Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: A Wedding Ceremony: komposisi musik program untuk combo band dan ansambel musik T1 852014702 BAB lV
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam paparan tersebut, penulis menggambarkan peristiwa tersebut dalam tiga
kategori waktu, yaitu: prosesi gereja, penghormatan kepada orang tua dan ketika upacara
pernikahan selesai. Movement pertama yaitu prosesi gereja dengan judul The
Commitment of Marriage, karya tersebut digubah dengan suasana megah. Movement
kedua dengan judul Wise Parent, pada saat penghormatan orang tua, komposisi ini
digubah dengan suasana haru, syahdu dengan tempo lambat. Movement ketiga Prosperus,
komposisi tersebut digubah dengan suasana riang karena menggambarkan pada saat usai
pernikahan terjadi luapan rasa bahagia diantara hadirin dan kedua mempelai.
Komposisi tersebut, menggunakan format combo band dan ensamble gesek dan
tiup. Langkah awal dalam pembuatan komposisi ini harus mengetahui masing-masing
karakter tiap instrument, menentukan tonalitas, dan membayangkan suasana yang
diharapkan. Peristiwa pernikahan akan lebih terasa syahdu, hikmat dan megah apabila
musik yang mengiringinya juga mendukung moment demi moment yang terekam di
dalam prosesi tersebut.
B. Saran
Dalam penyusunan komposisi ini banyak hal yang harus dipelajari untuk
memperkaya kapasitas pengetahuan musik, antara lain seperti teori musik, solffegio,
harmoni, sejarah musik, dan teknik permainan musik.
Komposisi tersebut membutuhkan waktu banyak untuk latihan dan terbagi
menjadi dua sesi yakni combo band dan ensemble . Masing-masing sesi minimal tiga kali
latihan, dan kemudian untuk latihan gabungan minimal dua kali.
Sebagai seorang komposer hendaknya mempelajari berbagai jenis dan gaya
musik. Jenis dan gaya musik yang didengar akan memberi pengaruh kuat terhadap
21
komposisi yang dibuat. Pengalaman musikal tersebut akan membentuk karakter dan jati
diri yang khas dari apa yang dihasilkan dalam proses bermusik kita.
22
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam paparan tersebut, penulis menggambarkan peristiwa tersebut dalam tiga
kategori waktu, yaitu: prosesi gereja, penghormatan kepada orang tua dan ketika upacara
pernikahan selesai. Movement pertama yaitu prosesi gereja dengan judul The
Commitment of Marriage, karya tersebut digubah dengan suasana megah. Movement
kedua dengan judul Wise Parent, pada saat penghormatan orang tua, komposisi ini
digubah dengan suasana haru, syahdu dengan tempo lambat. Movement ketiga Prosperus,
komposisi tersebut digubah dengan suasana riang karena menggambarkan pada saat usai
pernikahan terjadi luapan rasa bahagia diantara hadirin dan kedua mempelai.
Komposisi tersebut, menggunakan format combo band dan ensamble gesek dan
tiup. Langkah awal dalam pembuatan komposisi ini harus mengetahui masing-masing
karakter tiap instrument, menentukan tonalitas, dan membayangkan suasana yang
diharapkan. Peristiwa pernikahan akan lebih terasa syahdu, hikmat dan megah apabila
musik yang mengiringinya juga mendukung moment demi moment yang terekam di
dalam prosesi tersebut.
B. Saran
Dalam penyusunan komposisi ini banyak hal yang harus dipelajari untuk
memperkaya kapasitas pengetahuan musik, antara lain seperti teori musik, solffegio,
harmoni, sejarah musik, dan teknik permainan musik.
Komposisi tersebut membutuhkan waktu banyak untuk latihan dan terbagi
menjadi dua sesi yakni combo band dan ensemble . Masing-masing sesi minimal tiga kali
latihan, dan kemudian untuk latihan gabungan minimal dua kali.
Sebagai seorang komposer hendaknya mempelajari berbagai jenis dan gaya
musik. Jenis dan gaya musik yang didengar akan memberi pengaruh kuat terhadap
21
komposisi yang dibuat. Pengalaman musikal tersebut akan membentuk karakter dan jati
diri yang khas dari apa yang dihasilkan dalam proses bermusik kita.
22