Laporan Pelaksanaan Kegiatan KKN PPM Periode XIII Tahun 2016 Desa Sibetan - Kecamatan Bebandem - Kabupaten Kibetan.
Program Kerjasama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perguruan Tinggi dalam Pelaksanaan KKN Tematik Infrastruktur permukiman
Laporan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik
Infrastruktur Permukiman
Desa: Sibetan Kecamatan: Bebandem Kab/Kota: Karangasem
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Udayana
(2)
(3)
iii
TIM PENYUSUN LAPORAN
Nama Mahasiswa Fakultas Jurusan
Tim Inti
I Wayan Ariantha Sentanu MIPA Ilmu Komputer
Ivan Anshori FISIP Sosiologi
Fitrotul Imaniyah Kedokteran Fisioterapi
I Gusti Ayu Intan Purnamaningrat
Hukum Ilmu Hukum
Tim Pendukung
Ardini Mulyadi Sastra dan Budaya Sastra Indonesia
Ida Ayu Inten Ratna Keswari
Kedokteran Ilmu Keperawatan
Meyske Margareth Kaiba Teknik Teknik Sipil
R.m Satrio Gumulya U Pertanian Agribisnis
Sandi Yuantoro Pertanian Arsitektur Pertamanan
Intan Maharani Widari Ekonomi dan Bisnis Manajemen
Tanniya Purnama Sari Ekonomi dan Bisnis Akuntasi
Desak Made Ayu Pradnya Puspitha
Ekonomi dan Bisnis Akuntasi
Eka Suweantara MIPA Ilmu Komputer
I Gede Yogi Wikrama Yuda Teknologi Pertanian Teknologi Industri Pertanian
(4)
iv
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, penyusunan Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem dapat terselesaikan dengan baik.
Proses Kuliah Kerja Nyata Tematik Infrastruktur Permukiman telah dilakukan secara partisipatif yang melibatkan kelompok kaya, miskin, laki-laki dan pberbagai kelompok serta pembelajaran langsung kepada masyarakat.
Hasil proses tersebut kemudian disusun dalam suatu rencana pembangunan jangka menengah program pengembangan infrastruktur permukiman, yang merupakan bagian dari RPJM Desa/Kelurahan.
Dokumen laporan ini dibuat dengan sebenar-benarnya untuk melengkapi tugas kelompok KKN dan berharap untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Desa Sibetan, 27 Agustus 2016 Penyusun,
Koordinator Desa Sibetan (I Wayan Ariantha Sentanu)
(5)
v
DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Halaman Pengesahan... ii
Tim Penyusun Laporan ... iii
Kata Pengantar ... iv
Daftar Isi ... v
Bab I Pendahuluan ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Tujuan ... 2
1.3 Profil Desa Sibetan ... 2
Bab II Hasil Identifikasi Masalah dan Analisis Potensi ... 5
2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman ... 5
2.2 Permasalahan Infrastruktur Permukiman ... 8
2.3 Peluang dan Potensi ... 13
Bab III Rencana Kerja Masyarakat ... 14
3.1 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan di Tingkat Masyarakat ... 14
3.2 Rancangan Rinci Kegiatan Rehabilitasi Sarana Air Minum di Masyarakat Perdesaan ... 14
3.3 Rancangan Rinci Kegiatan Rehabilitasi Sarana Sanitasi Komunal di Masyarakat Peri Urban ... 15
3.4 Rencana Kegiatan Operasional KSM ... 16
3.5 Rancangan Rinci Kegiatan Pembangunan Sarana Sanitasi di Sekolah ... 16
3.6 Rancangan Rinci Kegiatan Peningkatan Perilaku Hidup Sehat di Masyarakat dan Sekolah ... 17
3.7 Rancangan Rinci Kegiatan Pelatihan untuk Badan Pengelola... 18
Bab IV Rekapitulasi Kegiatan dan Biaya RKM ... 19
A. Rekapitulasi Kegiatan ... 19
B. Prioritas Kegiatan Pendampingan KKN Tematik ... 19
(6)
vi
Bab V Jadwal Pelaksanaan Kegiatan KKN Tematik ... 21
LAMPIRAN:
- Data Desa ... 22 - Peta Sosial ... 28 - Dokumentasi Kegiatan ... 29
(7)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah salah satu visi dari seluruh perguruan tinggi yang ada di Indonesia. Tri Dharma Perguruan Tinggi merupakan salah satu tujuan pencapaian yang harus dilakukan oleh perguruan tinggi tersebut karena setiap perguruan tinggi diharapkan melahirkan orang-orang yang memiliki semangat juang yang tinggi, memiliki pemikiran kritis, kreatif, mandiri, dan inovatif. Bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi tersebut adalah pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengembangan serta pengabdian masyarakat.
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan (KKN-PPM) merupakan salah satu realisasi dari pengabdian masyarakat berdasarkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. KKN-PPM adalah kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. KKN-PPM diharapkan dapat meningkatkan empati, kepedulian, kerjasama mahasiswa secara multidisipliner dan kontribusi daya saing daerah dan nasional. KKN-PPM periode XIII tahun 2016 kali ini dilaksanakan di berbagai desa yang tersebar di seluruh kabupaten di Bali.
Desa Sibetan adalah salah satu desa tempat dilaksanakannya KKN-PPM periode kali ini. Desa Sibetan terletak di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Desa Sibetan memiliki luas 11,25 km2 dengan penduduk mencapai 8.725 jiwa. Wilayah Desa
Sibetan terdiri dari 10 banjar dinas yaitu Banjar Dinas Telaga, Banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Karanganyar, Banjar Dinas Telutug, Banjar Dinas Triwangsa, Banjar Dinas Brahmana, Banjar Dinas Kreteg, Banjar Dinas Kutabali, Banjar Dinas Pengawan, Banjar Dinas Tengah.
KKN-PPM Tematik Infrastruktur Permukiman Periode XIII tahun 2016 ini umumnya
mempunyai tema “Pendampingan Gerakan Universal Akses 100% Air Minum 0% Kumuh
100% Sanitasi”. Untuk program pokok tema, kami mengangkat tentang pengelolaan sampah, pemukiman kumuh, pendataan jamban sehat, dan pembuatan peta sosial desa. Kemudian masalah-masalah di luar tema tersebut, kami masukkan ke dalam program bantu seperti penyuluhan demam berdarah, pola hidup bersih dan sehat di Sekolah Dasar, posyandu, dan penyuluhan pedofilia, narkoba serta pernikahan dini.
(8)
2
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang tersebut, adapun tujuan yang kami maksud adalah sebagai berikut:
1. Membantu menyelesaikan permasalahan pengelolaan sampah yang ada di Desa Sibetan.
2. Memberikan pemahaman pola hidup yang sehat kepada anak-anak di lingkungan
Desa Sibetan.
3. Melakukan pendataan yang kemudian disusun dalam bentuk IMAP.
1.3 Profil Desa Sibetan
Desa Sibetan adalah desa yang terletak di Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem, Bali. Desa Sibetan dengan luas wilayah 11,25 km2 terletak pada ketinggian 400
– 500 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan antara 3-45 mengarah ke selatan. Sebagian besar dari luas wilayah tersebut merupakan lahan kering/tegalan yaitu 912,616 Ha, sedangkan sisanya dipergunakan sebagai lahan pekarangan, persawahan dan lahan lainnya.
Desa Sibetan memiliki batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara: Desa Jungutan
Sebelah Barat: Desa Duda Timur
Sebelah Selatan: Desa Selumbung
Sebelah Timur: Desa Bebandem
Akses masyarakat menuju Pasar Telaga yaitu 2 Km, setara dengan jarak menuju ke pusat kecamatan, yaitu Kecamatan Bebandem. Sedangkan untuk akses menuju Kota Amlapura yaitu sekitar 10 Km, dan untuk menuju Bandara Internasional Ngurah Rai adalah 78 Km.
Desa Sibetan memiliki pola permukiman yang tersebar, karena sebagian besar wilayah Desa Sibetan masih berupa kebun salak dan pepohonan. Desa Sibetan dibagi dalam 10 Banjar Dinas yaitu Banjar Dinas Telaga, Banjar Dinas Dukuh, Banjar Dinas Karanganyar, Banjar Dinas Telutug, Banjar Dinas Triwangsa, Banjar Dinas Berahmana, Banjar Dinas Kreteg, Banjar Dinas Kutabali, Banjar Dinas Pengawan, Banjar Dinas Tengah. Batas – batas wilayah Desa dinas ditandai dengan tapal batas antar Desa sedangkan batas wilayah Banjar Dinas ditandai dengan tapal batas Banjar Dinas.
(9)
3 Struktur perekonomian Desa Sibetan, masih bercorak agraris yang menitikberatkan pada sektor pertanian dan perkebunan. Hal ini didukung oleh penggunaan lahan pertanian masih mempunyai porsi yang terbesar sebanyak 80% dari total penggunaan lahan desa. Juga 80% mata pencaharian penduduk menggantungkan hidup pada sektor pertanian dan perkebunan. Pada sektor ini komoditi yang menonjol sebagai hasil andalan adalah tanaman salak, padi dan palawija. Beberapa sektor ekonomi yang tergolong economic base dan menonjol di samping sektor pertanian adalah, perdagangan, industri rumah tangga (anyaman) dan pengolahan serta sektor agro pariwisata. Pada sektor perdagangan adalah hasil bumi seperti jagung, pasang, dan kelapa. Sedangkan fasilitas pasar yang ada di desa Sibetan, yaitu Pasar Telaga dan kalanganyar.
Pada sektor jasa, yang menonjol adalah tumbuhnya lembaga/institusi keuangan mikro berupa Koperasi, LPD, berkembangnya kelompok – kelompok tani sebagai pendukung ekonomi desa. Hal ini diharapkan akan membawa dampak positif dalam perkebangan ekonomi desa secara keseluruhan. Disamping itu sektor jasa yang lain adalah buruh bangunan dan buruh angkutan.
Sektor industri pariwisata yang berkembang di desa Sibetan juga diharapkan mampu mendorong perkembangan ekonomi desa secara keseluruhan. Karena sektor ini mempengaruhi perkembangan sektor-sektor yang lainnya.
Di luar sektor-sektor tersebut, ada juga masyarakat desa yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil, POLISI, dan TNI.
Akses terhadap fasilitas infrastruktur permukiman dapat dikatakan masih tergolong cukup baik. Fasilitas pendidikan yang dimiliki Desa Sibetan berupa tujuh buah Sekolah Dasar (SD) dan satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tujuh SD tersebut tersebar di tujuh dari sepuluh banjar dinas Desa Sibetan dan satu SMK berlokasi di pusat desa, sehingga masyarakat tidak sulit untuk mendapatkan fasilitas pendidikan.
Desa Sibetan memiliki pasar yang berjumlah tiga buah yang berlokasi di beberapa Banjar. Pasar-pasar tersebut adalah Pasar Telaga yang terletak di Banjar Telaga, Pasar Karanganyar yang terletak di Banjar Karanganyar, serta Pasar Kreteg yang terletak di Banjar Kreteg.
Akses terhadap air bersih di Desa Sibetan masih dapat diakses dengan mudah karena terdapat beberapa sumber mata air yang tersebar di beberapa titik. Pada sektor kesehatan,
(10)
4 Desa Sibetan memiliki satu Puskesdes yang terletak di Banjar Karanganyar serta satu Pustu (Puskesmas pembantu).
Fasilitas infrastruktur permukiman yang masih perlu dibenahi adalah sarana dan prasana untuk pengelolaan sampah, karena Desa Sibetan masih belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS) yang memadai. Titik pengangkutan sampah oleh DKP Karangasem di Desa Sibetan yang hanya berjumlah satu buah menyebakan permasalahan sampah masih menjadi masalah yang utama. Fasilitas sarana dan prasarana yang masih kurang di Desa Sibetan juga berupa drainase yang kurang baik, serta lampu penerangan jalan yang masih sangat kurang.
(11)
5
BAB II
HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN ANALISIS POTENSI
2.1 Gambaran Umum Kondisi Infrastruktur Permukiman
Desa Sibetan memiliki jalan provinsi yang menghubungkan Desa Sibetan dengan pusat kota Amlapura. Kondisi jalan provinsi tersebut masih tergolong baik karena mengalami perbaikan pada tahun 2015. Untuk jalan-jalan desa, sebagian besar tergolong baik, namun untuk jalan yang menuju permukiman terpencil, sebagian besar masih rusak dan sangat berbahaya untuk dilalui mengingat wilayah Desa Sibetan yang berada di dataran tinggi dengan kontur perbukitan membuat sebagian jalan desa bermotif tikungan yang terjal. Sektor ekonomi di Desa Sibetan dapat dikatakan sudah baik karena memiliki tiga pasar sebagai pusat perputaran uang, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), dan juga Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Pemanfaatan lahan di Desa Sibetan juga mendorong kualitas sektor ekonomi dengan adanya perkebun salak, sehingga banyak masyarakat yang berprofesi sebagai petani.
Sarana dan prasarana air minum diakses dengan cukup baik, karena terdapat beberapa sumber mata air yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Sibetan. PAM Desa juga mengalir hampir ke semua rumah warga, namun ada juga yang belum mendapatkan akses PAM Desa. Masalah lain dari PAM Desa ini juga terdapat pada sistem aliran air yang hidup hampir hanya setiap pagi hari dan sore hari saja, yang berarti masyarakat harus menampung air tersebut jika ingin menggunakannya untuk satu hari penuh. Sanitasi dan bangunan rumah di Desa Sibetan sebagian besar masih layak huni dan memiliki jamban, walaupun masih ada juga yang belum memiliki jamban dan kurang layak huni.
Data-data infrastruktur permukiman untuk Desa Sibetan selengkapnya dapat dilihat pada tabel-tabel berikut ini.
Sarana dan Prasarana Kawasan Permukiman
Uraian Jumlah Unit Kondisi
Dasar
1. Jalan provinsi 1 Jalur Baik
2. Jalan kabupaten 1 Jalur Baik
3. Jalan desa/kampung
24 Jalur Kurang Baik
4. Jembatan 2 Buah Baik
5. Tambatan perahu (untuk desa nelayan)
(12)
6
Ekonomi dan Wisata
6. Pasar
desa/kelurahan
3 Unit Baik
7. Pos pemasaran industri rumah tangga
3 Unit Baik
8. Tempat Rekreasi 1 Unit Baik
Sumber: Hasil Observasi Agustus 2016
Sanitasi berbasis masyarakat
Uraian Jml Unit Fungsi Pengguna
(KK) Iuran (ada/tdk) Kelompok Pengelola SPAL Perpipaan Komunal
SPAL Komunal
Bantuan APBN/Pusat - - - -
Sanimas - - - -
SLBM - - - -
USRI - - - -
SPAL Komunal
Bantuan sumber lain - - - -
MCK (SPAN non
perpipaan)
SPAL Komunal
Bantuan sumber lain - - - -
SPAL Komunal
Bantuan sumber lain - - - -
Pengelolaan Sampah
Tempat pembuangan
sampah sementara 1 Bak Baik
Seluruh
KK -
DKP Karangasem
Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara Agustus 2016
Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi
Jumlah Rumah
Jumlah Rumah Yang Memiliki Jamban Pribadi
Perkiraan Jumlah KK yang BAB
Sembarangan
Banjar Triwangsa 115 55
Banjar Tengah 213 162
Banjar Telugtug 237 3
Banjar Telaga 248 4
(13)
7
Banjar Kreteg 190 8
Banjar Brahmana 41 8
Banjar Kutabali 123 44
Banjar Dukuh 86 69
Banjar Karanganyar 193 51
Total 1793 379
Sumber: Kelian Banjar Dinas Desa Sibetan
Bangunan Rumah
Nama Dusun Jumlah Yang dilengkapi
IMB
Jumlah Rumah Tidak
Layak Huni
Jumlah Rumah Beresiko Terhadap
Bencana
Banjar Triwangsa
Banjar Tengah
Banjar Telugtug
Banjar Telaga
Banjar Pengawan
Banjar Kreteg
Banjar Brahmana
Banjar Kutabali
Banjar Dukuh
Banjar
Karanganyar
Total
Sumber: -
Bangunan Sarana Sosial/Ibadah
Nama Bangunan Jumlah Yang dilengkapi
IMB
Jumlah Bangunan Sosial Yang Beresiko Terhadap
Bencana
Masjid - - -
Moshula - - -
Gereja - - -
Pura 3 - -
Vihara - - -
Rumah Adat - - -
Total 3 - -
(14)
8
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan Jumlah Lokasi
Puskesmas 1 Br. Karanganyar
Puskesmas pembantu 1 Br. Tengah
Pos Bersalin 1 Br. Karanganyar
Posyandu 10 Setiap Banjar
Praktek Dokter Umum 1 Br. Telaga
Sumber: Hasil Observasi Agustus 2016
Fasilitas Pendidikan
Nama Sekolah
Jumlah Siswa Jumlah Sarana Sanitasi
Laki-laki Perempuan Jumlah Jamban
Tempat Cuci Tangan
Tempat Sampah
SD Negeri 1
Sibetan 82 90 172 5 1 12
SD Negeri 2
Sibetan 68 59 127 4 4 6
SD Negeri 3
Sibetan 91 90 181 6 6 7
SD Negeri 4
Sibetan 30 33 63 6 5 2
SD Negeri 5
Sibetan 48 41 89 4 9 6
SD Negeri 6
Sibetan 34 23 57 4 4 15
SD Negeri 7
Sibetan 30 32 62 2 - 16
Sumber: Observasi, Wawancara, dan Data Administrasi Sekolah Agustus 2016
2.2 Permasalahan Infrastruktur Permukiman
Permahasalah Umum
Desa Sibetan merupakan daerah penghasil buah salak terbesar di Bali. Wilayah desanya didominasi oleh persawahan dan perkebunan khususnya kebun salak, sebagian masyarakatnya mendapatkan peghasilan dari hasil perkebunan, dimulai dari pemilik kebun ataupun buruhnya. Sebagai desa yang mempunyai banyak kebun sudah sewajarnya akan menghasilkan banyak sampah organik yang seharusnya bisa diolah namun sayangnya masyarakat Sibetan belum bisa merealisasikannya karena kendala pengetahuan dan peralatan.
(15)
9 Masyarakat Sibetan mayoritas bersekolah sampai tingkat SMA sehingga membutuhkan pelatihan khusus untuk merealisasikan pengelolaan sampah organik. Selain sampah organik yang menjadi permasalahan kebersihan lingkungan desa, ada sampah anorganik yang banyak berserakan di sekitaran masyarakat misalnya di pemandian umum, pasar, pinggir jalan, dll. Beberapa sampah anorganik ini seharusnya bisa menambah penghasilan warga dengan cara menukarkannya di bank sampah namun pada kenyataannya warga belum memanfaatkan dengan baik potensi tersebut. Selain akan menambah penghasilan, pengolahan sampah organik dan anorganik akan mengurangi pencemaran alam.
Selain permasalahan banyaknya sampah yang berserakan, tingkat pendidikan dan tingkat perekonomian warga rupanya mempengaruhi perilakunya dalam menjaga kebersihan. Berdasarkan observasi yang telah dilakukan, masyarakat Sibetan masih membuang sampah di sungai, pekarangan rumah, saluran air dll, padahal DKP telah menyediakan sebuah tempat sampah yang nantinya akan diangkut menuju Tempat Pembuangan Akhir. Namun masyarakat sibetan belum memanfaatkan dengan baik fasilitas yang disediakan karena kendala jarak tempat sampah tersebut dengan permukiman warga yang cukup jauh.
Setelah dilakukan survey di Desa Sibetan ternyata banyak ditemukan tempat sampah pribadi yang dibangun di atas tanah milik pribadi. Hal ini menyebabkan banyaknya sampah yang tersebar di lingkungan warga. Jika dilihat sekilas, sampah-sampah tersebut sangat mengganggu pemandangan dan dapat menambah potensi terjadinya penyakit misalnya Deman Berdarah. Untuk itu diperlukan kesadaran dari masyarakat agar dapat memilah dan mengolah sampah dengan baik sehingga tingkat kesehatan di Desa Sibetan juga dapat diperbaiki dan ditigkatkan. Desa Sibetan masih banyak memiliki lahan kosong yang seharusnya bisa dibangun sebuah Tempat Pembuangan Sementara yang nantinya masyarakat Sibetan dapat bergotong royong serta bahu-menbahu dalam pembanguanan, pengangkutan, dan pengelolaannya. Karena, jika warga hanya mengandalkan fasilitas yang disediakan pemerintah saja tidak akan ada perubahan sampai kapan pun. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran dan kerja sama masyarakat sibetan dalam menjaga kebersihan sehingga dapat meningkatkan tingkat kesehatan masyarakatnya.
Permasalahan Air Minum
Air merupakan kebutuhan utama dalam kehidupan manusia, jika tidak ada air maka mustahil manusia bisa melanjutkan kehidupan. Selain digunakan untuk kebersihan, air sangat penting untuk memenuhi kebutuhan perut umat manusia. Tentunya air yang diharapkan
(16)
10 adalah air yang bersih dan sehat. Berdasarkan survey dan wawancara dengan masyarakat sibetan, Desa Sibetan memiliki banyak mata air yang masih sangat deras mengeluarkan air bersih bahkan ditemukan banyak air yang terbuang karna pipa-pipa air tidak ditutup. Warga yang membutuhkan air dapat mengambil langsung dari mata airnya. Kendalanya adalah tidak semua warga tinggal di dekat mata air sehinga ada beberapa perumahan yang tidak dapat mengakses air tersebut. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, aparat desa telah mengupayakan adanya pipa-pipa yang dapat mengalirkan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun tidak semua rumah warga terjangkau oleh pipa-pipa tersebut selain itu, ukuran pipa yang relative kecil mengakibatkan aliran air sering mengalami kemacetan sehingga seringkali masyarakat kewalahan dalam menjalankan aktifitasnya.
Dilihat dari permasalahan tersebut seharusnya bisa dipecahkan dengan cara membangun sebuah pompa besar yang mampu mengalirkan air dari mata air terdekat ke permukiman warga. Namun hal ini akan membutuhkan biaya yang cukup besar sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk merealisasikannya.
Masalah Faktor Penyebab
Aspek Teknis Keterbatasan jumlah
pipa sehingga beberapa
permukiman tidak
mendapatkan pasokan
air bersih
Pipa terlalu kecil
sehingga aliran air
sering mengalami
kemacetan
Kendala jarak
permukiman warga
dengan mata air
sehingga pipa-pipa yang
ada tidak dapat
menjangkau perumahan warga.
Berdasarkan hasil diskusi dan wawancara, masalah tersebut disebabkan oleh keterbatasan fasilitas yang disediakan pemerintah dan
minimnya kesadaran
masyarakat dalam
bekerjasama untuk
memenuhi kebutuhan
pribadi masing-masing.
Selain itu, keterbatasan lainnya dapat dilihat dari faktor sumber mata air dan kondisi pemukiman yang berada di dataran tinggi.
Aspek Sosial Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
gotong royong untuk
memenuhi kebutuhan
pribadi
Kurangnya partisipasi
masyarakat dalam
merawat dan menjaga
kebersihan fasilitas
Berdasarkan pengamatan,
masalah tersebut
disebabkan oleh kurangnya ajakan dan himbauan aktif
dari tokoh masyarakat
untuk bersama-sama dalam menjaga fasilitas umum.
(17)
11
pemerintah khusunya
pipa-pipa air sehingga
beberapa pipa
tersumbat. Aspek Kelembagaan - - Aspek Keuangan - - Aspek Lingkungan - -
Permasalahan Sanitasi
Masalah Faktor Penyebab
Aspek Teknis Beberapa jamban milik
warga belum memenuhi standar karena masih banyak terdapat lubang
terbuka di
jamban-jamban pribadi yang seharusnya tertutup.
Beberapa warga masih
Buang Air Besar di sungai karena merasa tidak urgent memiliki
jamban dan
mengandalkan pemandian umum.
Berdasarkan survey dan wawancara dengan warga sibetan, masalah tersebut disebabkan oleh tingkat perekonmian warga yang masih terbatas sehingga pendapatan warga tidak
mencukupi untuk
memperbaiki jamban
pribadi. Sedangkan
bebarapa kepala keluarga
yang belum memiliki
jamban beranggapan
bahwa BAB hanya perlu di sungai atau pekarangan rumah karena merasa tidak urgent memilikinya.
Aspek Sosial Kurangnya kesadaran
warga dalam menjaga
kebersihan sehingga
masih banyak warga yang BAB disembarang tempat seperti sungai dan pekarangan rumah.
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam
merawat dan menjaga jamban pribadi sehingga
tidak terlalu
mementingkan perbaikan jamban.
Kurangnya pengetahuan
masyarakat untuk
mengelola sampah
organik dan anorganik
sehingga banyak
Sosialisasi antar
masyarakat utuk berbagi
informasi tentang
kebersihan dan kesehatan
masih sangat minim.
Selain itu, keterbatasan
pendidikan serta
perekonimian menjadi
kendala dalam pengelolaan sampah secara langsung.
(18)
12
sampah yang
berserakan. Aspek
Kelembagaan
Kurangnya pengetahuan
masyarakat untuk
mengelola sampah
organik dan anorganik sehingga banyak sampah yang berserakan.
Masalah tersebut
disebabkan oleh kurangnya penyuluhan secara aktif dari dinas terkait dan dari tokoh masyarakat dalam menjaga kebersihan dan
kesehatan lingkungan
sehingga warga minim
informasi dalam hal
demikian. Aspek
Keuangan
Perekonomin warga
yang terbatas menjadi
kendala dalam
pembanguan jamban
pribadi misalnya warga yang hanya berprofesi sebagai buruh lepas dan
tidak mempunyai
pendapatan tetap.
Kurangnya lapangan
pekerjaan tetap bagi warga yang berpendidikan rendah
sehingga sulit
mendapatkan pendapatan yang tetap.
Aspek
Lingkungan
Air sungai yang
digunakan oleh
beberapa warga untuk
mencuci pakaian
menjadi tercemar oleh kotoran manusia dan
sampah-sampah yang
berada di saluran air
Kurangnya kesadaran
masyarakat dalam menjaga
alam sehingga masih
banyak sampah dan
kotoran yang terdapat di saluran air jernih.
Permasalahan Penataan Kawasan Permukiman
Infrastruktur dasar di Desa Sibetan masih mengalami kendala di beberapa sektor. Sektor yang utama adalah pada kondisi pengelolaan sampah yang masih belum ditangani dengan baik. Sampah menjadi sektor yang utama karena kesehatan masyarakat dapat dipengaruhi oleh lingkungan tempat tinggal masyarakat. Kesehatan merupakan pondasi untuk menggerakan aktivitas masyarakat sehari-hari, semakin bagus tingkat kesehatan masyarakat, maka akan membuat desa juga semakin maju dan produktif.
Kurangnya fasilitas penampungan sampah (TPS) dan kurang baiknya sistem pengelolaan sampah menjadi faktor utama dalam penanganan sampah di Desa Sibetan. Selain kedua masalah tersebut, kesadaran masyarakat dalam menghadapi masalah sampah merupakan poin penting dan sangat mendasar. Menjawab permasalahan tersebut, dibutuhkan koordinasi masyarakat, pemerintahan desa dan kabupaten untuk bersama-sama
(19)
13 menyelesaikan masalah sampah ini. Hal yang paling utama yang harus segera dilakukan adalah penambahan titik pengangkutan sampah di Desa Sibetan atau setidaknya dibuatkan bak-bak sampah di beberapa titik yang dapat diangkut ke pusat pengangkutan oleh DKP Karangasem.
Sektor lain yang juga menjadi masalah adalah beberapa akses jalan desa yang masih kurang baik untuk dilalui, sehingga transportasi masih agak sulit untuk masuk ke pelosok-pelosok desa. Mengenai permasalahan ini, diharapkan adanya perbaikan jalan sehingga transportasi ke daerah pelosok desa dapat dilalui dengan baik, apalagi Desa Sibetan dikenal karena perkebunan salaknya memperoleh manfaat untuk mendistribusikan hasil panen dari para petani salak.
2.3 Peluang dan Potensi
Desa Sibetan memiliki luas wilayah 11,25 km2 dan didominasi oleh lahan perkebunan yang hijau. Dari lahan tersbut seharusnya bisa menyediakan beberapa hektar tanah dipinggir jalan untuk dibangun tempat pembuangan sampah sementara sehingga masalah pembuangan sampah sembarangan dapat dikurangi. Selain itu, dari tanah yang luas dan mata air yang berlimpah juga dapat dibangun WC umum untuk mengatasi masalah BAB sembarangan guna mewujudkan Indonesia bersih dan sehat. Namun, jika dikaitkan dengan pembangunan dan tanah pasti berhubungan erat dengan pendanaan dan lahan. Jika masyarakat hanya mengandalkan dana dari pemerintah dan tidak mau melepaskan tanah untuk pembangunan infrastruktur, maka akan mengalami banyak kesulitan dalam pembangunan tersebut. Untuk itu diperlukan kekompakan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan utama. Kekompakan tersebut bisa dimulai dari masing-masing banjar untuk membangun Desa Sibetan yang bersih dan sehat.
Potensi yang dimiliki oleh Desa Sibetan seperti perkebunan salak dapat dimanfaatkan sebagai agrowisata oleh beberapa pihak desa guna mendukung pembangunan sanitasi desa dan pengelolaan sampah desa. Oleh karena itu dibutuhkan juga pembangunan jalan-jalan kecil dan beberapa ruang di kebun salak untuk memberi kenyamanan dan kemudahan bagi para wisatawan. Pembangunan jalan-jalan ini juga diharapkan dapat selaras dengan kebutuhan masyarakat Desa Sibetan.
(20)
14
BAB III
RENCANA KERJA MASYARAKAT
3.1. RANCANGAN RINCI KEGIATAN PELATIHAN DI TINGKAT MASYARAKAT
3.1.1. Jenis Pelatihan
Belum ada pelatihan yang bisa direalisasikan. Pelatihan input data profil desa yang telah direncanakan sebelumnya tidak dapat terealisasi karena kendala dana yang belum cukup untuk menyediakan akses internet di desa.
Jenis
pelatihan Tujuan
Total Peserta
Peserta
Pelaksana/
Narasumber Waktu Tempat Keterangan
Kaya Menengah Miskin
L P L P L P
- - - -
3.1.2. Rencana Biaya Belum ada.
3.1.3. Rencana Pelaksanaan Belum ada.
3.2. RANCANGAN RINCI KEGIATAN REHABITILITASI SARANA AIR MINUM
DI MASYARAKAT PERDESAAN
3.2.1. Sistem Penyediaan Air Minum yang Direncanakan
Belum ada.
3.2.2. Rencana Jenis Pelayanan Air Minum yang akan direhabilitasi di Masyarakat
Lokasi (Dusun)
Akses Saat Ini Rencana Perbaikan
Akses SPAM Rencana Perbaikan SAM
Kay a Me n en g ah Misk in Ju m lah Kay a Me n en g ah Misk in Ju m lah Jenis
Sarana Air Minum yang direncanakan
Jumlah Sarana yang direncanakan
(21)
15
3.2.3. Rencana Rehabilitasi Sarana Air Minum yang akan Dibangun di Sekolah
Belum ada.
Nama Sekolah Jenis sarana air minum yang direncanakan
Jumlah sarana air minum yang direncanakan
SD Negeri 1 Sibetan - -
SD Negeri 2 Sibetan - -
SD Negeri 3 Sibetan - -
SD Negeri 4 Sibetan - -
SD Negeri 5 Sibetan - -
SD Negeri 6 Sibetan - -
SD Negeri 7 Sibetan - -
Jumlah - -
3.2.4. Detailed Engineering Design (Rincian Desain Teknis) dan/atau Gambar Sketsa Belum ada.
3.2.5. Rencana Biaya Belum ada.
3.2.6. Rencana Pelaksanaan Belum ada.
3.3. RANCANGAN RINCI KEGIATAN REHABILITASI SARANA SANITASI
KOMUNAL DI MASYARAKAT PERI URBAN
3.3.1. Rehabilitasi Sarana Sanitasi Komunal yang Direncanakan
Belum ada.
3.3.2. Rencana Jenis Sarana Sanitasi Komunal yang akan direhabilitasi di Masyarakat
Lokasi (Dusun)
Rumah Tangga Tanpa Akses Saat Ini
Rencana Rehabilitasi Akses dari KKN
TEMATIK
Rencana Rehabilitasi Sarana Sanitasi Komunal Kay a Me n en g a h Misk in Ju m lah Kay a Me n en g a h Misk in Ju m lah Jenis Sarana Sanitasi Komunal yang direncanakan Jumlah Sarana Sanitasi Komunal yang direncanakan - - - -
3.3.3. Detailed Engineering Design (Rincian Desain Teknis) dan/atau Gambar Sketsa Belum ada.
3.3.4. Rencana Biaya Belum ada.
(22)
16 3.3.5. Rencana Pelaksanaan
Belum ada.
3.4. RENCANA KEGIATAN OPERASIONAL KSM
3.4.1. Kegiatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dalam Pengelolaan Kegiatan
RKM Belum ada. 3.4.2. Rincian Biaya
Belum ada.
3.5. RANCANGAN RINCI KEGIATAN PEMBANGUNAN SARANA SANITASI DI
SEKOLAH
3.5.1. Jenis Sarana Sanitasi Sekolah yang akan Dibangun Belum ada.
Jenis Sarana Jumlah Sarana
yang Ada Saat Ini
Kualitas Sarana yang Ada (Baik/Tidak Baik)
Jumlah Sarana yang akan Dibangun
Keterangan
Jamban Guru - - - -
Jamban Siswa - - - -
Tempat Cuci
Tangan
- - - -
3.5.2. Rincian Biaya Belum ada.
3.5.3. Rencana Pelaksanaan Belum ada.
(23)
17
3.6. RANCANGAN RINCI KEGIATAN PENINGKATAN PERILAKU HIDUP
SEHAT DI MASYARAKAT DAN SEKOLAH
3.6.1. Jenis Kegiatan Peningkatan Perubahan Perilaku Hidup Sehat di Masyarakat dan
Sekolah
Jenis Kegiatan Tujuan Kegiatan Sasaran Kegiatan Lokasi kegiatan Frekuensi kegiatan Waktu Implementasi Bahan dan media yang digunakan Pelaksana A. Masyarakat Penyuluhan Demam Berdarah Agar masyarakat dapat mengetahui cara menanggulangi dema berdarah Masyarakat Desa Sibetan Balai Banjar Dinas Kutabali
Satu kali 2 jam LCD, dan
bubuk abate Mahasiswa KKN Penyuluhan pengelolaan sampah Memberikan pemahaman pengelolaan sampah di desa yang sedang berlaku sekaligus penyuluhan pemisahan jenis sampah Masyarakat Desa Sibetan Balai Banjar Dinas Triwangsa
Satu kali 2 jam Pengeras
suara Mahasiswa KKN Bina Keluarga Balita dan Lansia Memberikan pemahaman tentang pembinaan balita dan lansia
Masyarakat Desa Sibetan Balai Banjar Dinas Telaga
Satu kali 2 jam Pengeras
suara Pihak puskesmas bebandem dan mahasiswa KKN Penyuluhan Narkoba, Pedofilia, dan Pernikahan Dini Memberikan pemahaman akan bahaya narkoba, pedofilia, dan pernikahan dini dari aspek kesehatan dan hukum Remaja Desa Sibetan Aula kantor desa
Satu kali 3 jam LCD dan
pengeras suara, leaflet Polsek Bebandem, Dinas Kesehatan Kab. Karangasem B. Sekolah Pelatihan PHBS (Menucuci tangan) Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai pentingnya mencuci tangan Siswa SD kelas 4, 5, 6 di SD N 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Sibetan.
Ruang kelas SD di SD N 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Sibetan. 7 kali dalam sebulan 3 jam/kegiatan LCD, poster, sabun, dan handuk Mahasiswa KKN Penyuluhan mengenai sampah Meningkatkan pengetahuan siswa mengenai jenis-jenis sampah Siswa SD kelas 4, 5, 6 di SD N 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Sibetan.
Ruang kelas SD di SD N 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Sibetan. 7 kali dalam sebulan 1 jam/kegiatan Contoh jenis sampah organik, anorganik Mahasiswa KKN
(24)
18 3.6.2. Rencana Biaya
Belum ada.
3.6.3. Rencana Pelaksanaan Belum ada.
3.7. RANCANGAN RINCI KEGIATAN PELATIHAN UNTUK BADAN
PENGELOLA
3.7.1. Jenis Pelatihan
Saat ini belum ada badan pengelola yang bisa diberikan pelatihan. Namun pihak desa sudah berencana akan membuat Bank Sampah di tahun berikutnya sebagai bentuk solusi untuk pengelolaan sampah.
Jenis
pelatihan Tujuan
Total Peserta
Peserta
Pelaksana/
Narasumber Waktu Tempat Keterangan
Kaya Menengah Miskin
L P L P L P
- - - -
3.7.2. Rencana Biaya Belum ada.
3.7.3. Rencana Pelaksanaan Pelatihan Belum ada.
(25)
19
BAB IV
REKAPITULASI KEGIATAN DAN BIAYA RKM
A. REKAPITULASI KEGIATAN
No. Kegiatan Jumlah Biaya
Sumber dana Bantuan Langsung
Masyarakat APBD Kontribusi Masyarakat
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
RKM I 1 2 3 RKM II 1 2 3 Total
B. Prioritas Kegiatan Pendampingan KKN Tematik Masalah yang akan
diselesaikan
Target hasil yang ingin dicapai
Bentuk dukungan/bantuan teknis yang diperlukan Diskusi masalah
pengangkutan sampah
Mengetahui jadwal
pengangkutan sampah dan kemampuan pengangkutan sampah
Diskusi dengan dinas terkait dalam hal ini DKP
Kabupaten Karangasem Kurangnya pemahaman
masyarakat akan
penanggulangan sampah
Memberi pemahaman untuk masyarakat akan
penanggulangan sampah
Memberikan penyuluhan mengenai sampah
Kasus Demam Berdarah Memberi pengetahuan
masyrakat untuk mencegah demam berdarah
Memberikan penyuluhan demam berdarah
Memantapkan pengetahuan cuci tangan yang baik
Memberi pemahaman mengenai pentingnya cuci tangan
Memberikan penyuluhan dan pelatihan cuci tangan pakai sabun di sekolah dasar Desa Sibetan
Maraknya kasus pedofilia, narkoba, dan pernikahan dini
Mencegah terjadinya isu kasus pedofilia, narkoba serta pernikahan dini
Memberikan penyuluhan pedofilia, narkoba dan pernikahan dini kepada masyarakat khususnya Karang Taruna Desa Sibetan
(26)
20
C. Rencana Kerja Pendampingan KKN Tematik yang Disepakati
Kegiatan Waktu Person yang Terlibat
M1 M2 M3 M4 M5 Desa Mahasiswa
Survey data IMAP
Survey Peta Sosial
Diskusi dengan pihak
DKP Karangasem
Wawancara dengan pihak pengangkutan sampah dan
penyuluhan sampah DKP Karangasem
Rapat pengelolaan sampah di kantor Kecamatan Bebandem
Gotong Royong
Penyuluhan
pengelolaan sampah
Penyuluhan demam
berdarah
Penyuluhan pedofilia, pernikahan dini, dan narkoba
Pelatihan PHBS di seluruh SD 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan 7 Desa Sibetan
Pembinaan Bina
Keluarga Balita
Pembinaan Bina
Keluarga Lansia
(27)
21
BAB V
JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No. Jenis kegiatan
Waktu pelaksanaan (Bulan ke-)
I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Survey data
IMAP
2. Survey Peta Sosial
3. PHBS di SD N 1, 2, 3, 4, 5,
6, dan 7 Sibetan
4. Penyuluhan Demam Berdarah
5. Gotong Royong
6. Penyuluhan Pengelolaan
Sampah
7. Pembinaan Bina Keluarga
Balita
8. Pembinaan Bina Keluarga
Lansia
9. Pembinaan Bina Keluarga
Remaja
10. Survey Pembuatan
Plank
11. Survey TPA Linggasana
(28)
22
LAMPIRAN DATA DESA
Data Umum
Jumlah Penduduk
8.725 Laki-laki 4.342 Perempuan 4.383
Jumlah Dusun 10 Jumlah RW - Jumlah RT -
Sumber: Data Profil Desa Sibetan
Pencaharian Masyarakat
Jenis Pencaharian Jumlah KK %
1. Petani 1078
2. Pedagang 200
3. Pegawai Negeri 177
4. Buruh Perusahaan 370
5. Lainnya 777
Sumber: Kelian Banjar Dinas Desa Sibetan
Akses Masyarakat
Akses Keterangan
1. Jarak dan waktu tempuh dengan ibu kota kecamatan
2,71 Km 1 Menit
2. Jarak dan waktu tempuh dengan ibu kota kabupaten
10,7 Km 17 Menit
3. Jarak dan waktu tempuh desa dengan lembaga pendidikan SLTP
4 Km 7 Menit
4. Jarak dan waktu tempuh desa dengan lembaga pendidikan SLTA
2,7 Km 4 Menit
5. Jarak dan waktu tempuh masyarakat ke Puskesmas
2 Km 3 Menit
6. Jarak dan waktu tempuh masyarakat untuk ke pasar
1 Km 2 Menit
(29)
23
Sanitasi Berbasis Masyarakat
Uraian Jml Unit Fungsi Pengguna
(KK)
Iuran (ada/tdk)
Kelompok Pengelola SPAL Perpipaan
Komunal
SPAL Komunal
Bantuan APBN/Pusat - - - -
Sanimas - - - -
SLBM - - - -
USRI - - - -
SPAL Komunal
Bantuan sumber lain - - - -
MCK (SPAN non
perpipaan)
SPAL Komunal
Bantuan sumber lain - - - -
SPAL Komunal
Bantuan sumber lain - - - -
Pengelolaan Sampah
Tempat pembuangan
sampah sementara 1 bak baik
Seluruh
KK -
DKP Karangasem
Sumber: Hasil Observasi dan Wawancara Agustus 2016
Akses Masyarakat Terhadap Sanitasi
Jumlah Rumah
Jumlah Rumah Yang Memiliki Jamban Pribadi
Perkiraan Jumlah KK yang BAB
Sembarangan
Banjar Triwangsa 115 55
Banjar Tengah 213 162
Banjar Telugtug 237 3
Banjar Telaga 248 4
Banjar Pengawan 177 200
Banjar Kreteg 190 8
Banjar Brahmana 41 8
Banjar Kutabali 123 44
Banjar Dukuh 86 69
Banjar Karanganyar 193 51
Total 1793 379
(30)
24
Bangunan Rumah
Nama Dusun Jumlah
Yang dilengkapi
IMB
Jumlah Rumah Tidak Layak
Huni
Jumlah Rumah Beresiko Terhadap
Bencana
Banjar Triwangsa
Banjar Tengah
Banjar Telugtug
Banjar Telaga
Banjar Pengawan
Banjar Kreteg
Banjar Brahmana
Banjar Kutabali
Banjar Dukuh
Banjar Karanganyar
Total
Sumber: -
Bangunan Sarana Sosial/Ibadah
Nama Bangunan Jumlah Yang dilengkapi
IMB
Jumlah Bangunan Sosial Yang Beresiko Terhadap
Bencana
Masjid - - -
Moshula - - -
Gereja - - -
Pura 3 - -
Vihara - - -
Rumah Adat - - -
Total 3
Sumber: Hasil Observasi Agustus 2016
Fasilitas Kesehatan
Fasilitas kesehatan Jumlah Lokasi
Puskesmas 1 Br. Karanganyar
Puskesmas pembantu 1 Br. Tengah
Pos Bersalin 1 Br. Karanganyar
Posyandu 10 Setiap Banjar
Praktek Dokter Umum 1 Br. Telaga
(31)
25
Fasilitas Pendidikan
Nama Sekolah
Jumlah Siswa Jumlah Sarana Sanitasi
Laki-laki Perempuan Jumlah Jamban
Tempat Cuci Tangan
Tempat Sampah
SD Negeri 1
Sibetan 82 90 172 5 1 12
SD Negeri 2
Sibetan 68 59 127 4 4 6
SD Negeri 3
Sibetan 91 90 181 6 6 7
SD Negeri 4
Sibetan 30 33 63 6 5 2
SD Negeri 5
Sibetan 48 41 89 4 9 6
SD Negeri 6
Sibetan 34 23 57 4 4 15
SD Negeri 7
Sibetan 30 32 62 2 - 16
(32)
26
Daftar Permasalahan
Daftar Permasalahan Uraian masalah
Potensi dan Peluang yang bisa dimanfaatkan untuk mengatasi permasalahan
Fungsi sarana air minum
Air yang tidak mengalir 24 jam
di desa. -
Belum semua masyarakat desa yang dapat dialiri air minum di
rumah.
Mencari sumber air untuk dijadikan SPAM Desa.
Fungsi Kelembagaan air minum - -
Iuran dan Peraturan
pemanfaatan air minum - -
Kepemilikan jamban keluarga Masih ada yang belum
memiliki jamban
Dibuatkan toilet umum atau sanitasi berbasis masyarakat di beberapa
titik.
Perilaku BAB masyarakat Masih ada masyarakat yang
BAB di sungai
Sosialisasi bahaya BAB sembarangan atau
dibuatkan toilet umum/sanitasi berbasis
masyarakat.
Perilaku pengelolaan sampah
Masih banyak yang membiarkan sampah berserakan di sekitar pasar.
Perlu dibuatkan bak sampah atau penampungan sampah
sementara yang berukuran besar.
Membakar sampah plastik.
Dibuatkan bank sampah yang akan mengelola
sampah plastik. Membuang sampah di
pinggiran jalan.
Dibuatkan beberapa titik pembuangan sampah. Masih ada yang membuang
sampah di bantaran sungai.
Perlu diberikan sosialisasi dan pemberian tanda larangan buang sampah.
Kecukupan sarpras lingkungan
Kurangnya tempat sampah di sepanjang jalur desa.
Dibuatkan beberapa titik pembuangan sampah
berupa bak sampah. Kurangnya tempat
pembuangan sementara (TPS).
Membuat suatu TPS atau mencari alternatif yaitu dapat berupa Bank Sampah. Kurangnya penerangan di jalur
utama
Ditambahkan lampu penerangan di sepanjang
jalur utama desa Beberapa kondisi jalan yang
rusak Dilakukan perbaikan jalan
Kondisi penataan bangunan dan
lingkungan - -
(33)
27
URAIAN Cakupan tahun
sekarang
Target lima tahun mendatang
Kegiatan yang akan dilakukan Sumber Biaya Waktu T A 2016 T A 2017 T A 2018 T A 2019 T A 2020 Penambahan angkutan sampah desa
- Memiliki angkutan
sampah desa Membeli angkutan sampah desa ADD (Alokasi Dana Desa) - - - - Pembuatan Bank
Sampah -
Memiliki Bank Sampah yang aktif
Membuat Bank Sampah dan menyusun
struktur organisasi ADD (Alokasi Dana Desa) - - - -
(34)
28
(35)
29
DOKUMENTASI KEGIATAN
Gambar 1. Pembagian bubuk abate
Gambar 2. Meminta izin mengadakan kegiatan PHBS
(36)
30
Gambar 4. Suasana posko KKN
Gambar 5. Pembagian hadiah PHBS
Gambar 6. Pemeriksaan ibu-ibu hamil ke rumah-rumah
(37)
31
Gambar 8. Diskusi dengan kepala desa
Gambar 9. Tanya jawab Penyuluhan Pedofilia, Pernikahan Dini, dan Narkoba
(38)
32
Gambar 11. Kegiatan PHBS di SD
Gambar 13. Kegiatan PHBS di SD
(39)
33
Gambar 14. Wawancara di TPA Linggasana
(40)
34
Laporan
Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Periode XIII Universitas Udayana
BAB I PENDAHULUAN
1.1Analisis Situasi
Kuliah Keja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) adalah suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa, dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Tahun 2016 Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem menjadi lokasi pelaksanaan KKN-PPM Tematik Infrastruktur Permukiman Periode XIII. Desa Sibetan terletak di Kabupaten Karangasem, tepatnya di Kecamatan Bebandem merupakan tempat yang dijadikan sebagai salah satu pengadaan KKN-PPM Universitas Udayana. Desa Sibetan terbagi atas sepuluh banjar/dusun, diantaranya Dusun Kreteg, Dusun Tengah, Dusun Telaga, Dusun Karanganyar, Dusun Brahmana, Dusun Pengawan, Dusun Dukuh, Dusun Telutug, Dusun Kutabali, dan Dusun Triwangsa. Secara geografis, batas-batas wilayah Desa Sibetan adalah sebagai berikut:
1. Di sebelah utara : Desa Jungutan
2. Di sebelah timur : Desa Bebandem
3. Di sebelah selatan : Desa Selumbung
4. Di sebelah barat : Desa Duda Timur
Desa Sibetan dengan luas wilayah 11,25 km2 terletak pada ketinggian 400 – 500 meter di atas permukaan laut dengan kemiringan antara 3-45 mengarah ke selatan. Sebagian besar dari luas wilayah tersebut merupakan lahan kering/tegalan yaitu 912,616 Ha, sedangkan sisanya dipergunakan sebagai lahan pekarangan, persawahan dan lahan lainnya.
Melalui program ini diharapkan mahasiswa KKN-PPM dan dosen pembimbing dapat menggali serta menganalisis kebutuhan dan tujuan seperti yang akan djelaskan pada bab
(41)
35 berikutnya. KKN-PPM yang berlangsung di desa Sibetan ini terdapat beberapa rencana program kegiatan, yakni:
1. Bidang Interdisipliner (PKP) dengan judul kegiatan Upaya Penataan Tempat Pembuangan Sampah dan Pengelolaan Jadwal Pengangkutan Sampah Oleh Petugas DKP di Desa Sibetan serta Penyuluhan Pemilahan Sampah.
2. Bidang Prasarana Fisik dengan judul kegiatan Pembuatan Pengadaan Plang Peringatan di Desa Sibetan.
3. Bidang Sosial Budaya dengan judul kegiatan Pembinaan Remaja Melalui
Penyuluhan Narkoba, Pedofilia, dan Pernikahan Dini.
4. Bidang Kesehatan Masyarakat dengan judul kegiatan Penyuluhan Pencegahan Demam Berdarah; Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun).
Pada rencana program yang akan dijalankan di desa Sibetan, dan tujuan yang
diharapkan dapat diusulkan tema sebagai berikut “Pendampingan Pengembangan
Infrastruktur Permukiman Dengan Pola Kuliah Kerja Nyata Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat Di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem –Bali”.
1.2Identifikasi Permasalah
Adapun beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasi di Desa Sibetan adalah sebagai berikut:
a. Kurangnya fasilitas penampungan sampah (Tempat Pembuangan Sementara) dan
kekurangan pemilahan serta pengelolaan sampah
b. Kurangnya kesadaran masyarakat tentang membuang sampah pada tempatnya
c. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam upaya pencegahan demam berdarah.
d. Kurangnya kesadaran siswa SD akan pentingnya berperilaku hidup bersih dan sehat.
e. Kurangnya pemahaman masyarakat terhadap dampak narkoba, pedofilia, dan
pernikahan dini baik dari segi hukum, sosial, ataupun kesehatan.
1.3Tujuan Kegiatan
Adapun tujuan dari diadakannya KKN-PPM Ke-XIII Universitas Udayana yang berlokasi di Desa Sibetan adalah untuk memberdayakan masyarakat Desa dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat
(42)
36 melalui pemberdayaan dan pengelolaan kebersihan serta kesehatan desa. Secara spesifik tujuan ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mahasiswa peserta KKN dapat memahami penerapan Tri Dharma Perguruan Tinggi,
yaitu pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem.
2. Mahasiswa peserta program KKN dapat menerapkan bidang ilmu teoritis kedalam penerapan praktis di masyarakat dengan sikap empati dan kepedulian terhadap masyarakat.
3. Meningkatkan daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan menanamkan jiwa peneliti yang eksplortatif dan analis dalam bidang interdisipliner dan lintas sektoral.
4. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa Universitas Udayana untuk
melaksanakan program-program pembangunan.
5. Masyarakat Desa Sibetan dapat memperoleh bantuan pikiran serta tenaga dalam melaksanakan program pembangunan terutama dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki daerah tersebut.
6. Sumber daya manusia di Desa Sibetan dapat diberdayakan untuk melaksanakan pembaharuan-pembaharuan guna mendukung pembangunan nasional.
1.4Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan program KKN-PPM di Desa Sibetan ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa peserta KKN dapat menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pengabdian masyarakat di dalam lingkungan masyarakat.
2. Mahasiswa memiliki sikap empati dan kepedulian terhadap permasalahan
masyarakat Desa Sibetan dan mampu mengimplementasikan ilmu teoritis yag dimiliki untuk mencari solusinya.
3. Meningkatnya daya saing mahasiswa Universitas Udayana secara nasional dengan
jiwa peneliti yang eksploratif dan analis dalam bidang interdidipliner dan lintas sektoral.
4. Mahasiswa Universitas Udayana mendapat kesempatan melaksanakan
program-program pembangunan.
5. Menciptakan hubungan harmonis antara masyarakat, mahasiswa, dan civitas akademika.
(43)
37 6. Meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Sibetan terhadap pentingnya untuk
(44)
38
BAB II
JADWAL PELAKSANAAN PROGRAM
2.1 Tema dan Program 2.1.1 Tema
Tema yang diangkat dalam kegiatan program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) periode XIII di Desa Sibetan ini adalah “Pendampingan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Dengan Pola Kuliah Kerja Nyata Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat Di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem –Bali”.
2.1.2 Program
Program KKN-PPM Tematik Infrastruktur Permukiman terbagi menjadi dua:
1. Program Pokok
a.Pokok Tema
Adapun program pokok tema pada KKN-PPM ini adalah tentang pendampingan pengembangan kawasan permukiman terkait sampah dan sanitasi untuk menciptakan lingkungan desa yang bersih dan sehat. Program ini terdiri dari:
Upaya Penataan Tempat Pembuangan Sampah dan Pengelolaan Jadwal
Pengangkutan Sampah Oleh Petugas DKP di Desa Sibetan serta Penyuluhan Pemilahan Sampah
Pengadaan Plang Peringatan di Desa Sibetan
b. Pokok Non-tema
Program Pendampingan Keluarga
2. Program Bantu
a.Pembinaan Remaja Melalui Penyuluhan Narkoba, Pedofilia, dan Pernikahan Dini
b. Pembinaan Bina Keluarga Balita
(45)
39
d. Pembinaan Bina Keluarga Lansia
e.Penyuluhan Kesehatan Tentang Demam Berdarah Dengue
f.Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
g. Gotong Royong
h. Perayaan HUT-RI ke 71
i.Posyandu
2.2Jadwal Pelaksanaan Program 2.2.1 Program Pokok
a. Program Pokok Tema
i. Upaya Penataan Tempat Pembuangan Sampah dan Pengelolaan Jadwal
Pengangkutan Sampah Oleh Petugas DKP di Desa Sibetan serta Penyuluhan Pemilahan Sampah
No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Sabtu, 23 Juli 2016
4 Survey lokasi untuk IMAP
15 Mahasiswa
2. Selasa, 26 Juli 2016
1 Diskusi dengan DKP
Karangasem
5 Mahasiswa dan
Petugas DKP 3. Jum’at, 29
Juli 2016
2 Wawancara dengan
pihak yang menangani tentang pengangkutan
sampah dan penyuluhan sampah
5 Mahasiswa dan
Petugas DKP
4. Selasa, 2
Agustus 2016
2 Rapat pengolahan
sampah di Kantor Kecamatan Bebandem
dilanjutkan dengan Kunjungan Petugas DKP ke posko KKN
Desa Sibetan
2 Mahasiswa,
Camat Bebandem, BLH,
DKP, Perangkat Desa Sibetan, dan
Bendesa Adat Sibetan.
(46)
40
Agustus 2016 Pembuangan Akhir
(TPA) Linggasana dan Wawancara tentang proses pengangkutan
sampah
Petugas TPA
6. Kamis, 4
Agustus 2016
3 Rapat Koordinasi
KKN Sibetan dengan SKPD Kab. Karangasem tentang sinergitas proker KKN
dengan program pemerintah
2 Mahasiswa dan
SKPD terkait
7. Jum’at, 5 Agustus 2016
4 Survey IMAP 15 Mahasiswa
8. Sabtu, 6
Agustus 2016
4 Survey Peta Sosial 15 Mahasiswa
9. Senin, 7
Agustus
3 Survey peta IMAP 15 Mahasiswa
10. Sabtu,13
Agustus 2016
2 Penyuluhan tentang
Pengelolaan dan Pemilahan Sampah
5 Mahasiswa,
Masyarakat Desa Sibetan, dan Perangkat Desa
Sibetan
ii. Pengadaan Plang Peringatan di Desa Sibetan
No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Sabtu, 30 Juli 2016
2 Survey lokasi pembuatan plang
4 Mahasiswa
2 Selasa, 23
Agustus 2016
2 Pengambilan plang
himbauan
(47)
41 b. Program Pokok Non Tema
i. Program Pendampingan Keluarga
Jadwal program pendampingan keluarga akan dijelaskan didalam laporan individu.
2.2.2 Program Bantu
i. Pembinaan Remaja Melalui Penyuluhan Narkoba, Pedofilia, dan Pernikahan
Dini
Tabel Jadwal Pelaksanaan Penyuluhan Narkoba, Pedofilia, dan Pernikahan Dini
No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Senin, 25 Juli 2016
12.00 – 16.00
2 jam Diskusi mengenai
rencana program kerja bidang sosial budaya dengan kepala desa dan kelian banjar
15 orang Kepala Desa
Sibetan dan kelian banjar Desa Sibetan
2. Rabu, 3
Agustus 2016
13.00-16.00
3 jam Diskusi dengan
seluruh pimpinan
SKPD bertempat di
kantor Bupati
Kabupaten Karangasem
membahas mengenai program kerja KKN PPM Desa Sibetan
yang diantaranya
adalah program kerja bidang sosial budaya
2 orang Asisten III
Bupati, seluruh SKPD Kabupaten Karangasem, dan Mahasiswa KKN PPM Desa Sibetan
2. Jumat, 19
Agustus 2016
09.00 – 13.00
2 jam Pengiriman surat
permohonan
pembicara kepada
Polsek Bebandem,
2 orang - Polsek
Bebandem, Dinas Sosial, dan Dinas Kesehatan
(48)
42
Dinas Sosial, dan
Dinas Kesehatan
Kabupaten
Karangasem sekaligus
koordinasi teknis
acara Pembinaan
Remaja
3. Minggu, 21
Agustus 2016
13.05 – 17.30
4jam 25 menit
Persiapan penyuluhan
berupa pembuatan
piagam penghargaan
kepada pembicara,
persiapan alat
presentasi, dan
briefing untuk acara pembinaan remaja
15 orang Mahasiswa
6. Senin,
22Agustus 2016
09.00 – 12.00
3 jam Penyuluhan narkoba,
pedofilia, dan pernikahan dini
10 orang Kepala Desa
Sibetan, Kelian
Dinas di
lingkungan Desa Sibetan, Karang
Taruna di
lingkungan Desa
Sibetan, Dinas
Sosial, Dinas
Kesehatan dan
Polsek Bebandem
ii. Pembinaan Bina Keluarga Balita, Remaja, dan Lansia
Tabel Jadwal pelaksanaan Pembinaan Keluarga Balita, Remaja, dan Lansia No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
(49)
43
1 Kamis, 28
Juli 2016 14.00 – 08.00
3 jam Mengikuti kegiatan
bina keluarga balita, bina keluarga remaja dan bina keluarga lansia di Banjar Telaga
10 orang Kepala Desa
Sibetan, Kelian adat dan kelian Banjar Telaga, petugas puskesmas Kecamatan Bebandem (4 orang), masyarakat Banjar Telaga (30 orang)
iii. Penyuluhan Kesehatan Tentang Demam Berdarah Dengue
Tabel Jadwal pelaksanaan Penyuluhan Kesehatan Tentang Demam Berdarah Dengue
No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Senin, 25 Juli 2016
12.00 – 16.00
2 jam Diskusi mengenai
rencana program kerja bidang kesehatan dengan kepala desa dan kelian banjar
15 orang Kepala Desa
Sibetan dan kelian banjar Desa Sibetan
2. Selasa, 26 Juli 2016
10.00 – 12.00
2 jam Kunjungan ke
Lembaga Kesehatan
Desa yang meliputi ke Puskesmas Desa dan Puskesmas Pembantu Desa Sibetan untuk
koordinasi dengan
petugas kesehatan
serta meminta
2 orang - Puskesmas Desa
dan Puskesmas
Pembantu Desa
(50)
44
masukan mengenai
program kerja bidang kesehatan
3. Selasa, 26 Juli 2016
13.30 – 18.30
5 jam Persiapan penyuluhan
berupa pembuatan
materi presentasi,
pembelian bubuk
Abate dan persiapan alat presentasi
15 orang Mahasiswa
6. Rabu, 27 Juli
2016
07.00 – 10.00
3 jam Penyuluhan kesehatan
tentang Demam Berdarah Dengue (DBD)
7 orang Kelian banjar dan
kelian adat
Kutabali, 78
orang peserta
penyuluhan DBD
7. Sabtu, 06
Agustus 2016 10.00 – 11.00
1 jam Ikut serta dalam
kunjungan rumah ibu hamil dan melakukan pemeriksaan jentik nyamuk DB
4 orang Petugas
Puskesdes dan Bidan Desa Sibetan
iv. Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS
(Cuci Tangan Pakai Sabun)
Tabel Jadwal pelaksanaan Penyuluhan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) serta Simulasi CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun)
No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Senin, 25 Juli 2016
12.00 – 16.00
2 jam Diskusi mengenai
rencana program kerja bidang kesehatan dengan kepala desa
15 orang Kepala Desa
Sibetan dan kelian banjar Desa Sibetan
(51)
45 dan kelian banjar
2. Jumat, 29 Juli 2016
09.00 – 10.00
1 jam Kunjungan ke Kantor
Desa untuk meminta persetujuan mengenai kegiatan penyuluhan PHBS di seluruh SD yang ada di Desa Sibetan
4 orang Kepala Desa
Sibetan
2. Jumat, 29 Juli 2016
11.00 – 12.00
1 jam Kunjungan ke
Lembaga Kesehatan
Desa yang meliputi ke Puskesmas Desa dan Puskesmas Pembantu Desa Sibetan untuk
koordinasi dengan
petugas kesehatan
serta meminta
masukan mengenai
kegiatan penyuluhan PHBS di SD Desa Sibetan
4 orang - Puskesmas Desa
dan Puskesmas Pembantu Desa Sibetan
3. Sabtu, 30 Juli 2016
08.00 - 11.00
3 jam Survei ke
masing-masing SD sasaran dan penyebaran surat
izin penyuluhan
PHBS ke SD N 7 dan SD N 1 Sibetan
7 orang - Kepala sekolah
SD sasaran, - Guru wali kelas
(52)
46
4. Minggu, 31
Juli 2016
17.00 – 19.00
2 jam Pembelian keperluan
penyuluhan PHBS
6 orang Mahasiswa
5. Minggu, 31
Juli 2016
20.00 - 21.00
1 jam Persiapan materi
penyuluhan dan
briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 7 Sibetan
15 orang Mahasiswa
6. Senin, 1 Agustus 2016
09.00 – 11.00
3 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 7 Sibetan
11 orang Kepala sekolah
SD N 7 Sibetan, Guru wali SD N 7 Sibetan
58 orang siswa SD
7. Senin, 1 Agustis 2016
20.00 – 21.00
1 jam Persiapan keperluan
penyuluhan PHBS dan briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 1 Sibetan
15 orang Mahasiswa
8. Selasa, 2 Agustus 2016
09.30 – 11.30
2 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 1 Sibetan
10 orang Kepala sekolah
SD N 1 Sibetan, Guru wali SD N 1 Sibetan 37 orang siswa SD
(53)
47 9. Sabtu, 13
Agustus 2016
09.00 – 10.00
1 jam Survei ke
masing-masing SD sasaran dan penyebaran surat
izin penyuluhan
PHBS ke SD N 2 dan SD N 5 Sibetan
7 orang - Kepala sekolah
SD sasaran, - Guru wali kelas
SD sasaran
10. Minggu, 14 Agustus 2016
20.00 – 21.00
1 jam Persiapan keperluan
penyuluhan PHBS dan briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 5 Sibetan
15 orang Mahasiswa
11. Senin, 15 Agustus 2016
09.00 – 11.00
2 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 5 Sibetan
6 orang Kepala sekolah
SD N 5 Sibetan, Guru wali SD N 5 Sibetan 52 orang siswa SD 12. Senin, 15
Agustus 2016
20.00 – 21.00
1 jam Persiapan keperluan
penyuluhan PHBS dan briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 2 Sibetan
15 orang Mahasiswa
13. Selasa, 16 Agustus 2016
09.00 – 11.00
2 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 2 Sibetan
6 orang Kepala sekolah
SD N 2 Sibetan, Guru wali SD N 2 Sibetan 64 orang siswa SD 14. Kamis, 18
Agustus 2016
11.00 – 12.00
1 jam Survei ke
masing-masing SD sasaran dan penyebaran surat
izin penyuluhan
PHBS ke SD N 3 dan
7 orang - Kepala sekolah
SD sasaran, - Guru wali kelas
(54)
48 SD N 6 Sibetan
15. Kamis, 18 Agustus 2016
20.00 – 21.00
1 jam Persiapan keperluan
penyuluhan PHBS dan briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 6 Sibetan
15 orang Mahasiswa
16. Jumat, 19 Agustus 2016
09.00 – 11.00
2 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 6 Sibetan
10 orang Kepala sekolah
SD N 6 Sibetan, Guru wali SD N 6 Sibetan 54 orang siswa SD 17. Jumat, 19
Agustus 2016
20.00 – 21.00
1 jam Persiapan keperluan
penyuluhan PHBS dan briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 3 Sibetan
15 orang Mahasiswa
18. Sabtu, 20 Agustus 2016
09.00 – 11.00
2 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 3 Sibetan
10 orang Kepala sekolah
SD N 3 Sibetan, Guru wali SD N 3 Sibetan 70 orang siswa SD 19. Senin, 22
Agustus 2016
11.00-12.00
1 jam Survei ke
masing-masing SD sasaran dan penyebaran surat
izin penyuluhan
PHBS ke SD N 4 Sibetan
4 orang - Kepala sekolah
SD sasaran, - Guru wali kelas
(55)
49 20. Senin, 22
Agustus 2016
20.00 – 21.00
1 jam Persiapan keperluan
penyuluhan PHBS dan briefing pelaksanaan program penyuluhan PHBS dan cuci tangan di SD N 4 Sibetan
15 orang Mahasiswa
21 Selasa, 23 Agustus 2016
09.00 – 11.00
2 jam Penyuluhan kesehatan
tentang PHBS dan cuci tangan di SD N 4 Sibetan
10 orang Kepala sekolah
SD N 4 Sibetan, Guru wali SD N 4 Sibetan 42 orang siswa SD
v. Gotong Royong
Tabel Jadwal Pelaksanaan Gotong Royong No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Selasa, 26
Juli 2016 16.00 – 18.00
2 jam Gotong royong
membersihkan lingkungan sekitar tempat pembuangan sampah
15 orang Mahasiswa
2. Minggu, 31
Juli 2016 07.00 – 11.00
4 jam Gotong royong
membersihkan lingkungan sekitar Pura Dalem Desa Sibetan
15 orang Kepala Desa
Sibetan beserta perangkat desa dan beberapa masyarakat (32 orang)
3. Minggu, 14
Agustus 2016 14.00 – 17.00
3 jam Gotong royong
persiapan acara Kenaikan Tingkat Sanggar Seni
Saraswati dan HUT RI ke-71
- Kepala Desa
Sibetan beserta perangkat desa (10 orang)
(56)
50
4. Kamis, 18
Agustus 2016 09.00 – 13.00
4 jam Gotong royong untuk
membersihkan acara perayaan HUT RI ke-71 di banjar
Karanganyar
6 orang - Kepala Desa
Sibetan beserta perangkat desa (10 orang)
vi. Perayaan HUT-RI ke-71
Tabel Jadwal Pelaksanaan HUT-RI ke 71 No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Kamis, 11
Agustus 2016 14.00 – 15.00
3 jam Mengikuti kegiatan
persiapan HUT RI yaitu pemasangan bendera merah putih di sepanjang jalur provinsi di Desa Sibetan
12 orang Kepala Desa
Sibetan beserta perangkat desa, kamtibmas (15 orang)
2. Senin, 15
Agustus 2016 12.00 – 18.00
6 jam Ikut serta dalam acara
Kenaikan Tingkat Sanggar Tari Saraswati di banjar Karanganyar
15 orang Camat
Bebandem, Kepala Desa Sibetan beserta perangkat desa, ibu PKK, dan masyarakat desa Sibetan (57 orang)
3. Selasa, 16
Agustus 2016 12.00 – 18.00
6 jam Ikut serta dalam acara
Kenaikan Tingkat Sanggar Tari Saraswati di banjar Karanganyar
15 orang Kepala Desa
Sibetan beserta perangkat desa, ibu PKK, dan masyarakat desa Sibetan (54 orang)
(57)
51
4. Rabu, 17
Agustus 2016 11.00 – 17.00
19.00 – 22.00
6 jam
3 jam
Ikut serta dalam acara Perayaan HUT RI ke-71 serta penyerahan piagam kenaikan tingkat Sanggar Seni Saraswati di Banjar Karanganyar
Ikut serta dalam acara konser musik dalam rangka perayaan HUT RI ke-71 di banjar Karanganyar 15 orang 15 orang Camat Bebandem, Kepala Desa Sibetan beserta perangkat desa, ibu PKK, dan masyarakat desa Sibetan (153 orang). Kepala Desa Sibetan beserta perangkat desa, pengisi acara, dan masyarakat desa Sibetan (76 orang)
5. Kamis, 18
Agustus 2016 09.00 – 13.00
4 jam Gotong royong untuk
membersihkan acara perayaan HUT RI ke-71 di banjar
Karanganyar
6 orang - Kepala Desa
Sibetan beserta perangkat desa (10 orang)
vii. Posyandu
Tabel Jadwal Pelaksanaan Posyandu No Tanggal dan
Waktu
Durasi Jam
Kegiatan Jumlah
Mahasiswa
Peserta
1. Senin, 22
Agustus 2016 09.00– 11.00
2 jam Ikut dalam program
bantu posyandu di PAUD banjar Telaga
4 orang Petugas
puskesdes dan bidan Desa Sibetan, anak-anak PAUD (52 orang)
(58)
52
BAB III
REALISASI PENYELESAIAN MASALAH
3.1 Program Pokok 3.1.1Program Pokok Tema
a. Upaya Penataan Tempat Pembuangan Sampah dan Pengelolaan Jadwal Pengangkutan Sampah Oleh Petugas DKP di Desa Sibetan serta Penyuluhan Pemilahan Sampah
Deskripsi Kegiatan
Secara umum, sampah merupakan suatu benda atau material yang sudah tidak difungsikan kembali karena nilai gunanya telah habis.Sampah merupakan masalah klasik yang sampai saat ini belum dapat terselesaikan.Di kota-kota besar, sampah merupakan masalah umum yang juga menjadi penyebab dari munculnya permasalahan baru yang mengiringi, seperti banjir, bau tidak sedap, hingga penyakit.
Merupakan hal yang sangat menarik ketika sampah mulai masuk ke wilayah desa. Perkembangan industri dan aktivitas perekonomian yang diikuti dengan perubahan gaya hidup masyarakat khususnya di pedesaan, membuat masalah sampah mulai masuk dan menjadi masalah yang sulit untuk diatasi. Seperti halnya yang terjadi di Desa Sibetan, sebagai sentra perkebunan salak terbesar di Bali, banyak kebun salak disisi jalan yang bisa kita temui.Tentu, dengan luasnya perkebunan tersebut, Desa Sibetan berpotensi menghasilkan sampah jenis organik dengan volume yang cukup besar.Namun, yang menjadi sorotan justru keberadaan sampah anorganik yang cukup melimpah, dan mirisnya sampah tersebut menumpuk di pinggiran sungai.
Berdasarkan hasil survey yang telah kami lakukan, setidaknya terdapat 5 titik tumpukan sampah anorganik yang tidak berada pada tempat sampah, seperti yang kami temukan di pinggiran kebun salak dan di bawah jembatan. Adapun titik yang paling parah kondisinya berada di jembatan Tukad Bu di wilayah Banjar Dinas Triwangsa.Tumpukan sampah anorganik yang meghiasi lereng pinggiran sungai sungguh merupakan pemandangan yang tidak elok dilihat, mengingat sungai Tukad Bu merupakan sungai produktif yang biasa digunakan oleh warga untuk beraktivitas, seperti mandi dan mencuci.Tidak diketahui siapa oknum atau pelaku
(59)
53 yang sering membuang sampah di tempat tersebut, namun keberadaan sampah yang menumpuk tersebut mengindikasikan bahwa Desa Sibetan mengalami masalah darurat sampah yang harus segera terselesaikan.
Pelaksanaan Kegiatan
a.Waktu
- Sabtu, 23 Juli 2016
Kami melangsungkan survey data imap untuk pertama kali.Survey data ini kami langsungkan guna mendapatkan peta sosial yang didalamnya berisi titik-titik lokasi masalah sampah.
- Senin, 25 Juli 2016
Melaksanakan rapat koordinasi terkait jadwal program kerja KKN-PPM dengan perangkat desa yang dipimpin oleh Perbekel Desa Sibetan.Salah satu agenda rapat adalah membahas tentang usaha penyelesaian masalah sampah dan kebersihan lingkungan termasuk sanitasi sesuai dengan program pokok tema KKN-PPM.
- Selasa, 26 Juli 2016
Mengirim surat permohonan diskusi dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan guna merencanakan tindakan strategis sebagai usaha dalam menyelesaikan masalah sampah di Desa Sibetan.
- Jumat, 29 Juli 2016
Melakukan diskusi dengan Kepala Bagian Pengangkutan DKP guna
mengklarifikasi masalah jadwal pengangkutan sampah di Desa
Sibetan.Dilanjutkan dengan diskusi bersama Kepala Bagian Penyuluhan DKP terkait dengan rencana penyuluhan masalah pengelolaan sampah di Desa Sibetan.
- Selasa, 2 Agustus 2016
Rapat mengenai pengelolaan sampah di Kantor Kecamatan Bebandem yang dipimpin langsung oleh Camat Bebandem dan dihadiri oleh petugas dari Balai Lingkungan Hidup, petugas dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan, serta segenap perangkat dinas Desa Sibetan beserta Bendesa Adat Desa Sibetan. Hasil rapat memutuskan bahwa Desa Sibetan sebagai desa yang mengalami masalah darurat sampah, sehingga perlu dilakukan
(60)
54 tindakan strategis guna menyelesaikan masalah tersebut, salah satunya adalah dengan pengadaan Bank Sampah Unit di Desa Sibetan.
Kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan Kepala Bagian Kebersihan DKP ke Posko KKN-PPM Desa Sibetan untuk memberikan pembekalan dan motivasi terkait dengan program penanganan masalah sampah yang akan kami lakukan.
- Rabu, 3 Agustus 2016
Melakukan survey ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Linggasana guna melihat kondisi pengelolaan sampah serta berdiskusi dengan petugas mengenai jadwal kedatangan kendaraan pengangkut sampah.
- Kamis, 4 Agustus 2016
Memenuhi undangan rapat koordinasi di Kantor Bupati Karangasem yang dipimpin langsung oleh Asisten III Bupati.Rapat dihadiri pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Agenda rapat adalah penyampaian program kerja KKN-PPM Desa Sibetan untuk disinergikan dengan program Pemerintah Kabupaten Karangasem sesuai dengan masing-masing dinas dalam satuan kerja. Hasil rapat memutuskan bahwa segala program kerja KKN-PPM Desa Sibetan mendapat dukungan dari Pemkab Karangasem, serta Pemkab Karangasem menyatakan siap membantu bila dibutuhkan sebagai fasilitator.
- Sabtu, 6 Agustus 2016
Melakukan survey peta sosial terkait dengan masalah kepemilikan jamban.Dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi di Desa Sibetan, berpengaruh langsung terhadap masalah sanitasi khususnya kepemilikan jamban, sebagian masyarakat yang tergolong tidak mampu melakukan aktivitas MCK dan buang air di sungai karena tidak memiliki jamban.
- Sabtu, 13 Agustus 2016
Penyuluhan tetang pengolahan dan pemilahan sampah di Banjar Triwangsa. Banjar Triwangsa merupakan daerah dimana terdapat titik tumpukan sampah paling parah, yakni jembatan Tukad Bu. Penyuluhan dilakukan dengan harapan agar masyarakat sadar akan pentingnya kebersihan lingkungan dan bahayanya sampah bagi lingkungan.
(1)
77 o Pada tanggal 15 Agustus 2016, dilaksanakan pembukaan perayaan HUT RI ke-71 sekaligus kenaikan tingkat Sanggar Saraswati di Banjar Dinas Karanganyar.
o Pada tanggal 16 Agustus 2016, dilaksanakan serangkaian lomba dalam rangka kenaikan tingkat Sanggar Saraswati serta perlombaan untuk memeriahkan HUT RI ke-71 di Banjar Dinas Karanganyar
o Pada tanggal 17 Agustus 2016, puncak perayaan HUT RI ke-71 sekaligus menutup acara di Banjar Dinas Karanganyar.
Hasil Kegiatan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilaksanakan, maka dapat dikatakan bahwa kegiatan ini berjalan dengan lancar, dikarenakan pihak-pihak yang terkait sangat berantusias dalam melaksanakannya.Melalui kegiatan ini, diharapkan masyarakat lebih antusias dan turut berpartisipasi dalam kegiatan selanjutnya.
Kendala Pelaksanaan Kegiatan
Dalam pelaksanaan kegiatan ini masih terdapat banyak kendala yang menghambat jalannya kegiatan, diantaranya: kurangnya kordinasi, konsep acara yang kurang matang, tidak adanya pembagian tugas yang jelas dalam mengatur kegiatan tersebut. Sehingga dalam kegiatan selanjutnya diharapkan dapat dilaksanakan dengan
(2)
78 Dokumentasi Kegiatan
g. Posyandu
Deskripsi Kegiatan
Dalam kegiatan posyandu ini dilakukan kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala, pemberian vitamin A dan pemberian edukasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat dengan melakukan cuci tangan pakai sabun.Kegiatan ini berlangsung di PAUD dan TK Werdi Kumara Setana di Banjar Telaga. Kegiatan ini dilakukan bertepatan dengan adanya program pemerintah yaitu bulan Agustus merupakan bulan pemberian vitamin A. Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui status kesehatan berupa status gizi anak di lingkungan PAUD maupun TK Werdi
(3)
79 Kumara Setana di banjar Telaga. Diharapkan setelah didapatkan data tersebut dapat mencegah adanya malnutrisi pada anak usia dini.
Pelaksanaan Kegiatan a. Waktu
Kegiatan posyandu ini dilaksanakan pada hari Senin, 22 Agustus 2016 pada pukul 10.00
b. Lokasi
Lokasi pelaksanaan posyandu di PAUD dan TK Werdi Kumara Setana di banjar Telaga
c. Kelompok Sasaran
Kelompok sasaran dalam pelaksanaan posyandu ini adalah anak-anak PAUD dan TK Werdi Kumara Setana di banjar Telaga
d. Pihak Terlibat
Pihak-pihak yang terlibat didalam pelaksanaan posyandu meliputi bidan desa Sibetan, petugas puskesdes Sibetan dan guru kelas di PAUD dan TK Werdi Kumara Setana di banjar Telaga.
e. Pelaksanaan
Kegiatan ini dimulai dengan pemberian edukasi dan informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat cuci tangan pakai sabun.Penyampaian materi meliputi manfaat cuci tangan, kapan dilakukan cuci tangan dan diakhiri dengan menyanyikan lagu cuci tangan beserta gerakan langkah cuci tangan.Kegiatan selanjutnya dilakukan penimbangan berat badan, pengukuran lingkar kepala serta pemberian vitamin A pada seluruh siswa PAUD.Pada kelompok TK dilakukan kegiatan pemberian edukasi dan informasi mengenai perilaku hidup bersih dan sehat cuci tangan pakai sabun. Dilakukan penyampaian materi sama seperti yang dilakukan pada kelompok PAUD serta diberikan permainan edukatif.
Hasil Kegiatan
Melalui program ini dapat diperoleh data-data anak PAUD meliputi berat badan dan ukuran lingkar kepala, dimana data ini sangat diperlukan untuk menilai status gizi pada anak usia Batita. Selain itu diperoleh data bahwa anak paud sudah mendapatkan
(4)
80 vitamin A sesuai dengan program pemerintah yaitu Agustus merupakan bulan pemberian vitamin A.
Kendala Pelaksanaan Program
Dalam pelaksanaan program ini tidak banyak mengalami kendala yang berarti.Namun kendala yang dialami ada beberapa anak yang rewel maupun tidak mau saat dilakukan pemeriksaan sehingga dari petugas puskesmas maupun guru tidak memaksakan untuk dilakukan pemeriksaan hanya menitipkan vitamin A untuk diberikan sendiri dirumah oleh orang tua anak tersebut.
(5)
81 BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dalam pelaksanaan program KKN-PPM Unud di Desa Sibetan selama kurang lebih 5 minggu adalah sebagai berikut:
a. Sebagai salah satu desa binaan Universitas Udayana dan merupakan lokasi dilaksanakannya KKN PPM 2016, permasalahan yang cukup krusial adalah mengenai pembuangan dan pengelolaan sampah. Minim informasi tenang Bank Sampah. Kurangnya pengetahuan tetang perilaku hidup bersih dan sehat.
b. Tema yang diangkat dalam pelaksanaan KKN-PPM Universitas Udayana Periode XIII di Desa Sibetan adalah “Pendampingan Pengembangan Infrastruktur Permukiman Dengan Pola Kuliah Kerja Nyata Untuk Menciptakan Lingkungan Bersih dan Sehat Di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem, Kabupaten Karangasem – Bali”.
c. Program yang dilaksanakan pada KKN-PPM XIII Desa Sibetan adalah bersifat monodisipliner dan interdisipliner. Untuk program keluarga dampingan keluarga prasejahtera, laporan disusun secara terpisah.
4.2 Rekomendasi
a. Setelah berakhirnya KKN-PPM periode XIII di Desa Sibetan diharapkan terjadi sinergi yang lebih kuat antara pihak universitas dengan pihak Desa Sibetan, yang tumbuh dari hubungan dan kesan yang baik dari mahasiswa, masyarakat, pemerintah desa, dan pihak civitas akademika Universitas Udayana.Hubungan ini diharapkan terus terjalin meskipun masa KKN-PPM telah berakhir. Hal ini penting untuk kemajuan desa, baik itu dari segi moriil dan non-moriil, fisik dan non fisik, serta sebagai bahan evaluasi untuk persiapan program pelaksanaan KKN-PPM Unud periode selanjutnya. Selain dengan pihak universitas, laporan KKN ini sebaiknya juga dapat dijadikan sebagai acuan, pedoman, dan referensi kepada instansi pemerintah seperti Pemerintah Provinsi Bali, Pemerintah Daerah Karangasem maupun instansi terkait lainnya untuk dapat dijadikan pertimbangan. Hal tersebut perlu dilakukan terkait dengan permasalahan masyarakat Desa Sibetan yang membutuhkan solusi dan implementasi untuk ditindaklanjuti demi kemajuan dan kesejahteraan daerah khususnya di Desa Sibetan, Kecamatan Bebandem.
(6)
82 b. Permasalahan utama di Desa Sibetan adalah mengenai sampah. Pengelolaan dan kesadaran masyarakat terhadap sampah di Desa Sibetan perlu dibenahi dengan memerhatikan potensi yang dimiliki. Salah satu potensi yang dimiliki oleh Desa Sibetan adalah banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk dibangun Tempat Pembuangan Sampah dan Bank Sampah Unit. Namun kendalanya, pembanguan TPS dan Bank Sampah Unit memerlukan banyak dana dan waktu yang panjang untuk membangun kedua hal tersebut. Selain itu, diharapkan adanya penyuluhan tambahan terhadap masyarakat Desa Sibetan agar dapat memilah sampah organik dan non organik di tingkat rumah tangga sehingga bisa dijual ke Bank Sampah yang nantinya akan dibangun. Oleh karena itu, Diharapkan untuk KKN-PPM Unud periode selanjutnya memiliki persiapan yang matang untuk dapat mengembangkan potensi ini, sehingga dapat membuat Desa Sibetan mampu menangani masalah sampah yang dialami dan membuat Desa Sibetan lebih maju.
c. Permasalahan lainnya adalah pendistribusian air bersih yang kurang maksimal ke rumah-rumah penduduk Desa Sibetan. Walaupun memang terdapat banyak mata air yang tersedia di Desa Sibetan, pendistribusian air bersih ke rumah-rumah masih dibutuhkan. Berdasarkan hal tersebut, sangat diharapkan peran serta berbagai pihak, baik itu dari pemerintah daerah bahkan masyarakat desa untuk turut serta dalam kesadaran dan upayapengembangan dan perawatan fasilitas Desa Sibetan. Peran serta pemerintah yang sangat dibutuhkan adalah penyediaan sarana dan prasarana yang dapat menunjang aktivitas dalam rangka mewujudkan Desa Sibetan yang bersih dan sehat.