SITI RESKI NANDA. 10535614714 BG.VI.i KE (1)

KONSEP DAN PENERAPAN METODE MEMBACA DALAM
KETERAMPILAN MEMBACA SISWA DI KELAS BAHASA.
Siti Reski Nanda
Pendidikan Bahasa Inggris
Fakultas keguruan dan ilmu pendidikan
Universitas muhammadiyah makassar
siti.reskinanda03@gmailcom

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Membaca adalah suatu kegiatan sebuah proses yang melibatkan
kemampuan visual dan kemampuan kognisi. Kedua kemampuan ini
diperlukan untuk memberikan lambang-lambang huruf agar dapat dipahami
dan menjadi bermakna bagi pembaca.

Melalui membaca kita bisa

mendapatkan berbagai informasi penting, dalam membaca diperlukan
konsetrasi yang tinggi atau fokus pada isi buku atau bacaan yang sedang

dibaca. Membaca juga bisa membantu mengolah kesabaran atas suatau hal.
Ada bebarapa jenis kegiatan membaca, yaitu : membaca cepat, membaca
nyaring, membaca 250 kata dalam waktu satu menit dan lain-lain
sebagainya.
Membaca diawali dari struktur luar bahasa yang terlihat oleh
kemampuan visual untuk mendapatkan makna yang terdapat dalam struktur
dalam bahasa. Dengan kata lain, membaca berarti menggunakan struktur
dalam untuk menginterpretasikan struktur luar yang terdiri dari kata-kata
dalam sebuah teks menyimak dapat didefinisikan sebagai suatu kegiatan

1

mendengarkan pesan dari suara, salah satunya dengan menggunakan bahasa
tulis sebagai alat atau medianya untuk menyampaikan informasi yang
diperoleh.
Dalam kegiatan menyimak setidaknya ada beberapa unsur yang
terlibat yaitu pendengar, pembaca, media, dan tehnik. Dalam proses belajar
mengajar di kelas, ketika guru menyampaiakan metode atau trik kepada
siswa maka siswa harus mematuhinya. Dari situlah proses membaca atau
menyimak informasi terjadi. Proses membaca bukan hanya dengan media

atau fasilitas tertentu yang disediakan kepada siswa, bahkan melalui
pembacaan puisi, cerpen, narasi dan karya sasrtra lainya merupakan suatu
kegiatan menyimak.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apakah hakikat konsep dan pengertian keterampilan membaca?
2. Apa metode yang digunakan dalam keterampilan membaca?
3. Bagaimana pentingnya penerapan metode membaca dalam kelas bahasa?

2

BAB II
PEMBAHASAN
A.1. Hakikat Konsep Dan Pengertian Keterampilan Membaca
A. Hakikat Konsep Membaca
1. Kridalaksana (1982:105) mengemukakan bahwa dalam kegiatan
membaca melibatkan dua hal, yaitu (1) pembaca yang berimplikasi adanya
pemahaman dan (2) teks yang berimplikasi adanya penulis. memahami katakata, kalimat-kalimat, paragraf-paragraf dalam bacaan sampai dengan
memahami secara kritis dan evaluatif keseluruhan isi bacaan.
Kegiatan visual, berupa serangkaian gerakan mata dalam mengikuti

baris-baris tulisan, pemusatan penglihatan pada kata dan kelompok kata,
melihat ulang kata dan kelompok kata untuk memperoleh pemahaman
terhadap bacaan. Kegiatan mengamati dan memahami kata-kata yang
tertulis dan memberikan makna terhadap kata-kata tersebut berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang telah dipunyai.
Suatu proses berpikir yang terjadi melalui proses mempersepsi dan
memahami informasi serta memberikan makna terhadap bacaan. Proses
mengolah informasi oleh pembaca dengan menggunakan informasi dalam
bacaan dan pengetahuan serta pengalaman yang telah dipunyai sebelumnya
yang relevan dengan informasi tersebut. Proses menghubungkan tulisan
dengan

bunyinya

sesuai

dengan

sistem


tulisan

yang

digunakan.

Kemampuan mengantisipasi makna terhadap baris-baris dalam tulisan.
Kegatan membaca bukan hanya kegiatan mekanis saja, melainkan
merupakan kegiatan menangkap maksud dari kelompok-kelompok kata
yang membawa makna.
Dari beberapa butir hakikat membaca tersebut, dapat dikemukakan
bahwa membaca pada hakikatnya adalah suatu proses yang bersifat fisik dan
psikologis. Proses yang berupa fisik berupa kegiatan mengamati tulisan
secara visual dan merupakan proses mekanis dalam membaca. Proses
3

mekanis tersebut berlanjut dengan proses psikologis yang berupa kegiatan
berpikir dalam mengolah informasi. Proses pskologis itu dimulai ketika
indera visual mengirimkan hasil pengamatan terhadap tulisan ke pusat
kesadaran melalui sistem syaraf. Melalui proses decoding gambar-gambar

bunyi dan kombinasinya itu kemudian diidentifikasi, diuraikan, dan diberi
makna.
Pengertian membaca menurut beberapa ahli :
1. Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta digunakan oleh
pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media
bahasa tulis (Tarigan, 1984:7). Pengertian lain dari membaca adalah suatu
proses kegiatan mencocokkan huruf atau melafalkan lambang-lambang
bahasa tulis.
2. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan
pembinaan daya nalar (Tampubolon, 1987:6). Dengan membaca, seseorang
secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam
mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat
menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.
3. Dari segi linguistik membaca adalah suatu proses penyandian kembali
dan pembahasan sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan
berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding).
Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan katakata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language
meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang
bermakna (Tarigan, 1984:8).
4. Harjasujana (1996:4) mengemukakan bahwa membaca merupakan

proses. Membaca bukanlah proses yang tunggal melainkan sintesis dari
berbagai proses yang kemudian berakumulasi pada suatu perbuatan tunggal.
Membaca diartikan sebagai pengucapan kata-kata, mengidentifikasi kata
dan mencari arti dari sebuah teks.

4

A.2. Metode Yang Digunakan Dalam Keterampilan Membaca
Banyak metode yang dapat merangsang siswa dalam kegiatan
membaca khususnya berkaitan dengan pembelajaran membaca. Metodemetode yang dapat digunakan dalam pembelajaran membaca, antara lain
sebagai berikut.
1. SQ3R.
2. Membaca Cepat.
3. Scramble.
4. Isian Rumpang.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari mempelajari metodemetode membaca tersebut. Melalui metode SQ3R, siswa akan dapat
menentukan

apakah


materi

yang

dihadapinya

itu

sesuai

dengan

keperluannya atau tidak, memberikan kesempatan kepada mereka untuk
membaca

dengan

pengaturan


kecepatan

membaca

yang

fleksibel,

membekali mereka dengan suatu metode studi (belajar) yang sistematis.
Melalui metode membaca cepat, siswa dapat meninjau kembali secara cepat
materi yang pernah dibacanya dan dapat memperoleh pengetahuan yang
luas tentang apa yang dibacanya.
Melalui metode Scramble, siswa dapat dilatih berkreasi menyusun
kata, kalimat, atau wacana yang acak susunannya dengan susunan bare yang
bermakna dan mungkin lebih baik dari susunan aslinya. Metode
pembelajaran ini akan memungkinkan siswa untuk belajar sambil bermain.
Mereka dapat berekreasi sekaligus belajar dan berpikir, mempelajari sesuatu
secara santai dan tidak membuatnya stres atau tertekan.

5


Metode isian rumpang sangat bermanfaat untuk melatih kemampuan
dan keterampilan membaca siswa dalam hal penggunaan isyarat sintaksis,
penggunaan isyarat semantik, pengunaan isyarat skematik, peningkatan
kosakata, dan peningkatan daya nalar dan sikap kritis siswa terhadap bahan
bacaan.
a. metode pembelajaran membaca scramble dapat dilakukan seorang guru
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Guru menyiapkan sebuah wacana, kemudian keluarkan kalimat-kalimat
yang terdapat dalam wacana tersebut ke dalam kartu-kartu kalimat.
2. Setiap kelompok siswa diminta untuk membuat kartu-kartu kalimat
sejenis dalam kertas karton.
3. Berilah nomor lain yang tidak sama urutannya dengan urutan nomor
kalimat pada wacana aslinya.
4. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 4-6
orang siswa dalam satu kelompok.
5. Guru merencanakan langkah-langkah kegiatan serta menentukan waktu
yang dibutuhkan dalam pembelajaran.

b. metode pembelajaran membaca Isian Rumpang dapat dilakukan seorang

guru dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1. Guru menyediakan wacana.
2. Guru melakukan penghilangan (delisi) pada bagian-bagian tertentu dari
wacana tersebut secara beraturan, misalnya setiap kata yang ke-5 dan ke-6.
3. Guru menyuruh siswa mengisi bagian-bagian yang hilang tersebut.
4. Guru menyediakan kunci jawaban.

6

5. Guru menyuruh siswa menghitung jumlah lesapan yang dianggap benar
untuk menguji kemampuan mereka.

A.3. Manfaat Penerapan Metode Membaca Dalam Kelas Bahasa

Manfaat penerapan Metode membaca :
Ada beberapa manfaat yang bisa dipetik dari penerapan Metode
membaca. Dengan metode siswa akan menjadi pembaca aktif dan terarah
langsung pada pokok bacaan. Mintowati (2003: 23) menjelaskan manfaat
penerapan metode sebagai berikut:
a. Survey terhadap bacaan akan memberi kemungkinan pada pembaca untuk

menentukan apakah bacaan tersebut sesuai dengan keperluannya atau tidak.
Jika memang bacaan itu diperlukan, tentu pembaca akan meneruskan
kegiatan bacanya. Jika tidak, pembaca akan mencari bahan lain yang sesuai
dengan kebutuhan atau keinginannya.
b. Metode memberi kesempatan kepada para pembaca untuk berlaku
fleksibel. Artinya pengaturan kecepatan membaca untuk setiap bagian bahan
bacaan tidaklah harus sama. Pembaca akan memperlambat tempo bacaannya
jika menemukan hal-hal yang reletif baru baginya, hal-hal yang memerlukan
pemikiran untuk memahaminya, atau mungkin bagian-bagian bacaan yang
berisi informasi yang diperlukan pembacan. Sebaliknya, pembaca akan
menaikkan tempo kecepatan bacanya, jika bagian-bagian bacaan itu
dipandang kurang relevan dengan kebutuhannya atau mungkin bagian
tersebut sudah dikenalinya.
c. Metode membekali pembaca untuk belajar secara sistematis.
d. Penerapan metode dalam pembelajaran akan menghasilkan pemahaman
yang komprehensif, bukan ingatan. Pemahaman yang komprehensif akan
bertahan lebih lama tersimpan di dalam otak, daripada sekedar mengingat
fakta.

7

e. Metode dapat meningkatkan pencapaian hasil belajar dengan efektif dan
efisien apabila dibandingkan dengan belajar tanpa metode.
Dari uraian di atas menunjukkan bahwa penerapan metode
digunakan untuk menjembatani siswa meningkatkan keterampilan dalam
membaca. Metode

memungkinkan para siswa untuk belajar membaca

pemahaman secara sistematis dari awal sampai akhir kegiatan membaca.

8

BAB III
PENUTUP
a. Simpulan
Kemampuan berbahasa terdiri atas empat keterampilan, yaitu keterampilan
menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Membaca adalah suatu
kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar. Dengan
membaca, seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi
kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya
pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.
Tindakan dalam Membaca diperlukan sebagai cermin, dengan memantulkan
kembali, menamai perasaan, serta mengulangi inti pesan yang diungkapkan
anak sehingga ia merasa didengar, dipahami dan didukung.

b. Saran
Orang sukses tidak hanya mampu membahagiakan diri sendiri, tapi orang
yang sukses ialah ketika dia mampu membaca sesuatu yang memiliki makna
tinggi dan bermanfaat dan membagikan hal-hal penting atau informasi yang
didapatkan melalui proses membaca. Oleh karena itu, sebagai generasi
mudah mulailah berbuat hal-hal yang positif.

9

DAFTAR PUSTAKA
Harjasujana, A.S. & Damaianti, V.S. 2003. Membaca dalam Teori dan
Praktik. Bandung: Mutiara.
Tampubolon, DP. 1987. Kemampuan Membaca: Teknik Membaca Efektif
dan Efisien. Bandung: Angkasa.
http://artikel.pendidikanduniabahasa.chaing87.blogspot.co.id.html.
Diakses pada 25 April, pukul 20.16 WITA
http://rumpilan.blogspot.co.id.html. Diakses pada 25 April, pukul 21.35
WITA
http://kajianpustaka.com.html. Diakses pada 25 April, pukul 21.42 WITA

10