Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sangsit - Kecamatan Sawan - Kabupaten Bangsit.

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA
KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL
UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII
TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN
KECAMATAN
KABUPATEN/KOTA
NAMA MAHASISWA
FAKULTAS/PS

: SANGSIT
: SAWAN
: BULELENG
: KOMANG MELI DHANAYANTI
: EKONOMI BISNIS/AKUNTANSI

NIM

: 1306305178


LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS
UDAYANA
2016

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1

Profil Keluarga Dampingan
Pada tahun 2016 ini Universitas Udayana melaksanakan KKN- Revolusi Mental

Periode XIII. Program ini merupakan salah satu sarana untuk mewujudkan Tri Dharma
Perguruan Tinggi khususnya dalam hal Pengabdian kepada Masyarakat. Pelaksanaan
KKN mewajibkan masing-masing mahasiswanya untuk melaksanakan Program
Pendampingan Keluarga terhadap keluarga yang memiliki status Rumah Tangga Miskin
(RTM), dimana program ini merupakan salah satu program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program pokok non-tema.
Maka dari itu setiap mahasiswa peserta KKN di harapkan mampu mendampingi
dan membantu satu keluarga yang termasuk dalam kategori Rumah Tangga Miskin

(RTM).

No

1.

Nama Keluarga

Nyoman Sujana

Status
Kepala
Keluarga

Umur

Pendidikan

Pekerjaan
Buruh


51 tahun

SD

Harian
Lepas
Buruh

2.

Nengah Janin

Istri

51 tahun

SD

Harian

Lepas

3.

Ketut Suartana

Anak IV

15 tahun

4.

Wayan Puspa Yoga

Anak V

10 Tahun

Kelas 1
SMA

Kelas IV
SD

Pelajar

Pelajar

Keluarga Nyoman Sujana merupakan salah satu warga Dusun, banjar Tegal, Desa
Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang tergolong dalam katagori Rumah
Tangga Miskin. Nyoman Sujana memiliki seorang istri, dan dikaruniai 3 orang anak.
Anak Pertama Nyoman Sujana adalah bernama Putu Suardika yang sudah menikah,

maka dari itu Nyoman Sujana sudah tidak bertanggungjawab lagi dalam mengurus Anak
pertama. Anak kedua Nyoman Sujana bernama Ketut Suartama yang lahir pada tahun
2001 yang pada saat ini sedang menempuh pendidikan menengah atas (SMA) di SMA N
1 Sawan. Sedangkan Anak ketiga dari Nyoman Sujana bernama Wayan Puspa Yoga yang
pada saat ini sedang menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD N 7 Sangsit.
Nyoman Sujana bersama keluarganya bertempat tinggal bersama istrinya dan dua
orang anak perempuannya di atas tanah seluas satu Are. Lahan yang cukup luas ini
dimanfaatkan oleh I Nyoman Sujana untuk mendirikan rumah kecil untuk tempat

beristirahat dengan anggota keluarganya. Sebuah rumah tanpa lantai keramik dan dapur
yang terpisah di luar yang terbuat dari annyaman sebagai tempat untuk melakukan
kegiatan memasak, kandang hewan ternak, dan dirumah Nyoman Sujana belum memiliki
kamar mandi, pada saat ia mandi Nyoman Sujana dan keluarga menumpang di kamar
mandi bersama tetangga yang memang bersebelahan langsung dengan rumahnya tersebut.
Rumah Nyoman Sujana bisa dikatakan sederhana, rumah beliau sudah berdiri tegak
dengan batako namun dengan tatanan yang kurang rapi, rumah beliau terdiri dari dua
ruangan untuk beristirahat. Beliau memiliki alat elektronik sebuah televisi lengkap
dengan parabola dan aliran listrik yang cukup memadai.
1.2

Ekonomi Keluarga Dampingan
Kondisi ekonomi

Nyoman Sujana dapat dikatakan sangat tidak stabil dan

termasuk dalam ekonomi keluarga pra-sejahtera, melihat pekerjaan yang ia miliki
mendatangkan hasil yang tidak menentu apabila tidak mendapat borongan sebagai buruh
bangunan setiap harinya. Kehidupan Nyoman Sujana yang tidak lepas dari bantuan dari
warga sekitar untuk tetap mampu bertahan hidup, seperti misalnya meminjam uang untuk

keperluan mendadak seperti upacara keagamaan yang memang Nyoman Sujana tidak
sama sekali memiliki uang yang memang di sisakan untuk di tabung. Namun Nyoman
Sujana sudah mendapatkan bantuan dari perintah seperti Kartu JKBM dan Kartu Askes
beserta Beasiswa yang didapatkan oleh anak-anaknya yang sedang menempuh
pendidikan. Dengan adanya bantuan tersebut Nyoman Sujana lebih mudah dalam hal
perekonomiannya dalam bidang Kesehatan dan Pendidikan.

Nyoman Sujana

juga

memiliki ternak berupa 1 ekor babi yang harus dirawat setiap harinya dengan

memberikan dagdag (daun-daunan yang bias digunakan sebagai pakan ternak) yang
biasanya istrinya yang mencari setiap sore hari. .
1.2.1

Sumber Penghasilan
Keluarga


Nyoman Sujana memiliki sumber penghasilan yang tidak

menentu apabila beliau tidak mendapat borongan sebagai buruh bangunan.
Kebutuhan pangan keluarga Nyoman Sujana hanya dapat membeli kebutuhan
pangan berupa nasi dengan lauk pauk seadanya seperti tempe atau tahu. Beliau
tidak memiliki kebun yang bisa dimanfaatkan untuk berkebun dan menghasilkan
uang tambahan. Istri beliau juga bekerja sebagai buruh lepas dan terkadang istri
beliau harus merantau jauh ke desa tetangga untuk mencari nafkah. Nyoman
Sujana hanya memanfaatkan pekerjaanya sebagai buruh bangunan yang ia
kerjakan bersama-sama dengan buruh lainnya untuk satu rumah sehingga beliau
bisa mendapatkan upah sebesar Rp.80.000,- per harinya. Sedangkan Istri dari
Nyoman Sujana terkadang hanya mendapatkan upah Rp. 50.000,- sesuai dengan
pekerjaannya yaitu buruh yang mencari kayu bakar, jikalau tidak ada bekerja
maka uang yang di dapatkan di keluarga Nyoman Sujana hanya bersumber dari
uang sang suami saja. Uang tambahan yang dapat beliau peroleh hanya dari
penjualan ternak babi yang tidak terlalu mahal dibandingkan dengan sapi. Tidak
seperti kebanyakan warga desa Sangsit yang berprofesi sebagai nelayan, beliau
tidak memiliki modal yang banyak untuk membeli perahu sebagai sarana
memancing, karena memang harga perahu dan mesin sangatlah mahal beliau
memutuskan untuk tidak mengambil pekerjaan sebagai nelayan.


1.2.2

Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari keluarga Nyoman Sujana adalah pengeluaran sehari-hari

untuk kebutuhan pokok dan kehidupan sosial masyarakat.

a. Kebutuhan Pokok Sehari-hari
Pengeluaran keluarga Nyoman Sujana secara rutin di habiskan
untuk biaya makan dan biaya listrik. Keluarga Nyoman Sujana
mendapatkan beras bantuan dari desa, jadi beliau hanya perlu membayar
biaya beras sebesar Rp 25.000,00 untuk 15kg beras yang dapat digunakan
memenuhi kebutuhan keluarganya selama kurang lebih 2-3 minggu.
Selebihnya, jika mendapatkan penghasilan yang cukup beliau mampu
membeli beras untuk memasak nasi dengan lauk pauk, yang seadanya.
Untuk memasak beliau masih menggunakan kayu bakar dengan dapur
tradisional dan jarang menggunakan kompor gas karena memang harga
gas yang cukup mahal.
b. Pengeluaran untuk Pendidikan

Keluarga Nyoman Sujana saat ini sedang memiliki dua anak yang
memang sedang menempuh pendidikan. Satu anak yang sedang duduk di
bangku Sekolah Menengah Atas dan satu lagi sedang menepuh Sekolah
Dasar. Biaya pendidikan kedua anaknya memang tidak terlalu mahal
karena memang dalam program Bantuan Oprasional Sekolah dan juga
mendapatkan beasiswa, sehingga beliau hanya perlu membelikan alat tulis
dan perlengkapan sekolah lainnya.
c. Pengeluaran untuk Kesehatan
Keluarga Nyoman Sujana saat ini telah terdaftar sebagai perserta
Jaminan Kesehatan Masyarakat (JAMKESMAS). Nyoman Sujana sangat
merasa terbantu dengan adanya JAMKESMAS sehingga beliau dan
keluarga mendapat bantuan keringanan biaya pembayaran untuk berobat
di Puskesmas terdekat, karena memang letak Rumah Sakit yang sangat
jauh. Pemerataan penerimaan JAMKESMAS bagi warga desa Sangsit
sangat memabantu perekonomian keluarganya.

d. Kebutuhan Sosial dan lain-lain
Kebutuhan lainnya seperti air dan listrik di rumah Pak Sujana tidak
terlalu banyak karena memang beliau menggunakan alat penerangan dan


barang-barang elektronik seadanya saja, sedangkan untuk keperluan air
bersih beliau biasa mengambil air di sumur yang berada dirumah
saudaranya yang memang sumur yang digunakan sudah terdapat pompa
yang bisa langsung digunakan tanpa harus menimba terlebih dahulu.