HUKUM TAURAT dan HYPER GRACE (1)

AJARAN-AJARAN
PESAN ANUGERAH MODERN
= Injil Hyper Grace =
(Yoh. 1:15-18)
Disusun Oleh: Julitinus Harefa

Menurut Paul Ellis
Anugerah adalah perkenanan ilahi dan
kebaikan Allah terhadap manusia. Anugerah adalah Allah
memberkati manusia dengan diri-Nya sendiri, hanya
dengan alasan bahwa Ia senang melakukan itu. Roma 5:6
“Karena waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orangorang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah. Anugerah
bukanlah doktrin, melainkan satu pribadi dan nama-Nya
Yesus. Anugerah bukanlah salah satu berkat Allah, namun
seluruh berkat yang terbungkus bersama dalam Kristus.
Satu hal yang membuat iman Kristen unik adalah anugerah.
Paul Ellis sangat mengagumi anugerah Allah yang sangat
besar itu, dia berkata sejujurnya bahwa tanpa anugerah
Allah, mungkin hidupnya tidak ada artinya dan dia akan
mati. Anugerah Allah sangat jauh lebih baik dari agama-agama mati (agama lain) di dunia.
Dimana di agama tertentu mengutamakan kekudusan sebelum menghadap Allah, tetapi

anugerah (Yesus) berkata, “datanglah dengan apa adanya darimu!” dan ada juga yang
mengatakan bahwa untuk lebih dekat dengan Allah terlebih dahulu melakuan ini dan itu,
tetapi anugerah (Yesus) menekankan bahwa Ia telah menutaskan semua semuanya itu di atas
kayu salib. Juga agama berkata bahwa menjalankan peraturan dan memberi korban
persembahan, tetapi tetapi anugerah (Yesus) menyatakan bahwa Kristus telah menggantikan
anda menggenapkan semua peraturan itu, dan pengorban-Nya sudah tuntas.

Joseph Prince
Kepenuhan Kasih karunia menurut Joseph
Prince, beliau menggunakan kata-kata “kemurahan yang
tidak layak kita terima” sedangkan pengertian “kasih
karunia” adalah kemurahan Tuhan yang tidak pantas,
tidak dapat diusahakan dan tidak selayaknya kita terima
(II Ptr. 1:2).1 Kemurahan Tuhan yang tidak layak kita
terima adalah Injil! Kemurahan Tuhan bukanlah sebuah
subjek, melainkan pribadi dan namanya adalah Yesus,
artinya: kasih kaunia atau kemurahan bukalah hanya
sebuah kata-kata yang keluar dari mulut tetapi nyata
secara pribadi yaitu Yesus Kristus. Bila anda memiliki
Yesus, anda memiliki Tuhan! Yesus dan kemurah Tuhan

tidak terpisah. Kemurahan Tuhan diwujudkan dalam
seluruh keberadaan-Nya dan dalam pekerjaan-Nya yang
telah sempurma di Kalvari. Joseph Prince menekankan bahwa kata “kasih karunia” dalam
gereja modern telah dijadikan subjek teologis (pokok teologis) atau diklasifikasikan
(dikelompokan) sebagai sebuah doktrin. Dalam bahasa modern, kata grace yang artinya “kasih
karunia” juga telah disalahgunakan dan didevaluasi (penurunan arti yang dilakukan secara
sengaja). Sebagai contoh, anda diberi “five minuttes grace” yang artinya “kelonggaran lima menit”
sebelum biaya parkir dikenakan ketikan anda berkendara ke tempat parkir pusat
pembelanjaan. Sungguh itu merendahkan kata “kasih karunia” (grace).2
Jadi, Joseph Prince memahami “Kemurahan Tuhan (Kasih Karunia)” adalah
“Pribadi Yesus Kristus” sendiri, dimana seseorang tidak dapat mengusahakan dan tidak layak
kita terima. Joseph Prince membatu pembacanya untuk memahami “kepenuhan kasih
karunia” menggunakan kata-kata “kemurahan yang tidak layak kita terima”, sedangkan “Kasih
Karunia” kemurahan Tuhan yang tidak pantas, tidak dapat diusahakan dan tidak selayaknya
kita terima. Maksud Joseph Prince adalah apabila seseorang memiliki Yesus dalam hidupnya
maka ia memiliki kemurahan Tuhan, jika sebaliknya seseorang tidak memiliki Yesus dalam
hidupnya sama sekali tidak memiliki kemurahan Tuhan. Ketika seseorang memiliki
kemurahan Tuhan, maka ini yang disebut “kepenuhan kasih karunia” atau “kemurahan yang
tidak layak kita terima” sebab hadirat Yesus dalam diri seseorang adalah anugerah gratis. Oleh
sebab itu kemurahan Tuhan (Pribadi Yesus) tidak dapat diusahakan oleh seseorang untuk

mendapatkannya, melainkan oleh anugerah gratis dari Tuhan dan bahkan tidak ada perbuatan
baik yang dapat seseorang lakukan untuk melayakkan seseorang memperoleh kemurahanNya, maka hal ini yang disebut “kasih karunia”. “kepenuhan kasih karunia” adalah ketika seseorang
memiliki Yesus dalam hidupnya sedangkan “kasih karunia” adalah sesuatu yang tidak dapat diusahakan oleh

1

Joseph Prince, Unmerited Favor (Kemurahan Yang Tidak Layak Diterima), (Jakarta: Immanuel, 2014),

2

Ibid, xvi

xvii

manusia untuk memperolehnya. Artinya: Kehadiran Pribadi Yesus Kristus dalam hidup seseorang adalah
sebuah anugerah gratis dari Tuhan.

Denny F. M Tuyu
Kasih karunia adalah kemurahan Tuhan
yang tidak diupayakan, tidak didapatkan karena jasa.

Kasih Karunia adalah kebaikan yang tidak layak kita
terima. Karena kasih karunia Tuhan didasarkan pada
karya Kristus, bukan karya kita. Satu-satunya cara
kita hidup diluar Kasih Karunia adalah mempercayai
bahwa kita dapat mengupayakan, memperoleh
dengan jasa dan layak menerima melalui ketaatan dan
perbuatan-perbuatan baik kita.3 Anda hidup diluar
Kasih Karunia-Nya jika kita berkata, “Tuhan
menjawab doaku karena aku telah berdoa cukup
lama”. Anda juga akan kehilangan Kasih Karunia jika anda mengira, “karena aku telah
melayani di gereja atau karena aku telah melepaskan kebiasaan buruk maka Tuhan
berkenan atasku dan Ia harus memberkatiku”. Seandainya anda percaya akan pertanyaanpertanyaan tersebut, Alkitab tegaskan secara tegas: “Kamu lepas dari Kristus jikalau kamu
mengharapkan kebenaran oleh hukum Taurat, kamu hidup diluar Kasih Karunia” (Gal. 5:4).
“Aku tidak menolak Kasih Karunia. Sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah
kematian Kristus.” (Gal. 2:21). Jelas sekali dikatakan oleh Firman Kristus, anda telah
terpisah dari Kristus, anda tidak hidup berdasarkan sumber-sumber Kristus yang adalah
keselamatan, penebus, penyembuh dan penyedia segala yang anda butuhkan. Jika anda
hidup dengan kekuatan, upaya manusiawi anda, maka Kristus tidak berpengaruh lagi
dalam kehidupan anda. Supaya Kristus selalu berpengaruh pada kita dan tidak pernah
kehilangan Kasih Karunia-Nya yang bekerja dalam kehidupan kita, ingat dan percayalah

bahwa Kristus ada karya-Nya sempurna.

3

Denny F. M Tuyu, Jesus Plus Nothing, (Shalom Indonesia Ministri, 2015), 52

AJARAN HYPERGRACE TANGTANG HUKUM TAURAT
Joseph Prince Tidak Mengajarkan Hukum Taurat
1. Ketika seseorang bertanya kepada Joseph Prince kenapa tidak mengajarkan sepuluh
perintah Tuhan kepada gereja anda, apa yang akan mengatur mereka?
Jawaban: Tuhan sendiri akan mengatur mereka. Joseph Prince kembali kepada
kehidupan moral sebelum hukum taurat. Alasan Joseph Prince memiliki konsep
seperti itu adalah:
Firman Tuhan memberitahukan kita, “kamu lepas dari Kristus, jikalau kamu mengharapkan
kebenaran oleh hukum Taurat; kamu hidup diluar kasih karunia (kemurahan Tuhan).
Peringatan yang kuat Joseph Prince: begitu anda mulai menggantungkan pada
kemampuan diri sendiri dan upaya untuk layak mrndapat kemurahan Tuhan, anda
kembali berada di bawah sistem hukum Taurat. Anda lepas dari Kristus dan hidup di
luar kasih karunia-Nya dalam hidup anda. Tetapi janganlah salah paham, Yesus masih
menyertai anda (Ia tidak akan pernah membiarkan engkau dan tidak akan pernah

meninggalkan engkau), tetapi dengan bergantung dengan upaya anda sendiri, anda
secara efektif lepas dari kasih karunia-Nya dam hidup anda.
2. Tuhan menemukan kesalahan pada perjanjian yang lama dimana manusia hanya dapat
diberkati melalui kebaikan dan ketaatannya hukum Taurat dan menggantikannya
dengan perjanjian baru kemurahan-nya dimana anda dapat terus diberkati karena
ketaatan Yesus.

HUKUM TAURAT BAGI KRISTEN

Pengertian Hukum Taurat
Kata “taurat” dalam bahasa Ibrani adalah
“‫”ּתֹורה‬
ָ
atau “torah” yang artinya: ajaran, ajaran Taurat,
hukum Taurat, Taurat (Ul. 1:5; Ams. 1:8; Hag. 2:12, dll).4
dan dalam bahasa Yunani adalah “νομος” (baca: nomos).
Istilah kata “torah” berasal dari kata kerja bahasa Ibrani
yaitu kata ‫( ירה‬baca: yarah) yang mengandung pengertian
"hukum, arahan, pengajaran, instruksi, didikan,
menunjukkan". Pengertian tersebut dapat diketahui dari

penggunaan kata “torah” dalam kitab PL (Perjanjian
Lama), di antaranya adalah sebagai berikut: pertama,
Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada hukumhukum (Keluaran 20 – Ulangan 33; Mazmur 78:1, 5, 10).
Kedua, Kata “torah” digunakan untuk merujuk kepada
seluruh kehendak Allah yang tertulis (Ulangan 4:4; 30:10;
4 Reinhard Achenbach, Kamus Ibrani-Indonesia Perjanjian Lama, (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih, 2008), 361

31:9). Ketiga, Kata “torah” digunakan dalam arti kelima kitab Musa (Kejadian – Ulangan; Yos.
1:8). Keempat, Kata “torah” digunakan dalam arti “firman” Tuhan (Mazmur 1). Kelima, Kata
“torah” digunakan dalam arti nasihat-nasihat hikmat dari seorang ibu (Amsal 1:8; 6:20; 31:26)
dan nasihat seorang ayah (Amsal 4:1); pidato dari guru hikmat (Amsal 7:2; 13:14); dari nabinabi (Yesaya 8:16, 20; 30:9). Keenam, Kata “torah” digunakan untuk proklamasi profetiseskatologis dari para nabi (Yesaya. 2:3; 42:4; Mikha 4:2). Ketujuh, Kata “torah” digunakan
sebagai istilah teknis untuk arahan-arahan dari para imam kepada umat yang awam (Yeremia
18:18; Ezra 7:26). Kedelapan, Dalam PB, kata “nomos” (kata bahasa Yunani) digunakan untuk
merujuk kepada seluruh PL (Matius 5:17-18; Lukas 16:17; Titus 3:9).
Hal ini menunjukkan bahwa kata “Taurat” pada prinsipnya mengandung
pengertian yang amat luas. Namun, dalam buku ini istilah “Taurat” lebih difokuskan kepada
pengertian yang mengarah kepada Titah berupa hukum-hukum yang disampaikan Tuhan
melalui nabi Musa kepada bangsa Israel, yaitu 10 Hukum Taurat dan 613 penjabarannya yang
lebih dikenal dengan istilah “mitzvot”. Ke-10 Hukum Taurat atau disebut juga Dasa Titah yang

dalam Latin disebut sebagai Dekalog (δέκα λόγοι) adalah daftar perintah agama dan moral,
yang merupakan perintah Tuhan dan diberikan kepada bangsa Israel melalui perantaraan
Musa di gunung Sinai dalam bentuk dua loh batu. Frasa '10 Perintah' tersebut adalah
sebagaimana tercantum dalam Keluaran 20:2-17 dan Ulangan 5:6-21.
Selanjutnya, seluruh perintah Allah (mitzvah) yang dicatat dalam kumpulan kitab
Taurat berjumlah 613 Mitzvot (bahasa Ibrani: ‫תווצמ ג"ירת‬: taryag mitzvot). Prinsip-prinsip hukum
Alkitab ini seringkali disebut sebagai "Perintah Allah" (mitzvah, bentuk jamaknya: mitzvot) dan
secara keseluruhan disebut sebagai "Hukum Musa" atau "Hukum Sinai" atau hanya "Hukum"
(Torat Mosheh, ‫ ;השמ תרות‬bahasa Inggris: "Law of Moses", "Mosaic Law," "Sinaitic Law," atau
hanya "the Law"). Seluruh 613 mitzvot terdiri dari "perintah positif", untuk dilakukan (mitzvot
aseh), dan "perintah negatif", untuk dilarang dilakukan (mitzvot lo taaseh). Perintah negatif
berjumlah 365, sedangkan perintah positif berjumlah 248.
Keseluruhan 613 mitzvot dibagi menjadi tiga kategori umum:
1. Kategori mitzvot yang disebut "Mishpatim", meliputi perintah-perintah yang dianggap
sudah jelas, misalnya "Jangan membunuh" atau "Jangan mencuri".
2. Kategori mitzvot yang disebut "Edot" ("kesaksian"; "testimonies"), yang merupakan kesaksian
dalam cabang-cabang agama Yudaisme, misalnya hari Sabat dikatakan memberi kesaksian
pada kisah Allah menciptakan dunia dalam 6 hari dan beristirahat pada hari ketujuh serta
menguduskannya.
3. Kategori mitzvot yang disebut "Chukim". Perintah-perintah ini tidak mempunyai alasan

yang jelas dan dianggap sebagai manifestasi murni kehendak Allah.
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa Hukum Taurat adalah suatu kumpulan hukum,
arahan, pengajaran, instruksi, didikan dalam kitab Musa yang merujuk kepada hukumhukum, kehendak Allah yang tertulis dalam kitab Perjanjian Lama, dan firman Tuhan yang
digunakan sebagai nasihat-nasihat hikmat dari orang tua dan guru, sebagai proklamasi
profetis-eskatologis dari para nabi, dan sebagai istilah teknis untuk arahan-arahan dari para
imam kepada umat yang awam.
Kontroversi Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi

Kali ini kita akan membedah tentang hukum taurat dan kitab para nabi umat
kristen. Yakni mengenai pemberlakuannya, apakah masih berlaku sampai saat ini dan sampai
akhir zaman? Ataukah sudah tidak berlaku dan tidak lagi dijadikan pedoman hidup bagi umat
kristen? Tentu untuk mengetahui jawabnya kita tidak boleh menggunakan pendapat pribadi,
melainkan harus berlandasan pada apa yang tertulis di dalam Alkitab. Sebenarnya sudah
cukup lama saya ingin membuat artikel ini, mengingat masih banyaknya umat kristiani yang
saling silang pendapat mengenai kasus ini. Yang satu bilang masih berlaku sampai akhir
zaman, tapi yg lain bilang sudah ditiadakan oleh Yesus dan tidak lagi berlaku bagi kristen.
Lantas mana yg benar? Baiklah, mari kita mulai mengkupasnya sampai tuntas disini.
Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi Berlaku Sampai Hari Kiamat
Matius 5:17 “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab
para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya.”

Pada ayat tersebut sudah sangat jelas pengakuan Yesus bahwa ia tidak
MENIADAKAN hukum taurat dan kitab para nabi, melainkan MENGGENAPI. Menggenapi
disini berarti melengkapi apa yg masih kurang tanpa meniadakan yang sudah ada sebelumnya.
Karna menggenapi dengan meniadakan itu sangat berbeda jauh maknanya. Matius 5:18 Karena
Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN BUMI INI, satu iota
atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Pada ayat ini Yesus
mengatakan bahwa sebelum langit dan bumi lenyap (Kiamat), hukum taurat tidak akan
ditiadakan walau satu titikpun. Jadi sudah sangat jelas bahwa pemberlakuan hukum taurat
ialah sampai hari kiamat. Sebelum hari kiamat itu terjadi, maka hukum taurat masih harus
ditaati. Matius 5:19 Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang
paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah
di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum
Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.” Dan pada ayat ini justru Yesus
memberi keterangan bahwa barangsiapa yg meniadakan hukum taurat bahkan yg paling kecil
sekalipun, dan mengajarkan penyelewengan hukum taurat tersebut kepada orang lain. Maka
ia akan menduduki tempat paling rendah dalam kerajaan surga. Tetapi barangsiapa yang
mentaati dan mengamalkan hukum taurat, maka ia akan menduduki tempat yang tertinggi
dalam kerajaan surga, jadi sudah sangat jelas konsekwensinya. Yang mengherankan, begitu
banyak umat kristiani yang mengklaim bahwa Yesus telah meniadakan hukum taurat dan
mengajarkannya kepada para pengikutnya. Padahal pada ayat ini sudah sangat jelas

maksudnya. Bukankah dengan mengklaim Yesus telah meniadakan hukum sebelumnya itu
berarti sama saja dengan mereka menganggap bahwa saat ini Yesus berada di dalam tempat yg
paling rendah dalam kerajaan surga? Lalu dari mana klaim tersebut berasal?

Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi Berlaku Sampai Zaman Yohanes
Lukas 16:16 Hukum Taurat dan kitab para nabi berlaku sampai kepada zaman Yohanes; dan sejak waktu itu
Kerajaan Allah diberitakan dan setiap orang menggagahinya berebut memasukinya.

Apakah Lukas 16:16 bertentangan dengan Matius 5:17-18? Mari kita kupas
bersama, Lukas 16:16 diatas adalah ayat favorit umat kristen yg mereka jadikan pembenaran
atas tuduhannya terhadap yesus yg mereka anggap telah meniadakan hukum taurat. Mereka
mengklaim bahwa hukum taurat hanya berlaku di zaman Yohanes, dan tidak berlaku
selamanya. Benarkah dalam ayat tersebut Yesus bermaksud untuk meniadakan hukum taurat
dan
hanya
memberlakukannya
pada
zaman
Yohanes
saja?
Lukas 16:13-1516 “13Seorang hamba tidak dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian ia akan
membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak
mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon." 14Semuanya itu
didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Dia. 15Lalu Ia berkata
kepada mereka: "Kamu membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang
dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.
Pada ayat ini kita dapat mengetahui penyebab Yesus berkata bahwa hukum
Taurat dan Kitab para nabi berlaku sampai di zaman Yohanes. Ternyata alasan Yesus adalah
karna orang-orang farisi yang gila harta tersebut mencemooh perkataan Yesus mengenai
aturan seorang pelayan dan tuanya, yang dikatakan yesus tidak boleh seorang hamba
mengabdi kepada dua tuan. Dan hal inilah yang dijadikan cemoohan oleh orang-orang farisi,
karna mereka merasa penyelewengan-penyelewengan yang mereka lakukan telah dikoreksi
oleh Yesus. Lalu apa makna perkataan Yesus bahwa Hukm taurat dan kitab para nabi berlaku
sampai kepada zaman Yohanes?
Maksudnya tidak lain adalah untuk mengoreksi penyelewengan-penyelewengan
orang-orang farisi terhadap hukum taurat dan kitab para nabi. Disini Yesus menegaskan
bahwa hukum taurat itu masih BERLAKU sampai kepada zaman Yohanes. Jadi seharusnya
orang-orang farisi tersebut masih mematuhi hukum sebelumnya. Bukannya malah
memberlakukan aturan yang nyeleweng dari hukum sebelumnya. Sayangnya masih banyak
kristiani yang tidak memahami ayat tersebut dengan tepat dan benar. Bahkan sebagian muslim
juga ada saja yang kebingungan saat disodorkan ayat tersebut sebagai pembenaran mereka.
Maka untuk itulah artikel ini saya buat, agar kita semua sama-sama tau kebenarannya. Disini
Yesus sama sekali tidak mengatakan bahwa hukum taurat dan kitab para nabi HANYA
berlaku sampai kepada zaman Yohanes, tetapi ia mengatakan bahwa hukum taurat berlaku
sampai kepada zaman Yohanes. Lukas 16:17 Lebih mudah langit dan bumi lenyap dari pada satu titik dari
hukum Taurat batal. Dan pada ayat ini Yesus semakin menegaskan bahwa lebih mudah langit
dan bumi itu lenyap atau kiamat, daripada satu titik dalam hukum taurat harus batal. Itu
artinya Yesus tidak membenarkan pembatalan hukum taurat walau satu titikpun selama
langit dan bumi belum lenyap. Dan hal ini sejalan dengan kitab Matius 5:17-18 diatas.

Apakah Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi Diganti Dengan Hukum Kasih
Matius 22:36 "36 Guru, hukum manakah yang terutama dalam hukum Taurat?" 37 Jawab Yesus kepadanya:
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal
budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu,

ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. 40 Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh
hukum Taurat dan kitab para nabi"
Ayat ini juga tidak kalah populernya dikalangan kristiani, sebagai media
pembenaran bahwa hukum taurat sudah ditiadakan dengan digantinya dengan hukum
"Kasih". Krisiani menganggap bahwa hukum sebelumnya sudah diganti dengan hukum baru,
yaitu hukum kasih, dimana disana dikatakan bahwa dari hukum kasih tersebutlah
TERGANTUNG SELURUH HUKUM TAURAT DAN KITAB PARA NABI. Lalu apakah ini
berarti yesus telah mendustai perkataannya sebelumnya yg mengatakan bahwa selama langit
dan bumi belum lenyap, hukum taurat dan kitab para nabi tidak akan ditiadakan? Sebenarnya
tidak, dan tidak ada pula pertentangan antara pernyatan yesus pada ayat ini dan pada ayatayat yg saya sodorkan sebelumnya. Kristiani hanya bisa gembar-gembor kosah-kasih tapi
mereka tidak mengetahui makna kasih atau cara mengasihi Tuhan yg sebenarnya.
Pengertiannya begini, jika kita mengaku mengasihi Tuhan, maka otomatis kita harus taat
kepada segala ketetapan dan perintahNya bukan? Kalau cuma bilang kosah-kasih tapi
Implementasinya NOL apa gunanya? Itu sama saja dengan modal dusta (MODUS), atau
pemberi harapan palsu (PHP). Masak Tuhan mau kita MODUS-in dan PHP-in sih? Jadi
pernyataan yesus yg mengatakan dari hukum kasih tersebutlah TERGANTUNG seluruh
hukum taurat dan kitab para nabi memang benar adanya. Karna memang didalam hukum
taurat dan kitab para nabi tergantung segala ketetapan dan perintah-perintah tuhan.

Apakah Hukum Taurat Dibatalkan Oleh Penyaliban Yesus
Matius 5:18 Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya SELAMA BELUM LENYAP LANGIT DAN
BUMI INI, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, SEBELUM SEMUANYA
TERJADI.
Mereka mengklaim bahwa kalimat "Sebelum semuanya terjadi" pada ayat diatas
adalah mengenai terjadinya penyaliban Yesus. Padahal sudah sangat jelas dan gamblang
maksud ayatnya, yakni mengenai hari kiamat. Karna saat Yesus disalibkan, kiamat belum
datang. Dan disini Yesus sama sekali tidak membahas penyaliban, melainkan langit dan bumi
lenyap atau kiamat. Maka maksud dari sebelum semuanya terjadi adalah sebelum hari kiamat
terjadi. Jadi ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan penyaliban Yesus, lalu apa dasarnya
mereka mengklaim demikian? Efesus 2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan
hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia
baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera. Pada ayat ini tidak sedang
menuduh bahwa Paulus dan Yesus memiliki perbedaan dalam memahami hukum taurat,
tetapi Paulus sedang membicarakan karya Yesus yang dikerjakan di atas kayu salib. Untuk
mengetahui lebih lengkap ayat ini, lebih baik kita baca ayat sebelumnya “Efesus 2:13-14 Tetapi
sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh," sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus 14
Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan
tembok pemisah, yaitu perseteruan.” Penekanan ayat ini adalah membicarakan tentang tembok
pemisah antara Isreel dengan kafir. Ketika Allah memilih bangsa Israel menjadi umat pilihanNya maka Allah memberi hukum Taurat kepada Israel melalui Musa untuk mengatur

kehidupan moral mereka. Sekali-kali bukan untuk menelanjangi dosa manusia, sebab dosa
telah ada jauh sebelum hukum Taurat ada.
Pada ayat ini sekali lagi paulus tidak menuduh Yesus membatalkan hukum taurat
dengan jalan kutuk, yaitu mati digantung di tiang salib. Padahal Yesus sama sekali tidak
pernah mengajarkan pembatalan hukum taurat dengan penyaliban. Ulangan 27:26
Terkutuklah orang yang tidak menepati perkataan hukum Taurat ini dengan perbuatan. Dan
seluruh bangsa itu haruslah berkata: Amin!"

Hukum Taurat Hanya Untuk Bangsa Israel
Hal yang gak kalah kontroversionalnya dari umat kristiani adalah adanya klaim
bahwa hukum taurat hanya berlaku untuk bangsa Israel. Justru dengan adanya klaim tersebut,
mereka akan semakin terpojok nantinya jika mereka paham. Pertanyaan saya sederhana saja
untuk menanggapi klaim seperti ini, lalu bagaimana dengan perintah-perintah yg dianggap
baik, apakah hanya berlaku di Israel? Semisal perintah untuk tidak menikahi ibu kandungnya.
Jadi kalau ada perintah yang serikaranya baik, mereka mau mengakui sebagai perintah yg
diberlakukan secara universal. Tapi kalau ada perintah yang buruk, misalnya membunuh
penganut agama lain, meminum miras dll. Mereka tidak mengakui perintah tersebut berlaku
secara universal. Jadi mereka itu ibarat menganut agama TAMBAL SULAM, yang baik diambil
tapi yang buruk tidak diakui.
Mereka mengklaim bahwa hukum taurat hanya untuk bangsa Israel atau hukum
taurat sudah ditiadakan oleh Yesus, salah satunya dengan menggunakan ayat dibawah ini :
Ulangan 4:44 Inilah hukum Taurat yang dipaparkan Musa kepada orang Israel. Apakah ayat
diatas menandakan bahwa hukum taurat HANYA berlaku untuk bangsa Israel? Tentu saja
tidak, disana Musa sedang memaparkan hukum taurat kepada bangsa Israel dikarnakan musa
sedang berada di Israel. Lagipula disana tidak dikatakan bahwa hukum taurat HANYA
berlaku untuk Israel. Analoginya begini, jika ada seorang pendeta yg memaparkan kitab PB
pada jemaatnya di Indonesia, lantas apakah itu berarti bahwa kitab PB hanya berlaku di
Indonesia? Tentu tidak!Kristiani juga mengklaim bahwa hukum terdahulu sudah diganti
dengan hukum yg baru berdasarkan ayat berikut ini :
Yeremia 31:31 Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan
perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, 31:32 bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan
dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari
tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka,
demikianlah firman TUHAN.
Apakah pada ayat tersebut dikatakan bahwa hukum sebelumnya sudah TIDAK BERLAKU
lagi? Tentu tidak, karna ayat diatas hanyalah nubuat tentang datangnya perjanjian baru yang
memang berbeda dengan hukum sebelumnya. Sebagai penggenapan hukum yang sebelumnya,
atau melengkapi apa yang masih kurang dalam hukum sebelumnya, kalau kitab yang
menggenapi tapi isinya masih sama dengan yang terdahulu, itu bukan menggenapi, tapi
mengcopy. Kristiani mengklaim bahwa hukum terdahulu telah dibatalkan, tetapi ketika
ditanyai mengenai hukum ini dan itu, mereka mencomotnya juga dari kitab taurat dan kitab

para nabi. Kok tidak tahu malu banget gitu loh, itu berarti mereka hanya memamerkan mentalmental munafik tanpa mau jujur mengakui kebenaran. Disatu sisi mengklaim hukum taurat
telah dibatalkan, tetapi disisi lain mereka mencomot ayat-ayat dalam kitab taurat dan kitab
para nabi untuk melengkapi hukum yg memang tidak diajarkan didalam kitab PB. Karna
memang kristen tanpa kitab PL hanyalah agama yg MINIM ATURAN.
Agar kristiani tidak ngeyel terlalu jauh, maka untuk menjawab klaim mereka, kita
berikan saja perkataaan yesus berikut ini : Yohanes 13:15 sebab Aku telah memberikan suatu
teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat
kepadamu. Pada ayat ini Yesus menghimbau para pengikutnya untuk menjadikannya sebagai
teladan, dan berbuat SAMA seperti yesus. Apa yg diperbuat yesus? Yesus mematuhi hukum
taurat dan menjalankannya, maka kristiani yg mengklaim sebagai pengikut yesus seharusnya
mau mengindahkan himbauan yesus untuk meneladaninya. Atau kristiani mau mengklaim lagi
bahwa yesus hanyalah teladan bagi bangsa Israel seperti pengakuannya pada kitab Matius
15:24 bahwa ia hanya diutus untuk bangsa Israel? Lalu kristiani ini mengikuti teladan yg mana?
Mengapa mereka begitu gencar mengklaim bahwa hukum taurat dan kitab para
nabi sudah ditiadakan? Salah satu penyebabnya adalah dikarnakan banyaknya aturan dalam
hukum taurat dan kitab para nabi yg malah semakin memperburuk citra agama kristen.
Seperti yg saya bahas diatas, yakni mengenai perintah membunuh, merampok, memperbudak
pengikut agama lain, perintah minum miras, perintah untuk maling, perintah untuk makan
roti yg dibakar diatas tai dll. Tetapi biarpun demikian mereka juga menghadapi masalah serius,
jika mereka mengklaim bahwa kitab taurat dan kitab para nabi sudah ditiadakan. Yakni
adanya perintah-perintah yg baik untuk jalankan, semisal perintah untuk tidak boleh
menikahi ibu kandungnya, menggeser batas tanah milik orang lain, menjual anak kandungnya
dll. Kasihan juga ya umat kristiani, ini namanya MAJU KENA, MUNDUR JUGA KENA.
Apakah kristiani masih mau ngeyel juga? Untuk menghindari kristiani ngeyel
lebih jauh lagi, maka ini adalah pertanyaan saya kepada kristiani yg masih menganggap bahwa
Hukum Taurat Dan Kitab Para Nabi sudah ditiadakan atau hanya berlaku untuk bangsa Israel.
Berikut ini adalah pertanyaannya :
1.
2.
3.
4.
5.

Apakah kristen melarang laki-laki tidur dengan perempuan yg sedang haid?
Apakah kristen melarang umatnya untuk memakan darah?
Apakah kristen melarang umatnya untuk memakan bangkai?
Apakah kristen melarang umatnya untuk menikah dengan binatang?
Apakah kristen melarang pernikahan sejenis, Gay & Lesbian?

Saya berikan 5 pertanyaan saja untuk kalian, dan silahkan kalian jawab
berdasarkan dalil didalam kitab PB. Jika kalian tidak bisa menjawabnya dengan dalil pada
kitab PB. Maka itu berarti kristen bebas melakukan semua perbuatan diatas. Dan jika kalian
tidak berani menjawab 5 pertanyaan saya diatas, maka itu berarti bahwa disini kalian hanya
memamerkan MENTAL-MENTAL MUNAFIK saja. Selagi kristiani tidak mampu atau berani
memberikan jawaban atas 5 pertanyaan saya tersebut, maka itu berarti mereka MENGIMANI
kebenaran artikel ini sebagai kebenaran yg hakiki dan tidak menyalahi alkitab. Walaupun
mereka tidak mau mengakuinya secara jujur dan dengan hati yg bersih.

Begitulah sikap manusia yg memang tingkat kejujurannya sangatlah rendah,
mereka sampai jungkir balik dusta sana dusta sini demi membela imannya yg jelas-jelas salah.
Dan jangan heran dengan sikap orang-orang kafir yg suka mendustakan kebenaran, jangankan
orang kafir di masa sekarang, orang kafir di masa para nabi pun lebih hebat lagi dalam
mendustakan kebenaran. Biarpun mereka sudah melihat dengan mata kepala mereka sendiri
mukjizat yg dimiliki oleh para nabi, mereka masih saja mendustakannya, dan bahkan berusaha
membunuh para nabi. Jadi kami sebagai umat Islam hanya bisa mendoakan mereka agar lekas
sembuh dari kegilaan yg selama ini mereka imani. Walaupun harus dihadapkan dengan sikapsikap mereka yg suka menghujat, menertawakan dan menganggap kami bodoh. Tidak
mengherankan, karna sikap orang-orang kafir memang demikian, dan itu sudah terjadi sejak
masa para nabi terdahulu. Renungkanlah!