) dalam penelitiannya, bahw a
bahw a motivasi guru adalah adanya upah unt uk m em enuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga guru akan lebih t erfokus dalam bekerja sesuai dengan tuntut an
profesinya. Sedangkan dalam penelit ian ini para informan berpendapat , bahw a
bekerja sebagai GTT dengan gaji dari kom it e dan tunjangan fungsional guru
swast a dari pemerintah propinsi w alaupun hanya sedikit

dinilai sangat

membantu untuk m emenuhi kebutuhan sehari-hari m ereka. Gaji yang diperoleh
ini sangat berart i baginya , karena dapat m enam bah penghasilan.
Keinginan untuk mengamalkan ilm u penget ahuan yang t elah dimiliki sebagai
am al ibadah m enjadikan alasan bagi para inform an untuk m enjalani profesi
sebagai guru GTT Sekolah Dasar Negeri di wilayah UPT TK-SD Kecam at an

14

Donorojo. Hal ini didukung oleh Faust in M ukyanuzi dan Paul Benel (2000:6)
dalam penelitian yang hasilnya, bahw a para guru w alaupun dengan gaji yang
rendah

t erm ot ivasi

untuk

m em perbaiki

kw alit as

m asyarakat

dengan

mengam alkan ilm u m elalui dunia pengajaran. Hal senada juga disam paikan oleh
Halim ah Harun (2008:4) dalam penelit iannya, bahw a guru t erm ot ivasi untuk
mengajar karena keinginan untuk berkongsi penget ahuan dengan mengam alkan
ilmu penget ahuan m elalui dunia pengajaran. Bagi para guru GTT yang bekerja di
SDN

t ermot ivsi dengan alasan mengamalkan ilmu yang dimiliki untuk

mencerdaskan m asyarakat yang di daerahnya sert a m erupakan tugas dan
kew ajiban dari sem ua insan yang beriman sebagai am al ibadah unt uk
meningkat kan kesejaht eraan hidup. Para inform an beranggapan bahw a bekerja
unt uk m encerdaskan anak m elalui dunia pengajaran dan m engam alkan ilm u
kepada anak apabila dilakukan dengan ikhlas , merupakan amal ibadah dan
t abungan akherat yang nant i akan m endapat kan im balan

dari Alloh SW T.

Penut uran para informan ini juga didukung oleh Anant o Pram andhika (2011:23)
dalam penelitiannya, bahw a beberapa alasan dari guru TPQ diant aranya adalah
memanfaat kan w akt u luang untuk m engam alkan ilmu sebagi am al ibadah
kepada Alloh SWT.

SIM PULAN

(1).Berdasarkan hasil penelitian t ent ang kinerja guru GTT kecam at an Donorojo
menurut krit eria pada Juknis DP-3 m aupun kriteria Koswara dapat dikat akann
sangat baik. M enurut juknis DP-3 nilai kedisiplinan 94,5 dan nilai ket ert iban
91,6 , maka nilai rat a-rat anya adalah 93,05. Sedangkan m enurut Kosw ara GTT
t elah m elaksanakan t ugas sesuai dengan krit erianya yait u, m em buat program
t ahunan, progrm semest er, m em buat RPP, melaksanakan penilaian sert a
melaksanakan

analisis

hasil

penilaian.

(2)

Ada

beberapa

alasan

yang

melat arbelakangi m ot ivasi guru GTT yang bekerja di Sekolah Dasar di W ilayah
UPT TK-SD kecam at an Donorojo.

Beberapa alasan t ersebut adalah : Unt uk

memperoleh surat ket erangan bekerja sebagai syarat unt uk m elanjut kan kuliah

15

di Universit as Terbuka, Ingin m enjadi PNS, M endapat kan st atus pekerjaan yang
jelas, mengam alkan ilmu yang dimiliki sebagai amal ibadah.

DAFTAR PUSTAKA

Alam ,

M uham mad Tayyab , 2011. Fact or Affect ing Teacher M ot ivation.
Int ernat ional Jurnal of Businnes and Social science, Vol.2, Num.1 ,
January 2011, p.14.

Asdiqoh,Siti,2008. M otivasi Kinerja Guru. Jurnal Anugrah , 16 Sept ember 2012,
Salatiga, Volume 2, halam an : 5.
Bennell,Paul, 2005. Teacher M ot ivat ion and Insent ives in Sub Saharan Afrika and
Asia.” Knowledge and Skill for Development ” .Bright on,Juli 2005,p.4.
Depdikbud, 2010. Pet unjuk Tehnis Pelaksanaan Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan
(DP-3). Jakart a : Depdikbud.

Gust i, M essa M edia,2012. Pengaruh Kedisiplinan, M otivasi Kerja dan Persepsi
Guru Terhadap Kinerja guru SM KN Purworejo Pasca Sert ifikasi . Eprint s
UNY, 8 Juni 2012, Yogyakart a , Volum e 2, halaman : 3.

Ham zah,Uno 2012. Teori M otivasi dan Pengukurannya . Jakart a : Bumi Aksara.
Harun, Halimah, 2008. M inat, M ot ivasi dan Kem ahiran M engajar Guru .Jurnal
Pendidikan.UKM , 31 Juni 2008, Jakart a,Volume 2 , halaman : 4.

M oleong,LJ, 2012. M et hodologi Penelitian Kualit at if . Bandung : PT Remaja Rosda
Karya. UNSRI.
M unt e,Hotnauli, 2005. Kinerja Guru Bantu di Kabupat en Bangli . Jurnal Pendi
dikan Yogyakart a : Pusat Perpust akaan UGM , 2005. Diunduh dari:
ht t p:/ / et d.ugm.ac.id / pada tangal :26 Juni 2013.

M usarofah, 2008. Kinerja Guru di M Ts Al Wathoniyah I Cilungup Duren Sawit
Jakrt a Tim ur. Jurnal UIN, 21 Okt ober 2012 , Jakart a , Volume 02 , hal :7.
Ollolube, Nw acukw u Prince, 2007. Teacher Job St at isfaction and M ot ivat ion for
School Efect ive Universit y of Helsinki Finlandia. Helsinki, Oktober 2007,

p.7.
Pramandhika, Ananto,2011. M ot ivasi Kerja Guru TPQ di Kecamat an Sem arang
Selat an. Eprins Undip, 15 Juni 2011, Sem arang, Volum e 2, hal : 23.

16

Pryt a, M ichelle; Hellt st en , 2009. Why Teaching M otivation Influencing
Begunning Teacher Choice of Profession and Teaching Practice
Univercit y of Sascat chew an . Saskat chew an,January,2009.p.2.

Pujiyant i; Isroah, 2008 . Pengaruh
Kinerja

Guru SM AN

M ot ivasi Kerja dan Disiplin Kerja Terhadap

Ciamis. Jurnal Pendidikan UNY, 6 Juni 2007 ,

Yogyakart a, Volume 01, halaman : 4
Rahm an, Devi, 2011 . St udi Kelangsungan Hidup Guru Wiyat a bakt i Sekolah Dasar
Negeri . Jurnal Pendidikan , Yogyakart a : Perpust akaan . UGM . Diunduh
dari : htt p:/ / et d.ugm.ac.id / pad a t anggal : 10 Juni 2013.
Sardiman, 2012. Int eraksi dan M otivasi belajar M engajar . Jakart a : PT Raja
Grafika.
Sugiyono, 2009. M et hode Penelit ian Pendidikan Pendekat an Kw ant it atif ,
Kualit atif dan RD. Bandung : Alfabet a.

________, 2006. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 t ahun 2005.
Tent ang Guru dan Dosen. Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4586. Jakart a: Sinar Grafika 2006.

________, 2006. Perat uran Pem erint ah Republik Indonesia Nomor 48 Tahun
2005 Tent ang Pengangkat an Tenaga Honorer M enjadi CPNS. Jakart a:
CV Eka Karya.2006

Dokumen yang terkait

MAKNA SYUKUR GURU TIDAK TETAP PADA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA Makna Syukur Guru Tidak Tetap Pada Sekolah Dasar Muhammadiyah Di Surakarta.

0 1 17

MAKNA SYUKUR GURU TIDAK TETAP PADA SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH DI SURAKARTA Makna Syukur Guru Tidak Tetap Pada Sekolah Dasar Muhammadiyah Di Surakarta.

0 3 16

MOTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP SEKOLAH DASAR NEGERI (Studi Kasus di Wilayah UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus di Wilayah UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun 2013).

0 0 16

PENDAHULUAN Motivasi Kerja Guru Tidak Tetap Sekolah Dasar Negeri (Studi Kasus di Wilayah UPT TK dan SD Kecamatan Donorojo Kabupaten Pacitan Tahun 2013).

0 0 8

PERBEDAAN KINERJA PADA GURU TETAP DENGAN GURU TIDAK TETAP DI SEKOLAH DASAR NEGERI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 9

PENGARUH KOMPETENSI DASAR GURU, KREATIFITAS, DAN MOTIVASI, TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SEKOLAH DASAR NEGERI DI KECAMATAN SUKOHARJO.

0 1 23

PENGARUH SUPERVISI KEPALA SEKOLAH, KETERBUKAAN MANAJEMEN KEPALA SEKOLAH, DAN MOTIVASI KERJA GURU TERHADAP KINERJA GURU (Studi Kasus Guru Bantu dan Guru Tidak Tetap di SMP Negeri Pracimantoro, Wonogiri.

0 0 22

HUBUNGAN KERJA SEKOLAH DENGAN DU/DI (Studi Situs SMK Negeri Donorojo Kabupaten Pacitan) Hubungan Kerja Sekolah Dengan DU/DI (Studi Situs SMK Negeri Donorojo Kabupaten Pacitan).

0 0 18

PERBEDAAN MOTIVASI KERJA GURU TIDAK TETAP DAN GURU TETAP YAYASAN DI SEKOLAH DASAR MUHAMMADIYAH SE-KABUPATEN BANYUMAS.

0 1 150

LAPORAN PPL 2014 DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA UPT PENGELOLA TK DAN SD WILAYAH SELATAN “PEMETAAN SEKOLAH DASAR KAWASAN BERESIKO BULLYING DI UPT PENGELOLA TK DAN SD WILAYAH SELATAN”.

0 0 43