Peran Ahmad Subardjo pada awal revolusi nasional Indonesia.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERAN AHMAD SUBARDJO PADA AWAL REVOLUSI NASIONAL
INDONESIA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Ole h :
Elibertha Maria Vianney
NIM : 071314008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERAN AHMAD SUBARDJO PADA AWAL REVOLUSI NASIONAL
INDONESIA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Sejarah

Ole h :
Elibertha Maria Vianney

NIM : 071314008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2013
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT

PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTO

Tuhan Membuat Segala Sesuatu Indah Pada Waktunya.
(Pkh 3:1)


Batas Waktu Itu Dibuat Bukan Karena Anda Harus Selesai Tetapi Karena Anda
Harus Segera Memulainya.
(Mario Teguh)

iv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji dan syukur kepada Tuhan yang maha esa, saya persembahkan
skripsi ini kepada :
1.

Tuhan Yesus dan Bunda Maria.


2.

Alamamater ku Universitas Sanata Dharma.

3.

Bapak Linus Kuya dan Mama Elisabeth.

4.

Adikku Felisia Ines Iswani.

5.

Para sahabatku yang telah mendorong dan mendukung aku untuk melalui
jalan ini.

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian dari karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan dalam daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya
ilmiah.

Yogyakarta,
Penulis,

8 Mei 2013

Elibertha Maria Vianney


vi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
NAMA

: Elibertha Maria Vianney

NIM

: 071314008


Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :
PERAN AHMAD SUBARDJO PADA AWAL REVOLUSI NASIONAL
INDONESIA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Sanata Dharma hak untuk menyimpan dan mengalihkan
dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk perangkat data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikan di internet atau media lain
untuk keperluan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di Buat Yogyakarta, 8 Mei 2013
Yang Menyatakan.

Elibertha Maria Vianney
071314008

vii


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
PERAN AHMAD SUBARDJO PADA AWAL REVOLUSI NASIONAL
INDONESIA
Elibertha Maria Vianney

Universitas Sanata Dharma
2013
Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: 1)
faktor-faktor yang menjadi latar belakang Ahmad Subardjo berperan pada awal
revolusi nasional, 2) usaha-usaha yang dilakukan oleh Ahmad Subardjo pada awal
revolusi nasional, dan 3) hambatan yang dihadapi oleh Ahmad Subardjo pada
awal revolusi nasional.

Penulisan skripsi ini menggunakan metode penelitian sejarah yang
mencakup lima tahapan, yaitu pemilihan topik, metode pengumpulan sumber
(heuristik), verifikasi, interpretasi, dan penulisan sejarah (historiografi).
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan multidimensional dan ditulis
secara deskriptif analitis.
Hasil penelitian ini adalah: 1) faktor-faktor yang menjadi latar belakang
Ahmad Subardjo berperan pada awal revolusi nasional adalah latar belakang
sosial-budaya yang meliputi latar belakang pendidikan dan keterlibatannya dalam
berbagai organisasi saat ia menempuh pendidikan di Belanda. Serta latar belakang
politik, keterlibatan Ahmad Subardjo dalam berbagai organisasi dari Jong Java,
Perhimpunan Indonesia, dan berbagai kepanitiaan dalam mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia seperti BPUPKI dan PPKI, hingga ia menjadi menteri
luar negeri Indonesia yang pertama. 2) Usaha yang dilakukan Ahmad Subardjo
pada awal revolusi nasional, yaitu usaha mendapatkan pengakuan kedaulatan
Republik Indonesia dari dunia internasional dan menyebarkan berita proklamasi
kemerdekaan Indonesia. 3) hambatan Ahmad Subardjo pada awal revolusi
nasional yaitu: kurangnya fasilitas dalam departemen Luar negeri yang baru
dibentuk dan kedatangan Sekutu yang menghambatnya dalam menyebarkan berita
proklamasi Indonesia.


viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRACT
THE ROLE OF AHMAD SUBARDJO IN THE BEGINNING OF
INDONESIA’S NATIONAL REVOLUTION
Elibertha Maria Vianney
Sanata Dharma University
2013
The thesis aims to describe and analyze 1) factors that formed the
background of Ahmad Subarjo’s involvement in the beginning of The National
Revolution, 2) effort Ahmad Subarjo’s in the beginning of National Revolution,
3) challenges that Ahmad Subarjo faced in the beginning of The National
Revolution.
The thesis employed a history research method covering five namely,
topic selection, resources gathering method (heuristics method), verification,
interpretation and history writing (historiography). The approach employed was
multidimensional approach with analytical description.
The research results are 1) the factors that formed the background of
Ahmad Subarjo’s involvement in the beginning of National Revolution are socialcultural backgrounds included educational background and his organizational
involvement when he studied at The Netherland. The other factor is his political
background, i.e, his involvement on many organizations such as Jong Java,
Perhimpunan Indonesia, and many committees to prepare the independence of
Indonesia such as BPUPKI and PPKI until he became Indonesian first Foreign
Affairs minister. 2) The efforts that Ahmad Subarjo made in the beginning of
National Revolution are the efforts to get the international acknowledgement on
Indonesia’s sovereignty and to spread the news of Indonesia’s proclamation. 3)
The challenges that Ahmad Subarjo faced on the beginning of National
Revolution are the lack of facilities in the new Foreign Affairs department and the
arrival of American Soldiers that blocked the news of Indonesia’s proclamation.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat
dan kasih karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan
judul “Peran Ahmad Subardjo Pada Awal Revolusi Nasional Indonesia”.
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam
memperoleh gelar sarjana (S1) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1.

Bapak Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2.

Bapak Indra Darmawan, S.E., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial, yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.

3.

Ibu Dra. Theresia Sumini, M.Pd., selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Sejarah, yang telah memberikan kesempatan dan berbagai
kemudahan kepada penulis berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.

4.

Bapak Dr. Anton Haryono, M.Hum., selaku dosen pembimbing yang
dengan sabar membimbing, membantu, dan mengoreksi serta
memberikan masukan kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

5.

Dosen-dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah membekali
ilmu sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Sanata
Dharma.

6.

Sekretariat Prodi Pendidikan Sejarah, yaitu: Bapak Agus Sularto beserta
staf yang telah membantu penulis dalam administrasi prodi.

7.

Seluruh karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah
dengan sabar memberikan pelayanan peminjaman buku demi
kelancaran penyusunan skripsi ini.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8.

Bapak Linus Kuya dan Mama Elisabeth yang telah memberi dukungan
material maupun spiritual kepada penulis sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan.

9.

Adikku Felisia Ines Iswani, terima kasih banyak adek untuk
dukungannya, motivasinya, yang adek berikan untuk kakak sehingga
kakak dapat menyelesaikan skripsi ini.

10. Om Stefanus sekeluarga, Om Dudang Sekeluarga, Bapak Thomas
Diman, yang telah memberikan dorongan penulis untuk menyelesaikan
skripsi ini.
11. Teman-teman baikku: Dessi, Nita, Kristina, Wawa, Damas, Nelson,
Suryo serta rekan-rekan mahasiswa Pendidikan Sejarah angkatan 2007
yang telah memberikan masukan dan dorongan yang berarti untuk
terselesainya skripsi ini.
12. Teman-teman di Asrama Pondok Angela yang selalu memberikan
semangat dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini
yaitu Sr. Yati, OSU, Sr. Etty, OSU, Sr. Densi, Sr. Yovita, Sr. Kori,
Nani, Apolonia, Via, Irma, Ria, Dwi, Indah, Winda, Ike, Cemara,
Hedwig, Veli, Nicke, Yolanda, Bertin, Yuni, Dian, Meri, Stefi, Ira,
Natha, serta semua keluarga besar komunitas Pondok Angela, Thanks
For the All.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun bagi skripsi ini.
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembacanya.

Yogyakarta, 8 Mei 2013

Penulis
xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................

iii

M OT O . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ..................................................................

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ......................................................

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA
ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...................................

vii

ABSTRAK...................................................................................................

viii

ABSTRACT ................................................................................................

ix

KATA PENGANTAR ................................................................................

xi

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN ..........................................................................

1

A. Latar Belakang..............................................................................

1

B. Rumusan Masalah .........................................................................

4

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan ......................................................

5

1.

Tujuan Penelitian ...................................................................

5

2.

Manfaat Penulisan .................................................................

6

D. Tinjauan Pustaka...........................................................................

6

E. Landasan Teori .............................................................................

9

F. Metodologi Penelitian ...................................................................

12

1.

Pemilihan Topik ....................................................................

12

2.

Pengumpulan sumber (Heuristik) ...........................................

13

3.

Kritik Sumber (Verifikasi) .....................................................

13

4.

Interpretasi .............................................................................

14

5.

Historiografi...........................................................................

15

G. Pendekatan....................................................................................

16

H. Sistematika Penulisan ...................................................................

16

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II LATAR BELAKANG KEHIDUPAN AHMAD
SUBARDJO .................................................................................

18

A. Latar Belakang Sosial-Budaya .....................................................

18

B. Latar Belakang Keluarga Dan Sosial .............................................

18

C. Latar Belakang Pendidikan ...........................................................

20

D. Latar Belakang Politik .................................................................

23

1.

Ahmad Subardjo Dalam Perhimpunan Indonesia (PI) .............

23

2.

Ahmad Subardjo Dalam BPUPKI ..........................................

27

3.

Ahmad Subardjo Dalam PPKI ...............................................

29

4.

Ahmad Subardjo Dalam Peristiwa Rengasdengklok ..............

31

5.

Ahmad Subardjo Dan Rumusan Teks Proklamasi ..................

33

6.

Ahmad Subardjo Sebagai Menteri Luar Negeri I ...................

35

BAB III USAHA AHMAD SUBARDJO PADA AWAL
REVOLUSI NASIONAL INDONESIA ...................................

40

A. Usaha Mendapatkan Pengakuan Kedaulatan Republik
Indonesia Dari Dunia Internasional ..........................................

40

B. Menyebarkan berita Kemerdekaan Indonesia ...........................

50

BAB IV HAMBATAN YANG DIHADAPI AHMAD SUBARDJO
PADA AWAL REVOLUSI NASIONAL INDONESIA ............

56

A.

Kurangnya Fasilitas Dalam Departemen Luar Negeri .............

56

B.

Kedatangan Sekutu ...............................................................

60

BAB V PENUTUP ......................................................................................

70

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................

74

LAMPIRAN ................................................................................................

77

xiii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rapat Persiapan Kemerdekaan Indonesia ....................................

28

Gambar 2. Suasana Rapat Pembahasan Piagam Jakarta ................................

29

Gambar 3. Suasana Saat Rapat PPKI Dalam Merancang Undang-Undang Dan
Falsafah Negara Indonesia ...........................................................

30

Gambar 4. Perdebatan Yang Terjadi Antara Golongan Tua Dan
Golongan Muda ...........................................................................

32

Gambar 5. Rumusan Teks Proklamasi Indonesia ........................................

34

Gambar 6. Kabinet Presidentil yang pertama, Ahmad Subardjo Bersama
Dengan Para Menteri Yang Terplilih ........................................

36

Gambar 7. Koran yang digunakan Subardjo untuk memasang iklan
pencarian pegawainya ................................................................

37

Gambar 8. Radio Yang Menyiarkan Berita Proklamasi Indonesia ...............

57

Gambar 9. Pertemuan Subardjo, Sukarno, Hatta. Dan Wiranata Kusuma,
Jumpa Pers Untuk Mengatakan Bahwa Bangsa Indonesia Sudah
Merdeka .....................................................................................

xiv

58

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

1. Pidato radio Ahmad Subardjo .........................................................

77

2. Silabus ............................................................................................

78

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) ....................................

81

xv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah
Ahmad Subardjo merupakan salah satu pahlawan yang ikut membantu

bangsa Indonesia untuk lepas dari kolonialisme hingga lahirnya proklamasi. Saat
menjadi mahasiswa, Subardjo cukup aktif dalam beberapa organisasi yang ada di
Indonesia seperti Tri Koro Dharmo, Perhimpunan Indonesia (PI), dan beberapa
organisasi lainnya. Ia menjadi anggota dari kedua organisasi itu, saat ia
menempuh pendidikan di Belanda dan memperoleh ijazah dengan gelar Meester
in de Rechten (Sarjana Hukum).1
Menjelang kemerdekaan Indonesia, Subardjo bersama Sukarno dan Hatta
terlibat aktif dalam mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Subardjo
ikut ambil bagian dalam kepanitiaan yang dibentuk untuk mempersiapkan
kemerdekaan Indonesia, seperti BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia), PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia) dan Panitia Sembilan. Selain BPUPKI dan PPKI, Subardjo juga
ditunjuk oleh Sukarno sebagai anggota panitia Sembilan, yang dalam rapatnya
menghasilkan Piagam Jakarta.2
Menjelang pembacaan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia, terjadi
perdebatan antara golongan tua dan golongan muda. Pihak golongan muda ingin
1

http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo, diakses tanggal 5 November 2012.
A.K. Wiharyanto, Sejarah Indonesia Dari Proklamasi Sampai Pemilu 2009, 2011, Yogyakarta,
Universtas Sanata Dharma, hlm. 9.
2

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia secepatnya tanpa harus
kerjasama dengan Jepang, sedangkan golongan tua menghendaki rapat PPKI
terlebih dahulu. Golongan muda ini terdiri dari Sukarni, Sutan Syahrir, dan para
pelajar lainnya, sedangkan yang termasuk golongan tua atau kaigun yaitu Ahmad
Subardjo, Sudiro, Wikana, E. Chairudin, dan lainnya.3 Perdebatan antara golongan
tua dan golongan muda menyangkut pelaksanaan proklamasi kemerdekaan.4
Golongan

muda

yang

diwakili

oleh

Wikana

ingin

segera

memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Sedangkan, dari pihak golongan tua
ingin melaksanakan proklamasi sesuai dengan perhitungan politiknya dan
perlunya kerjasama dengan pihak Jepang secara de facto. Namun, hal ini ditolak
oleh golongan muda. Karena terjadi perdebatan antara golongan muda dan
golongan tua, maka diadakanlah rapat. Dalam rapat yang dilaksanakan di rumah
Laksamana Maeda, Subardjo mengajak golongan muda yang diwakili oleh
Wikana untuk berunding bersama dengan golongan tua. Dari hasil perundingan
itu, didapatkan hasil bahwa proklamasi akan dilaksanakan di Jakarta.
Kemudian, dalam pertemuan singkat di Rengasdengklok, Subardjo
memberikan jaminan kepada golongan muda bahwa Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 selambat-lambatnya
jam 12.00 WIB.5 Jaminan yang diberikan Subardjo inilah yang akhirnya
membawa Sukarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Peristiwa ini dikenal dengan
peristiwa Rengasdengklok.
3

Adam Malik, Mengabdi Republik Jilid II (Angkatan 45), Jakarta, Gunung Agung, 1956, hlm.
29.
4
A. K. Wiharyanto, op. cit., hlm. 16.
5
A. K. Wiharyanto, op. cit., hlm. 18.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia kemudian dikumandangkan di Jalan
Pegangsaan Timur No. 56 pada 10.00 WIB. Sehari sesudah Proklamasi
Kemerdekaan yaitu pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengadakan rapat untuk
membentuk suatu pemerintahan. Hasil dari keputusan rapat PPKI yaitu,6
1. Mensahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia.
2. Ir. Sukarno dipilih sebagai Presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai Wakil
Presiden.
3. Pekerjaan Presiden untuk sementara waktu dibantu oleh sebuah komite
nasional.
Dalam kabinet yang pertama, Subardjo diangkat oleh Presiden Soekarno
sebagai Menteri Luar Negeri Indonesia yang pertama. Subardjo banyak menerima
pekerjaan yang harus dikerjakannya. Saat pertama terpilih, Subardjo belum
langsung memulai pekerjaannya seperti departemen lainnya, karena hal yang
harus dilakukan oleh Subardjo terlebih dahulu adalah mencari para pegawai yang
mau membantu dalam departemennya, serta mencari kantor yang nantinya akan
digunakan untuk melakukan pekerjaan bersama dengan para pegawainya. Dalam
menjalankan tugasnya Subardjo banyak mengalami hambatan salah satunya
berasal dari dalam dirnya sendiri. Dalam melakukan tugasnya Subardjo harus
mengusahakan fasilitas dalam departemennya sendiri, begitu juga dalam mencari
pegawai yang mau bekerja dalam departemennya.
Republik Indonesia telah lahir. Sementara itu, Sekutu sebagai pihak yang
menang, segera merencanakan kedatangan mereka ke Indonesia untuk menerima
penyerahan pihak Jepang. Akan tetapi, pada zaman Jepang keadaan Indonesia
telah berada dalam kekacauan yang besar, yang terus mempolitisasi rakyat dan
6

Osman Raliby, Documenta Historica, Jakarta, Bulan Bintang, 1953, hlm. 14.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

telah mendorong para pemimpin dan generasi tua maupun muda untuk mengambil
prakarsa, sehingga pihak sekutu menghadapi suatu perang kemerdekaan yang
revolusioner.7
Subardjo sebagai menteri luar negeri yang pertama yang bisa dilakukannya
adalah memperjuangkan agar negara Indonesia segera memperoleh kedaulatan
dari dunia Internasional terutama dari Belanda yang tidak mau memberi
kedaulatan itu kepada bangsa Indonesia. Selain itu, tugas Subardjo sebagai
menteri luar negeri menyebarkan berita proklamasi kemerdekaan Indonesia ke
dunia Internasional dengan tujuan bahwa negara Indonesia sudah terbentuk
dengan diproklamasikannya Indonesia.
B.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian skripsi ini berusaha

untuk mengidentifikasi dan menganalisis peran Ahmad Subardjo pada awal
revolusi nasional Indonesia. Pada permasalahan pertama ingin dijawab dengan
menjelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang Ahmad Subardjo
berperan pada awal revolusi nasional Indonesia . Permasalahan ini akan dijawab
dengan menjelaskan latar belakang kehidupan sosial Ahmad Subardjo, latar
belakang kependidikannya dan latar belakang Subardjo menjadi anggota
organisasi-organisasi yang didirikan oleh para pemuda pelajar Indonesia, serta
panitia yang diikutinya menjelang kemerdekaan bangsa Indonesia, dan awal
revolusi nasional Indonesia.

7

M.C. Ricklefs, Sejarah Indonesia Modern, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1989,
hlm. 447.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

Pada permasalahan kedua ingin dijawab usaha yang dilakukan Subardjo
pada awal revolusi nasional Indonesia dengan mengusahakan agar bangsa
Indonesia segera mendapatkan kedaulatan dari dunia internasional terutama
bangsa Belanda atas kemerdekaan yang diperoleh oleh bangsa Indonesia, serta
menyebarkan berita proklamasi yang sudah dikumandangkan ke dunia
Internasional.
Pada permasalahan ketiga, ingin dijawab hambatan yang dihadapi oleh
Subardjo pada awal revolusi nasional. Dalam hal ini Subardjo berusaha
meyakinkan bangsa Belanda bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia yang
sudah dikumandangkan itu adalah sah secara hukum internasional, karena
Indonesia telah memenuhi syarat-syarat hukum internasional. Departemen yang
dipimpin Subardjo merupakan suatu departemen baru dan belum memiliki segala
fasilitas, belum mempunyai pegawai yang mau bekerja dalam departemennya
serta Subardjo belum memiliki kantor yang digunakan sebagai tempat bekerja,
sehingga Subardjo harus mengusahakannya sendiri tanpa ada bantuan dari pihak
lain.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah,
1.

Faktor-faktor apa saja yang menjadi latar belakang Ahmad Subardjo
berperan pada awal revolusi nasional Indonesia?

2.

Bagaimana usaha-usaha yang dilakukan oleh Ahmad Subardjo pada awal
revolusi nasional Indonesia?

3.

Apa saja hambatan yang dihadapi Ahmad Subardjo pada awal revolusi
nasional Indonesia?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

C.

Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1.

Tujuan Penelitian

a)

Untuk menganalisis faktor-faktor keterlibatan Ahmad Subardjo pada awal
revolusi nasional Indonesia.

b)

Untuk menganalisis usaha-usaha yang dilakukan oleh Ahmad Subardjo pada
awal revolusi nasional Indonesia.

c)

Untuk mendeskripsikan hambatan yang dihadapi Ahmad Subardjo pada
awal revolusi nasional Indonesia.

2.

Manfaat Penulisan

a)

Untuk Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Skripsi yang dibuat ini untuk menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan
tentang peranan dan sumbangan peran Ahmad Subardjo pada awal revolusi
nasional Indonesia.

b)

Untuk Universitas Sanata Dharma
Skripsi ini dibuat untuk menambah koleksi bagi literatur kepustakaan di
Universitas Sanata Dharma. Selain itu, untuk melaksanakan salah satu butir
Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu penelitian untuk ilmu pengetahuan.

c)

Untuk Penulis
Skripsi ini dibuat untuk menambah pengetahuan penulis mengenai peran
Ahmad Subardjo pada awal revolusi nasional Indonesia. Selain itu, skripsi
ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
pendidikan pada satu Program Studi Pendidikan Sejarah Universitas Sanata
Dharma.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7

D.

Tinjauan Pustaka
Sumber–sumber yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah sumber

tertulis. Sumber tertulis dibagi menjadi dua jenis yaitu sumber primer dan sumber
sekunder. Sumber primer menurut Louis Gottschalk dalam bukunya yang berjudul
Mengerti Sejarah adalah kesaksian daripada seorang saksi dengan mata kepala
sendiri atau saksi dengan panca indera yang lain, atau dengan alat mekanis seperti
diktafon, yakni orang atau alat yang hadir pada peristiwa yang diceritakannya
(secara singkat disebut sebagai saksi pandang mata). Sumber sekunder merupakan
kesaksian daripada siapapun yang bukan merupakan saksi pandang mata yakni
seseorang yang tidak hadir pada peristiwa yang dikisahkannya.8
Dalam penulisan skripsi yang berjudul “Peran Ahmad Subardjo Pada Awal
Revolusi Nasional Indonesia” ini, sumber primer yang digunakan adalah buku
yang berjudul Kesadaran Nasional Sebuah Otobiografi yang diterbitkan oleh
Gunung Agung Jakarta. Buku ini merupakan tulisan pribadi (Otobiografi) Ahmad
Subardjo mengenai perjalanan hidupnya sejak ia sadar dengan keadaan Indonesia
dan ikut bergabung menjadi anggota aktif dalam organisasi yang bernama Tri
Koro Dharmo. Saat itu, ia masih menjalani pendidikan di luar negeri yang
kemudian dalam perjalanannya organisasi tersebut berubah nama menjadi Jong
Java.
Selain itu, ia juga menuliskan pengalamannya pada awal revolusi nasional
Indonesia terutama dalam Kabinet Presidential (kabinet yang dibentuk sehari
sesudah dibacakan teks proklamasi kemerdekaaan Indonesia) sebagai menteri luar
8

Louis Gottschalk, Mengerti Sejarah, Penerbit Universitas Indonesia, 1986, hlm. 35.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

negeri. Oleh karena skripsi ini ditulis dengan menggunakan studi pustaka, maka
untuk membahas tentang “Peran Ahmad Subardjo Pada Awal Revolusi Nasional
Indonesia” diperlukan buku–buku yang relevan dengan permasalahan tersebut,
sehingga sumber tersebut menjadi sumber sekunder.
Buku-buku yang menjadi acuan pokok dalam penelitian ini antara lain :
Pertama, buku berjudul Kesadaran Nasional Sebuah Otobiografi dari Ahmad
Subardjo. Dalam buku ini diceritakan mengenai sejarah kehidupan Ahmad
Subardjo dari masa kecil hingga ia ikut berperan pada awal revolusi nasional.
Selain itu, di dalam buku ini juga dijelaskan mengenai awal keterlibatan Ahmad
Subardjo sebelum dan sesudah kemerdekaan bangsa Indonesia. Keterlibatannya
sebelum kemerdekaan Indonesia, Subardjo aktif sebagai anggota organisasi di
Belanda yaitu Jong Java yang kemudian berubah nama menjadi Tri Koro Dharmo.
Selain itu, Subardjo juga terlibat aktif sebagai anggota organisasi masa
pergerakkan nasional seperti Perhimpunan Indonesia dan pada tahun 1920—1921
Subardjo ditunjuk sebagai ketua Perhimpunan Indonesia.9
Kedua, buku berjudul “Peranan Ide-Ide Dalam Pergerakan Kemerdekaan
Indonesia”, karya Ahmad Subardjo sendiri. Dalam buku ini Ahmad Subardjo
membahas mengenai peran ide-ide dalam gerakan kemerdekaan Indonesia yang
dikemukakan oleh kaum nasionalis, serta pengalaman Subardjo saat mengikuti
organisasi di Belanda. Peran dari ide-ide kemerdekaan yang dikemukakan oleh
kaum nasionalis ini dituangkan dalam organisasi Perhimpunan Indonesia, yang
pada tahun 1920—1921 Subardjo sebagai ketua. Selain itu, dalam buku ini juga
9

Buku karangan Ahmad Subardjo, yang diterbitkan oleh Gunung Agung pada tahun 1978 di
Jakarta.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

dijelaskan mengenai kegiatan Subardjo saat ia menjadi anggota Perhimpunan
Indonesia. Di buku ini juga dibahas mengenai munculnya ide-ide pergerakan
nasional Indonesia (nasionalisme).10
Ketiga, buku berjudul Lahirnya Republik Indonesia, disusun oleh Ahmad
Subardjo. Di buku ini dibahas mengenai keikutsertaannya dalam memperjuangkan
kemerdekaan Indonesia, yang ia mulai turut serta dalam gerakan pemuda di
Belanda hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia. Keikutsertaan Subardjo
dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dimulai dengan menjadi anggota
organisasi pergerakan kemerdekaan di Belanda yaitu Jong Java yang kemudian
berubah nama menjadi Tri Koro Dharmo, dan anggota organisasi Perhimpunan
Indonesia.11
Keempat, buku yang berjudul Documenta Historica, disusun oleh Osman
Raliby. Dalam buku ini dibahas mengenai kronologi setiap kejadian yang terjadi
di Indonesia mulai dari proklamasi kemerdekaan Indonesia, hingga negara
Indonesia berhasil mendapatkan pengakuan yang sah dari dunia internasional.
Dalam buku ini diceritakan juga secara kronologis setiap peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi di Indonesia. 12
E.

Landasan Teori
Penulisan karya ilmiah membutuhkan sebuah kerangka teori yang nanti

akan membantu dalam penulisan dan penyelesaian karya ilmiah serta membantu
penulis untuk menjaga batas-batas kajiannya. Dalam penulisan skripsi yang
10

Buku karangan Ahmad Subardjo, yang diterbitkan oleh Idayu pada tahun 1975 di Jakarta.
Buku karangan Ahmad Subardjo, yang diterbitkan oleh PT. Kinta pada tahun 1972 di Jakarta.
12
Buku karangan Osman Raliby, yang diterbitkan oleh Bulan Bintang pada tahun 1953 di
Jakarta.

11

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

10

berjudul “Peran Ahmad Subardjo Pada Awal Revolusi Nasional Indonesia” perlu
lebih dulu dikemukakan beberapa hal yang bersifat teoretik, yaitu :
Peranan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang dalam
suatu peristiwa, misalnya sebagai penggerak revolusi.13 Peranan (Role)
merupakan aspek dinamis dari suatu kedudukan (status). Jadi, peranan dapat
diartikan sebagai fungsi seseorang yang terkait dengan kedudukannya dalam
sebuah kelompok sosial atau masyarakat. Hal ini berarti, seseorang akan memiliki
peranan apabila ia mempunyai kedudukan dalam suatu kelompok masyarakat.14
Menurut Adam Kuper dan Jessica, peran (role) adalah perilaku yang diharapkan
dalam kerangka posisi sosial tertentu.15
Seseorang dalam melaksanakan hak dan kewajibannya harus sesuai dengan
tiga hal yaitu
a.

Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau
tempat seseorang dalam masyarakat.

b.

Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi.

c.

Peranan juga dapat diartikan sebagai perilaku individu yang penting bagi
struktur sosial masyarakat.
Revolusi merupakan sebuah perubahan dalam kurun waktu yang singkat dan

terjadi dengan proses yang cepat. Revolusi merupakan gambaran dari keinginan

13

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, Jakarta, Balai
Pustaka, hlm. 854.
14
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, 1990, Jakarta ,Rajawali Pers, hlm. 286.
15
Adam Kuper dan Jessica, Ensiklopedi Ilmu-Ilmu Sosial, 2000, Jakarta, Raja Grafindo
Persada, hlm. 935.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

11

terbesar individu maupun kelompok, dalam konteks ini adalah bangsa, untuk
mencapai sesuatu yang menjadi tujuan gerakan revolusi itu sendiri. Oleh karena
itu, sebuah revolusi selalu diwarnai dengan pertentangan, perpecahan, yang
kemudian mengarah kepada kekerasan.
Hal tersebut dikarenakan tidak semua pihak siap menerima perubahan yang
sedemikian cepat, dan tentu akan mempengaruhi berbagai bidang dalam
kehidupan. Menurut Bung Karno, revolusi ini diibaratkan dengan banteng yang
mengamuk dan menyambut segala apa yang merintangi, terbujur lalu terbelintang
patah. Pada saat itulah mulai bergema lonceng revolusi.16 Kata-kata yang
diungkapkan oleh Sukarno dalam buku Adam Malik ini, ingin mengatakan bahwa
revolusi terjadi secara besar-besaran dan mengakibatkan semuanya berubah.
Revolusi dan kemerdekaan sangat erat kaitannya, karena suatu proses
kemerdekaan kebanyakan diperoleh melalui perubahan yang cepat dan mendasar.
Pemanfaatan situasi dan kondisi juga membawa pengaruh dalam sebuah proses
revolusi. Misalnya dalam revolusi yang terjadi di Perancis, Amerika dan lain
sebagainya revolusi dan kemerdekaan sangat erat kaitannya dan merupakan
contoh sebuah pemanfaatan situasi dan kondisi dalam memperoleh kemerdekaan
yang membawa perubahan mendasar dan cepat.
Revolusi politik adalah suatu perubahan ketatanegaraan (pemerintahan
atau keadaan sosial) yang dilakukan dengan kekerasan (perlawanan dengan
senjata).17 Revolusi adalah suatu perubahan sosial dan kebudayaan yang
16

Adam Malik, Mengabdi Republik Jilid II Angkatan 45, Jakarta, Gunung Agung, 1978, hlm.
40-41.
17
Ibid., hlm. 954.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

12

berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan
masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau
tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan melalui kekerasan.
Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat
memakan waktu lama.18
Secara sosiologis, agar suatu revolusi dapat terjadi, maka harus dipenuhi
syarat-syaratnya yaitu,
a)

Harus ada keinginan umum untuk mengadakan suatu perubahan. Di dalam
masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada
suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan
tersebut.

b)

Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu
memimpin masyarakat tersebut.

c)

Pemimpin dapat menampung keinginan masyarakat dan kemudian
merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas menjadi program dan
gerakan.

d)

Pemimpin dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat, tujuan yang
bersifat konkret dan dapat dilihat di masyarakat.

e)

Harus ada momentum yang tepat untuk memulai dan melaksanakan
gerakan.

18

http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi (diakses tanggal 10 Januari 2013).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

13

F.

Metode Penelitian Dan Pendekatan.

1.

Metode Penelitian.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian sejarah

yaitu :
a.

Pemilihan Topik.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengangkat judul “Peran Ahmad

Subardjo Pada Awal Revolusi Nasional”. Alasan penulis mengangkat topik ini
belum ada ditulis orang, selain itu penulis juga mengharapkan agar Subardjo dapat
dikenal oleh khalayak ramai seperti pahlawan lainnya.
b.

Pengumpulan Sumber (Heuristik).
Setelah

menentukan

topik

serta

merumuskannya

dalam

bentuk

permasalahan maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengumpulan sumber
(data) yang dikenal dengan nama heuristik. Di dalam heuristik ada dua macam
sumber yang harus dicari yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber
primer adalah kesaksian dari pada seorang saksi dengan mata kepala sendiri atau
saksi dengan pancaindera yang lain atau dengan alat mekanis seperti diktafon,
yakni orang yang hadir pada saat peristiwa tersebut diceritakannya atau biasa
disebut sebagai saksi pandangmata. Sumber sekunder adalah kesaksian dari
siapapun yang bukan merupakan saksi pandang mata, yakni dari seorang yang
tidak hadir dalam peristiwa tersebut.
Adapun sumber primer yang digunakan oleh penulis dalam melakukan
penulisan ini adalah Sebuah Kesadaran Nasional, Autobiografi Ahmad Subardjo,
Lahirnya Republik Indonesia dan Peranan Ide-Ide Kemerdekaan yang merupakan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

14

tulisan dari Ahmad Subardjo sendiri berdasarkan pada pengalamannya sendiri.
Sedangkan sumber sekunder diantaranya adalah Sejarah Revolusi Nasional
Indonesia, Revoloesi Pemoeda, Peranan Ide-Ide Kemerdekaan, dan lain
sebagainya.
c.

Verifikasi (Kritik Sumber).
Setelah melakukan pengumpulan sumber, hal yang dilakukan oleh penulis

selanjutnya adalah melakukan verifikasi data atau sering disebut dengan kritik
sumber. Kritik sumber dibedakan menjadi dua yaitu kritik internal dan kritik
eksternal. Kritik internal adalah kritik yang bertujuan untuk menguji kredibilitas
sumber, artinya apakah isi sumber dapat dipercaya atau tidak. Kritik internal
ditujukan pada isi dari teks.19 Kritik eksternal bertujuan untuk memeriksa
otentisitas (keaslian) sumber dengan melakukan penelitian fisik suatu sumber.
Pada kritik eksternal, intinya apakah suatu sumber yang diperiksa asli atau palsu.
Bekal utama seorang peneliti sejarah adalah sifat tidak percaya terhadap
semua sumber sejarah. Maka diperlukan sebuah kritik sumber. Dalam penulisan
skripsi ini penulis melakukan kritik sumber intern atau mengenai isi teks dari
buku yang digunakan penulis sebagai sumber penulisan.
Kritik intern dalam penelitian ini dilakukan dengan cara membandingkan
sumber yang satu dengan sumber lainnya. Buku berjudul Perjuangan Revolusi
yang ditulis oleh Soebadio, mengatakan bahwa Subardjo dalam kabinet
presidential yang pertama terpilih sebagai penasehat Menteri Luar negeri pertama
yang di bawah pimpinan Laksamana Maeda, tetapi dalam buku Iwa K. Sumantri
19

Suhartono.W. Pratono. Teori Dan Metodologi Sejarah., Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010, hlm. 35

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

15

yang berjudul Sejarah Revolusi Indonesia bahwa Ahmad Subardjo dalam kabinet
Indonesia pertama terpilih sebagai Menteri Luar Negeri yang pertama. Penulis
harus berusaha untuk membandingkan kedua buku dengan pengarang yang
berbeda namun topiknya sama. Perbedaan latar belakang penulis, dari negara
liberal dan dari negara sosialis akan menyebabkan pandangan yang berbeda pula.
d.

Interpretasi (Penafsiran Data)
Interpretasi merupakan langkah yang dilakukan setelah verifikasi data atau

proses penafsiran terhadap data-data yang diperoleh. Tahapan interpretasi ini
penting dalam penulisan sejarah. Pada skripsi ini tahap interpretasi terletak pada
bab II, III, dan IV yang berisi mengenai pembahasan materi yang telah
dirumuskan dalam rumusan masalah. Proses ini merupakan hasil dari analisis
yang dilakukan oleh penulis terhadap data dan sumber yang ada.
e.

Penulisan Sejarah (Historiografi)
Tahap terakhir dalam penelitian historis adalah penulisan atau penyusunan

cerita sejarah atau yang lebih dikenal dengan nama historiografi. Historiografi
merupakan suatu proses rekonstruksi imajinatif dari suatu peristiwa yang terjadi
pada masa lampau berdasarkan pada data-data yang diperoleh dari sumber.
Hal yang membedakan penulisan sejarah dengan penulisan ilmiah lainnya
adalah penekanannya pada aspek kronologis. Karena itu, alur dalam pemaparan
penulisan harus diurutkan dengan kronologisnya sekalipun ditunjukkan di dalam
setiap pokok dan pembahasan pada tema tertentu.
Penulis dituntut kemampuannya untuk membuat susunan cerita yang
menarik dengan menyajikan fakta-fakta dalam bentuk cerita dengan keseluruhan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

16

nilai dan intelektualnya. Maka, dalam skripsi ini penulis menyajikan bentuk
penulisan deskriptif analisis yaitu menggambarkan peran Ahmad Subardjo pada
awal revolusi nasional, sebuah tinjauan perspektif historis dengan menggunakan
sudut pandang yang mengikuti garis perkembangan waktu tertentu. Dalam hal ini
revolusi Indonesia terjadi pada tahun 1945—1949, dan Subardjo berperan sampai
bulan November tahun 1945 dan baru menjadi menteri luar negeri kembali setelah
revolusi Indonesia terjadi.
2.

Pendekatan
Pendekatan dalam penelitian sejarah adalah suatu pola pikir atau cara

pandang penulis terhadap suatu kajian atau peristiwa sejarah. Menurut Sartono
Kartodirjdo dalam bukunya berjudul “Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi
Sejarah”

suatu

pendekatan

sangat

diperlukan

sebagai

cara

seorang

sejarahwan/penulis dalam memandang dimensi-dimensi mana yang perlu
diperhatikan, unsur-unsur mana yang perlu diungkapkan dan lain sebagainya.20
Penulisan sejarah biasa menggunakan dua atau lebih pendekatan. Pendekatanpendekatan yang dimaksud adalah pendekatan politik, sosial dan pendidikan.
Pendekatan sosial digunakan penulis untuk mengkaji hubungan Subardjo
dengan beberapa kaum nasionalis lainnya yang menjadi pendorong bagi Subardjo
untuk ikut berperan pada awal revolusi nasional Indonesia. Pendekatan politik
digunakan untuk mengkaji usaha-usaha serta hal-hal yang dilakukan oleh
Subardjo pada awal revolusi nasional Indonesia.

20

Kemudian, pendekatan

Sartono Kartodirdjo, Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah, Jakarta, Gramedia,
1992, hlm. 4.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

17

pendidikan digunakan untuk mengkaji pendidikan yang ditempuh oleh Subardjo
selama ia berada di luar negeri dan di Indonesia.
G.

Sistematika Penulisan
Penulisan historis yang berjudul Ahmad Subardjo dalam revolusi Indonesia

mempunyai sistematika penulisan sebagai berikut :
Bab I berupa pendahuluan, yang memuat latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan dan manfaat penulisan, tinjauan pustaka, kajian teori,
metodologi penenelitian, dan sistematika penulisan.
Bab II menyajikan uraian mengenai faktor-faktor yang menjadi pendorong Ahmad
Subardjo berperan pada awal revolusi nasional Indonesia.
Bab III menyajikan usaha-usaha yang dilakukan oleh Ahmad Subardjo pada awal
revolusi nasional Indonesia.
Bab IV menyajikan uraian mengenai hambatan yang dialami Ahmad Subardjo
pada awal revolusi nasional Indonesia.
Bab V menyajikan kesimpulan dari penelitian permasalahan yang telah diuraikan
pada bab II, II, dan IV.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

18

BAB II
LATAR BELAKANG KEHIDUPAN AHMAD SUBARDJO

Ahmad Subardjo merupakan tokoh nasionalis yang juga ikut berperan dalam
kemerdekaan bangsa Indonesia dan sesudah kemerdekaan pun ia masih ikut
membantu bangsa Indonesia mendapatkan pengakuan kedaulatan dari dunia
internasional. Dia merupakan orang yang menjaminkan hidupnya kepada bangsa
Indonesia bahwa proklamasi kemerdekaan akan dilaksanakan esok hari pada
tanggal 17 Agustus 1945 selambat lambatnya jam 12.00 WIBA. Selain itu, ia
juga dipilih secara langsung oleh Sukarno sebagai menteri luar negeri yang
pertama dan ikut membantu bangsa Indonesia untuk mendapatkan kedaulatan
secara penuh.
A.

Latar Belakang Sosial-Budaya

1.

Latar Belakang Keluarga Dan Sosial
Ahmad Subardjo lahir pada tanggal 23 Maret 1896 di Teluk Jambe,

Karawang, Jawa Barat. Ayah Subardjo bernama Teuku Muhammad Yusuf, yang
merupakan keturunan bangsawan Aceh.21 Ayah Subardjo merupakan keturunan
penguasa Pidie, Aceh yang tinggal di Jatibarang. Ibunya bernama Wardinah,
keturunan Jawa-Bugis, dan putri seorang camat di Telukagung, Cirebon. Kakek
Subardjo adalah seorang ulama di daerahnya. Ayah Subardjo bekerja di kantor

21

http://id.wikipedia.org/wiki/Achmad_Soebardjo (diakses tanggal 5 November 2012, jam 10.25
WIBA).

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

19

sekretariat “Raad van Indie”, yaitu badan penasehat tertinggi Gubernur Jenderal di
Hindia Belanda.22
Keluarga Ahmad Subardjo termasuk keluarga yang terpandang. sehingga ia
dan kakaknya mempunyai kesempatan untuk mengenyam pendidikan seperti
golongan bangsawan lainnya. Untuk mendapatkan pendidikan yang baik,
Subardjo dan kakaknya dikirimkan ke Batavia oleh kedua orangtua mereka.
Tujuan Subardjo dan kakaknya dikirimkan ke Batavia adalah untuk belajar bahasa
Belanda, sebelum memasuki Sekolah Rendah Eropa.23
Di Batavia, mereka tidak mempunyai keluarga, maka keduanya tinggal
dengan sebuah keluarga Jawa di Kwitang, daerah Kramat, yang bekerja pada
perusahaan pelayaran Belanda dan untuk menambah penghasilannya ia membuat
pemondokan bagi murid-murid dari luar Batavia yang tidak mempunyai
keluarga.24 Ada juga mahasiswa kedokteran yang hanya berlangganan makan di
pemondokannya itu. Mereka semua yang tinggal di sana berbicara menggunakan
bahasa Belanda, sehingga Subardjo sering mendengarnya, yang nantinya akan
menambah pengetahuan bahasa Belanda bagi Subardjo sendiri.
Tahun 1908, Subardjo dan keluarganya mulai menetap di Batavia. Ketika
Subardjo sudah pandai menggunakan bahasa Belanda, ia rajin membaca buku dan
majalah yang dipinjam dari perpustakaan tempat ia bersekolah. Buku yang paling
disukai Subardjo adalah Larl May, sedangkan pahlawan yang disukai Subardjo
adalah Old Shayyerland dan Winnetou.
22

Ahmad Subardjo, Kesadaran Nasional, Otobiografi Ahmad Subardjo, Jakarta, Gunung Agung,
1978, hlm. 36.
23
Ibid., hlm. 36.
24
Idem.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

20

Pada tahun 1917, Subardjo menamatkan sekolah HBS (Hogere Burger
School) di Jakarta. Setelah menamatkan HBS, Subardjo ikut bergabung dalam
gerakan pemuda Tri Koro Dharmo yang kemudian berubah menjadi Jong Java.
Subardjo menamatkan sarjana mudanya di Universitas Leiden dengan Fakultas
hukum, mendapat gelar Meester in de Rechten (Mr.).25
2.

Latar Belakang Pendidikan
Pada awal

masuk sekolah, Subardjo masuk di Sekolah Rendah Eropa

(European Lagere School-ELS) yang letaknya di Kramat. Kemudian, pindah ke
ELSB di Schoolweg, dekat Pasar Baru. Pada awalnya ELS hanya terbuka bagi
orang Belanda, kemudian tahun 1903, ELS terbuka bagi orang pribumi dan
Tionghoa yang keluarganya terpandang dan kaya.26 Pada tahun 1917, Subardjo
berhasil menamatkan ELS (setingkat dengan SMA).
ELS sering dikunjungi oleh anak-anak yang orangtuanya tidak mempunyai
tujuan pasti selain memberikan pendidikan dasar yang berguna bagi anaknya agar
mudah mendapat pekerjaan seperti juru tulis, atau pekerjaan tingkat rendah
lainnya.27 Maka dari itu, ada beberapa sekolah yang didirikan oleh Belanda untuk
keahlian-keahlian tertentu seperti jika ingin menjadi juru mesin atau pengawas
pekerjaan umum, mereka bersekolah di Sekolah ratu Wihelmina (KHS) yang
didirikan tahun 1901.

25

Ibid., hlm. 38.
Ibid., hlm. 41.
27
Departemen Pendidikan, Pendidikan Di Indonesia 1900-1974, Jakarta, Balai Pustaka, 1976,
hlm. 37.
26

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

21

ELS

merupakan pendidikan dasar yang disediakan untuk anak-anak

golongan Eropa, bangsawan Bumiputera atau tokoh-tokoh terkemuka. Bahasa
pengantar yang digunakan dalam pembelajaran di ELS yaitu bahasa Belanda.
Lama sekolahnya tiga hingga lima tahun. Mata pelajaran yang diberikan sama
dengan mata pelajaran pada sekolah rendah biasa, yang membedakannya adalah
untuk masuk HBS (setara dengan Sekolah Menengah Atas) menggunakan bahasa
Perancis.28
Di sekolah yang baru, Subardjo mendapatkan seorang teman baru yang
dekat dengannya. Nama temannya yaitu Panudju. Ayah Panudju bernama Ruwio
Dharmo Broto, merupakan seorang penerbit majalah Dharmo Kondo di Jawa
Tengah. Pandangan-pandangan yang sejalan dengan pemikiran orang Jawa yang
berpendidikan, yang sebagian besar tergabung dalam himpunan/organisasi yang
baru dibentuk yaitu Budi Utomo. Perhimpunan ini bertujuan mengembangkan
pendidikan dan kebudayaan untuk orang Jawa. 29
Suatu hari Subardjo, Panudju dan teman-temannya mendapatkan seorang
kepala sekolah yang baru bernama Vleming, orang Belanda yang sebelum pindah
ke Kramat menjadi kepala sekolah di Padang, Sumatera Barat. Rasa kesadaran
dan bangkitnya semangat Subardjo tumbuh saat Vleming melakukan tindakan
yang menurut Subardjo telah melampaui batas sebagai seorang kepala sekolah,
yaitu pada saat salah seorang temannya yang berasal dari Minangkabau yang
menjadi sasaran kemarahan Vleming dengan mengatakan,
28
29

Ibid., hlm 38.
Ahmad Subardjo. Kesadaran Nasional, Otobiografi Ahmad Subardjo. Jakarta, Gunung Agung
1978, hlm. 43-44.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

22

“Bagaimana mereka dapat disamakan dengan kami orang Eropa, jika si Amat di
bawah pohon kelapa sambil mengisap rokok daun nipah sepanjang hari dan
membiarkan istrinya bekerja di sawah sendiri”.30
Kemudian,
“Sekali lagi Vleming mengemukakan dan mencemooh penduduk asli, “penduduk
asli tak mempunyai kemampuan untuk menerima pendidikan yang lebih tinggi
dan mereka tak memerlukannya, mereka hanya baik untuk pekerjaan rendah dan
kasar.
Hal ini, membuat Subardjo merasa sakit hati sehingga ia dan temantemannya hanya dapat berdiam diri. Setelah kejadian tersebut, Subardjo dengan
Panudju bersumpah untuk belajar dengan lebih giat, agar Vleming tak lagi
mengejek m