TRANSFORMASI PENGETAHUAN LOKAL PADA MASYARAKAT PANDAI SIKEK.

Abstrak

Kegiatan menenun di Pandai Sikek memiliki keunikan dalam kepemilikan pengetahuan yang
hanya boleh dimiliki oleh keturunan Pandai Sikek jika ditarik garis ibu (Matrilineal), sehingga
informasi yang didapatkan hanya dalam bentuk turun temurun. Namun pada masa sekarang,
perkembangan teknologi membuat masyarakat dengan mudahnya mendapatkan dan memberikan
informasi. Sehingga mengakibatkan terjadinya pengembangan pengetahuan lokal pada
masyarakat Pandai Sikek. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aspek
masyarakat dalam melakukan perkembangan pengetahuan lokal budaya tenun, hubungan dan
komunikasi antara penenun, pengusaha dan pemerintah dalam menerima dan memberikan
informasi, media yang digunakan dalam menyampaikan informasi, serta melihat apa saja konten
dari budaya tenun yang mengalami perubahan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode
kualitatif dengan pendekatan etnografi. Pengumpulan data utama dilakukan dengan wawancara
observasi, serta studi dokumentasi. Hasil penelitian menujukkan bahwa adanya aspek sosial
ekonomi serta faktor interal dan eksternal masyarakat yang mempengaruhi budaya tenun. Pada
masyarakat terdapat siklus yang terdiri dari pembentukan pengalaman, sharing information,
proses pengaplikasian, pembentukan dan inovasi. Informasi disampaikan secara langsung, media
sosial dan Pusat Inovasi Songket Pandai Sikek. Perubahan konten meliputi teknologi, motif,
sistem kerja masyarakat dan kebijakan. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
sejak berkembangnya teknologi informasi membuat masyarakat lokal dengan mudahnya
menerima dan mengirimkan informasi. Hal ini walaupun secara langsung memperlihatkan

adanya faktor yang mempengaruhi pengetahuan lokal untuk kemajuan sosial masyakarat. Namun
diperlukan dokumentasi pengetahuan sebagai bentuk proteksi untuk pengetahuan lokal
masyarakat.

Keywords: budaya tenun, pengetahuan lokal, dokumentasi pengetahuan

Abstract

Weaving activity in Pandai Sikek has a uniqueness in term of knowledge acquisition that only
allows people to inherit the weaving knowledge and skills matrilineally. Due to this habit, the
information can only be obtained traditionally from generation to generation. However,
nowadays the technology development has also allowed people to access and provide
information easily that also has developed the local knowledge of the society of Pandai Sikek.
The purpose of this study was to determine the society aspects in broading the local knowledge
of the weaving culture; the relationship and communication
amongst the weavers,
entrepreneurs and goverment in accesing and providing information; the media used in
providing information; and the changing content of weaving culture. The method used in this
study was qualitative method with etnography approach. The main data were collected by
interview, observation and documentation study. The result shows the existence of social

economic aspect and the internal and external factors which has influenced the weaving culture.
Amongst the society was found the cycle that consists of experience building, information
sharing, application process, forming and inovating. The information is shared directly through
social media and and the Songket Pandai Sikek Inovation Center. The changing content are
including motives, society work system and policy. Based on this study, it can be summed up that
since the information technology has developed, the society can acces and provide the
information needed. Despite the factor influencing the local knowledge in developing the society
social system, knowledge documentation is still needed in order to protect the local knowledge of
the society.

Keywords: weaving culture, local knowledge, knowledge documentation