KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN
PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

ARTIKEL PUBLIKASI

Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

Disusun Oleh:
WIJI WINASIH
A 610 090 038

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA
BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN

PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA
Wiji Winasih, A610090038, Jurusan Pendidikan Geografi, Fakultas Pendidikan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta 2013
ABSTRAK
Bencana banjir sering terjadi di Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan
Pasar Kliwon Kota Surakarta, hampir setiap tahun daerah tersebut mengalami
bencana banjir, karena daerah tersebut terletak di dekat sungai bengawan solo.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mengetahui tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai bencana banjir. (2) Mengetahui tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana banjir. (3) Mengetahui hubungan antara pengetahuan dengan
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif deskriptif dan
analisis korelasi. Objek penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Kelurahan
Kedung Lumbu dengan populasi 120 kepala keluarga. Dalam pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling, sampel yang diambil 83
responden. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik
observasi, kuesioner atau angket, dan dokumentasi. Validitas data menggunakan
uji pearson product moment atau analisis korelasi. Reliabilitas instrument dengan
rumus Spearman Brown. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data
deskriptif dan analisis data korelasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai

atau kategori pada pengetahuan masyarakat mengenai bencana banjir adalah
69,6% yang berarti untuk pengetahuan masyarakat mengenai bencana banjir
masuk dalam kategori cukup, pada kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi
bencana banjir diperoleh nilai 72,9% yang berarti menunjukkan bahwa tingkat
kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir adalah siap, dan
untuk hubungan antara pengetahuan dengan kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana banjir mempunyai nilai 0,427 hal ini menunjukan ada
hubungan positif yang cukup antara
pengetahuan dengan kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana banjir.
Kata kunci: kesiapsiagaan, bencana banjir.

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

PENDAHULUAN
Indonesia adalah negara yang

daerah di Indonesia, terlebih daerah


berada di bawah garis khatulistiwa.

yang memiliki atau dilintasi oleh

Letak tersebut menjadikan Indonesia

sungai-sungai besar seperti di daerah

sebagai negara beriklim tropis yang

Surakarta yang dilintasi oleh sungai

kaya akan berbagai macam sumber

Bengawan Solo. Di Surakarta sendiri

daya alam baik hayati maupun non

memiliki beberapa daeran rawan banjir


hayati. Namun letak Indonesia yang

yang menjadi langganan banjir setiap

demikian tersebut

tahunnya.

juga menjadikan

Daerah–daerah

tersebut

negara Indonesia sebagai negara yang

antara lain meliputi kecamatan Pasar

beresiko terhadap berbagai macam


Kliwon,

bencana alam, baik bencana gempa

kecamatan Banjarsari. Banjir yang

bumi, gunung meletus, tanah longsor,

terjadi di daerah tersebut umumnya di

banjir, kekeringan, maupun bencana–

sebabkan oleh curah hujan yang tinggi,

bencana alam lain.

yang menyebabkan sungai meluap dan

kecamatan


Jebres,

dan

Di Indonesia sendiri bencana

air keluar dari sungai–sungai yang

yang sering terjadi adalah bencana

melintasi daerah itu maupun yang ada

yang

di sekitarnya.

berkaitan

dengan


bencana

Seperti halnya di

hidrologi, yaitu banjir dan kekeringan

Kelurahan Kedung Lumbu, Kecamatan

karena setiap tahunya banjir maupun

Pasar Kliwon, daerah ini merupakan

kekeringan menjadi masalah rutin yang

kawasan yang rawan banjir karena

harus

berada


dihadapi

hampir

seluruh

di

bantaran

anak

Sungai

masyarakat di Indonesia. Banjir adalah

Bengawan Solo (Kali Jenes dan Kali

meluapnya aliran sungai akibat air


Pepe yang bermuara langsung ke

melebihi kapasitas tampungan sungai

Sungai Bengawan Solo). Banjir di

sehingga meluap dan menggenangi

daerah ini merupakan suatu bencana

dataran atau daerah yang lebih rendah

rutin yang hampir setiap tahun dialami

di sekitarnya, (Yulaelawati: 2008)

oleh warga yang berada di daerah

Masalah banjir ini sebenarnya

masalah yang dialami oleh berbagai

tersebut. Padahal telah ada upaya untuk
mengantisipasi

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

dan

mencegah

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

terjadinya

bencana

banjir,

masyarakat


seperti

dalam

menghadapi

bencana banjir.

disediakannya sebuah bangunan pintu
air diujung timur kali Tegalkonas (kali
kecil yang mengalir ditengah-tengah

LANDASAN TEORI

pemukiman yang bermuara di kali

Menurut Notoatmodjo (2003)

Jenes). Jika kali tersebut sudah tidak

pengetahuan (knowledge) adalah hasil

muat menampung air, maka air akan

tahu

meluap ke dataran atau ke permukiman

menjawab

yang biasa disebut dengan bencana

Pengetahuan merupakan hasil dari

banjir.

tahu, dan ini terjadi setelah orang
Berdasarkan permasalahan di

atas,

untuk

kesiapsiagaan

meningkatkan

masyarakat

dari

melakukan

manusia

yang

sekedar
“what”.

pertanyaan

penginderaan

terhadap

suatu objek tertentu.
Kesiapsiagaan

terhadap

adalah

bencana banjir maka peneliti akan

serangkaian kegiatan yang dilakukan

melakukan penelitian yang berjudul

untuk mengantisipasi bencana melalui

“KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT

pengorganisasian serta melalui langkah

DALAM MENGHADAPI BENCANA

yang tepat guna dan berdaya guna (UU

BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG

RI No.24 Tahun 2007).

LUMBU

KECAMATAN

KLIWON KOTA SURAKARTA.
Tujuan

yang

ingin

Menurut

PASAR

dicapai

masyarakat

waluya
adalah

(2007),

sekumpulan

manusia yang saling bergaul atau

dalam penelitian ini adalah:

saling berinteraksi secara tetap dan

1. Mengetahui tingkat pengetahuan

memiliki kepentingan yang sama.

masyarakat

mengenai

2. Mengetahui tingkat kesiapsiagaan
dalam

menghadapi

mengancam
kehidupan
masyarakat,

bencana banjir.
3. Mengetahui

adalah

sebagai

peristiwa atau rangkaian peristiwa yang

banjir.

masyarakat

Bencana

bencana

hubungan

antara

pengetahuan dengan kesiapsiagaan

dan
dan

mengganggu
penghidupan

baik disebabkan oleh

faktor alam atau faktor non alam dan
faktor

manusia,

sehingga

mengakibatkan timbulnya korban jiwa

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

lingkungan,

Keluarga(kk). Dari jumlah populasi N

kerugian harta benda, dan dampak

adalah 120 pada tabel tingkat kesalahan

psikologis (Undang-Undang Nomor 24

10% menunjukkan angka sampel 83

Tahun 2007).

responden. Maka dalam penelitian ini

manusia,

kerusakan

Menurut Dibyosaputro (1998),

ialah sebanyak 83 responden sebagai

banjir merupakan suatu bahaya alam

sampelnya. Pengambilan sampel akan

yang terjadi di alam ini, dimana air

dilaksanakan

menggenang lahan-lahan rendah di

random sampling (acak sederhana)

sekitar

sungai

ketidakmampuan

menggunakan

simple

sebagai

akibat

karena pengambilan anggota sampel

alur

sungai

dari populasi dilakukan secara acak

dan

mengalirkan

air,

tanpa memperhatikan strata (tingkat

sehingga

meluap

keluar

alur

yang ada dalam populasi itu) ). Jadi

melampaui

tanggul

mengenai

setiap masyarakat di kelurahan Kedung

menampung

dan

Lumbu bisa dijadikan sampel dalam

daerah sekitarnya.

penelitian ini.
Penelitian

METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah cara

menggunakan

ini

dua

akan

variabel

yaitu

yang dipakai dalam mengumpulkan

Varibel bebas (X) adalah varibel yang

data (Arikunto, 1992). Metode yang

mempengaruhi variabel lain bersifat

digunakan dalam penelitian ini adalah

berdiri

metode deskriptif kuantitatif.

adalah

Penelitian ini akan dilakukan di

sendiri.

pengetahuan

terikat

pasar

dipengaruhi

Surakarta.

Dalam

bebasnya
masyarakat

mengenai bencana banjir.

Kelurahan Kedung Lumbu kecamatan
kliwon

Variabel

(Y)

Varibel

adalah

variabel

variabel

lain

yang
bersifat

penelitian ini peneliti membutuhkan

berdiri sendiri. Variabel terikatnya

waktu sekitar lima bulan. Yaitu mulai

adalah

bulan januari sampai bulan mei 2013.

dalam menghadapi bencana banjir.

kesiapsiagaan

Penelitian

Populasi dalam penelitian ini

ini

masyarakat

menggunakan

adalah masyarakat kelurahan Kedung

teknik pengumpulan data berupa teknik

Lumbu kecamatan Pasar Kliwon kota

observasi, kuesioner atau angket, dan

Surakarta

dokumentasi. Menurut Nasir (1999),

sekitar

120

Kepala

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

observasi adalah cara pengambilan data



dengan menggunakan mata tanpa ada
pertolongan alat standar lain untuk
keperluan

tersebut.

Teknik

angket

menurut Mardalis (2006) merupakan
teknik

pengumpulan

formulir-formulir

data
yang

melalui
berisi

pertanyaan-pertanyaan, yang diajukan
secara tertulis pada seseorang atau
sekumpulan orang untuk mendapatkan
jawaban atau tanggapan, dan informasi
yang diperlukan oleh peneliti.Menurut
Herdiyansyah

(2009),

peneliti

kualitatif

untuk

untuk mendapatkan gambaran dari
sudut pandang subjek melalui suatu
media tertulis dan dokumen lainya
yang ditulis atau dibuat langsung oleh

X : skor yang diperoleh subjek dalam
setiap item
Y : skor yang diperoleh subjek dalam
setiap item
ΣXY: jumlah perkalian X dan Y
ΣX 2 :Jumlah kuadrat dari variabel X
ΣY 2 : jumlah kuadrat dari varibel Y
Korelasi
moment

validitas peneliti menggunakan uji
pearson product moment atau analisis

2010),

adalah

mencari hubungan variabel bebas (X)
dan variabel terikat (Y) dan data
berbentuk

interval.

Maka

uji

ini

menggunakan rumus analisis korelasi
pearson

product

dikemukakan adalah:

moment

yang

pearson

dilambangkan

product

(r)

dengan

ketentuan r tidak lebih kurang dari
harga (-1 ≤ r ≤ + 1). Apabila r = - 1
artinya korelasinya negatif sempurna, r
= 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = 1
berarti korelasinya sempurna positif.
Uji

Penelitian ini untuk menguji

(Riduwan,

Keterangan

n : jumlah responden

subjek yang bersangkutan.

korelasi

{n.ΣX 2 −(ΣX)2 }.{n.ΣY 2 − ΣY)2

: koefisien validitas yang dicari

dokumentasi

merupakan salah satu cara yang dapat
dilakukan



n. ΣXY − ΣX .(ΣY)

=

validitas

instrumen

menggunakan uji validitas kontruksi
(contruct Validity). Para ahli judgment
experts (Sugiyono, 2006), menyatakan

bahwa instrumen dapat

digunakan

tanpa perbaikan, ada perbaikan, dan
mungkin dirombak total. Uji validitas
kontruksi (contruct Validity) dilakukan
dengan analisis faktor, yaitu dengan
mengkorelasikan skor faktor dengan
skor total.

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

Menurut

Azwar

(2011),

distribusi frekuensi dengan menghitung

reliabilitas adalah sejauh mana hasil

frekuensi

suatu pengukuran dapat dipercaya.

diprosentase.

Hasil

bersifat statistik kelompok dengan

pengukuran

dapat

dipercaya

hanya apabila dalam beberapa kali
pelaksanaan

pengukuran

terhadap

2

1+ r 1 1
2

r1

2

2 2

terhadap prosentase yang telah diolah

klasifikasi distribusi frekuensi analisis
sikap

= reliabilitas instrumen
1

Untuk memudahkan penafsiran

maka digunakan parameter penafsiran

Keterangan
r11

belahan instrumen

tidaknya

instrument

reliabel

maka

angka

reliabilitas yang didapatkan tersebut
dikonsultasikan dengan tabel r product
moment.
Analisis

deskriptif

bertujuan

untuk menggambarkan keadaan subyek
penelitian

berdasarkan

sebagai

tingkat

berikut.

pengetahuan

masyarakat mengenai bencana banjir.

sebagai indeks korelasi antara dua

menentukan

masyarakat

Kategori

= rXY yang disebutkan

Untuk

× 100%

= Prosentase

reliabilitas

2

frekuensi

Fx = Nilai riil angket
P

Brown yaitu r11 =

Distribusi

N = Nilai maksimum

belum berubah.

instrument dengan rumus Spearman

kemudian

Keterangan :

yang diukur dalam diri subjek memang

2 x r1 1



P=

hasil yang relative sama, selama aspek

menguji

tersebut

rumus ( Arikunto, 2006).

kelompok subjek yang sama diperoleh

Untuk

data

data

dari

variabel yang diperoleh dari kelompok
subyek yang diteliti dan tidak untuk
pengujian hipotesis. Penyajian hasil

No

Nilai indeks

Kategori

1

76%-100%

Baik

2

56%-75%

Cukup

3

40%-55%

Kurang

4

Kurang dari 40%

Tidak baik

Sumber:

Arikunto.

prosedur

penelitian, 2006.

Sedangkan

untuk

mendiskripsikan analisis kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana
banjir

dapat

dirumuskan

sebagai

berikut ( LIPI-UNESCO ISDR/2006):

deskriptif ini menggunakan teknik Indeks :

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi





��



� � � �

� � � �

X 100

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

kemungkinan
Dari data yang telah diperoleh

Sugiyono

seperti.Menurut
(2010),

berdasarkan

maka dapat ditarik kesimpulan bahwa

ketentuanya bila r hitung lebih kecil

kesiapsiagaan

dalam

dari r tabel, maka Ho diterima, dan Ha

bencana banjir dapat

ditolak. Tetapi sebaliknya bila r hitung

diklasifikasikan sebagai berikut: indeks

lebih besar dari r tabel (rh > rt), maka

kesiapsiagaan masyarakat

Ho ditolak dan Ha diterima.

masyarakat

menghadapi

No

Nilai indeks

Kategori

Keterangan : Ho = hipotesis nol (tidak

1

80-100

Sangat siap

ada hubungan/negatif)

2

65-79

Siap

Ha

3

55-64

Hampir siap

hubungan/positif)

4

40-54

Kurang siap

5

0-39

Belum siap

=

hipotesis

alpha

(ada

Adapun untuk uji hipotesis
menggunakan hipotesis satuarah antara

Sumber: LIPI-UNESCO ISDR/2006

Variabel X dan Variabe Y. Pengolahan

Analisis Data Korelasi

data pada penelitian ini memanfaatkan

Analisis
untuk

korelasi

mencari

bertujuan

hubungan

dan

sofware SPSS Versi 15 dengan taraf

kepercayaan signifikasi 0,05 level dan

membuktikan hipotesis hubungan dua

0,01 level atau 5% dan 1%.

variabel bila data kedua variabel

PEMBAHASAN

berbentuk interval atau ratio, dan

A. KELURAHAN
LUMBU

sumber data dari dua variabel adalah

Kelurahan

sama. Untuk mengetahui ada tidaknya
hubungan

antara

pengetahuan

KEDUNG

kecamatan

Kedung

Pasar

Lumbu,

Kliwon,

kota

masyarakat mengenai bencana banjir

Surakarta secara astronomis terletak di

(X), dan kesiapsiagaan masyarakat

07°34’20”

dalam menghadapi bencana banjir (Y)

110°49’46,4” Bujur Timur,

saling berpengaruh dapat diketahui

ketinggian 99 meter dari permukaan

dengan menggunakan nilai koefisien

laut dan

korelasi. Apabila di dalamnya suatu

Kedung Lumbu adalah 55 Ha, dimana

penelitian yang mengukur korelasi,

sebagian besar atau sekitar 89% daerah

maka

tersebut

akan

mendapatkan

dua

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

Lintang

Selatan

dan

dengan

Luas wilayah kelurahan

merupakan

kawasan

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

pemukiman, pekarangan, dan bangunan

bencana banjir, diperoleh total nilai

prasarana

sedangkan

seluruh sampel sebesar 578, kemudian

sebagian lainnya atau sekitar 11%

dibagi dengan total keseluruhan nilai

merupakan badan jalan, kali, saluran

830, sebagai jumlah yang diolah dan

dan lain-lain.

dikali 100%. Kemudian diperoleh nilai

perekonomian

Batas
Lumbu

Kelurahan

Sebelah

Utara

Kedung
berbatasan

prosentase

69,6%

menunjukkan

yang

bahwa

berarti

pengetahuan

dengan kelurahan Sudiroprajan wilayah

masyarakat mengenai bencana banjir

kecamatan

termasuk dalam tingkat cukup.

Jebres

dan

kelurahan

Hasil

Sangkrah wilayah kecamatan Pasar

analisis

indeks

masyarakat

dalam

Kliwon. Sebelah Timur berbatasan

kesiapsiagaan

dengan kelurahan Sangkrah wilayah

menghadapi bencana banjir adalah

kecamatan

masuk

Pasar

Kliwon.

Sebelah

dalam

kategori

siap.

Selatan berbatasan kelurahan Pasar

Berdasarkan uji analisis penentuan

Kliwon

dan

Baluwarti

indeks kesiapsiagaan, diperoleh total

wilayah

kecamatan

Kliwon.

riil parameter seluruh sampel sebesar

Sebelah Barat berbatasan kelurahan

908, kemudian dibagi dengan skor

Kauman dan kelurahan Kampungbaru

maksimum parameter keseluruhan nilai

wilayah kecamatan Pasar Kliwon.

1245, sebagai jumlah yang diolah dan

kelurahan
Pasar

dikali 100. Kemudian diperoleh nilai
72,9%

B. HASIL PENELITIAN
Hasil

analisis

pengetahuan

yang

bahwa

berarti

tingkat

menunjukkan
kesiapsiagaan

masyarakat mengenai bencana banjir

masyarakat dalam menghadapi bencana

memperoleh prosentase 69,6% dari

banjir adalah siap. Jadi dari kedua

data yang telah diperoleh, maka dapat

analisis

ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan

pengetahuan

masyarakat mengenai bencana banjir

bencana banjir telah mencapai katgori

dapat diklasifikasikan dalam tingkat

cukup, maka kesiapsiagaan masyarakat

cukup.

analisis

dalam menghadapi

variabel

dalam tingkat siap.

Berdasarkan

uji

penentuan

prosentase

pengetahuan

masyarakat

mengenai

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

di

atas

diketahui

masyarakat

jika

mengenai

bencana banjir

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

Hasil analisis ketiga pada uji

mengenai bencana banjir dengan

korelasi product moment diperoleh

kesiapsiagaan masyarakat dalam

nilai koefisien korelasi, r = 0,427 >

menghadapi

rtabel 0,217, sig = 0,000 (sig < 0,01).

Artinya

Hasil ini menunjukkan ada hubungan

pengetahaun masyarakat mengenai

positif

bencana banjir maka semakin tinggi

yang

pengetahuan

cukup

kuat

masyarakat

antara

mengenai

bencana banjir dengan kesiapsiagaan
masyarakat dalam menghadapi bencana
banjir.

Artinya

pengetahaun

semakin

masyarakat

tinggi

mengenai

bencana banjir maka semakin tinggi
pula kesiapsiagaan masyarakat dalam
menghadapi bencana banjir.
KESIMPULAN
1. Tingkat pengetahuan masyarakat
mengenai

bencana

Kelurahan

banjir

Kedung

Di

Lumbu

termasuk dalam kategori cukup
baik yaitu memperoleh prosentase
69,6%
2. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat
dalam menghadapi bencana banjir
di

kelurahan

kedung

lumbu

termasuk dalam kategori siap yaitu
memperoleh prosentase 72,9%.
3. Uji

korelasi

product

moment

diperoleh nilai koefisien korelasi, r
= 0,427. Hasil ini menunjukkan ada
hubungan positif yang cukup kuat
antara

pengetahuan

masyarakat

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

pula

bencana
semakin

kesiapsiagaan

banjir.
tinggi

masyarakat

dalam menghadapi bencana banjir.

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

SARAN
Berdasarkan kesimpulan di atas,

daerah

maka dapat diberikan saran-saran bagi:

sekitarnya,

a. Diharapkan

masyarakat

meningkatkan

bencana

longsor,

untuk

bencana

dapat

banjir,

kebakaran,

yang

untuk
mungkin

dapat mengakibatkan banjir.

tanah
maupun

apa

dan

dibutuhkan ketika hujan yang turun

3. Peneliti selanjutnya

lainnya.

Bagi peneliti lain diharapkan

b. Diharapkan masyarakat bisa lebih

penelitian ini dapat memberikan

siap, dalam menghadapi bencana

motivasi

yang akan muncul maupun yang

penelitian-penelitian

telah terjadi sebelumnya.

bencana

2. Instansi terkait
Diadakanya
penyuluhan

dan

meningkatkan

banjir,

menyiapkan

lagi

pengetahuannya akan bencana,
baik

Lumbu

kesiapsiagaan masyarakat terhadap

1. Masyarakat

lebih

Kedung

dan

masukan

lainnya

dalam
mitigasi
sehingga

memunculkan penelitian-penelitian
pelatihan

terhadap

warga

dan
di

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

baru.

Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
_______. 1992. Prosedur Penelitian. Jakarta: Bina Aksara.
Azwar, Saifuddin. 2010. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bungin, Burhan. 2005. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Dibyosaputro.1998.Penanggulangan Bencana Banjir,Jakarta:Bumi Aksara.

Herdiansyah, Haris. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta Selatan:
Salemba Humanika.
LIPI-

UNESCO/ISDR. 2006. Kajian kesiapsiagaan masyarakat dalam
mengantisipasi bencana
bencana
banjir, gempa
bumi dan
tsunami.jakarta: ilmu pengetahuan kebumian lembaga ilmu pengetahuan
Indonesia.

Mardalis. 2006. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta:
Bumi Aksara.

PT

Nasir, Moh.1999. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Notoatmodjo, soekidjo. 2003. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta:Rineka
Cipta.
Riduwan. 2010. Dasar- Dasar Stistika. Bandung: Alfabeta.
Soemitro, Ronny. 1985. Metodologi Penelitian Hukum. Jakarta: Ghalia Indonesia
Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:
Alfabeta.
_______. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D . Bandung:
Alfabeta.
_______.2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfabeta.
Waluya, bagja. 2007. Menyelami Fenomena Social Di Masyarakat Untuk Kelas X
Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Bandung:Setia Purna Invest
Yulaelawati, ella, dkk. 2008. Mencerdasi Bencana. Jakarta:Grasindo.

Wiji Winasih, A610090038, Pendidikan Geografi

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

1 1 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 2 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

2 15 13

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR KELURAHAN SUMBER KECAMATAN BANJARSARI KOTA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

1 3 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 17

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 6

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN GANDEKAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 1 13