Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java” T1 362009071 BAB VI

BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat peneliti simpulkan
sebagai berikut:
1. Implementasi City Branding Kota Solo demi menjamin keberlangsungan
slogan “The Spirit Of Java” dilakukan melalui:
a. Melakukan kegiatan event Solo Batik Carnival, yaitu sebuah event
yang dilakukan dengan tujuan memperkenalkan Solo sebagai kota
Batik pada level internasional.
b. Melakukan kegiatan event Kereta Kencana World Music Festival,
yaitu bentuk event musik etnik dari berbagai negara, dengan tujuan
memperkenalkan kepada dunia internasional bahwa Solo adalah
Kota Seni Budaya.
c. Melakukan kebijakan Eco Cultural City, yaitu strategi yang
dilakukan oleh Pemerintah Kota Surakarta dalam city branding
dalam mewujudkan Kota budaya dengan menggabungkan karakter
budaya dan lingkungan.
d. Melakukan kegiatan event Solo International Performing Art, berupa
festival seni tari tradisional yang ada di kota Solo, melalui kegiatan

SIPA ini pemerintah Kota Solo mempromosikan seni tari tradisional
kepada dunia internasional.
2. Dalam melakukan Implementasi City Branding Kota Solo demi
menjamin keberlangsungan slogan “The Spirit Of Java ” yang menjadi
faktor pendukung dan penghambat adalah :
a. Solo Batik Carnival, faktor pendukungnya dari segi Pemerintah
adalah sebagai fasilitator, partisipasinya didalam keamanan. Dari
segi Masyarakat adanya partisipasi di dalam kegiatan ini entah
sebagai panitia, sebagai pemeran batik, dll. Dan dari segi Swasta
sebagi

Fasilitator.

Faktor
80

penghambatnya

adalah


kurangnya

Pemerintah didalam mempromosikan event ini secara mendalam
(dengan mengadakan pembinaan) kepada masyarakat sehingga
terkadang terjadi ketidakpahaman apa guna keberlangsungan dari
event ini.
b. Kereta Kencana World Music Festival, faktor pendukungnya dari
segi Pemerintah adalah sebagai fasilitator, partisipasinya didalam
keamanan. Dari segi Masyarakat adanya partisipasi di dalam
kegiatan ini entah sebagai panitia, sebagai musisi (terdiri dari
pengusaha, seniman, budayawan, dll). Dan dari segi Swasta sebagi
Fasilitator. Faktor penghambatnya bahwa event ini bertentangan
dengan Pagelaran Seni Budaya Ketoprak yang diselenggarakan di
Taman Balaikambang dan dampak yang ditimbulkan adalah
ruasknya Taman Balaikambang yang merupakan program dari Solo
Eco-Cultural City.

c. Solo Eco-Cultural City, dari segi Pemerintah adalah sebagai
fasilitator, partisipasinya didalam Badan Lingkungan Hidup, Dinas
Keamanan dan Pertamanan, Dinas Tata Ruang Kota. Dari segi

Masyarakat adanya partisipasi di dalam kegiatan ini entah sebagai
panitia, sebagai pemeran batik, dll. Faktor penghambatnya adanya
gesekan antara Program Solo Eco-Cultural City dengan Kereta
Kencana World Music Festival dimana Pemerintah dianggap
inkosisten dalam melindungi taman kota, penataan dan pengelolaan
hutan kota sebagai area konservasi alam.
d. Solo International Performing Art, dari segi Pemerintah adalah
sebagai fasilitator, partisipasinya didalam keamanan. Dari segi
Masyarakat adanya partisipasi di dalam kegiatan ini entah sebagai
panitia, sebagai pemeran tari, dll. Dan dari segi Swasta sebagi
Fasilitator. Faktor penghambatnya adalah kurangnya Pemerintah
didalam mempromosikan event ini secara mendalam (dengan
mengadakan pembinaan) kepada masyarakat sehingga terkadang
terjadi ketidakpahaman apa guna keberlangsungan dari event ini.
81

6.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang disampaikan adalah:
1. Hendaknya Pemerintah Kota Solo dalam melakukan city branding dalam
mendukung keberlangsungan slogan “The Spirit Of Java” perlu

menerapkan langkah-langkah city branding yang lebih mendalam agar
setiap event yang berlangsung tidak semata-mata hanya event yang
dianggap berjalan setiap tahunnya saja, namun bisa bermakna bagi
masyarakat dan sehingga pelaksanaan kebijakan selaras dengan slogan
“The Spirit Of Java”.
2. Dalam melakukan city branding, pemerintah Kota Solo perlu melibatkan
semua elemen masyarakat, sehingga slogan “The Spirit Of Java” yang
dicanangkan

oleh

pemerintah

dapat

dilaksanakan oleh masyarakat Kota Solo.

82

dimengerti,


dipahami

dan

Dokumen yang terkait

PERANAN HOTEL BINTANG EMPAT DI SURAKARTA DALAM MEMBENTUK POSITIONING KOTA SURAKARTA MELALUI CITY BRANDING SOLO THE SPIRIT OF JAVA.

0 4 15

Strategi Branding Kota Surakarta Sebagai Daerah Tujuan Wisata Melalui Slogan Solo The Spirit Of Java COVER

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java”

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java” T1 362009071 BAB I

0 0 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java” T1 362009071 BAB II

0 0 23

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java” T1 362009071 BAB IV

0 2 29

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java” T1 362009071 BAB V

0 0 13

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi City Branding Kota Solo Demi Menjamin Keberlangsungan Slogan “The Spirit of Java”

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Brand Awareness Perempuan di Kota Solo terhadap Produk The Body Shop T1 362009042 BAB VI

0 1 2

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pembentukan Identitas Kota Solo oleh Pemerintah Kota Solo T1 362008005 BAB VI

0 0 1