Rancang Bangun Aplikasi Komunitas Donor Darah Berbasis Web dan Android yang Dilengkapi Layanan Informasi Geografis.

(1)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN

APLIKASI KOMUNITAS DONOR DARAH BERBASIS

WEB

DAN ANDROID YANG DILENGKAPI

LAYANAN INFORMASI GEOGRAFIS

KADEK YOGI SAPUTRA

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2016


(2)

SKRIPSI

RANCANG BANGUN

APLIKASI KOMUNITAS DONOR DARAH BERBASIS

WEB

DAN ANDROID YANG DILENGKAPI

LAYANAN INFORMASI GEOGRAFIS

KADEK YOGI SAPUTRA 1004405105

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2016


(3)

ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri,dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk

telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Kadek Yogi Saputra

NIM : 1004405105

Tanda Tangan :


(4)

iii

RANCANG BANGUN

APLIKASI KOMUNITAS DONOR DARAH BERBASIS

WEB

DAN ANDROID YANG DILENGKAPI

LAYANAN INFORMASI GEOGRAFIS

Tugas Akhir Diajukan Sebagai Prasyarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana S1 (Strata 1) pada Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana

KADEK YOGI SAPUTRA 1004405105

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS UDAYANA

BUKIT JIMBARAN

2016


(5)

(6)

v

UCAPAN TERIMA KASIH

Om Swastiastu puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala Rahmat-Nya, Tugas Akhir yang berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Komunitas Donor Darah Berbasis Web dan Android yang Dilengkapi Layanan Informasi Geografis” ini dapat diselesaikan dengan tepat waktu. Tugas Akhir ini disusun dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan dalam rangka menyelesaikan pendidikan sarjana strata satu (S1) pada Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana.

Dalam penyusunan Tugas Akhir ini, penulis banyak memperoleh petunjuk dan bimbingan dari berbagai pihak. Sehingga pada kesempatan ini perkenankan saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2. Bapak Wayan Gede Ariastina, ST., M.Eng.Sc., Ph.D. selaku ketua jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Udayana.

3. Bapak I Made Arsa Suyadnya, ST., M.Eng Selaku dosen pembimbing I yang telah banyak memberikan arahan, waktu, semangat serta saran-saran selama penyusunan Tugas Akhir ini.

4. Bapak Dr. Ir. Ida Bagus Alit Swamardika, M.Erg Selaku dosen pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan, waktu, semangat serta saran-saran selama penyusunan Tugas Akhir ini.

5. Kedua orang tua serta kakak dan adik, terima kasih atas do’a, dukungan, saran, bantuan dan senyuman semangat yang selalu diberikan selama penyusunan Tugas Akhir ini. Saya sangat bangga dan bahagia memiliki kalian.

6. Rekan - rekan mahasiswa Teknik Elektro Universitas Udayana khususnya angkatan 2010 konsentrasi SKI senantiasa membantu dalam pembuatan skripsi ini semoga persahabatan kita selalu abadi. Salam sukses kawan.

7. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu atas do’a, bantuan dan saran yang diberikan sehingga laporan ini bisa selesai tepat pada waktunya.


(7)

vi

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala bentuk ide pengembangan, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan tugas akhir ini.

Akhir kata, penulis mohon maaf kepada semua pihak jika dalam pembuatan tugas akhir ini melakukan kesalahan baik disegaja maupun tidak disengaja. Semoga tugas akhir ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu sains dan teknologi.

Bukit Jimbaran, Mei 2016


(8)

vii

ABSTRAK

Kebutuhan darah yang terus meningkat membuat masyarakat atau pihak pasien kesulitan untuk mendapatkan pendonor darah. Keterbatasan informasi yang dimiliki oleh pihak pasien menjadi salah satu kesulitan untuk mencari relawan yang mau mendonorkan darahnya. Pemanfaatan teknologi informasi dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Hal ini, dapat dilakukan dengan membangun suatu aplikasi komunitas donor darah berbasis web

dan mobile sehingga dapat mempermudah penyebaran informasi kebutuhan darah.

Pada penelitian ini dilakukan rancang bangun aplikasi komunitas donor darah berbasis web dan mobile Android yang juga dilengkapi dengan layanan informasi geografis. Aplikasi komunitas donor darah yang dibangun merupakan perantara antara pendonor dan penerima donor darah yang penyebaran informasinya memanfaatkan media internet. Aplikasi yang dibangun memiliki beberapa fitur yang dapat memberikan informasi dengan jelas kepada pendonor maupun penerima darah, seperti fitur notification yang terdapat pada aplikasi berbasis mobile (Android) sehingga setiap user dapat mengetahui informasi mengenai kebutuhan darah atau informasi mengenai event donor darah. Aplikasi komunitas donor darah ini juga dilengkapi dengan fitur layanan informasi geografis, sehingga pengguna dapat mengetahui lokasi rumah sakit dan lokasi suatu event donor darah. Pengembangan aplikasi atau perangkat lunak yang telah dilakukan menerapkan model waterfall yang prosesnya didahului dengan analisis kebutuhan sistem, perancangan sistem, pembuatan sistem, hingga pengujian sistem.

Adanya aplikasi komunitas donor darah ini, dapat menjadi sebuah wadah komunitas bagi masyarakat khususnya di wilayah Denpasar untuk mencari atau menyebarkan informasi kebutuhan darah. Pemanfaatan platform Android untuk aplikasi mobile dengan fitur notification dapat memberikan informasi secara

realtime mengenai informasi kebutuhan darah maupun event donor darah. Selain

itu, pihak PMI juga dapat memanfaatkan aplikasi ini untuk mencari calon pendonor guna untuk memenuhi ketersediaan stok darah di PMI Denpasar.

Kata Kunci: Komunitas, Donor Darah, Web, Android, Notification, Layanan Informasi Geografis


(9)

viii ABSTRACT

Blood necessity which is increase continuously caused the community or the patient's difficult to get a blood donation. The limitations of information which are owned become one of the difficulties in getting volunteers of blood donation. The Use of information technology can be one of the solutions to resolve the problems itself. This can be done by building a blood donation community in form of applications and mobile web so it can facilitate the dissemination for the blood donation information.

In this study is applied blood donation community application and mobile webbing based Android which is also equipped with a geographic information services. An application of blood donation community which is build is an intermediary between donors and recipients of blood donation information dissemination utilizing the Internet media. Applications which is build has some features that can provide clear information to the donor and blood recipient, as contained in the notification feature based mobile applications (Android) so that every user can find out the information about the needed for blood or blood donation information regarding the event. Blood donation community application is also equipped with geographic information services, so that users can find out the location of the hospital and the location of a blood donor event. Application development or software that has been done to apply the waterfall model of the process is preceded by the analysis of system requirements, system design, system manufacturing, to system testing.

Their blood donor community applications, it can be a community forum for people, especially in the area of Denpasar to seek or disseminate information blood needed. Utilization of the Android platform for mobile applications with a notification feature to provide realtime information about the information needs of blood and blood donor event. In addition, the PMI can utilize this application to search for potential donors in order to meet the availability of blood stock in the PMI Denpasar.

Keywords: community, Blood Donation, Web, Android, Notification, Geographic


(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL...i

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS...ii

LEMBAR PERSYARATAN GELAR...iii

LEMBAR PENGESAHAN...iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR...xiv

DAFTAR TABEL...xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Batasan Masalah ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

2.1 Tinjauan Mutakhir ... 6

2.2 Komunitas ... 8

2.2.1 Definisi Komunitas ... 8

2.3 Darah ... 9

2.3.1 Komponen Darah ... 9


(11)

x

1. ABO ... 10

2. Rhesus... 11

2.4 Definisi Donor Darah ... 11

2.5 Sistem Informasi ... 11

2.5.1 Komponen Sistem Informasi ... 12

2.6 Siklus Hidup Sistem... 13

2.7 Perangkat Pemodelan Sistem ... 16

2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 16

2.7.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 16

2.8 Basis Data ... 17

2.8.1 Database ... 17

2.8.2 DBMS ... 19

2.8.3 MySQL ... 20

2.9 Konsep Pemrograman Web dengan PHP... 22

2.10 JavaScripts ... 22

2.11 XML ... 23

2.12 Android ... 24

2.12.1 Pengertian Android ... 24

2.12.2 Java ... 24

2.12.3 Eclipse ... 25

2.12.4 JDK ... 26

2.13 Sistem Informasi Geografis ... 27

2.13.1 Komponen Sistem Informasi Geografis... 28

2.13.2 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis ... 30

2.14 Google Maps API ... 31

2.15 Black Box Testing ... 33


(12)

xi

BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 36

3.2 Sumber dan Jenis Data Penelitian ... 36

3.2.1 Sumber Data ... 36

3.2.2 Jenis Data Penelitian ... 37

3.3 Alat dan Cara Penelitian ... 37

3.3.1 Alat Penelitian ... 37

3.3.2 Tahapan Penelitian ... 38

3.4 Perancangan Sistem ... 40

3.4.1 Gambaran Umum Sistem ... 40

3.4.2 Analisa Kebutuhan Sistem ... 41

3.4.3 Data Flow Diagram ... 42

1. Perancangan Diagram Konteks ... 42

2. Diagram Jenjang (Hierarchy Chart) ... 43

3. Data Flow Diagram (DFD) Level 0 ... 44

4. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Manajemen User dan Admin .... 44

5. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Manajemen Kebutuhan Darah... 45

6. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Manajemen Event Donor Darah 46 7. Data Flow Diagram (DFD) Level 1 Manajemen Data Rumah Sakit .. 47

3.4.4 ERD (Entity Relationship Diagram) Sistem ... 47

3.4.5 Relasi Antar Tabel ... 48

3.4.6 Perancangan Database ... 49

3.4.7 Perancangan Antarmuka ... 53

1. Antarmuka aplikasi berbasis web ... 53

a. Tampilan awal antarmuka aplikasi web (login) ... 53

b. Tampilan form profil user... 54


(13)

xii

d. Tampilan Form Event Donor Darah... 55

2. Antarmuka Aplikasi Berbasis Android ... 56

a. Tampilan Form Login ... 56

b. Tampilan Form Home User ... 56

c. Tampilan Form Profil ... 57

d. Tampilan Form Maps ... 57

e. Tampilan Form Stok Darah ... 58

3.5 Metode Pengujian Aplikasi ... 58

3.6 Jadwal Penelitian ... 59

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 60

4.1 Hasil ... 60

4.1.1 Tahapan Memperoleh Hasil Aplikasi ... 60

4.2 Pembahasan Aplikasi ... 62

4.2.1 Analisis Integrasi Google Maps pada Aplikasi Berbasis Web ... 62

4.2.2 Analisis Integrasi Google Maps pada Aplikasi Berbasis Android .. 64

4.2.3 Analisis Integrasi Notification pada Aplikasi Berbasis Android... 67

4.2.4 Pembahasan Halaman Aplikasi Berbasis Web ... 70

4.2.4.1 Pembahasan Halaman Login ... 70

4.2.4.2 Pembahasan Halaman Home Admin ... 71

4.2.4.3 Pembahasan Menu Kebutuhan Darah ... 72

4.2.4.4 Pembahasan Menu AcaraDonor Darah... 75

4.2.4.5 Pembahasan Menu Data Rumah Sakit ... 78

4.2.4.6 Pembahasan Menu Data User ... 81

4.2.4.7 Pembahasan Home Super Admin ... 82

4.2.4.8 Pembahasan Menu Data Admin ... 83

4.2.4.9 Pembahasan Home User ... 85


(14)

xiii

4.2.4.11 Pembahasan Menu AcaraDonor Darah User ... 90

4.2.4.12 Pembahasan Menu Profil User ... 94

4.2.4.13 Pembahasan Halaman Peta ... 95

4.2.5 Pembahasan Halaman Aplikasi Mobile Android ... 96

4.2.5.1 Pembahasan Halaman Login ... 96

4.2.5.2 Pembahasan Halaman HomeUser ... 98

4.2.5.3 Pembahasan Menu Kebutuhan Darah ... 99

4.2.5.4 Pembahasan Menu AcaraDonor Darah... 105

4.2.5.5 Pembahasan Manajemen Profil User... 108

4.2.5.6 Pembahasan Halaman Maps ... 109

4.2.5.7 Pembahasan Halaman Pemberitahuan ... 110

4.3 Pengujian Menggunakan Metode Black Box ... 111

4.4 Analisa Usability software ... 114

4.5 Analisa kelebihan dan kelemahan sistem ... 115

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 117

5.1 Simpulan ... 117

5.2 Saran ... 118

DAFTAR PUSTAKA ... 119


(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi ... 12

Gambar 2.2 Model Waterfall ... 14

Gambar 2.3 Splash Screen Eclipse ... 25

Gambar 2.4 Lapisan (layer) pada SIG ... 28

Gambar 2.5 Tampilan Google Maps ... 31

Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian Sistem ... 39

Gambar 3.2 Gambaran Umum Sistem ... 40

Gambar 3.3 Diagram Konteks Sistem Informasi Komunitas Donor Darah... 42

Gambar 3.4 Diagram Jenjang (hierarchy chart) Aplikasi ... 43

Gambar 3.5 DFD level 0 Sistem Informasi Komunitas Donor Darah ... 44

Gambar 3.6 DFD level 1 Manajemen User dan Admin ... 45

Gambar 3.7 DFD level 1 Manajemen Kebutuhan Darah ... 46

Gambar 3.8 DFD level 1 Proses Manajemen Event Donor Darah ... 46

Gambar 3.9 DFD Level 1 Proses Manajemen Data Rumah Sakit... 47

Gambar 3.10 Entity Relationship Diagram (ERD) Sistem ... 48

Gambar 3.11 Diagram Antar Tabel ... 49

Gambar 3.12 Tampilan Antarmuka Login ... 54

Gambar 3.13Tampilan Profil User ... 54

Gambar 3.14 Form Home atau Kebutuhan Darah ... 55

Gambar 3.15 Tampilan Form Event Donor Darah ... 55

Gambar 3.16 Tampilan Form Login (Android) ... 56

Gambar 3.17Tampilan Form Home User (Android) ... 56

Gambar 3.18Tampilan Form Profil (Android) ... 57

Gambar 3.19 Tampilan Form Maps ... 57

Gambar 3.20 Tampilan Form Stok Darah ... 58

Gambar 4.1 Tampilan Peta Google Maps pada Web ... 64


(16)

xv

Gambar 4.3 Tampilan Hasil Marker Rumah Sakit dan Acara ... 67

Gambar 4.4 Tampilan Pemberitahuan pada Mobile ... 70

Gambar 4.5 Tampilan Login Web ... 71

Gambar 4.6 Tampilan saat Salah Memasukkan Username dan Password ... 71

Gambar 4.7 Tampilan Login Berhasil ... 71

Gambar 4.8 Tampilan Home Admin ... 72

Gambar 4.9 Tampilan Manajemen Kebutuhan Darah ... 72

Gambar 4.10 Tampilan Input Kebutuhan Darah ... 73

Gambar 4.11 Tampilan List Data Kebutuhan Darah ... 74

Gambar 4.12 Tampilan Form Edit ... 74

Gambar 4.13 Tampilan Hapus Data ... 75

Gambar 4.14 Tampilan List Acara Donor Darah ... 76

Gambar 4.15 Tampilan Form Tambah Acara ... 76

Gambar 4.16 Tampilan List Data Acara ... 77

Gambar 4.17 Tampilan Form Edit Acara ... 77

Gambar 4.18 Tampilan Hapus Data Acara ... 78

Gambar 4.19 Tampilan Manajemen Data Rumah Sakit ... 79

Gambar 4.20 Tampilan Tambah Data Rumah Sakit ... 79

Gambar 4.21 Tampilan List Data Rumah Sakit... 80

Gambar 4.22 Tampilan Edit Data Rumah Sakit ... 80

Gambar 4.23 Tampilan Hapus Data Rumah Sakit... 81

Gambar 4.24 Tampilan List User ... 82

Gambar 4.25 Tampilan Hapus Data User ... 82

Gambar 4.26 Tampilan Home Super Admin ... 83

Gambar 4.27 Tampilan List Data Admin ... 83

Gambar 4.28 Tampilan Tambah Data Admin ... 84

Gambar 4.29 Tampilan Hapus Data Admin ... 84

Gambar 4.30 Tampilan Home User ... 85

Gambar 4.31 Tampilan Manajemen Kebutuhan Darah ... 85

Gambar 4.32 Tampilan Tambah Kebutuhan Darah ... 86


(17)

xvi

Gambar 4.34 Tampilan Tombol Selesai Aktif ... 87

Gambar 4.35 Tampilan Edit Kebutuhan Darah ... 88

Gambar 4.36 Tampilan List User yang Bersedia ... 89

Gambar 4.37 Tampilan Informasi Profil User yang bersedia ... 89

Gambar 4.38 Tampilan Filtering dengan Kata Selesai ... 90

Gambar 4.39 Tampilan Menu Acara Donor Darah ... 91

Gambar 4.40 Tampilan Form Tambah Data Acara Donor Darah ... 91

Gambar 4.41 Tampilan Tombol Peta ... 92

Gambar 4.42 Tampilan Jika Mengklik Tombol Hadir ... 92

Gambar 4.43 Tampilan List User yang Hadir ... 93

Gambar 4.44 Tampilan Tombol Peta (Lokasi Acara) ... 93

Gambar 4.45 Tampilan Memilih Foto Profil... 94

Gambar 4.46 Tampilan Setelah Memilih Foto Profil ... 94

Gambar 4.47 Tampilan Halaman Peta ... 95

Gambar 4.48 Tampilan Login Aplikasi Mobile Android ... 97

Gambar 4.49 Tampilan saat Salah Memasukkan Username dan Password ... 97

Gambar 4.50 Tampilan Login Berhasil ... 98

Gambar 4.51 Tampilan Home User (Menu) ... 98

Gambar 4.52 Tampilan Menu Kebutuhan Darah ... 99

Gambar 4.53 Tampilan Tambah Data Kebutuhan Darah ... 100

Gambar 4.54 Tampilan Setelah Berhasil Tambah Kebutuhan Darah ... 100

Gambar 4.55 Tampilan Setelah Tombol Selesai Aktif ... 101

Gambar 4.56 Tampilan Form Edit Kebutuhan Darah ... 102

Gambar 4.57 Tampilan Input Komentar ... 102

Gambar 4.58 Tampilan List User yang Bersedia ... 103

Gambar 4.59 Tampilan DetailProfil yang Bersedia... 104

Gambar 4.60 Tampilan Filtering dengan Kata Selesai ... 104

Gambar 4.61 Tampilan Menu Acara ... 105

Gambar 4.62 Tampilan Form Tambah Data Acara ... 106

Gambar 4.63 Tampilan Jika Klik Tombol Hadir ... 107


(18)

xvii

Gambar 4.65 Tampilan Lokasi Acara Donor Darah ... 108

Gambar 4.66 Tampilan Memilih Foto Profil... 108

Gambar 4.67 Tampilan Upload Foto Profil Berhasil ... 109

Gambar 4.68 Tampilan Peta Pada Android ... 110

Gambar 4.69 Tampilan Pemberitahuan pada Smartphone ... 110


(19)

xviii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1Komponen-komponen ERD ... 16

Tabel 2.2 Tabel Simbol DFD ... 17

Tabel 3.1 Deskripsi Aktor ... 41

Tabel 3.2 Tabel tb_member... 49

Tabel 3.3 Tabel tb_admin... 50

Tabel 3.4 Tabel tb_event ... 50

Tabel 3.5 Tabel tb_kebutuhan_darah ... 51

Tabel 3.6 Tabel tb_voting_keb_darah ... 51

Tabel 3.7 Tabel tb_koment_keb_darah ... 52

Tabel 3.8 Tabel tb_voting_event ... 52

Tabel 3.9 Tabel tb_koment_event... 52

Tabel 3.10 Tabel tb_rs ... 53

Tabel 3.11 Timeline Kegiatan... 59

Tabel 4.1 Gambar Icon pada Simbol ... 96


(20)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan darah untuk membantu para pasien yang membutuhkan darah pada rumah sakit di wilayah Denpasar saat ini terus meningkat. Palang Merah Indonesia (PMI) dalam hal ini Unit Transfusi Darah Cabang (UTDC) merupakan salah satu dari lembaga pemerintah yang bergerak dalam bidang kesehatan dan tugasnya untuk melayani permintaan darah dari masyarakat melalui Rumah Sakit (RS) dan tempat penampungan kantong darah dari relawan pendonor yang akan diberikan kepada pasien yang membutuhkan darah. Kebutuhan darah yang terus meningkat menyebabkan pihak Rumah Sakit dan dari pihak pasien membutuhkan calon pendonor darah guna mengganti darah yang akan diambil di PMI Denpasar. Kesulitan untuk mendapatkan relawan donor darah dan kurangnya informasi yang akurat adalah salah satu penyebab keterbatasan ketersediaan darah pada saat ini, selain itu penyebab keterbatasan ketersediaan darah adalah akses dari pihak pendonor ke tempat donor darah yang jauh, sehingga membuat dari pihak pendonor menjadi enggan untuk datang ke tempat donor darah.

Pembentukkan suatu komunitas donor darah di wilayah Denpasar adalah salah satu wadah untuk pendonor darah dan pihak yang membutuhkan darah dapat berbagi informasi yang terkait dengan donor darah baik dari pihak yang membutuhkan darah maupun pihak yang bersedia menyumbangkan darahnya untuk kepentingan pihak pasien. Untuk dapat memiliki pendonor darah yang tetap dibutuhkan suatu komunitas yang tetap aktif dan update untuk meningkatkan peminat donor darah agar tetap bergabung dalam komunitas donor darah tersebut. Dalam suatu komunitas dibutuhkan suatu informasi yang akurat dan up to date

agar setiap anggota mendapatkan informasi dengan cepat dan pasti.

Dengan hadirnya teknologi informasi yang semakin canggih, banyak masyarakat yang terus mengembangkan teknologi informasi agar dapat berinteraksi secara jarak jauh dengan cepat dan akurat. Teknologi yang terus


(21)

2

berkembang dapat dimanfaatkan sebagian masyarakat untuk membentuk suatu kelompok atau komunitas dengan tingkat kebutuhan sosial yang sama sebagai wadah untuk menjembatani tingkat interaksi yang intens yang selama ini tidak akan mungkin bisa dilakukan karena letak yang saling berjauhan. Salah satu contoh pemanfaatan teknologi informasi adalah implementasi aplikasi pada perangkat mobile.

Saat ini, hampir setiap orang menggunakan handphone sebagai sarana komunikasi. Bukan hanya handphone dengan fasilitas dasar telepon dan SMS, melainkan berkembang pada perangkat smartphone. Berdasarkan data dari Statista (2016), smartphone yang banyak digunakan adalah smartphone berbasis sistem operasi Android dengan persentase 60,71 %. Smartphone berbasis sistem operasi Android ini banyak digunakan dari semua kalangan baik dari kalangan anak-anak, kalangan remaja dan kalangan orang tua. Banyaknya basis pengguna tersebut, menjadikan perangkat mobile dapat dimanfaatkan sebagai sarana sebuah komunitas agar dapat berkomunikasi dengan cepat. Dalam komunitas donor darah yang ada masih banyak menggunakan teknologi informasi berbasis web dan SMS untuk bertukar informasi mengenai kebutuhan darah untuk pasien di Rumah Sakit. Seperti sistem yang dibangun oleh Utomo (2010) dan Zakaria (2008) masih menggunakan sistem berbasis SMS dan web sebagai sarana untuk mengetahui informasi mengenai stok darah, donor darah dan seluruh informasi yang berkaitan dengan donor darah. Untuk mengetahui informasi mengenai donor darah user

harus mengirim pesan lewat SMS dengan format yang sudah disediakan. Banyaknya penggunaan perangkat berbasis Android, dapat menjadikan Android sebagai platform pengembangan aplikasi untuk komunitas khususnya komunitas donor darah. Sebelumnya, sistem berbasis Android untuk komunitas donor darah telah dibangun oleh Meilawati (2012). Aplikasi Android yang dibangun oleh Meilawati (2012) terdapat menu login, input kasus kebutuhan darah, mencari kebutuhan darah, history kasus kebutuhan darah dan menu profil user dan output

yang didapat oleh user adalah informasi mengenai kasus kebutuhan darah, solusi kasus dari member lain dan informasi history daftar kasus kebutahan darah. Pada aplikasi yang dibangun oleh Meilawati (2012) belum menambahkan fitur lokasi


(22)

3

(layanan informasi geografis) yang berguna untuk mengetahui lokasi-lokasi tempat donor darah baik yang diselenggarakan oleh suatu instansi atau komunitas dan kebutuhan dari pihak pasien. Layanan informasi geografis yang akan dibangun dalam aplikasi ini berguna untuk memudahkan anggota komunitas untuk mengetahui tempat event donor darah yang akan diselenggarakan. Dalam aplikasi ini setiap user dapat menambahkan lokasi event donor darah pada maps

agar memudahkan anggota lain untuk mencari lokasi tempat event donor darah. Melihat permasalahan yang ada, maka dalam penelitian ini akan dibangun sistem informasi donor darah berbasis web dan berbasis Android dengan menambahkan fitur-fitur yang akan mempermudah anggota komunitas donor darah untuk mengetahui kebutuhan darah dan pendonor darah secara cepat. Penelitian yang akan dibangun ini berjudul “Rancang Bangun Aplikasi Komunitas Donor Darah Berbasis Web dan Android yang Dilengkapi Layanan Informasi Geografis”. Dalam aplikasi yang dibangun ditambahkan fitur layanan informasi geografis yang berfungsi untuk mengetahui lokasi Rumah Sakit sebagai tempat untuk melakukan donor darah dan untuk mengetahui lokasi event donor darah dengan jelas dan pasti. Dalam aplikasi ini diharapkan semua anggota atau calon pendonor darah mendapatkan informasi yang akurat dan up to date. Sistem informasi donor darah berbasis web dan Android tersebut dapat digunakan sebagai media bertukar informasi antar anggota komunitas sehingga dapat mempercepat penyampaian informasi kebutuhan darah.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang timbul dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun aplikasi komunitas donor darah berbasis web dan Android yang dilengkapi layanan informasi geografis dalam lingkup sekitar wilayah Denpasar


(23)

4

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah merancang dan membangun sistem informasi komunitas donor darah berbasis web dan Android yang dilengkapi layanan informasi geografis untuk wilayah Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Manfaat akademis, dapat memperkaya pengetahuan mengenai pengembangan perangkat lunak berbasis web dan mobile serta pemanfaatan aplikasi yang dibangun dalam komunitas donor darah untuk mempermudah penyampaian informasi ke anggota komunitas.

2. Manfaat praktis, memudahkan pihak PMI Denpasar dan anggota komunitas dalam penyampaian informasi kepada anggota komunitas yang lain mengenai kebutuhan darah dan kegiatan donor darah di suatu tempat dengan cepat.

1.5 Batasan Masalah

Adapun batasan masalah dalam pengembangan aplikasi informasi komunitas donor darah berbasis web dan Android ini diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Ruang lingkup sistem ini hanya di wilayah Denpasar 2. Data stok darah hanya didapat dari PMI wilayah Denpasar 3. Sistem yang dibangun yaitu hanya berbasis web dan Android

4. Sistem berbasis web dibangun menggunakan bahasa pemrograman PHP dan aplikasi Android dibangun menggunakan bahasa pemrograman Java.

5. Sistem berbasis web dan Android ini menggunakan database MySQL untuk penyimpanan data

6. Sistem ini dapat berjalan apabila terhubung dengan internet.

1.6 Sistematika Penulisan

Pada bagian ini dijelaskan secara garis besar mengenai apa yang terdapat pada bab-bab yang ada dalam penulisan ini.


(24)

5

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini akan menjelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan tinjauan mutakhir dan landasan teori yang menjelaskan tentang software yang akan digunakan dalam menunjang pembuatan skripsi ini.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

Bab ini akan membahas secara umum mengenai analisis masalah, perancangan sistem, perancangan layout, dan pembuatan aplikasi.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjabarkan tentang hasil aplikasi yang telah dibuat dan hasil uji coba perangkat lunak serta menganalisa sistem secara keseluruhan.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi simpulan dari apa yang telah dibahas sebelumnya serta saran-saran yang ditujukan untuk kelanjutan pengembangan sistem berikutnya.


(25)

6

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Mutakhir

Penelitian mengenai Sistem Informasi Komunitas Donor Darah telah banyak dilakukan, diantaranya sebagai berikut.

Penelitian yang dilakukan oleh Utomo (2010), mengenai “Pengembangan Sistem Informasi Komunitas Donor Darah Studi di Wilayah Kota Yogyakarta”. Penelitian ini membahas tentang sistem informasi komunitas donor darah, namun pada penelitian ini sistem yang digunakan adalah berbasis SMS dan berbasis web. Sistem yang dibuat ini masyarakat yang ingin bergabung diminta untuk melakukan registrasi pada website yang disediakan, selain itu sistem dapat mengirimkan data stok darah ke anggota yang sudah bergabung. Dari pihak anggota juga dapat mengirim pesan ke sistem yang nantinya akan direspon oleh sistem, SMS yang dikirimkan harus sesuai dengan format yang sudah disediakan.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Zakaria (2008), mengenai “Perancangan Sistem Informasi Stok Darah Real Time di Palang Merah Indonesia (PMI) Surakarta”. Pada penelitian ini yang dibahas adalah aplikasi berbasis web dan berbasis SMS yang dapat memberikan informasi kepada calon pendonor darah pada web dan berbasis SMS. Sistem yang dibuat memiliki kemampuan untuk menelusuri pengolahan data pada kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan, sistem dapat membuat laporan tentang jumlah dan stok darah secara real time, sistem dapat melakukan penelusuran terhadap pencarian database komunitas donor dengan cepat, sistem dapat memberikan dua alternatif bagi masyarakat untuk mengetahui status stok darah secara real time berbasis website dan berbasis

value added short message service (VASMS) 3011, dan juga sistem dapat

memberikan update riwayat kesehatan pendonor berbasis website dan VASMS 3011.

Penelitian selanjutnya yang dilakukan oleh Rondyah (2011) mengenai


(26)

7

Berbasis Web Responsif”. Membuat sistem informasi stok darah PMI yang

berbasis web. Dalam sistem yang dibuat ini hanya menggunakan sistem web. Dalam sistem informasi berbasis web ini membahas tentang loginuser dan admin, penampilan data pendonor darah, penampilan data stok darah, penampilan data pegawai PMI, menampilkan pemeriksaan kesehatan pendonor dan menampilkan laporan stok darah. Sistem yang dibuat ini intinya user dapat membuat akun untuk mengetahui segala informasi yang disediakan pada web mengenai informasi yang terdapat pada PMI Jepara.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Pratama (2014) mengenai

“Perancangan Sistem Informasi PMI Cabang Kabupaten Purworejo Berbasis

SMS Gateway”. Sistem yang dibuat ini hanyalah sistem yang menggunakan SMS

gateway dimana setiap orang yang ingin mengetahui informasi stok darah dan jadwal kegiatan harus melakukan registrasi dahulu melalui SMS, text yang dikirim ke sistem harus menggunakan format penulisan yang sudah disediakan, begitu juga apabila ingin mengetahui stok darah dan jadwal kegiatan harus mengirim SMS dengan format yang benar dan nantinya akan dibalas oleh admin yang sedang menjalankan sistem dengan balasan sesuai permintaan, tetapi apabila admin tidak menjalankan program maka masyarakat yang mengirim SMS tidak akan mendapat balasan saat itu juga karena sistem yang dibuat masih manual untuk pembalasan pesan dari masyarakat.

Penelitian berikutnya yang dilakukan oleh Meilawati (2012) mengenai

“Pembangunan Aplikasi Android Blood For Life dengan Menggunakan Arsitektur

Rest Web Service”. Sistem yang dibuat ini adalah sistem Android yang dimana

sistem ini digunakan sebagai pengganti dari sistem berbasis web. Pada sistem yang dibuat ini pengguna dapat mengetahui stok darah, mengirim pesan keterbutuhan darah dari pihak keluarga pasien atau penghubung, dan mencari informasi. Di dalam sistem ini terdapat fitur menambah daftar kasus, mencari kasus kebutuhan darah dan melihat history daftar kasus. Blood For Life (BFL) adalah gerakan non-profit yang bertujuan untuk menjembatani antara pendonor dan mereka yang membutuhkan.


(27)

8

Berdasarkan kajian penelitian terdahulu atau tinjuan mutakhir yang ada, maka pada penelitian ini akan dibangun Rancang Bangun Aplikasi Komunitas Donor Darah Berbasis Web dan Android yang Dilengkapi Layanan Informasi Geografis. Pada sistem yang akan dibangun ini yang membedakan dengan sistem yang sudah ada yaitu aplikasi mobile yang akan dibangun dapat berjalan pada perangkat mobile dengan sistem operasi Android sedangkan sistem yang sudah pernah dibuat sebelumnya hanya menggunakan berbasis SMS. Selain itu sistem yang akan dibuat ditambahkan fitur layanan informasi geografis pada aplikasi berbasis web dan Android dimana setiap orang dapat melihat lokasi Rumah Sakit sebagai tempat untuk melakukan donor darah. Selain itu fitur layanan informasi geografis juga bermanfaat untuk melihat tempat diadakannya kegiatan donor darah dengan jelas dan pasti. Jadi yang membedakan sistem ini dengan sistem berbasis Android yang sudah ada yaitu sistem ini dilengkapi dengan fitur layanan informasi geografis dan sistem ini hanya mencakup wilayah Denpasar. Pada sistem berbasis web juga dilengkapi dengan fitur-fitur yang sama seperti sistem berbasis Android. Pada sistem berbasis web ini pengguna dapat membuat akun, menerima informasi, mengirim informasi, dan juga dilengkapi dengan fitur layanan informasi geografis .

2.2 Komunitas

2.2.1 Definisi Komunitas

Menurut Soenarno (2002), komunitas adalah sebuah identifikasi dan interaksi sosial yang dibangun dengan berbagai dimensi kebutuhan fungsional. Kekuatan pengikat suatu komunitas, terutama, adalah kepentingan bersama dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sosialnya yang biasanya, didasarkan atas kesamaan latar belakang budaya, ideologi, sosial-ekonomi. Disamping itu secara fisik suatu komunitas biasanya diikat oleh batas lokasi atau wilayah geografis. Masing-masing komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda dalam menanggapi dan menyikapi keterbatasan yang dihadapainya serta mengembangkan kemampuan kelompoknya.


(28)

9

2.3 Darah

Darah (whole blood), 1 unit darah (250-450 ml) dengan antikoagulan sebanyak 15 ml/100 ml darah. Dilihat dari masa penyimpanannya maka darah dapat dibagi menjadi dua, yaitu : Darah segar (fresh blood) yang dimaksud dengan darah yang disimpan kurang dari 6 jam, masih lengkap mengandung trombosit dan faktor pembeku. Darah yang disimpan (stored blood) yang dimaksud dengan darah yang disimpan lebih dari 6 jam.

Darah dapat disimpan sampai dengan 35 hari. Darah simpan kandungan trombosit dan sebagian faktor pembeku (terutama faktor labil) sudah menurun jumlahnya.(Bakta, 2006)

2.3.1 Komponen Darah

Mernurut Bakta (2006), adapun komponen darah manusia dapat dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Komponen darah seluler :

a. Preparat sel darah merah yang terbagi oleh sel darah merah yang dimampatkan (packed red cell = PRC). Darah dipekatkan sehingga mencapai hematokrit 70-80% yang berarti menghilangkan 125-150 ml plasma dari satu unitnya. PRC merupakan pilihan utama untuk anemia kronik karena volumenya yang lebih kecil dibandingkan dengan whole

blood.Washed red cell=leucocyte-platelet and plasma poor RBC. Preparet

ini berguna untuk mencegah reaksi febris. Dapt diberikan untuk AIHA dan untuk mengurangi sensitisasi terhadap antigen leukosit.

b. Konsentrat trombosit (platelet concentrate) : preparat ini dipakai untuk mengatasi keadaan trombositopenia berat, misalnya pada leukimia akut, anemia aplastik atau ITP.

c. Konsentrat granulosit (granulocyte concentrate) : dipakai untuk leukopenia dengan netrofil <0,5x109/L.

2. Komponen Plasma :

a. Five percent albumin solution = plasma protein fraction : preparat ini

dipakai untuk pengganti volume plasma pada luka bakar, kedaruratan abdomen dan trauma jaringan yang luas.


(29)

10

b. Fresh frozen plasma (plasma segar dibekukan) : mengandung plasma dan

faktor koagulasi labil (faktor V dan faktor VIII). Preparat ini dibuat dari donor tunggal sehingga resiko penularan hepatitis rendah.

c. Cryoprecipitate (kriopresipitat) : mengandung F.VIII (80-100 unit), faktor

von Willebrand, F.XIII, fibronectin dan fibrinogen.

d. Lyophilized (freeze-dried) factor VIII cencentrater : dipakai untuk terapi

hemofili A. Preparat ini dibuat dari pooled plasma sehingga ada resiko penularan hepatitis dan HIV (AIDS).

e. Lyophilized (freeze-dried) factor IX-prothrombin cpmplex concentrate:

mengandung prothrombin, F.IX, VII dan F.X. Dipakai untuk mengatasi hemofili B.

f. Fibrinogen(freeze-dried) : diakai utuk mengatasi DIC.

2.3.2 Jenis Darah ABO dan Rhesus

Jenis darah adalah ciri khusus darah dari suatu individu karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah. Dua jenis darah yang paling penting yaitu:

1. ABO

Jenis darah manusia ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam darahnya, sebagai berikut:

1. Individu dengan jenis darah A memiliki sel darah merah dengan antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen B dalam serum darahnya.

2. Individu dengan jenis darah B memiliki antigen B pada permukaan sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam serum darahnya.

3. Individu dengan jenis darah AB memiliki sel darah merah dengan antigen A dan B serta tidak menghasilkan antibodi terhadap antigen A maupun B. 4. Individu dengan jenis darah O memiliki sel darah tanpa antigen, tapi


(30)

11

2. Rhesus

Jenis penggolongan darah lain yang cukup dikenal adalah dengan memanfaatan faktor Rhesus atau faktor Rh. Nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl Landsteiner. Seseorang yang tidak memiliki faktor Rh di permukaan sel darah merahnya memiliki golongan darah Rh-. Mereka yang memiliki faktor Rh pada permukaan sel darah merahnya disebut memiliki jenis darah Rh+. (Bakta, 2006)

2.4 Definisi Donor Darah

Donor Darah yaitu pemindahan darah atau suatu komponen darah dari seseorang yang sehat (donor) kepada orang lain yang sakit (resipien).

Tujuan utama dari donor darah ada dua macam. Pertama menambah jumlah darah yang beredar dalam badan orang sakit yang darahnya berkurang karena suatu sebab, misalnya operasi, perdarahan waktu melahirkan, kecelakaan, dan lain-lain sehingga darah yang biasa 4-5 liter itu jadi berkurang menjadi 3 liter misalnya dan harus ditambah dengan transfusi. Tujuan kedua adalah untuk menambah kemampuan dalam tubuh orang sakit untuk membawa zat asam atau O2, misalnya untuk penyakit-penyakit yang sel-sel darahnya tidak berfungsi baik, sehingga sel darah itu cepat pecah dalam badan sendiri dan kemampuan untuk mengolah zat asam itu jadi berkurang. (Handayani, 2008)

2.5 Sistem Informasi

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai komponen-komponen (components), batas sistem

(boundry), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface),

masukan (input), keluaran (output), pengolah (process) dan sasaran (objectives) atau tujuan (goals).

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal data item, merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang terjadi pada saat tertentu.


(31)

12

Definisi sistem informasi menurut Robert A. Leitch adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. (Jogiyanto, 2005)

2.5.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen-komponen dari sistem informasi terdiri dari blok masukan, blok model, blok keluaran, blok teknologi, blok basis data, dan blok kendali. Sebagai suatu sistem, keenam blok tersebut masing-masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya memebentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasarannya.

Gambar 2.1 Blok Sistem Informasi yang Berinteraksi. (Sumber : Jogiyanto, 2005)

Blok masukan adalah input mewakili data yang masuk ke dalam sistem informasi. Input disini merupakan metode-metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, data tersebut dapat berupa dokumen-dokumen dasar.

Blok model, blok ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan menggunakan cara tertentu untuk menghasilkan keluaran (ouput) yang diinginkan.


(32)

13

Blok Keluaran, produk dari sistem informasi adalah keluaran (output) yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai.

Blok teknologi, teknologi merupakan “kotak alat” (tool-box) dalam sistem informasi. Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran serta membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan. Teknologi terdiri dari 3 bagian utama, yaitu teknisi (humanware atau brainware), perangkat lunak

(software), perangkat keras (hardware).

Blok basis data, basis data (database) merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan di dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Basis data diakses atau dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut dengan DBMS (Database Management System).

Blok kendali, banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya bencana alam, api, temperatur, air, debu kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan- kesalahan dapat langsung diatasi. (Jogiyanto, 2005).

2.6 Siklus Hidup Sistem

Pembuatan program sistem berbasis web dan Android ini menggunakan model sekuensial linier sering disebut juga dengan siklus kehidupan klasik atau model air terjun (waterfall). Model ini mengusulkan sebuah pendekatan kepada perkembangan perangkat lunak yang sistematik dalam tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan. Model waterfall

merupakan metode yang paling banyak digunakan dalam software engineering, karena pemodelan sistem terbagi menjadi tahapan-tahapan yang mengikuti pola


(33)

14

teratur, seperti layaknya air terjun. Tahapan-tahapan pada model waterfall dapat dilihat pada gambar 2.1 :

Gambar 2.2 Model waterfall

Berdasarkan model waterfall, garis besar penyelesaian masalah dalam ini terdapat 4 tahapan yang meliputi :

1. Tahap Definisi Persyaratan dan Analisis

Pada tahap ini akan dilakukan pendefinisian seluruh kebutuhan perangkat lunak yang nantinya akan dijadikan sebagai SRS (software Requirements

Spesifications). SRS adalah dokumen yang berisi deskripsi lengkap mengenai apa

kemampuan perangkat lunak (what) tanpa menjelaskan bagaimana (how) perangkat lunak akan melaksanakan kemampuan tersebut. Pada tahap awal SRS disebutkan tujuan dari perangkat lunak dan dideskripsikan ke dalam suatu fungsi-fungsi komputer.

Tahapan analisis terdiri atas analisis kebutuhan dan analisis pemodelan. Analisis kebutuhan merupakan pengidentifikasian kebutuhan yang diperlukan oleh sistem. Analisis pemodelan merupakan analisis perangkat pemodelan yang digunakan dalam perancangan, yaitu ERD (Entity Relationship Diagram) dan DFD (Data Flow Diagram).

Definisi persyaratan

Perancangan sistem dan perangkat lunak

Implementasi dan pengujian sistem

Integrasi dan pengujian sistem

Operasi dan pemeliharaan


(34)

15

2. Tahap Perancangan

Proses perancangan sistem membagi persyaratan dalam sistem perangkat keras atau perangkat lunak.

3. Tahap Implementasi

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak direalisasikan sebagai serangkaian program atau unit program.

4. Tahap Pengujian

Tahap pengujian adalah proses eksekusi suatu program, bila pengujian dilakukan secara sukses (sesaui dengan sasaran tersebut) maka tidak akan ditemukan kesalahan di dalam perangkat lunak. Dalam tahap pengujian terdapat metode-metode untuk melakukan pungujian yang meliputi :

a. White-Box

Pengujian white-box adalah metode desain test case yang menggunakan struktur kontrol desain prosedural untuk memperoleh test case.

b. Basis Path

Metode basis path memungkinkan desainer test case mengukur kompleksitas logis dari desain prosedural dan menggunakannya sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

c. Struktur Kontrol

Pengujian mendeteksi tidak hanya kesalahan di dalam kondisi program, tetapi juga kesalahan lain pada program.

d. Black-Box

Pengujian black-box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian, pengujian black-box memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pada pengujian aplikasi web ini menggunakan metode black-box dimana pengujian dilakukan untuk memperlihatkan input diterima dengan baik,


(35)

16

2.7 Perangkat Pemodelan Sistem

2.7.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah sekumpulan cara atau

peralatan untuk mendeskripsikan data-data atau objek-objek yang dibuat berdasarkan dan berasal dari dunia nyata yang disebut entitas (entity) serta hubungan (relationship) antar entitas-entitas tersebut dengan menggunakan beberapa notasi. Komponen-komponen pembentuk ERD dapat di lihat pada tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1 Komponen-komponen ERD

Notasi Komponen Keterangan

Entitas Individu yang mewakili suatu objek dan dapat dibedakan dengan objek yang lain.

Atribut

Properti yang dimiliki oleh suatu entitas, dimana dapat mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut.

Relasi Menunjukkan diantara sejumlah entitas yang hubungan berbeda.

Relasi 1 : 1

Relasi yang menunjukkan bahwa setiap entitas pada himpunan entitas pertama berhubungan dengan paling banyak satu entitas pada himpunan entitas kedua

Relasi 1 : N

Relasi yang menunjukkan bahwa hubungan antara entitas pertama dengan entitas kedua adalah satu banding banyak atau sebaliknya. Setiap entitas dapat berelasi dengan banyak entitas pada himpunan entias yang lain

2.7.2 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut McLeod DFD merupakan kepanjangan dari data flow diagram, adalah gambaran suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk-bentuk symbol


(36)

17

untuk menggambarkan bagaimana suatu data mengalir melalui proses yang berkaitan.

Kristanto (2003), menjelaskan data flow diagram merupakan suatu model logika atau proses yang menggambarkan darimana asal dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, yaitu dimana data tersebut disimpan dan proses interaksi secara keseluruhan.

Adapun simbol-simbol yang digunakan dalam DFD dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.

Tabel 2.2 Tabel Simbol DFD

Nama Simbol Simbol Arti

External Entity

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan asal atau tujuan data Proses

Simbol ini digunakan

untuk memproses

pengolahan data Data flow

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan aliran data yang berjalan Data store

Simbol ini digunakan untuk data yang telah disimpan

2.8 Basis Data 2.8.1 Database

Database adalah koleksi dari data-data yang terkait secara logis dan

deskripsi dari data-data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. “Database is a self-describing collection of

integrated tables”, yang berarti database adalah sebuah koleksi data yang

menggambarkan integrasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lainnya.

“Database is a self-describing”, disini dijelaskan bahwa struktur data saling

terintegrasi dalam suatu tempat yang dikenal sebagai kamus data atau metadata. Jadi, database adalah suatu koleksi data yang saling berhubungan secara logis dan menggambarkan integrasi antara suatu tabel dengan tabel lainnya, yang dirancang


(37)

18

untuk memenuhi kebutuhan informasi dari suatu organisasi. Berikut ini merupakan alasan dari penggunaan database:

1. Padat.

Tidak perlu lagi membuat arsip kertas dalam ukuran besar. 2. Kecepatan

Mesin dapat mendapatkan kembali dan mengubah data jauh lebih cepat daripada yang manusia yang dapat lakukan.

3. Mengurangi pekerjaan yang membosankan

Rasa bosan dari proses memelihara arsip – arsip berupa kertas dapat dikurangi.

4. Aktual

Informasi yang terbaru dan akurat selalu tersedia disetiap waktu ketika dibutuhkan.

Terdapat delapan keuntungan dengan menggunakan pendekatan database, yaitu:

1. Redundansi dapat dikurangkan 2. Ketidakkonsistenan dapat dihindari 3. Data dapat dibagikan.

4. Standar-standar dapat diselenggarakan.

5. Pembatasan keamanan dapat diselenggarakan. 6. Integritas dapat dipertahankan.

7. Keperluan yang bertentangan dapat diseimbangkan. 8. Tersedianya dukungan untuk transaksi.

9. Pada umumnya data dalam database bersifat integrated dan shared.

Maksud dari integrated adalah database merupakan penggabungan beberapa file data yang berbeda, dengan membatasi pengulangan baik keseluruhan file ataupun sebagian. Pengertian shared artinya adalah data individu dalam database dapat digunakan secara bersamaan antara beberapa pengguna yang berbeda.


(38)

19

2.8.2 DBMS

DBMS adalah sistem perangkat lunak yang memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan, membuat, memelihara dan mengontrol akses ke database. DBMS adalah perangkat lunak khusus yang digunakan untuk membuat, mengakses, mengontrol, dan mengatur sebuah database. (Robby, 2009)

DBMS merupakan kumpulan data yang saling berhubungan dan juga mengandung kumpulan program untuk mengakses data tersebut.

Jadi, DBMS adalah perangkat lunak yang berinteraksi dengan program aplikasi pengguna dan database. DBMS menyediakan beberapa fasilitas sebagai berikut :

1. DDL (Data Definition Language)

DDL memungkinkan pengguna untuk mendefinisikan tipe data (data type), struktur (structure), dan batasan-batasan (constraints) pada data yang disimpan ke dalam database.

2. DML (Data Manipulation Language)

DML memungkinkan pengguna untuk memasukkan (insert), mengubah

(update), menghapus (delete), dan menampilkan (retrieve) data dari database.

3. Access control

Menyediakan akses yang terkontrol ke database, seperti security system,

integrity system, concurrency control system, recovery control system, dan

user-accessible catalog.

DBMS memiliki beberapa fungsi, yaitu:

1. Data storage, retrieval, and update

Sebuah DBMS harus melengkapi/menyediakan pengguna dengan kemampuan penyimpanan, penelusuran kembali, dan mengubah data dalam

database.

2. A user-accessible catalog

Sebuah DBMS harus menyediakan catalog yang mendeskripsikan lokasi penyimpanan data dan dapat diakses oleh pengguna.


(39)

20

3. Transaction support

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme yang akan menjamin setiap dari semua kegiatan mengubah yang berhubungan dengan transaksi maupun tidak.

4. Concurrency control service

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa

database dapat diubah dengan benar ketika beberapa pengguna mengubah

database pada waktu yang bersamaan.

5. Recovery services

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk memperbaiki basis data yang rusak karena sesuatu kejadian.

6. Authorization services

DBMS harus menyediakan sebuah mekanisme untuk menjamin bahwa hanya pengguna yang diberi otoritas yang dapat mengakses basis data.

7. Support for data communication

DBMS harus mampu ber-integrasi dengan software komunikasi.

8. Integrity services

DBMS harus menyediakan sebuah cara untuk menjamin bahwa data dalam basis data dan perubahan data, keduanya mengikuti aturan-aturan yang tepat.

9. Services to promote data independence

DBMS harus meliputi fasilitas-fasilitas yang mendukung program-program independensi dari struktur basis data aktual.

10. Utility services

DBMS seharusnya menyediakan satu set pelayanan fasilitas.

2.8.3 MySQL

MySQL adalah suatu perangkat lunak database relasi (Relational

Database Management Systematau RDBMS). MySQL AB menyebut produknya

sebagai database open source terpopuler di dunia. Berdasarkan riset dinyatakan bahwa di platform web, baik untuk kategori open source maupun umum, MySQL adalah database paling banyak dipakai. MySQL adalah salah satu dari sekian


(40)

21

banyak sistem database, merupakan terobosan solusi yang tepat dalam aplikasi

database. Didukung oleh ribuan atau bahkan jutaan komunitas pengguna internet

yang siap membantu.

Adapun beberapa keunggulan dari MySQL adalah sebagai berikut: 1. Portability

MySQL dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi diantaranya Windows, Linux, Mac X Server, HP-UX dan masih banyak lagi.

2. Open Source

MySQL didistribusikan secara gratis (Open Source) dibawah lisensi GPL. 3. Multi User

MySQL dapat digunakan oleh beberapa User dalam waktu yang bersamaan tanpa mengalamin masalah atau konflik. Hal ini memungkinkan database

server MySQL. 4. Coloum Types

MySQL memiliki tipe kolom yang sangat kompleks seperti signed / unsigned, integer, float, double, char, varchar, text, date, blob, time, datetime, year, set dan enum.

5. Command dan fungtions

MySQL memiliki operator dan fungsi secara penuh yang mendukung perintah select dan where dalam Query.

6. Security

MySQL memiliki beberapa lapisan sekuritis seperti level sub netmask nama, dan izin akses user dengan sistem perizinan yang mendetail dan password. 7. Scalibility and Limits

MySQL dapat menangani database dalam skala besar, dengan jumlah record lebih dari 50 juta dan 60 ribu tabel serta miliar baris.

8. Struktur Tabel

MySQL mewakili struktur tabel yang lebih fleksibel dalam menangani alter table, dibandingkan dengan database lainnya. (Kadir, 2002).


(41)

22

2.9 Konsep Pemrograman Web dengan PHP

WWW (World Wide Web) atau biasa disebut dengan web merupakan salah satu sumber daya internet yang berkembang pesat. Saat ini, informasi web

didistribusikan melalui pendekatan hyperlink, yang memungkinkan suatu teks, gambar, ataupun objek yang lain menjadi acuan untuk membuka halaman-halaman web yang lain. Dengan pendekatan hyperlink ini, seseorang dapat memperoleh informasi dengan meloncat dari suatu halaman ke halaman lain. Halaman-halaman yang diaksespun dapat tersebar di berbagai mesin dan bahkan di berbagai negara (Kadir, 2008, h.2).

HTML (Hypertext Markup Language) adalah sebuah protokol yang

digunakan untuk membuat format suatu dokumen website yang mampu dibaca dalam browser dari berbagai platform komputer. Sifat bahasa HTML ini adalah

client-script, dimana dokumen tersebut dapat dibuka dalam komputer stand alone

yang tidak membutuhkan server untuk dapat menampilkannya pada browser

namun bisa juga menampilkan dokumen HTML dengan terkoneksi ke server

internet (Kadir, 2008).

PHP merupakan singkatan rekursif (akronim berulang) dari PHP

Hypertext Preprocessor. PHP adalah bahasa pemrograman script yang paling

banyak dipakai saat ini atau dalam kata lain bisa diartikan sebuah bahasa pemrograman web yang bekerja di sisi server ( server side scripting) yang dapat melakukan konektifitas pada database yang di mana hal itu tidak dapat dilakukan hanya dengan menggunakan sintaks-sintaks HTML biasa (Nugroho, 2004). PHP banyak dipakai untuk memrogram situs web dinamis, walaupun tidak tertutup kemungkinan digunakan untuk pemakaian lain.

2.10 JavaScripts

JavaScripts adalah nama implementasi Netscape Communications

Corporation untuk ECMAScript standar, suatu bahasa skrip yang didasarkan pada

konsep pemrograman berbasis prototipe. Bahasa ini terkenal karena penggunaannya di situs Web pada sisi klien dan juga digunakan untuk menyediakan akses skrip untuk objek yang dibenamkan (embedded) di aplikasi


(42)

23

lain. Walaupun memiliki nama serupa, namun JavaScript hanya sedikit sekali berhubungan dengan bahasa pemrograman Java. Secara semantik, JavaScript

memiliki lebih banyak kesamaan/kemiripan dengan bahasa pemrograman Self.

JavaSript digunakan untuk mengakses sebuah objek program bersama

aplikasi-aplikasi lainnya. Utamanya digunakan pada form klien disamping

JavaScript sebagai pengembangan untuk Website-Website. JavaScript mempunyai

karakteristik yang dinamis, kuat, menjadi dasar bahasa untuk prototipe dengan fungsi-fungsi kelas utama. JavaScript didesain seperti Java tetapi tetap mudah dalam penanganannya. Skrip JavaScript yang dimasukkan di dalam berkas HTML harus dimasukkan di antara tag <script>...</script> atau diluar berkas HTML dengan mengimport filenya (Sunyoto, 2007).

2.11 XML

XML singkatan dari eXtensible Markup Language, adalah sebuah markup language yang sangat mirip dengan HTML. XML didesain untuk membawa data, dan tidak untuk menampilkan. Tag yang terdapat pada XML tidaklah terdefinisi, jadi tag-tagnya dibuat berdasarkan kebutuhan pembuatnya dan didesain menjadi

self-descriptive” (Hariadi, 2010).

Keuntungan dari XML adalah untuk menyederhanakan aplikasi, dimana

database yang ditulis dalam XML dapat diakses dimana saja dan memudahkan

aplikasi untuk mengolah data. XML juga digunakan untuk menyimpan data dalam suatu file atau database. XML bersifat independen terhadap hardware, software, dan aplikasi, yang menyebabkan aplikasi dapat mengakses file XML sebagai sumber data (Kusnawi, 2002)

Dokumen XML berupa file plaintext secara umum dibagi menjadi dua bagian yaitu prolog dan elemen dokumen. Prolog berisikan tentang pendeklarasian XML dan komentar. Elemen dokumen XML terdiri dari tag pembuka dan tag penutup yang memenuhi standar well formed diantaranya adalah:

1. Setiap tag pembuka harus ditutup dengan tag penutup. 2. Tidak boleh ada elemen yang overlapping.


(43)

24

3. Terdapat satu elemen utama dan penulisan atribut harus diantara tanda petik ganda (“) (Kusnawi, 2002)

2.12 Android

2.12.1 Pengertian Android

Pengertian Android dari sudut pandang pemrograman. Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang meliputi sistem operasi,

middleware dan aplikasi inti yang di release oleh Google, sedangkan Android

SDK (Software Development Kit) menyediakan tools dan API yang diperlukan

untuk mengembangkan aplikasi pada platform Android dengan menggunakan bahasa pemrograman Java (Mulyadi 2010, h.5).

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

2.12.2 Java

Java merupakan suatu bahasa pemrograman, dan sekaligus suatu platform

dalam perkembangan teknologi di dunia software komputer. Pada tingkatan bahasa pemrograman, Java tergolong bahasa pemrograman tingkat tinggi. Java diciptakan pada tahun 1991 oleh James Gosling et al. dari Sun Microsystems. Pada awalnya Java disebut dengan Oak yang diambil dari nama pohon diluar jendela Gosling. Namun, karena sudah ada bahasa lainnya yang bernama Oak, nama bahasa pemrograman ini berubah menjadi Java.

Java merupakan pemrograman berorientasi objek yang merupakan paradigma pemrograman masa depan yang dirancang dengan handal dan aman. Java juga dirancang agar dapat berjalan di seluruh platform sehingga dapat


(44)

25

menghasilkan aplikasi-aplikasi dengan perfomansi yang terbaik. Java bersifat

neutral architecture, karena Java compiler yang digunakan untuk mengkompilasi

kode program Java dirancang untuk menghasilkan kode yang netral terhadap semua arsitektur perangkat keras. Java memiliki beberapa fitur, antara lain:

1. Java Virtual Machine (JVM)

Pada fitur ini, Java dapat dianggap sebagai mesin virtual yang diimplementasikan oleh software sehingga menyamai mesin yang sebenarnya. JVM ini menyediakan spesifikasi platform perangkat keras yang dapat

meng-compile semua program ber-ekstensi Java. Bahasa yang dimengerti oleh JVM ini

disebut dengan bytecode.

2. Garbage Collection

Garbage Collection memiliki fungsi untuk mengosongkan memori.

Pengosongan memoru terjadi secara otomatis selama masa aktif dari program Java. Programmer dibebaskan dari beban untuk mengalokasikan kembali memori itu sendiri

3. Code Security

Code Security disampaikan di Java melalui implementasi dari Java Runtime

Environment (JRE). JRE bertugas dalam menjalankan kode yang telah ter-compile

pada JVM dan menampilkan class loading menggunakan class loader, menverifikasi kode menggunakan bytecode verifier, dan mengeksekusi kode.

2.12.3 Eclipse

Eclipse adalah IDE (integrated development Environment) merupakan

aplikasi pengembangan Java/Android, eclipse memiliki plugin yang dapat membuat projec yang berbasis Android. ADT (Safaat H 2011, h.16).


(45)

26

Adapun beberapa sifat yang dimiliki oleh IDE Eclipse adalah sebagai berikut.

Multi-platform: Target sistem operasi Eclipse adalah Microsoft Windows, Linux, Solaris, AIX, HP-UX dan Mac OS X.

Mulit-language: Eclipse dikembangkan dengan bahasa pemrograman Java, akan tetapi Eclipse mendukung pengembangan aplikasi berbasis bahasa pemrograman lainnya, seperti C/C++, Cobol, Python, Perl, PHP, dan lain sebagainya.

Multi-role: Selain sebagai IDE untuk pengembangan aplikasi, Eclipse pun bisa digunakan untuk aktivitas dalam siklus pengembangan perangkat lunak, seperti dokumentasi, test perangkat lunak, pengembangan web, dan lain sebagainya.

Eclipse pada saat ini merupakan salah satu IDE favorit dikarenakan gratis

dan open source, yang berarti setiap orang boleh melihat kode pemrograman

perangkat lunak ini. Selain itu, kelebihan dari Eclipse yang membuatnya populer adalah kemampuannya untuk dapat dikembangkan oleh pengguna dengan komponen yang dinamakan plug-in.

2.12.4 JDK

JDK (Java Development Kit) merupakan program yang digunakan sebagai

development environment. JDK terdiri dari runtime environment pada lapisan

sistem operasi yang dapat digunakan sebagai tools untuk compile, debug dan run

dari program yang menggunakan bahasa Java.

Compile adalah suatu teknik yang digunakan untuk mengeksekusi suatu

bahasa pemrograman dari suatu program sehingga komputer yang digunakan dapat mengerti dan melakukan pemeriksaan apakah program yang dieksekusi tersebut dapat dijalankan atau tidak. Debug adalah suatu teknik yang digunakan untuk melakukan pencarian kesalahan pada suatu program, sedangkan run adalah menjalankan atau mengeksekusi program untuk mengetahui data output yang ditampilkan oleh program.


(46)

27

2.13 Sistem Informasi Geografis

Sistem Infomasi Geografis saat ini telah berkembang pesat, bertambah dan bervariasi. Semakin berkembangnya sistem informasi geografis menyebabkan banyaknya definisi-definisi yang bermunculan sesuai dengan tujuan yang dihasilkan.

Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem terjadi di kalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. Perkembangan teknologi digital sangat besar perananya dalam perkembangan penggunaan SIG dalam berbagai bidang. Hal ini dikarenakan teknologi SIG banyak mendasarkan pada teknologi digital ini sebagai alat analisis. (Budiyanto, 2005)

Menurut ahli Gistut (1994), sistem informasi geografis adalah sistem yang dapat mendukung pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. Sistem informasi geografis yang lengkap mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan yaitu data spasial, perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi. (Prahasta, 2007)

SIG merupakan sebuah sistem yang berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan data dan memanipulasi informasi geografis. Selain itu SIG menyajikan informasi atau data dalam bentuk grafis dengan menggunakan peta sebagai antarmuka. SIG tersusun dari beberapa konsep lapisan (layer) dan relasi dengan setiap lapisan SIG mempresentasikandata dan informasi tertentu sesuai dengan letak geografis dan relasi yang didefinisikan. Data yang diolah pada SIG adalah data spasial. Data spasial adalah sebuah data yang berorientasi geografis dan merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai dasar referensinya. Sehingga aplikasi SIG dapat memberikan informasi berupa lokasi, kondisi, tren, pola dan pemodelan.Kemampuan dari sistem ini yang membedakan SIG dengan sistem informasi lainnya.(Hanifah, 2010)


(47)

28

Gambar 2.4 Lapisan (layer) pada SIG. (Sumber : Hanifah, 2010)

Dalam SIG terdapat berbagai peran dari berbagai unsur, baik manusia sebagai ahli dan sekaligus operator, perangkat alat (lunak/ keras) maupun objek permasalahan. Sistem informasi geografis adalah sebuah rangkaian System yang memanfaatkan teknologi digital untuk melakukan analisis spasial. System ini memanfaatkan perangkat keras dan lunak computer untuk melakukan pengolahan data seperti :

1 Perolehan dan verifikasi. 2 Kompilasi.

3 Penyimpanan.

4 Pembaruan dan perubahan 5 Manajemen dan pertukaran 6 Manipulasi

7 Penyajian 8 Analisis

2.13.1 Komponen Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis adalah salah satu sistem informasi yang menggabungkan antara unsur peta (geografis) dan informasi tentang peta tersebut (atribut). Sistem ini dirancang untuk menddapatkan, mengolah memanipulasi, analisa, memperagakan dan menampilkan data spatial untuk menyelesaikan


(48)

29

perencanaan, mengolah dan meneliti permasalahan. Adapun komponen-komponen yang terdapat dalam SIG adalah:

a. Hardware

Perangkat keras SIG adalah perangkat-perangkat fisik yang merupakan bagian dari sistem computer yang mendukung analisis geografi dan pemetaan, perangkat keras ini mempunyai kemampuan untuk menyajikan citra dengan resolusi kecepatan yang tinggi serta mendukung operasi-operasi basis data dengan volume data yang besar secara cepat. Perangkat keras SIG terdiri dari beberapa bagian untuk menginput data, mengolah, dan mencetak hasil proses.

b. Software

Perangkat lunak SIG mempunyai fungsi untuk pemasukan data, memanipulasi data, penyimpanan data, analisis data, dan penayangan informasi geografi atau data spasial (contoh : ArcView, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS, MapInfo, dll).

c. People

Teknologi SIG menjadi sangat terbatas kemampuannya jika tidak ada Sumber Daya Manusia (SDM) yang mengelola sistem dan mengembangkan sistem untuk aplikasi yang sesuai. Maka dari itu orang yang menjalankan sistem meliputi orang yang memiliki kemampuan untuk mengoperasikan, mengembangkan bahkan memperoleh manfaat dari sistem. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG sangatlah beragam, misalnya operator, analis, programmer, database

administrator bahkan stakeholder. d. Data

Data yang digunakan dalam SIG dapat berupa data grafis/spasial dan data atribut/non spasial. Data spasial yaitu sebuah data yang berorientasi geografis memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuat berbeda dari data lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribute). Sedangkan data atribut adalah data yang merepresentasikan aspek-aspek deskriptif dari fenomena yang dimodelkannya. Misalnya data sensus penduduk, catatan survey, data statistic lainnya.


(49)

30

e. Methods

Sistem informasi geografis yang baik adalah apabila didukung dengan metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan “business rules” organisasi yang menggunakan SIG tersebut (Bafdal dkk, 2011).

2.13.2 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis

Sama halnya seperti sistem lainnya, sistem informasi geografis juga memiliki tugas utama yaitu :

1. Input data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.

2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Proses pembuatan peta diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersbeut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. 3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau

manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.

4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data

user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management sistem (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data.

5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.

6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia. (Bafdal dkk, 2011)


(50)

31

2.14 Google Maps API

Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan

online yang disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps yang dapat

ditemukan di alamat http://maps.google.com. Google Maps menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.Google Maps juga menawarkan pencarian suatu tempat dan rute perjalanan.

Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh

Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam

mengembangkan aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services yang dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna untuk membangun aplikasi

enterprise di dalam websitenya.(Sodiq, 2012)

Gambar 2.5 Tampilan Google Maps

(Sumber: maps.google.com)

Pengguna dapat memanfaatkan layanan-layanan yang ditawarkan oleh

Google Maps setelah melakukan registrasi dan mendapatkan Google Maps API

Key. Google menyediakan layanan ini secara gratis kepada pengguna di seluruh

dunia.

Langkah-langkah membuat program Google Maps Api adalah sebagai berikut: 1 Masukkan Maps API JavaScript pada HTML.


(1)

e. Methods

Sistem informasi geografis yang baik adalah apabila didukung dengan metode perencanaan desain sistem yang baik dan sesuai dengan “business rules” organisasi yang menggunakan SIG tersebut (Bafdal dkk, 2011).

2.13.2 Tugas Utama Sistem Informasi Geografis

Sama halnya seperti sistem lainnya, sistem informasi geografis juga memiliki tugas utama yaitu :

1. Input data, sebelum data geografis digunakan dalam SIG, data tersebut harus dikonversi terlebih dahulu ke dalam bentuk digital.

2. Pembuatan peta, proses pembuatan peta dalam SIG lebih fleksibel dibandingkan dengan cara manual atau pendekatan kartografi otomatis. Proses pembuatan peta diawali dengan pembuatan database. Peta kertas dapat didigitalkan dan informasi digital tersbeut dapat diterjemahkan ke dalam SIG. 3. Manipulasi data, data dalam SIG akan membutuhkan transformasi atau

manipulasi untuk membuat data-data tersebut kompatibel dengan sistem. Teknologi SIG menyediakan berbagai macam alat bantu untuk memanipulasi data yang ada dan menghilangkan data-data yang tidak dibutuhkan.

4. Manajemen file, ketika volume data yang ada semakin besar dan jumlah data

user semakin banyak, maka hal terbaik yang harus dilakukan adalah menggunakan database management sistem (DBMS) untuk membantu menyimpan, mengatur, dan mengelola data.

5. Analisis query, SIG menyediakan kapabilitas untuk menampilkan query dan alat bantu untuk menganalisis informasi yang ada. Teknologi SIG digunakan untuk menganalisis data geografis untuk melihat pola dan tren.

6. Memvisualisasikan hasil, untuk berbagai macam tipe operasi geografis, hasil akhirnya divisualisasikan dalam bentuk peta atau graf. Peta sangat efisien untuk menyimpan dan mengkomunikasikan informasi geografis. Namun saat ini SIG juga sudah mengintegrasikan tampilan peta dengan menambahkan laporan, tampilan tiga dimensi, dan multimedia. (Bafdal dkk, 2011)


(2)

2.14 Google Maps API

Google Map Service adalah sebuah jasa peta global virtual gratis dan

online yang disediakan oleh perusahaan Google. Google Maps yang dapat ditemukan di alamat http://maps.google.com. Google Maps menawarkan peta yang dapat diseret dan gambar satelit untuk seluruh dunia.Google Maps juga menawarkan pencarian suatu tempat dan rute perjalanan.

Google Maps API adalah sebuah layanan (service) yang diberikan oleh

Google kepada para pengguna untuk memanfaatkan Google Map dalam mengembangkan aplikasi. Google Maps API menyediakan beberapa fitur untuk memanipulasi peta, dan menambah konten melalui berbagai jenis services yang dimiliki, serta mengijinkan kepada pengguna untuk membangun aplikasi

enterprise di dalam websitenya.(Sodiq, 2012)

Gambar 2.5 Tampilan Google Maps

(Sumber: maps.google.com)

Pengguna dapat memanfaatkan layanan-layanan yang ditawarkan oleh

Google Maps setelah melakukan registrasi dan mendapatkan Google Maps API Key. Google menyediakan layanan ini secara gratis kepada pengguna di seluruh dunia.

Langkah-langkah membuat program Google Maps Api adalah sebagai berikut: 1 Masukkan Maps API JavaScript pada HTML.


(3)

3 Membuat beberapa objek literal untuk menyimpan property-property pada peta.

4 Menuliskan fungsi yang terdapat pada JavaScript untuk membuat objek peta. 5 Menginisiasi peta dalam tag body HTML dengan event onload. (Luffi, 2013)

Pada Google Maps API terdapat 4 jenis pilihan model peta yang disediakan oleh Google, diantaranya adalah :

1. Road Map, mode peta yang saya pilih, untuk menampilkan peta biasa berbasis 2 dimensi.

2. Satellite, untuk menampilkan penampakan suatu daerah berdasarkan foto satelit.

3. Terrain, untuk menunjukkan relief fisik permukaan bumi dan menunjukkan seberapa tingginya suatu lokasi, contohnya akan menunjukkan gunung dan sungai.

4. Hybrid, akan menunjukkan foto satelit yang diatasnya tergambar pula apa yang tampil pada Road Map (jalan dan nama kota).

Berikut merupakan syntax dasar program menampilkan Google Maps <html>

<head>

<meta name="viewport" content="initial-scale=1.0,

user-scalable=no" /> <!-- Langkah 1 -->

<script type="text/javascript"

src="http://maps.google.com/maps/api/js?sensor=true&amp;key=ABQIAA AA8tt4eKT

uBZMVnLJfP2BZrBT2yXp_ZAY8_ufC3CFXhHIE1NvwkxS4Rz1LFzG0odNPtk8VLkdrQ F5grA"></

script>

<script type="text/javascript"> // Langkah 4

function initialize() {

var latlng = new google.maps.LatLng(-6.4, 106.8186111); var myOptions = {


(4)

center: latlng,

mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP };

// Langkah 3

var map = new

google.maps.Map(document.getElementById("map_canvas"), myOptions);

}

</script> </head>

<!-- Langkah 5 -->

<body onload="initialize()"> <!-- Langkah 2 -->

<div id="map_canvas" style="width:600px; height:600px"></div> </body>

</html>

Google Maps mapping service adalah suatu online tool yang memberikan user berbagai fitur-fitur map seperti tampilan street maps, arahan kemudi point-to-point, dan jalur-jalur untuk mencari lokasi bisnis di berbagai kota. Tambahan

street map dan terrain view, satellite memberikan tampilan yang mudah dipahami

user dan dapat diakses siapa saja melalui online connection.

2.15 Black Box Testing

Menurut Fatta (2007), black box testing adalah menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa menguji desain dan kode program. Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan, dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian

black box testing harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah.

Equivalence Partitioning merupakan metode black box testing yang membagi domain masukan dari program ke dalam kelas-kelas sehingga test case


(5)

dapat diperoleh. Equivalence Partitioning berusaha untuk mendefinisikan kasus uji yang menemukan sejumlah jenis kesalahan, dan mengurangi jumlah kasus uji yang harus dibuat. Kasus uji yang didesain untuk Equivalence Partitioning

berdasarkan pada evaluasi dari kelas ekuivalensi untuk kondisi masukan yang menggambarkan kumpulan keadaan yang valid atau tidak. Kondisi masukan dapat berupa spesifikasi nilai numerik, kisaran nilai, kumpulan nilai yang berhubungan atau kondisi boolean.

Adapun kelebihan dan kekurangan dari black box, yaitu: 1. Kelebihan Black Box

- Dapat memilih subset test secara efektif dan efisien - Dapat menemukan cacat

- Software tester dalam jumlah yang banyak dapat menguji program tersebut tanpa harus memiliki pengetahuan tentang programming.

2. Kelemahan Black Box

- Tester tidak pernah yakin apakah PL tersebut benar – benar lulus uji.

2.16 Usability Testing

Kajian tentang usability (kegunaan) merupakan bagian dari bidang ilmu multi disiplin Human Computer Interaction (HCI).HumanComputer Interaction

merupakan bidang ilmu yang berkembang sejak tahun 1970 yang mempelajari bagaimana mendesain tampilan layar komputer dalam suatu aplikasi sistem informasi agar nyaman dipergunakan oleh pengguna. Usability berasal dari kata

Usable yang secara umum berarti dapat digunakan dengan baik. Sesuatu dapat dikatakan berguna dengan baik apalagi kegagalan dalam penggunaanya dapat dihilangkan atau diminimalkan serta memberi manfaat dan kepuasan kepada pengguna. (Rahadi, 2014)

Usability mengacu kepada bagaimana pengguna bisa mempelajari dan menggunakan produk untuk memperoleh tujuannya dan seberapa puaskah mereka terhadap penggunannya.

Definisi usability adalah sejauh mana suatu produk dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai target yang ditetapkan dengan efektivitas, efesiensi dan mencapai kepuasan penggunaan dalam konteks tertentu. Konteks


(6)

penggunaan terdiri dari pengguna, tugas, peralatan (hardware, software dan material). Berdasarkan definisi tersebut usability diukur berdasarkan komponen : a. Kemudahan (learnability) didefinisikan seberapa cepat pengguna mahir

dalam menggunakan sistem serta kemudahan dalam penggunaan menjalankan suatu fungsi serta apa yang pengguna inginkan dapat meraka dapatkan.

b. Efisiensi (efficiency) didefenisikan sebagai sumber daya yang dikeluarkan guna mencapai ketepatan dan kelengkapan tujuan.

c. Mudah diingat (memorability) didefinisikan bagaimana kemapuan pengguna mempertahankan pengetahuannya setelah jangka waktu tertentu, kemampuan mengngat didapatkan dari peletakkan menu yang selalu tetap.

d. Kesalahan dan keamanan (errors) didefinisikan berapa banyak kesalahan-kesalahan apa saja yang dibuat pengguna, kesalahan-kesalahan yang dibuat pengguna mencangkup ketidaksesuaian apa yang pengguna pikirkan dengan apa yang sebenarnya disajikan oleh sistem.

e. Kepuasan (satisfaction) didefinisikan kebebasan dari ketidaknyamanan, dan sikap positif terhadap penggunaan produk atau ukuran subjektif sebagaimana pengguna merasa tentang penggunaan sistem.