Cluster dan Pengembangan Industri Kecil

Cluster dan Pengembangan
Industri Kecil

Disusun Oleh


:

 

Ayu Puspa Ningrum. (14313068)
Irzirora Rigel C. (14313146)
Agus Rahmayadi (14313250)
Reza Nugraha.(14313430)

Latar Belakang


Perkembangan klaster industri
digambarkan sebagai suatu siklus
hidup industri. Telah diketahui bahwa

klaster Industri di Indonesia secara
dominan merupakan hasil inisiasi
pemerintah. Klaster industri telah
menjadi suatu kebijakan pemerintah
Indonesia dengan tujuan memperkuat
struktur industri Indonesia.

PEMBAHASAN


Klaster adalah sekumpulan perusahaan dan
lembaga-lembaga terkait di bidang tertentu
yang berdekatan secara geografis dan saling
terkait karena “kebersamaan (commonalities)
dan komplementaritas”.(Porter, 1990)

Ciri-ciri Klaster Industri


1) Kebersamaan/Kesatuan (Commonality)

yaitu
bisnis-bisnis beroperasi dalam
bidang- bidang “serupa”.



2) Konsentrasi (Concentration) yaitu terdapat
pengelompokan bisnis-bisnis yang
dapat dan benar-benar melakukan interaksi.



3) Konektivitas (Connectivity) yaitu terdapat
organisasi yang saling
terkait/bergantung.

Manfaat Klaster Industri




1) Meningkatkan keahlian pelaku melalui proses pembelajaran
bersama antar perusahaan.




2) Perusahaan-perusahaan yang ada dalam klaster secara bersamasama akan mendapatkan keahlian komplemen .




3) Setiap perusahaan yang ada di dalam klaster memperoleh
potensi economic of scale




4) Memperkuat hubungan sosial dan hubungan informal lainnya
yang dapat menumbuhkan penciptaan ide dan bisnis baru.





5) Memperbaiki arus informasi dalam klaster, misalnya
memungkinkan penyedia finansial dalam menentukan pengusaha
yang layak pinjam.




6) Membangun infrastruktur profesional, legal, finansial dan jasa
spesialis lainnya
 






Siklus perkembangan

klaster
 Klaster embrio : Klaster pada tahapan awal
perkembangan .



 Klaster tumbuh : Klaster yang mempunyai
ruang untuk perkembangan lebih lanjut .



 Klaster dewasa : Klaster yang stabil atau akan
sulit untuk lebih berkembang .



 Klaster menurun : Klaster yang sudah mencapai
puncak dan sedang mengalami penurunan.

Faktor Penentu Klaster

Industri


(1) faktor input(factor/input condition).



(2) kondisi permintaan (demand condition).



(3) industripendukung dan terkait (related and
supporting industries)



(4) strategiperusahaan dan pesaing (context for
firm and strategy).

1) Faktor Input




 

Faktor input adalah variable-variable yang sudah ada dan
dimiliki oleh suatu cluster industri seperti sumber daya
manusia (human resource), modal (capital resource), dll.
Semakin tinggi kualitas faktor input ini, maka semakin
besar peluang industri untuk meningkatkan daya saing dan
produktivitas.

2) Kondisi Permintaan


Kondisi permintaan dikaitkan dengan sophisticated
and demanding local customer. Semakin maju
suatu masyarakat dan semakin demanding
pelanggan dalam negeri, maka industri akan selalu
berupaya untuk meningkatkan kualitas produk.


3) Industri Pendukung dan Terkait



Adanya industri pendukung dan terkait akan
meningkatkan efisiensi dan sinergi dalam
Clusters. Manfaat lain industri pendukung dan
terkait adalah akan terciptanya daya saing dan
produktivitas yang meningkat.

4) Strategi Perusahaan dan
Pesaing


Strategi perusahaan dan pesaing juga penting,
karena kondisi ini akan memotivasi perusahaan
atau industri untuk selalu meningkatkan kualitas
produk yang dihasilkan dan selalu mencari
inovasi baru.


Kesimpulan



Klaster industri merupakan suatu pendekatan yang
dipandang sesuai bagi pengembangan daya saing
ekonomi guna menjawab tantangan globalisasi,
perkembangan teknologi dan otonomi daerah.
Pembentukan klaster bisa membantu industri kecil untuk
meningkatkan daya saing. Karena adanya aglomerasi
perusahaan-perusahaan sejenis yang mempunyai
kesamaan maupun keterkaitan aktivitas, sehingga akan
membatasi ekternalitas ekonomi yang dihasilkan dan
akan mengurangi/ menurunkan biaya produksi
perusahaan yang tergabung dalam klaster.

Saran



Menurut kelompok kami seharusnya pemerintah
harus menyatukan perusahaan – perusahaan di
Indonesia agar terjadi keterkaitan (linkages) antara
perusahaan satu dengan lainnya agar tidak terjadi
aspek kewilayahan yang dibatasi secara kaku. Dan
pemerintah harus memajukan kluster industri di
daerah terpencil agar di daerah itu dapat
berkembang dan bersaing dengan kluster industri
di daerah yang sudah maju. Dengan begitu
penyebaran kluster industri di Indonesia dapat
merata.

SEKIAN DAN
TERIMAKASIH