HUBUNGAN PEMBERIAN TABLET FE DENGAN PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KENDALKEREP KOTA MALANG

(1)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN PEMBERIAN TABLET FE DENGAN PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KENDALKEREP KOTA

MALANG

Oleh:

HANI RAHMANTYO AKBAR 201010330311131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(2)

HASIL PENELITIAN

HUBUNGAN PEMBERIAN TABLET FE DENGAN PENINGKATAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KENDALKEREP KOTA

MALANG

KARYA TULIS AKHIR Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana Fakultas Kedokteran

Oleh:

Hani Rahmantyo Akbar 201010330311131

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS KEDOKTERAN


(3)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN

Telah disetujui sebagai hasil penelitian untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang Juni 2014

Pembimbing I

dr. Meddy Setiawan, Sp.PD Pembimbing II

dr. Indah Serinurani Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang


(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum, Wr. Wb.

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul Hubungan Pemberian Tablet Fe dengan Peningkatan Kadar Hemoglobin pada Ibu Hamil di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang” sebagai persyaratan untuk menyelesaikan studi Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

Peneliti menyadari bahwa penulisan tugas akhir ini terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itulah pada kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini:

1. Allah SWT, Berkat rahmat dan petunjuk-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

2. dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan penuh kesabaran berkenan membimbing serta mengarahkan penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

3. dr. Indah Serinurani, selaku dosen pembimbing II yang penuh kesabaran berkenan meluangkan waktu untuk membimbing, mengarahkan dan memberi masukan dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. dr. Halida Nelasari, Sp.OG, selaku dosen penguji yang telah membantu dan memberi masukan yang sangat membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.


(5)

5. Yoyok Abdul Hamid dan Sulistyo Mulyo Agustini selaku orang tua penulis yang telah bekerja keras untuk memberikan semua yang terbaik, dan selalu memberikan doa serta semangat sehingga bisa menyelesaikan tugas akhir ini.

6. Rahmawati Virliani selaku kakak penulis, terima kasih atas do’a, saran, dan idenya dalam membantu kelancaran tugas akhir ini.

7. Ratna Puspa Rahayu, Resi Lystianto Putra, M. Iszak Kamarullah, Rhesa Dwi Arianti, Sigit Dwi Mulyo, Inassani Alifia, Isha Ibrahim, Galih Radityo, Juanda Akbar selaku sahabat, orang terdekat dan teman bimbingan yang setia menemani dan membantu memperbaiki kekurangan dalam setiap proses pengerjaan tugas akhir ini.

8. Mbak Fat, Pak Kus, Mas Miftah, laboran FK UMM yang telah membantu dan membimbing melakukan penelitian ini dengan hasil yang maksimal dengan penuh kesabaran.

9. Mas Didit, Mas Faisal, Pak Yono, dan Bu Endah selaku pegawai TU FK UMM yang telah membantu dalam setiap proses demi kelancaran pengerjaan tugas akhir ini.

10.Serta semua kontributor dan teman teman lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu disini

Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan pada penyusunan tugas akhir ini. sehingga peneliti sangat mengharapkan masukan dari berbagai pihak. Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan pembaca, menjadi sumbangan yang berguna bagi perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin. Wassalamu’alaikum,Wr. Wb

Malang, Maret 2014


(6)

ABSTRAK

Akbar, Hani Rahmantyo. 2014. Hubungan Pemberian Tablet Fe dengan Peningkatan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Meddy Setiawan* (2) Indah Serinurani*

Latar belakang: Anemia masih mempunyai peranan sebagai penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi. Di Indonesia prevalensi anemia kehamilan relatif tinggi, yaitu 38% -71,5% dengan rata-rata 63,5%. Untuk penanggulangannya diberikan tablet besi selama 90 hari. Hasil survei dinas kesehatan kota Malang tahun 2012 cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di kota Malang sudah mencapai 100%, tetapi angka kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi.

Tujuan: Mengetahui hubungan pemberian tablet Fe dengan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang.

Metode penelitian: Penelitian ini merupakan penelitian Non Eksperimental dengan desain Cross Sectional. Pemilihan sampel berdasarkan kriteria inklusi dengan pengambilan sampel menggunakan teknik Total sampling, didapatkan sampel sebanyak 30 ibu hamil yang mengalami anemia. Data diperoleh dari rekam medis Puskesmas Kendalkerep periode bulan Januari 2012-Maret 2014. Penelitian ini menggunakan analisis bivariat dengan uji statistik t-test.

Hasil: Pada hasil analisis t-test, didapatkan nilai (p= 0,002), (p<0,05) yang menunjukkan adanya hubungan antara pemberian tablet fe dengan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Kedalkerep Kota Malang. Dari total sampel ibu hamil, sebanyak 17% yang mampu mencapai kadar Hb normal.

Kesimpulan: Ada hubungan antara pemberian tablet Fe dengan peningkatan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang. Pemberian tablet Fe terbukti dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil.

Kata Kunci: Tablet Fe, Kadar Hb Awal dan Akhir.

*Dosen Pengajar Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang


(7)

ABSTRACT

Akbar, Hani Rahmantyo., 2014. The Relations Giving Fe Tablets to Increased Hemoglobin Levels in Pregnant Women in Puskesmas Kendalkerep Malang. Thesis, Faculty of Medicine, University of Muhammadiyah Malang. Supervisor: (1) Meddy Setiawan* (2) Indah Serinurani*

Background: Anemia still have a role as a cause of high rates of maternal and infant mortality. In Indonesia, the prevalence of anemia of pregnancy is relatively high at 38 % -71.5 % with an average of 63.5 %. To overcome given iron tablets for 90 days. The survey results of Malang city health department in 2012 coverage of Fe tablets in pregnant women in the city of Malang has reached 100%, but the incidence of anemia in pregnant women is still high.

Objective: To determine the relationship giving Fe tablets with increased hemoglobin levels in

pregnant women in Puskesmas Kendalkerep Malang.

Methods: This is a Non Experimental research with cross sectional design. The sample selection based on the inclusion criteria by sampling using total sampling, obtained 30 samples of pregnant women are anemic. Data were obtained from medical records of Puskesmas Kendalkerep from January 2012 - March 2014. Study using bivariate analysis with statistical test t-test.

Results: The results of t-test analysis, a score (p=0.002), (p<0.05), which suggests a link between the administration of Fe tablet with increased hemoglobin levels in pregnant women in health centers Kedalkerep Malang. The total sample of pregnant women, 17% were able to achieve normal hemoglobin.

Conclusion: There is a correlation between Fe tablets with increased hemoglobin levels in pregnant women in Puskesmas Kendalkerep Malang. Giving tablets Fe shown to increase hemoglobin levels in pregnant women.

Keywords: Tablet Fe, Hb levels Beginning and the Final.

*Lecturer of Medical Faculty


(8)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PENGUJIAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR SINGKATAN ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 2

1.3 Tujuan penelitian ... 2

1.3.1 Tujuan Umum ... 2

1.3.2 Tujuan khusus ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat akademis ... 3

1.4.2 Manfaat klinis ... 3


(9)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 4

2.1 Anemia ... 4

2.2 Dampak kelebihan tablet fe ... 15

2.3 Kebutuhan gizi ibu hamil ... 16

2.4 Metabolisme besi ... 22

2.5 Fisiologi pembentukan darah ... 26

2.6 Pelayanan kesehatan ibu dan anak ... 29

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ... 34

3.1 Kerangka Konsep ... 34

3.2 Hipotesis ... ..36

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 37

4.1 Rancangan Penelitian ... 37

4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 37

4.3 Populasi dan Sampel ... 37

4.3.1 Populasi ... 37

4.3.2 Sampel ... 37

4.3.3 Teknik Pengambilan Sampel ... . 37

4.3.4 Karakteristik sampel ... 37

4.3.5 Variabel penelitian ... 38

4.3.6 Definisi operasional ... 38

4.4 Pengumpulan dan Pengolahan Data ... 39

4.5 Etika Penelitian ... 40


(10)

4.7 Metode Analisis Data ... 41

BAB 5 HASIL DAN ANALISIS PENELITIAN ... 42

5.1 Deskriptif karakteristik responden ... 41

5.2 Analisis data ... 44

BAB 6 PEMBAHASAN ... 46

6.1 Distribusi Responden ... 48

6.2 Analisis Data ... 50

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ... 51

7.1 Kesimpulan ... 52

7.2 Saran ... 52

DAFTAR PUSTAKA ... 54


(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Angka kecukupan gizi rata-rata yang dianjurkan untuk ibu hamil ...17 Tabel 2.2Tempat haemopoiesis ...27 Tabel 5.1.1 Distribusi usia responden ...42 Tabel 5.1.2 Distribusi Hasil pemeriksaan kadar Hb pada ibu hamil dengan kategori anemia di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang...43 Tabel 5.2 Analisis t-test pemberian tablet Fe dengan peningkatan kadar Hb ...45


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Serum level yang membedakan ACD, IDA, dan mixed anemia ...7

Gambar 2.2 Patofisologi terjadi mekanisme keseimbangan besi ...8

Gambar 2.3 Ambang batas kadar hemoglobin untuk mendiagnosis anemia ...11

Gambar 2.4 Klasifikasi anemia berdasarkan morfologi ...12

Gambar 2.5 Evaluasi pada anemia mikrositik. TSI; MCV; Hb ...13


(13)

DAFTAR SINGKATAN WHO : World Health Organization

Depkes : Departemen Kesehatan BBLR : Berat Badan Lahir Rendah

g : Gram

Hb : Hemoglobin

UK : Usia Kehamilan

WUS : Wanita Usia Subur ADB : Anemia defisiensi besi IDA : Iron Deficiency Anemia MCV : Mean cell volume

MCH : Mean cell hemoglobin

MCHC : Mean cell hemoglobin concentration HCT : Hematocrit

mg : Miligram

ml : Mililiter

kkal : Kilo kalori

NIH : National Institutes of Health ANC : Antenatal care


(14)

DAFTAR PUSTAKA

Alton, I. 2005. Iron Deficiency Anemia. Guidelines for Adolescent Nutrition Services. Chapter 9. Published on http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.shtm

Ani, Luh Seri. 2011. Metabolisme Zat Besi Pada Tubuh Manusia. Widya Biologi 2(1): 3-9. Bakta M, Suega K, Dharmayuda, 2011. Anemia Defisiensi Besi. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. Edisi V. Jakarta. Pp: 1127-1130

Bakta, IM. 2006. Hematologi ringkas, Jakarta: EGC. 2007 Pp: 18-19

Bandiara, R. 2003. Penatalaksanaan Anemi Defisiensi Besi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis.

Departeman Kesehatan Indonesia, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008.

Direktorat Gizi Masyarakat (Depkes). 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia Subur (WUS). Depkes Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Edward J, Benz Jr. 2008. Disorders of Hemoglobin. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. Pp: 635-642

Fanny L, Mustamin H, Dewi T, et al. 2011. Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Puskesmas Tamamaung. Media Gizi Pangan. Vol.XIII. Edisi 1. 2012

Faudy M, dan Bangun D., 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. EJournal FK USU. Vol.1. No.1. Februari: 2013. Pp:1-5

.

Gisbert JP, Gomollón F., 2009. Classifcation of Anemia for Gastroenterologists. World J Gastroenterol. October: 2009; 15(37):4627-4637

Guyton, Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta. Pp :445-446

Herawati C, dan Astuti S., 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Anemia Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Jalaksana Kuningan. Ejournal Kesehatan Kartika.

Hoffbrand, Petit JE. 1996. Haematologi (Essential Haematology). Edisi 2. EGC. Jakarta. Pp: 1-8 Ingle PV, Gandhi AG, et al. 2011. Iron Deficiency Anemia: Prespective in Indian pregnant

Women. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical (RJPBJS). Vol.2(3). July-September 2011. Pp:1036-1047.


(15)

Jain M., Sharma S., 2012. Iron Deficiency and Anaemia. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Sciences. April-June:2012. Vol.2(2). Pp: 101-107. Published on http://www.cibtech.org/jls.htm

Kartamihardja E. 2008. Anemia defisiensi besi. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol. 1. No. 2. Juli:2008. Pp: 15-21

Komariah M. 2009. Metabolisme Eritrosit. Universitas Padjadjaran

L. Van Hove ,T. Schisano, L. Brace, 1999. Anemia Diagnosis, Classification,and Monitoring Using Cell-Dyn Technology Reviewed for the New Millennium. Carden Jennings Publishing Co: 2000., Ltd. Pp:93-108

Maas L. T. 2004. Kesehatan Ibu dan Anak : Persepsi Budaya Dan Dampak Kesehatannya. Universitas Sumatera Utara

Mileiva S. 2006. Evaluasi Mutu Cookies Garut yang Digunakan pada Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Ibu Hamil.

Muhammad A., Sianipar O. 2005. Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory. Vol.12. No.1. November: 2005. Pp: 9-15.

Nambiar, S.V., et al. 2012. Effect of Beta Carotene from Dehydrated Drumstick Leaf Powder on the Haematological Indices of Non-Pregnant Non-Lactating Young Women Aged 18 – 25 Yrs (Preliminary Trials). International Journal of Pharmaceutical & Biological Archives 3(3):646-653.

Oehadian A. 2012. Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia. CDK 194.2012; Vol.39. No.6. Pp:407-412.

PBM. 2013. Anemia in Pregnancy, Section B: Obstetrics and Midwifery Guidelines. Available on

http://www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/O&G_guidelines/sectionb/2/b2 .23.pdf

Peña-RosasJP, De-RegilLM, DowswellT, ViteriFE. 2012. Intermittent oral iron supplementation during pregnancy: Review. Published on http://www.thecochranelibrary.com

S Pavord, B Myers, et al. 2011. UK Guidelines on The Management of Irondeficiency in Pregnancy. British Journal Haematology. Vol.156(5). Published online on January 16, 2012.

http://www.bcshguidelines.com/documents/UK_Guidelines_iron_deficiency_in_pregnan cy.pdf


(16)

Scholl OT. 2013. Iron Status During Pregnancy: Setting The Stage for Mother and Infant. Am J Clin Nutr. 2005;81(suppl):1218S-22S.

Simanjuntak, D.H., Sudaryati, E., 2008. Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui. Universitas Sumatera Utara.

Suega K., Bakta M., et al. 2007. Perbandingan Beberapa Metode Diagnosis Anemia Defisiensi Besi: Usaha Mencari Cara Diagnosis yang Tepat untuk Penggunaan Klinik. Journal of Internal Medicine. Vol. 8. No.1. Januari: 2007

Suryanty R, Rosdiana N, Lubis B, 2005. Peran Eritropoietin pada Anemia Akibat Keganasan pada Anak. Universitas Sumatera Utara.

Susiloningtyas I, 2004.Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan. Majalah Ilmiah Sultan Agung. Vol. 50. No. 128. Juni-Agustus 2012. Semarang: Universitas Islam Sultan Agung. Trost, Benjamin, et al. 2006. The Diagnosis and Treatment of Iron Deficiency and its Potential Relationship to Hair Loss. Journal of American Academy of Dermatolog.Vol: 54, No. 5. U.S Departement of Health and Human Service and National Institutes of Health. 2011. Your

Guide to Anemia. Published online on September 2011.

http://www.nhlbi.nih.gov/health/public/blood/anemia-yg.pdf

Wang, Jian, P. Kostas. 2010. Regulation of Celluler Iron Metabolism. Biochemical Journal 434: 365-381. http://biochemj.org. 20 Agustus 2013.

WHO, 2011. Haemoglobin Concentrations for The Diagnosis of Anemia and Assessment of Severity. Published online on 2011. http://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin/


(17)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Anemia hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang mempunyai peranan sebagai penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi. Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko terjadinya keguguran, lahir sebelum waktunya, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), lahir mati dan kematian perinatal (Depkes, 2003). Angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah gizi terutama anemia kekurangan zat besi (Depkes, 2009).

Di Indonesia prevalensi anemia kehamilan relatif tinggi, yaitu 38% -71.5% dengan rata-rata 63,5% (Faudy dan Bangun, 2013). Data tersebut tidak spesifik karena tidak diketahui penyebab anemianya. Menurut standar pelayanan dasar untuk antenatal pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah lengkap, yaitu kadar Hb (Dinkes, 2008).

Program pemerintah untuk penanggulangan anemia adalah dengan pemberian tablet besi atau lebih dikenal dengan sebutan tablet tambah darah, merupakan suplementasi zat besi yang harganya relatif murah, dapat meningkatkan haemoglobin/gram dalam jangka waktu 4 bulan, sehingga dimungkinkan sasaran wanita usia subur (WUS) mampu menyediakan sendiri dalam program kemandirian agar penanggulangan anemia menjadi efektif dan efisien. Dosis pencegahan yang diberikan kepada kelompok sasaran (WUS)


(18)

2

tanpa pemeriksaan kadar Hb, yaitu rutin 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari pada masa haid. Untuk ibu hamil sampai masa nifas meminum sehari 1 tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilannya sampai 40 hari setelah melahirkan (Depkes, 2003).

Hasil survei dinas kesehatan kota Malang tahun 2012 cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di kota Malang sudah mencapai 100%, tetapi angka kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi. Dari hasil survei tersebut yang menggunakan metode random sampling total angka kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 107 orang, dan jumlah yang tebanyak adalah di Puskesmas Kendalkerep.

Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dengan peningkatan kadar hemoglobin di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang.

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dengan peningkatan kadar hemoglobin di Puskesmas Kendalkerep?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pemberian tablet Fe dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang.

1.3.2Tujuan Khusus


(19)

3

2. Membuktikan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan mencegah terjadinya anemia. 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1Manfaat Akademik

1. Menambah wawasan keilmuan dan khasanah Ilmu kedokteran, yang berkaitan dengan anemia pada kehamilan.

2. Sebagai tambahan informasi penting terhadap cakupan pemberian tablet Fe dalam evaluasi program/kegiatan IKA, program gizi.

1.4.2Manfaat Klinis

1. Sebagai masukan pelaksanaan program dan kebijakan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan anemia pada Ibu hamil yang dilakukan penegakan diagnosis laboratrium secara rasional.

2. Sebagai sumber informasi pelaksanaan program pemberian tablet besi secara rasional.

1.4.3Manfaat Masyarakat

1. Memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya pencegahan dan penanggulangan anemia pada Ibu hamil.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya memeriksa kehamilannya di puskesmas yang memiliki fasilitas untuk menegakkan anemia.


(1)

DAFTAR PUSTAKA

Alton, I. 2005. Iron Deficiency Anemia. Guidelines for Adolescent Nutrition Services. Chapter 9. Published on http://www.epi.umn.edu/let/pubs/adol_book.shtm

Ani, Luh Seri. 2011. Metabolisme Zat Besi Pada Tubuh Manusia. Widya Biologi 2(1): 3-9. Bakta M, Suega K, Dharmayuda, 2011. Anemia Defisiensi Besi. Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam. Edisi V. Jakarta. Pp: 1127-1130

Bakta, IM. 2006. Hematologi ringkas, Jakarta: EGC. 2007 Pp: 18-19

Bandiara, R. 2003. Penatalaksanaan Anemi Defisiensi Besi pada Pasien yang Menjalani Hemodialisis.

Departeman Kesehatan Indonesia, 2009. Profil Kesehatan Indonesia 2008.

Direktorat Gizi Masyarakat (Depkes). 2003. Program Penanggulangan Anemia Gizi pada Wanita Usia Subur (WUS). Depkes Direktorat Jendral Bina Kesehatan Masyarakat.

Edward J, Benz Jr. 2008. Disorders of Hemoglobin. Harrison’s Principles of Internal Medicine. 17th ed. Pp: 635-642

Fanny L, Mustamin H, Dewi T, et al. 2011. Pengaruh Pemberian Tablet Fe Terhadap Kadar Hemoglobin Ibu Hamil di Puskesmas Tamamaung. Media Gizi Pangan. Vol.XIII. Edisi 1. 2012

Faudy M, dan Bangun D., 2013. Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil tentang Anemia Defisiensi Besi terhadap Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi. EJournal FK USU. Vol.1. No.1. Februari: 2013. Pp:1-5

.

Gisbert JP, Gomollón F., 2009. Classifcation of Anemia for Gastroenterologists. World J Gastroenterol. October: 2009; 15(37):4627-4637

Guyton, Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. EGC. Jakarta. Pp :445-446

Herawati C, dan Astuti S., 2010. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Anemia Gizi pada Ibu Hamil di Puskesmas Jalaksana Kuningan. Ejournal Kesehatan Kartika.

Hoffbrand, Petit JE. 1996. Haematologi (Essential Haematology). Edisi 2. EGC. Jakarta. Pp: 1-8 Ingle PV, Gandhi AG, et al. 2011. Iron Deficiency Anemia: Prespective in Indian pregnant

Women. Research Journal of Pharmaceutical, Biological and Chemical (RJPBJS). Vol.2(3). July-September 2011. Pp:1036-1047.


(2)

Jain M., Sharma S., 2012. Iron Deficiency and Anaemia. Indian Journal of Fundamental and Applied Life Sciences. April-June:2012. Vol.2(2). Pp: 101-107. Published on http://www.cibtech.org/jls.htm

Kartamihardja E. 2008. Anemia defisiensi besi. Jurnal Ilmiah Kedokteran. Vol. 1. No. 2. Juli:2008. Pp: 15-21

Komariah M. 2009. Metabolisme Eritrosit. Universitas Padjadjaran

L. Van Hove ,T. Schisano, L. Brace, 1999. Anemia Diagnosis, Classification,and Monitoring Using Cell-Dyn Technology Reviewed for the New Millennium. Carden Jennings Publishing Co: 2000., Ltd. Pp:93-108

Maas L. T. 2004. Kesehatan Ibu dan Anak : Persepsi Budaya Dan Dampak Kesehatannya. Universitas Sumatera Utara

Mileiva S. 2006. Evaluasi Mutu Cookies Garut yang Digunakan pada Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk Ibu Hamil.

Muhammad A., Sianipar O. 2005. Penentuan Defisiensi Besi Anemia Penyakit Kronis Menggunakan Peran Indeks sTfR-F. Indonesian Journal of Clinical Pathology and Medical Laboratory. Vol.12. No.1. November: 2005. Pp: 9-15.

Nambiar, S.V., et al. 2012. Effect of Beta Carotene from Dehydrated Drumstick Leaf Powder on the Haematological Indices of Non-Pregnant Non-Lactating Young Women Aged 18 – 25 Yrs (Preliminary Trials). International Journal of Pharmaceutical & Biological Archives 3(3):646-653.

Oehadian A. 2012. Pendekatan Klinis dan Diagnosis Anemia. CDK 194.2012; Vol.39. No.6. Pp:407-412.

PBM. 2013. Anemia in Pregnancy, Section B: Obstetrics and Midwifery Guidelines. Available on

http://www.kemh.health.wa.gov.au/development/manuals/O&G_guidelines/sectionb/2/b2 .23.pdf

Peña-RosasJP, De-RegilLM, DowswellT, ViteriFE. 2012. Intermittent oral iron supplementation during pregnancy: Review. Published on http://www.thecochranelibrary.com

S Pavord, B Myers, et al. 2011. UK Guidelines on The Management of Irondeficiency in Pregnancy. British Journal Haematology. Vol.156(5). Published online on January 16, 2012.

http://www.bcshguidelines.com/documents/UK_Guidelines_iron_deficiency_in_pregnan cy.pdf


(3)

Scholl OT. 2013. Iron Status During Pregnancy: Setting The Stage for Mother and Infant. Am J Clin Nutr. 2005;81(suppl):1218S-22S.

Simanjuntak, D.H., Sudaryati, E., 2008. Gizi pada Ibu Hamil dan Menyusui. Universitas Sumatera Utara.

Suega K., Bakta M., et al. 2007. Perbandingan Beberapa Metode Diagnosis Anemia Defisiensi Besi: Usaha Mencari Cara Diagnosis yang Tepat untuk Penggunaan Klinik. Journal of Internal Medicine. Vol. 8. No.1. Januari: 2007

Suryanty R, Rosdiana N, Lubis B, 2005. Peran Eritropoietin pada Anemia Akibat Keganasan pada Anak. Universitas Sumatera Utara.

Susiloningtyas I, 2004.Pemberian Zat Besi (Fe) Dalam Kehamilan. Majalah Ilmiah Sultan Agung. Vol. 50. No. 128. Juni-Agustus 2012. Semarang: Universitas Islam Sultan Agung. Trost, Benjamin, et al. 2006. The Diagnosis and Treatment of Iron Deficiency and its Potential Relationship to Hair Loss. Journal of American Academy of Dermatolog.Vol: 54, No. 5. U.S Departement of Health and Human Service and National Institutes of Health. 2011. Your

Guide to Anemia. Published online on September 2011. http://www.nhlbi.nih.gov/health/public/blood/anemia-yg.pdf

Wang, Jian, P. Kostas. 2010. Regulation of Celluler Iron Metabolism. Biochemical Journal 434: 365-381. http://biochemj.org. 20 Agustus 2013.

WHO, 2011. Haemoglobin Concentrations for The Diagnosis of Anemia and Assessment of Severity. Published online on 2011. http://www.who.int/vmnis/indicators/haemoglobin/


(4)

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Anemia hingga saat ini masih merupakan masalah kesehatan yang mempunyai peranan sebagai penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi. Anemia pada ibu hamil meningkatkan resiko terjadinya keguguran, lahir sebelum waktunya, melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), lahir mati dan kematian perinatal (Depkes, 2003). Angka kematian ibu (AKI) sebesar 228 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) sebesar 34 per 1.000 kelahiran hidup. Wanita hamil merupakan salah satu kelompok yang rentan terhadap masalah gizi terutama anemia kekurangan zat besi (Depkes, 2009).

Di Indonesia prevalensi anemia kehamilan relatif tinggi, yaitu 38% -71.5% dengan rata-rata 63,5% (Faudy dan Bangun, 2013). Data tersebut tidak spesifik karena tidak diketahui penyebab anemianya. Menurut standar pelayanan dasar untuk antenatal pemeriksaan yang rutin dilakukan adalah pemeriksaan laboratorium darah lengkap, yaitu kadar Hb (Dinkes, 2008).

Program pemerintah untuk penanggulangan anemia adalah dengan pemberian tablet besi atau lebih dikenal dengan sebutan tablet tambah darah, merupakan suplementasi zat besi yang harganya relatif murah, dapat meningkatkan haemoglobin/gram dalam jangka waktu 4 bulan, sehingga dimungkinkan sasaran wanita usia subur (WUS) mampu menyediakan sendiri dalam program kemandirian agar penanggulangan anemia menjadi efektif dan efisien. Dosis pencegahan yang diberikan kepada kelompok sasaran (WUS)


(5)

2

tanpa pemeriksaan kadar Hb, yaitu rutin 1 tablet setiap minggu dan 1 tablet setiap hari pada masa haid. Untuk ibu hamil sampai masa nifas meminum sehari 1 tablet (60 mg besi elemental dan 0,25 mg asam folat) berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilannya sampai 40 hari setelah melahirkan (Depkes, 2003).

Hasil survei dinas kesehatan kota Malang tahun 2012 cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil di kota Malang sudah mencapai 100%, tetapi angka kejadian anemia pada ibu hamil masih tinggi. Dari hasil survei tersebut yang menggunakan metode random sampling total angka kejadian anemia pada ibu hamil sebanyak 107 orang, dan jumlah yang tebanyak adalah di Puskesmas Kendalkerep.

Dari latar belakang tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian tentang Hubungan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dengan peningkatan kadar hemoglobin di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang.

1.2Rumusan Masalah

Apakah ada hubungan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dengan peningkatan kadar hemoglobin di Puskesmas Kendalkerep?

1.3Tujuan Penelitian 1.3.1Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pemberian tablet Fe dapat meningkatkan kadar hemoglobin pada ibu hamil di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang.

1.3.2Tujuan Khusus


(6)

3

2. Membuktikan pemberian tablet Fe pada ibu hamil dapat meningkatkan kadar hemoglobin dan mencegah terjadinya anemia. 1.4Manfaat Penelitian

1.4.1Manfaat Akademik

1. Menambah wawasan keilmuan dan khasanah Ilmu kedokteran, yang berkaitan dengan anemia pada kehamilan.

2. Sebagai tambahan informasi penting terhadap cakupan pemberian tablet Fe dalam evaluasi program/kegiatan IKA, program gizi.

1.4.2Manfaat Klinis

1. Sebagai masukan pelaksanaan program dan kebijakan Dinas Kesehatan dalam penanggulangan anemia pada Ibu hamil yang dilakukan penegakan diagnosis laboratrium secara rasional.

2. Sebagai sumber informasi pelaksanaan program pemberian tablet besi secara rasional.

1.4.3Manfaat Masyarakat

1. Memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya pencegahan dan penanggulangan anemia pada Ibu hamil.

2. Memberikan informasi kepada masyarakat pentingnya memeriksa kehamilannya di puskesmas yang memiliki fasilitas untuk menegakkan anemia.