Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sangsit - Kecamatan Sawan - Kabupaten Bangsit.

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA

KKN TEMATIK REVOLUSI MENTAL

UNIVERSITAS UDAYANA PERIODE XIII

TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : SANGSIT

KECAMATAN : SAWAN

KABUPATEN/KOTA : BULELENG

NAMA MAHASISWA : KADEK NILA KARYOGIS

FAKULTAS/PS : EKONOMI DAN BISNIS/AKUNTANSI

NIM : 1306305178

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM) UNIVERSITAS UDAYANA


(2)

(3)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Bab ini akan membahas mengenai profil keluarga dampingan dan keadaan perekonomian keluarga dampingan. Profil keluarga dampingan berupa data keluarga yang didapat dari Kepala Desa Sangsit dan didukung dengan melakukan pendekatan berupa wawancara dengan kepala keluarga, dan anaknya. Dalam proses wawancara inimahasiswa juga mendapatkan informasi mengenai keadaan perekonomian keluarga dampingan.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kepala keluarga dari keluarga dampingan dalam laporan ini adalah Jero Luh Sudarmi .Adapun jabaran subjek keluarga dampingan dari Luh Sudarmidapat dilihat pada tabel 1.1.

Tabel 1.1 Data Keluarga Dampingan No Nama Status

perkawinan Umur (th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1 Luh Sudarmi Cerai Mati 59 Tamat SD

Buruh Harian lepas

Kepala Keluarga

2 Wayan Suara Kawin 36 SMA

Buruh Harian Lepas

Suami

3 Ketut Rupami Kawin 31 Tamat SD

Buruh Harian Lepas

Istri

4 Nengah Dani Cerai Mati 76 Tidak Sekolah

Tidak

Bekerja Famili Lain

5 Komang Sukrayasa

Belum

Kawin 27 SMA

Karyawan

Swasta Famili Lain 6 Gede Suardita Belum 10 SD Pelajar Anak


(4)

Kawin

7 Kadek Sukreni

Belum

Kawin 9 SD Pelajar Anak

Ibu Luh Sudarmi merupakan salah satu warga Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng yang bertempat tinggal di Banjar Dinas Tegal, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng. Keluarga Ibu Luh Sudarmi tinggal dalam satu pekarangan dengan duakepala keluarga lainnya.

Dalam kesehariannya, Ibu Luh Sudarmi serta anak-anaknya dan keluarga lainnya menempati sebuah rumah yang terdiri dari 1 bangunan utama. Bangunan rumah berkondisikan tembok beton yang dicat berwarna putih, beralaskan tehel , beratap genteng. Bangunan pertama merupakan bangunan induk yang terdiri dari 3 kamar tidur dan 1 ruang lain yang dipergunakan sebagai ruang tempat sebagai gudang. Dapur yang dimiliki oleh keluarga Ibu Luh Sudarmi masih menggunakan sarana peralatan memasak yang tradisional yaitutungku (berbahan bakar kayu) sebagai sarana utama memasak. Kemudian untuk penerangan di rumah, Ibu Luh Sudarmi menggunakan lampu rendah daya listrik (listrik sudah ada di rumah Ibu Luh Sudarmi). Untuk hal konsumsi air keperluan sehari-hari, Ibu Luh Sudarmi menggunakan air sumur.

Untuk sementara Ibu Luh Sudarmi tinggal bersama anaknya, menantunya dan keluarga lainnya. Hal ini dikarenakan anaknya yang sudah menikah belum mempunyai rumah sendiri. Suami dari Luh sudarmi sudah meninggal sejak tahun 2002. Luh Sudarmimemiliki dua orang anak laki-laki yang bernama Wayan Suara dan Komang Sukrayasa.Ibu Luh Sudarmi menjadi tulang punggung bagi keluarganya.Pekerjaan Ibu Luh Sudarmi kesehariannya adalah menjual perlengkapan untuk upacara keagamaan di wilayah banjar tegal dan terkadang ada yang melakukan pembelian dengan cara pemesanan karena akan dipergunakan untuk acara besar. Ibu Luh Sudarmi biasanya membuat banten sesuai dengan pemesanan dari konsumen. Anak – anak dari Ibu Luh Sudarmi ikut serta membantu menpersiapkan bahan-bahan untuk sarana upacara keagamaan.


(5)

Di Desa SangsitIbu Luh Seniasih merupakan keluarga yang suaminya sudah tiada dan salah satu keluarga yang merupakan keluarga pra-sejahtera karena dilihat dari segi ekonomi yang masih kurang mampu dan kurang sejahterauntuk mencukupi kebutuhan sehari-hari serta pendidikan anak-anaknya, sehingga dalam hal ini keluarga Luh Sudarmi masuk dalam salah satu keluarga dampingan KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana Periode XIII Desa Sangsit.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan adalah salah satu tolak ukur dari tingkat kesejahteraan dan kemakmuran dari keluarga yang bersangkutan. Pengukuran untuk tingkat kesejahteraan dan kemakmuran keluargabertujuan untuk memberikan acuhan dan untuk mengetahui sumber penghasilan keluarga dampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengeluaran keluarga sehari-hari. Ekonomi keluarga ini juga merupakan pondasi bertahannya kehidupan dalam suatu keluarga, karena tiap harinya kita akan selalu bergantung pada perekonomian dalam melangsungkan hidup.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

Mengetahui tingkat pendidikan Ibu Jero Luh Sudarmi pada jenjang SD, Ibu Luh Sudarmi tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain buruh lepas dalam pembuatan bahan upacara keagamaan (banten). Melihat penghasilan yang telah didapatkan setelah bekerja sebagai buruh, penghasilan yang didapat oleh keluarga Ibu Luh Sudarmi setiap bulannya sangat tidak menentu. Hal ini dikarenakan pemesanan saranan upacara keagamaan (banten) tidak terjadi setiap harinya. Tergantung upacara yang ada dalam kalender bali. Oleh karena itu, penghasilan dari Ibu Luh Sudarmi sangatlah tidak menentu jika dirata-ratakan. Ini menyebabkan ketidakpastian pendapatan yang didapat dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga dari Ibu Luh Sudarmi.

Pernah dalam suatu waktu Ibu Luh Sudarmi mendapatkan penghasilan yang mencapai Rp 1.000.000,00 per bulannya, dan itu pun tergantung banyanknya jumlah


(6)

pemesanan sarana upacara keagaamn (banten) yang dipesan. Waktu yang paling mendukung dam memberikan peluang yang sangat besar untuk menambah penghasilan adalah pada saat mendekati hari raya Galungan dan Kuningan. Karena banyaknya pemesanan yang dilakukan sehingga membuat pendapatan dari Ibu Luh Sudarmi meningkat dari biasanya. Kebutuhan keluarga Ibu Luh Seniasih untuk sehari-hari memang terpenuhi namun pada saat tertentu kebutuhan keluarga Ibu Luh Sudarmi sulit untuk terpenuhi dikarenakan harus menanggung anak yang masih memburuh dan cucu yang masih sekolah.

Sumber pendapatan dari keluarga Luh Sudarmi hanya dari mengerjakan pekerjaan membuat sarana persembahyangan (banten). Berdasarkan hasil wawancaradengan Ibu Luh Sudarmi, rata-rata Rp 60.000 per harinya.Selain pendapatan dari membuat sarana persembahyangan (banten) , sumber pendapatan keluarga juga didukung oleh anaknya yang bekerja sebagai karyawan swasta di suatu dealer.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari Luh Sudarmi adalah untuk kebutuhan pokok seperti konsumsi sehari-hari, kesehatan, sosial, biaya listrik dan biaya air yang dijabarkan sebagai berikut.

1.Biaya Sehari-hari

Pengeluaran Luh Sudarmi untuk kebutuhan sehari-hari yang utama adalah untuk kebutuhan makan. Dalam per harinya untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh keluarganya, rata-rata beliau menghabiskan biaya sekitar Rp 60.000. 2.Biaya Kesehatan

Apabila keluarga Ibu Luh Sudarmi sakit,biasanya hanya diperiksakan ke puskesmas terdekat. Tetapi jika bisa diatasi hanya membeli obat yang sesuai dengan sakitnya, missalnya yaitu: sakit kepala, diare, panas dalam, demam, luka jatuh dan gangguan kesehatan ringan yang lainnya. Selain mempergunakan obat, dipergunakan obat herbal yang tradisional. Selain itu,


(7)

Ibu Luh Sudarmi beserta keluarga mempunyai pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan Kartu Indonesia Sehat.

3.Biaya Sosial

Biaya sosial mencangkup biaya iuran di banjar dan uang suka dukadi desa Sangsit. Apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial di lingkungan adat, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu dan sesuai dengan kemampuan ekonomi keluarga Ibu Luh Sudarmi.

4.Biaya Listrik dan Air

Keluarga Ibu Luh Sudarmi hanya cukup untuk menghidupkan tv, lampu dan untuk mengaktifkan sumur bor. Untuk biaya listrik pada keluarga Ibu Luh Seniasih kurang lebih membayar listrik Rp 80.000/bulan. Air untuk kebutuhan MCK dan memasak Ibu Luh Sudarmi diperoleh dari air sumur yang berada disebelah rumah.

5.Biaya Kerohanian

Pengeluaran Luh Sudarmi di bidang rohani tidak dihitung, karena mata pencaharian dari Ibu Luh Sudarmi sendiri merupakan penjual sarana persembahyangan (banten). Jadi, untuk biaya kerohanian sudah menjadi satu di buat sendiri oleh beliau dan ini merupakan sedikit penghematan dalam pengeluaran biaya.


(8)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

2.1 Permasalahan Keluarga

Pengidentifikasian permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan direalisasikan melalui pendekatan secara langsung melalui wawancara dengan keluarga dampingan dan melalui pengamatan.Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan, ditemukan beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga Ibu Luh Sudarmi. Maslaah pertama yang menjadi dominan yaitu masalah pendapatan.Masalah pertama yang dihadapi oleh keluarga Ibu Luh Sudarmiadalah pendapatan keluarga yang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga setiap harinya.Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Luh Sudarmimengatakan bahwasuami Ibu Luh Seniasih telah lama meninggal sejak tahun 2002 sehingga beliau harus menggantikan suaminya menjadi kepala keluarga. Kejadian itu sangat membuat Ibu Luh Sudarmi merasa terpuruk dan snagat berat ditinggal oleh suaminya. Kondisi pada saat itu anak-anak dari beiau masih dalam jenjang pendidikan dan mengharuskan Ibu Luh Sudarmi lebih tekun lagi dalam menghasilakn pendapatan demi masa depan anak-anaknya yang masih bernaung dijenjang pendidikan. Mengatur keuangan untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan sekolah sangat dikeluarkan secara berhati-hati. Karena kebutuhan sekolah selalu mendesak dan mengakibatkan minimnya kebutuhan untuk kehidupan sehar-hari.

Masalah kedua yaitu kurangnya perilaku hidup sehat. Kamar mandi yang sudah selayaknya untuk dibersihkan dengan pembersih lantai kamar mandi hanya dibersihkan dengan menggunakan air biasa, pembelian bahan-bahan seperti ini sangat diperhitungkan oleh Ibu Luh Sudarmi karena kurangnya pendapatan yang mengharuskannya menggunakan cara yang kurang efektif dalam membersihkan kamar mandi. Selain itu juga terkadang cucunya sering sakit dan deman, hal ini juga dikarenakan kurang mengertinya menjaga pola hidup bersih dan sehat. Dari Ibu Luh


(9)

Sudarmi sendiri jika mengalami deman, sakit kepala atau penyakit umum lainnya hanya mengandalkan pergi ke puskesmas, terkadang pula menggunakan pengobatan tradisional yang memanfaatkan tanaman untuk proses penyembuhan. Maka dari itu perlu diadakannya penyuluhan tentang hidup bersih dan sehat untuk mencegah kuman dan bakteri yang masuk ke dalam tubuh dikarena kondisi lingkungan yang kurang baik.

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan uraian pada permasalahan keluarga tersebut, masalah priotitas dari keluarga Luh Sudarmidiuraikan sebagai berikut :

1. Pendapatan keluarga Ibu Luh Sudarmi yang kurang dalam mencukupi kebutuhan keluarga setiap harinya.


(10)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Bab ini akan menjelaskan mengenaibeberapa saran dan motivasi yang bisa sedikit bermanfaat bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan demi meminimalisir masalah-masalah yang selalu ada.

3.1 Program

Setelah mengidentifikasi dan memprioritaskan suatu masalah maka muncul suatu usaha untuk memecahkan permasalahan tersebut. Usaha-usaha pemecahan masalah tersebut yang diprioritaskan tertuang dalam program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan. Program-program tersebut berupa solusi yang memotivasi bagi keluarga dampingan. Adapun program untuk keluarga dampingan Luh Sudarmidijabarkan dalam sub-sub berikut.

3.1.1 Motivasi dan Membantu dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Sarana Persembahyangan (Banten)

Program ini bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dari hasil penjualan sarana persembahyangan (banten) dari keluarga ibu Luh Sudarmi agar menekan biaya produksi bahan untuk pembuatan sarana persembahyangan (banten). Adapun cara atau solusi untuk peningkatan penjualan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana adalah dengan cara memberikan bibit bunga untuk sarana persembahyangan (banten) agar tidak menekan biaya untuk membeli bunga serta bahan-bahannya yang lain. Karena pembelian bahan bunga juga akan meningkatkan harga banten tersebut. Jika harga bahan yang digunakan jauh lebih murah, itu akan berefek terhadap harga jual sarana persembahyangan (banten) tersebut, sehingga akan jatuh lebih murah dan akan mendatangkan pelanggan tambahan atau langganan baru dikarenakan harga barang yang dijual sudah ditekan (murah). Semasih menunggu proses bibit tanaman bunga itu, mahasiswa KKN Revolusi Mental


(11)

Universitas Udayana ikut mendonasikan bahan-bahan banten, karena bahan banten tidak hanya dari bunga saja melainkan ada bahan diluar bunga yang sangat bermanfaat untuk menekan dana yang dikeluarkan (banten umat hindu seperti pebersihan, pewarna pengeluar, segehan) dan ikut serta dalam pembuatan banten tersebut. Hal ini juga sekaligus memotivasi anak-anaknya yang lain untuk lebih giat dalam menghasilkan banten agar selesai tepat pada waktunya.

3.1.2 Memberikan PenjelasanMengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Melakukan Kegiatan Pembersihan di Area Rumah dan Kamar Mandi

Berhubungan dengan permasalahan kebersihan yang kurang di rumah, maka mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana memberikan saran yaitu melakukan pemberian penyuluhan mengenai PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat). Hal ini sangat penting jika diperhatikan, karena perilaku yang kurang sehat akan menimbutkan penurunan kesehatan yang lebih cepat dibandingnya dengan pola hidup yang sudah bersih. Pemberian penyuluhan ini sangat bisa menjadi dasar pengetahuan akan kepedulian lingkungan kebersihans sekitar rumah dan kamar mandi. Selain itu juga melakukan kegiatan pembersihan di area rumah dan kamar mandi. Pertama ikut serta dalam membersihkan sudut rumah yang perlu dibersihkan missal sudut dinding dan membersihkan kamar mandi.


(12)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga dilaksanakan selama beberapa kali yang bertempat di rumah Ibu Luh Sudarmi. Adapun penjabaran dari pelaksanaan pendampingan keluarga Ibu Luh Sudarmi dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4.1Log BookPelaksanaan Pendampingan Keluarga

NO TANGGAL WAKTU KEGIATAN JKEM

1. 26 Juli 2016 16.00-19.00

Melakukan survei terdahulu di lokasi rumah keluarga dampingan di Banjar Abasan Desa Sangsit

1 x 3 jam= 3 jam

2. 27 Juli 2016 16.00-19.00

Melakukan survei lokasi rumah keluarga dampingandi banjar tegal desa sangsitserta mengajar cucunya membuat pekerjaan rumah

1 x 3 jam = 3 jam

3. 29 Juli 2016 15.00-18.00

Melakukan kunjungan ke lokasi rumah keluarga dampingan, menyapu, dan membantu membuatkan tugas

1 x 3 jam = 3 jam

4. 30 Juli 2016 14.30-18.30

Melakukan kunjungan ke keluarga dampingan dan melakukan wawancara serta pengamatan langsung untuk mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi keluarga dampingan sekaligus berbincang-bincang

1 x 4 jam = 4 jam

5. 2 Agustus

2016 16.00-18.00

Melakukan pemeriksaan kesehatan ke Ibu Luh Sudarmi seperti mengukur tensi dari Ibu Luh Sudarmi

1 x 2 jam = 2 jam

6. 3 Agustus

2016 15.00-17.00

Melakukan kunjungan dan memberikan bimbingan mengerjakan pekerjaan rumah cucunya

1 x 2 jam = 2 jam

7. 4 Agustus

2016 18.00-20.30

Membantu membuat banten untuk yang memesan sarana persembahyangan (banten)

1 x 2,5 jam = 2,5 jam 8. 5 Agustus 16.00-19.00 Membantu membuat sarana 1 x 3 jam = 3 jam


(13)

2016 persembahyangan (banten) yang dipesan oleh konsumen serta memberikan motivasi kepada keluarga dampingan untuk lebih giat lagi dalam bekerja sehingga perekonomian keluarga dapat meningkat

9. 6 Agustus

2016 13.30-16.00

Ikut serta membersihkan lingkungan rumah dan membantu menjahit janur untuk persiapan pembuatan sarana persembahyangan

1 x 2,5 jam = 2,5 jam

10. 7 Agustus

2016 17.30-19.30

Berbincang – bincang bersama Ibu Luh Sudarmi beserta menantunya serta membantu menjahit janur

1 x 2 jam = 2 jam

11. 8 Agustus

2016 18.00-20.30

Membantu membuat canang dan membuat segehan sekaligus berbincang-bincang

1 x 2,5 jam = 2,5 jam

12. 9 Agustus

2016 10.00-13.30

Ikut membuat masakan serta ikut membersihkan halaman rumah Ibu Luh Sudarmi

1 x 3,5 jam = 3,5 jam

13. 10 Agustus

2016 15.00-18.00

Membantu Ibu Luh Sudarmi membersihkan kamar mandi dan memberikan cairan pembersih toilet kepada keluarga dampingan ini.

1 x 3 jam = 3 jam

14. 11 Agustus

2016 13.00-16.00

Memberikan penyuluhan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tentang cara mencuci tangan yang baik dan benar dan tentang cara sikat gigi yang benar serta menyimpan yang benar

1 x 3 jam = 3 jam

15. 13 Agustus

2016 16.00-18.00

Berbincang bincang mengenai permasalahan dan seluruh keluarga Ibu Luh Sudarmi

1 x 2 jam = 2 jam

16. 14 Agustus

2016 17.30-19.30

Berdiskusi mengenai rencana untuk menanam tanaman obat keluarga untuk keluarga Ibu Luh Sudarmi

1 x 2 jam = 2 jam

17. 15 Agustus

2016 18.00-20.00

Membantu Ibu Luh Sudarmi dalam membuat sarana persembahyangan (banten) sekaligus berbincang-bincang masalah sekolah


(14)

18. 16 Agustus

2016 16.00-19.00

Berbincang-bincang bersama keluarga Ibu Luh Sudarmi dan mengecek kelengkapan keluarga seperti KIS, KK dan lain-lain.

1 x 3 jam = 3 jam

19. 17 Agustus

2016 12.00-15.30

Membuat saranan persembahyangan sesuai dengan pesanan dari konsumen

1 x 3,5 jam = 3,5 jam

20. 19 Agustus

2016 14.00-16.00

Membantu dalam menggoreng jajan yang akan digunakan untuk di sarana persembahyangan serta membuat segehan sesuai pesanan

1 x 2 jam = 2 jam

21. 20 Agustus

2016 14.00-18.00

Membantu keluarga dampingan membersihkan rumah dan memberikan motivasi untuk lebih giat lagi dalam bekerja sekaligus berbincang-bincang sambit menjahit janur

1 x 4 jam = 4 jam

22. 21 Agustus

2016 14.00-17.00

Menyapu pekarangan rumah dan menjahit janur hijau

1 x 3 jam= 3 jam

21. 22 Agustus

2016 15.00-18.00

Berbincang – bincang mengenai perkembangan pemesan sarana persembahyangan (banten)

1 x 3 jam = 3 jam

22. 23 Agustus

2016 14.00-18.00

Membersihkan rumah kk dampingan serta halamannya dan membantu membuat banten yang dipesan oleh konsumen

1 x 4 jam = 4 jam

23. 24 Agustus

2016 19.30-20.30

Melakukan pembersihan seperti menyapu dan menyiram di lingkungan rumah Ibu Luh Sudarmi

1 x 1 jam = 1 jam

24. 25 Agustus

2016 17.00-18.00

Berbincang – bincang bersama semua keluarga dari Ibu Luh Sudarmi untuk berpamitan karena kk dampingan anak berakhir besok

1 x 1 jam = 1 jam

25. 26 Agustus

2016 08.00-09.00

Memberikan sembako (gula, minyak, sikat gigi, dan jajan) dan TOGA (Tanaman Obat Keluarga) serta memberikan motivasi kepada keluarga guna memperbaiki kehidupan ekonomi di masa depan. Sekaligus


(15)

berpamitan.

4.2 Hasil Dari Pendampingan Keluarga

Berikut ini merupakan penjelasan dari hasil dari pendampingan keluarga di keluarga Ibu Luh Sudarmi berdasarkan program yang telah diusulkan dijabarkan sebagai berikut.

4.2.1 Motivasi dan Membantu dalam Meningkatkan Hasil Penjualan Sarana Persembahyangan (Banten)

Hasil pemberian motivasi dan membantu dalam meningkatkan hasil penjualansarana persembahyangan (banten) ini menghasilkan output yang lebih baik di bandingkan sebelumnya. Hal ini terbukti dari lebih mudahkan Ibu Luh Sudarmi dalam membuat sarana persembahyangan (banten) karena bahan yang sudah tersedia lebih awal dan bisa dijual dengan harga yang lebih murah. Ini secara tidak langsung mendatangkan pelanggan yang bertambah, terbukti pada saat acara keagamaan, pemesanan banten meningkat karena pembuatan pengeluar yang biayanya sudah ditekan lebih murah membuat konsumen dapat memesan dengan jumlahi yang lebih banyak. Peningkatan yang ada ini secara tidak sengaja sangat membuahkan hasil yang positif dalam peningkatkan penghasilan harian dari keluarga Ibu Luh Sudarmi.

4.2.1 Hasil Pemberikan Penjelasan Mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Melakukan Kegiatan Pembersihan di Area Rumah dan Kamar Mandi

Hasil dari pemberian penjelasan mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang berkaitan dengan cara mencuci tangan yang baik dan banar cukup berhasil. Indikator keberhasilan dari program ini terlihat dari perilaku dari keluarga Ibu Luh Sudarmi beserta keluarga, khususnya cara mencuci tangan sudah tampak baik dan benar. Setelah diberikan penyuluhan oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana tentang langkah-langkah mencuci tangan yang


(16)

baik dan benar, keluarga Ibu Luh Sudarmi mengatakan sudah memahami tentang bagaimana cara yang paling dasar untuk menjaga kesehatan.

Selain itu juga melakukan pembersihan atau gotong royong disekeliling rumah Ibu Luh Sudarmi. Paling utama dilakukan pembersihan disudut-sudut rumah dan dikamar mandi. Hal ini juga sekaligus memberikan masukan agar lebih menjaga kebersihan dan membantu menyadarkan mereka dengan gaya hidup sehat demi mencegah terjangkitnya penyakit dan menjaga kesehatan dengan cara yang sederhana.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana dalam melaksanakan pendampingan di keluarga Ibu Luh Sudarmi adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam mengatur waktu bertemu dengan anggota keluarga Ibu Luh Sudarmi dikarenakan kesibukan masing-masing. Sering sekali Ibu Luh Sudarmi melakukan pekerjaan buruhnya dirumah tetangga.

2. Waktu kunjungan mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana yang singkat yang disebabnya banyaknya kegiatan program dan survei kk miskin, bibir sumbing, kegiatan 17 Agustus, permohon bantuan dari pidahk Kepala Desa, Kepala Dusun, Ibu-ibu PKK dan survei katarak membatasi pengunjungan ke rumah Ibu Luh Sudarmi dan menyebabkan tidak bisa ikut serta dalam pembuatan sarana persembahyangan yanglebih lanjut.


(17)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan dan Saran

Berdasarkan program pendampingan keluarga yang diangkat untuk keluarga Ibu Luh Sudarmi serta hasil yang didapatkan dari proses pendampingan keluarga tersebut. Dilihat dari segi ekonomi dan kesehatan, dari segi ekonomi tentu saja dari pendapatan mereka yang tidak menentu karena bekerja sebagai buruh lepas dari segi kesehatan dan kebersihan yaitu tingkat higienis tempat MCK milik keluarga ini yang sangat perlu mendapat perhatian yang lebih agar terjaganya kebersihan dan terhindar dari wabah penyakit.

Solusi dari permasalah diatas ini yaitu pertama memberikan bibit tanaman bunga yang nantinya akan membuat penekatan dana yang jatuh nya lebih murah dan berdampak bertambahnya konsumen yang memesan dan sebelum itu pemberian bahan non tanaman sebagai bahan dasar pembuatan sarana persembahyangan juga sebagai bahan dasar agar lebih gampang menjualnya dengan harga yang lebih murah. Selain itu untuk masalah kesehatan bisa diberikan penjelasan mengenai kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat berawal dari cara mencuci tangan dangan sikat gigi dan bagaimana cara menaruh sikat gigi yang benar.

Demi kelancaran pendampingan keluarga pada KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana periodeberikutnya, beberapa hal yang dapat disarankanadalah sebagai berikut:.

1. Pembekalan KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara lebih optimal agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan dan beberapa urusan administrasi KKN Tematik Revolusi Mental dapat terlaksana lebih baik. Hal ini sangat penting agar tidak mendadak dan kurangnya persiapan setelah KKN berlangsung dan mahasiswa sudah di masing-masing desa.


(18)

LAMPIRAN

Nama : Kadek Nila Karyogis

Nim : 1306305178

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi Tanggal Lahir/Umur : 5 Agustus 1995/21

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Jalan Tukad Pakerisan no xx a No 11

No.Hp : 085792222050

Alamat Email : sanaka_nila@ymail.com

1. Foto Kegiatan di Keluarga Dampingan


(19)

Gambar 5.2 Melakukan kegiatan pembersihan


(20)

Gambar 5.4 Penyerahan sembako serta foto bersama keluarga dampingan


(21)

3. Kartu Indonesia Sehat Keluarga Ibu Luh Sudarmi


(1)

baik dan benar, keluarga Ibu Luh Sudarmi mengatakan sudah memahami tentang bagaimana cara yang paling dasar untuk menjaga kesehatan.

Selain itu juga melakukan pembersihan atau gotong royong disekeliling rumah Ibu Luh Sudarmi. Paling utama dilakukan pembersihan disudut-sudut rumah dan dikamar mandi. Hal ini juga sekaligus memberikan masukan agar lebih menjaga kebersihan dan membantu menyadarkan mereka dengan gaya hidup sehat demi mencegah terjangkitnya penyakit dan menjaga kesehatan dengan cara yang sederhana.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana dalam melaksanakan pendampingan di keluarga Ibu Luh Sudarmi adalah sebagai berikut:

1. Kesulitan dalam mengatur waktu bertemu dengan anggota keluarga Ibu Luh Sudarmi dikarenakan kesibukan masing-masing. Sering sekali Ibu Luh Sudarmi melakukan pekerjaan buruhnya dirumah tetangga.

2. Waktu kunjungan mahasiswa KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana yang singkat yang disebabnya banyaknya kegiatan program dan survei kk miskin, bibir sumbing, kegiatan 17 Agustus, permohon bantuan dari pidahk Kepala Desa, Kepala Dusun, Ibu-ibu PKK dan survei katarak membatasi pengunjungan ke rumah Ibu Luh Sudarmi dan menyebabkan tidak bisa ikut serta dalam pembuatan sarana persembahyangan yanglebih lanjut.


(2)

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan dan Saran

Berdasarkan program pendampingan keluarga yang diangkat untuk keluarga Ibu Luh Sudarmi serta hasil yang didapatkan dari proses pendampingan keluarga tersebut. Dilihat dari segi ekonomi dan kesehatan, dari segi ekonomi tentu saja dari pendapatan mereka yang tidak menentu karena bekerja sebagai buruh lepas dari segi kesehatan dan kebersihan yaitu tingkat higienis tempat MCK milik keluarga ini yang sangat perlu mendapat perhatian yang lebih agar terjaganya kebersihan dan terhindar dari wabah penyakit.

Solusi dari permasalah diatas ini yaitu pertama memberikan bibit tanaman bunga yang nantinya akan membuat penekatan dana yang jatuh nya lebih murah dan berdampak bertambahnya konsumen yang memesan dan sebelum itu pemberian bahan non tanaman sebagai bahan dasar pembuatan sarana persembahyangan juga sebagai bahan dasar agar lebih gampang menjualnya dengan harga yang lebih murah. Selain itu untuk masalah kesehatan bisa diberikan penjelasan mengenai kesehatan perilaku hidup bersih dan sehat berawal dari cara mencuci tangan dangan sikat gigi dan bagaimana cara menaruh sikat gigi yang benar.

Demi kelancaran pendampingan keluarga pada KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana periodeberikutnya, beberapa hal yang dapat disarankanadalah sebagai berikut:.

1. Pembekalan KKN Tematik Revolusi Mental Universitas Udayana oleh pihak LPPM Universitas Udayana perlu diberikan secara lebih optimal agar perencanaan, pelaksanaan, penyusunan laporan dan beberapa urusan administrasi KKN Tematik Revolusi Mental dapat terlaksana lebih baik. Hal ini sangat penting agar tidak mendadak dan kurangnya persiapan setelah KKN berlangsung dan mahasiswa sudah di masing-masing desa.


(3)

LAMPIRAN

Nama : Kadek Nila Karyogis

Nim : 1306305178

Fakultas/Jurusan : Ekonomi dan Bisnis/ Akuntansi Tanggal Lahir/Umur : 5 Agustus 1995/21

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Hindu

Status Pernikahan : Belum Menikah

Alamat : Jalan Tukad Pakerisan no xx a No 11

No.Hp : 085792222050

Alamat Email : sanaka_nila@ymail.com

1. Foto Kegiatan di Keluarga Dampingan


(4)

Gambar 5.2 Melakukan kegiatan pembersihan


(5)

Gambar 5.4 Penyerahan sembako serta foto bersama keluarga dampingan


(6)

3. Kartu Indonesia Sehat Keluarga Ibu Luh Sudarmi