Lingkungan Bisnis dan modernisas (1)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Suatu organisasi tidak akan pernah lepas dari faktor-faktor lingkungannya. Hal ini
dikarenakan dalam menjalankan roda organisasi selalu mengalami ketergantungan antar unsur unsur yang ada di dalamnya. Setiap perubahan dalam lingkungan bisnis yang bersifat mikro
maupun makro akan berdampak secara langsung maupun tidak langsung pada kehidupan
organisasi.
Perusahaan harus mampu beroperasi secara optimal dalam kondisi lingkungan yang
hampir selalu mengalami perubahan setiap waktu. Ketika pemerintah menetapkan mengurangi
subsidi bahan bakar minyak tentunya akan mempengaruhi harga jual barang itu secara langsung
yang selanjutnya akan dibebankan kepada konsumen. Harga jual yang tinggi menyebabkan
menurunnya penjualan dan produk menjadi kurang kompetitif. Jika perusahaan tidak dapat
meresponnya dengan baik akan berdampak buruk terhadap kondisi bisnis usahanya. Begitupula
ketika Serikat Pekerja melakukan demonstrasi besar-besaran akan berdampak buruk terhadap
operasional perusahaan. Meski demikian banyak pula hal-hal positif bagi perusahaan yang
berasal dari lingkungannya. Seperti adanya kemajuan tekhnologi di bidang komputer dan IT
yang membuat operasional usaha menjadi lebih efisien.
Dalam kerangka manajemen modern, organisasi dipandang sebagai sebuah sistem
terbuka. Sebuah organisasi di pengaruhi dan mempengaruhi lingkungan dimana organisasi
berada. Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan

internal. Lingkungan eksternal terdiri atas faktor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar
batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi faktor-faktor yang ada di dalam
organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
Terus-menerus mempelajari kondisi lingkungan dan melakukan penyesuaian-penyesuaian
yang dibutuhkan adalah kunci agar suatu organisasi dapat terus bertahan.

B. TUJUAN
Tujuan pembahasan makalah ini adalah untuk mengetahui apa saja unsur-unsur dalam
lingkungan bisnis serta dampak positif dan negatifnya jika terjadi perubahan dan bagaimana cara
organisasi menyikapinya agar bisa menjadikannya sebagai factor keunggulan.

C. RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Apa yang di maksud dengan lingkungan bisnis?

Apa saja unsur-unsur yang ada di dalam lingkungan bisnis?
Bagaimana hubungan organisasi dengan lingkungannya?
Apa dampak adannya perubahan dalam lingkungan bisnis?
Bagaimana perusahaan menciptakan daya saing dari lingkungannya?
Bagaimana cara perusahaan mempertahankan dirinya di dalam lingkungan yang sangat
cepat berubah?

BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Bisnis
Lingkungan (environment) dapat diartikan keseluruhan unsur-unsur yang dapat saling
berhubungan dan saling mempengaruhi terhadap suatu keadaan dan kegiatan tertentu.
Lingkungan terdiri dari unsur fisik dan nonfisik. Di dalam dunia bisnis, unsur fisik misalnya
teknologi, kondisi alam dan pemasok sedangkan unsur non fisik dapat berupa adat istiadat
masyarakat, kondisi ekonomi dan norma.
Bisnis (business) terdiri atas seluruh aktifitas dan usaha untuk mencari keuntungan
dengan menyediakan barang dan jasa yang dibutuhkan bagi sistem perekonomian. Inti dari setiap
usaha bisnis adalah adanya pertukaran antara pembeli dan penjual.
Dari kedua definisi diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa pengertian Lingkungan

Bisnis adalah factor-faktor yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung
terhadap manajemen organisasi atau aktifitas usaha.
B. Pembagian Lingkungan Bisnis
Lingkungan organisasi dapat dibedakan atas lingkungan eksternal dan lingkungan
internal. Lingkungan eksternal terdiri atas factor-faktor yang mempengaruhi organisasi dari luar
batas organisasi, sedangkan lingkungan internal meliputi factor-faktor yang ada di dalam
organisasi yang berpengaruh terhadap manajemen organisasi.
Lingkungan eksternal dari sebuah organisasi pada umumnya dibedakan atas lingkungan
umum

dan

lingkungan

khusus

(juga

disebut


lingkungan

tugas)

yang

meliputi

pemasok,pelanggan, pesaing, pembuat peraturan, dan serikat pekerja. Sementara itu lingkungan
internal meliputi factor-faktor visi misi, budaya perusahaan, gaya manajemen, kebijakan
organisasi, karyawan, hubungan antar divisi,dan organisasi informal.

C. Hubungan Lingkungan Eksternal dan Internal dengan Organisasi

Lingkungan eksternal sebagai sumber untuk pemasok dari sumber daya dan konsumen
dari output. Seberapa besar lingkungan ini dapat mendukung organisasi dapat membawa dampak
terhadap operasi dan kinerja organisasi. Hubungan yang baik dengan para pemasok akan lebih
menjamin kelancaran masuknya sumber daya yang dibutuhkan dan pelanggan yang merasa puas
akan mendukung permintaan terhadap barang dan jasa yang dihasilkan.
Lingkungan internal berpengaruh langsung terhadap tingkat kemampuan dalam proses

yang meliputi ketiga subsistem yang ada di dalam sistem organisasi, yaitu masukan (input),
transformasi, dan keluaran (output).
D. Lingkungan Umum
Lingkungan umum terdiri dari kondisi-kondisi latar belakang dalam lingkungan eksternal
yang dapat berpengaruh besar terhadap kegiatan operasional dari sebuah organisasi. Lingkungan
ini meliputi :
a. Kondisi Ekonomi
Yaitu kondisi umumdari perekonomian yang berkaitan dengan suku bunga, inflasi,
konvertibilitas mata uang, tingkat penghasilan perkapita, roduk domestic bruto, kebijakan
moneter dan fiscal, sistem perpajakan, penduduk, pengangguran, tingkat upah dan
indicator ekonomi lainnya yang berkaitan.
b. Kondisi Sosial-Budaya
Kondisi umum dari nilai-nilai social yang berlaku mengenai hak asasi manusia, adatistiadat, norma, nilai, kepercayaan, bahasa, sikap, perilaku, bahasa, agama, selera,
aspirasi, tend pendidikan dan lembaga social terkait.
c. Kondisi Hukum – Politik
Yaitu Ideologi politik, partai dan orgnisasi politik, bentuk pemerintah, hokum, undangundang dan peraturan pemerintah yang mempengaruhi transaksi bisnis, perjanjian dengan
Negara lain, hak paten dan merek dagang.
d. Kondisi Teknologis

Yaitu kondisi umum dari pengembangan dan tersedianya teknologi di dalam lingkungan,

termasuk kemajuan ilmu pengetahuan.
e. Kondisi Lingkungan Alam
Merupakan kondisi umum dari alam dan kondisi lingkungan fisik.
Perbedaan dalam factor-faktor yang berkaitan tersebut akan sangat terasa bagi organisasi
yang beroperasi international. Kondisi dalam lingkungan umum tersebut banyak berbeda dalam
satu Negara dengan Negara-negara lainnya. Para manajer yang berhasil dari organisasi yang
beroperasi international dapat memahami berbagai perbedaan ini dan membantu organisasi
dalam membuat penyesuaian operasional yang diperlukan.
E. Lingkungan Khusus
Lingkungan khusus terdiri atas organisasi, kelompok, perorangan yang actual dengan
siapa sebuah organisasi harus berinteraksi agar dapat beroperasi dan berkembang. Seingkali
disebut juga lingkungan tugas, lingkungan ini berbeda untuk setiap organisasi, tergantung situasi
dan domain operasi yang unik dari organisasi.
Elemen – elemen penting dalam lingkungan khusus dari sebuah organisasi meliputi :
a. Pelanggan
Yaitu kelompok individu dan organisasi konsumen atau nasabah tertentu yang membeli
barang dari organisasi dan atau menggunakan jasanya.
b. Pemasok
Pemberi sumberdaya manusia, informasi dan keuangan serta bahan mentah tertentu yag
dibutuhkan oleh organisasi untuk beroperasi.

c. Pesaing
Organisasi tertentu yang menawarkan barang dan jasa yang sama atau serupa kepada
kelompok konsumen atau nasabah yang sama.
d. Pembuat Peraturan

Badan atau perwakilan pemerintah pada tingkat lokal, daerah dan pusat sebagai penegsk
hokum dan perturan yang berpengaruh terhadap kegiatan operasional organisasi.
e. Serikat Pekerja
Yaitu organisasi yang menghimpun para pekerja untuk memperjuangkan aspirasi para
anggotanya.
F. Lingkungan Internal
Merupakan factor-faktor yang ada di dalam organisasi yang berpengaruh terhadap
manajemen operasi. Adapun pengaruh dari lingkungan internal terhadap organisasi secara
singkat dapat diemukakan sebagai berikut :
a. Visi-misi
Visi diartikan sebagai gambaran kondisi atau potret dimasa depan (berjangka panjang)
yang akan dituju oleh sebuah organisasi. Sementara itu misis adlah pernyataan mengenai
maksud dan filosofi organisasi atau alasan mengepa sebuah orgaisasi eksis. Setiap
tingkatan manajemen harus memahami sepenuhnya apa yang menjadi visi dan misi
organisasi.

b. Budaya Perusahaan
Budaya adalah sistem dari kebersamaan nilai, kepercayaan, dan kebiasaan di dalam
sebuah organisasi yang berinteraksi dengan struktur formal yang menghasilkan norma
perilaku dalam organisasi. Ia merupakan iklim social dan psikologis dari ebuah
perusahaan, dan wujudnya bisa merupakan budaya yang tertuutuo atau terbuka. Dalam
budaya tertutup keutusan cendrung dibuat oleh tingkatan yang leih tinggi dalam
menajemen. Manajer kurang begitu percaya pada bawahan, banyak kerahasiaan di
seluruh jajaran organisasi, dan karyawan tak terdorong untuk kreatif atau terlibat dalam
pemecahan masalah. Sebaliknya, dalam budaya terbuka keputusan dibuat pada tingkatan
manajemen yang lebih rendah, kepercayaan terhadap bawahan atau karyawan cukup
besar dan karyawan di dorong agar keatif dan diikut sertakan dalam pemecahan masalah.
c. Gaya manajemen

Sikap dan preferrensi atasan mempengaruhi bagaiman sebuah tugas dilaksanakan.
Masalah dapat jika gaya manajerial dari manajer yang lebih tinggi berbeda dengan
manajer tingkat bawah. Secara umum, manajer tingkat bawah harus menyesuaikan diri
dengan gaya dari atasan.
d. Kebijakan
Kebijakan menetapkan batasan sebagai batasan seabagai arahan dalam membuat
keputusan. Kebijakan yang dibuat oleh manajer tingkat bawah harus selaras dengan

dengan kenijakan dari manajer yang lebih tinggi. Kebijakan seringkali dimaksudkan
untuk menjamin konsistensi dalam praktik misalnya mengenai kapan dan bagaimana
kinerja dinilai.
e. Karyawan
Karyawan berbeda-beda satu sama lain dalam berbagai hal sperti kecakapan, sikap,
tujuan pribadi, dan kepribadian. Akibatnya, perilaku seorang manajer yang efektif dengan
seorang karyawan mungkin tidak efektif dengan karyawan lain. Pada kasus yang ekstrem
karyawan mungkin berbeda satu sama lain sehingga hampir tak mungkin dikelola sebagai
sebuah kelompok. Agar bisa efektif, manajer harus mempertimbangkan perbedaan, baik
individual maupun kelompok.
f. Organisasi informal
Anggota organisasi akan menjumpai dua jenis organisasi di dalam perusahaan, yaitu
formal dan tidak formal (informal). Organisasi formal ditunjukkan oleh bagan struktur
organisasi dan uraian jabatan. Organisasi informal adalah hubungan yang berkembang
dan pola interaksi manusia di dalam organisasi yang tidak ditetapkan secara resmi.
Organisasi informal dapat berdampak positif atau negative terhadap jalannya kegiatan
perusahaan.
g. Hubungan antar unit
Manajer harus memahami benar hubungan antar divisi atau departemen yang ada dan
harus memanfaatkan hubungan tersebut secara maksimal. Jika pekerjaan sebuah divisi


tergatung pada divisi lain dalam arus kerja, maka manajer harus memahami bahwa
kerjasama dengan divisi-divisi lain sangat dibutuhkan jika pekerjaan harus diselesaikan
secara efisien atau produktivitas divisi ingin ditingkatkan.
G. Lingkungan dan Keunggulan Kompetitif
Menurut Schermerhorn (1996), perhatian pihak manajemen dalam menangani lingkungan
eksternal yang kompleks dan terus menerus berubah semakin dipusatkan pada konsep keuggulan
daya saing. Keunggulan daya saing diartikan sebagai kelebihan tertentu yang memungkinkan
ebuah organisasi dapat menangani kekuatan-kekuatan pasar dan lingkungan secara lebih baik
daripada para pesaingnya.
a. Perekonomian
Tidak ada satu organisasi pun yang kebal terhadap pengaruh dai faktor-faktor ekonomi.
Lebih-lebih pada dewasa ini, persaingan untuk memburu konsumen dan mendapatkan
sumberdaya yanglangka semakin keras dan tanpa ampun. Para manajer harus
mengarahkan perusahaan untuk bersaing dan memenangkannya, baik pada saat ekonomi
sedang mengalami resesi maupun ketika ekonomi mengalami pertumbuhan.
Oleh karena itu para manajer masa kini harus paham dan mengikuti serta responsive
terhadap perkembangan perekonomian dunia. Para pemimpin korporasi kini paham benar
bahwa keunggulan bersaing harus diraih dengan pemahaman sepenuhnya, baik terhadap
permasalahan maupun peluang darui dimensi internasional dalam manajemen.

b. Isu sosial budaya
Setiap manajer yang berbicara mengenai keunggulan daya saing harus mengakui perihal
pentingnya orang. Hal ini berkaitan dengan komitmen dan usaha dalam menggunakan
sumberdaya organisasi yang akan menentukan tingkatan tertinggi dalam pencapaian
kinerja. Manajer yang baik paham bahwa pekerja yag berbakat dan rajin merupakan hal
sangat penting untuk keunggulan daya saing jangka panjang. Seorang manajer juga harus
membuat keputusan yang baik ketika merekrut dan menyeleksi pekerja dari sumber
tenaga kerja, baik dari eksternal maupun internal.

c. Aspek hukum-politik
Segala upaya yang dilakukan manajer guna mengejar keunggulan daya saing harus
dilakukan dengan cara-cara yang sesuai dengan harapan masyarakat, yaitu tetap
menjunjung etika dan tanggung jawab social, serta berada dalam kerangka hokum dan
peraturan pemerintah yang mendukung harapan tersebut.
Manajer juga dituntut untuk mengetahui berbagai peraturan perundang-undangan
ditingkat kabupaten, provinsi dan nasional termasuk badan-badan pemerintah terkait.
Organisasi yang beroperasi secara internasional akan menghadapi komplikasi yang lebih
besar karena hukum dan peraturan yang berlaku berbeda-beda dari satu Negara dengan
Negara lain.
d. Aspek tehknologi
Kini, kita hidup dan bekerja dalam abad tekhnologi informasi. Terlebih bagi para
manajer, penggunaan tehknologi dan informasi merupakan tema kunci keseharian.
Computer dan tehknologi informasi terus memperluas pengaruhya pada proses
manufacturing dan pelayanan. Orang yain bahwa keunggulan daya saing melalui
tehknologi akan menjadi kunci pendorong bagi organisasi pada beberapa tahun
mendatang.
Harus diakui bahwa kemajua tehknologi yang pesat akan membawa berbagai perubahan
yang berlanjut pada masyarakat luas. Sebagai manajer, karyawan dan konsumen kita
harus berupaya untuk terus mengikuti dan memahami setiap langkah perkembangan dan
perubahan yang terjadi.
e. Lingkungan alam
Isu-isu mengenai lingkungan menduduki peringkat kedua tertinggi pada prioritas social
sesudah pendidikan. Hasil survei menunjukan bahwa dunia usaha harus mengambil
peranan aktif dalam membantu memecahkan permasalahan lingkungan yang kini di
hadapi masyarakat dunia. Para pemimpin bisnis dan pemerintah yang berwawasan
pogresive mengakui bahwa sejumlah besar besar industri di dunia mengandalkan sumber
daya alam untuk basis produk yang dihasilkannya. Mereka mengerti besarnya potensi

untuk pemasaran hijau yang melibatkan penjualan produk-produk yang ramah
lingkungan.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Lingkungan bisnis memiliki dampak yang besar bagi jalannya operasional perusahaan
dan manajemen organisasi. Bagi seorang manajer hal ini menjadi peluang sekaligus tantangan.
Lingkungan yang terus berubah menuntut manajemen dan organisasi untuk selalu tanggap dan
progressive.
Begitu luas dan kopleksnya lingkungan yang dihadapi suatu perusahaan

menuntut

profesionalisme dari setiap sumber daya manusia yang ada dalam perusahaan. Manajer harus
selalu mengikuti arus kemoderenan, menguasai tekhnologi dan informasi agar dapat meraih
keunggulan kompetitif.
Organisasi yang tidak mau terus-menerus belajar lambat laun akan mengelami
kemunduran dan kematian akibat kalah dalam kompetisi persaingan memenuhi tuntutan pasar.

B. Saran
a. Suatu organisasi harus sadar dan memahami betul di mana posisi lingkungannya berada
agar siap dalam menghadapi berbagai tantangan dari luar
b. Lingkungan yang terus berubah harus dapat di manfaatkan oleh organisasi dalam meraih
keunggulan bersaing dengan mengambil setiap peluang yang ada dan memberikan nilai
superior bagi konsumen
c. Manajer organisasi haruslah orang yang menguasai tehknologi, informasi, dan bersedia
untuk terus menerus belajar mengahadapi situasi baru. Karyawan yang semakin
heterogen harus diimbangi dengan kemampuan interpersonal yang baik dengan
pendekatan yang tepat pada setiap individu.

Daftar Pustaka