PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN Perbedaan Sikap Disiplin Berlalu Lintas Ditinjau Dari Tingkat Pendidikan.

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI
TINGKAT PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI
Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat dan gelar Sarjana S-1 Psikologi

Oleh:
FIKA WAHYUNINGTYAS
F.100090030

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI
TINGKAT PENDIDIKAN

NASKAH PUBLIKASI


Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Muhammadiyah Surakarta
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh
Derajat Sarjana S-1 Psikologi

Oleh :

FIKA WAHYUNINGTYAS
F.100090030

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS DITINJAU DARI
TINGKAT PENDIDIKAN

Diajukan oleh :

FIKA WAHYUNINGTYAS
F.100090030


Telah disetujui untuk dipertahankan
Di depan Dewan Penguji Skripsi S-1

Telah disetujui oleh

Pembimbing Utama

Susatyo Yuwono, S.Psi, M.Si., Psi.

Tanggal 21 Oktober 2013

PERBEDAAN SIKAP DISIPLIN BERLALU LINTAS
DITINJAU DARI TINGKAT PENDIDIKAN
Fika Wahyuningtyas
Susatyo Yuwono
Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta
Fikawahyuningtyas@rocketmail.com
ABSTRAKSI
Tingginya angka kecelakaan di kalangan masyarakat dan banyaknya

berbagai penget ahuan t ent ang t ata cara berkendara, masyarakat diharapkan
mempunyai sikap disiplin yang posit if t erhadap at uran-at uran lalu lint as. Namun,

pada kenyataanya kebiasaan berlalu lintas pada masyarakat semakin hari semakin
memprihatinkan. Terlihat dari tingginya angka kecelakaan lalu lintas terjadi di kota
Surakarta. Tingkat pendidikan seseorang dapat mempengaruhi sikap patuh terhadap
peraturan lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada
perbedaan sikap disiplin berlalu lintas ditinjau dari tingkat pendidikan. Hipotesis
yang diajukan dalam penelitian ini adalah ada perbedaan sikap disiplin berlalu lintas
ditinjau dari tingkat pendidikan dimana orang yang berpendidikan tinggi memiliki
sikap disiplin berlalu lintas lebih positif daripada orang berpendidikan rendah
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat di Kecamatan Banjarsari,
Surakarta. Teknik yang digunakan pengambilan sampel adalah cluster sampling yaitu
dengan melakukan random terhadap 13 kelurahan dikecamatan Banjarsari, dan
kelurahan Kadipiro terpilih sebagai tempat penelitian. Jumlah subyek yang digunakan
120 orang. Karakteristik subyek adalah masyarakat yang berusia 18 – 40 tahun. Alat
pengumpulan data menggunakan skala sikap disiplin berlalu lintas. Analisis data
menggunakan analisis One Way Anova.
Hasil analisis One Way Anova sebesar F = 2,413 dengan p = 0,047 (p ≤ 0,05)
yang berarti ada perbedaan yang signifikan antara subjek yang pendidikan

terakhirnya SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi. Sehingga hipotesis penelitian yang
diajukan diterima. Rerata empirik sikap disiplin berlalu lintas 12,7 yang tergolong
tinggi dan rerata hipotetik 95 yang tergolong tinggi.
Kata

kunci:

sikap

disiplin

berlalu

lintas,

tingkat

pendidikan

perlakuan


PENDAHULUAN
Jalan
prasarana

raya

mungkin

merupakan

tingkah
akan

laku

tertentu

membawa


kepada

kepercayaan-kepercayaan

transportasi yang paling

baru

terhadap

terhadap objek sikap itu dan akibatnya

perkembangan sosial dan ekonomi

mempengaruhi sikap yang terbentuk

masyarakat untuk melayani pergerakan

(Chodidjah, 2006).


besar

pengaruhnya

Tingkat pendidikan mempunyai

manusia dan barang secara aman,

pengaruh

terhadap

Bersamaan dengan meningkatnya arus

peningkatan

pengetahuan

jumlah masyarakat dan barang serta


langsung dan secara tidak langsung

berkembangnya kota Surakarta yang

terhadap perilaku. Pada umumnya

merupakan

dan

pekerja yang berpendidikan rendah

perdagangan tentu meningkatkan pula

mempunyai ciri sulit untuk diajak

kebutuhan

transportasi.


bekerja sama dan kurang terbuka

Namun kenyataanya tidak diimbangi

terhadap pembaruan. Pengetahuan atau

dengan

dan

kognitif merupakan dominan yang

prasarana transportasi yang memadai,

sangat penting untuk terbentuknya

sehingga arus pergerakan yang terjadi

tindakan


tidak terdukung secara optimal baik

pengalaman dan penelitian ternyata

segi kwantitas maupun kwalitas. Sikap

perilaku

terhadap

pengetahuan

nyaman,

cepat,

dan

kota


akan

ekonomis.

kebudayaan

jasa

peningkatan

sesuatu

sarana

objek

juga

seseorang.

yang

program
secara

Karena

didasari

akan

lebih

dari

oleh

langgeng

mempunyai hubungan dengan niat

daripada perilaku yang tidak di dasari

seseorang untuk melakukan berbagai

oleh pengetahuan (Ariwibowo, 2013).
Orang yang berpendidikan tinggi

tingkah laku berkaitan objek tertentu.
Apabila

telah

terbentuk

akan lebih rasional dan kreatif serta

dengan

mantap, sikap akan mempengaruhi

terbuka

pola

bermacam usaha pembaharuan juga

pembentukan

kepercayaan

baru.

kepercayaanBegitu

dalam

menerima

adanya

akan lebih dapat menyesuaikan diri

juga

terhadap berbagai perubahan. Orang
1

yang berpendidikan tinggi cenderung

kuat dan lemahnya sikap bergantung

lebih disiplin dibandingkan orang yang

pada ekstremitas dan pengalaman

berpendidikan rendah.

pribadi

Sikap

kurang

seseorang.

hubungan

disiplin

sikap

Konsistensi
dan

perilaku

sosial

dipengaruhi oleh kuat lemahnya sikap

meresahkan. Fenomena-fenomena di

yang dimiliki seseorang dan faktor

atas

untuk

situasional yang dapat menghambat

merumuskan masalah yaitu: “Apakah

seseorang untuk berperilaku sesuai

ada perbedaan sikap disiplin berlalu

dengan sikap yang dimiliki.

merupakan

fenomena

mendorong

peneliti

tingkat

Disiplin berlalulintas menurut

pendidikan?”. Adapun judul dalam

Darmawan (Yuwono, 2012) adalah

penelitian ini yaitu “Perbedaan Sikap

proses dari serangkaian perilaku yang

Disiplin Berlalu Lintas Ditinjau Dari

menunjukkan

Tingkat Pendidikan”.

ketaatan, keteraturan dan ketertiban

lintas

ditinjau

Tujuan

dari

penelitian

tentang

yang

nilai-nilai

rambu-rambu

kepatuhan,

lalulintas,

dilakukan adalah Untuk mengetahui

masalah surat tanda bermotor (BPKB)

perbedaan sikap disiplin berlalu lintas

dan

ditinjau dari tingkat pendidikan, dan

(Tampubolon, 2011) Disiplin lalulintas

untuk

adalah suatu kondisi psikologis berupa

mengetahui tingkat

disiplin

SIM.

sikap

pendidikan.

dengan penempatan diri yang baik

yang berlaku.

yaitu: 1). Komponen kognisi (ide dan

(emosional
Komponen

Komponen

seseorang),
konasi

dan

(tingkah

berkaitan

terhadap aturan-aturan berlalulintas

Sikap memiliki tiga komponen

2).

seseorang

Klavert

berlalu lintas ditinjau dari tingkat

konsep),

mental

Menurut

Menurut

afeksi

Notoatmojo

(Ariwibowo, 2013) Pendidikan adalah

3).

proses

laku)

seseorang

mengembangkan

kemampuan, sikap, dan bentuk-bentuk

(Mar’at, 1981).
Menurut Petty (Sarwono, 2009)

tingkah laku lainnya dalam masyarakat

Sikap dapat mempengaruhi perilaku,

tempat ia hidup, proses soisal yakni
2

orang

dihadapkan

lingkungan

pada

yang

terkontrol,
memperoleh

dengan

peranan modern dan konsep menurut

dapat

perkembangan. Lebih banyak yang

mengalami

cenderung menerima konsep modern

dia

atau

dibandingkan

dan

terpilih

sehingga

tradisional,

pengaruh

perkembangan kemampuan sosial dan

dibanding yang

kemampuan individu yang optimal.

menurut

menerima konsep

perkembangan

secara

adalah

ekstrem. Mereka yang berpendidikan

jenjang ilmu pengetahuan yang didapat

menengah dan tinggi lebih banyak

dari

yang cenderung menerima konsep

Tingkat

pendidikan

lembaga

pendidikan

formal

terakhir. Pendidikan formal adalah

yang

pendidikan yang di dapat di bangku

mengikuti

sekolah umum. Tingkat pendidikan

sekali orang dewasa berpendidikan

seseorang dikatakan rendah bila hanya

menengah dan tinggi yang cenderung

mampu menamatkan SMU / sederajat.

menerima

Tingkat pendidikan tinggi bila tamat

tradisional (Mappiare, 1983).

atau

tidak

tamat

akademi

dan

konsep

perkembangan.

konsep

peranan

yang
Sedikit

secara

Pendidikan merupakan salah satu

atau

faktor dari sikap disiplin berlalulintas.

Perguruan Tinggi.

Pada umumnya pelanggaran lebih

Individu dewasa awal yang tidak
mengenyam

pendidikan

memadai

seringkali

berhadapan

dengan

hambatan

modern

kekurangan

sering dilakukan oleh seseorang yang
pendidikannya

relatif

dikarenakan

ketrampilan

tingkat

rendah
pendidikan

atau ketiadaan keterampilan khusus

seseorang

yang

menangani

memberikan respon terhadap sesuatu

pekerjaan tertentu. Bagi mereka yang

yang datang dari luar dimana pada

berpendidikan tinggi tidak luput dari

seseorang dengan pendidikan tinggi

penghambat ini. Individu dewasa awal

akan memberikan respon lebih rasional

dalam tingkat pendidikan rendah lebih

daripada yang berpendidikan menegah

banyak yang cenderung menerima

atau

konsep peranan pria atau wanita secara

berpendidikan menengah dan tinggi

dimiliki

untuk

3

berpengaruh

rendah.

Mereka

dalam

yang

lebih

banyak

yang

cenderung

Hipotesis

menerima konsep yang modern dan

Ada perbedaan sikap disiplin berlalu

konsep yang mengikuti perkembangan.

lintas ditinjau dari tingkat pendidikan

Sedikit

dewasa

dimana orang yang berpendidikan

berpendidikan menengah dan tinggi

tinggi memiliki sikap disiplin berlalu

yang cenderung menerima konsep

lintas lebih positif dari pada orang

peranan secara tradisional (Mappiare,

berpendidikan rendah.

sekali

orang

1983).
Menurut

Todaro

(Widyastuti,

2012), Seseorang yang berpendidikan
tinggi akan mempengaruhi pola pikir,

baik

keterampilan
pendidikan

serta

yang

orang.

memungkinkan

Teknik

analissi

data

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

lebih tinggi.

teknik korelasi product moment.

Orang berpendidikan tinggi akan

Metode Analisis Data

lebih rasional dan kreatif serta terbuka

Menggunakan analisis One Way

dalam menerima adanya bermacam

anova (perbedaan dua mean tetapi

usaha pembaharuan juga akan lebih

lebih dari 2 kelompok).

menyesuaikan diri terhadap

berbagai

diambil

dan Perguruan Tinggi sebanyak 120

mereka mendapat keuntungan yang

dapat

adalah

yang

berpendidikan terakhir SMP, SMA,

memiliki
melengkapi

formal

penelitian

telah memiliki usia 18-40 tahun dan

pendidikan dan kualitas pendidikan
lebih

subjek

masyarakat kelurahan Kadipiro yang

sikap dan perilakunya. Semakin tinggi

yang

METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini,

perubahan.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan

uraian diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa

orang

tinggi

cenderung

dibandingkan

yang

Pengumpulan

berpendidikan
lebih

dengan

orang

data

dalam

penelitian dilaksanakan pada tanggal 20

disiplin

Sept ember

yang

2013

sampai

28

Sept ember 2013. Berdasarkan analisis

berpendidikan rendah.
4

yang dilakukan menggunakan One Way

lainnya dalam masyarakat tempat ia

Anova F sebesar 2,413 dengan p =

hidup, proses sosial yakni orang

0,047

(p

perbedaan



0,05).

yang

Artinya

signifikan

Ada

dihadapkan pada pengaruh lingkungan

ant ara

yang terpilih dan terkontrol, sehingga
dia dapat memperoleh atau mengalami

subjek yang pendidikan t erakhirnya

perkembangan kemampuan sosial dan

SM P, SM A, dan Perguruan Tinggi. Jadi

kemampuan individu yang optimal.

hipot esis dalam penelit ian ini yait u

Praktik seseorang didasari oleh adanya

ada perbedaan sikap disiplin berlalu

persepsi yang memunculkan suatu
lint as dit injau dari t ingkat pendidikan
dit erima,

dimana

orang

tindakan nyata atau sikap seseorang

yang

dalam berperilaku, baik atau buruk

berpendidikan t inggi memiliki sikap

sikap seseorang bisa dipengaruhi oleh

disiplin berlalu lint as lebih posit if dari

seberapa besar tingkat pengetahuan

pada orang berpendidikan rendah.

seseorang. Sikap atau tindakan yang

Yang art inya semakin t inggi t ingkat

baik

pendidikan maka akan semakin posit if

berkendara yang aman karena dalam

sikap disiplin berlalu lint as, begit u pula

berkendara yang aman dibutuhkan

sebaliknya semakin rendah t ingkat

suatu rspons yang cepat dan tepat

pendidikan

sehingga

semakin

negat if

sikap

tingkat
teori

lebih

pendidikan.

Menurut Todaro (Widyastuti,

Notoatmojo

2012) bahwa pendidikan memainkan

(Ariwibowo, 2013) bahwa pendidikan

peran

adalah

kemampuan

proses

bisa

lintas.

mempengaruhi sikap disiplin berlalu

Menurut

pengendara

dalam

mencegah terjadinya kecelakaan lalu

Salah satu faktor internal yang

adalah

diperlukan

tanggap akan lingkungan sekitar dan

disiplin berlalu lint as.

lintas

sangat

seseorang

kunci

dalam

membentuk

sebuah

negara

mengembangkan kemampuan, sikap,

berkembang untuk menyerap teknologi

dan

modern dan untuk mengembangkan

bentuk-bentuk

tingkah

laku

kapasitas
5

pertumbuhan

dan

berkelanjutan.

dengan prosentase 100%. Subjek yang

Seseorang yang berpendidikan tinggi

tergolong kriteria tinggi berjumlah 80

akan mempengaruhi pola pikir, sikap

orang, yaitu 27 orang berpendidikan

dan perilakunya.

akhir SMP dengan prosentase sebesar

pembangunan

yang

penelitian

33,7% , 28 orang berpendidikan akhir

menunjukkan rerata empirik (RE) pada

SMA dengan prosentase 35% dan 25

variabel sikap displin berlalu lintas

orang

terhadap tingkat pendidikan sebesar

Perguruan Tinggi dengan prosentase

12,7 dan rerata hipoterik (RH) sebesar

sebesar 31,2%. Sedangkan subjek

95, sehingga rerata empirik lebih besar

dengan kriteria sangat tinggi berjumlah

daripada rerata hipotetik. Hasil ini

27 orang yaitu 5 orang berpendidikan

menunjukan bahwa kondisi subjek

terakhir

penelitian tergolong tinggi.

18,5%, 9 orang berpendidikan terakhir

Hasil

dari

Berdasarkan

hasil

berpendidikan

SMP

dengan

terakhir

prosentase

SMA dengan prosentase 33,3% dan 13

kategori

variabel sikap disiplin berlalu lintas

orang

menunjukan

Perguruan Tinggi dengan prosentase

berlalu

bahwa

lintas

sikap
pada

disiplin

berpendidikan

48%.

subjek

Hasil

tersebut

terakhir

menunjukan

berpendidikan terakhir SMP, SMA,

bahwa subjek penelitian memiliki

dan Perguruan Tinggi yang tergolong

sikap disiplin berlalu lintas yang

dalam kriteria rendah berjumlah 1

tinggi.

orang

Kesimpulan dan Saran

berpendidikan

terakhir

Adapun

Perguruan Tinggi dengan prosentase

kesimpulan

dari

100%. Subjek yang termasuk ke dalam

penelitian ini adalah ada perbedaan

kriteria sedang berjumlah 12 orang

yang signifikan antara sikap disiplin

yaitu, 8 orang berpendidikan akhir

berlalu lintas antara antara subjek yang

SMP dengan prosentase 66,6%, 3

pendidikan terakhirnya SMP, SMA,

orang

SMA

dan Perguruan Tinggi dan Sikap

dengan prosentase 25% dan 1 orang

disiplin berlalu lintas pada subjek

berpendidikan

akhir

berpendidikan akhir Perguruan Tinggi
6

SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi

dan SMA diharapkan lebih memahami

tergolong dalam kriteria tinggi.

tata tertib lalu lintas agar sikap disiplin

Dalam melakukan penelitian ini

berlalu lintas bisa diterapkan dengan

tidak terlepas dari kesulitan dan

baik, Sedangkan bagi subjek yang

kendala yang terjadi selama proses

berpendidikan

penelitian. Sehingga dalam penelitian

Tinggi

ini terdapat kelemahan seperti proses

mematuhi peraturan lalu lintas dengan

dalam pengambilan data ada subjek

baik agar tercipta lalu lintas yang

yang menolak untuk mengisi skala

aman, tertib, dan lancar.

sikap disiplin berlalu lintas dengan

2.

alasan subjek sibuk, sudah lelah, dan
tidak

tetap

pihak

kelurahan

mengadakan

sosialisasi

Kadipiro, agar lebih mengerti dan

siang hari cuaca sangat panas sehingga

paham dengan peraturan lalu lintas.

peneliti kurang optimal mencari subjek

Kelurahan

penelitian jika dilakukan di malam hari

diharapkan

juga

untuk

mempertimbangkan apabila memberi

sunjek banyak yang tidak mau karena

surat keterangan atau surat pengantar

lelah dan sudah mengantuk, serta

untuk membuat Surat izin mengemudi

populasi dan sampel kurang luas.

(SIM) di lihat dari usianya sudah

Saran-saran

memenuhi syarat untuk membuat SIM

penelitian

atau belum.

dankesimpulan yang diperoleh selama

3.

pelaksanaan penelitian, maka penulis

Bagi Peneliti selanjutnya
Bagi peneliti

memberikan sumbangan saran yang

yang tertarik

untuk melakukan penelitian sejenis

diharapkan dapat bermanfaat, yaitu :
1.

untuk

bagi masyarakat yang tinggal di daerah

dan malam hari jika dilakukan pada

hasil

Perguruan

Bagi Kelurahan

diharapkan

penelitian dilakukan saat siang hari

Berdasarkan

diharapkan

Bagi

mengerti cara pengisiannya.

terakhir

diharapkan

Bagi subjek peneliti

untuk

memperhatikan

faktor-faktor lain yang mempengaruhi

Bagi subjek penelitian yang

sikap disiplin berlalu lintas, selain

tingkat pendidikan terakhirnya SMP
7

Pengukurannya. Jakarta: Ghalia
Indonesia

tingkat pendidikan yang belum di teliti
sebelumnya, misalnya sosial budaya,
sosial

ekonomi,

kesadaran

sikap

individu

dan

Sarwono, S. 2009. Psikologi Sosial.
Jakarta: Salemba Humanika

individu,
motivasi

Tampubolon. 2011. Sikap Disiplin
Berlalu Lintas Pada Sopir
Angkot di Kota Semarang
ditinjau
dari
Motivasi
Memperoleh Setoran. Skripsi.
Semarang: Fakultas Psikologi
Universitas
Katolik
Soegjo
Pranata.

penyebab munculnya sikap disiplin
berlalu lintas dan lebih tidak putus asa
untuk menghadapi subjek penelitian,
lebih cermat mencari waktu dalam
mencari kelonggaran subjek dalam
penelitian yang akan dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Widyastuti, A.
2012. Analisis
Hubungan Antara Produktivitas
Pekerja Dan Tingkat Pendidikan
Pekerja Terhadap Kesejahteraan
keluarga Di Jawa Tengah Tahun
2009. Jurnal Universitas Negeri
Semarang.

Ariwibowo. 2013. Hubungan Antara
Umur, Tingkat Pendidikan,
Pengetahuan, Sikap Terhadap
Praktik
Safety
Riding
Awwareness Pada Pengendara
Ojek
Sepeda
Motor
di
Kecamatan Banyumanik. Junal
Kesehatan Masyarakat, volume
2, nomor 1.

Yuwono. 2012. Karakter Disiplin
Berlalu Lintas dalam Islam.
Artikel Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Chodidjah. Siti & Soenhadji. Murtono.
Iman.
2006.
Sikap
dan
Pengalaman Mahasiswa Dalam
Menggunakan Komputer Serta
Pengaruhnya
Terhadap
Computer Self- Efficacy (CSE).
Jurnal Universitas Gunadharma
1411-6286.
Mappiare, A. 1983. Psikologi Orang
Dewasa. Surabaya: Usaha Offset
Printing.
Mar’at.
1981.
Perubahan

Sikap

Manusia
Serta

8