Nyeri Diatas Tumit Sewaktu Olahraga

WRAP UP TUTORIAL
BLOK MUSKULOSKELETAL

NYERI TUMIT SEWAKTU OLAHRAGA

A-15
Ketua

:

Eli Yulianti

1102011086

Sekretaris

:

Cattleya Ananda Vilda

1102011063


Anindita Tathya Jati

1102011029

Debby Astasya Annisa

1102011071

Didik Setiyadi

1102009082

Dila Rizky Pratiwi

1102011080

Dito Hamdi

1102009090


Farasila Rashofa

1102011098

Kinanta

1102011137

Laksmi Rizka Afiani

1102011140

Fakultas Kedokteran YARSI
2012

1

NYERI DIATAS TUMIT SEWAKTU OLAHRAGA
Seorang pasien laki-laki berumur 30 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan

nyeri hebat pada daerah belakang pergelangan kaki kirinya. Sekitar 3 jam yang lalu pasien
bermain bola, saat berebutan bola, tiba-tiba kaki kirinya berbunyi krek, pasien langsung
terjatuh dan merasakan sakit yang sangat sehingga meraung kesakitan. Pasien tidak mampu
berdiri kembali sehingga harus dibopong keluar lapangan. Pada pemeriksaan fisik didapatkan
keadaan umum baik, tanda vital baik. Pada pergelangan kaki bagian belakang didapatkan
udem, nyeri bila ditekan. Pada test Simmonds tidak didapatkan plantar fleksi kaki. Pada
pemeriksaan radiologi didapatkan ruptur total tendo Achilles kiri. Pasien disarankan
menjalani operasi penyambungan kembali tendo yang terputus.

2

SASARAN BELAJAR
1. Memahami dan menjelaskan anatomi tendo Achilles
1.1 Menjelaskan Makroskopis Tendon Achilles
1.2 Menjelaskan Mikroskopis Tendon Achilles
1.3 Menjelaskan Kinesiologi Tendo Achilles
2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles
2.1 Menjelaskan Definisi Ruptur dan Ruptur Tendon Achilles
2.2 Menjelaskan Etiologi Ruptur Tendon Achilles
2.3 Menjelaskan Patofisiologis Ruptur Tendon Achilles

2.4 Menjelaskan Patogenesis Ruptur Tendon Achilles
2.5 Menjelaskan Manifestasi Klinis
2.6 Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Ruptur Tendon Achilles
2.7 Menjelaskan Prognosis Ruptur Achilles Tendon
2.8 Menjelaskan Tata Laksana Ruptur Achilles Tendon
2.9 Menjelaskan Komplikasi Ruptur Tendon Achilles

1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Tendon Achilles
1.1 Menjelaskan Makroskopis Tendon Achilles
3

Gambar 1.1: Letak Tendon Achilles
Tendo Achilles adalah tendo pada bagian tungkai bawah. Tendon tersebut berfungsi
untuk melekatkan otot Gastrocnemius dengan otot soleus ke salah satu tulang
penyusun pergelangan kaki, yaitu Calcaneus. Tendon achilles berasal gabungan dari tiga otot
yaitu gastronemius, soleus, dan otot plantaris kaki. Tendon achilles adalah tendon yang
tertebal dan terkuat pada tubuh manusia yang panjangnya 15 cm, dimulai dari pertengahan
tungkai bawah. Kemudian stukturnya mengumpul dan melekat pada bagian tengah belakang
tulang calcaneus. Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh
kontraksi ototterhadap tulang. yang dimulai dari pertengahan tungkai bawah.

Fungsi tendon diantaranya adalah membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulangtulang, membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol, menekuk dan
meregangkan semua sendi dan otot untuk menahan tulang. Tanpa tendon, otot-otot hanya
akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan tidak akan bisa bergerak, karena tendon
yang menghubungkan otot dengan tulang.
1.2 Menjelaskan Mikroskopis Tendon Achilles
Tendon adalah pita jaringan fibrosa yang fleksibel terletak di bagian belakang
pergelangan kaki yang menghubungkan otot betis dengan tulang tumit. Tendon adalah
struktur dalam tubuh yang menghubungkan otot ke tulang. Otot rangka dalam tubuh
bertanggung jawab untuk menggerakkan tulang, sehingga memungkinkan untuk berjalan,
melompat, angkat, dan bergerak dalam banyak cara. Ketika otot kontraksi, hal itu menarik
pada tulang menyebabkan gerakan ini. Struktur yang memancarkan kekuatan kontraksi otot
ke tulang disebut tendon.
Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot
terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendo. Sekitar 95% dari kolagen
tendo adalah kolagen tipe-I, dengan jumlah elastin yang sangat kecil. Elastin dapat menjalani
tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika elastin ada pada tendon dalam proporsi yang
besar, maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke tulang.

4


Fibril kolagen terikat ke fesikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh
limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tergabung bersama, dikelilingi oleh epitenon, dan
membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah dari
epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan
mengurangi gesekan.

Gambar 1.2: Struktur Tendon
Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe-I,
tendon Achilles yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast dari
tendon Achilles yang putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur.
Kolagen tipe- III kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dan arena itu dapat mempengaruhi
putusnya tendon secara spontan. Tendon Achilles normal menunjukkan pengaturan selular
yang terorganisir dengan baik, sangat berbeda dengan tendon yang putus. Tenosit, yang
merupakan fibroblast khusus, muncul pada potongan longitudinal. Pengaturan yang baik ini
disebabkan oleh sekresi kolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom tenosit,
yang menghasilkan baik komponen fibriler dan nonfibriler dari matriks eksraseluler dan juga
dapat menyerap kembali serat-serat kolagen.

Gambar 1.3: Histologi Tendon Achilles
Struktur terbesar dalam skema di atas adalah tendon atau Ligamentum atau tendon

kemudian dipecah menjadi entitas yang lebih kecil disebut fasciles (lembaran).Lembaran
berisi fibril dasar ligamentum atau tendon, dan fibroblas, yang merupakan sel-sel biologis
yang menghasilkan ligamen atau tendon.Ada karakterisitik struktural pada tingkat ini yang
5

memainkan peran penting dalam mekanisme ligamen atau tendon, yaitu crimp dari fibril.
Crimp merupakan struktur bergelombang dari fibril, dan ia akan memberikan kontribusi
signifikan terhadap hubungan stress regangan nonlinear untuk ligamen dan tendon.
Tendon
1 .Tendon mengandung kolagen tipe I
2 .Tendon mengandung matriks proteoglycan
3. Tendon mengandung fibroblast yang tersusun secara parallel
Fungsi dasar
1. Tendon membawa kekuatan tarik dari otot ke tulang
2. Tendon membawa kekuatan tekan ketika membungkus tulang seperti katrol
Struktur
1. Kolagen (70% dari berat kering tendon)
2 .Glycine (±33%)
3. Proline (±15%)
4 .Hydroxyproline (±15%)

Blood Supply
1. Pembuluh darah di perimysium (meliputi tendon)
2. Pada periosteol insertion
3. Jaringan sekitarnya
1.3 Menjelaskan Kinesiologi Tendo Achilles

Gambar 1.4: Dorsofleksi dan Plantarfleksi pada pergelangan kaki
Ketika otot gastrocnemius (di betis) berkontraksi (memendek), tendon yang melekat dari otot
ke tulang tumit (calcaneus) bergerak. Saat memendek, tendon bergerak ke bawah kaki. Ini
adalah tindakan yang memungkinkan seseorang berdiri di atas jari kakinya sendiri,berlari,
melompat, berjalan normal, dan untuk naik turun tangga (tindakan jinjit).
Pergerakan
6

Gerakan sendi berasal dari dorsofleksi dan ekstensi, dorsofleksi meliputi aproksimasi dorsum
kaki ketungkai depan, sementara ekstensi tumit ditarik ke atas dan jari-jari kaki menunjuk ke
bawah. Pergerakan sumbu transversal terjadi sedikit miring. Malleoli erat merangkul talus di
semua posisi sendi,sehingga setiap sedikit pergerakan derajat dari sisi ke sisi yang mungkin
ada, terjadi hanya karena peregangan ligamen dari syndesmosis talofibular, dan fibula yang
sedikit bengkok. Permukaan artikular superior talus lebih luas di depan daripada di belakang.

Dalam dorsofleksi, ruang yang lebih besar dibutuhkan antara dua malleoli. Hal tersebut
di dapa tdengan gerakan berputar sedikit keluar dari ujung bawah fibula dan peregangan
ligamen syndesmosis, gerakan lateral ini dimudahkan dengan sedikit meluncur di
tibiofibularartikulasi, dan mungkin juga oleh fibula yang menekuk. Dari ligamen, deltoideus
memiliki kekuatan sangat besar, terbiasa tahan tekanan seperti proses fraktur. Bagian tengah,
bersama-sama dengan ligamen calcaneofibular, mengikat kuat tulang-tulang tungkai ke kaki,
dan menolak pemindahan di segala arah.
Serabut anterior dan posterior membatasi ekstensi dan fleksi kaki masing-masing, dan
serat anterior juga membatasi abduksi. Posterior ligamentum talofibular membantu dalam
melawan perpindahan calcaneofibular dari kaki belakang, dan memperdalam rongga untuk
penerimaan talus. Talofibular anterior adalah pelindung terhadap perpindahan kaki ke depan,
dan batas perpanjangan sendi. Gerakan inversi dan eversi kaki, terutama berpengaruh pada
sendi tarsal ; sendi yang memiliki jumlah gerak terbesar antara talus dan kalkaneus belakang
dan navicular dan berbentuk kubus didepan. Hal ini sering disebut sendi transversal tarsal,
dan dapat mengganti sendi pergelangan kaki dalam ukuran besar ketika akhirnya menjadi
ankylosed, dengan tarsus sendi subordinat. Perpanjangan (ekstensi) kaki pada tibia dan fibula
dihasilkan oleh Gastrocnemius, soleus,Plantaris, M. Tibialis posterior, longus Peronæi dan
brevis, M. Fleksor digitorum longus, danM. Fleksor halusis longus; dorsofleksi, oleh M.
Tibialis anterior, Tertius Peronæus, ekstensordigitorum longus, dan ekstensor halusis
proprius.

2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles
2.1. Menjelaskan Definisi Ruptur dan Ruptur Tendon Achilles
Ruptur adalah putusnya suatu organ atau jaringan.Ruptur tendo Achilles adalah putusnya
tendo Achilles atau cedera yangmempengaruhi bagian bawah belakang kaki.
Klasifikasi
Ada 4 klasifikasi ruptur Tendon achilles yaitu:
1. Tipe I: Pecah parsial, yaitu sobek yang kurang dari 50%, biasanya diobati dengan
manajemen konservatif
2. Tipe II: sobekan yang penuh dengan kesenjangan tendon kurang dari sama dengan 3
cm, biasanya diobati dengan akhir-akhir anastomosis
3. Tipe III: sobek yang penuh dengan jarak tendon 3 sampai 6 cm
4. Tipe IV: perpisahan yang penuh dengan cacat lebih 6 cm (pecah diabaikan)

7

Gambar 2.1: Ruptur Tendon Achilles
2.2 Menjelaskan Etiologi Ruptur Tendon Achilles
Dorsofleksi yang tiba-tiba secara pasif pada keadaan kontraksi maksimal otot betis dan
etiologi yang lain adalah pecah lengkap tendon Achilles. Dalam kebanyakan kasus tendon
tidak sehat sebelum robek dan terjadi pada tendo yang kurang menerima aliran darah.

Biasanya ruptur tendo Achilles lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan pada wanita.
Penyebab lainnya juga bisa karena penyakit tertentu seperti arthritis dan diabetes, obatobatan, seperti kortikosteroid dan beberapa antibiotik yang dapat meningkatkan risiko pecah,
cedera dalam olah raga, seperti melompat dan berputar pada olah raga badminton,tenis,
basket dan sepak bola ataupun olahraga berat lainnya, trauma benda tajam atau tumpul pada
bawah betis, dan obesitas.
Faktor risiko yang berhubungan dengan ruptur tendon Achilles diantaranya adalah :
1.
2.
3.
4.

Atlet rekreasi (prajurit akhir pekan)
Relatif pada usia tua (30-50 thn)
Riwayat ruptur tendon achilles sebelumnya
Pengguanaan kortikosteroid dan fluorokuinolon. Flourokuinolon menurunkan
transkripsi decorin, penurunan decorinmenyebabkan perubahan pada arsitektur
tendon, sifat biomekanik dan menghasilkanpeningkatan kerapuhan.
5. Perubahan mendadak dalam pelatihan, intensitas, atau tingkat aktivitas
6. Partisipasi dalam aktivitas baru yang berat
2.3 Menjelaskan Patofisiologis Ruptur Tendon Achilles
Kerusakan pada jaringan otot karena trauma langsung (impact) atau tidak langsung
(overloading). Cedera ini terjadi akibat otot tertarik pada arah yang salah,kontraksi otot yang
berlebihan atau ketika terjadi kontraksi ,otot belum siap,terjadi pada bagian groin muscles
(otot pada kunci paha),hamstring (otot paha bagian bawah),dan otot guadriceps. Fleksibilitas
otot yang baik bisa menghindarkan daerah sekitar cedera memar dan membengkak. Dapat
pula karena latar belakang degenerasi tendon.
2.4. Menjelaskan Patogenesis Ruptur Tendon Achilles
Robekan dapat menjadi akut atau kronik, dengan pengulangan trauma minor. Pada spektrum
ringan akhir dapat menjadi peritendonitis.
8

Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril
kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang
menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak,
tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang di
tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum
serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan
antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar
molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara
makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan
interfibriller.
2.5 Menjelaskan Manifestasi Klinis

Gambar 2.2: Pembengkakan pada ruptur achilles tendon
Penderita ruptur tendon achilles memiliki gejala atau manifestasi klinik sebagai berikut:
1. Rasa sakit mendadak yang berat dirasakan pada bagian belakang pergelangan kaki
atau betis
2. Bengkak, kaku dan memar
3. Terlihat depresi di tendon 3-5 cm diatas tulang tumit
4. Tumit tidak bisa digerakan turun naik.
5. Pasien mungkin menggambarkan sensasi ditendang di bagian belakang kaki.
6. Nyeri bisa berat.
7. Nyeri lokal, bengkak dengan gamblang sepanjang tendon Achilles dekat lokasi
penyisipan,
dan kekuatan plantarflexion lemah aktif semua bisa
menegakkandiagnosis
8. Rasa sakit mendadak dan berat dapat dirasakan di bagian belakang pegelangan
kakiatau betis
9. Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan kelemahan di dekat tumit.
10. Sebuah kesenjangan atau depresi dapat dilihat di tendon sekitar 2 cm di atas
tulangtumit.
11. Tumit tidak dapat digerakan turun atau naik atau “push off” kaki terluka ketika
berjalan.
9

12. Pasien merasa seolah-olah ia telah dipukul tepat pada tumitnya dan tidak bisaberjinjit.
13. Apabila ada robekan,suatu celah dapat dilihat dan terasa 5 cm diatas insersio tendon.
14. Plantar flexi kaki akan lemah dan tidak disertai dengan tendon
2.6. Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Ruptur Tendon Achilles
Dalam mendiagnosis ruptur tendo achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan
mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien
tersebut sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Rentang gerak dan
kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki.
Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam mendorong ke
bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari kaki. Diagnosis
ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan melaluipemeriksaan jenis ini.
Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes pencitraan MRI atau lainnya.
Pemeriksaan fisik
Dari pergerakan tumit dan otot. Apabila pergerakannya lemah atau tidak ada pergerakan
maka dicurigai tendo achilles mengalami ruptur.
 Thompson test
Pertama kali ditemukan oleh Simmonds dan dipopulerkan oleh Thompson-Doherty.
Posisi pasien tengkurap, kemudian betis pasien diremas. Apabila tendo achilles
normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila terjadi ruptur,
maka tidak ada pergerakan.

Gambar 2.3: Tes Thompson
 Obrien’s Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus
dimasukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak
jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila
jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang mangalami ruptur. Tidak
disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar.

10

 Copeland Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelangan kaki
dilakukan dorsofleksi secara pasif.Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar
35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak
bergerak samasekali.
Maffuli mengevaluasi sensitivitas, spesifisitas dan prediktif dan nilai dari tes pijat betis,
jarak teraba, tes Matles, tes jarum O’Brien dan tes sphygmomanometer tes dari 174 ruptur
tendon achilles lengkap. Semua tes menunjukan nilai prediksi positif tinggi, namun tes pijat
betis ( test Thompson ) dan tes Matles ternyata lebih sensitif ( 0,96 dan 0,88 ) dibandingkan
tes lain.
Pemeriksaan penunjang
 Test fleksi Lutut
Pasien diminta untuk aktif melenturkan lutut sampai 90 derajat sambil berbaring rawan
dimeja periksa. Selama gerakan ini, jika kaki pada sisi yang terkena jatuh ke netral
ataudorsofleksi, diagnosis ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.
 Test jarum
Sebuah jarum suntik dimasukkan melalui kulit pada betis, dari medial ke garis tengah,
dan 10cm proksimal terhadap masuknya tendon. Jarum dimasukkan dampai ujungnya
ada di dalamsubstansi tendon. Pergelangan kaki kemudian bergantian melakukan plantar
fleksi dan dorsofleksi. Jika, pada dorsofleksi, titik jarum distal, bagian dari tendon distal
jarum dianggaputuh. Jika titik jarum proksimal, diduga hilangnya kontinuitas antara
jarum dan tempatpenyisipan dari tendon.
 Tes sphygmomanometer
Untuk tes ini, manset Sphygmomanometer melilit betis di bagian tengah sementara
pasienberbaring rawan. Manset mengembang hingga 100 milimeter merkuri (13,33
kilopascal)dengan kaki di fleksi plantar. Kaki kemudian dorsofleksi. Jika tekanan naik
sampai sekitar140 milimeter merkuri (18,66 kilopascal), unit musculotendinous dianggap
menjadi utuh.Namun, jika tekanan tetap sekitar 100 milimeter merkuri (13,33 kilopascal),
maka diagnosisruptur tendon Achilles dapat ditegakkan.Menjelaskan pemeriksaan
radiologi ruptur tendon achilles

 Plain Radiograph
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon
Achilles. Radiografi menggunakan sinar-X untuk menganalisis titik cedera. Hal ini tidak
efektif untuk mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron
energi tinggimenghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan memanfaatkan
karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam tulang) dan
kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan ditangkap di
film. Sinar-X umumnyadipakai untuk mengoptimalkan visualisasi benda padat seperti
11

tulang, sementara jaringanlunak masih relatif tidak dibedakan di latar belakang nya.
Radiografi memiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan lebih berguna
untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis.

Gambar 2.4: Gambaran ruptur tendon Achilles dengan plain radiograph
 Ultrasonografi

Gambar 2.5: Gambaran USG ruptur tendon achilles
Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya robekan.
Bekerjadengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh
pasien. Beberapasuara dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan
jaringan lunak atau tulang.Gambar-gambar yang tercermin ini dapat dianalisis dan
dihitung ke dalam suatu gambar.Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan dapat
membantu dalam mendeteksi pergerakantendon dan memvisualisasikan kemungkinan
cedera atau robek.Perangkat ini membuat pemeriksaan menjadi sangat mudah untuk
menemukan kerusakanstruktural jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk
12

mendeteksi jenis cedera. Alatmodalitas gambar ini tidak mahal, tidak melibatkan radiasi
pengion dan di tanganultrasonographer ahli, bisa diandalkan.
 MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon
Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis.
Teknik inimenggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan jutaan proton
berjalan melaluitubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang
merubuhkan beberapadari proton tsb keluar dari garis (alignment). Ketika proton
kembali mereka (proton )memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang
dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar tajam penampang
silang dari area penting. MRIdapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam
jaringan lunak untuk foto berkualitassangat tinggi sehingga mudah untuk teknisi
menemukan robekan dan cedera lainnya.

Gambar 2.6: Gambaran MRI ruptur tendon achilles
Diagnosis Banding
 Calcaneal bursitis
Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan.
Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan
pada bursa di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana
achilles tendon fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik.
 Achilles tendoncitis
Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/
berlari,achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma
tendon achilles dan betis.
 Achilles tendinopathy atau tendonosis

13

Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga
menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.
2.7 Menjelaskan Prognosis Ruptur Achilles Tendon
Dengan perawatan yang tepat dan rehabilitasi, prognosis ruptur achilles tendon baik hingga
sempurna ( ad bonam ). Banyak atlet yang mampu kembali ke aktivitas level semula dengan
tindakan bedah atau konservatif. Namun, individu yang menjalani pembedahan lebih sedikit
mengalami ruptur tendon achilles lagi. Tingkat ruptur ulang untuk pengobatan operasi adalah
0—5% dibandingkan hampir 40% pada pasien yang menggunakan treatment konservatif.
2.8 Menjelaskan Tata Laksana Ruptur Achilles Tendon

Pada sebuah studi yang dilakukan oleh Twaddle dan Poon Yand dipublikasian di American
Journal of Sports Medicinepada tahun 2007, pasien dalam kelompok bedah memperbaiki
tendon Achilles dengan menjalani menggunakan prosedur Krackow, diikuti oleh pemasangan
gips equinus, sedangkan pasien non-bedah yang ditempatkan langsung dicor. Setelah
pelepasan gips, pasien dipakaikan orthosis yang dapat dilepas dengan posisi pergelangan kaki
pada 20 º dari fleksi plantar.
Terapi fisik :
Seorang individu yang mengalami ruptur tendon achilles harus mencari pengobatan medis
yang segera. Terapi fisik umumnya tidak ditunjukkan untuk fase akut pengobatan, tetapi
menjadi bagian penting dalam proses pemulihan total.
Pengobatan konservatif :
Mobilisasi langsung untuk ruptur tendo Achilles baik secara parsial,maupun seluruhnya.
Latihan bergerak sangat penting dalam proses pemulihan rupture tendo Achilles
Pemakaian boot orthosis yang bisa dilepas dengan sisipan untuk tumit agar ujungtendin dapat
berdekatan bersama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini adalah pasien dapat bergerak.
14

Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips sirkuler di atas lutut selama 4-6minggu
dalam posisi fleksi 30°-40° pada lutut dan fleksi plantar pada pergelangan kaki.

Gambar 2.7 boot orthosis
Fisioterapi, dengan kaki menggantung melatih dorsofleksi secara aktif dan fleksi
plantar pasif, yang memungkinkan kaki untuk jatuh secara nyaman. Pada minggu ke-4,
orthosis dibawa ke posisi netral, dengan protokol ROM yang samaseperti minggu
sebelumnya. Pada 6 minggu, pasien diizinkan untuk menanggung berat badanyang ditoleransi
sambil mengenakan orthosis. Pada saat ini, mereka juga diperbolehkan untuk melepas
orthosis di malam hari. Pada minggu ke-8, pasien diperbolehkan melepas orthosisdan
kemudian mulai terapi fisik untuk peregangan dan penguatan. Ada 3 kasus reruptures, 2di
bedah dan 1 pada kelompok nonsurgical. Dari 2 reruptures bedah, 1 jatuh dari tangga,
danyang lainnya ditabrak mobil saat mencoba menghentikan perampokan. Pasien
nonsurgicaltergelincir dari tanggul di minggu ke-16. Semua reruptures dirawat melalui
pembedeahan.Lainnya, protokol konservatif yang lebih baru menggunakan periode
nonweight- bearing-casting, baik di atas atau di bawah lutut, dengan kaki di equinus sekitar
2-4 minggu,dan kemudian seri casting atau dengan penurunan derajat fleksi plantar ke netral
pada interval2 hingga 4 minggu.
Percutaneous Surgery

Gambar 2.8: Percutaneous Surgery
Pada tindakan ini,dibuat sayatan kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk, jahitan melewati
ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika pergelangan kaki berada pada equinus
maksimal. Jahitan itu kemudian dipotong pendek, diikat menggunakan simpul,
15

danmendorong subkutan. Luka-luka kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan
sterilSetelah itu, pasien menggunakan bantalan gips yang tanpa beban. Penggunaan gips
dilakukanselama 4 minggu, diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan pemakaian gips
dengan elevasitumit rendah.
Open Surgical Repair

Gambar 2.9: Open Surgical Repair
Perbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal medial.Insisi
medial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada tendon plantaris,
sertamenghindari cedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah jarang digunakan karena
tingginyatingkat komplikasi luka dan adesi. Pada pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 310 cm. Setelah paratenon disayat secara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan
mudah dan didekatkan dengan menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan
menggunakann onabsorbable suture. Selanjutnya, epitenon disambung dengan teknik crossstitch. Para tendon harus disambung kembali agar tidak terjadi adesi. Kemudian, penutupan
oleh kulit akanmembatasi terjadinya komplikasi luka.Setelah operasi, pergelangan kaki
dipertahankan dalam fleksi saat pemasanganorthosis. Setelah periode imobilisasi, kaki
digerakkan secara netral ke plantar atau sedikitdalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan
memakai bantalan berat parsial. Imobilisasi biasanya dihentikan 4-6 minggu setelah
perbaikan. Pada saat itu, jangkauan yang aktif danaktif-dibantu gerak, berenang, bersepeda
stasioner, dan berjalan dalam sepatu dilengkapidengan mengangkat tumit dapat dimulai.
Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat beraktivitaskembali dalam jangka waktu 4 bulan.
Tindakan operasi untuk perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memilikitingkat
yang lebih rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan otot pascaoperasi,dan
daya tahan, dan membutuhkan waktu yang lebih singkat agar dapat kembali beraktivitas
normal jika dibandingkan dengan tindakan konservatif. Namun, kemungkinan terjadinya
komplikasi luka seperti infeksi, drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasankulit lebih
tinggi daripada tindakan non-operasi.
Pengobatan lainnya :
Pasien dengan diabetes, masalah penyembuhan luka, penyakit vaskular, neuropati,atau
komorbiditas sistemik yang serius dianjurkan untuk memilih pengobatan nonoperativekarena
risiko yang signifikan dari pengobatan operasi (misalnya, infeksi, luka rincian,dehiscence
perbaikan, komplikasi perioperatif).
16

Gips kaki pendek dipasang pada kaki yang terkena,sementara pergelangan kakiditempatkan
di plantar fleksi sedikit (equinus gravitasi).Dengan menjaga kaki dalam posisi ini, ujung
tendon secara teoritis lebih baik. Imobilisasi Cast dilanjutkan selamasekitar 6-10 minggu.
Dorsofleksi Paksa merupakan kontraindikasi. Pergelangan kakisecara bertahap dapat
dorsofleksi ke posisi yang lebih netral setelah periodeimobilisasi (~ 4-6 minggu). Posisi ini
ditopang dengan casting serial atau pergelangankaki orthotics yang disesuaikan. Berjalan
dengan menggunakan cor diperbolehkansaat masa tersebut. Setelah pelepasan cor, tumit di
sepatu diangkat setinggi 2 cm dabdipakai selama 2-4 bulan. Selama waktu ini, program
rehabilitasi dimulai.
Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada
(misalnya,kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya
rumahsakit menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada
paparananestesi.
Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi rerupture(hingga
40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapatmenyembuhkan
dalam posisi memanjang karena celah di ujung tendon yangmengakibatkan penurunan daya
fleksi plantar dan daya tahan.

Resiko operasi tendon Achilles:
 Infeksi kulit di tempat sayatan
 Komplikasi normal pembedahan atau anestesi, seperti pendarahan dan efek
sampingobat-obatan
 Kerusakan saraf
 Resiko kembalinya ruptur Achilles. Walaupun risiko ini lebih kecil
dibandingpengobatan nonsurgical
 Kemungkinan tendon yang sembuh setelah operasi tidak akan sekuat seperti
sebelumcedera.
Efek samping : dapat terjadi kerusakan syaraf.Setelah kedua jenis operasi, kemungkinan
akan mengenakan gips, boot berjalan, atauperangkat serupa untuk 6-12 minggu. Pada
awalnya, boot diposisikan untuk menjagakakimenunjuk ke bawah untuk menyembuhkan
tendon. Boot kemudian disesuaikan secarabertahap untuk meletakkan kaki dalam posisi
netral (tidak mengarah ke atas atau bawah).Waktu pemulihan total Anda mungkin akan
selama 6 bulan.Lebih dari 80 dari100 orang yang menjalani operasi untuk ruptur tendon
Achilles dapatkembali ke semua aktivitas yang mereka lakukan sebelum cedera, termasuk
kembali berolahraga.
Meskipun operasi perkutan secara tradisional dipandang memilikitingkat rerupture tinggi
dibandingkan operasi terbuka, studi menunjukkan bahwa tingkat rerupture keduanya
sebenarnya sama besar. Sekitar 5 dari 100 orang yang melakukanoperasi untuk ruptur
tendon achilles akan rerupture setelah operasi
Operasi terbuka lebih besar kemungkinannya daripada operasi perkutan
untuk menghasilkan komplikasi masalah penyembuhan luka. Tapi kerusakan saraf
lebihmungkin dapat terjadi pada operasi perkutan. Teknik-teknik baru untuk
17

operasiperkutan dapat membuat kemungkinan kerusakan saraf kurang lebih
sedikitdibandingkan ketika teknik yang lebih tua digunakan.sulit untuk membandingkan
hasil operasi, karena usia dan aktivitas mereka yangberbeda. Keberhasilan operasi
bergantung pada pengalaman dokter bedah, jenisprosedur bedah yang digunakan, tingkat
kerusakan tendon, seberapa cepat setelahpecahoperasi dilakukan, dan seberapa cepat
program rehabilitasi dimulai setelah operasidan seberapa baik pasien mengikutinya.
Terapi obat NSAIDs
 Ibuprofen
DOC bagi pasien menghilangkan nyeri ringan sampai sedang, menghambatt reaksi
inflamasidan menurunkan nyeri dengan menghambat sintesis prostaglandinAnalgesik
 Asetaminofen
DOC pada pasien HPS terhadap aspirin atau NSAIDs, orangg dengan gangguan GI tract
bagianatas dan bagi pengkonsumsi antikoagulan. Kontrol nyeri,memiliki efek
sedatif Menjelaskan Pencegahan Ruptur Tendon Achilles

2. 9. Menjelaskan Komplikasi Ruptur Tendon Achilles
Keuntungan pengobatan nonoperative termasuk komplikasi luka tidak ada (misalnya,
kerusakan kulit, infeksi, pembentukan bekas luka, cedera neurovaskular), biaya rumah sakit
menurun dan biaya dokter, morbiditas lebih rendah, dan tidak ada paparan anestesi.
18

Kekurangan pengobatan nonoperative termasuk insiden yang lebih tinggi rerupture
(hingga 40%) dan lebih sulit perbaikan reruptur bedah. Selain itu, tepi tendon dapat
menyembuhkan dalam posisi memanjang karena celah di ujung tendon yang mengakibatkan
penurunan daya fleksi plantar dan daya tahan.
DAFTAR PUSTAKA
Almekinders

L,Maffuli

Springer(UK)Greenberg

N.2001.The

Achilles

MI.2005.Greenberg’s

Tendon(page
Text-Atlas

7-10).London:
of

Emergency

Medicine(page529,536).Philadelphia:Lippincott Williams and Wilkins (USA)
Ellison, dkk, 1986:311; Peterson Lars, dan Renstrom Per., 1986: 332
Sjamsuhidajat,R dan Wim de Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi. Jakarta.
EGC hal 1075
Sudoyo AW,dkk, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV, Jilid III,FKUI, Jakarta
Tambajong J,Wonodirekso S.1996.Buku Teks Histologi. Jakarta : EGC (Indonesia)
http://radiopaedia.org/articles/achilles-tendon-tear-classification
http://www.orthosupersite.com/view.aspx?rid=70484, Justin M. Weatherall, MD; Kenneth
Mroczek, MD; Nirmal Tejwani, MD. Acute Achilles Tendon Ruptures. [published
online ahead of print October 2010] 33(10):758-64 (2010) PMID 20954624
http://radiology.rsna.org/content/220/2/406/F2.expansion.htm
http://roentgenrayreader.blogspot.com/2010/09/achilles-tendon-rupture-radiography.html
http://www.easierliving.com/_resources/images/product/27142_d.jpg
http://emedicine.medscape.com/article/85024-treatment,diakses pada tanggal 24
September 2011
http://indonesian.orthopaedicclinic.com.sg/http://robdaquila.com/2009/11/19/achillestendonitis-applied-kinesiology-and-chiropractic/
http://www.achillestendon.com/Injuries.html http://www.ehow.com/facts_5762647_ruptur
ed-achilles-tendon-prognosis.html
http://www.emedicinehealth.com/ruptured_tendon/page5_em.htmhttp://www.engin.umich
.edu/class/bme456/ligten/ligten.htm
http://www.foothyperbook.com/trauma/achillesRupture/achillesRuptureClin.htm
http://www.footphysicians.com/footankleinfo/achilles_tendon_rupture.htm
http://www.icbmedical.com/achillies-pain.php?
PHPSESSID=959d278b7d3f406d8d70120009ccc806
19

http://www.infofisioterapi.com/perubahan-patologi-pada-ruptur-tendonachilles.html#more-3562
http://www.orthosupersite.com/view.aspx?rid=70484,diakses

pada

tanggal

22

September 2011
http://deltoidea.wordpress.com/2011/06/07/7/
http://i4.ytimg.com/vi/7YK_qLk1alw/hqdefault.jpg
http://ajs.sagepub.com/content/33/9/1369/F2/graphic-3.large.jpg

20