Bahasa Ibu Dan Kearifan Ekologi.

[(OMPAS
o Selasa

0

456

8
23

7

20

o Mar

€D
OApr

o Kamis 0 Jumat . Sabtu C Minggu


Rabu
22

OMei

B

=--- - ~ -

9

10
24

OJun

11
25

12

26

0 Jul 0 Ags

13
27

o Sep

14
28

0

29

0

Okt


15
16
30
31
Nov

AIBU

;...,

- -

-

DANKEARIFANEKOLOGI
- ........---

Pada setiap tanggal21

Februari, di seluruh dunla selalu diperingati


sebagaiitari

Ibu Intemasional

atau di Tatar Sunda biasa dikenal

sebagarpoe

Basa Indung Internasional atas prakarsa UNESCO sejak

tahun 1991. Maksud peringatan tersebut antara lain untuk membangun kesadaran akan pentingnya

basa indung dl seluru~ dunia

adanya kekhawatiran banyaknya basa indung di dunia

mengingat

yang terancam punah.


OLEH JOHAN ISKANDAR

, ..
ini di seluruh dunia tercatat
ada sekitar 6.000 basaindung.
Namun, sebagian besar dari
basa indung tersebut hanya
digunakan oleh etnis minoritas,terdiri dari beberapa orang hingga ribuan orang, pun terbatas hanya digunakan untuk berkomunikasi dalam komunitas tersebut dan tidak digunakan dalam tulis-menulis (Martin, 1995).Akibat
pengaruh modernisasi dan globalisasi,
sebagian besar basa indung ten;ebut dikhawatirkan punah.
Di Indonesia dengan lebih dari 300
kelompok etnis yang berbeda-beda, tercatat tak kurang dari 200 bahasa lokal
atau basaindung(Hildred Geertz,1981).
BahasaSunda merupakan basaindung di
Tatar Sunda. Kendati telah terjadi "erosi"
atau berkurangnya penggunaan oleh ge~
nerasi muda, khususnya generasi muda
di pekotaan, kepunahannya rasanya tidak terlalu dicemaskan. Namun, salah
satu aspek yang dikhawatirkan akibat

erosi bahasa Sunda adalah dampaknya
pada erosi kearifan ekologi masyarakat
Sunda dan terjadinya berbagai kerusakan lingkungan dan bencana ekologi.

K

-- - ~ - ...-

Kliping
- - - - - - - -

- ---

Kearifan ekologi
Kearifan ekologidapat berupa pengetahuan, keyakinan, pemahaman atau wawasan,serta adatkebiasaan yang menuntun perilaku manusia dalam kehidupan
di dalam komunitas ekologis (Keraf,
2002). Pada umumnya kearifan ekologis
tersebut dimiliki dan disebarluaskan secara kolektif kepada semua anggota komunitas dan penyebarluasannya biasanya menggunakan basa indung. Dengan
kata lain, media utama penyebaran semua informasi atau pengetahuan lingkungan lokal biasanya dalam basa indung. Berbagai pengetahuan lokal tersebut menyangkut banyakaspek, misalnya,
tentang jenis-jenis tanaman atau turnbuhan (tlo~), jenis-jenis binatang (fauna), batuan dan mineral, tanah, permukaan topografi,tata guna lahan, tipe-tipe

vegetasi,dan gejala-gejalameteorologis.
Sebelum era Revolusi Hijau, urang
Sunda mempunyai pengetahuan yang
mendalam tentang aneka ragam varietas
padi lokal (Oryza sativa). Pada umumnya, aneka ragam varietas padi lokal tersebut diberi nama lokal sesuai dengan
bentuk fenotipe, sifat ekologi, dta rasa

Hum os Unpod

2009---

0

Des

seperti nama panggilannya,yaitu
kuHner, dan lainnya. Contohnya,
kangkangkot,
kangkangkot,
pare buntut nyiruan (buIu padi sekangkot.

perti ekor nyiruan), pare buntut
Namun, di daerah Tatar
menjangan (buIu padi seperti
ekor menjangan), pare ketan
Sunda lainnya, burung tersebut juga biasa dinamakan
kasumba (buIu padiviolet/ kebelanda mabok karena
sumba), cerebeureum (beras
warna merah), pare ketan
suara burung tersebut kedengarannya
seperti
hideung (beras ketan warna hitam), pare sabeulah
" flU:
blanda mabok, blanda
.
~
mabok, blanda mabok
(biji padi tipis,seperti se..
Demikian puIa namaOOlah/sabeulah), pare
hawara koas (umur
nama burung lainpandek/ hawara) dan

WHUR
n~sepertirongrong
(Nmox
scutuJata),
leuir loyor (umur
boroboy (Ewylamus
panjang/leuir). Jenisjenis tanaman lain seperti hanjuang beu- javanicus), ceced (Dicaeum trigonostigreum/Cordyline fruticosa (berwarna ma), cipeuw (Aegithina tiphia), kukuk
merah), koneng/Curcuma domestica beluk (Bubo ketupu), dudut (Centropus
(rimpangnya OOrwarnakuning), koneng bengalensis), dudut troktok (Centropus
gede/Curcuma xanthorhiza (rimpang- sinensis), cingcoang (Myzomela mana),
nya OOsar),dan kahitutan/ Paederiafoeti- set gung-gung( Cuculusintennedius),jeda (baunya seperti bau kentut).
jipret (Dicrurus macrocercus), tuweuw
Sementara itu, jenis-jenis burung di (Eudamys scolopacea), cekahkeh (HalTatar Sunda juga memiliki nama lokal, cyon chloris),dan ungkut-ungkut(Megabasa indung, misalnya, manuk jantung lema haemacephala) diberi nama-nama
(Arachnotheralongirostra).Diberi nama lokal tersebut karena suaranya khas terlokal tersebut karena sesuai dengan ke- dengar seperti nama-nama panggilan
biasaan burung tersebut yang sering burungtersebut (Iskandar, 2007).
Selain itu, urang Sundajuga memiliki
mendatangi karangan bunga pohon pisang (jantung cau).
pengetahuan lokal yang mendalam tenPemberian nama-nama lokal burung tang gejala meteorologis dan perubahan
oleh urang Sunda juga didasarkan pada musim (pranata mangsa). Misalnya, seciri khas suara burung tersebut. Misal- OOlumada RevolusiHijau, sudah menjanya, manuk gagak (Corvus enca) deOOri di kebiasaan para petani di Tatar Sunda
nama gagak karena suaranya terdengar memprediksi tibanya musim hujan dan

seperti gagak,gagak,gagak Manuk tiku- memuIai OOrcocoktanam padi dengan
kur(Streptopelia chinensis) diOOrinama menggunakan OOrbagai indikator di
tikukur karena suaranya terdengar se- alamo Misalnya, kenampakan rasi binperti tikukur, tilrukur, tikukur, tikukur. tang kidang (the belt of orion) dan binDi daerah Baduy, burung Cuculus mi- tang kartika (the pleiades), masa OOrtucropterus
biasa dinamakan manuk nasnya ubi gadung (Dioscorea hispida),
kangkangkot karena suaranya terdengar dan kehadiran burung migrasi, seperti

_

~

manuk terik (Glareolamaldivarum) dan
manukkapinis asia(Hirundo rustica).
Sebaliknya,gugurnyadaun randu (Ceiba pentandra), riuhnya suara tonggeret
(Dundubia mannifera) dan turaes (Cryptotympana) di alam biasa dijadikan indikator oleh urang Sunda sebagai tibanya
musimkemarau.
Erosl "basa Indung"
Umumnya dalam kehidupan seharihari, urang Sunda masa silam senantiasa
OOrupayamendapatkan OOrbagaiinformasi dari lingkungan untuk dapat mengelola lingkungan secara tepat. Berbagai informasi/pengetahuan lingkungan
tersebut biasanya diwariskan dari leluhumya secara OOrkelanjutan dengan
menggunakan basa indung. Sayangnya,

kini OOrbagaipengetahuan lokal dan kearifan ekologi urang Sunda tersebut banyakyang pudar atau hilang sarnasekali.
Hal tersebut diakibatkan berbagai faktor antara lain cara pandangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern yang
diajarkan pada pendidikan formal modern lebih bersifat mekanistis, reduksionis, parsial, dan teknokratis dengan landasan budaya Barat.
Sementara itil, generasi tua yang memiliki pengetahuan lokal dan kearifan
ekologitelah banyak yang meninggal dunia dan semua pengetahuannya tidak
.sempat diwariskan kepada generasi berikutnya atau didokumentasikan. Akibatnya, teIjadinya erosi basa indung mengakibatkan kecenderungan. teIjadinya
erosi pengetahuan lokal dan kearifan
ekologi,serta teIjadilah OOrbagaiOOncanaekologi.
JOHAN ISKANDAR
Dosen Biologidan Peneliti PPSDAL
LPPMUnpad