KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI
BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN
KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

NASKAH PUBLIKASI
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna mencapai gelar Sarjana S-1
Pendidikan Geografi

Disusun Oleh :
ERNI ERNAWATI
A610090044

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

ABSTRAK
KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI
BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN
KECAMATAN PASAR KLIWON KOTA SURAKARTA

Erni Ernawati, A610090044. Program Studi Pendidikan Geografi. Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014.
Tujuan penelitian ini adalah (1) dapat mengetahui kesiapsiagaan masyarakat
Kelurahan Joyosuran dalam mengurangi risiko bencana banjir, (2) dapat
mengetahui pengetahuan masyarakat Kelurahan Joyosuran dalam menghadapi
bencana banjir. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh keluarga Kelurahan
Joyosuran yang berjumlah 10.906 jiwa jumlah sampel yaitu 3.263 jiwa. Teknik
pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling dengan cara undian
(untung-untungan) yang di tentukan dengan rumus Slovin. Teknik data yang
digunakan adalah angket/kuesioner dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kuantitatif. Teori yang digunakan beracuan pada framework
kesiapsiagaan masyarakat dari Jan Sopaheluwakan, 2006 yang terdiri dari empat
parameter yakni pengetahuan dan sikap/Knowledgeand Attitude (KA),
perencanaan kedaruratan/Emergency Planning (EP), peringatan/Warning System
(WS), dan mobilitas sumber daya (RMC). Kesimpulan yang diambil adalah (1)
Kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota
Surakarta terhadap bencana banjir sudah baik dengan nilai indeks 78,76 dan dapat
dikatakan siap dalam menghadapi bencana banjir, (2) Pengetahuan masyarakat
Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta tentang bencana
sudah sangat baik dengan niali indeks 95,87 dan dapat dikatakan sangat siap

dalam menghadapi bencana banjir.
Kata kunci : Kesiapsiagaan Masyarakat, Bencana Banjir.

pasang surut air laut. Potensi terjadi

A. PENDAHULUAN

ancaman

Bencana telah mengakibatkan suatu

pelanggaran

Kerugian tidak hanya dialami masyarakat

perencanaan

yang terkena banjir namun juga dialami

mengurangi


Mengatasi

serta

kerugian-kerugian

banjir

Tahun

2007

Bencana,

bahwa

penanggulangan

bencana


adalah

serangkaian

kegiatan

yang

banjir yang disebabkan

oleh beberapa

faktor,

hujan,

yaitu

faktor


faktor

(DAS), faktor kesalahan perencanaan

meliputi

pembangunan

alur

sungai,

faktor

pendangkalan sungai dan faktor kesalahan
tata wilayah dan pembangunan sarana dan

pencegahan bencana, tanggap darurat dan


prasarana (Maryono, 2005).

rehabilitasi (Anonim, 2007).
fenomena

kurang

hancurnya retensi Daerah Aliran Sungai

berisiko timbulnya bencana, kegiatan

sebagai

pembangunan

datangnya musim penghujan. Bencana

penetapan kebijakan pembangunan yang

Banjir


meningkat,

alam yang hampir pasti terjadi pada setiap

tentang

Penanggulangan

hukum

rendah. Bencana banjir termasuk bencana

yang didasarkan pada Undang-Undang
24

ini

terpadu dan disiplin masyarakat yang


diadakan suatu penanggulangan bencana

Nomor

saat

kerusakan daerah tangkapan daerah air,

serta orang yang berada di sekitarnya.

pemerintah.

banjir

disebabkan keadaan badan sungai rusak,

penderitaan yang mendalam bagi korban

oleh


bencana

Kelurahan Joyosuran,

alam

Kecamatan

terjadi

Pasar Kliwon merupakan salah satu

sebagai akibat akumulasi beberapa faktor

kelurahan yang rawan terjadi bencana

yaitu: hujan, kondisi sungai, kondisi

banjir di Kota Surakarta. Letak batas


daerah hulu, kondisi daerah budidaya dan

wilayah Kelurahan Joyosuran ini berada

terkait

dengan

ulah

manusia

1

sebelah utara Kelurahan Pasar Kliwon,

bencana (tipe sumber, besaran, lokasi),

sebelah selatan Kelurahan Joyotakan,


Karentanan fisik (lokasi dan kondisi

sebelah

Semanggi,

bangunan), Karentanan fisik (lokasi dan

sebelah barat Kelurahan Danukusuman.

kondisi bangunan) ; kebijakan, peraturan

Kelurahan

dan panduan dijabarkan kedalam tiga

timur

Kelurahan

Joyosuran secara astronomis

terletak antara 70 35‟1,1‟‟ LS - 70 35‟34,3”

variabel

LS dan 1100 49‟22,2” BT - 1100 49‟54,3”

kesiapsiagaan

BT.

bencana alam seperti organisasi pengelola

kesiapsiagaan

darurat,

masyarakat

menagntisipasi

sistem

peringatan

bencana,

perencanaan yang relevan seperti PERDA

risiko bencana banjir dan (2) dapat
pengetahuan

untuk

kebijakan

pendidikan masyarakat dan alokasi dana,

Kelurahan Joyosuran dalam mengurangi

mengetahui

jenis-jenis

bencana, rencana aksi untuk tanggap

Tujuan penelitian adalah (1) dapat
mengetahui

yaitu

dan SK, panduan-panduan yang relevan ;

masyarakat

perencanaan kedaruratan / Emergency

Kelurahan Joyosuran dalam menghadapi

Planning (EP) yang terdiri dari 7 variabel

bencana banjir.

yaitu rencana untuk merespon keadaan
B. LANDASAN TEORI

darurat rencana evakuasi, pertolongan

- Berdasarkan framework kesiap-siagaan

pertama, penyelamat keselamatan dan

terhadap bencana yang dibuat oleh Jan
Sopaheluwakan

dan

keamanan, Pemenuhan kebutuhan dasar,

kawan-kawan,

peralatan

„kesiapsiagaan‟ dikelompokkan kedalam

kebutuhan

dasar,

Fasilitas-

fasilitas penting (rumah sakit, pemadam

empat parameter yaitu pengetahuan dan

kebakaran, polisi, PAM, PLN, Telkom),

sikap/ /Knowledgeand Attitude (KA) yang

latihan dan simulasi atau gladi.

terdiri dari 2 variabel yaitu kejadian alam
2

Peringatan/Warning System (WS), dan

Penentuan nilai indeks untuk

mobilitas sumber daya (RMC) yang terdiri

parameter dihitung berdasar rumus :

setiap

 100

dari 3 variabel yaitu tradisional yang
Indeks =
berlaku secara turun temurun, kesepakatan
lokal,

diseminasi

mekanisme,

peringatan

latihan

dan

dan

Skor

maksimum

parameter

simulasi.

diperoleh dari jumlah pertanyaan dalam

Mobilitas sumber daya (RMC) yang terdiri

parameter yang diindeks (masing-masing

dari 5 variabel yaitu Sumber daya manusia

pertanyaan bernilai satu). Total skor riil

bimbingan teknis dan penyediaan materi,

parameter diperoleh dengan menjumlah

pendanaan dan logistik, jaringan sosial,

skor

pemantauan dan evakuasi.

parameter yang bersangkutan. Indeks

riil

seluruh

dalam

berada pada kisaran nilai 0-100, sehingga

Menurut Jan Sopaheluwakan, 2006

semakin tinggi nilai indeks, semakin

tingkat kesiapsiagaan masyarakat dapat

tinggi pula tingkat preparednessnya.

dikategorikan menjadi lima diantaranya :

Menurut
Tabel
Indeks
Masyarakat

pertanyaan

Kesiapsiagaan

Krisna

(2008)

Banjir

adalah suatu peristiwa meluapnya air yang

No

Nilai indeks

Kategori

menggenangi

suatu

permukaan

tanah

1.

80-100

Sangat siap

dengan ketinggian yang melebihi batas

2.

65-79

Siap

3.

55-64

Hampir siap

4.

40-54

Kurang siap

5.

Kurang dari 40 Belum siap

normal. Banjir pada umumnya terjadi
pada saat aliran air melebihi volume air
yang dapat ditampung di dalam sungai,

(0-39)

danau, rawa, drainase, tanggul, serta

Sumber : Jan Sopaheluwakan, 2006.

3

saluran air lainnya pada selang waktu

C. METODE PENELITIAN

tertentu.

Metode penelitian adalah cara yang

Menurut

Noor

(2005)

bencana

digunakan

banjir merupakan bencana yang sering
melanda

permukiman

penduduk

sangat

bencana

menarik

banjir

dari

di

deskriptif adalah statistik yang digunakan
untuk menganalisis data dengan cara

mengapa

mendeskripsikan

kebanyakan dari manusia bermukim di

banjir.

kehidupan

Berdasarkan

manusia

di

muka

adanya

sejarah
bumi,

membutuhkan

air

karena
untuk

bagaimana

cara

bermaksud

membuat

di Kelurahan Joyosuran, Kecamatan Pasar
Kliwon, Kota Surakarta. Populasi dalam

manusia

penelitian ini berjumlah

memenuhi

3.263 jiwa

dengan taraf kesalahan 5 %, maka

kebutuhan hidupnya. Permasalahannya
adalah

tanpa

atau generalisasi. Penelitian ini dilakukan

bangun di tepi pantai dan sungai. Hal ini
dimengerti

menggambarkan

kesimpulan yang berlaku untuk umum

umumnya permukiman dan perkotaan di

dapat

atau

data yang telah terkumpul sebagaimana

wilayah-wilayah yang berpotensi terkena
bencana

dalam

1998). Menurut Sugiyono (2012) analisis

peristiwa

adalah

peneliti

mengumpulkan data penelitian (Arikunto,

berbagai wilayah dan kota di dunia. Hal
yang

oleh

sampelnya 97 jiwa. Teknik pengambilan

untuk

sampel

meminimalkan risiko dan menghindar dari

menggunakan

teknik

random

sampling yang di tentukan dengan rumus

bencana banjir yang sudah terlanjur ada di

Slovin. . Teknik data yang digunakan

tempat hunian manusia.

adalah angket/kuesioner dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan pendekatan
deskriptif kuantitatif.

4

Menurut Arikunto (2006) reabelitas

menggunakan uji validitas dan reliabiltas

menunjuk pada satu pengertian bahwa

untuk mengetahui tingkat kevalidan dan

sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya

keandalan (reliabel). Berdasarkan hasil uji

untuk digunakan sebagai alat pengumpul

validitas

data karena instrumen tersebut sudah

masyarakat 30 item pertanyaan dinyatakan

cukup baik. Instrumen yang baik tidak

valid. Item pertanyaan jika memiliki rhitung

akan

>rtabel atau nilai signifikan rtabel dan nilai r positif. Hasil uji

datanya memang benar sesuai dengan

reliabilitas

kenyataannya, maka beberapa kali pun

angket

kesiapsiagaan

masyarakat dalam menghadapi bencana

diambil, tetap akan sama. Reliabelitas

banjir memperoleh koefisien reliabilitas

menunjukkan pada tingkat keterandalan

yaitu 0,876.

sesuatu. Reliabel artinya, dapat dipercaya,
Setelah instrumen dianggap valid

jadi dapat diandalkan.
dan
Instrunen penelitian yang berupa
item pertanyaan dalam angket

yang

berjumlah 30 item.

coba

instrumen

Hasil

kemudian

uji

reliabel,

disebarkan

kemudian

kembali

kepada

instrumen
sampel

penelitian untuk memperoleh data. Setelah
data dikumpulkan kemudian dilakukan uji

dianalisis

prasarat analisis yaitu uji normalitas
5

bertujuan untuk mengetahui apakah data

yaitu

yang akan di analisis berdistribusi normal

harjodipuran,

atau tidak. Uji normalitas dilakukan

kusumadilagan, iroranan, dan rejoniten,

dengan menggunakan teknik Lilliefors

masuk dalam kategori siap dengan nilai

atau dalam program SPSS versi 17.0

indeks 78,76. Kesiapsiagaan terhadap

disebut juga dengan cronbach’s alpha.

bencana ini didapat dari hasil kajian

Kriteria dari uji normalitas adalah, bahwa

indeks melalui empat parameter, dimana

data berdistribusi normal jika nilai Lhitung

tiga

< Ltabel atau nilai signifikansi >0,05 dan

indeks yang tinggi yaitu pengetahuan dan

dari perhitungan menggunakan program

sikap/knowledge and attitude (KA) dengan

SPSS versi 17.0 didapat hasil signifikansi

niali indeks (95,87) dengan kategori

sebesar 0,076 dan Lhitung sebesar 0,086

“sangat

dapat

kedaruratan/emergency

planning

masing variabel lebih besar > 0,05,

dengan

(70,18)

sehingga dapat disimpulkan bahwa data

kategori

sampel

dini/warning system (WS) dengan nilai

disimpulkan

dari

bahwa

harga

masing-masing

sig

variabel

PENELITIAN

keden,

parameter

gabudan,

diantaranya

siap”,

nilai

tempen,

perencanaan

indeks

“siap”,

memiliki

sistem

(EP)

dengan

peringatan

siap” dan mobilitas sumberdaya (RMC)

DAN

dengan

PEMBAHASAN

kategori
Berdasarkan

menangan,

indeks (91,13) dengan kategori “sangat

berdistribusi normal.
D. HASIL

kampung

hasil

penelitian

nilai

indeks

“hampir

(50,51)

siap”.

dengan

Keseluruhan

indeks kesiapsiagaan dalam menghadapi

rumah tangga dan individu di Kelurahan

bencana banjir, Kelurahan Joyosuran,

Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon,

Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta

Kota Surakarta yang terdiri dari kampung
6

termasuk

Kelurahan

Joyosuran

yang

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah

sangat siap dalam menghadapi bencana
banjir, dengan nilai indeks 78,76. Berikut

dilakukan,

tabel dan diagram indeks parameter dan

sebagai berikut :

rumah tangga kesiapsiagaan terhadap

Nilai

Kota Surakarta terhadap bencana banjir
sudah baik dengan nilai indeks 78,76

Kategori

indeks
1.

Pengetahuan dan

95,87

sikap/knowledge

kesimpulan

Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon,

Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Surakarta.
Parameter

diambil

1. Kesiapsiagaan masyarakat Kelurahan

bencana banjir, Kelurahan Joyosuran,

No

dapat

dan

Sangat
siap

dapat

dikatakan

siap

dalam

menghadapi bencana banjir.

and Attitude (KA)

2. Pengetahuan

masyarakat

Kelurahan

Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon,
2.

Perencanaan

70,18

Siap

Kota Surakarta tentang bencana sudah

kedaruratan/emer
gency

planning

sangat baik dengan niali indeks 95,87

(EP)

3.

Sistem peringatan

91,13

dini/warning

Sangat

dan dapat dikatakan sangat siap dalam

siap

menghadapi bencana banjir.

system (WS)

4.

Mobilitas sumber

50,51

daya (RMC)
5.

Indeks

Hampir
siap

78,76

Siap

kesiapsiagaan
rumah
tangga/individu
Sumber : Data Primer dari Kuesioner, 2013.

7

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Pedoman Penanggulangan Bencana Banjir . Jakarta: BAKORNAS
PB.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
_________________. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Jan Sopaheluwakan;Deny Hidayati; Haryadi Permana; Krishana Pribadi; Febrian
Ismail; Koen Meyers; Widayatun; Titik Handayani; Del Afriadi
Bustami; Daliyo; Fitranita; Laila Nagib; Ngadi; Yugo Kumoro; Irana
Rafliana; Teti Argo. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam
Mengantisipasi Bencana Gempa & Tsunami. LIPI - UNESCO/ISDR:
Jakarta.
Krisna. 2008. Buku Pegangan Guru Pendidikan Siaga Bencana. Bandung: Institut
Teknologi Bandung.
Maryono, Agus. 2005. Menangani Banjir, Kekeringan, dan Lingkungan.
Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Noor, Djauhari. 2005. Geologi Lingkungan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi (mixed method). Bandung:
Alfabeta, CV.

8

Dokumen yang terkait

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN NUSUKAN KECAMATAN BANJARSARI Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Nusukan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

0 2 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN JOYOSURAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

1 1 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Joyosuran Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 2 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR KELURAHAN SUMBER KECAMATAN BANJARSARI KOTA Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.

1 3 16

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN PASAR KLIWON Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 17

PENDAHULUAN Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 9

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN SEMANGGI KECAMATAN Kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana banjir di kelurahan semanggi kecamatan pasar kliwon kota surakarta.

0 1 11

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 18

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN KEDUNG LUMBU KECAMATAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Kedung Lumbu Kecamatan Pasar Kliwon Kota Surakarta.

0 1 15

KESIAPSIAGAAN MASYARAKAT DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR DI KELURAHAN GANDEKAN Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Menghadapi Bencana Banjir Di Kelurahan Gandekan Kecamatan Jebres Kota Surakarta.

0 1 13