Pemahaman Konseptual Pendekatan dan Pengertian

  PEMAHAMAN KONSEPTUAL : PENDEKATAN DAN PENGERTIAN, KERANGKA ANALISIS DAN TEORI S . Djuarsa Sendjaja, Ph, D..

  Drs. Tandiyo Pradekso, M. A. Dr. turnomo Rahardjo

A.PENGERTIAN KOMUNIKASI, KOMPONEN DAN TUJUAN

KOMUNIKASI

1. Pengertian Komunikasi

  Pengertian komunikasi sudah banyak didefnisikan oleh banyak orang, jumlahnya sebanyak orang yang mendifnisikannyaa Dari banyak pengertian tersebut jika dianalisis pada prinsipnya dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih, yang mengirim dan menerima pesan yang terdistorsi oleh gangguan (noise), terjadi dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu, dan ada kesempatan untuk melakukan umpan balika Gambar berikut menggambarkan apa yang dapat kita namakan model universal komunikasia Ini mengandung elemen-elemen yang ada dalam setiap tindak komunikasi, terlepas dari apakah itu bersifat intrapribadi, antarpribadi, kelompok kecil, pidato terbuka, atau komunikasi masaa

  Konteks (Lingkungan Saluran/ media Pesan

  Umpan balik Sumber/ Sumber/ enkoder enkoder Gangguan

  Penerima/ Penerima/ dekoder dekoder Umpan balik

  Saluran/ Pesan media

2. Komponen Komunikasi

a. Lingkungan komunikasi

  Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-tidaknya memiliki tiga dimensi:

  1. Fisik, adalah ruang dimana komunikasi berlangsung yang

  nyata atau berwujuda

  2. Sosial-psikoilogis, meliputi, misalnya tata hubungan

  status di antara mereka yang terlibat, peran yang dijalankan orang, serta aturan budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasia Lingkungan atau konteks ini juga mencakup rasa persahabatan atau permusuhan, formalitas atau informalitas, serius atau senda gurau,

  3. Temporal (waktu), mencakup waktu dalam hitungan

  jam, hari, atau sejarah dimana komunikasi berlangsunga Ketiga dimensi lingkungan ini saling berinteraksi; masing- masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang laina Sebagai contoh, terlambat memenuhi janji dengan seseorang (dimensi temporal), dapat mengakibatkan berubahnya suasana persahabatan-permusuhan (dimensi sosial- psikologis), yang kemudian dapat menyebabkan perubahan kedekatan fsik dan pemilihan rumah makan untuk makan malam (dimensi fsii)a Perubahan-perubahan tersebut dapat menimbulkan banyak perubahan laina Proses komunikasi tidak pernah statisa

  b. Sumber-Penerima

  Kita menggunakan istilah sumber-penerima sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar)a Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara, menulis, atau memberikan isyarat tubuha Anda menerima pesan dengan mendengarkan, membaca, membaui, dan sebagainyaa Tetapi, ketika anda mengirimkan pesan, anda juga menerima pesana Anda menerima pesan anda sendiri (anda mendengar diri sendiri, merasakan gerakan anda sendiri, dan melihat banyak isyarat tubuh anda sendiri) dan anda menerima pesan dari orang lain (secara visual, melalui pendengaran, atau bahkan melalui rabaan dan penciuman)a Ketika anda berbicara dengan orang lain, anda memandangnya untuk mendapatkan tanggapan (untuk mendapatkan dukungan, pengertian, simpati, persetujuan, dan sebagainya)a Ketika anda menyerap isyarat-isyarat non-verbal ini, anda menjalankan fungsi penerimaa

  c. Enkoding-Dekoding

  Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau menulis) sebagai enkoding (encoding)a Dengan menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam gelombang suara atau ke atas selembar kertas, kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam kode tertentua Jadi, kita melakukan enkodinga Kita menamai tindakan menerima pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca) sebagai dekoding (decoding)a Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas kertas menjadi gagasan, anda menguraikan kode tadia Jadi, anda melakukan dekodinga Oleh karenanya kita menamai pembicara atau penulis sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau pembaca sebagai dekoder (decoder)a Seperti halnya sumber- penerima, kita menuliskan enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa anda menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultana Ketika anda berbicara (enkoding), anda juga menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding)a

  d. Kompetensi Komunikasi

  Kompetensi komunikasi mengacu pada kemampuan anda untuk berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989)a Kompetensi ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (ionteis) dalam mempengaruhi kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi (misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik mungkin layak dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi mungkin tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain)a Pengetabuan tentang tatacara perilaku nonverbal (misalnya kepatutan sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fsik) juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasia Dengan meningkatkan kompetensi anda, anda akan mempunyai banyak pilihan berperilakua Makin banyak anda tahu tentang komunikasi (artinya, makin tinggi kompetensi anda), makin banyak pilihan, yang anda punyai untuk melakukan komunikasi sehari-haria Proses ini serupa dengan proses mempelajari perbendaharaan kata: Makin banyak kata anda ketahui (artinya, makin tinggi kompetensi perbendaharaan kata anda), makin banyak cara yang anda miliki untuk mengungkapkan diria

  e. Pesan

  Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuka Kita mengirimkan dan menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari panca indra kitaa Walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal (lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesana Kita juga berkomunikasi secara nonverbal (tanpa kata)a Sebagai contoh, busana yang kita kenakan, seperti juga cara kita berjalan, berjabatan tangan, menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk, dana tersenyuma Pendeknya, segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan komunikasia

  f. Saluran

  Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesana Jarang sekali komunikasi berlangsung melalui hanya satu saluran, kita menggunakan dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara simultana Sebagai contoh, dalam interaksi tatap muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran

  suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh dan

  menerima isyarat ini secara visual (saluran visual)a Kita juga memancarkan dan mencium bau-bauan (saluran olfaktori)a Seringkali kita saling menyentuh, ini pun komunikasi (saluran taktil)a

  g. Umpan Balik

  Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik ke sumbernyaa Umpan balik dapat berasal dari anda sendiri atau dari orang laina Dalam diagram universal komunikasi tanda panah dari satu sumber-penerima ke sumber-penerima yang lain dalam kedua arah adalah umpan balika Bila anda menyampaikan pesan misalnya, dengan cara berbicara kepada orang lain anda juga mendengar diri anda sendiria Artinya, anda menerima umpan balik dari pesan anda sendiria Anda mendengar apa yang anda katakan, anda merasakan gerakan anda, anda melihat apa yang anda tulisa Selain umpan balik sendiri ini, anda menerima umpan balik dari orang laina Umpan balik ini dapat datang dalam berbagai bentuk: Kerutan dahi atau senyuman, anggukan atau gelengan kepala, tepukan di bahu atau tamparan di pipi, semuanya adalah bentuk umpan balika

  h. Gangguan

  Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesana Gangguan menghalangi penerima dalam menerima pesan dan sumber dalam mengirimkan pesana Gangguan dikatakan ada dalam suatu sistem komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang diterimaa Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah mengartikan makna)a Tabel dibawah menyajikan ketiga macam gangguan ini secara lebih rincia

  Macam Definsi Contoh

  Fisik Interferensi Desingan mobil yang lewat, dengan transmisi dengungan komputer, fsik isyarat atau kacamata pesan lain

  Psikollogis Interferensi Prasangka dan bias pada kognitif atau sumber-penerima, pikiran mental yang sempit

  Semantik Pembicaraan dan Orang berbicara dengan pendengar bahasa yang berbeda, memberi arti yang menggunakan jargon atau berlainan istilah yang terlalu rumit yang tidak dipahami pendengar

  Gangguan dalam komunikasi tidak terhindarkana Semua komunikasi mengandung gangguan, dan walaupun kita tidak dapat meniadakannya samasekali, kita dapat mengurangi gangguan dan dampaknyaa Menggunakan bahasa yang lebih akurat, mempelajari keterampilan mengirim dan menerima pesan nonverbal, serta meningkatkan keterampilan mendengarkan dan menerima serta mengirimkan umpan balik adalah beberapa cara untuk menanggulangi gangguana

i. Efek Komunikasi

  Komunikasi selalu mempunyai efek atau dampak atas satu atau lebih orang yang terlibat dalam tindak komunikasia Pada setiap tindak komunikasi selalu ada konsekuensia Sebagai contoh, anda mungkin memperoleh pengetahuan atau belajar bagaimana menganalisis, melakukan sintesis, atau mengevaluasi sesuatu; ini adalah efek atau dampak

  intelektual atau kognitifa Kedua, anda mungkin

  memperoleh sikap baru atau mengubah sikap, keyakinan, emosi, dan perasaan anda; ini adalah dampak afektifa Ketiga, anda mungkin memperoleh cara-cara atau gerakan baru seperti cara melemparkan bola atau melukis, selain juga perilaku verbal dan noverbal yang patut; ini adalah dampak atau efek psikomotorik.

  j. Etik dan Kebebasan Memilih

  Karena komunikasi mempunyai dampak, maka ada masalah etik di sinia Karena komunikasi mengandung konsekuensi, maka ada aspek benar-salah dalam setiap tindak komunikasia Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang efektif, prinsip-prinsip komunikasi yang etis sulit dirumuskana Seringkali kita dapat mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip komunikasi yang efektifa Tetapi, kita tidak dapat mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu tindak komunikasia Dimensi etik dari komunikasi makin rumit karena etik begitu terkaitnya dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku bagi setiap oranga Meskipun sukar, pertimbangan etik tetaplah merupakan bagian integral dalam setiap tindak komunikasia Keputusan yang kita ambil dalam hal komunikasi haruslah dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di samping juga oleh apa yang kita anggap efektifa Apakah komunikasi itu etis atau tidak etis, landasannya adalah gagasan kebebasan memilih serta asumsi bahwa setiap orang mempunyai hak untuk menentukan pilihannya sendiria Komunikasi dikatakan etis bila menjamin kebebasan memilih seseorang dengan memberikan kepada orang tersebut dasar pemilihan yang akurata Komunikasi

  dikatakan tidak etis bila mengganggu kebebasan memilih

  seseorang dengan menghalangi orang tersebut untuk mendapatkan informasi yang relevan dalam menentukan pilihana Oleh karenanya, komunikasi yang tidak etis adalah komunikasi yang memaksa seseorang (1) mengambil pilihan yang secara normal tidak akan dipilihnya atau (2) tidak mengambil pilihan yang secara normal akan dipilihnyaa Sebagai contoh, seorang pejabat rekruting perusahaan mungkin saja membesar-besarkan manfaat bekerja di Perusahaan X dan dengan demikian mendorong anda untuk menentukan pilihan yang secara normal tidak akan anda ambil (jika saja anda mengetahui fakta-fakta sebenarnya)a Dalam etik yang didasarkan atas kebebasan memilih ini, ada beberapa persyaratana Kita mengasumsikan bahwa orang- orang ini sudah cukup umur dan berada dalam kondisi mental yang memungkinkan mereka melaksanakan pilihan secara bebasa Selanjutnya, kita mengasumsikan bahwa kebebasan memilih dalam situasi mereka tidak akan menghalangi kebebasan memilih orang laina Sebagai contoh, anak-anak berusia 5 atau 6 tahun tidak akan siap untuk menentukan pilihan sendiri (memilih menu mereka sendiri, memilih waktu untuk tidur, memilih jenis obat), sehingga harus ada orang lain yang melakukannya untuk merekaa Begitu juga, seseorang yang menderita keterbelakangan mental membutuhkan orang lain untuk mengambilkan keputusan tertentu bagi merekaa Di samping itu, situasi lingkungan kehidupan seseorang dapat membatasi kebebasan memilih inia Sebagai contoh, anggota tentara seringkali harus melepaskan kebebasan memilih dan makan nasi bungkus, bukan roti keju, mengenakan seragam militer, bukan jins, lari pagi, bukan tidura Dengan menjadi tentara, seseorang setidak-tidaknya harus melepaskan sebagian hak mereka untuk menentukan pilihan sendiria Akhirnya, kebebasan memilih yang kita miliki tidak boleh menghalangi orang lain untuk menentukan pilihan mereka sendiria Kita tidak bisa membiarkan seorang pencuri memiliki kebebasan untuk mencuri, karena dengan memberikan kebebasan ini kita menghalangi korban pencurian untuk menikmati kebebasan memilih mereka—hak untuk memiliki barang dan hak untuk merasa aman dalam rumah merekaa

4. Tujuan Komunikasi

  Ada empat tujuan atau motif komunikasi yang perlu dikemukakan di sinia Motif atau tujuan ini tidak perlu dikemukakan secara sadar, juga tidak perlu mereka yang terlibat menyepakati tujuan komunikasi merekaa Tujuan dapat disadari ataupun tidak, dapat dikenali ataupun tidaka Selanjutnya, meskipuna teknologi komunikasi berubah dengan cepat dan drastis (kita mengirimkan surat elektronika, bekerja dengan komputer, misalnya) tujuan komunikasi pada dasarnya tetap sama, bagaimanapun hebatnya revolusi elektronika dan revolusi-revolusi lain yang akan datanga (Arnold dan Bowers, 1984; Naisbita1984)a

a. Menemukan

  Salah satu tujuan utama komunikasi menyangkut penemuan diri (personal discovery) Bila anda berkomunikasi dengan orang lain, anda belajar mengenai diri sendiri selain juga tentang orang laina Kenyataannya, persepsi-diri anda sebagian besar dihasilkan dari apa yang telah anda pelajari tentang diri sendiri dari orang lain selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antarpribadia Dengan berbicara tentang diri kita sendiri dengan orang lain kita memperoleh umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kitaa Dari perjumpaan seperti ini kita menyadari, misalnya bahwa perasaan kita ternyata tidak jauh berbeda dengan perasaan orang laina Pengukuhan positif ini membantu kita merasa "normala" Cara lain di mana kita melakukan penemuan diri adalah melalui proses perbandingan sosial, melalui perbandingan kemampuan, prestasi, sikap, pendapat, nilai, dan kegagalan kita dengan orang laina Artinya, kita mengevaluasi diri sendiri sebagian besar dengan cara membanding diri kita dengan orang laina Dengan berkomunikasi kita dapat memahami secara lebih baik diri kita sendiri dan diri orang lain yang kita ajak bicaraa Tetapi, komunikasi juga memungkinkan kita untuk menemukan dunia luar—dunia yang dipenuhi objek, peristiwa, dan manusia laina Sekarang ini, kita mengandalkan beragam media komunikasi untuk mendapatkan informasi tentang hiburan, olahraga, perang, pembangunan ekonomi, masalah kesehatan dan gizi, serta produk-produk baru yang dapat dibelia Banyak yang kita peroleh dari media ini berinteraksi dengan yang kita peroleh dari interaksi antarpribadi kitaa Kita mendapatkan banyak informasi dari media, mendiskusikannya dengan orang lain, dan akhirnya mempelajari atau menyerap bahan-bahan tadi sebagai hasil interaksi kedua sumber inia

  b. Untuk berhubungan

  Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang lain (membina dan memelihara hubungan dengan orang lain)a Kita ingin merasa dicintai dan disukai, dan kemudian kita juga ingin mencintai dan menyukai orang laina Kita menghabiskan banyak waktu dan energi komunikasi kita untuk membina dan memelihara hubungan sosiala Anda berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor, dan barangkali melalui telepona Anda berbincang-bincang dengan orangtua, anak-anak, dan saudara andaa Anda berinteraksi dengan mitra kerjaa

  c. Untuk meyakinkan

  Media masa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap dan perilaku kitaa Media dapat hidup karena adanya dana dari iklan, yang diarahkan untuk mendorong kita membeli berbagai produka Sekarang ini mungkin anda lebih banyak bertindak sebagai konsumen ketimbang sebagai penyampai pesan melalui media, tetapi tidak lama lagi barangkali anda-lah yang akan merancang pesan-pesan itu— bekerja di suatu surat kabar, menjadi editor sebuah majalah, atau bekerja pada biro iklan, pemancar televisi, atau berbagai bidang lain yang berkaitan dengan komunikasia Tetapi, kita juga menghabiskan banyak waktu untuk melakukan persuasi antarpribadi, baik sebagai sumber maupun sebagai penerimaa Dalam perjumpaan antarpribadi sehari-hari kita berusaha mengubah sikap dan perilaku orang laina Kita berusaha mengajak mereka melakukan sesuatu, mencoba cara diit yan baru, membeli produk tertentu, menonton flm, membaca buku, rnengambil mata kuliah tertentu, meyakini bahwa sesuatu itu salah atau benar, menyetujui atau mengecam gagasan tertentu, dan sebagainyaa Daftar ini bisa sangat panjanga Memang, sedikit saja dari komunikasi antarpribadi kita yang tidak berupaya mengubah sikap atau perilakua

  d. Untuk bermain

  Kita menggunakan banyak perilaku komunikasi kita untuk bermain dan menghibur diria Kita mendengarkan pelawak, pembicaraan, musik, dan flm sebagian besar untuk hiburana Demikian pula banyak dari perilaku komunikasi kita dirancang untuk menghibur orang lain (menceritakan lelucon mengutarakan sesuatu yang baru, dan mengaitkan cerita- cerita yang menarik)a Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan cara untuk mengikat perhatian orang Iain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan laina Tentu saja, tujuan komunikasi bukan hanya ini; masih banyak tujuan komunikasi yang laina Tetapi keempat tujuan yang disebutkan di atas tampaknya merupakan tujuan-tujuan yang utamaa Selanjutnya tidak ada tindak komunikasi yang didorong hanya oleh satu faktor; sebab tunggal tampaknya tidak ada dunia inia Oleh karenanya, setiap komunikasi barangkali didorong oleh kombinasi beberapa tujuan bukan hanya satu tujuana

B. PENDEKATAN / ALIRAN KEILMUAN

  Menurut Littlejohan (1996) dalam bukunya ”Theories of Human

  Communcation ”, secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut

  cara pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam tiga (3) kelompok atau aliran pendekatana Ketiga kelompok tersebut adalah pendekatan scientifc (ilmiah-empiris), pendekatan humanitic (humaniora interpretif), serta pendekatan social science (ilmu-ilmu sosial )

1) Pendekatan Scientific ( ilmiah empiris )

  Pendekatan scinetifc umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu-ilmu eksakta seperti fsika, biologi, kedokteran, matematika dan lain-laina Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan dengan objektivitasa Objektivitas yang dimaksud adalah objektivitas yang menekankan prinsip standarisasi observasi dan konsistensia Landasan flosofsnya dalah bahwa dunia ini pada dasarnya mempunyai bentuk dan stuktura Secara individual para peneliti boleh jadi berbeda-beda pandangannya satu sama lain tentang bagaimana rupa atau macam dari bentuk dan stuktur tersebuta Namun apabila para peneliti melakukan penelitian terhadap suatu fenomena dengan menggunakan metode yang sama maka akan dihasilkan temuan yang samaa Inilah hakekat objektivitas dalam kotneks standarisasi observasi dan konsistensi

  Ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah adanya pemisahan yang tegas antara ”known” objek atau hal yang ingin diteliti) dan ”knower” (subyek pelaku atau pengamat)a Salah satu metode penelitian yang lazim dilakukan adalah metode ”eksperimen”a Melalui metode ini, si peneliti secara sengaja melakukan suatu percobaan terhadap objek yang ditelitinyaa Tujuan penelitian lazimnya diarahkan pada upaya mengukur ada tidaknya pengaruh atau hubungan sebab aibat di antara dua variabel atau lebih, dengan mengontrol pengaruh dari variabel lainnyaa Prosedur yang umum dilakukan adalah dengan cara memberikan atau mengadakan suatu perlakuan khusus kepada objek yang diteliti serta meneliti dampak atau pengaruhnyaa Sebagai contoh: lima ekor tikus diberi suntikan X, sementara tikus lainnya (yang mempunyai ciri yang sama) tidak, setelah kurun waktu tertentu (misalnya setelah 1 bulan, 2 bulan atau 3 bulan, dan seterusnya ) dibandingkan ada tidaknya perbedaan diantara kedua kelompok lima ekor tikus tersebuta Kalau ternyata ada perbedaan, dapat ditarik kesimpulan bahwa perbedaan tersebut terjadi karena pengaruh dari suntikan X tersebuta

2) Pendekatan humanistic ( humaniora-interpretatif)

  Apabila aliran scientifc mengutmakan prinsip objektivitas, maka kelompok pendekatan humanistic mengasosiasikan illmu dengan prinsip subjectivitasaperbedaan-perbedaan pokok antara pendekatan humanistic dan scientifk dapat kita lihat pada bagan berikut no Pandangan Scientifc Humanistic tentang 1 manusia Manusia dianggap Manusia aktif dan pasifa Tidak ubahnya penuh dengan dengan benda-benda kreativitas yang ada di alam ini

  2 Tujuan ilmu Untuk Mengutamakan menstandarisasikan kreativitas individual observasi

  3 Ilmu Sesuatu yang berada di Sesuatu yang pengetahua luar diri berada didalam diri n pengamat/peneliti (pemikiran, interpretasi) pengamat / peneliti

  4 Fokus Dunia hasil penemuan Dunia para perhatian penemunya

  5 Hubungan Pemisahan yang tegas Cenderung tidak known dan memisahkan knower

  6 Upaya Konsensus Mengutamakan perolehan interpretasi- interpretasi alternatif

  Dalam konteks ilmu-ilmu sosial, salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan adalah ”partisipasi observasi”, melalui metode ini, si peneliti dalam mengamati sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan orang-orang yang ditelitinyaa Misalnya bergaul, tinggal di rumah ornag-orang tersebut, seerta ikut serta dalam aktivitas sehari-hari mereka dalam kurun waktu tertentu (1 minggu, 1 bulan dan seterusnya)a Interpretasi atas sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, tidak hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara atau tanya jawab dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar pengamatan langsung dan pengalaman berinteraksi dengan mereka

  Pandangan klasik dari aliran humanistic adalah bahwa cara pandang seseorang tentang sesuatu hal akan menentukan penggambaran dan uraiannya tentang hal tersebuta Karena sifatnya yang subyektif dan interpretatif,maka pendekatan aliran humanistic ini lazimnya cocok diterapkan untuk mengkaji persoalan-persoalan yang menyangkut sistem nilai, kesenian, kebudayaan, sejarah dan pengalaman pribadia

3) Pendekatan Social Science (ilmu-ilmu sosial )

  Pendekatan yang diterapkan para pendukukng kelompok aliran ini pada dasarnya merupakan gabungan atau kombinasi dari pendekatan-pendekatan scientifc dan humanistica Dalam hal, pendekatan ilmu sosial merupakan perpanjangan dari pendekatan ilmu alam, karena beberapa metode yang diterapkan banyak diantaranya yang diambil dari ilmu alam, karena metode yang diterapkan banyak diantaranya ygn diambil dari ilmu alama Namun dalam perkembangan selanjutnya metode-metode pendekatan aliran humanistik juga diterapkan dalam konteks ilmu-ilmu sosial , salah satu bentuk metode penelitian yang lazim dipergunakan yang diambil dari pendekatan scientiic adalah mempergunakan statistik sebagai alat analisis dataa Sedangkan yang diambil dalam pendekatan humnistik adalah partisipasi obeservasia Melalui metode ini, si peneliti dalam mengambil sikap dan perilaku dari orang-orang yang ditelitinya, membaur dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan orang-orang yang ditelitinyaa Misalnya bergaul, tinggal di rumah orang tersebut, serta ikut dalam aktivitas sehari-hari orang yang ditetlitinya, tidak hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan orang-orang yang ditelitinya, tetapi juga atas dasar pengamatan langsung dan pengalaman interaksi dengan merekaa

  Dipergunakannya dua pendekatan ”scientifc ” dan :humanistic” yang masing-masing berbeda prinsip ini, adalah karena yang menjadi onjek studi dalam ilmu pengetahuan sosial adalah kehidupan manusiaa Untuk memahami tingkah laku manusia diperlukan pengamatan yang cermat dan akurata Untuk ini jelas bahwa pengamatan harus dilakukan seobyektif mungkin agar hasilnya dapat berlaku umum umum tidak bersifat khususa Dengan kata lain, para ahli ilmu sosial sepeti halnya ahli ilmu alam harus mampu mencapai kesepakatan atau konsensus mengenai hasil temua ”relatif” dalam arti dibatasi oleh faktor- faktor waktu, situasi dan kondisi tertentua Disamping faktor objektivitas, ilmu pengetahuan sosial juga mengutamakan faktor penejelasan dan interpretasia Hal ini disebabkan oleh manusia yang jadi objek pengamatan adalah mahluk yang aktif, memiliki daya pikir, berpengetahuan, memegang prinsip dan nilai-nilai tertentu, serta sikap tindakannya dapat berubah sewaktu-waktua Oleh karena itulah maka interpretasi subyektif terhadap kondisi- kondisi spesifk tingkah laku manusia yang menjadi obyek pengamatan juga diperlukan guna menangkap makna dari tingkah laku tersebut

  Interpretasi dan penjelasan juga diperlukan karena meskipun berdasarkan ciri-ciri biologis, sosial, atau ciri-ciri lainnya manusia dapat dibagi dalam beberapa katagori-katagori tertentu, tidak berarti bahwa masing-masing baik secara individual maupun kelompok akan mempunyai persamaan dalam hal sikap dan perilakunyaa Misalnya 3 orang ( si A, si B dan si C ) semuanya memiliki beberapa karakteristik individual yang sama yakni semuanya wanita, semuanya bekerja sebagai guru SD dan semuanya berpendidikan tamtan sarjanaa Namun demikian orang tersebut boleh jadi masing-masing akan mempunyai perbedaan satu sama lainnya mengenai sikap dan perilakunya tentang sesuatu hala

  Bidang kajian imu komunikasi sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial, pada dasarnya difokuskan pada pemahaman tentang bagaimana tingkah laku manusa dalam menciptakan, mempertukarkan dan menginterpretasikan pesan-pesan untuk tujuan tertentua Namun dengan adanya dua pendekatan yang diterapkan, muncul dua kelompok masyarakat ilmuwan komunikasi yang berbeda baik dalam spesifkasi objek permasalahan yang diamatinya, maupun dalam hal aspek metodologis serta teori-teori dan model-model yang dihasilkannyaa Kalangan ilmuwan komunikasi yang mendalami bidang studi speech commnication (komunikasi ujaran) umumnya banyak menerapkan metode aliran pendekatan humanistica Teori- teori yang dihasilkannya pun lazimnya disebut teori retorikaa Sementara para ahli ilmu komukasi yang meneliti bidang – bidang stui lainnya seperti ilmu komunikasi antar pribadi, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan lain-lain, umumnya banyak menerapkan metode pendekatan scientifka Teori-teori yang dihasilkannya biasanya disebut teori komunikasi (communication theory), namun demikian, pengelompokan semacam ini sekarang tidak jelas lagia Karena dalam prakteknya, kalangan ilmuwan yang mendalami bidang kajian komunikasi ujaran sering pula menerapkan pendekatan scientifc, sementara itu pendekatan-pendekatan humanistic juga banyak diterapkan dalam penelitian tentang masalah-masalah komunikasi antarpribadi, komuniikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa dan lain-lain

C. PENGERTIAN TENTANG ILMU DAN TEORI DALAM KOMUNIKASI

  Terdapat banyak defnisi tentang ilmu yang dirumuskan oleh para ahlia Masing-masing mempunyai penekanan arti yang berbeda satu dengan lainnyaa Beberapa defnisi tentang ilmu antar lain :

  ” ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematik, pengetahuan dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum ” ( Nasir, 1989 )

  ” konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal: adanya rasionalisme, dapat digeneralisasi, dan dapat disistematisasi ( Shaphere, 1974 )

  ” pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi subyektif, dan konsistenti dengan realitas sosial ( Alfred Schutzm 1962 ) ” Ilmu tidak hanya merupakan suatu pengetahuan yang terhimpun secara sistematik, tetapi juga merupakan metodelogi”

  ( Tan, 1964 ) Dari keempat defnisi di atas dapatlah disimpulkan bahwa ilmu pada dasarnya adalah pengetahuan tentang sesuatu hal, baik yang menyangkut alat (natural) atau sosial ( kehidupan masyarakat), yang diperoleh manusia melalui proses berpikira Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah menuntut tiga ciri, pertama, ilmu harus merupakan suatu pengetahuan yang didasarkan pada logika, kedua, ilmu harus terorganisasi secara sistematika Ketiga ilmu harus berlaku umuma

1) Pengertian Ilmu Komunikasi

  Pengertian mengenai ilmu komunikasi pada dasarnya mempunyai karakteristik yang sama dengan pengertian ilmu secara umuma Hanya saja objek perhatiannya difokuskan pada peristiwa-peristiwa komunikasi antar manusiaa Salah satu defnisi yang cukup jelas mengenai ilmu komunikasi diberikan oleh Berger dan Chafe dalam bukunya handbook of Communication Science 1987a Menurutnya, Ilmu komunikasi adalah ”suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori- teori yang dapat diuji dan digeneralisasikan dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang”a

  Pengertian ilmu komunikasi yang dijelaskan oleh ”Beerger dan Chafe memberikan 3 (tiga) pokok pikiran, pertama objek pengamatan yang jadi fokus perhatian dalam ilmu komunikasi adalah produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang dalam konteks kehidupan manusiaa Kedua, ilmu komunikasi bersifat ilmiah empiris dalam arti pokok-pokok pokiran dalam ilmu komunikasi (dalam bentuk teori) harus yang berlaku umuma Ketiga, ilmu komunikasi bertujuan menjelaskan, fenomena sosial yang berkatian dengan produks, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambanga

  Ilmu komunikasi pada dasarnya adalah pengetahuan tentang peristiwa komunikasi yang diperoleh melalui penelitian tentang sistem, proses dan pengaruhnya yang dilakukan secara rasional dan sistematik, serta kebenarannya dapat diuji dan digeneralisasikana

2) Pengertian Teori dalam Komunikasi

  Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut :  Teori adalah abstraksi dari realitas  Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan defnisi- defnisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek- aspek dunia empiris secara sistematis  Teori terdiri dari asumsi-asumsi, proposisi-proposisi, dan aksioma-aksioma dasar yang berkaitan  Teori terdiri dari teorema-teorema yakni generalisasi- generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris Pada dasarnya teori merupakan ”konseptualisasi” atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomenaa Teori memiliki dua ciri umum, pertama semua teori adalah ”abstraksi” tentang suatu hala Dengan demikian teori sifatnya terbatasa Teori teentang radio kemungkinan besar tidak dapat dipergunakan untuk menjelaskan hal-hal yang menyangkut televisia Kedua, semua reori adalah konstruksi ciptaan individual manusiaa Oleh sebab itu sifatnya relatif, dalam arti tergantung pada cara pandang si pencipta teori, sifat dan aspek hal yang diamati, seerta kondisi-kondisi lain yang mengikat seperti waktu, tempat dan lingkungan sekiratnya

  Jadi secara sederhana dapat diartikan bahwa teori komunikasi pada dasarnya merupakan konseptualisasi atau penjelasan logis tentang fenomena peristiwa komunikasi dalam kehidupan manusiaa Peristiwa yang dimaksud mencakup produksi, porses, dan pengaruh dari sistem-sisstem tanda dan lambang yang terjadi dalam kehidupan manusiaa

  3) Penjelasan dalam Teori

  Penjelasan dalam teori tidak hanya menyangkut penyebutan nama dan pendefnisian variabel-variabel, tetapi juga mengidentifkasikan kebeeraturan hubungan di antara variabela Menurut Littlejohn (1987), penjelasan dalam teori berdasarkan pada ”prinsip keperluan” yakni suatu penjelasan yang menerangkan variabel-variabel apa yang kemungkinan dieperlukan untuk menghasilkan sesuatua Contoh : Untuk menghasilkan X, barangkali diperlukan adanya Y dan Za

  Selanjutnya, Littlejohn menjelaskan bahwa prinsip kepeprluan ini ada tiga macam yaitu 1) causal necessity ( keperluan kasual ) 2) Practical necessity (keperluan praktis), dan 3) logical necessity ( keperluan logis)a Keperluan kasual berdasarkan atas hubungan sebab-akibata Umpamanya, karena ada Y dan Z maka terjadi Xa Keperluan praktis menunjuk pada kondisi hubungan tindakan-konsekuensia Kalua menurut prinsip keperluankausal X terjadi karena Y dan Z, maka menurut prinsip penjelasan keperluan ppraktis Y dan Z memang bertujuan untuk, atau praktis akan menghasilkan Xa Prinsip yang keiga (prinsip keperluan logis) beerdasarkan pada azas konsistensi logisa Artinya Y dan Z secara konsisten dan logis akan selalu menghasilkan Xa

  Penjelasan dalam teori juga lebih lanjut dapat dibagi dalam dua katagori : Penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku (person centered) dan penjelasan yang memfokuskan pada situasi (situation centered)a Penjelasan yang memfokuskan pada orang/pelaku menunjuk pada faktor-faktor internal yang ada dalam diri seseorang (si pelaku)a Semenetara penjelasan yang memfokuskan pada situasi menunjuk pad faktor-faktor yang ada di luar diri orang tersebut ( faktor eksternal )

  4) Sifat, Tujuan dan Fungsi Teori

  Sifat dan tujuan teori, menurut Abraram Kaplan (1964), adalah bukan semata untuk menemukan fakta yang tersembunyi, tetapi juga suatu cara untuk melihat fakta, mengorganisasikan serta mempresentasikan fakta tersebuta Suatu teori harus sesuai dengan ciptaan Tuhan, dalam arti dunia yang sesuai dengan ciri yang dimilikinya sendiria Dengan demikian teori yang baik adalah teori yang konseptualisasi dan penjelasannya didukung oleh fakta serta dapat diterapkan dalam kehidupan nyataa Apabila konsep dan penjelasan teori tidak sesuai dengan realitas maka keberlakuannya diragukan dan teori demikian tergolong teori semua

  Teori juga mempunyai fungsia Menurut Littlejohn, fungsi teori adalah  Mengorganisasikan dan menyimpulkan

  Ini berarti dalam mengamati realitas kita tidak boleh melakukan secara sepotong-sepotonga Kita perlu mengorganisasikan dan mensintesiskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupana Pola-pola dan hubungan-hubungan harus dapat dicari dan ditemukana Pengetahuan kita tentang pola- pola dan hubungan-hubungan ini kemudian diorganisasikan dan disimpulkana Hasilnya (berupa teori) akan dapatdipakai sebagai rujukan atau dasar bagi upaya-upaya studi berikutnyaa

   Memfokuskan Artinya hal-hal atau aspek-aspek dari suatu objek yang diamati harus jelas fokusnyaa Teori pada dasarnya hanya menjelaskan tentang suatu hal,bukan banyak hal  Menjelaskan Maksudnya adalah bahwa teori harus mampu membuat suatu penjelasan tentang hal yang diamatinyaa Penjelasan ini tidak hanya berguna untuk memahami pola-pola hubungan hubungan, tetapi juga menginterpretasikan peristiwa-peristiwa tertentua  Mengamati Fungsi ini menunjukkan bahwa teori tidak saja menjelaskan tentang apa yang sebaiknya diamati, tetapi juga memberikan petunjuk bagaimana cara mengamatinyaa Oleh karena itulah teori yang baik penting karena bisa dijadikan sebagai patokan untuk mengamati hal-hal rinci yang berkaitan dengan elaborasi teoria  Membuat prediksi

  Meskipun kejadian yang diamati berlaku pada masa lalu, namum berdasarkan data dan hasil pengamatan ini harus dibuat suatu perkiraan tentang keadaan yang bakal terjadi apabila hal-hal yang digambarkan oleh teori juga tercerminkan dalak kehodupan di masa sekaranga Fungsi prediksi ini terutama sekali penting bagi bidang-bidang kajian komunikasi terapan seperti peersuasi dan perubahan sikap, komunikasi dalam organisasi, dinamika kelompok kecil, periklanan, public relation, dan media massa

   Heuristik Aksioma umum menyebutkan bahwa teori yang baik adalah teori yang diciptakan dapat merangsang timbulnya upaya- upaya apenelitian selanjutnyaa Hal ini dapatterjadi apabila konsep-konsep dan penjelasan-penjelasan teori cukup jelas dan operasional sehingga dapat dijadikan pegangan bagi penelitian-penelitian selanjutnya  Komunikasi Menunjukkan bahwa teori sebenarnya tidak menjadi monopoli si penciptanyaa Teori harus dipublikasikan, didiskusikan, dan terbuka terhadap kritikan-kritikana Dengan cara ini maka modifkasi dan upaya penyempurnaan teori akan dapat dilakukan  Kontrol/mengawasi

  Fungsi ini bersifat normatifa Hal ini dikarenakan bahwa asumsi- asumsi teori dapat kemudian berkembang menjadi norma- norma atau nilai-nilai yang dipegang dalam kehidupan sehari- haria Dengan kata lain, teori dapat berfungsi sebagai sarana pengendali atau pengontrol tingkah laku kehidupan manusia

   Generatif Fungsi ini terutama sekali menonjol di kalangan pendukung tradisi/aliran pendekatan interpretatif dan teori kritisa Menurut pandangan teori ini, teori juga berfungsi sebagai sarana perubahan sosial dan kulturasi, serta sarana untuk menciptakan pola dan car kehidupan yang barua

5) Pengembangan Teori

  Proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti model pendekatan ekperimental yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alama Menurut pendekatan ini, biasa disebut hypothetic-deductive method ( metoda hipotetis-deduktif), proses pengembangan teori melibatkan empat tahap sebagai berikut :  Developing questions (pengembangan pertanyaan )  Forming hypotheses ( membentuk hipotesis)

   Testing the hyphotheses ( menguji hipotesis )  Formulating theory ( menformulasikan teori ) Ada beberapa patokan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kesahihan teori antar lain :

   Cakupan teoritis (theoritical scope ) yang menjadi permasalahan pokok disini adalah apakah suatu teori yang dibangun memiliki prinsip ”generality” atau keberlakuuan umum  Kesesuaian ( appropriateness ), yakni apakah isi teori sesuai dengan pertanyaan-peertanyaan / permasalahan- permasalahan teoritis yang ditelitia  Heuristica Yang dipertanyakan adalah apakah suatu teori yang diebntuk punya potensi untuk menghasilkan penelitian atau teori-teori lainnya yang berkaitan  Validitas ( validity) atu konsistensi internal dan eksternala

  Konsistensis internal mempersoalkan apakah konsep dan penjelasan teori konsisten dengan pengamatana Konsistensi eksternal mempertanyakan apakah teori yang dibentuk didukung oleh teori teori lainnya yang telah ada

   Parsimony (kesederhanaan )a Inti pemikirannya adalah bahw teori yang baik adalah teori yang berisikan penjelasan- penjelasan yang sederhanaa

  

D. KOMPONEN KONSEPTUAL DAN JENIS-JENIS TEORI

KOMUNIKASI

  Sejalan dengan perkembangan ilmu komunikasi sebagai ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner, defnisi mengenagi komunikasi yang diberikan para ahli pun sangat beragama Masing- masing punya penekanan arti, cakupan,m dan konteksnya yang berbeda sat usama lainnyaa FrankaEaXaDance (1976) seorang sarjana Amerika yang menekuni bidang komunikasi, menginventarisasi 126 defnisi komunikasi yang berbeda-beda satu sama lainnyaa Dari defnisi-defnisi ini ia menemukan adanya 15 (lema belas) komponen konseptual pokok antara lain :

  1a Simbol-simbol / verbal / ujaran Komunikasi adalah pertukaran pikiran atau gagasan secara verbal (Hoben, 1954)

  2a Pengertian / pemahaman Komunikasi adalah suatu proses dengan mana kita bisa memahami dan dipahami oleh orang laina Komunikasi merupakan proses yang dinamis dan secara konstan berubah sesuai dengan situasi yang berlaku (Anderson, 1959) 3a Interaksi / hubungan / proses sosial

  Interaksi, juga dalam tingkatan biologis, adalah salah satu perwujudan komunikasi, karena tanpa komunikasi tindakan- tindakan kebersamaan tidak akan terjadi (Mead, 1963)

  4a Pengurangan rasa ketidakpastian Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan untuk mengurangi rasa ketidakpastian, beertindak secara efektif, mempertahankan atau memperkuat ego (Brandlund, 1964)

  5a Proses Komunikasi adalah proses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain, melalui penggunaan simbol- simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angka-angka dan lain-laian (Berelson dan Steiner, 1964)

  6a Pengalihan/penyampaian/pertukaran Penggunaan kata komunikasi tampaknya menunjuk kepada adanya sesuatu yang dialihkan dari suatu benda atau orang ke benda atau orang lainnyaa Kata komunikasi kadang-kadang menunjuk kepada apa yang dialihkan, alat apa yang dipakai sebagai saluran pengalihan, atau menunjuk kepada keseluruhan proses upaya pengalihana Dalam banyak kasus, apa yang dialihkan itu kemudian menjadi milik atau bagian bersamaa Oleh karena itu komunikasi juga menuntut adanya partisipasi (Ayer, 1955)

  7a Menghubungkan / menggabungkan Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan satu bagian dalam kehidupan dengan bagian lainnya (Ruesch, 1957)

  8a Kebersamaan Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari semula dimiliki oleh sesorang (monopoli seseorang) menjadi dimiliki oleh dua orang atau lebih (Gode, 1959)

  9a Saluran/alat/jalur Komunikasi adalah alat pengiriman pesan-pesan kemiliteran/order, dan lain-lain seperti telegraf, telepon, radio,, kurur, dan lain-lain (American Colledge Dictionary)

  10a Replikasi/memori Komunikasi adalah proses yang mengarahkan perhatian seseorang dengan tujuan mereplikasi memori (Cartier dan Harwood, 1953)

  11a Tanggapan diskriminatif Komunikasi adalah tanggapan diskriminatif dari suatu organisme terhadap suatu stimulus (Stevens, 1950)

  12a Stimuli Setiap tindakan komunikasi dipandang sebagai penyampaian informasi yang berisikan stimuli diskriminatif, dari suatu sumber terhadap penerima (Newcomb, 1966)

  13a Tujuan / kesengajaan Komunikasi pada dasarnya, penyampaian yang disengaja dari sumber terhadap penerima dengan tujuan mempengaruhi tingkah laku pihak peneerima (Miller 1966)

  14a Waktu / situasi Proses komunikasi merupakan suatu transisi dari suatu keseluruhan struktur situasi ke situasi yang lain sesuai pola yang diinginkan (Sondel, 1956)

  15a Kekuasaan / kekuatan Komunikasi adalah suatu mekanisme yang menimbulkan kekuatan/kekuasaan (Schacter, 1951)

  Kelimabelas komponen diatas merupakan kerangka acuan yang dapat dijadikan sebagai dasar dalam menganalisis fenomena peristiwa komunikasia Komponen-komponen tersebut, baik secara tersendiri, secaa gabungan (kombinasi dari beberapa komponen) ataupun secara keseluruhan, dapat dijadikan sebagai fokus perhatian dalam penelitian

E. JENIS-JENIS TEORI KOMUNIKASI

  Menurut Litlejohn (1989), berdasarkan metode penjelasan serta cakupan objek pengamatan, secara umum teori-teori komunikasi dapat dibagi dalam dua kelompoka Kelompok pertama disebut kelompok teori- teori umun (general theory) kelompok kedua adalah kelompok teori- teori kontekstual (contextual theories)