Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sibetan - Kecamatan Bebandem - Kabupaten Kibetan.

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM

TEMATIK INFRASTRUKTUR PEMUKIMAN UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2016

DESA /KELURAHAN : SIBETAN KECAMATAN : BEBANDEM KABUPATEN : KARANGASEM

NAMA MAHASISWA : 1. I .G.A. INTAN PURNAMANINGRAT 2. SANDI YUANTORO

FAKULTAS : 1. HUKUM 2. PERTANIAN


(2)

ii

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM TEMATIK PKP XIII yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : - I Gusti Ayu Intan Purnamaningrat - Sandi Yuantoro

No. Mahasiswa : - 1303005030 - 1305315082

Tanda Tangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan saya selama di lokasi KKN PPM TEMATIK PKP XIII , Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.


(3)

iii KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa/ Ida Sang Hyang Widhi Wasa,berkat Asung Kertha Wara Nugraha-Nya kegiatan KKN PPM TEMATIK PKP Periode XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Terima kasih Penulis ucapkan kepada Bapak Ir. Gede Suarta, M.Si selaku Dosen Pembimbing Lapangan atas bimbingannya selama ini. Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Kepala Desa Sibetan I Nengah Kompiang Suarjana S.H. keluarga KK Dampingan yaitu Bapak I Ketut Prapti yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengetahui dan mempelajari kehidupan sehari-hari keluarga KK Dampingan. Adapun KKN-PPM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Sibetan serta pendampingan keluarga.

Kegiatan ini merupakan program khusus bagi mahasiswa KKN PPM TEMATIK PKP XIII untuk mendampingi serta membantu keluarga miskin/pra sejahtera dalam memecahkan masalah yang dihadapinya seperti masalah kebersihan lingkungan, pendidikan, manajemen keluarga, kesehatan keluarga, ekonomi keluarga, penataan keluarga dan lain sebagainya.

Penulis berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Desa Sibetan, 24 Agustus 2016


(4)

iv

DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1

1.1 Profil Keluarga Dampingan ... .2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ... 2

1.2.2 Pengeluaran Keluarga... 2

1.2.2.1 Keperluan Sehari-hari 2 1.2.2.2 Listrik ... 3

1.2.2.3 Sosial 3 1.2.2.4 Pendidikan 3 1.2.2.5 Kesehatan ... 3

1.2.2.6 Lain-lain ... 3

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 4

2.1Permasalahan Keluarga ... 4

2.1.1 PermasalahanEkonomi 4 2.1.2 Permasalahan Kesehatan 4 2.2 Masalah Prioritas ... 4

BAB III USULAN SOLUSI MASALAH ... 5

3.1 Program ... 5

3.1.1 Memberikan saran dan masukan kewirausahaan 5 3.1.2 Memberikan masukan tentang penanaman pohon salak ... 5


(5)

v

3.1.3 Pemberian bantuan pangan dan sandang ... 5

3.2 Jadwal Kegiatan ... 5

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA ... 8

4.1 Pelaksanaan ... 8

4.1.1 Waktu 8 4.1.2 Lokasi 8 4.2. Hasil ... 9

4.3. Kendala ... 9

BAB V PENUTUP ... 10

5.1 Simpulan ... 10

5.2 Rekomendasi ... 10 Lampiran Dokumentasi


(6)

1

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1. Profil Keluarga Dampingan

KKN PPM Universitas Udayana merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa di tiap-tiap desa yang telah ditentukan. Tujuan program ini secara khusus adalah untuk mensinergikan pemberdayaan masyarakat dalam mengangkat potensi yang dimiliki. Salah satu kegiatan KKN PPM ini adalah pendampingan keluarga.

Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang terdapat di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem. Terdapat 10 Banjar Dinas yang ada, yakni Banjar Dukuh, Karanganyar, Telaga, Telutug, Pengawan, Tengah, Kerteg, Brahmana, Triwangsa, dan Kutabali. Pada KKN periode XIII ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang berada di Banjar Dinas Pengawan yaitu keluarga I Ketut Prapti. Berikut adalah data keluarga I Ketut Prapti:

Keluarga I Ketut Prapti merupakan salah satu keluarga kurang mampu atau yang biasa disebut dengan RTM (Rumah Tangga Miskin) di Banjar Dinas Pengawan, Desa Sibetan. Bapak I Ketut Prapti tinggal bersama istri dan anaknya. Istri dari Bapak I Ketut Prapti bernama Ni Nengah Prapti yang berusia 81 tahun,

No .

Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaaan Ket.

1. I Ketut Prapti

Kepala Keluarga

86 SD/Sederajat Petani/Pekebun Kawin

2. Ni Nengah Prapti

Istri 81 SD/Sederajat Petani/Pekebun Kawin

3. Ni Wayan Putu

Anak 51 Tidak/Belum Sekolah

Pedagang Belum Kawin


(7)

2 pasangan suami istri ini pada dasarnya memiliki 7 orang anak namun anak pertama, kedua, ketiga serta anak keenam mereka telah meninggal dunia saat balita, 3 dari anak Bapak I Ketut Prapti masih hidup, namun 2 diantaranya sudah menikah dan memiliki rumah tangga tersendiri dan 1 orang anaknya yang bernama Ni Wayan Putu berumur 51 tahun tidak mengenyam bangku pendidikan serta tidak/belum menikah.

Sehari-hari Bapak I Ketut Prapti dan Istrinya Ni Nengah Prapti bekerja sebagai petani mengurus lahan milik griya kawan atau istilahnya “penyakap”. Namun karena keterbatasan fisik dan usia sekarang Bapak I Ketut Prapti dan Ni Nengah Prapti sekarang tidak bekerja dan sehari-hari pemasukan di dapat dari hasil Ni Wayan Putu berjualan sate di pasar. Penghasilan yang di dapat sekitar Rp. 20.000,- per hari.

1.2. Ekonomi Keluarga Dampingan

Aspek ekonomi merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Ada dua bagian penting dalam aspek ekonomi yang dibahas dalam sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni tentang pendapatan dan pengeluaran keluarga I Ketut Prapti, yaitu:

1.2.1. Pendapatan Keluarga

Dalam urusan pendapatan Bapak I Ketut Prapti tidak mendapatkan pemasukan kecuali bantuan dari anaknya Ni Wayan Putu yang bekerja sebagai pedagang sate kecil-kecilan di pasar. Selain pendapatan hasil berjualan di pasar anak dari Bapak I Ketut Prapti juga memelihara ternak babi dan ayam sebagai penghasilan tambahan.

1.2.2. Pengeluaran Keluarga

Adapun rincian pengeluaran keluarga I Ketut Prapti adalah sebagai berikut:

1.2.2.1 Keperluan Sehari-hari

Sebagian besar dari penghasilan yang diperoleh oleh I Ketut Prapti digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari terutama untuk membeli bahan pangan, dan bahan untuk keperluan


(8)

3 sembahyang. Rata-rata pengeluaran untuk kebutuhan sehari-hari keluarga ini mencapai Rp 20.000 sampai dengan Rp 30.000 per harinya.

1.2.2.2 Listrik

Untuk pengeluaran listrik dan air per bulannya Bapak I Ketut Prapti mengeluarkan biaya listrik sebesar Rp 15.000 dan pembayaran air tiap bulannya sebesar Rp 20.000.

1.2.2.3 Sosial

Dari segi pengeluaran sosial seperti biaya iuran banjar ataupun pura, Bapak I Ketut Prapti masih berkewajiban membayar. 1.2.2.4 Pendidikan

Karena Bapak I Ketut Prapti sudah tidak memiliki tanggungan anak yang masih bersekolah jadi sudah tidak ada pengeluaran untuk pendidikan anak.

1.2.2.5 Kesehatan

Selain itu, dari segi kesehatan Bapak I Ketut Prapti menggunakan Kartu Indonesia Sehat untuk membantu dalam pembayaran biaya berobat, sehingga beliau tidak perlu mengeluarkan biaya sendiri.

1.2.2.6 Lain-lain

Karena modal usaha untuk berjualan merupakan hasil dari peminjaman dari BRI maka adanya pengeluaran untuk pengembalian pinjaman di Bank tersebut.


(9)

4

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga 2.1.1 Permasalahan Ekonomi

Dengan penghasilan Bapak I Ketut Prapti yang tidak menentu, mengakibatkan keluarga ini sering mengalami devisit keuangan yang cukup besar. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari pun hanya mengandalkan hasil dari usaha menjual lauk pauk berupa sate, pesan dan lain sebagainya. Walaupun beliau menempati lahan yang memiliki kebun salak namun sayangnya pohon-pohon salak tersebut sudah tidak produktif lagi sekalipun dalam keadaan musim panen, hal ini dikarenakan pohon-pohon salak tersebut mengering akibat dari musim panas.

2.1.2 Permasalahan Kesehatan

Secara umum untuk kesehatan Bapak I Ketut Prapti berserta istrinya yakni Ni Nengah Prapti cukup baik, namun memiliki beberapa masalah kesehatan dikarenakan faktor usia yang sudah dapat digolongkan Manula (Manusia Lanjut Usia) yakni terdiri dari gangguan pengelihatan, pendengaran serta sudah mulai susah untuk berjalan. Sedangkan anaknya Ni Wayan Putu sendiri mengidap penyakit epilepsi yang sewaktu-waktu dapat kambuh kembali hal ini memengaruhi penurunan aktvitas dari Ni Wayan Putu dalam melakukan kegiatan guna memenuhi kebutuhan keluarganya.

2.2 Masalah Prioritas

Prioritas masalah yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Ketut Prapti adalah masalah ekonomi. Dimana dengan penghasilan Bapak I Ketut Prapti yang tidak menentu di setiap bulannya, keluarga ini sering mengalami devisit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari yang cukup besar.


(10)

5

BAB III

USULAN SOLUSI MASALAH

3.1 Program

Setelah melakukan identifikasi masalah yang dialami keluarga ini dan melihat potensi-potensi yang dimiliki, maka selanjutnya ditindak lanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai dengan kemampuan dari keluarga dampingan sehingga diharapkan dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan dari KK dampingan. Adapun beberapa program usulan yang diajukan oleh penulis adalah sebagai berikut :

3.1.1 Pemberian saran dan masukan yang sederhana tentang kewirausahaan. Hal ini dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu pengembangan potensi dan kemampuan yang dimiliki. Selain itu cara lainnya adalah membantu Bapak I Ketut Prapti membaca peluang dan saran untuk melakukan usaha. Semua hal tersebut akan di sampaikan dengan cara yang sederhana dan tidak berbau teori tetapi hanya berupa masukan. 3.1.2 Pemberian masukan tentang penanaman kembali pohon salak yang

sudah tidak produktif lagi agar kedepannya dapat menghasilkan buah salak yang dapat menunjang perekonomian keluarga Bapak I Ketut Prapti.

3.1.3 Pemberian bantuan pangan dan sandang. Pemberian sandang dan pangan ini diharapkan dapat membantu Bapak I Ketut Prapti dalam kelangsungan hidupnya.

3.2 Jadwal Kegiatan

Berikut adalah jadwal yang dilakukan mahasiswa saat melaksanakan kegiatan KK Dampingan :

No Hari/Tanggal Waktu (Wita)

Kegiatan Jumlah jam

1 Kamis, 28 Juli 2016

09.00- 13.00 Survey dan Pengenalan KK dampingan


(11)

6 2 Jumat,

29 Juli 2016

14.00-18.00 Melakukan kunjungan dan pendekatan dengan keluarga dengan anggota keluarga KK dampingan

4 Jam

3 Senin,

1 Agustus 2016

13.00-18.00 Mendata permasalahan yang di hadapi KK dampingan

5 jam

4 Rabu,

3 Agustus 2016

13.00-18.00 Membantu memasak dan mempersiapkan barang dagangan untuk keesokan harinya.

5 jam

5 Kamis,

4 Agustus 2016

15.00-18.00 Membersihkan pekarangan sekitar area rumah KK dampingan

3 jam

6 Rabu,

10 Agustus 2016

10.00- 14.00 Membantu persiapan untuk pakan ternak babi

4 jam

7 Sabtu,

13 Agustus 2016

13.00-17.00 Berdiskusi tentang keadaan kesehatan anggota keluarga sekaligus mengecek tensi darah

4 jam

8 Minggu,

14 Agustus 2016

10.00-14.00 Memberikan himbauan tentang kewirausahaan

4 jam

9 Sabtu,

20 Agustus 2016

14.00-19.00 Mendata dalam rangka

pengisisan form

Pemutakhiran Basis Data Kemiskinan dari LPPM UNUD

5 jam

10. Senin,

22 Agustus 2016

14.00-18.00 Evaluasi mengenai kegiatan selama KK dampingan


(12)

7 12. Rabu, 24 Agustus

2016

14.00-18.00 Memberikan bantuan kepada KK Dampingan

4 jam

11. Kamis,

25 Agustus 2016

15.00-18.00 Berpamitan dengan keluarga KK Dampingan

3 jam


(13)

8

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII di Desa Sibetan yang dilakukan minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Namun penulis hanya dapat melakukan 13 kali kunjungan dikarenakan aparatur desa tidak dapat menentukan siapa-siapa saja yang mesti didampingi untuk menghindari kecemburuan sosial mengingat warga di Dusun Pengawan sebagian besar masyarakat kurang mampu, selain itu cuaca di Desa Sibetan yang tidak menentu sehingga tidak dapat menjalankan kegiatan KK dampingan. Pelaksanaan diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan di KK dampingan, anggota keluarga sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran mahasiswa KKN.

4.1.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK dampingan tersebut dilakukan selama beberapa kali kunjungan :

hari, tanggal : Kamis, 28 Juli 2016 s/d Kamis, 25 Agustus 2016 pukul : Disesuaikan

Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan (bab III).

4.1.1 Lokasi

Lokasi dilaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah Desa Sibetan, dimana lokasi tempat tinggal KK Dampingan (I Ketut Prapti) bertempat di Banjar Dinas Pengawan, Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem.


(14)

9

4.2 HASIL

Dari kegiatan keseharian yang telah di lakukan oleh penulis dalam program KK dampingan ini yaitu penulis sudah memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Bapak I Ketut Prapti. Dengan kunjungan yang dilakukan selama 11 kali dalam masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sibetan penulis sedikit banyak telah membantu beberapa permasalahan yang Bapak I Ketut Prapti seperti halnya memberikan masukan tentang pengembangan usaha dagang kecil-kecilan yang dilakukan oleh keluarga Bapak I Ketut Prapti serta membantu beberapa kegiatan rumah tangga seperti memberi makan ternak babi yang dimiliki oleh KK Dampingan.

4.3 KENDALA

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain dan kesibukan dari KK dampingan.


(15)

10

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis selama dilapangan, keluarga Bapak I Ketut Prapti memiliki beberapa masalah yang patut diselesaikan yaitu masalah ekonomi dan kesehatan. Dari beberapa masalah tersebut masalah ekonomi lah yang dirasa paling berat, karena berdampak pada timbulnya masalah lainnya. Selain itu dapat disimpulkan secara jangka pendek program Keluarga Dampingan dirasakan sedikit membantu, walaupun tidak dapat menyelesaikan permasalahan secara keseluruhan terutama masalah perekonomian. Saran yang dapat kami berikan yakni memberi pengetahuan pengembangan kewirausahaan. Sedangkan untuk program kesehatan dilakukan pengecekan tensi darah anggota keluarga dan menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan untuk kesehatan keluarga Bapak I Ketut Prapti.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar mampu mengembangkan usahanya tidak hanya dijual ke pasar namun produk juga dapat dipasarkan ke beberapa tempat seperti warung makan atau toko-toko produk makanan.

2. KK Dampingan disarankan untuk melakukan reboisasi atas pohon salak yang sudah tidak dapat menghasilkan namun harus disesuaikan dengan cuaca agar nantinya bibit-bibit dari pohon salak dapat tumbuh dengan baik. 3. Untuk kesehatan anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari

menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan kamar mandi dan membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat.


(16)

11

LAMPIRAN

Foto 1. Berkenalan dengan Keluarga KK Dampingan

Foto 2. Melakukan kunjungan dan pendekatan dengan Keluarga KK Dampingan

Foto 3. Melakukan kunjungan dan pendekatan dengan Keluarga KK Dampingan


(17)

12 Foto 4. Membantu KK Dampingan membuat sate

untuk dijual ke pasar

Foto 5. Memberikan bantuan kepada Keluarga KK Dampingan


(18)

13 Foto 7. Rumah KK Dampingan

Foto 8. Rumah KK Dampingan


(1)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

Kegiatan KK Dampingan dilaksanakan oleh mahasiswa KKN-PPM XIII di Desa Sibetan yang dilakukan minimal 15 kali kunjungan yang setara dengan 90 jam kegiatan. Namun penulis hanya dapat melakukan 13 kali kunjungan dikarenakan aparatur desa tidak dapat menentukan siapa-siapa saja yang mesti didampingi untuk menghindari kecemburuan sosial mengingat warga di Dusun Pengawan sebagian besar masyarakat kurang mampu, selain itu cuaca di Desa Sibetan yang tidak menentu sehingga tidak dapat menjalankan kegiatan KK dampingan. Pelaksanaan diawali dengan survey dan pengenalan dengan KK dampingan. Selama pendampingan, mahasiswa melakukan pendekatan dengan berbincang-bincang dengan keluarga dampingan untuk mengetahui permasalahan yang mereka hadapi dan memberikan usulan pemecahan permasalahan dengan menyertai informasi-informasi yang berkaitan dengan permasalah tersebut. Dalam rangkaian kegiatan di KK dampingan, anggota keluarga sangat terbuka dan ramah serta antusias menerima kehadiran mahasiswa KKN.

4.1.1 Waktu

Pelaksanaan kegiatan KK dampingan tersebut dilakukan selama beberapa kali kunjungan :

hari, tanggal : Kamis, 28 Juli 2016 s/d Kamis, 25 Agustus 2016

pukul : Disesuaikan

Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan (bab III). 4.1.1 Lokasi

Lokasi dilaksanakan kegiatan KK Dampingan ini adalah Desa Sibetan, dimana lokasi tempat tinggal KK Dampingan (I Ketut Prapti) bertempat di Banjar Dinas Pengawan, Desa Sibetan, Kabupaten Karangasem.


(2)

4.2 HASIL

Dari kegiatan keseharian yang telah di lakukan oleh penulis dalam program KK dampingan ini yaitu penulis sudah memiliki hubungan yang baik dengan keluarga Bapak I Ketut Prapti. Dengan kunjungan yang dilakukan selama 11 kali dalam masa Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sibetan penulis sedikit banyak telah membantu beberapa permasalahan yang Bapak I Ketut Prapti seperti halnya memberikan masukan tentang pengembangan usaha dagang kecil-kecilan yang dilakukan oleh keluarga Bapak I Ketut Prapti serta membantu beberapa kegiatan rumah tangga seperti memberi makan ternak babi yang dimiliki oleh KK Dampingan.

4.3 KENDALA

Selama kegiatan pendampingan berlangsung, tidak ada masalah khusus dan berat yang menghalangi terlaksananya kegiatan. Masalah yang mahasiswa alami umumnya kesulitan dalam mencari waktu untuk datang berkunjung ke rumah KK dampingan sebab harus menyesuaikan dengan jalannya program lain dan kesibukan dari KK dampingan.


(3)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan

Berdasarkan analisis selama dilapangan, keluarga Bapak I Ketut Prapti memiliki beberapa masalah yang patut diselesaikan yaitu masalah ekonomi dan kesehatan. Dari beberapa masalah tersebut masalah ekonomi lah yang dirasa paling berat, karena berdampak pada timbulnya masalah lainnya. Selain itu dapat disimpulkan secara jangka pendek program Keluarga Dampingan dirasakan sedikit membantu, walaupun tidak dapat menyelesaikan permasalahan secara keseluruhan terutama masalah perekonomian. Saran yang dapat kami berikan yakni memberi pengetahuan pengembangan kewirausahaan. Sedangkan untuk program kesehatan dilakukan pengecekan tensi darah anggota keluarga dan menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan untuk kesehatan keluarga Bapak I Ketut Prapti.

5.2 Rekomendasi

Adapun saran yang bisa diberikan sebagai tindak lanjut dari solusi yang telah diberikan yaitu :

1. KK Dampingan disarankan agar mampu mengembangkan usahanya tidak hanya dijual ke pasar namun produk juga dapat dipasarkan ke beberapa tempat seperti warung makan atau toko-toko produk makanan.

2. KK Dampingan disarankan untuk melakukan reboisasi atas pohon salak yang sudah tidak dapat menghasilkan namun harus disesuaikan dengan cuaca agar nantinya bibit-bibit dari pohon salak dapat tumbuh dengan baik. 3. Untuk kesehatan anggota keluarga agar terus diperhatikan mulai dari

menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan kamar mandi dan membiasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat.


(4)

LAMPIRAN

Foto 1. Berkenalan dengan Keluarga KK Dampingan

Foto 2. Melakukan kunjungan dan pendekatan dengan Keluarga KK Dampingan

Foto 3. Melakukan kunjungan dan pendekatan dengan Keluarga KK Dampingan


(5)

Foto 4. Membantu KK Dampingan membuat sate untuk dijual ke pasar

Foto 5. Memberikan bantuan kepada Keluarga KK Dampingan


(6)

Foto 7. Rumah KK Dampingan

Foto 8. Rumah KK Dampingan