SYARAT SYARAT TEKNIS PEKERJAAN STRUKTUR

SYARAT - SYARAT TEKNIS
PEKERJAAN STRUKTUR
PEKERJAAN STRUKTUR BETON
PERSYARATAN MUTU.
Mutu Beton.
Beton yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini harus mempunyai mutu
karakteristik minimal, sebagai berikut :
a. Pondasi Pelat Beton setempat : K-250
b. Sloof Beton : K-250
c. Kolom dan Balok Baja WF : K-250
d. Pelat Lantai &Atap Dak : K-250
e. Ring balok, dinding geser, dan balok anak : K-250
f. Kolom & Ring Balok Praktis : K-200
h. Lantai Kerja, beton rabat dengan campuran1pc : 3ps : 5kr.
Mutu Baja Tulangan.
Mutu baja tulangan yang dipergunakan untuk seluruh struktur bangunan ini adalah
sebagai berikut :
a. Mutu baja tulangan s/d. ∅ 12 mm. adalah BJTP 240 ( U-24 ) dengan kekuatan
tarik 2080 Kg/Cm2.
b. Mutu baja tulangan ≥ ∅ 13 mm. (diameter luar) adalah BJTD 320 (U- 32 / besi
ulir ) dengan kekuatan tarik 2780 Kg/Cm2.

c. Atau bila dalam gambar disyaratkan menggunakan wiremesh, maka digunakan
wiremesh U-50, dengan ukuran / tipe sesuai dengan Gambar Kerja.

PERSYARATAN BAHAN BETON.
Semen.
A. Semua semen harus Semen Portland yang disesuaikan dengan persyaratan dalam
Peraturan Portland Cement Indonesia NI-8 atau ASTM C-150 Type 1 atau standar
Inggris BS 12.
B. Mutu semen yang memenuhi syarat dan dapat dipakai adalah GRESIK, TIGA
RODA dan HOLCIM serta memenuhi persyaratan NI-8. Pemilihan salah satu
merk semen adalah mengikat dan dipakai untuk seluruh pekerjaan (Semen Merek
TIGA RODA).
Pasir dan kerikil
A. Pasir
• Pasir harus halus, bersih dan bebas dari gumpalan-gumpalan kecil dan lunak dari
tanah liat, mika dan hal-hal yang merugikan dari substansi yang merusak, jumlah
prosentase dari segala macam subsansi yang merugikan, beratnya tidak boleh
lebih dari 5% berat pasir.
• Pasir harus mempunyai “modulus kehalusan butir“ antara 2 sampai 32, atau jika
diselidiki dengan saringan standar harus sesuai dengan standar Indonesia untuk

beton atau dengan ketentuan sebagai berikut :

Saringan Persentase satuan timbangan
No. tertinggal di saringan
4 0 - 15
8 6 - 15
16 10 - 25
30 10 - 30
50 15 - 35
100 12 - 20
PAN 3 - 7
Jika persentase satuan tertinggal dalam saringan no. 16 adalah 15% atau kurang,
maka batas maksimum untuk persentase satuan dalam saringan no. 8 dapat naik
sampai 20%.

B. Agregat Kasar ( Kerikil )
• Kebersihan dan mutu
Agregat kasar harus bersih dan bebas dari bagian-bagian yang halus, mudah
pecah, tipis atau yang berukuran panjang. Agregat kasar harus berbentuk baik,
keras, padat, kekal dan tidak berpori. Apabila kadar lumpur melampaui 1%,

maka agregat kasar harus dicuci.
• Gradasi
Agregat kasar harus bergradasi baik dengan ukuran butir berada antara 5 mm.
sampai dengan 25 mm. dan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
- Sisa di atas ayakan 31,5 mm, harus 6 % berat.
- Sisa di atas ayakan 4 mm harus berkisar antara 90% dan 98% berat.
- Selisih antara sisa-sisa kumulatif di atas dua ayakan yangberurutan, adalah
maksimum 60% dan minimum 10% berat serta harus menyesuaikan dengan
semua ketentuan-ketentuan yang terdapat di NI-2 PBI-1971.
C. A i r
Air yang dipakai untuk semua pekerjaan beton, spesi / mortar dan spesi injeksi
harus bebas dari lumpur, minyak, asam, bahan organik basah, garam dan kotorankotoran lainnya dalam jumlah yang dapat merusak.
1.2.4. Baja Tulangan
a. Semua baja tulangan beton harus baru, mutu dan ukuran sesuai dengan standar
Indonesia untuk beton SNI-2, PBI-1971, atau ASTM Designation A-15, dan harus
disetujui oleh Konsultan Pengawas.
Konsultan Pengawas berhak meminta kepada Kontraktor, surat keterangan tentang
pengujian oleh pabrik dari semua baja tulangan beton yang disediakan, untuk
persetujuan Konsultan Pengawas sesuai dengan persyaratan mutu untuk setiap
bagian konstruksi seperti tercantum didalam gambar rencana.

b.Baja tulangan beton sebelum dipasang, harus bersih dari serpih-serpih, karat,
minyak, gemuk dan zat kimia lainnya yang dapat merusak atau mengurangi daya
lekat antara baja tulangan dengan beton.

c. Khusus untuk plat lantai apabila pada gambar menggunakan wiremesh, maka
wiremesh yang digunakan adalah tipe deform (ulir) produk UNION METAL atau
BRC LYSAGHT.
1.2.5. Cetakan ( bekisting )
a. Bekisting untuk seluruh struktur bangunan ini memakai multiplex dengan tebal
minimum 12 mm. Bekisting dari multiplex tersebut harus diperkuat dengan
rangka kayu Borneo Super ukuran 5/7, 6/10, 6/12 dan sebagainya, untuk
mendapatkan kekuatan dan kekakuan yang sempurna, atau dari bahan lain yang
disetujui oleh Konsultan Pengawas / Konsultan Perencana.
b. Steiger / penyangga bekisting harus terdiri dari pipa-pipa besi standar pabrik
(schafolding) atau kayu dan tidak diperkenankan memakai bambu. 1.2.6. Water
stop Water stop harus dipasang di setiap penghentian pengecoran untuk bagianbagian yang harus kedap air, yaitu antara lain pelat atap, lantai toilet dan tempattempat basah lainnya sesuai dengan Gambar Kerja. Water stop yang digunakan
adalah SUPERCAST SW 10 merk FOSROC, tipe disesuaikan dengan posisi joint
dengan minimum lebar 20 cm.
1.2.7. Bonding Agent
Dipergunakan pada elemen-elemen beton yang harus disambungkan / dicor secara

terputus, untuk mendapatkan sistem struktur yang kokoh sesuai dengan design dan
perhitungannya.
Bonding agent yang dipergunakan adalah NITOBOND PVA merk FOSROC berupa
material liquid berwarna putih terbuat dari bahan polymer acrylic digunakan pada
sambungan pengecoran beton lama dan baru khusus untuk daerah kering. Cara
pemakaiannya harus sesuai petunjuk pabrik.
1.2.8. Admixture
a. Admixture / hardener dipergunakan apabila keadaan memaksa untuk mempercepat
pengerasan beton.
Bahan Admixture yang dipakai adalah SIKAMENT 520 merk SIKA dengan
takaran 0,8% dari berat semen. Takaran yang lain dapat digunakan untuk
mendapatkan kekuatan maksimal dengan persetujuan dari Konsultan Pengawas /
Perencana.

b. Retarder digunakan untuk memperlambat waktu setting beton (initial set), dimana
bila waktu pengiriman beton dari Batching Plant ke proyek dan sampai dengan
waktu penuangan beton memerlukan waktu lebih dari 1 (satu) jam. Bahan retarder
yang dipergunakan adalah CONPLAST RP264M2 dengan takaran 0,20 – 0,60
liter per 100 kg. semen. Pencampuran dilakukan di Batching Plant.
c. Superplasticizer digunakan untuk membuat beton lebih plastis dan mencapai

kekuatan awal yang lebih tinggi (high early strength). Bahan plasticizer adalah
CONPLAST SP 430D dengan takaran 0,60 – 2,00 liter per 100 kg. semen.
Pencampuran dilakukan di dalam mixer sebelum beton dituang ke dalam cetakan.