Patologi Umum Penyakit Infeksi

  Patologi Umum Penyakit Infeksi

  Dr. Etty Hary Kusumastuti,

  • Infeksi adalah masuknya mikroorganisme patogen dalam tubuh manusia (host)
  • Timbul perubahan/kerusakan sel & jaringan menimbulkan keluhan penderita disertai gejala klinik.
  • • Masa Inkubasi : masa tenggang waktu

    mulai saat pertama kali mikroorganisme patogen masuk dalam tubuh manusia sampai pertama kali timbulnya gejala klinik.
  • Bervariasi cukup besar tergantung jenis mikroorganismenya, & bervariasi sedikit tergantung faktor manusianya.
  • Infeksi Penyakit infeksi

  • Walaupun dunia kesehatan terus berkembang, namun penyakit infeksi masih banyak menimbulkan korban
  • Di negara berkembang kondisi lingkungan yang tidak bersih serta angka malnutrisi yang tinggi berperan dalam penyakit infeksi dan mengakibatkan kematian lebih dari 10 juta orang setiap tahun. Sebagian besar akibat infeksi saluran pernapasan dan diare.

  • Bahkan di USA penyebab kematian tertinggi ke 2 disebabkan penyakit infeksi (pneumonia dan sepsis). Infeksi yang penting menyebabkan kematian akibat AIDS.

  SEJARAH

  • Edward Jenner, 1796 mengamati pemerah susu  kebal terhadap cacar. Virus

    vaccinia (cacar sapi)

    memicu reaksi imun

    yang menetralkan infeksi berikutnya oleh virus variola cacar yang lebih virulen.
  • Louis Pasteur, 1865, orang pertama

    membuktikan bahwa

    mikroorganisma

    dapat menyebabkan

    penyakit (germ theory of disease),

    menghasilkan vaksin

    attenuated pertama.

  1882, Robert Koch menghubungkan antara basil Anthrax dg penyakit tertentu  Postulat Koch 1. organisma selalu ditemukan pada lesi penyakit, 2. organisma dapat diisolasi dalam media kultur, 3. inokolasi biakan menyebabkan penyakit pada hewan coba,

  4. organisma dapat ditemukan pada lesi penyakit binatang coba tersebut.

  Kategori Agen Infeksi

VIRUS

  • • Microorg terkecil (20-300 nm), sangat

    sederhana
  • Gumpalan nucleic acid
  • • DNA/RNA virus tergantung kandungan

    nucleic acid
  • Bentuk tergantung coating protein
  • Saat ini dikenal 400 species
  • Obligate intracellular (untuk replikasi)
  • Dilihat dengan electron microscope
  • Inclusion bodies

  Inclusion Bodies pada Herpes (virus)

  

Penggolongan Virus berdasarkan

penyakit yang diakibatkannya:

  • Virus yang menyerang trac. Respirasi • Virus yang menyerang trac.

  Digestive

  • Sistemik dengan kelainan pada kulit
  • Sistemik dengan gangguan hematopoitic
  • Arbovirus & hemorrhagic Fever • Pertumbuhan Condiloma • CNS

PRION

  • Bentuk abnormal dari protein host, resistens terhadap protease.
  • Agen ini mengakibatkan antara lain spongioform encephalitis

BAKTERI

  • Prokaryocyte, tidak memiliki inti & endoplasmic reticulum
  • • Gram + : Peptidoglycan dengan single

    phospholipid layer Gram - : Double phospholipid layer
  • • Mensintesa sendiri DNA, RNA & protein

  • Dapat hidup intra maupun extra sel
  • Bentuk : coccen, batang, koma, spiral
  • • Memiliki exo & endotoksin serta enzim

    tertentu
  • Aerob atau anaerob

  Diagram bakteri gram - & gram +

  

Penggolongan penyakit infeksi

bakteri, spirochaeta & mycobacterium

:

  • Infeksi oleh piogenik coccen
  • Infeksi gram –
  • Infeksi pada anak-anak
  • Infeksi saluran cerna
  • Infeksi Clostridium • Infeksi bacterial Zoonotic • Infeksi golongan Treponemal • Infeksi golongan Mycobacterium • Infeksi golongan Actinomycetaceae

  Bentuk bacteri : coccen, batang, koma, spiral

  

FUNGI ( JAMUR )

  • In-vitro : bentuk sempurna, reproduksi secara seksual
  • In-vivo : imperfect, hyphae

  Kadang berspora

  • Dikenal Superfcial & Deep mycosis
  • Pertumbuhan meningkat pada terapi

  Imunosupresan / AIDS dll

  

Berbagai jenis jamur yg sering

dijumpai

  Candid a Candid a

  Cryptococcus Aspergillus

  

PROTOZOA

  • Microorganisme bersel satu, pseudopodi
  • Digolongkan :

  1. Hidup dalam epitel atau lumen organ

  2. Dalam darah 3. Dalam sel jaringan.

  Detailnya sebagai berikut :

HELMINTH ( CACING )

  • Microorganisme multi seluler
  • Siklus kehidupannya kompleks
  • Bentukan : telur – larva – bentuk dewasa

  (lihat kuliah Parasitologi)

  Strongyloides

  • Larva menembus kulit  peredaran darah  jantung  paru  di trachea dan larynx  dibatukan  tertelan, parasit sampai di usus, menjadi dewasa
Cysticercus cyst • Manusia host T.

  solium  telur cacing pita babi  daging tidak terolah dg baik

  • Telur T. solium termakan host

  Filarias is FibrosisLiver pada Schistosomiasis

  Ascaris lumbricoides

  Trichuris trichiura

  Endo Parasit Ecto Parasit

  • • Golongan serangga (kutu, dll),

    nyamuk, kumbang, dll  gatal, ekskoriasi.
  • Vektor

  Transmisi dan

Diseminasi Mikroba

SISTIM PERTAHANAN TUBUH MANUSIA

  • Kulit & mukosa yg intak dg secret excretorisnya (pasif)
  • • Sel-sel radang / RES termasuk

    plasma protein dan mediator-

    mediator
  • Reaksi Imunologis (T & B Limfosit)

  Microorganisme masuk melalui saluran-saluran yang ada pada tubuh manusia :

  • Inhalasi

  Ingestion

Hubungan seksual

Gigitan serangga / hewan / injeksi KULIT

  • Permukaan luar dihuni bakteri & jamur patogen/ komensal
  • Infeksi terjadi :
    • – Kulit terkena trauma, luka
    • – Gigitan nyamuk, suntikan dll
    • – Mikroorganisme aktif masuk (enzym bakteri,

  ) larva cacing

  • – Jamur menyerang lapisan keratin

  

Sifat kulit : tebal, berlapis, pH rendah

(5,5)

  

Epitel bertatah/epidermis (kiri) &

epitel silindris/mukosa (kanan)

  • Bag atas : Hidung sampai trachea
  • Bag bawah : Trachea-bronchus- alveoli
  • Mucocilliaris bronchus & refex batuk mencegah infeksi
  • Mucocilliaris terganggu/rusak :
    • asap rokok, bahan irritant
    • asam lambung pada regurgitasi
    • trauma pada intubasi
    • akibat infeksi virus , dll

  • Mulai mulut, esofagus, gaster, usus sampai rectum
  • • Perlindungan terhadap infeksi :

    • Enzym pencernaan pada mulut
    • Asam lambung
    • Enzym litik pancreas & empedu
    • Epitel mukosa usus, membentuk mukus layer
    • Ig A antibodi
    • Kuman komensal & rutin defekasi

URO GENITAL

  • Urine yang asam
  • Sfngter urethra
  • Pada wanita : Vagina asam, serta sumbat lendir pekat cervix
Bila pertahanan pasif ini gagal, masih ada pertahanan aktif :

  • Sel radang / RES
  • Reaksi Imunologis (dibahas pd kuliah imunologi)

PENYEBARAN MICROORGANISMA

  • • Melalui kulit & mukosa (hangat & lembab lebih

    cepat daripada kering atau dingin)
  • Berdiam dalam permukaan organ berupa tabung (cholera, exotoksin)
  • Berikatan & proliferasi sel epitel (virus)
  • Menyebar dari produk Lytic enzym atau motilitas parasit (bakteri, jamur, cacing)
  • Penyebaran melalui jaringan kendor atau serosa cavity
  • Melalui aliran limfe & aliran darah ke seluruh jaringan tubuh
  • Menumpang makrofag
  • Melalui saraf

Gambar : Penyebaran microorganisme

  • Route of

  Port d’entree infection Target organ

Lesi berupa :

  • Single di tempat asal
  • Multiple di banyak organ
  • • Kecil-kecil tersebar (miliary)

  • 1, sangat besar (tuberculoma)

  Lokasi :

  • Lesi berada pada tempat asal
  • Lesi berada pada tempat lain :

  Chiken pox & measle; Infeksi melalui saluran nafas, lesi di kulit.

  Polio : Infeksi melalui GI, lesi pada motor neuron

  • Invasi melalui aliran darah : microorganisme maupun toksinnya : timbul sepsis luas, kematian
  • Aliran placental : kelainan janin,

Cara Penularan

  • Kontak langsung
  • Melalui udara (air borne)
  • Ingesi (food borne)
  • Route fecal-oral
  • Melalui injeksi & gigitan vector
  • Sexual transmitted
  • Multiple route
  • Melalui Placenta

  Cara Microorganisma

Menimbulkan Penyakit

  Cara microorganisme menimbulkan penyakit secara garis besar :

  • Kontak host cell, kematian sel
  • Melalui exo & endotoksin, atau melalui enzym tertentu, timbul nekrosis
  • Menginduksi host cellular respons, timbul kerusakan jaringan di tempat jauh

VIRUS

  • • Virus melekat pada sel melalui viral trophism

  • Seluruh virion atau bagian yg mengandung genom dan polimerase esensial masuk ke dalam sitoplasma melalui:

    Translokasi virus utuh menembus membran

    Fusi selubung protein dg membran Endositosis • Di dlm sel, virus melepas selubungnya, memperbanyak diri menggunakan enzim tertentu

  Virus mematikan sel host:

  • • Menghambat sintesa DNA/RNA (Polio virus)

  • • Protein virus menembus membran sel host

    secara langsung merusak atau fusi (HIV, Campak,)
  • Virus berkembang terus dalam sel, lisis (Yellow fever virus, Polio virus)
  • Replikasi lambat, latent, disusul replikasi cepat (Measle)
  • Protein virus menempel permukaan sel, merupakan benda asing, imun respons (HBV)
  • Virus merusak sel  Sel yang rusak memudahkan bakteri masuk, infeksi sekunder (HIV)
  • Satu macam sel yang terusak, menimbulkan efek pada sel lain yang diinnervasi (Polio)
  • Virus masuk sel, mengikat organel sel, sel tidak mati, terjadi transformasi, timbul NEOPLASMA (HBV, HPV, EBV dll)

BACTERI

  • Bakteri mengeluarkan adhesin, menempel sel
  • Melalui exo & endotoksin
  • Mengeluarkan enzym-enzym tertentu, Hemolisin, Leukosidin, Hyaluronidase, Coagulase, Fibrinolisin, sel jaringan rusak
  • Melalui imun respons
HOST-MICROORGANISME-LINGKUNGAN

  1. Penderita tetap sehat (Faktor pertahanan tubuh baik, microorganisme kurang patogen, faktor lingkungan baik)

  

Penyakit infeksi timbul karena interaksi

  • - RINGAN: Aktivitas sehari-hari masih

    dimungkinkan, sembuh total atau sembuh sebagai carrier
  • SEDANG : Aktivitas sehari-hari terhambat, berakhir : sembuh total, carrier, berlangsung kronik, sembuh dengan komplikasi
  • BERAT : Aktivitas terganggu, perlu pertolongan tambahan/ MRS. Berakibat: sembuh total, carrier dll, atau kematian

Reaksi jaringan tubuh terhadap infeksi

  Jejas : - Kimia

  • Fisik - Biologi
    • Reaksi tubuh terhadap jejas : RADANG (calor, rubor, dolor, tumor, fungsio laesa) ……… itis

  

Spektrum

Keradangan sebagai

Respons Infeksi

Gambaran radang tergantung jejasnya :

  • Radang suppurative (pmn)
  • Radang granulomatik (mononuclear)
  • Radang sitopatik & sitoproliferatif
  • Radang necrotik
  • Radang kronik dengan jaringan parut

RADANG SUPPURATIVE (PMN)

  • Biasanya acute, permeabilitas kapiler meningkat, exudasi cairan, infltrasi sel radang PMN.
  • Biasanya karena bacteri piogenik extracelluler Gram positif / negatif.
  • Terbentuk pus / abses

  Radang suppurative

RADANG GRANULOMATIK

  • Radang khronik dengan bentukan granuloma (microorganisme kurang patogen)
  • Reaksi jaringan terhadap virus, bakteri intraseluler, spirochaeta, cacing dan parasit intraseluler.

  Radang Granulomatik

RADANG SITOPATIK dan SITOPROLIFERATIF

  • Radang khronik, terjadi gangguan sel
  • Merupakan reaksi jaringan terhadap virus tertentu
  • Sel radang minimal, inclusion bodies
  • Kohesi sel menurun, terbentuk blister
  • Fusi beberapa sel atau epitel proliferatif ( wart).
  • Displasi sel epitel atau limfosit.

  Radang proliferatif

Blister

RADANG NEKROTIK

  • Radang akut
  • Reaksi terhadap jejas kuat : racun kimia, toksin kuat dari Clostridium Perfringens, dll
  • Kerusakan jaringan luas ( nekrosis ) dengan reaksi radang minimal

  Radang khronik dengan

jaringan parut

  • Radang kronik, sering merupakan fase penyembuhan dari radang akut
  • Sel-sel radang mononuclear

  ( limfosit, plasma, makrofag )

  • Jaringan granulasi, sel radang mononuklear, proliferasi pembuluh darah baru, proliferasi fbroblas : penyembuhan asal (regenerasi) atau jaringan parut (scarr)

  Penyakit Infeksi

yang Sering di Klinik

  

PENYAKIT INFEKSI YG SERING

DIJUMPAI DALAM KLINIK

  • Dibicarakan secara detail pada kuliah

  Patologi organ

  • TBC : pada kuliah paru
  • Hepatitis pada kuliah hepar
  • dll

  Infeksi Berdasarkan Lokasi Organnya

  Saluran Pernafasan ( Tr Respirasi)

  • Saluran nafas bagian atas :
    • Rhinitis - Laryngitis, Pharyngitis - Tracheitis • Saluran nafas bagian bawah :
    • Bronchitis )
    • Pneumonitis )

  Bronchopneumonia

  • Pleuritis Gejala batuk, sesak, febris, shock.

  

Microorganisme yang tersering pada

saluran pernapasan :

  • Virus : Rhino-virus, Corona-virus,

  Infuenza-virus, dll

  • Bakteri : Haemophilus infuenza,

  Mycobacterium tuberculosis, dll

  • Fungal : Histoplasma capsulatum,

  Coccidiodomycosis, dll

  • Non Spesifc : Pyogenic coccen

Saluran Pencernaan Makanan (Gastro-Intestinal Infection) :

  • Infeksi rongga mulut
  • Esophagitis • Gastritis • Duodenitis • Jejuno-ileitis
  • Appendisitis • Colitis • Proctitis

  

Microorganisme tersering pada saluran pencernaan:

  • Virus : golongan Enteric Virus : Rota virus, Corona virus, dll
  • Bakterial :
    • -Shigella sp. : Bacillary dysentery (abdominal

      cramp, diare : pus & darah)
    • Salmonellosis & Typhoid fever:

      Penularan melalui feses, urine, vomit & oral

      sekresi

      Bacteriemi (mg I), pembesaran RES (mg II),

      rash, ulcerasi patch of Peyer (mg III), perforasi, perdarahan, invasi ke hepar & empedu
    • Cholera : tidak invasi ke mukosa, enterotoksinnya berakibat Watery diare

  Sexually Transmitted Disease (STD)

  • Penularan melalui hubungan sex :
    • Virus : Herpes virus (HSV-1 & HSV-2),

  AIDS (HIV-1 & HIV-2), Papilloma virus (Condyloma, neoplasma cervix)

  • Chlamydial, Mycoplasma group : LV ,

  Urethritis non GO

  • Bakteri : Neisseria GO : GO ,

  Treponema pallidum : Syphillis/Lues, Haemophillus, dll

  • Protozoa : Trichomonas Vaginalis • Arthropoda : Phthirus pubis

  

Penularan melalui hubungan sex

atau cara lain :

  • Virus : Cytomegalovirus, Hepatitis B virus, Epstein Barr virus, Molluscum contagiosum virus
  • Bakteri : Group B streptococcus,

  Gram nagative basili (sepsis neonatal, cystitis)

  • Fungal : Candida : Thrush, vaginitis
  • Protozoa : Entamoeba histolytica

  

Infection of childhood &

Adolescence

  • Virus : - Measle (Rubeola, Campak)
    • Mumps (Parotitis epidemica)
    • Infectiuos Mononucleosis (EBV)
    • Polio - Varicella-Zoster infection

  • Bacterial : - Whooping cough
    • Diphtheria

  Opportunistic & AIDS-associated

infection (Infeksi berhubungan dg

Neutropenia atau T cell depletion)

  • Virus : Cytomegalic Inclutions Disease (CMV)
  • Bakteri : - Pseudomonas infection
    • Legionnaires disease
    • Listeriosis • Fungal : Candidiasis, Cryptococcosis,

  Aspergilosis, Mucormycosis

  • Parasit : Pneumocystis pneumonia,

  Toxoplasmosis, dll

  Tropical, Zoonotic & Vector borne infection ( disebabkan golongan virus, rickettsia, bakteri& parasit)

  • Penyakit tropis, penyebaran melalui vektor serangga ( DHF, malaria, dll )
  • Peyakit daerah tropis dengan faktor lingkungan jelek (Lepra, Cacing )
  • Arthropod borne infection pada iklim tropis

  Infeksi Berdasarkan Jenis Microorganisma

Viral Infection

  a. TRANSIEN INFECTION Dieliminasi oleh tubuh berdasar reaksi imun Ada yang hanya 1 serotype (mumps) ada yang bervariasi (infuenza)

  • Measle (golongan paramyxovyrus) Droplet → Epitel respirasi →lymphoid → rash kulit (reaksi hypersensitivity) → Immunosuppresi

  • MUMPS Droplet → Epitel respirasi →lymphoid → Darah → salivary gland / UG
  • Polio Oral →lymphoid → viremi (fever) → CNS/motor neuron medula spinalis
  • • Hemorhagic fever virus : penyakit sistemik

    → Fev er & hemorhagic, trombositopeni (ringan s/d berat)

  • Herpes virus infection Gol α : herpes simplex dan herpes zoster Gol β : lymphotropic : CMV, Herpes virus 6&7

    Gol γ : EBV, KSHV / Herpes virus 8 (Kaposi

  Sa.)

  

a. Herpes simplex virus (HSV 1 & 2) menyerang

kulit dan mukosa. Timbul vesicel & blister dan gangguan saraf sensoris

  b. Cytomegalovirus (CMV). Latent, radang PMN, bila imun defense menurun, menjadi active (transplasental, cervix/vaginal secret, saliva, respirasi seksual, blood transfusi c. CHRONIC PRODUCTIVE INFECTION reaksi imun gagal, terjadi viremi : Hepatitis B Virus (HBV) lihat kuliah hepar d. TRANSFORMING INFECTION: terjadi mutasi sel, timbul neoplasma

  • Epstein Barr Virus (EBV) : mononucleosis infectiosa
  • Human Papilloma Virus (HPV) : wart

Bacterial Infection

  • Streptococcal sp.
  • Diphtheria • Anthrax
  • Yang menyeran organ-organ GI / UG (dibicarakan pada kuliah organ tersebut) • Neisserial sp.
  • Whoping cough (Bordetella Pertussis) • Pseudomonas sp.
  • Plague (pes)
  • Chancroid (STD)
  • Granuloma inguinale
  • Mycobacteria : TBC dan lepra
  • Spirochetes : syphilis
  • Relapsing fever
  • Lyme disease dll
c. Anaerob bacteria Clostridial infection (tetanus, gas gangraen, botulism)

  Golongan Rickettsial infection

Fungal Infection

  a. Yeast (budding) : Candidiasis, Cryptococcus

  b. Molds (hyphae) : Aspergillosis, Mucormycosis

  Comensal, bila imunitas menurun, menjadi invasif

  Parsitic Infection

  a. Protozoa

  • – Amebiasis – Trichomonas – Malaria (Plasmodium)
  • – Leishmaniasis – Trypanosomiasis – Toxoplasmosis

  b. Metazoa (cacing)

  • – Ascariasis – Hook worm
  • – Strongylodiasis – Cestoda (Cacing pita)

  Life cycle schistosomiasis

  • – Trichinosis – Schistosomiasis – Filariasis – Onchocerciasis

  TERIMAKASIH