EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET Fe PASCA MENSTRUASI TERHADAP PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN
EFEKTIFITAS PEMBERIAN TABLET Fe PASCA MENSTRUASI TERHADAP
PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA PUTRI DI SMP
MUHAMMADIYAH 21 BRANGSI KECAMATAN LAREN LAMONGAN
…………......……….…… …… . .…. ABSTRAK …… … ......………. …… …… . .….
Khoirotul Ummah*, Sulistiyowati**, Cucuk Rahmadi P***
Menurut WHO salah satu masalah gizi remaja adalah anemia defisiensi besi (25 – 40%).
Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang timbul akibat berkurangnya penyediaan besi untuk
eritropoesis karena cadangan besi kosong yang pada akhirnya mengakibatkan pembentukan
hemoglobin berkurang.Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah anlistik dengan pendekatan Pra-
Eksperiment (One Group Pra Test –Post Test Design), populasi yang diambil berjumlah 20
responden. Metode sampling yang digunakan adalah simple random sampling. Sampel yang
diambil sebanyak 19 responden yaitu remaja putri SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan
Laren yang mengalami menstruasi dan dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin di laboratorium
Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan pada bulan Agustus sampai dengan September 2009.
Data penelitian ini diambil dengan hasil pengukuran kadar hemoglobin sebelum dan sesudah
pemberian tablet Fe. Setelah ditabulasi, data yang ada dianalisis dengan menggunakan uji t
dengan tingkat kemaknaan 0,05.Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar remaja putri di SMP Muhammadiyah 21
Brangsi Kecamatan Laren Lamongan menderita anemia ringan sebelum dilakukan pemberian
tablet Fe yaitu sebanyak 10 siswi (52,6) sedangkan yang normal sebanyak 9 siswi (47,3). Tetapi
setelah dilakukan pemberian tablet Fe ternyata sebagian besar remaja putri di SMP
Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan mengalami peningkatan kadar
hemoglobin yaitu 18 siswi (94,7)%) kadar hemoglobinnya normal dan hanya 1 siswi (5,26)%
anemia ringan. Sedangkan dari hasil pengujian statistik diperoleh dengan hasil uji t yaitu t hitung
terletak di luar area -1,740 sampai dengan + 1,740, di mana P < 0,05 sedangkan H diterima,
1artinya terdapat perbedaan rata-rata kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe atau
terdapat perbedaan rata-rata kadar hemoglobin sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe atau
terdapat pengaruh pemberian tablet Fe terhadap peningkatan kadar hemoglobin.Melihat hasil penelitian ini maka perlu adanya upaya untuk mengatasi kejadian anemia
pada remaja putri yaitu dengan pemberian tablet Fe dan dianjurkan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi.Kata kunci : Pemberian tablet Fe, Peningkatan Kadar Hb, Anemi
PENDAHULUAN … …
menopang pertumbuhan serta pematangan . …… . . seksual. Rata-rata kebutuhan besi remaja ini
Masa remaja merupakan suatu masa berkisar antara 1,2-1,68 mg, yang ditujukan transisi dari masa kanak-kanak ke masa untuk mengganti gizi yang hilang secara dewasa (Kurniawan, 2002). Pada masa ini basal (0,65-0,75 mg/hari) (Arisman terjadi pertumbuhan yang pesat (Adolescene
2004:146). Berbagai bentuk gangguan gizi
Growth sport ), sehingga memerlukan zat-zat
pada usia remaja yang sering terjadi gizi yang relatif besar jumlahnya (Sedia diantaranya adalah kekurangan energi dan
Oetama, 2000). Remaja wanita protein, anemia, gizi serta defisiensi gizi membutuhkan zat besi paling banyak, yang berbagai vitamin (Kohmsan, 2003). Pada digunakan untuk mengganti besi yang remaja menyebabkan cepat lelah dan mudah terbuang bersma darah haid (0,48 – 1,9 mengantuk pada saat belajar sehingga mg/hari), disamping keperluan untuk
SURYA
20 Vol.02, No.VI, Agst 2010
HASIL PENELITIAN …
konsentrasi belajar menurun. Sedangkan . anemia defisiensi besi merupakan anemia
1. Data Umum
yang timbul akibat berkurangnya penyediaan 1) Umur Siswi
Tabel
1 Distribusi Responden
kosong yang pada akhirnya mengakibatkan
Berdasarkan Umur di SMP pembentukan hemoglobin berkurang (Aru W. Muhammadiyah 21 Brangsi 2006). Kecamatan Laren Lamongan
Menurut WHO Regional Office
Tahun 2009
SEARO, salah satu masalah gizi remaja putri di Asia Tengggara adalah anemia defisiensi
No Umur (Tahun) Frekuensi Prosentase
zat besi yaitu kira-kira 25-40 % remaja putri
1 12-13 4 21,0
menjadi korban anemia tingkat ringan sampai
2 14-15 12 68,4
berat (Kusin, 2002). Berdasarkan Survey
3 16-17 2 10,5
Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) 2001,
Jumlah 19 100
prevalensi anemia pada anak usia sekolah dan siswa sekitar 26,5% dan Wanita Usia Berdasarkan tabel 1 menunjukkan
Subur (WUS) sekitar 40%. Jenis masalah bahwa sebagian besar responden yang besaran gizi di Indonesia 2001 hingga 2003
1
mengalami menstruasi berumur 14-15 tahun menunjukkan 8,1 juta anak dan 3,5 juta siswa yaitu sebanyak 13 siswi (68,4 %) dan hanya dan WUS menderita anemia gizi besi sebagian kecil responden yang mengalami
(http://www.bkkbn.go.id). Berdasarkan menstruasi berumur 16-17 tahun yaitu survey awal yang dilakukan saat studi sebanyak 2 siswi (10,5%). pendahuluan dengan menggunakan
2) Tingkatan kelas pengambilan sampel darah pada 5 remaja
Tabel 2 Distribusi Responden
putri SMP Muhammadiyah Brangsi yang
Berdasarkan Tingkatan Kelas
mengalami menstruasi adalah yang kadar
di SMP Muhammadiyah 21
Hbnya 13,3 g/dl 1 siswi, 12,5 g/dl 1 siswi,
Brangsi Kecamatan Laren
sedangkan kadar Hb 11,3 g/dl berjumlah 2 Lamongan Tahun 2009. siswi dan yang kadar Hbnya 9,3 g/dl 1 siswi. Berdasarkan hasil pemeriksaan kadar Hb ke-
Tingkatan No Frekuensi Prosentase
5 siswi pada bulan Juli tahun 2009 yang
Kelas
dilakukan di laboratorium Rumah Sakit
1 I 0,0
Muhammadiyah Lamongan menunjukan
2 II 13 68,4
bahwa terdapat 3 siswi yang kadar Hbnya
3 III 6 31,5
<12 g/dl (60%) dan hanya 2 siswi yang kadar
Total 19 100
Hbnya normal (40%). Ternyata masih banyak remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan
Brangsi Kecamatan Laren Lamongan yang bahwa sebagian besar responden berada di mengalami anemia. kelas 2 yaitu sebanyak 13 siswi (68,4%) dan hanya sebagian kecil responden yang berada
METODE PENELITIAN .… … .… di kelas 3 yaitu sebanyak 6 siswi (31,5 %).
Metode atau desain yang digunakan pada penelitian ini adalah analitik dengan
2. Data Khusus
pendekatan Pra-Eksperiment (One Group Data penelitian ini disajikan
Pra Test-Post Test Design ), dengan jumlah
berdasarkan variabel yang diukur yaitu populasi 20 responden dan sampling yang kejadian anemia pada responden sebelum digunakan adalah simple random sampling, pemberian tablet Fe. Kejadian anemia pada sampel yang diambil sebanyak 19 responden. responden sesudah pemberian tablet Fe dan selanjutnya menganalisis perbedaan tingkat
SURYA Vol.02, No.VI, Agst 2010 anemi pada responden yang sebelum dan 18 siswa (94,7%) dan hanya sebagian kecil sesudah pemberian tablet Fe. yang mengalami anemi ringan yaitu 1 siswi (5,26%). mengalami menstruasi sebelum 3) Uji statistik perbedaan tingkat anemia pemberian tablet Fe. pada responden sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe
Tabel 3 Distribusi Responden Tabel 5 Nilai Statistik Kadar Hb
Berdasarkan Kejadian Anemi Responden Sebelum dan Sebelum Pemberian Tablet Fe Sesudah Pemberian Tablet Fe di SMP Muhammadiyah 21 di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Brangsi Kecamatan Laren Lamongan Tahun 2009 Lamongan Tahun 2009No Nilai Statistik Sebelum Sesudah No Kejadian Anemi Frekuensi Prosentase 1 11,93 13,31 Sedang (8-10 g/dl)
X 1 0,0
2 S 0,24 0,25 Ringan (10-11 g/dl) 2 10 52,6 Normal (12-14 3 9 47,3
Berdasarkan tabel 5 di atas
g/dl)
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-
Total 19 100
rata kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe atau terdapat pengaruh Berdasarkan tabel 3 di atas pemberian tablet Fe terhadap peningkatan menunjukkan bahwa sebagian besar kadar Hb pada responden. Untuk responden menderita anemia ringan sebelum menganalisa perbedaan tingkatan anemi pada pemberian tablet Fe yaitu sebanyak 10 siswi responden tersebut, maka dilakukan uji (52,6%) sedangkan yang normal sebanyak 9 statistik dengan uji dengan rumus : siswa (47,3%).
x x D 1 2
2) Kejadian anemi pada responden yang atau
t t S / n S / n
mengalami menstruasi sesudah 2 pemberian tablet Fe
D ( D D )
D S = n n
1 Tabel 4 Distribusi Responden
Dengan uji t hitung di luar area -
Berdasarkan Kejadian Anemi
1,740 sampai dengan +1,740, sehingga H
Sesudah Pemberian Tablet Fe 1
diterima, artinya terdapat perbedaan rata-rata
di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian
tablet Fe atau terdapat pengaruh pemberian
Lamongan Tahun 2009
tablet Fe terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri.
No Kejadian Anemi Frekuensi Prosentase
1 Sedang (8-10 g/dl) 0,0
2 Ringan (10-11 g/dl) 1 5,26
3 Normal (12-14 g/dl) 18 94,7 Total 19 100
Berdasarkan tabel 4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden setelah pemberian tablet Fe tidak mengalami anemi (normal) yaitu sebanyak
SURYA Vol.02, No.VI, Agst 2010
- – kebutuhan besi remaja ini berkisar antara 1,2
SURYA Vol.02, No.VI, Agst 2010
PEMBAHASAN .… .…
1. Kejadian anemia pada remaja putri yang mengalami menstruasi sebelum pemberian tablet Fe.
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan yang mengalami menstruasi menderita anemia ringan sebelum pemberian tablet Fe yaitu sebnyak 10 siswi (52,6 %) sedangkan yang kadar hanya Hb-nya normal sebanyak 9 siswi (47,3%).
Anemia merupakan suatu keadaan di mana kadar hemoglobin dan atau hitung eritrosit lebih rendah dan harga normal (Arif Mansjoer, 2001: 547). Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah secara berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui.
Penyebab anemia pada remaja putri diantaranya adalah perdarahan menstruasi yang sangat banyak dan berkurangnya pembentukan sel darah merah meliputi kekurangan zat besi, kekurangan vitamin B12, kekurangan asam folat, kekurangan vitamin C dan penyakit kronik. Remaja putri membutuhkan zat besi paling banyak yang digunakan untuk mengganti besi yang terbuang bersama darah haid di samping keperluan untuk menopang pertumbuhan serta pematangan seksual. Rata-rata
1,68 mg yang ditujukan untuk mengganti gizi yang hilang secara basal (0,65 – 0,75 mg/hari) (Arisman, 2004: 146).
Anemia yang dialami oleh remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan tidak hanya disebabkan oleh menstruasi saja tetapi juga disebabkan oleh pola makan atau diet yang kurang benar, karena sebagian besar remaja putri tidak senang mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran melainkan cemilan atau jajanan yang tinggi lemak dan rendah serat. Selain itu penyebab lainnya adalah banyaknya kegiatan di sekolah yang mengakibatkan kelelahan dan mudah mengantuk pada saat belajar sehingga konsentrasi belajar menurun. mengalami menstruasi sesudah pemberian tablet Fe
Berdasarkan tabel 4 menunjukkan bahwa sebagian besar remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan yang mengalami menstruasi sesudah pemberian tablet Fe, tidak menderita anemia yaitu sebanyak 18 siswi (94 %) dan hanya sebagian kecil yang masih mengalami anemia yaitu 1 siswi (5,26 %).
Menurut hasil penelitian di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi para remaja yang mengalami menstruasi setelah dilakukan pemberian tablet Fe sebagian besar kadar Hb- nya meningkat dan tidak terjadi anemia.
Dalam penelitian ini sebagian besar remaja berumur 14 – 15 tahun yaitu termasuk pada usia perkembangan tahap menengah, di mana pada tahapan ini pemberian kelompok sebaya merupakan isu utama dan seringkali menentukan hargadiri, remaja mulai melamun, berfantasi dan berfikir tentang hal- hal magis, remaja berjuang untuk mandiri atau bebas dari orang tuanya, remaja menunjukkan perilaku idealis dan narsistik, emosi yang labil, sering meledak-ledak dan mood sering berubah, hubungan heteroseksual merupakan hal yang penting (Bobak, 2004: 827).
Saat tanda dan gejala anemia mulai timbul seperti lelah, lemah, nafsu makan berkurang, daya konsentrasi manurun dan sekit kepala terutama bila bangkit dari duduk. Selain itu muka dan kuku tampak pucat, lidah terasa panas, kering, sesak nafas dan lebih parah lagi kemungkinan lemah jantung (Listina, 1998). Pada saat itu juga pemberian tablet Fe dilakukan pada remaja agar tidak sampai terjadi anemia. Gejala anemia remaja bisa mencakup satu atau lebih gejala, mulai dari yang ringan sampai berat. Sebagian besar penyebab anemia di Indonesia adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk menentukan hemoglobin (Depkes RI, 1996).
Siswi yang mengalami anemia akan berusaha untuk mengatasinya dengan cara meminum tablet Fe tiap hari agar
SURYA Vol.02, No.VI, Agst 2010
ketidaknyamanan yang dirasakan hilang atau berkurang dan aktifitas sehari-hari seperti belajar tidak terganggu serta berjalan dengan putri mendapatkan tablet Fe untuk diminum selama menstruasi atau pasca menstruasi. Selain itu pemberian tablet Fe ini siswi juga dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti sayur dan buah-buahan, sehingga pada saat observasi tingkatan anemia pada remaja putri dapat dilakukan dengan menilai kadar hemoglobin.
3 Uji statistik perbedaan tingkatan anemia pada remaja putri sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe
Berdasarkan tabel 5 hasil dari uji statistik menunjukkan bahwa rata-rata kadar Hb remaja putri sebelum pemberian tablet Fe adalah 11,93 g/dl, tetapi setelah pemberian tablet Fe meningkat menjadi 13,31 g/dl. Sedangkan nilai dari t hitungnya adalah - 7,723 dan t tabelnya adalah ± 1,740. kesimpulannya adalah t hitung terletak di luar area -1,740 sampai dengan +1,740, sehingga H 1 diterima artinya terdapar perbedaab rata- rata kadar Hb sebelum dan sesudah pemberian tablet Fe atau terdapat efektifitas pemberian tablet Fe pasca menstruasi terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan.
Menurut hasil penelitian di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan pada remaja putri yang mengalami menstruasi sebelum dilakukan pemberian tablet Fe didapatkan sebagian remaja putri menderita anemia ringan dan setelah dilakukan pemberian tablet Fe sebagian besar remaja putri mengalami peningkatan kadar Hb sehingga menjadi normal. Melihat hasil penelitian tersebut bahwa ternyata sebagian besar anemi yang dialami oleh remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan bukan hanya disebabkan oleh menstruasi saja tetapi juga kekurangan gizi besi atau defisiensi gizi besi. Sehingga dari hasil penelitian dan pengalaman ini dapat dijadikan perhatian bagi remaja putri dan wanita pada umumnya.
Sedangkan untuk mengatasi kejadian anemi pada remaja putri ataupun wanita yang mengalami menstruasi yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung zat besi. Fungsi zat besi secara ilmiah bisa didapatkan pada hati, jantung, sayur-sayuran berwarna hijau dan kacang-kacangan. Pencegahan aanya anemia defisiensi besi dapat dilakukan dengan empat pendekatan dasar yaitu dengan pemberian tablet atau suntikan zat besi, pendidikan dan upaya yang ada kaitannya dengan peningkatan asupan zat besi melalui makanan, pengawasan penyakit infeksi dan fortivikasi makanan pokok dengan zat besi (Arisman, 2004: 151).
Pemberian tablet Fe pasca menstruasi pada remaja putri adalah sebuah paradigma baru dalam pencegahan anemia remaja, karena itu terapi zat besi adalah merupakan terapi pilihan pertama oleh karena efektif, mudah dan aman digunakan, dosis pemberian untuk remaja dan dewasa adalah 60 mg/ hari. Respon positif dapat dilihat dari peningkatan kadar Gb sebesar 0,1 g/dl mulai hari ke-5 dan seterusnya. Beberapa hari setelah pengobatan dimulai, jumlah ertikalosit akan bertambah dan mencapai pucaknya pada hari ke-7 dan 12 yang selanjutnya kembali ke kadar normal selama 2 minggu berikutnya. Dengan demikian pemberian sebanyak 30 g/dl per minggu sehari akan meningkatkan kadar Hb paling sedikit sebanyak 0,3 g/dl per minggu (10 hari) (Arisman, 2004).
Anemia pada remaja putri yang mengalami menstruasi oleh para remaja atau wanita pada umumnya sebelum memang dianggap hal yang biasa dan tidak menjadi masalah, walaupun gejala anemia seringkali mengganggu aktifitas dan proses belajar sehingga banyak remaja putri atau wanita takut dan cemas ketika sudah menderita anemia atau jatuh sakit dan baru memeriksakan diri ke petugas kesehatan. Pencegahan dan pengobatan anemi dengan tablet dan suntikan Fe sebenarnya pernah dan sering dilakukan oleh para ahli bahkan sampai sekarang terus dianjurkan terutama bagi remaja putri yang mengalami menstruasi dan bagi ibu hamil.
SURYA Vol.02, No.VI, Agst 2010
Keperawatan Anak. Jakarta: Salemba Medika.
Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba
Medika. Nursalam (2003). Konsep dan Penerapan
Kesehatan dan Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Salemba
Nursalam (2001). Pengantar Pendidikan
Perkembangannya. Bandung: Wira Wacana.
Hurlock (2000). Buku Ajar Perkembangan Anak. Jakarta: Gramedia. Marheni (2002). Remaja dan Aspek
Kesehatan Anak. Jakarta: Bagian IKA – FKUI.
Bobak dkk (2004). Buku Ajar Keperawatan Maternitas Edisi IV. Jakarta: EGC. Hasan, Rusepno (1985). Buku Kuliah Ilmu
Dalam. Jakarta: Departmen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Aru W. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit
Kedoteran Edisi IV. Jakarta: Media Aesculapius.
Jakarta: EGC. Arif, M. Mansjoer (2001). Kapita Selekta
Arisman (2004).Gizi Dalam Daur Kehidupan : Buku Ajar Ilmu Gizi.
Salemba Medika. Alimul Hidayat, A. (2006). Pengantar Ilmu
KESIMPULAN DAN SARAN . …
Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta:
A. (2003). Riset
Alimul Hidayat,
. . . DAFTAR PUSTAKA . . .
Penelitian ini dapat menambah wawasan baru dan informasi tentang pentingnya tablet Fe dalam menanggulangi anemia dan kegunaan lainnya.
Diharapkan penelitian ini memberikan masukan bagi profesi dalam mengembangkan konseling yang akan dilakukan tentang efektifitas pemberian tablet Fe pasca menstruasi terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri.
Penelitian ini dapat menambah pengetahuan penulis tentang efektifitas pemberian tablet Fe pasca menstruasi terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri, dan menambah kemampuan, pengalaman dalam membuat Karya Tulis Ilmiah.
Merupakan sumbangan bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hal efektifitas pemberian tablet Fe pasca menstruasi terhadap peningkatan kadar Hb pada remaja putri dan sebagai sarana pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya informasi masalah tersebut.
2. Saran
Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan mengalami peningkatan kadar hemoglobin setelah dilakukan pemberian tablet Fe. 3) Ada pengaruh efektifitas pemberian tablet Fe pasca menstruasi terhadap peningkatan kadar hemoglobin pada remaja putri di SMP Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan.
Muhammadiyah 21 Brangsi Kecamatan Laren Lamongan menderita anemia ringan sebelum dilakukan pemberian tablet Fe. 2) Sebagian besar remaja putri di SMP
Berdasarkan hasil analisa dan pembahasan penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa : 1) Sebagian besar remaja putri di SMP
1. Kesimpulan
Medika. Sarwono, Prawiroharjo (2005). Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP – SP.
SURYA Vol.02, No.VI, Agst 2010 Soekidjo Notoatmodjo (2002). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Soetjiningsih (2004). Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya.
Jakarta: CV. Sagung Cipta.
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & O.
Bandung: ALFABETA. Untario, S. (1994). Pedoman Diagnosis Dan
Terapi (AB/ UPF IKA). Surabaya: RSUD Dr. Soetomo.