PENGARUH CITRA MEREK DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. HARIAN WASPADA MEDAN

JOURNAL OF

Economic Management & Business

Financial Stability Level on Banking Industry Comparative Analysis Between Islamic and Conventional Bank In Indonesia

Alvien Nur Amalia

Pengaruh Service Quality terhadap Switching Behavior Pengguna Sim Card Telkomsel

15

Fakhrurrazi Amir dan T. Meldi Kesuma

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Sistem Informasi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Di Kabupaten Aceh Besar

Ikhyanuddin 25

Pengaruh Citra Merek dan Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Harian Waspada Medan

51

Mohd. Heikal

Analysis of Factors Affecting International Banking Activities:

A Focus On the Transactions of Islamic International Trade Financing Case Study in XYZ Islamic Bank

Puspita 67

Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kutacane Aceh Tenggara

77

Rahmat Arfan dan Ardihirmansah

Pengaruh Voluntary Disclosure dan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang Saham Terdaftar di Indeks Syariah Pada Bursa Efek Indonesia

85

Wahyuddin Albra dan Afiza Fadila

Model Kepribadian Conscientiousness terhadap Perilaku Akademik Kontraproduktif dengan Pengendalian Diri Sebagai Pemediasi

99

Zainnur M. Rusdi

ISSN: 1412-968X Volume 18, Nomor 1, April 2017

JOURNAL OF

Economic Management & Business

Financial Stability Level on Banking Industry Comparative Analysis Between Islamic and Conventional Bank In Indonesia

Alvien Nur Amalia

Pengaruh Service Quality terhadap Switching Behavior Pengguna Sim Card Telkomsel

Fakhrurrazi Amir dan T. Meldi Kesuma

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Sistem Informasi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Di Kabupaten Aceh Besar

Ikhyanuddin 25

Pengaruh Citra Merek dan Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Harian Waspada Medan

Mohd. Heikal

Analysis of Factors Affecting International Banking Activities:

A Focus On the Transactions of Islamic International Trade Financing Case Study in XYZ Islamic Bank

Puspita 67

Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kutacane Aceh Tenggara

Rahmat Arfan dan Ardihirmansah

Pengaruh Voluntary Disclosure dan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang Saham Terdaftar di Indeks Syariah Pada Bursa Efek Indonesia

Wahyuddin Albra dan Afiza Fadila

Model Kepribadian Conscientiousness terhadap Perilaku Akademik Kontraproduktif dengan Pengendalian Diri Sebagai Pemediasi

Zainnur M. Rusdi

JOURNAL OF

E-MABIS FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MALIKUSSALEH ISSN : 1412 – 968X

Economic Management

& Business

Diterbitkan Oleh :

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh

Dewan Penasehat/Advisory Board

Rektor Universitas Malikussaleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh

Ketua Penyunting/ Chief Editor

Wahyuddin

Editor

Mohd. Heikal, Ghazali Syamni, Mursalin Nauval Bachri, Hanif Sofyan, Falahuddin, Kusnandar Zainuddin

Reviewer

1. Muhammad Subhan, Ph. D (UUM)

2. Ruzita binti Abdur Rahim, Ph. D (UKM)

3. Zahri Mahad, PhD (USM)

4. Adi Afif Zakaria, Ph.D (UI)

5. Zafri Ananto Husodo, Ph.D (UI)

6. Dr. Fachruzzaman (UNIB)

7. Iskandarsyah Madjid, Ph.D (Unsyiah)

7. M. Sabri Abdul Madjid, Ph.D (Unsyiah)

8. Dr. Syukri Abdullah (Unsyiah)

9. Dr. M. Sayuti (Unimal)

10. Dr. Muammar Khaddafi (Unimal)

11. Widyana F Siregar, Ph.D (Unimal)

Sirkulasi

Ikramulhadi, Surnita, Karmila

Kantor Penyunting/Editorial Office

Kampus Bukit Indah P.O. Box. 141 Lhokseumawe Telp. (0645) 7014461 Fax. (0645) 56941 E-mail : emabis@unimal.ac.id - Homepage: http://journal.unimal.ac.id/emabis

Jurnal Emabis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Malikussaleh diterbitkan sejak tahun 2007 dg ISSN – p No. 1412-968X

Jurnal E-Mabis diterbitkan oleh FEB Unimal bekerjasama dengan ISEI Lhokseumawe Sesuai dengan Surat Keputusan Dekan FEB Universitas Malikussaleh Nomor: No.134/UN45.4/LL/2015 dan Nomor: 004/ISEI/B/II/2015

Jurnal E-Mabis terbit 2 kali setahun pada bulan April dan Oktober.

Daftar Isi

Financial Stability Level on Banking Industry Comparative Analysis Between Islamic and Conventional Bank In Indonesia

Alvien Nur Amalia

Pengaruh Service Quality terhadap Switching Behavior Pengguna Sim Card Telkomsel

15

Fakhrurrazi Amir dan T. Meldi Kesuma

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesuksesan Sistem Informasi Keuangan Daerah Berbasis Akrual Di Kabupaten Aceh Besar

Ikhyanuddin 25

Pengaruh Citra Merek dan Distribusi terhadap Keputusan Pembelian pada PT. Harian Waspada Medan

51

Mohd. Heikal

Analysis of Factors Affecting International Banking Activities:

A Focus On the Transactions of Islamic International Trade Financing Case Study in XYZ Islamic Bank

Puspita 67

Analisis Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja pada Karyawan PT. Bank Aceh Cabang Kutacane Aceh Tenggara

77

Rahmat Arfan dan Ardihirmansah

Pengaruh Voluntary Disclosure dan Corporate Social Responsibility terhadap Earnings Response Coefficient pada Perusahaan Manufaktur yang Saham Terdaftar di Indeks Syariah Pada Bursa Efek Indonesia

85

Wahyuddin Albra dan Afiza Fadila

Model Kepribadian Conscientiousness terhadap Perilaku Akademik Kontraproduktif dengan Pengendalian Diri Sebagai Pemediasi

99

Zainnur M. Rusdi

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017 JOURNAL OF ECONOMIC MANAGEMENT & BUSINESS 51

Volume 18, Nomor 1, April 2017 ISSN: 1412 – 968X Hal. 51-65

PENGARUH CITRA MEREK DAN DISTRIBUSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PT. HARIAN WASPADA MEDAN

MOHD. HEIKAL

Dosen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Malikussaleh. Lhokseumawe

Purchasing decisions is the end result of a thought and action in the purchase de- cision for use, wear, or consume a product or service to meet the needs and desires. The decision of purchase or use can be influenced by brand image and distribution. This study aimed to determine the effect of brand image and distribution on pur- chase decisions on PT. Harian Waspada Medan. The population in this study is that consumers use a shipping service PT. Harian Waspada Medan. Data collection tech- niques to study the documentation, interviews and questionnaires to 100 respondents with accidental sampling technique as well as to test the validity and reliability, data analysis techniques using classical assumption test, multiple linear regression, T test ,

F test , and the coefficient of determination ( R-Square). Classical assumption test re- sults known that the normal data so that both are used for multiple linear regression, multiple linear regression Y = 11 563 + 0.580X1 + 0.427X2. T test brand image vari- ables obtained t 5.274 > 1.984 T table , significant value 0.000 < 0.05, showed a signifi- cant influence between the variables of the brand image of the buying decision. Then the distribution of variables obtained t count 3.670 > 1.985 t table , significant value 0.001 < 0.05, indicating the significant influence of the variable distribution of purchase decision. F test obtained F count 47.933 > F tabel amount 3,090 with significant value 0.000 < 0.05, that the brand image and distribution simultaneously together significantly with purchasing decisions. Coefficient of determination obtained 0.497 or 49.7% indicated that about 49.7% variable purchase decisions are influenced brand image and distribution, the remaining 50.3% is influenced by other variables not examined.

Keywords: Brand Image, Distribution, Purchase Decision

52 MOHD. HEIKAL

PENDAHULUAN

tan, dan keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, manfaat, nilai-nilai, budaya, kepribadian,

Konsumen dalam memutuskan pembelian pemakai. Kotler dalam Tjiptono (2007, hal 104). produk maupun jasa akan melalui suatu proses

Menurut UU Merek No. 15 Tahun 2001 pasal yang di tandai dengan mengembangkan keper-

1 ayat 1 dalam Tjiptono (2005, hal. 48) pengertian cayaan mengenai produk tersebut, dan pendirian merek (brand) ialah tanda yang berupa gambar, serta membuat pilihan pembelian dengan bijak- nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan sana. Kemudian keberhasilan suatu perusahaan warna atau kombinasi dari unsure-unsur terse- dalam memasarkan produk/ jasanya sangat diten- but yang memiliki daya pembeda dan diguna- tukan oleh kemampuan perusahaan tersebut dalam kan dalam bagian perdagangan barang atau jasa. mengamati para pembeli atau konsumen terhadap Merek (brand) telah menjadi elemen krusial yang proses pengambilan keputusan untuk membeli berkontribusi terhadap kesuksesan sebuah organ- suatu produk. Karena pada dasarnya keputusan isasi pemasaran, baik perusahaan bisnis maupun pembelian seorang konsumen mempunyai ban- nirlaba, pemanufakturan maupun penyedia jasa, yak pertimbangan sehingga setiap perusahaan se- organisasi local maupun global. Para pemasar lalu ingin hanya produk mereka yang ada dalam sadar bahwa keputusan pembelian pelanggan ter- pikiran konsumen.

hadap merek merupakan suatu ukuran keterkaitan Oleh karena itu perusahaan harus bisa mema- seorang pelanggan pada sebuah merek dan juga hami kebutuhan dan keinginan konsumen, serta mencerminkan suatu pengaruh dari fungsi psikol- memenuhi harapan konsumen atau bahkan mel- ogis terhadap pengambilan keputusan dan evaluasi akukan apa yang lebih dari yang diharapkan kon- seorang pelanggan. Pemasar harus selalu mende- sumen.

sain program pengembangan citra merek dalam Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi persain- aktivitas pemasaran dan melakukan kegiatan yang gan saat ini yang terjadi pada produk surat kabar. mendukung pemasaran guna memperkuat merek. Keanekaragaman surat kabar yang ada pada saat

Harian Waspada adalah sebuah perusahaan su- ini mendorong konsumen untuk melakukan iden- rat kabar harian yang berdomisili di kota Medan tifikasi dalam pengambilan keputusan saat menen- dan masalah dihadapi selama ini masih kurangnya tukan suatu merek yang cocok buat mereka.

citra merek yang diciptakan oleh perusahaan se- Dalam memutuskan untuk membeli surat ka- hingga adanya kemungkinan pelanggan beralih ke bar, konsumen akan memilih disebabkan oleh produk lain.

banyak faktor salah satunya adalah brand image dan pendistribusiannya. Pada saat ini banyak jenis

LANDASAN TEORITIS

produk yang ditawarkan di pasar, sehingga kon-

sumen tidak lagi tergantung pada satu merek saja. Keputusan Pembelian

Konsumen mungkin juga membentuk suatu Dengan memahami keputusan pembelian pel- maksud pembelian untuk membeli merek yang anggan maka perusahaan memahami dengan tepat paling disukai. Produk yang telah memiliki brand kebutuhan dan keinginan pelanggannya, sehingga image oleh konsumen biasanya menjadi pengaruh dapat membantu perusahaan tersebut untuk me- yang sangat kuat untuk mempengaruhi keputusan muaskan pelanggan.

pembelian. Menurut Kotler dan Keller (2008, hal 188) Brand image dapat dianggap sebagai jenis aso- keputusan pembelian adalah membeli merek yang siasi yang muncul dalam benak konsumen ketika paling disukai, tetapi ada dua faktor yang ada di mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi terse- dalam antara niat pembelian dan keputusan pem- but secara sederhana dapat muncul dalam bentuk belian. Faktor utama adalah sikap orang lain, fak-

pemikiran atau citra tertentu yang berkaitan den- tor yang kedua adalah faktor situasi yang tidak gan suatu merek, sama halnya ketika kita berfikir diharapkan atau yang tidak terduga. tentang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonsep-

Proses pengambilan keputusan yang rumit se- tualisasi berdasarkan jenis, dukungan, kekua- ring dan sering melibatkan beberapa keputusan.

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

Suatu keputusan (decision) melibatkan pilihan identifikasi dan sosialisasi khusu bagi para ang- antara dua atau lebih alternatif tindakan. Keputu- gotanya seperti kebangsaan, agama, kelompok, san selalu mensyaratkan pilihan diantara beberapa ras, dan wilayah geografis. perilaku yang berbeda.

2. Faktor Sosial

Setiadi (2013, hal. 342) menyatakan, “Pe- Perilaku konsumen juga dapat dipengaruhi ngambilan keputusan konsumen (consumer deci- oleh faktor-faktor sosial seperti: sion making ) adalah proses pengintegrasian yang

a. Kelompok Rujukan, Dua orang atau lebih mengkombinasikan pengetahuan untuk men-

yang berinteraksi untuk mencapai sasaran in- gevaluasi dua atau lebih perilaku alternatif dan

dividu maupun bersama. Orang di dalam suatu memilih salah satu diantaranya.”

kelompok acuan yang karena keahlian khusu, Jadi pengambilan keputusan merupakan tin-

pengetahuan, kepribadian, maupun karekteris- dakan yang dilakukan untuk mengetahui per-

tik lainnya, member pengaruh-pengaruh pada masalahan-permasalahan yang terjadi dan harus

yang lain.

dihadapi atau merupakan langkah-langkah yang

b. Keluarga, Anggota keluarga dapat sangat diambil untuk dapat mencapai tujuan dengan se-

mempengaruhi perilaku pembelian. Keluarga cepat mungkin dan dengan biaya seefesien mung-

adalah organisasi pembelian konsumen yang kin.

paling penting dalam masyarakat, dan pen- Kotler (2005, hal. 128) menyatakan, “Keputu-

garuh tersebut telah diteliti secara ekstensif. san konsumen dalam membeli suatu produk mer-

c. Peran dan Status, Posisi seseorang dalam upakan tahap evaluasi yang membuat para kon-

setiap kelompok dapat diterapkan baik lewat sumen menyusun daftar peringkat barang dalam

perannya maupun statusnya dalam organisasi. peringkat pilihannya, sehingga tahap evaluasi itu

3. Faktor Personal,

akan menciptakan hasrat pembelian, sehingga Keputusan pembelian juga dipengaruhi oleh para konsumen akan membeli barang yang paling karakteristik pribadi. Setiap orang memiliki ber- mereka sukai. Dimana hasrat pembelian tersebut bagai macam karakteristik kepribadian yang akan menciptakan suatu perilaku konsumen.”

berbeda-beda yang dapat mempengaruhi aktivitas

Dari beberapa pendapat di atas ditarik kes- kegiatan pembeliannya. Kepribadian merupakan impulan bahwa keputusan konsumen merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda tindakan konsumen dalam membuat keputusan yang menghasilkan sebuah tanggapan relative pembelian barang yang paling mereka sukai. konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan Pengambilan keputusan konsumen merupakan lingkungannya. proses memilih rangkaian atau tindakan di mana

4. Faktor Psikologis

diantara dua macam alternatif yang ada (atau leb- Pilihan pembelian seseorang dipengaruhi oleh ih) guna mencapai pemecahan masalah tertentu.

empat faktor psikologis utama seperti :

a. Motivasi, Suatu kebutuhan yang secara cukup

Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

dirangsang untuk membuat seseorang mencari

pembelian

kepuasan atas kebutuhannya. Seseorang mem- Menurut Ginting (2011, hal. 34-44) menga-

punyai kebutuhan pada suatu saat. Ada kebu- takan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

tuhan biologis, yang muncul dari keadaan me- keputusan pembelian, antara lain:

maksa. Kebutuhan lainnya bersifat psikologis,

1. Faktor Budaya muncul dari kebutuhan untuk diakui, dihargai, Budaya, susunan nilai-nilai dasar, persepsi,

ataupun rasa memiliki. Kebanyakan kebutu- keinginan dan perilaku yang di pelajari anggota

han ini tidak akan cukup kuat untuk memoti- suatu masyarakat dari keluarga dan faktor lainnya.

vasi seseorang tersebut untuk bertindak pada Setiap kelompok atau masyarakat memiliki bu-

suatu waktu tertentu.

daya, dan pengaruh budaya pada perilaku pembel-

b. Persepsi, Seseorang yang termotivasi siap ian sangat beraneka ragam disetiap negara. Mas-

untuk bertindak. Bagaimana cara seseorang ing-masing sub-budaya yang lebih menampakkan

bertindak dipengaruhi persepsinya mengenai

54 MOHD. HEIKAL

situasi tertentu. Persepsi dapat diartikan seba- yang ingin dibeli konsumen harus dipilih ter- gai proses seseorang memilih, mengatur dan

lebih dahulu dalam saluran pembelian. menginterprestasikan informasi untuk mem-

4. Penentuan waktu pembelian, Setiap konsumen bentuk suatu gambaran yang berarti mengenai

ingin membeli barang atau produk yang di dunia.

inginkan konsumen harus terlebih dahulu me-

c. Pembelajaran, Ketika seseorang melakukan nentukan kapan waktu pembelian yang sudah tindakan, mereka belajar. Menggambarkan pe-

dijadwalkan konsumen. rubahan perilaku individu yang muncul karena

pengalaman.

Citra Merek

d. Kepercayaan dan Sikap, Dengan melakukan Setiap perusahaan pastilah ingin jika nama lewat pembelajaran orang-orang yang akan merek dari suatu produk yang mereka pasarkan mendapatkan kepercayaan dan sikap.

dapat dikenal oleh berbagai lapisan masyarakat, itu dikarenakan jika suatu merek dapat dikenal

Proses pengambilan Keputusan

oleh masyarakat maka dengan sendirinya per- Menurut Kotler dan Keller (2009, hal. 184- mintaan terhadap produk yang ditawarkan akan- 190) mengatakan bahwa proses pengambilan lah tinggi. Dengan tingginya permintaan suatu pe- keputusan, antara lain:

rusahaan terhadap produk yang mereka tawarkan

1. Pengenalan Masalah, proses pembelian dimu- maka target perusahaan dalam memperoleh laba lai ketika pembeli menyadari suatu masalah yang sebesar-besarnya akan tercapai. atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan

American Marketing Assiciation dalam Kotler internal dan eksternal.

dan Keller (2009, hal. 142) menyatakan bahwa “

2. Pencarian Informasi, Tahap dimana konsumen Merek adalah nama, istilah, tanda, lambang atau sering mencari jumlah informasi yang terbatas. desain atau kombinasinya yang dimaksudkan

3. Evaluasi Alternatif, setelah mendapatkan in- untuk mengidentifikasikan barang atau jasa dari formasi konsumen melakukan penilaian nilai salah satu penjual atau kelompok penjual dan akhir pada merek-merek alternatif.

mengdiferensiasikan mereka dari para pesaing.”

4. Keputusan Pembelian, keputusan memilih Citra Merek dapat dianggap sebagai jenis aso- produk pada merek yang dia suka, dalam hal siasi yang muncul dalam benak konsumen ketika ini konsumen benar-benar melakukan pembel- mengingat suatu merek tertentu. Asosiasi tersebut ian / pemakaian.

secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pe-

5. Perilaku Pasca Pembelian, tindakkan kon- mikiran atau citra tertentu yang dikaitkan dengan sumen selanjutnya setelah melakukan pembel- suatu merek, sama halnya ketika kita berfikir ten- ian berdasarkan kepuasan yang dia terima.

tang orang lain. Asosiasi ini dapat dikonseptual- isasi berdasarkan jenis, dukungan, kekuatan, dan

Indikator-indikator Keputusan Pembelian

keunikan. Jenis asosiasi merek meliputi atribut, Proses pembelian berlangsung jauh sebelum manfaat dan sikap. Atribut yang berhubungan pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. dengan produk, misalnya harga, pemakai dan citra Untuk itu, pemasar harus berfokus pada seluruh penggunaan. Sedangkan manfaat mencakup man- proses pengambilan keputusan bukan hanya pada faat secara fungsional, secara simbolis dan ber- proses pembeliannya saja. Menurut Kotler (2005, dasarkan pengalaman (Shimp, 2013, hal.12). hal 203) Indikator keputusan pembelian yaitu:

Menurut Fandy Tjiptono (2005, hal. 49) Brand

1. Pembelian produk, Pembelian yang dilakukan Image atau brand description yakni deskripsi konsumen dalam membeli barang yang di- tentang asosiasi dan keyakinan konsumen terha- inginkan

dap merek tertentu sedangkan menurut Rangkuti

2. Pembelian merek, Pembelian yang dilakukan (2004, hal. 244) Brand Image atau brand person- konsumen hanya berupa merek tidak berupa ality adalah sekumpulan asosiasi merek yang ter- barang

bentuk dan melekat di benak konsumen.

3. Pemilihan saluran pembelian, Setiap barang Dari beberapa pengertian tersebut dapat dike-

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

tahui bahwa citra merek (brand image) merupa- gian besar manajer menekankan perhatian pada kan sekumpulan asosiasi yang dipersepsikan oleh penyeleksian suatu nama yang akan sukses mem- konsumen terhadap merek tertentu.

posisikan merek dalam benak konsumen, me-

Menurut Whitewell dalam Tjiptono (2005, nyediakan citra yang memadai bagi merek, serta hal. 99) secara garis besar, terdapat tiga tipe utama membedakannya dari berbagai merek yang kom- yang masing-masing memiliki citra merek yang petitif. berbeda, ketiga tipe tersebut meliputi : “ attrib-

2. Menciptakan kandidat nama-nama merek ute brands, aspirational brands, dan experience

Kandidat nama-nama merek seringkali dipilih brands “

menggunakan sesi-sesi latihan berfikir kreatif dan Attribut brands , yakni merek-merek yang curah pendapat (braindstroming). Perusahaan ser- memiliki citra merek yang mampu mengkomuni- ingkali menggunakan jasa-jasa konsultan untuk kasikan keyakinan/kepercayaan terhadap atribut membangkitkan cikal bakal kandidat nama-nama fungsional produk. Seringkali sangat sukar bagi merek. konsumen untuk menilai kualitas dan fitur secara

3. Mengevaluasi kandidat nama-nama merek objektif atas begitu banyak tipe produk, sehingga

Banyak nama yang muncul dievaluasi dengan mereka cenderung memilih merek-merek yang berbagai criteria seperti relevansinya dengan kata- kelihatannya sesuai dengan kualitasnya.

gori produk, daya pikat dari citra-citra yang disa-

Aspirational brands, yaitu merek-merek yang rankan oleh nama, serta keseluruhan daya tarik. menyampaikan citra tentang tipe orang yang Para manajer produk dan merek menganggap membeli merek bersangkutan. Citra tersebut tidak bahwa kuncinya adalah nama yang mudah dikenal banyak menyangkut produknya, tetapi didamba- dan diingat. kan. Keyakinan yang dipegang konsumen ada-

4. Memilih salah satu nama merek lah dengan memiliki merek semacam ini, akan

Kriteria yang tercatat dalam langkah a dan b tercipta asosiasi yang kuat antara dirinya dengan digunakan oleh para menejer untuk menyeleksi kelompok aspirasi tertentu. Dalam hal ini status sebuah nama final dari bidang kandidat. Pada pengakuan social dan identitas jauh lebih penting banyak perusahaan, pilihan lain adalah masalah dari pada sekedar nilai fungsional produk.

penilaian subjektif, lebih sekedar riset pemasaran Experience brands, mencerminkan merek- produk yang diteliti. merek yang menyampaikan citra asosiasi dan emo-

5. Mendaftarkan merek dagang si bersama. Tipe ini memiliki citra melebihi seke-

Sebagian besar perusahaan mengajukan pen- dar aspirasi dan lebih berkenaan dengan kesamaan daftaran merek dagang (trade mark), beberapa filosofi antara merek dan konsumen individual. perusahaan mengajukan hanya untuk satu nama Experience brands yang sukses mengekspresikan untuk registrasi saja. indivudualitas dan pertumbuhan personal.

Tingkatan Nama Merek Proses Pemberian Nama Merek

Pada dasarnya sebuah merek merupakan janji

Dalam pemberian nama merek haruslah sesuai penjual untuk senantiasa memberikan sekumpulan dengan ketentuan dan pertimbangan matang yang fitur khusus, manfaat, dan layanan kepada pem- akan dikaitkan dengan produk yang dipasarkan beli, merek terbaik selalu membawa satu jaminan agar mendapat hasil yang baik ketika produk kualitas, tetapi merek dapat merupakan simbol

tersebut akan dilemparkan kepasar.

yang lebih kompleks.

Menurut Shimp (2003, hal. 304) Ada lima Menurut Kotler et al (2003, hal. 228) “Bahwa langkah dalam proses pemberian nama:

merek dapat membawa sampai enam tingkatkan

1. Menetapkan spesifikasi tujuan pemberian arti yaitu: nama

1. Atribut

Sebagaimana keseluruhan keputusan mana- Merek pertama membawa atribut-atribut ter- jemen, langkah awal adalah untuk mengidentifi- tentu kedalam benak seseorang, contoh: Mer- kasikan tujuan-tujuan yang akan dicapai. Seba- cedes benz akan membawa kesan mahal, beren-

56 MOHD. HEIKAL

cang bangun dan berteknologi tinggi, gesit, dan

1. Brand Identity

sebagainya. Perusahaan akan menggunakan satu Identitas merek merupakan identitas fisik yang atau beberapa dari atribut-atribut tersebut unuk berkaitan dengan merek atau produk tersebut se-

mengiklankan mobilnya. hingga konsumen mudah mengenali dan mem-

2. Manfaat bedakannya dengan merek atau produk lain, sep- Sebuah merek lebih dari sekedar sekumpulan erti logo, selogan dan lain-lain. atribut. Pelanggan atau konsumen tidak membeli

2. Brand Personality

atribut melainkan manfaat. Atribut perlu diterje- Personalitas merek adalah karakter khas se- mahkan menjadi manfaat fungsional “saya tidak buah merek yang membentuk kepribadian tertentu harus membeli mobil baru hanya dalam beberapa sebagaimana layaknya manusia, sehingga kha- tahun”. Atribut mahal mungkin diterjemahkan layak konsumen dengan mudah membedakannya menjadi manfaat emosional “ Atribut berancang dengan merek lain dalam kategori yang sama.

bangun bagus akan diterjemahkan kedalam man-

3. Brand Association

faat fungsional dan emosional. “saya aman bila- Asosiasi merek adalah hal-hal spesifik yang mana sampai terjadi kecelakaan”.

pantas atau selalu dikaitkan dengan suatu merek,

3. Nilai. bisa muncul, isu-isu yang sangat kuat berkaitan Merek juga menyatakan sesuatu tentang hal dengan merek tersebut, ataupun person, symbol- nilai produsenny, sehingga Mercedes berarti beki- simbol dan makna tertentu yang sangat kuat mele- nerja tinggi. Keamanan, gengsi, dan sebagainya. kat pada suatu merek, misalnya, ingat beras ingat Pemasar merek harus menemukan kelompok cosmos. pembeli mbil tertentu yang mencari nilai-nilai tersebut.

Distribusi

4. Kepribadian Distribusi adalah kegiatan pemasaran yang Merek juga dapat mempromosikan kepriba- berusaha untuk memperlancar dan mempermudah dian tertentu. Apabila meek berupa orang, bina- penyampaian barang dan jasa dari produsen ke tang, atau sebuah objek, apa yang akan masuk konsumen sehingga penggunaannya sesuai den- kedalam benak kita ? Mercedes mungkin member gan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat kesan boss yang rasioal (obyek). Kadang-kadang dan saat dibutuhkan). (Tjiptono,2008:585). ia mengambil kepribadian dari seseorang yang terkenal atau dai seorang juru bicara.

Saluran Distribusi

5. Budaya Saluran distribusi merupakan serangkaian Merek juga mewakili budaya tertentu. Mer- partisipan organisasional yang melakukan semua cedes benz mewakili budaya jerman : terorganisir, fungsi yang dibutuhkan untuk menyampaikan efesien, kualitas tinggi.

produk/jasa dari penjual ke pembeli akhir. (Tjip-

6. Pengguna

tono, 2012:395)

Merek memberi kesan jenis konsumen atau Saluran distribusi pada dasarnya merupakan yang menggunakan produk tersebut. Kita akan perantara yang menjembatani antara produsen terkejut menyaksikan seseorang sekertaris berusia dan konsumen. Perantara tersebut dapat digolong-

20 tahun mengendarai Mercedes benz. Sebaliknya kan dua golongan, yaitu: Pedagang perantara dan kita akan berharap melihat seorang esekutif pun- Agen perantara. Perbedaannya pada aspek pemi- cak berusia sekitar 55 tahun dibelakang kemudi likan serta proses negoisasi dalam pemindahan

Mercedes benz, para penggunanya adalah orang- produk yang disalurkan tersebut. orang yang menghargai nilai, dan kepribadian dari produk tertentu.

Pedagang Perantara

Pada dasarnya, pedagang perantara (mer-

Indikator Citra Merek

chant middleman ) ini bertanggung jawab terha- Citra Merek dibentuk oleh tiga indikator, indi- dap pemiikan semua barang yang dipasarkannya

kator citra merek adalah sebagai berikut: atau dengan kata lain pedagang mempunyai hak

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

atas kepemilikan barang. Ada dua kelompok yang

masaran tersebut.

termasuk dalam pedagang perantara, yaitu peda- - Pengambilan resiko, yaitu melakukan gang besar dan pengecer. Namun tidak menutup

perkiraan mengenai resiko sehubungan den- kemungkinan bahwa produsen juga dapat bertin-

gan pelaksanaan pekerjaan saluran tersebut. dak sekaligus sebagai pedagang, karena selain membuat barang juga memperdagangkannya.

Kelima tugas pertama membantu pelaksanaan transaksi dan tiga terakhir membantu penyelesa-

Agen Perantara

ian transaksi. Semua tugas diatas mempunyai tiga Agen perantara (Agent middle man) ini tidak persamaan yaitu menggunakan sumber daya yang mempunyai hak milik atas semua yang mereka langka, dilaksana dengan menggunakan keahl- tangani. Maka dapat digolongkan kedalam dua ian yang khusus, dan bisa dialih-alihkan diantara golongan, yaitu :

penyalur. Apabila perusahaan/produsen menjalan-

1. Agen Penunjang kan seluruh tugas diatas, maka biaya akan mem- - Agen pembelian dan penjualan

bengkak dan akibatnya harga akan menjadi lebih - Agen pengangkutan

tinggi.

- Agen penyimpanan Ada beberapa alternatif saluran (tipe saluran)

2. Agen Pelengkap yang dapat dipakai. Biasanya alternatif saluran - Agen pembantu dalam bidang financial

tersebut didasarkan pada golongan barang kon- - Agen pembantu dalam bidang keputusan

sumsi dan barang industri. - Agen yang dapat memberikan informasi

Barang konsumsi adalah barang-barang yang - Agen khusus

dibeli untuk dikonsumsi. Pembeliannya didasar- kan atas kebiasaan membeli dari konsumen. Jadi,

Menurut Philip Kotler (1993:174) agar suatu pembelinya adalah pembeli/konsumen akhir, bu- kegiatan penyalur barang dapat berjalan dengan kan pemakai industri karena barang-barang terse- baik (efektif dan efesien) maka para pemakai salu- but tidak diproses lagi, melainkan dipakai sendiri ran pemasaran harus mampu melakukan sejumlah (Basu swasta, 1984:96) tugas penting, yaitu :

Barang industri adalah barang-barang yang - Penelitian, yaitu melakukan pengumpulan in- dibeli untuk diproses lagi atau untuk kepentingan formasi penting untuk perencanaan dan mel- dalam industri. Jadi, pembeli barang industri ini ancarkan pertukaran.

adalah perusahaan, lembaga atau organisasi, ter- - Promosi, yaitu pengembangan dan penyebaran masuk non laba(Basu swasta 1984:97) informasi yang persuasif mengenai pena-

Berdasarkan pengertian diatas, maka seperti waran.

halnya pupuk, itu digolongkan kedalam golongan - Kontak, yaitu melakukan pencarian dan men- barang industri, sebab pupuk dibeli petani bukan jalin hubungan dengan pembeli

untuk dikonsumsi tetapi digunakan dalam produk- - Penyelarasan, yaitu mempertemukan pena- si pertaniannya. waran yang sesuai dengan permintaan pembeli

termasuk kegiatan seperti pengolahan, penila- Fungsi Distribusi

ian dan pengemasan. Fungsi utama saluran distribusi adalah meny- - Negoisasi, yaitu melakukan usaha untuk men- alurkan barang dari produsen ke konsumen, maka capai persetujuan akhir mengenai harga dan perusahaan dalam melaksanakan dan menentukan lain-lain sehubungan dengan penawaran se- saluran distribusi harus melakukan pertimbangan hingga pemindahan pemilikan atau pengua- yang baik. Adapun fungsi-fungsi saluran distribu- saan bias dilaksanakan.

si menurut Kotler (1997:531-532) adalah : - Distribusi fisik, yaitu penyediaan sarana trans- - Promotion , yaitu pengembangan dan penye- portasi dan penyimpanan barang.

baran komunikasi persuasif tentang produk - Pembiayaan, yaitu penyediaan permintaan dan

yang ditawarkan.

pembiayaan dana untuk biaya dari saluran pe- - Information , yaitu mengumpulkan informasi

58 MOHD. HEIKAL

penting tentang konsumen dan pesaing untuk

HIPOTESIS

merencanakan dan membantu pertukaran. - Negotiation , yaitu mencoba untuk menyepa-

Menurut sugiyono (2008, hal 93) Hipotesis

kati harga dan syarat-syarat lain, sehingga me- merupakan jawaban sementara terhadap rumusan mungkinkan perpindahan hak pemilihan.

penelitian, oleh karena itu rumusan masalah pe- - Ordering , yaitu pihak distributor memesan ba- nelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat rang kepada perusahaan.

pertanyaan. Berdasarkan pada landasan teori dan - Payment , yaitu membayar tagihan kepada pen- permasalahan diatas, maka dapat ditentukan hipo- jual melalui bank atau lembaga keuangan lain- tesisnya sebagai berikut: nya.

1. Ada pengaruh positif dan signifikan citra - Title , yaitu perpindahan kepemilikan barang

merek terhadap keputusan pembelian pada PT dari suatu organisasi atau orang kepada organ-

Harian Waspada Medan. isasi

2. Ada pengaruh positif dan signifikan distribusi - Physical Possesion , yaitu mengangkut dan

terhadap keputusan pembeliaan pada PT Har- menyimpan barang-barang dari bahan mentah

ian Waspada Medan.

hingga barang jadi dan akhirnya sampai ke

3. Ada pengaruh positif dan signifikan citra konsumen akhir.

merek dan distribusi terhadap keputusan pem- - Financing , yaitu meminta dan memanfaatkan

belian pada PT Harian Waspada Medan. dana untuk biaya-biaya dalam pekerjaan salu-

ran distribusi.

METODE PENELITIAN

- Risk Taking , yaitu menanggung resiko se-

hubungan dengan pelaksanaan pekerjaan salu- Pendekatan Penelitian

ran distribusi. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan asosiatif dan

Indikator Distribusi

kuantitatif. Penelitian asosiatif yaitu salah satu

Distribusi dibentuk oleh empat indikator, indi- jenis penelitian eksplanasi (penjelasan) yang mer- kator distribusi adalah sebagai berikut :

upakan penelitian yang bertujuan untuk mengeta-

a. Toko, Produsen yang memiliki toko, dapat hui hubungan antara dua variabel atau lebih guna menjual hasil produksinya kepada konsumen memperkuat atau bahkan menolak teori atau hipo- melalui toko tersebut.

tesis hasil penelitian yang sudah ada. Dengan pe-

b. Warung, Barang yang dibuat produsen disalur- nelitian ini maka dapat dibangun suatu teori yang kan melalui pedagang kecil atau eceran dan dapat berfungsi untuk menjelaskan, meramalkan,

pedagang kecil menjualnya ke konsumen. dan mengontrol suatu gejala. Hal ini dikemukakan

c. Lopper, Barang hasil produsen dijual oleh pro- Sugiyono (2012, hal. 11). dusen dengan cara berkeliling dari rumah ke rumah.

Defenisi Operasional

d. Waktu On Time, Barang hasil produsen yang Defenisi operasional yang bertujuan mem- disalurkan ke warung/pengecer, Toko dan dari perjelas mempermudah pemahaman terhadap rumah ke rumah harus tepat waktu agar kon- variabel dengan istilah yang digunakan dalam sumen tidak lama menunggu dan tidak keting- penelitian ini. Adapun yang menjadi defenisi ope- galan berita.

rasional dalam penelitian ini yaitu kualitas pelay-

Citra Merek Keputusan Pembelian

Distribusi

Gambar 1. Kerangka Konseptual

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

anan, harga dan keputusan pembelian. Untuk leb- Teknik Pengumpulan Data

ih jelas peneliti memberikan defenisi operasional Guna mendapatkan data dalam membahas sebagai berikut:

proposal skripsi ini penulis melakukan teknik pen-

1. Keputusan Pembelian (Y) gumpulan data dengan cara, sebagai berikut : Proses pembelian berlangsung jauh sebelum

Wawancara (interview), yaitu melakukan pembelian aktual dan berlanjut jauh sesudahnya. tanya jawab dengan pihak berwenang diperusa- Untuk itu, pemasar harus berfokus pada seluruh haan pada PT. Restu Anugerah Wibawa Express proses pengambilan keputusan bukan hanya pada Medan. proses pembeliannya saja. Menurut Kotler (2005,

Studi dokumentasi, yaitu penulis meminta na- hal 203) Indikator keputusan pembelian yaitu :

ma-nama pelanggan yang dimiliki oleh PT Harian - Produk Pilihan

Waspada Medan untuk penulis wawancarai agar - Merek Pilihan

mendapatkan fenomena atau masalah yang akan - Penentu Saat Pembelian

penulis teliti, selain itu juga penulis gunakan un-

2. Citra Merek (X1) tuk mengetahui alamat dari pelanggan PT Harian

Citra Merek dibentuk oleh empat indikator, in- Waspada Medan agar memudahkan penulis dalam dikator citra merek adalah sebagai berikut :

melakukan sebaran angket. - Identitas Merek

Angket penulis, yaitu menggunakan angket - Personalitas Merek

untuk mengumpulkan jawaban atau tanggapan - Asosiasi Merek

responden dari penelitian ini terhadap fenomena

3. Distribusi (X2) atau permaslahan yang penulis angkat. Penulis Distribusi dibentuk oleh empat indikator, indi- menggunakan skala likert pada angket yang penu- kator distribusi adalah sebagai berikut :

lis berikan kepada responden. - Toko - Warung

Teknik Analisa Data

- Lopper

1. Uji Asumsi Klasik

- Waktu On Time Uji normalitas data dilakukan untuk melihat bahwa suatu data terdistribusi secara normal atau

Populasi Penelitian

tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan meng- Penelitian ini dilakukan pada PT Harian Was- gunakan PP plot standardized residual. Imam gho- pada Medan JL. Bridgjen Katamso No 1 Medan. zali (2005) menyatakan bahwa uji normalitas data Telp. (061) 630684. Waktu penelitian ini dilaku- dilihat hal tersebut, PP plot standardized residual kan mulai dari bulan Februari 2015 sampai bulan mendekati garis diagonal maka data terdistribusi September 2015

normal.

Uji Heterokedastisitas terjadi apabila tidak

Sampel Penelitian

adanya kesamaan deviasi standar nilai variabel Menurut Juliandi (2013, hal 54) menyatakan dependen pada setiap variabel independen. Bila sampel adalah wakil-wakil dari populasi. Ber- terjadi gejala heterokedastisitas akan menimbul- dasarkan dari seluruh populasi maka penulis kan akibat varian koefisien regresi menjadi mini- menetapkaan sampel sebanyak 100 konsumen. mum dan confidence interval melebar sehingga Dengan teknik sampling kuota yaitu membatasi hasil uji signifikani statistik tidak valid lagi. jumlah sampel berdasarkan populasi. Pengambi-

Heterokedastisitas dapat dideteksi dengan be- lan sampel ini menggunakan bentuk Accidental- berapa macam cara antara lain dengan mengguna- sampling yaitu pengambilan sampel dengan cara kan uji scatterplot. Dalam uji scatterplot, model mencari objek yang akan diteliti. Objek yang regresi linier yang digunakan dalam penelitian kebetulan bertemu pada saat pengumpulan data ini diregresikan untuk mendapatkan nilai residu- dan sesuai untuk diteliti, maka dijadikan sebagai alnya, kemudia nilai residual tersebut diabsolut- sampel

kan dan dilakukan regresi dengan semua variabel bebas. Apabila terdapat variabel bebas yang ber-

60 MOHD. HEIKAL

pengaruh secara signifikan 5% terhadap residual r = korelasi parsial yang ditemukan absolut, maka terjadi heterokedastisitas.

n = jumlah sampel

Uji multikolinieritas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat inter korelasi yang

Dengan taraf signifiakasi 5% uji dua pihak dan sempurna diantara beberapa variabel bebas yang dk = n-2 digunakan dalam model. Multikolinieritas terjadi jika terdapat hubungan linier antara independen Dimana: variabel yang dilibatkan dalam model. Jika terjadi - Bila t hitung >t table , maka ada pengaruh yang sig- gejala multokolinieritas yang tinggi, standar error

nifikan antar variabel x dan y pada α 0,05 ( < koefisien regresi akan semakin besar dan men-

gakibatkan confidence interval untuk pendugaan - Bila t hitung <t table , maka tidak ada pengaruh parameter semakin lebar, dengan demikian ter-

yang signifikan antara variabel x dan y pada α buka kemungkinan terjadi kekeliruan, menerima

hipotesis yang salah. Uji asumsi klasik multikolinieritas dapat di-

Uji F

alaksanakan dengan jalan meregresikan model Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah analisis dan melakukan uji korelasi antar inde- variable bebas (independen) secara bersama-sama penden variabel dengan menggunakan vareance berpengaruh secara signifikan atau tidak terhadap inflation factor (VIF). Batas dari VIF adalah 10 variabel terikat (dependen) dan sekaligus juga un- dan nilai tolerance value adalah 0.1. jika nilai tuk menguji hipotesis kedua. VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerance value kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinieritas.

2 Fh = R /k (1-R 2 ) / (n-k-1)

2. Analisis Regresi Berganda (Sugiyono, 2012, hal.257) Penelitian ini menggunakan analisis regresi Dimana: linier berganda dengan rumus sebagai berikut :

R = Koefisien korelasi ganda k = Jumlah variabel independen Y= a + b 1 X 1 +b 1 X 2 n = Jumlah sampel

(Sugiyono, 2012, hal. 277) R koefisien korelasi ganda yang telah ditemu- 2 = Dimana:

kan

Y = keputusan pembelian hitung F =F yang selanjutnya dibandingkan dengan α = konstantas

F tabel

β1β2 = koefisien regresi X1 = variabel citra merek

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan X2 = variabel distribusi

signifinancelevel taraf nyata 0,05 (α =5%). Krite-

e = error ria pengujian hipotesis yaitu: - Ho β = 0, artinya variabel independen tidak

3. Uji Hipotesis berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji t

- Ho β ≠ 0, artinya variabel independen ber- Rumus umum uji t hitung untuk menguji hipote-

pengaruh terhadap variabel dependen. Dasar sis diatas adalah sebagai berikut:

pengambilan keputusan dalam pengujian ini adalah

- Jika – F tabel <F hitung <F tabel maka Ho diterima, artinya citra merek dan distribusi tidak ber-

(Sugiyono 2012, hal. 250) pengaruh signifikan terhadap keputusan pem- Dimana:

belian.

t = t hitung yang selanjutnya dikonsultasikan - Jika F hitung ≥F tabel dan atau – F hitung ≤ -F tabel maka dengan t tabel

Ho ditolak, artinya citra merek dan distribusi

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.

Koefisien determinasi (R 2 ) pada intinya meng-

atur seberapa jauh dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisiensi determinasi

berada diantara nol dan satu. Nilai R 2 yang ke-

cil menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-var-

iabel independen memberikan semua informasi

Gambar 2. Pengujian Normalitas

yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi vari- Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS 18.0 (2015) abel dependen. Data dalam penelitian ini akan

diolah dengan menggunakan program statistical Gambar diatas mengidentifikasikan bahwa Package for Social Sciences (SPSS 18.0). Hipo- model regresi telah memenuhi asumsi yang telah

tesis dalam penelitian ini dipengaruhi oleh nilai dikemukakan sebelumnya, karena data menyebar signifikan koefisiensi variabel yang bersangkutan disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

setelah dilakukan pengujian: diagonal, sehingga data dalam model regresi pe- nelitian ini cenderung normal.

D=R 2 x 100%

b. Uji Multikolinearitas Pengujian multikolinearitas dilakukan un-

Dimana: tuk melihat apakah ada model regresi ditemukan

D = Koefisiensi determinasi ada tidaknya korelasi antarvariabel bebas. Model R 2 = Koefisiensi variabel bebas dengan variabel regresi yang baik seharusnya tidak terjadi multi-

terikat kolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya mul- 100% = Persentase Kontribusi

tikolinearitas dengan melihat nilai variance infla- tion factor (VIF) dan nilai tolerance. Nilai untuk

HASIL PENELITIAN

menunjukkan ada atau tidak multikolinearitas adalah jika nilai tolerance ≥ 0,10 atau sama den-

Analisis Data

gan nilai VIF ≤ 10 maka tidak terdapat multikolin- Bagian ini adalah menganalisis data yang be- earitas antar variabel independen. Berikut adalah

rasal dari data-data yang telah dideskripsikan dari hasil uji multikolinearitas. sub-sub sebelumnya (sub bab deskripsi data). Da- ta-data yang dianalisis dimulai dari asumsi-asumsi

Tabel 1

yang digunakan untuk suatu statistik tertentu.

Hasil Uji Multikolinearitas Coefficients a

1. Uji Asumsi Klasik

Model

Collinearity Statistics

Pengujian asumsi klasik secara sederhana ber-

tujuan untuk mengindentiifikasi apakah model re- VIF

Tolerance

1 gresi merupakan model yang baik atau tidak. Ada (Constant)

Citra Merek

beberapa pengujian asumsi klasik tersebut, yakni :

Distribusi

a. Pengujian Normalitas a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Untuk menguji apakah data penelitian ini ter-

Sumber : Hasil pengolahan SPSS, 2015

distribusi normal atau tidak, dapat dideteksi juga melalui pengujian normalitas. Uji normalitas yang Dari tabel diatas, terlihat bahwa variabel inde- digunakan dalam analisis ini adalah dengan meli- penden yaitu citra merek dan distribusi mempu-

nyai angka nilai Tolerance 0,655 ≥ 0,10 dan nila hat grafik probabily plot of regression standard-

ized residual. VIF 1.505 ≤ 10, hal ini berarti bahwa regresi yang

dipakai untuk 2 (dua) variabel independen tidak

62 MOHD. HEIKAL

terdapat multikolinearitas. Model persamaan regresi berganda tersebut

c. Uji Heterokedastisitas

bermakna :

a. Nilai konstanta sebesar 11.563 menunjukkan apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksa-

Heterokedastisitas digunakan untuk menguji

bahwa jika variabel independen yaitu Citra maan varians dari residual dari suatu pengamatan

Merek (X 1 ) dan Distribusi (X 2 ) dalam kead- yang lain. Jika variasi residual dari suatu penga-

aan konstant atau tidak mengalami perubahan matan ke pengamatan yang lain tetap, maka dis-

(sama dengan nol), maka Keputusan Pembel- ebut homokedastisitas, dan jika varians berbeda

ian (Y) adalah sebesar 11.563. disebut heterokedastisitas. Model yang baik ada-

b. Nilai koefisien regresi X 1 = 0,580 menunjuk- lah tidak terjadi heterokedastisitas.

kan apabila Citra Merek mengalami kenaikan Dasar pengambilan keputusannya adalah: jika

sebesar 100% maka akan mengakibatkan men- pola tertentu seperti titik-titik (point-point) yang

ingkatnya Keputusan Pembelian pada koran ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur,

Harian Waspada Medan sebesar 0,580%. maka terjadi heterokedastisitas. Jika tidak ada

c. Nilai koefisien regresi X 2 = 0,427 menunjuk- pola yang jelas, serta titik-titik (point-point) me-

kan apabila Distribusi mengalami kenaikan nyebar dibawah dan diatas angka 0 pada sumbu Y,

sebesar 100% maka akan mengakibatkan maka tidak terjadi heterokedastisitas.

meningkatnya Keputusan Pembelian pada ko- ran Harian Waspada medan sebesar 0,427%.

Analisis Hipotesis

1. Uji Parsial (Uji t) Uji statistik t dilakukan untuk menguji apa-

kah variabel bebas (X) secara parsial mempun- yai hubungan yang signifikan atau tidak terhadap variabel terikat (Y). untuk menguji signifikansi hubungan, digunakan rumus uji statistik t sebagai

Gambar 3. Grafik Heterokedastisitas

berikut:

Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS (2015) Gambar diatas memperlihatkan titik-titik me-

nyebar secara acak, tidak membentuk pola yang (Sugiyono 2012, hal. 250) jelas/teratur, serta tersebar baik diatas maupun Dimana: dibawah angka 0 pada sumbu Y. Dengan demikian t = nilai t hitung

“tidak terjadi heteroskedastisitas” pada model re- r = Koefesien korelasi parsial yang ditemukan gresi.

n = jumlah sampel

2. Regresi Linier Berganda Untuk penyederhanaan uji statistik t diatas pe- Setelah semua syarat asumsi klasik sudah nulis menggunakan pengolahan data SPSS 18.0

diuji maka model persmaan regresi berganda da- for windows pada tabel IV-10, maka dapat diper- pat digunakan dalam menganalisis tingkat signifi- oleh hasil uji t sebagai berikut : kan pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi

Untuk kriteria Uji t dilakukan pada tingkat α = Keputusan Pembelian/Menggunakan yang dije- 5% dengan dua arah (0,025) Nilai t untuk df = n-2,

laskan melalui Citra Merek dan Distribusi pada

df = 100 – 2 = 98 adalah 1,984 (t tabel ). PT. Harian Waspada Medan seperti yang ditun-

jukkan pada Tabel 2, maka dapat disusun persa-

2. Uji F

maan regresi berganda sebagai berikut: Uji pengaruh simultan digunakan untuk meng- etahui adanya pengaruh Citra Merek dan Distri- Y=11.563 + 0.580X 1 + 0.427X 2 busi (variabel independen) secara bersama-sama

Journal Of Economic Management & Business - Vol. 18, No. 1, April 2017

Tabel 2 Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Coefficients a

T Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

Beta

5.678 .000 Citra Merek

.324 3.670 .000 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 3 Hasil Uji t

Coefficients a

Model

Standardized

Unstandardized Coefficients

Coefficients

T Sig. 1 (Constant)

B Std. Error

Beta

1.446 .151 Kualitas Pelayanan

.242 3.586 .001 a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 4 Hasil Uji F

ANOVA b

Model

F Sig. 1 Regression

Sum of Squares

Df Mean Square

69.971 .000 a Residual

a. Predictors: (Constant), Distribusi, Citra Merek b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2015)

Tabel 5 Koefisien Determinasi (R-Square)

Model summary b

Model

R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the Estimate

3.03882 a. Predictors : (constant), Ditribusi, Citra Merek b. Dependent Variabel : Keputasan Pembelian

1 .705 a .497

Sumber : Hasil pengolahan SPSS,( 2015)

64 MOHD. HEIKAL

atau simultan terhadap Keputusan Pembelian/ untuk mengkonsumsi suatu produk. Jika peru- Menggunakan (variabel dependen), dengan alat sahaan memiliki banyak saluran distribusi, pasti bantu program SPSS 18.0 for windows. Ketentuan seseorang akan mudah mendapatkan barang yang untuk menguji hipotesis simultan yaitu sebagai ingin dia miliki.

berikut : Jika F hitung ≥F tabel , maka H o ditolak Jika F hitung ≤F tabel, maka H o diterima

KESIMPULAN

Langkah untuk melakukan uji F adalah me- nentukan nilai F hitung dan F tabel perhitungannya yaitu

Berdasarkan pada analisis data dan uji hipo- (F tabel (dk=100-2-1=97,α = 5%

) = 3, 090), tesis penelitian serta pembahasan hasil penelitian, hasil perhitungan dengan program SPSS 18.0 for maka dapat disimpulkan hasil penelitian ini ada- windows uji regresi simultan yaitu dapat terlihat lah sebagai berikut : dalam Tabel 4.

1. Adanya pengaruh positif dan signifikan vari- abel citra merek terhadap keputusan pembel-

Koefisien Determinasi (R-Square)

ian pada PT. Harian Waspada Medan.